Rancangan Aktualisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembentukan ASN yang profesinal diperlukan adanya sebuah pembaharuan yang didukung oleh semua pihak. Proses penyelenggaraan prajabatan pola baru ini diharapkan dapat



membentuk



generasi



yang



mampu



membawa



perubahan



untuk



dapat



mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN ditempat kerja atau tempat magang. Hal ini diharapkan calon-calon Aparatur Sipil Negara dapat melaksanakan secara langsung dan menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga tertanam kuat dalam dirinya. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Puskesmas Kuala adalah Unit Pelaksana Teknis dinas Kabupaten Bireuen yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. UPTD puskesmas Kuala terletak di desa weujangka kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen, yang terletak lebih kurang 5 km dari pusat kota dan memiliki luas wilayah 2.372 km 2. Puskesmas kuala mengelola kesehatan masyarakat sebanyak 4 kemukiman, 20 desa dan 61 dusun dengan jumlah penduduk 17.942 jiwa. Sistem rujukan pelayanan kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang engatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal yang wajib dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial, dan seluruh fasilitas kesehatan. Tata cara pelaksanaan sistem rujukan berjenjang pelayanan kesehatan dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP) oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, lalu dilanjutkan fasilitas tingkat kedua seperti rumah sakit tipe D dan tipe C, dan dari fasilitas pelayanan tingkat kedua atau sekuder bila memerlukan tindakan lanjutan baru dapat dirujuk ke fasilitas tingkat tersier seperti rumah sakit tipe A dan Tipe B. Alur pelayanan merupakan suatu pegangan bagi Puskesmas dalam menjalankan fungsi pelayanan kesehatan setiap programnya. Tidak adanya suatu alur pelayanan maka sistem pelayanan tidak akan teratur dan akan mengalami kekacauan. Pelayanan rujukan berjenjang BPJS di Puskesmas Kuala saat ini masih memiliki kendala dikarenakan banyaknya pasien yang belum paham tentang alur rujukan berjenjang BPJS sehingga seringkali menghambat



pelayanan di poliklinik kareana butuh waktu banyak untuk menjelaskan kembali tentang hal tersebut saat pasien memerlukan rujukan. Adapun kondisi yang diharapkan adalah sosialisasi tentang alur rujukan berjenjang BPJS kepada pasien disertai adanya media informasi tentang alur rujukan di ruang tunggu agar tercapainya tujuan puskesmas yaitu memberikan pelayanan yang optimal dan komprehensif. Dengan alasan tersebut diatas maka penulis menyusun Rancangan Aktualisasi ini dengan judul “ Upaya Peningkatan Pemahaman Pasien tentang Alur Rujukan Berjenjang BPJS di UPTD Puskesmas Kuala”. B. Deskripsi Umum 1.



Gambaran Umum Instansi Puskesmas Kuala adalah Unit Pelaksana Teknis dinas Kabupaten Bireuen yang



bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. UPTD puskesmas Kuala terletak di desa weujangka kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen, yang terletak lebih kurang 5 km dari pusat kota dan memiliki luas wilayah 2.372 km 2. Puskesmas kuala mengelola kesehatan penduduk 17.942 jiwa, yang terdiri dari 4 kemukiman yaitu: a.



Kemukiman cot batee



b.



Kemukiman Kuta Trieng



c.



Kemukiman Lancok



d.



Kemukiman ujong blang



adapun batas wilayah sebagai berikut : a.



Sebelah Utara berbatasan dengan selat malaka



b.



Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan peusangan



c.



Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan jeumpa



d.



Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan kota juang



PETA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KUALA TAHUN 2016



Visi Puskesmas Kuala : “ terwujudnya puskesmas Kuala sebagai pusat pelayanan kesehatan yang bermutu” Misi Puskesmas Lubuk Kilangan Kota Padang : 1.



Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan



2.



Meningkatkan manajemen puskesmas Kuala



3.



Memberikan pelayanan prima dengan diagnosa yang akurat



4.



Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan dengan memberdayakan masyarakat dan keluarga



5.



Meningkatkan profesional kesehatan puskesmas Kuala



6.



Menurunkan angka kesakitan melalui penyuluhan



7.



Mewujudkan pelayanan kesehatan melalui pendekatan keluarga.



Motto Puskesmas Kuala : “ kesembuhan dan kesehatan anda adalah harapan kita semua” Tata nilai Puskesmas Kuala: P



: pemberi pelayanan kesehatan secara ikhlas dan tulus



U



: Usahakan yang terbaik untuk kesehatan masyarakat



S



: sopan dalam berkomunikasi, santun dalam melayani



K



: kesehatan dan kesejahteraan tujuan utama



E



: evaluasi terhadap setiap pelayanan



C.



S



: senyum dalam melayani pasien



M



: martabat selalu kami jaga



A



: amanah dalam menjalankan tugas



S



: sombong bukanlah sifat kami



K



: kurangi kejenuhan dalam memberi pelayanan



U



: usahakan pelayan jadi yang terdepan



A



: akrab dan bersahabat



L



: lingkungan yang bersih



A



: aman dan terpercaya



Tugas dan Fungsi dokter umum di puskesmas Fungsi pokok Membantu kepala puskesmas dalam melaksanakan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) di wilayah kerja puskesmas Tugas pokok: 1. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita 2. Melaksanakan pelayanan kesehatan di puskesmas secara kolaborasi sesuai dengan kondisi pasien 3. Melakukan tindakan medis 4. Memberikan pelayanan rujukan 5. Menerima konsultasi tentang pelayanan yang di butuhkan oleh pasien dan keluarga pasien 6. Memberikan pelayanan surat-surat yang berhubungan dengan hasil pemeriksaan kesehatan 7. Membina pengelolaan yang berkaitan dengan obat-obatan (farmasi) puskesmas 8. Mengkoordinir pelayanan kesehatan yang dilaksanakan 9. Berkoordinasi lintas program, lintas sektor 10. Menghadiri pertemuan atau rapat terkait dengan pelayanan kesehatan 11. Meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah dengan penyuluhan, pembinaan kader UKS 12. Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) di posyandu balita, lansia dan kelompok masyarakat.



D. Tujuan Aktualisasi Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil dalam rancangan ini adalah: 1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dosen meliputi, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etikapublik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) di UPTD Puskesmas Kuala, serta mampu. 2.



Menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diimplementasikan pada kegiatan yang telah dirancang



BAB II NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS A. Deskripsi Rancangan Nilai-Nilai ANEKA Nilai-nilai dasar profesi ASN yang diaktualisasikan terdiri dari ANEKA, yaitu merupakan kependekan dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun penjelasan terhadap nilai-nilai profesi ASN tersebut adalah sebagai berikut:



1. Akuntabilitas Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau instansi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Menurut LAN (2014) responsibilitas adalah kewajiban bertanggungjawab sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Sebagai ASN kita dituntut tidak hanya memiliki sifat responsibilitas tetapi juga akuntabilitas. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabilitas didukung oleh nilai-nilai kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.



2. Nasionalisme Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan menusia Indonesia terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme pancasila bangsa dan tanah air adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Berdasarkan undangundang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, ASN sebagai pelayan publik serta ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa (LAN, 2014). Untuk menciptakan nilai nasionalisme dalam melakukan pekerjaan dapat dilandasi oleh nilai cinta tanah air, tidak deskriminatif, cermat dan disiplin, taqwa, gotong royong, demokratis dan rela berkorban.



3. Etika Publik Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengerahkan kebijakan publik dalam rangka menjalakan tanggungjawab pelayan publik. Pada prinsipnya ada 3 dimensi etika publik, yaitu : dimensi kualitas pelayanan publik, dimensi modalitas, dimensi tindakan integritas publik (LAN, 2014). Dengan ditetapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat harus berubah. Perubahan itu berupa perubahan mindset dilayani menjadi melayani, perubahan dari wewenang menjadi peranan,



dan



terakhir



bahwa



jabatan



publik



adalah



amanah,



yang



harus



dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.



4. Komitmen Mutu Karakteristik ideal dari tindakan yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik yaitu disarankan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan. Efektifitas adalah sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan/berhasil mencapai sesuatu yang dikerjakan. Efisiensi adalah ketetapan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga diketahui ada atau tidaknya pemborosan sumberdaya. Inovasi barang dan jasa adalah cara utama diaman suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar, teknologi dan persaingan. Yang dapat diinovasi adalah: metode, proses, produk, struktur organisasi dan pola pikir/mindset.



5. Anti Korupsi Anti korupsi adalah salah satu sikap melawan atau menentang penyelewengan atau penyalahgunaan yang negara atau perusahaan untuk keuntungan pribadi atau orang lain. KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, ada 9 nilai dasar yang telah disepakati yaitu: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil (LAN, 2014).



BAB III RANCANGAN AKTUALISASI Nilai–nilai dasar ANEKA



yang



wajib dimiliki seorang Aparatur Sipil



Negara



yaitu



(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).



Nilai dasar merupakan landasan utama dalam bersikap dan berkegiatan yang sejalan dengan visi, misi, dan tujuan organisasi serta unit dimana ASN tersebut berkegiatan. Kegiatan di bawah ini merupakan rancangan aktualisasi yang nantinya akan dilakukan di unit kerja yang mencakup kegiatan-kegiatan berdasarkan sasaran kinerja pegawai



(SKP),



penugasan



pimpinan, dan inisiatif sendiri. Adapun jenis kegiatan yang akan diaktualisasikan seperti Tabel 3 Rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan mengacu pada SKP Tabel 1. Hasil Penetapan Kualitas Isu dengan AKPK No



Isu



Kriteria



Total Rangking



AKPK



Skor



A



K P



K



1



Rendahnya pemahaman Pasien tentang alur rujukan berjenjang BPJS (PP)



5



5



5



5



20



1



2



Belum adanya alur pelayanan pasien rujukan 4



5



4



4



17



2



3



3



4



13



4



3



4



3



14



3



balik di puskesmas Kuala (PP) 3



Belum adanya nomor antrian pengurusan 3 surat keterangan dokter (PP)



4



Rendahnya



kesadaran



pasien



mengontrol tekanan darah (PP)



Keterangan Tabel : A



: Aktual



K



: Kekhalayakan



P



: Problematik



K2



: Kelayakan



WoG : Whole of Government MA



: Manajemen ASN



lansia 4



PP



: Pelayanan Publik



Isu : 1. Rendahnyaa pemahaman Pasien tentang alur rujukan berjenjang BPJS 2. Belum adanya alur pelayanan pasien rujukan balik di puskesmas Kuala 3. Belum adanya nomor antrian pengurusan surat keterangan dokter



Tabel 2. Analisa core isu USG NO



Tugas dan Fungsi (ISU)



U



S



G



TOTAL



1.



Rendahnya pemahaman Pasien tentang alur rujukan berjenjang BPJS (PP)



5



5



5



15



2.



Belum adanya alur pelayanan pasien rujukan balik di puskesmas Kuala (PP)



4



4



5



13



3.



Belum adanya nomor antrian pengurusan surat keterangan dokter (PP)



3



4



4



11



Skala Nilai 1- 5 Keterangan : U



: Urgency



S



: Seriousness



G



: Growth



WoG : Whole of Government MA



: Manajemen ASN



PP



: Pelayanan Publik



RANCANGAN AKTUALISASI



Unit Kerja



: UPTD Puskesmas Kuala



Identifikasi Isu



: 1. Rendahnya pemahaman Pasien tentang alur rujukan berjenjang BPJS 2. Belum adanya alur pelayanan pasien rujukan balik di puskesmas Kuala 3. Belum adanya nomor antrian pengurusan surat keterangan dokter



Isu yang diangkat



: Rendahnya pemahaman Pasien tentang alur rujukan berjenjang BPJS



Gagasan Pemecahan Isu : Upaya peningkatan pemahaman pasien tentang alur rujukan berjenjang BPJS di UPTD puskesmas Kuala.



No .



Kegiatan



Tahapan Kegiatan 1. Melaporkan mentor bahwa akan dilakukan kegiatan aktualisasi



1.



Meminta izin kepada mentor untuk mengangkat isu yang akan dibahas



2. Menjelaskan dan meminta pendapat mentor tentang program aktualisasi yang dilakukan



Output / Hasil Saya mendapat izin mentor untuk melaksanakan rancangan kegiatan aktualisasi.  Surat permohonan izin  foto



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Saya bersikap hormat dan sopan ketika menyapa Kepala Puskesmas (Etika Publik) serta mendapatkan persetujuan dan kejelasan dari Kepala Puskesmas untuk melaksanakan rancangan aktualisasi saya dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas)



Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi Rancangan aktualisasi saya mendukung visi puskesmas kuala sebagai pusat pelayanan kesehatan yang bermutu dan misi 1 puskesmas kuala yaitu: meningkatkan mutu pelayanan kesehatan



3. Memohon izin secara lisan dan tulisan untuk melakukan kegiatan tersebut



Penguatan Nilai Organisasi Dengan meminta izin mentor dan menjelaskan rancangan aktualisasi serta meminta persetujuan beliau saya dengan sopan, ramah dan bertanggung jawab maka akan mendukung nilainilai organisasi salam, senyum, sopan



Analisa dampak: jika saya tidak meminta izin terlebih dahulu kepada mentor sebelum memulai kegiatan rancangan aktualisasi, tentunya saya tidak memenuhi nilai etika publik, selain itu akan berdampak tidak terealisasinya rancangan dengan baik. 2.



Meminta persetujuan mentor untuk membuat alur rujukan BPJS



1. Mencari informasi tentang alur rujukan alur rujukan BPJS berjenjang 2. Membuat rancangan alur pelayanan rujukan BPJS berjenjang 3. Mengkonsultasikan dengan mentor hasil rancangan alur rujukan



Output dari kegiatan ini ialah disetujuinya rancangan membuat alur rujukan berjenjang BPJS di puskesmas



Saya berbicara dengan sopan dan santun ketika meminta persetujuan mentor baik lisan maupun tulisan (etika publik), serta menjelaskan secara jelas dan nyata tentang prosedur kegiatan (Akuntabilitas) bahwa kegiatan ini akan lebih optimal jika saya selain melakukan sosialisasi juga menyediakan media informasi alur rujukan berjenjang



Dengan membuat alur BPJS berjenjang maka saya mendukung visi puskesmas yaitu terwujudnya puskesmas Kuala sebagai pusat pelayanan kesehatan yang bermutu, Serta misi puskesmas ke 5 yaitu meningkatkan



Dengan meminta persetujuan dan menjelaskan kepada mentor untuk membuat alur rujukan dengan baik saya mendukung nilainilai organisasi sopan santun,



No .



Kegiatan



Tahapan Kegiatan BPJS berjenjang 4. Meminta persetujuan tertulis untuk membuat alur rujukan BPJS puskesmas berjenjang serta sosialisasi kepada staff dan pasien.



Output / Hasil Kuala.  Rancangan alur rujukan  Surat persetujuan pimpinan  foto



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan



Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi



BPJS agar lebih efektif (Komitmen profesional kesehatan Mutu) puskesmas kuala



Penguatan Nilai Organisasi akrab dan bersahabat



Analisa dampak: apabila saya tidak meminta persetujuan dan pendapat beliau untuk membuat alur rujukan berjenjang BPJS maka tidak akan terlaksananya rancangan aktualisasi yang sudah saya rencanakan. 3. Membuat banner alur rujukan berjenjang BPJS



1. Membuat design alur rujukan bejenjang BPJS 2. Melaporkan hasil design alur rujukan pelayanan rujukan berjenjang BPJS 3. Mencetak design alur rujukan berjenjang BPJS 4. Memasang hasil cetakan berupa banner di ruang tunggu pasien puskesmas



Banner alur rujukan berjenjang BPJS dan memasangnya di ruang tunggu pasien.  Foto banner



saya akan membuat design alur rujukan kreatif dengan menggunakan komputer agar lebih efektif dan efisien serta menggunakan media promosi banner (Komitmen Mutu) dan alur rujukan ini menggunakan bahasa indonesia yang baik dan memasang di ruang tunggu agar masyarakat lebih paham dan dapat megedepankan kepentingan umum (Nasionalisme) Setelah itu saya akan membuat banner alur rujukan sesuai persetujuan dari mentor dan bertanggung jawab atas apa yang telah saya buat (Akuntabilitas)



Dengan membuat banner alur rujukan berjenjang BPJS, maka pemahaman masyarakat tentang alur rujukan akan meningkat dan dapat mendukung misi 1 dan 7 yaitu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mewujudkan pelayanan kesehatan.



Dengan melibatkan pimpinan dalam pengambilan keuputusan untuk membuat banner alur rujukan berjenjang BPJS bertujuan sebagai langkah awal dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebijakan BPJS dalam merujuk pasien dari puskesmas ke rumah sakit sehingga menjadi jelas dan



No



Kegiatan



.



Tahapan Kegiatan



Output / Hasil



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan



Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi



Penguatan Nilai Organisasi terukur akan menguatkan nilainilai organisasi senyum, aman dan terpercaya, sopan, amanah.



Analisa dampak: jika saya tidak membuat banner alur rujukan berjenjang BPJS maka pencapaian untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pasien tidak optimal karena bannner merupaka media informasi. 4.



Memberikan sosialisasi kepada pasien tentang alur rujukan berjenjang BPJS



1. menentukan hari senin untuk memberi edukasi kepada pasien di ruang tunggu 2. mempersiapkan banner sebagai media informasi 3. menyampaikan informasi kepada pasien tentang alur rujukan berjenjang BPJS



Peningkatan pemahaman pasien dengan pemberian sosialisasi dengan menggunakan media informasi bannner agar memudahkan penyampaian dan pemahaman informasi kepada pasien.  Foto kegiatan sosialisasi  Materi sosialisasi



saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum memberikan edukasi (Etika publik)serta menyampaikan informasi dengan jelas sesuai dengan aturan yang berlaku di BPJS (Akuntabilitas), penyampaian informasi menggunakan dengan media informasi banner agar lebih efektif (Komitmen Mutu)



Dengan memberikan sosialisasi alur rujukan berjenjang BPJS maka diharapkan pemahaman pasien akan bertambah sehingga dapat mengoptimalkan waktu pelayanan karena pasien tidak perlu berulang kali diberi penjelasan oleh petugas kesehatan, hal ini juga turut mendukung visi puskesmas yaitu terwujudnya puskesmas Kuala sebagai pusat



memberikan edukasi kepada pasien diawali dengan salam dan memperkenalkan diri terlebih dahulu serta menyampaikan materi secara baik dan santun dapat menguatkan nilainilai organisasi sopan. Santun, senyum, ikhlas, dan akrab.



No



Kegiatan



.



Tahapan Kegiatan



Output / Hasil



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan



Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi



Penguatan Nilai Organisasi



pelayanan kesehatan yang bermutu dan misi ke 1 yaitu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Analisa dampak: jika saya tidak memberikan sosialisasi kepada pasien, maka tujuan utama dari rancangan sosialisasi saya untuk peningkatan pemahaman pasien tidak akan tercapai dan pelayanan kesehatan menjadi kurang efektif.



5.



Melakukan evaluasi sosialisasi alur pelayanan berjenjang BPJS



1. Melakukan wawancara kepada petugas kesehatan dan pasien terkait alur rujukan berjenjang BPJS. 2. Mencatat hasil wawancara 3. Membuat hasil laporan wawancara 4. Melaporkan kepada mentor terkait hasil wawancara



Saya akan melakukan wawancara kepada petugas kesehatan dan pasien setelah sosialisasi dengan tujuan mengetahui sejauh mana pemahaman mereka tentang alur rujukan berjenjang BPJS.  Notulen wawancara  Foto kegiatan  Laporan hasil kegiatan



saya akan melakukan evaluasi dengan menggunakan teknik wawancara agar lebih efektif dan efisien (komitmen mutu), sesi wawancara akan saya mulai dengan dengan sopan santun (etika publik) dan saya akan bertanya sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan pada saat sosialisasi (Akuntabilitas) pada saat wawancara saya tidak akan menghargai pendapat narasumber (Nasionalisme), setelah itu saya akan mencatat hasil wawancara dengan jujur dan membuat laporan sesuai dengan yang saya dapatkan (anti korupsi).



Dengan melakukan evaluasi tentunya akan menjadi tolak ukur tingkatan pemahaman dan pengetahun petugas kesehatan sehinnga sesuai dengan visi puskesmas yaitu terwujudnya puskesmas kuala sebagai pusat pelayanan kesehtan yang bermutu dan misi puskesmas ke 7 yaitu meningkatkan profesional kesehatan masyarakat Kuala



Melakukan evaluasi dengan wawancara dan memulainya denga menyapa pasien serta menyakan mereka dengan beberapa pertanyaan secara sopan santun dapat memenuhi nilai-nilai dasar organisasi yaitu senyum, sopan., evaluasi dan aman.



Analisa dampak: jika saya tidak melakukan evaluasi sosialisasi alur rujukan berjenjang BPJS, maka saya tidak akan mengetahui sejauh mana pemahaman mereka



No .



Kegiatan



setelah saya menjelaskan.



Tahapan Kegiatan



Output / Hasil



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan



Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi



Penguatan Nilai Organisasi



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pelaksanaan aktualisasi ini akan dilaksanakan pada UPTD Puskesmas Kuala tanggal 25 Juli 2019 hingga 23 Agustus 2019 dengan melakukan 5 kegiatan yang di dalamnya terkandung nilai-nilai dasar profesi yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). B. Saran Diharapkan adanya saran dan kritik yang membangun bagi terwujudnya kelancaran dan perbaikan proses aktualisasi yang akan dilaksanakan, diharapkan kerjasama yang baik dari coach, mentor, maupun seluruh pegawai UPTD Puskesmas Kuala.



Daftar Pustaka Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.