RBB 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



(BASIC COST MANAGEMENT CONCEPTS) I. Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and cost behavior, II. Cost concepts for product and service costing By : Randi Eka Putra (P2600214004) Magister Keuangan Daerah



I.



Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and cost behavior Cost Drivers merupakan faktor yang memicu atau memberi dampak pada



perubahan tingkat biaya total. Untuk perusahaan yang bersaing berdasarkan cost leadership, manajemen terhadap cost driver kunci merupakan hal yang paling penting. Contohnya untuk dapat



mendapat cost



low leadership



dalam



perusahaan



elektronik



harus



memperhatikan benar – benar faktor desain dan pemanufakturan/ produksi yang menyebabkan biaya dalam produk. Peningkatan desain dibuat jika diperlukan dan pabrik dirancang dan diotomatiskan untuk mencapai tingkat efisiensi tertinggi dari pemakaian bahan, tenaga kerja langsung dan peralatan. Untuk perusahaan yang bukan merupakan cost leader, manajemen terhadap cost driver mungkin bukan merupakan hal yang terlalu penting, tetapi langsung pada kesuksesan perusahaan. Contoh cost driver yang penting bagi perusahaan pengecer adalah kerugian dan kegagalan yang dialami para pedagang. Cost Driver, Cost Pool, dan Cost Objects Biaya terjadi jika sumber daya digunakan untuk tujuan tertentu. Kadangkadang biaya dikumpulkan ke kelompok tertentu, yang disebut cost pool. Pengelompokan bisa berdasarkan jenis biaya (contoh : biaya tenaga langsung dalam satu ‘pool’, dan bahan dalam ‘pool’ lainnya), bisa juga berdasarkan sumber (seperti



:



departemen



1,



departemen



2,



dst),



atau



berdasarkan



pertanggungjawaban (contoh : manajer 1, manajer 2, dan selanjutnya). Cost objects atau objek biaya adalah produk, jasa atau unit organisasi dimana biaya dibebankan untuk beberapa tujuan manajemen. Produk dan jasa pada umumnya merupakan objek biaya (cost objects), sementara departemen Randi Eka Putra (P2600214004)



Page 1



Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



produksi bisa diperlakukan sebagai  ‘cost pool’ atau ‘cost objects’ tergantung pada fokus utama manajemen pada biaya untuk produk atau departemen produksi. Konsep ‘cost objects’ tidak hanya meliputi produk, jasa dan departemen, tetapi juga kelompok produk, jasa, departemen, pelanggan, supplier, provider jasa telepon dan banyak lagi yang lain. Setiap hal dimana biaya dapat ditelusuri dan yang merupakan peran kunci dalam strategi manajemen dapat dipertimbangkan sebagai ‘cost objects’. Cost Assignment and Cost Allocation: Direct and Indirect Costs (Pembebanan Biaya dan Alokasi Biaya : Biaya Langsung dan Tak Langsung) Cost Assignment (Pembebanan Biaya) merupakan proses pembebanan biaya ke dalam ‘cost pool’ atau ke ‘cost objects’. Biaya langsung dapat ditelusuri secara langsung ke ‘cost pool’ atau ‘cost objects’ secara mudah dan dapat dihubungkan dengan secara ekonomi. Contohnya, biaya bahan yang dibutuhkan untuk produk tertentu merupakan biaya langsung karena biaya tersebuat dapat ditelusuri secara langsung ke produk. Sebaliknya dalam biaya tak langsung, tidak dapat ditelusuri secara mudah, sulit dihubungkan secara ekonomi dari biaya atau ‘cost pool’ ke ‘cost pool’ atau ‘cost object’. Yaitu biaya langsung bisa disebabkan oleh dua atau lebih ‘cost pool’ atau objek yang tidak dapat dengan mudah dan secara ekonomi ditelusuri secara langsung.



Biaya



pengawasan



terhadap



karyawan



bagian



produksi



dan



penanganan bahan merupakan contoh yang bagus dari biaya yang pada umumnya tidak dapat ditelusuri ke produk individual, dan oleh karena itu merupakan biaya tak langsung untuk produk. Jika biaya tak langsung tidak dapat ditelusuri ke ‘cost pool’ atau ‘cost object’, maka pembebanan biaya tak langsung dilakukan dengan menggunakan ‘cost driver’. Akibatnya, biaya dibebankan ke ‘cost pool’ atau ‘cost object’ yang menyebabkan biaya dengan cara yang representatif dan wajar. Pembebanan biaya tak langsung ke ‘cost pool’ atau ‘cost object’ disebut dengan alokasi biaya, bentuk pembebanan biaya dimana penelusuran biaya secara langsung tidak mungkin dilakukan, sehingga digunakan ‘cost driver’. ‘Cost driver’ digunakan untuk mengalokasikan biaya yang sering disebut dengan dasar alokasi.



Randi Eka Putra (P2600214004)



Page 2



Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



Hubungan antara Cost, cost pool, cost object, dan cost driver dalam industri manufaktur diilustrasikan sebagai berikut :



Resource costs



Cost pools



Cost objects



Assembly



Dishwaser



Electric motor



Materials handling Supervision Packing Packing material Final inspection



Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan perbedaan antara biaya langsung dan tidak langsung dan perbedaan tipe untuk masing-masing ”cost driver” pada industri manufaktur : The Flow of Cost Assignment



Resource Cost



Cost Driver



Electric motor



Direct trace



Packing material



Direct trace



Final inspection



Direct trace



Supervision



Allocation base : Number of employees in the department Allocation base : Weight of materials



Materials handling



Cost Pool Direct Costs Assembly department Packing department



Indirect Costs Assembly and packing departments Assembly and packing departments



Cost Driver



Cost Object



Direct trace



Dishwasher and washing machine Dishwasher and washing machine Dishwasher and washing machine



Direct trace



Allocation base : Direct labor hours for each product Allocation base : Number of parts in the product



Randi Eka Putra (P2600214004)



Dishwasher and washing machine Dishwasher and washing machine



Page 3



Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



Direct and Indirect Materials Costs (Biaya Bahan Langsung dan Bahan Tidak Langsung) Biaya bahan langsung meliputi biaya bahan dalam produk atau objek biaya lainnya (dikurangi potongan pembelian, tetapi sudah memasukkan ongkos angkut dan beban-beban yang berkaitan) dan biasanya ditambah sejumlah tertentu yang ‘reasonable’ yang berkaitan dengan sisa produksi dan unit-unit yang cacat produksi. Di pihak lain, biaya bahan yang digunakan dalam proses pemanufakturan yang bukan merupakan produk akhir disebut biaya bahan tak langsung. Contohnya supplies yang digunakan oleh tenaga kerja, seperti pembersih, peralatan-peralatan kecil dan bahan yang dibutuhkan oleh mesin, misalnya minyak pelumas. Direct and Indirect Labor Costs (Biaya Tenaga Langsung dan Tenaga Tak Langsung) Biaya tenaga langsung meliputi biaya tenaga langsung yang digunakan untuk membuat produk atau untuk menyediakan jasa ditambah dengan porsi tertentu untuk waktu yang tidak produktif yang normal dan tidak dapat dihindarkan seperti waktu istirahat dan waktu untuk pribadi. Jenis tenaga langsung non produktif yaitu berhentinya mesin (downtime), pelatihan (training), dan waktu setup (set-up-time). Biaya tenaga tak langsung memberikan peran untuk mendukung proses pemanufakturan. Contohnya biaya untuk supervisi, pengendalian kualitas, inspeksi, pembelian dan penerimaan bahan, tenaga kebersihan, waktu istirahat, pelatihan. Konsep contoh biaya tak langsung di atas juga diterapkan pada perusahaan jasa. Contohnya, sebuah restoran, biaya langsungnya berupa biaya untuk makanan dan biaya penyiapan makanan, biaya tak langsung berupa biaya penanganan bahan dan biaya penyimpanan bahan.



Randi Eka Putra (P2600214004)



Page 4



Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



Biaya Tak Langsung Lainnya Biaya tak langsung lainnya ini meliputi biaya fasilitas, peralatan yang digunakan dalam memproduksi produk atau menyediakan jasa, dan peralatanperalatan pendukung lainnya. Semua biaya tak langsung, biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya tak langsung lainnya digabungkan dalam satu ‘cost pool’ yang disebut overhead. Biaya bahan langsung dan biaya tenaga langsung dikelompokkan sebagai biaya utama (prime cost). Sedangkan biaya overhead sebagai biaya konversi. Cost Driver dan Perilaku Biaya Cost driver menyediakan dua peran penting bagi akuntan manajemen: (1) memungkinkan pembebanan biaya kepada cost object, dan (2) menjelaskan perilaku biaya (cost behavior): bagaimana biaya total berubah sebagai perubahan cost driver. Ada empat jenis ‘cost driver’ untuk menggambarkan bagaimana biaya berubah yaitu : 



Dasar aktivitas (activity based)



Dasar aktivitas dikembangkan pada level yang rinci dari operasi dan dihubungkan dengan aktivitas pemanufakturan yang ada, seperti set-up mesin, inspeksi produk, penanganan bahan atau pengepakan. 



Dasar volume (volume based)



Dasar volume dikembangkan pada level agregat, seperti level output (jumlah unit yang diproduksi). 



Cost driver yang bersifat struktural



Melibatkan keputusan-keputusan stratejik dan operasional yang mempengaruhi hubungan antara ‘cost driver’ dan biaya total. 



Cost driver yang bersifat eksekusional



Sama dengan cost driver yang bersifat struktural.



Randi Eka Putra (P2600214004)



Page 5



Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



Activity Based Cost Driver Activity based cost driver diidentifikasi dengan menggunakan cara analisis aktivitas, deskripsi yang rinci dari aktivitas spesifik yang dilakukan dalam operasi perusahaan. Deskripsi tersebut meliputi setiap tahap dalam proses pembuatan produk



atau



penyediaan



jasa.



Dan



untuk



setiap



aktivitas, cost



driver dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana biaya berubah jika terjadi perubahan dalam aktivitas. Analisis aktivitas membantu perusahaan mengembangkan biaya-biaya yang lebih akurat untuk produknya, meningkatkan pengendalian manajemen dan pengendalian operasional perusahaan, jika kinerja pada level yang rinci dapat dimonitor dan dievaluasi. Volume Based Cost Driver Banyak jenis biaya yang terjadi berdasarkan volume, seperti biaya bahan langsung dan biaya tenaga langsung. Pada nilai cost driver yang rendah, biaya meningkat pada tingkat kenaikan yang semakin menurun karena terkait dengan faktor-faktor seperti lebih efisiennya penggunaan sumber daya atau produktivitas yang semakin tinggi melalui proses pembelajaran. Pada level cost driver yang lebih tinggi, biaya mulai meningkat dengan tingkat kenaikan yang semakin tinggi jika ada ketidakefisienan yang disebabkan perusahaan beroperasi pada tingkat yang dengan batasan kapasitas yang dimiliki. Fixed and Variable Costs (Biaya Tetap dan Biaya Variabel) Biaya variabel adalah perubahan biaya total dihubungkan dengan setiap perubahan dalam kuantitas cost driver. Sebaliknya biaya tetap merupakan bagian dari biaya total yang tidak berubah dengan adanya perubahan dalam kuantitas cost driver, dalam kisaran yang relevan (relevant range). Biaya tetap total biaya variabel per unit tetapi konstan dalam ‘relevant range’. Biaya Tetap Bertahan (Step Fixed Cost) Biaya dikatakan tetap bertahan jika biaya tersebut berubah sehubungan dengan adanya perubahan dalam cost driver, tetapi dalam tahapan-tahapan tertentu. Biaya tetap bertahan mempunyai karakteristik terjadi dalam tugas-tugas



Randi Eka Putra (P2600214004)



Page 6



Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



yang bersifat klerikal, seperti proses pemenuhan pesanan dan pemrosesan terhadap adanya klaim tertentu. Biaya per Unit dan Biaya Marginal Biaya per unit (biaya rata-rata) merupakan biaya pemanufakturan total bahan, tenaga langsung, dan overhead dibagi dengan jumlah output. Ini merupakan konsep yang berguna dalam penentuan harga dan dalam evaluasi profitabilitas produk, tetapi informasi tentang biaya per unit juga dapat mengarahkan pada interpretasi yang keliru. Istilah biaya marginal digunakan untuk menggambarkan biaya tambahan yang terjadi sebagai akibat adanya kenaikan cost driver yang disebabkan adanya kenaikkan satu unit produk. Dengan asumsi biaya linear dalam ‘relevant range’ konsep biaya marginal sama dengan konsep biaya variabel per unit. Cost Driver Struktural dan Eksekusional Cost driver struktural dan eksekusional digunakan untuk pengambilan keputusan stratejik dan operasional. Cost driver struktural bersifat stratejik karena cost driver tersebut melibatkan perencanaan dan keputusan-keputusan yang berpengaruh dalam jangka panjang. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan : 1.



Skala Perusahaan yang lebih besar memiliki biaya yang secara keseluruhan lebih rendah karena mempunyai skala ekonomi yang lebih besar.



2.



Pengalaman Semakin banyak pengalaman maka semakin rendah biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan pemanufakturan dan biaya distribusi.



3.



Teknologi Teknologi yang baru dapat menekan biaya pemrosesan.



4.



Kompleksitas Perusahaan yang mempunyai banyak produk mempunyai biaya penjadwalan dan proses produksi lebih banyak, sama banyaknya dengan biaya hulu yaitu pengembangan produk dan biaya hilir yaitu biaya distribusi dan biaya pelayanan.



Randi Eka Putra (P2600214004)



Page 7



Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



Cost driver eksekusional merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengelola perusahaan dalam jangka pendek, melakukan pengambilan keputusan untuk menurunkan biaya. Hal ini meliputi : 1.



Keterlibatan semua tenaga kerja



2.



Desain proses produksi



3.



Hubungan dengan pemasok/supplier



II.



Cost Concepts For Product And Service Costing



Akuntansi Biaya untuk Produk dan Jasa Sistem akuntansi biaya sangat berbeda di antara perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang. Perusahaan dagang yang meliputi pengecer, yaitu perusahaan yang menjual produk akhir langsung kepada konsumen, dan pedagang besar yang mendistribusikan produk ke pengecer. Perusahaan jasa seringkali tidak mempunyai atau hanya mempunyai sedikit persediaan, sehingga sistem penentuan harga produknya relatif sederhana. Biaya Produk dan Biaya Periode Biaya produk untuk perusahaan manufaktur terdiri dari biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk sampai produk siap dijual : 1.



Bahan langsung, yaitu bahan yang digunakan dalam pengolahan produk yang dapat menjadi bagian fisik dari produk akhir.



2.



Tenaga kerja langsung, yaitu tenaga yang digunakan dalam pengolahan produk.



3.



Overhead pabrik, yaitu biaya tak langsung untuk bahan, tenaga kerja, dan fasilitas yang digunakan untuk mendukung proses pengolahan. Biaya produk untuk perusahaan dagang meliputi biaya pembelian produk



ditambah dengan biaya transportasi yang dibayar oleh pengecer atau pedagang besar untuk membawa produk ke lokasi dimana produk tersebut akan dijual atau ddidistribusikan. Semua pengeluaran lain untuk mengelola perusahaan dan menjual produk yang dikeluarkan pada saat biaya itu terjadi, dan untuk alasan itulah biaya-biaya tersebut disebut biaya periode. Biaya periode terutama terdiri dari biaya penjualan Randi Eka Putra (P2600214004)



Page 8



Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



dan biaya administrasi dan umum yang diperlukan untuk pengelolaan perusahaan dan tidak terlibat langsung dalam pengolahan produk. Dalam perusahaan manufaktur atau perusahaan dagang, biaya periode kadang-kadang memasukkan juga dengan pengeluaran-pengeluaran untuk operasional. Dalam perusahaan jasa, semua biaya ini seringkali disebut biaya operasional. Penentuan Harga Pokok dalam Perusahaan Manufaktur, Perusahaan Dagang dan Perusahaan Jasa Di dalam perusahaan manufaktur ada aliran biaya dari elemen biaya awal ke rekening barang dalam proses sampai persediaan produk selesai dan harga pokok penjualan. Langkah pertama adalah membeli bahan untuk digunakan dalam proses pengolahan. Langkah kedua menambahkan tiga elemen biaya (bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead) ke rekening barang dalam proses. Langkah ketiga, biaya produksi yang telah diakumulasikan ke dalam rekening ‘barang dalam proses’ ditransfer ke produk selesai, dan dari sana diteruskan ke harga pokok penjualan ketika produk sudah terjual. Dalam perusahaan dagang, prosesnya lebih sederhana. Pedagang membeli dan memasukkan ke dalam rekening ‘persediaan’. Ketika produk terjual, maka biaya tersebut ditransfer ke dalam rekening ‘harga pokok penjualan’. Dalam perusahaan jasa tidak ada persediaan produk selesai, atau bila ada jumlahnya sangat sedikit, dan tidak ada persediaan barang untuk dijual kembali, sehingga biasanya bahan yang dibutuhkan untuk menyediakan jasa hanya sedikit. Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga jenis rekening persediaan : (1) Persediaan bahan baku, (2) Persediaan barang dalam proses, dan (3) Persediaan produk selesai.



KONSEP BIAYA UNTUK PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Untuk membantu perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen, akuntan manajemen menyediakan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat pada biaya yang masuk akal. Biaya Relevan



Randi Eka Putra (P2600214004)



Page 9



Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



Konsep biaya relevan muncul dalam situasi dimana pengambil keputusan harus memilih dari dua atau lebih pilihan. Untuk menentukan pilihan mana yang terbaik, pengambil keputusan akan memilih keputusan yang mempunyai manfaat tertinggi. Jadi pengambil keputusan akan membutuhkan informasi pada biaya yang relevan. Biaya relevan mempunyai dua sifat : (1) Berbeda untuk setiap pilihan keputusan, dan (2) Akan terjadi pada saat yang akan datang. Biaya Diferensial Biaya diferensial merupakan biaya yang berbeda untuk setiap pilihan keputusan dan oleh karena itu merupakan biaya yang relevan untuk pengambilan keputusan, jika biaya tersebut belum terjadi. Beberapa biaya diferensial merupakan biaya tetap dan beberapa lagi merupakan biaya variabel. Biaya variabel dalam konteks keputusan tertentu bisa merupakan biaya diferensial atau bukan merupakan biaya diferensial. Contohnya jika biaya variabel yang berupa biaya listrik per unit untuk produk yang dihasilkan oleh mesin baru tidak berbeda dengan biaya listrik per unit untuk produk yang dihasilkan oleh mesin lama, maka biaya variabel ini bukan merupakan biaya diferensial dan tidak relevan dalam pengambilan keputusan mengganti mesin lama dengan mesin baru. Dalam menggunakan biaya diferensial, akuntan manajemen mendasarkan pada aliran kas (cash flow) atau biaya berdasarkan laba bersih akuntansi. Dalam beberapa kasus, pengambil keputusan mungkin tertarik terutama pada dampak keputusan terhadap aliran kas (contohnya, untuk tujuan manajemen kas atau untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan cash flow). Dalam kasus yang lain, fokus prinsip ada pada laba bersih akuntansi. Biaya diferensial dipengaruhi oleh periode waktu yang digunakan dalam analisis. Untuk periode yang lebih lama, lebih banyak biaya yang akan merupakan biaya diferensial. Sebaliknya, untuk periode yang sangat pendek, porsi biaya diferensial akan lebih sedikit. Opportunity Cost Oppprtunity cost merupakan manfaat yang hilang karena satu alternatif pilihan



yang



dipilih



mendapat



manfaat



dari



pilihan/alternatif



lainnya.



Konsep opportunity cost yang digunakan untuk mengukur dampak ekonomi yang Randi Eka Putra (P2600214004)



Page 10



Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



potensial dari berbagai alternatif pengambilan keputusan ; pengukuran dilakukan dengan berdasarkan faktor-faktor yang mungkin tidak dikuantifikasikan.



Sunk Cost Sunk cost merupakan biaya yang telah terjadi atau telah ditetapkan pada waktu yang lalu, dan oleh karena itu merupakan biaya yang tidak relevan karena pengambil keputusan tidak lagi mempunyai kebijakan terhadap biaya-biaya tersebut, dan biaya-biaya tidak akan mempengaruhi kebijakan cash flow di masa yang akan datang. Hal lain yang penting untuk dipertimbangkan ketika sunk costdiperhitungkan dalam situasi pengambilan keputusan. Pada umumnya pengambil keputusan melihat secara tidak tepat untuk memasukkan sunk cost sebagai biaya yang relevan dalam analisis. Atribut-atribut dalam Informasi Biaya untuk Akurasi Pengambilan Keputusan Akurasi Pengambil keputusan yang berpengalaman tidak akan menggunakan informasi



akuntansi



tanpa



memberikan



pertimbangan



terhadap



potensi



ketidakakuratan data yang tidak akurat dapat menyesatkan, dapat menyebabkan kekeliruan yang mendatangkan biaya tinggi. Alat utama untuk meyakinkan akurasi data untuk pengambilan keputusan adalah dengan merancang dan memonitor sistem pengendalian akuntansi internal yang efektif. Akurasi data akuntansi dan rancangan sistem pengendalian akuntansi internal menjadi tanggung jawab controller, yang dibantu oleh auditor internal dan eksternal. Auditor eksternal akan memberikan evaluasi secara periodik terhadap lingkungan pengendalian dan rekomendasi untuk memperbaiki efektivitas, sementara auditor internal mempunyai peran untuk melakukan pengawasan secara terus-menerus. Ketepatan Waktu (Timeliness) Informasi manajemen biaya harus disediakan bagi pengambil keputusan dalam waktu yang tepat, untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif. Biaya keterlambatan akan menjadi signifikan dalam banyak keputusan, seperti



Randi Eka Putra (P2600214004)



Page 11



Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



memenuhi pesanan yang tergesa-gesa yang mungkin saja bisa hilang karena informasi yang diperlukan tidak diberikan secara tepat waktu. Informasi Biaya dan Nilai Informasi Biaya Berpikir tentang informasi manajemen biaya yang mengandung informasi tentang biaya tertentu dan nilai informasi tersebut menekankan bahwa akuntan manajemen merupakan spesialisasi informasi, sama seperti profesi keuangan lainnya, seperti konsultan pajak, perencana keuangan, dan konsultan keuangan. Akuntan manajemen memberikan jasa informasi tentang biaya persiapan dan value untuk para pemakai. KONSEP



BIAYA



UNTUK



PENGENDALIAN



MANAJEMEN



DAN



PENGENDALIAN OPERASIONAL Kemampuan untuk Melakukan Pengendalian Biaya dikatakan terkendali jika manajer atau pekerja mempunyai kebijakan dalam keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya dalam suatu periode tertentu yang biasanya jangka pendek. Ada dua pandangan tentang pentingnya kemampuan pengendalian dalam konteks motivasi manajer dan karyawan. Pertama pandangan yang mengatakan bahwa manajer atau karyawan seharusnya bertanggungjawab hanya pada biaya yang dapat dikendalikan oleh manajemen. Pandangan kedua adalah tidak wajar dan membuat manajer tidak termotivasi. Dampak Preferensi Risiko terhadap Motivasi dan Pengambilan Keputusan Preferensi risiko manajer merupakan hal yang penting dalam pengendalian manajemen dan pengendalian operasional karena dapat menimbulkan dampak yang



tidak



diharapkan



terhadap



perilaku



manajer.



Preferensi



risiko



menggambarkan cara setiap orang memandang suatu pilihan keputusan dengan cara berbeda-beda, karena menitikberatkan pada hasil tertentu secara berbeda dengan hasil/keluaran lainnya. Risiko berkaitan dengan hasil tak tentu yang mungkin tidak diharapkan oleh pengambil keputusan. Lebih lanjut lagi, preferensi risiko dapat menganggu pengambilan keputusan yang tepat.



Randi Eka Putra (P2600214004)



Page 12



Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor Publik



Randi Eka Putra (P2600214004)



Page 13