Refleksi Kasus Prurigo Nodularis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REFLEKSI KASUS PRURIGO NODULARIS



Disusun Oleh : Adrian Ega Mahardika Susanto



(42190373)



Dosen Pembimbing : dr.Dwi Retno Adi Winarni, Sp. KK (K)



KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE 16 NOVEMBER – 12 DESEMBER 2020 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA 2020



BAB I STATUS PASIEN A. Identitas Pasien Nama



: Nn. JOS



Alamat



: Prambanan, Sleman



Tanggal Lahir



: 17 Oktober 2002



Jenis Kelamin



: Perempuan



Tanggal periksa



: 18 November 2020



Pekerjaan



: Pelajar



B. Anamnesis 1. Keluhan Utama Benjolan kehitaman, terasa gatal pada kedua kaki. 2. Riwayat Penyakit Sekarang 3 tahun SMRS pasien mengeluhkan muncul benjolan pada paha kanan dan kiri serta terasa gatal. Benjolan dirasakan muncul setelah digigit nyamuk. Pasien sering menggaruk benjolan karena terasa sangat gatal. Benjolan berubah menjadi membesar, kehitaman dan sedikit mengeras. Pasien sudah mencoba mengobati benjolan dengan menggunakan salep. Pasien tidak ingat salep yang digunakan untuk mengobati benjolan. Setelah diobati menggunakkan salep, benjolan tidak kunjung hilang dan membaik serta masih terasa gatal. 3. Riwayat Penyakit Dahulu 



Keluhan serupa (-), asma (-), alergi (-), keluhan lain : maag (+)







Riwayat Pengobatan : Salep



4. Riwayat Penyakit Keluarga 



Keluhan serupa (-)







Riwayat penyakit kulit lainnya : (-)



C. Pemeriksaan Fisik Kondisi umum: Baik, CM (E4V5M6) Status Gizi : Cukup Tanda vital : TD : 120/80 mmHg RR : 18X/menit Nadi : 88x/menit Suhu : 36oC



Status Lokalis







Lokasi



: Tungkai kanan bagian atas medial, tungkai kiri bagian atas lateral







Tipe



: Nodul







Bentuk



: Teratur (Bulat)







Susunan



: Soliter







Warna



: Hiperpigmentasi







Anatomi



: Epidermis







Distribusi



: Simetris







Batas



: Tegas



Status Dermato-Venereologis •



Pada tungkai kanan bagian atas medial, tungkai kiri bagian atas lateral tampak nodul hiperpigmentasi berbentuk bulat (teratur) dan berbatas tegas serta terdistribusi simetris.



D. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Histopatologis, Pemeriksaan Imunofluoresensi Direk (DIF)



E. Diagnosis Banding a. Prurigo Nodularis b. Pemfigoid Nodularis c. Hipertrofik Liken Planus



F. Diangnosis Kerja Prurigo Nodularis



G. Tatalaksana o Cetirizine tab 1 x 10mg o Clobetasol Propionate (0,05%) 2x setelah mandi



H. Edukasi -



Hindari menggaruk lesi karena dapat menyebabkan infeksi pada lesi dan pengaruhi proses penyembuhan.



-



Cetirizine memberikan efek samping mengantuk sehingga dikonsumsi saat tidak melakukan aktivitas.



-



Oleskan obat secara rutin dan teratur.



-



Menjaga higienitas tubuh.



-



Hindari gigitan nyamuk dengan menggunakan repelan.



BAB II REFLEKSI KASUS Deskripsi kasus, apa yang menarik, apa alasannya? •



Pasien wanita usia 18 tahun datang ke RSB (18/11/2020 ) dengan KU Benjolan kehitaman, terasa gatal pada kedua kaki.







3 tahun SMRS pasien mengeluhkan muncul benjolan pada paha kanan dan kiri serta terasa gatal. Benjolan dirasakan muncul setelah digigit nyamuk.







Pasien sering menggaruk benjolan karena terasa sangat gatal. Benjolan berubah menjadi membesar, kehitaman dan sedikit mengeras.







Pasien sudah mencoba mengobati benjolan dengan menggunakan salep. Pasien tidak ingat salep yang digunakan untuk mengobati benjolan.







Setelah diobati menggunakkan salep, benjolan tidak kunjung hilang dan membaik serta masih terasa gatal.



Deskripsi kasus, apa yang menarik, apa alasannya? •



Riwayat keluhan serupa sebelumnya, asma, dan alergi disangkal oleh pasien.







Riwayat penyakit lain : Maag (+)







Pemeriksaan fisik: Pada tungkai kanan bagian atas medial, tungkai kiri bagian atas lateral tampak nodul hiperpigmentasi berbentuk bulat (teratur) dan berbatas tegas serta terdistribusi simetris.







Tidak dilakukan Pemeriksaan Penunjang.







Pasien kemudian di diagnosa dengan Prurigo Nodularis dan mendapatkan terapi Cetirizine tab 1x10mg, Clobetasol Propionate (0,05%) 2x.







Hal yang menarik pada kasus ini adalah jika dilihat dari usia pasien, usia pasien tersebut masih sangat muda dan jauh dari usia yang sering terpengaruhi konidisinya oleh Prurigo Nodularis yaitu pada dekade kelima dan keenam. Prurigo Nodularis pada pasien ini dapat muncul dikarenakan adanya siklus menggaruk oleh sebab rasa gatal yang parah.



Emosi pribadi terhadap kasus A. Perasaan yang menyenangkan Kasus Prurigo Nodularis merupakan kasus yang cukup jarang dijumpai nantinya pada saat menjadi dokter umum. Oleh karena itu dengan dapat menganamnesis secara langsung pada pasien serta melihat UKK pada pasien, maka dapat menambah pengetahuan dan gambaran jika nantinya saat menjadi dokter umum mendapatkan kasus seperti ini. B. Perasaan yang tidak menyenangkan Pada saat melakukan anamnesis pasien kurang dapat memberikan informasi yang cukup detail seperti salep yang sebelumnya digunakan untuk mengobati. Selain itu saya tidak bisa melihat lesi secara langsung dikarenakan pasien merupakan lawan jenis dan lesi berada di area yang cukup sensitif. Evaluasi A. Pengalaman yang baik •



Melakukan anamnesis pada pasien langsung.







Mendeskripsikan UKK pada pasien.







Melakukan sedikit edukasi pada pasien.



B. Pengalaman yang buruk •



Belum dapat melihat lesi secara langsung, hanya melalui foto.



Analisis, apa yang dapat dipelajari dari kasus ini ? •



Komunikasi yang baik dan rinteraksi dengan pasien sangat penting untuk membuat pasien merasa nyaman dan membangun kepercayaan antara dokter dan pasien serta keluarga pasien.







Kesulitan yang mungkin dihadapi dalam melihat dan mendeskripsikan UKK secara langsung dikarenakan lesi berada pada area sensitif pasien dan pasien merupakan lawan jenis, sehinggan rasa percaya dan rasa nyaman antara dokter dan pasien serta keluarga pasien harus dibangun sebaik mungkin supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.







Penyakit Prurigo Nodularis juga dapat muncul pada usia dewasa, hal ini dapat memberikan saya informasi dan pengetahuan tambahan, serta pada kasus ini lesi muncul sudah sejak 3 tahun yang lalu. Dengan demikian sebagai dokter umum nantinya kita harus dapat lebih fleksibel dalam melihat setiap kasus, karena tidak setiap kasus dapat keluar sama persis dengan teori yang ada.



Analisis, apa yang dapat dipelajari dari kasus ini ? •



Kinis yang khas pada Prurigo Nodularis :  Prurigo Nodularis adalah kondisi yang paling sering mempengaruhi orang dewasa paruh baya di dekade kelima dan keenam kehidupan. Masih belum jelas apakah prurigo nodularis adalah kelainan kulit primer ataukah reaksi patologis sekunder akibat garukan pada kulit yang gatal dan disebabkan rangsangan pruritogenik.  Prurigo nodularis biasanya ditandai dengan papul, nodul, maupun plak eritematosa yang terdistribusi secara simetris yang sangat pruritik. Jumlah mereka dapat bervariasi dari sangat sedikit hingga lebih dari seratus. Area predilkesi lesi sangat khas yaitu “Butterfly Sign”. Selain itu bisa disertai dengan penyakit penyerta yaitu sistemik, kejiwaan, ras.







Terapi yang dapat diberikan pada pasien Prurigo Nodularis dibagi menjadi obat topikal dan sistemik. Obat sistemik oral dipertimbangkan untuk diberikan apabila infeksi melibatkan permukaan kulit yang cukup luas dan pengobatan topikal tidak memberikan perbaikan pada pasien.



Kesimpulan •



Prurigo Nodularis merupakan salah satu penyakit yang akan jarang dijumpai oleh dokter umum, sehingga sebagai dokter umum nantinya harus dapat mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan yang tepat.







Penegakan diagnosis harus tepat, karena nantinya diagnosis akan berhubungan dengan terapi yang diberikan. Jika terapi yang diberikan tidak tepat, akan menyebabkan keadaan yang tidak kunjung membaik, semakin parah dan dapat muncul komplikasi lain.