Refleksi Pse [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEMINAR PENDIDIKAN “Refleksi Mata Pembelajaran Sosial Emosional”



Oleh: Nama



: I Gusti Agung Dodi Adnyana



NIM



: 2264803002



Rumpun



: Ilmu Pendidikan-A



PPG PRAJABATAN GELOMBANG I UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2023



Nama



Pembelajaran Sosial Emosional



Matakuliah Review



Pada kuliah Pembelajaran Sosial Emosional pengalaman belajar yang



pengalaman



didapat yaitu



belajar



Topik 1 : Kompetensi Sosial Emosional berdasar Kerangka Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) Pada materi awal ini dipaparkan mengenai Pembelajaran belajar sosialemosional adalah proses belajar mengenali dan mengelola emosi, menyelesaikan masalah, mengembangkan relasi sosial yang baik, dapat berempati, membuat keputusan yang tepat, dan bertanggung jawab. Pembelajaran Sosial dan Emosional dapat dilakukan secara kolaboratif pada komunitas sekolah dengan cara diajarkan secara rutin dan terintegrasi dalam mata pelajaran tertentu. “Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning” (CASEL) mengelompokkan komponen pembelajaran sosial-emosional menjadi 5 komponen yaitu: Selfawareness (Kesadaran diri), Self -management (Manajemen diri), Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab), Social awareness (kesadaran sosial), dan Relationship skills (keterampilan sosial). Topik 2 : Peran Guru sebagai Teladan Pembelajaran Keterampilan Sosial Emosional (CASEL) Selanjuatnya pada topik kedua kita memahami bahwa terdapat empat kompetensi yang diperlukan dalam pendidikan dan relasi sosial diantaranya, Empathy, Compassion, Mindfulness, dan Critical Inquiry. Empathy merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki dalam memahami peserta didik secara mendalam baik dalam situasi pribadi maupun sosial serta peduli dan perhatian terhadap emosi yang dimiliki oleh peserta didik yang ditunjukkan melalui perilaku mereka. Compassion yaitu kemampuan individu dalam merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain namun



tetap



dengan



batasan



tertentu.



Mindfulness



merupakan



kemampuan individu untuk sadar akan pengalaman yang dimiliki sehingga mau menerima situasi apa pun tanpa menghakimi diri sendiri. critical inquiry sebagai kemampuan individu dalam memperoleh sebuah informasi melalui pengamatan, pengalaman, pemikiran, penalaran, dan penilaian diri sendiri kemudian dianalisis untuk dipahami. Keterampilan sosial emosional sangat penting bagi seorang guru karena dengan keterampilan tersebut dapat membangun kedekatan antara guru dan peserta didik yang mana nantinya guru dengan hal tersebut guru akan dapat membuat keputusan yang tepat, sebab guru sudah mengetahui kondisi dan latar belakang peserta didik dari kedekatannya dengan mereka. Topik 3 : Experiential Learning Pada topik ini materi yang kita telaah adalah materi tentang Experiential Learning. Experiential Learning (pembelajaran berbasis pengalaman) adalah suatu metode pembelajaran yang mengutamakan pengalaman langsung dari peserta didik dalam mempelajari suatu konsep atau keterampilan.



Experiential



learning



dipandang



sebagai



metode



pembelajaran yang efektif karena dapat membantu peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih konkret dan praktis, serta membantu peserta didik mengembangkan sikap positif terhadap pembelajaran. Proses pembelajaran ini melibatkan siklus dasar yaitu mengalami (experiencing), refleksi diri (reflecting), berpikir (thinking), melakukan (acting). Pengalaman konkret adalah dasar observasi dan refleksi diri. Refleksi



1. Mengapa topik tersebut penting?



pengalaman



Topik-topik pada mata kuliah THK yang menjadi penting bagi saya



belajar yang



untuk dipelajari yaitu topik 1 karena Pembelajaran Sosial Emosional



dipilih



penting dipahami dan diterapkan guru dalam proses pembelajaran di kelas hal ini karena pembelajaran sosial emosional menitikberatkan pada kondisi peserta didik dan kemampuan guru mengelola emosi. Mengenali



dan



mengelola



emosi,



menyelesaikan



masalah,



mengembangkan relasi sosial yang baik, dapat berempati, membuat keputusan yang tepat, dan bertanggung jawab akan berpengaruh pada



hasil belajar siswa dan perkembangan emosinya. 2. Bagaimana saya mempelajarinya? Dalam memperlajari mata kuliah ini pengetahuan saya dapat dari berbagai cara, hal



paling awal yang saya bisa lakukan adalah



mengeksplorasi berbagai materi yang ada pada LMS dan juga dari berbagai sumber kemudian melakukan diskusi dengan teman sejawat dipandu oleh dosen dari hasil diskusi tersebut kita buatkan sebuah rancangan perangkat pembelajaran yang menerapkan pembelajaran sosial emosional, nantinya bisa kita terapkan dalam kelas serta bisa dijadikan sebagai bahan refleksi diri. 3. Apakah strategi itu penting bagi saya? Startegi sangatlah penting bagi saya dalam menelaah topik ini. Strategi yang saya implementasikan dalam mempelajari materi topik tersebut yaitu dengan melakukan telaah materi dari berbagai sumber seperti artikel dan tentunya juga materi dari LMS. Telaah ini kita lakukan dengan berkelompok untuk mempercepat proses telaah materi serta memperbanyak masukan dan ide. Analisis artefak pembelajaran



Pada artefak pertama diatas mindmaping tentang komponen pembelajaran emosional yang merupakan bagian terpenting dari materi topik 1 tersebut, selanjutnya artefak yang kedua yaitu tentang teknik-teknik yang dapat digunakan untuk menerapkan pembelajaran kompetensi sosial emosional pada artefak tersebut juga sudah dijelaskan tahapan-tahapan apa saja yang dilakukan untuk menerapkan beberapa Teknik Kontrol Sosial Emosional tersebut. Pembelajaran



Dengan merefleksi diri, pembelajaran bermakna yang saya dapat yaitu



bermakna



pembelajaran sosial-emosional ini penting dalam pendidikan guna untuk



(good



belajar mengenali dan mengelola emosi, menyelesaikan masalah,



practices)



mengembangkan relasi sosial yang baik, dapat berempati, membuat keputusan yang tepat, dan bertanggung jawab. Sehingga dengan belajar hal tersebut akan tercifta suasana aman dan nyaman dalam proses pembelajaran.