Reni Ambarwati 2019012201 SOP WASH OUT ENEMA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama: Reni Ambarwati NIM: 2019012201 KELAS: PSIK 4B SOP WASH OUT (ENEMA)



A. Pengertiam Enema merupakan tindakan memasukkan cairan melalui anus hingga ke kolon desenden (enema rendah) atau kolon desenden (enema tinggi) B. Tujuan  Mendorong defeksi dengan merangsang peristaltik usus  Mengosongkan usus sebagai tindakan persiapan operasi atau kolonoskopi  Melunakkan massa feses yang keras dan membantu mengeluarkannya  Membantu defeksi normal sebagai bagian dari program latihan defekasi (bowel training program) C. Kebijakan 1. Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena adanya stres 2. Masalah yang berhubungan dengan stres seperti hipertensi,sakit kepala dapat diobati atau diatasi dengan relaksasi 3.  Kelelahan aktivitas mental latihan fisik dapat diatasi dengan cepat dengan cara relaksasi 4. Mengurangi tingkat kecemasan 5. Relaksasi merupakan bantuan untuk menyembuhkan penyakit tertentu dan pasca operasi 6. Mengontrol antixipatory anxiety sebelum situasi yang menimbulkan kecemasan D. Peralatan 1. Wadah enema atau irigator 2. Larutan enema : a. Dewasa : 700-1000 ml, dengan suhu 40,5-43 derajat celcius  b. Anak-anak dengan suhu larutan 37 derajat celcius c. Bayi : 150-250 ml d. Todler : 250-350 ml e. Usia sekolah : 300-500 ml f. Remaja : 500-700 ml 3. Selang rektal dengan ujung bulat berukuran 22-30 G untuk pasien dewasa dan 1218 G untuk pasien anak-anak 4. Selang penghubung (selang irigator), antara selang rektal dengan wadah, yang memiliki klem pengatur 5. Termometer air untuk mengukur suhu larutan 6. Pelumas larut air atau vaselin 7. Perlak pengalas 8. Selimut mandi 9. Kertas tisu 10. Pispot



11. Bengkok 12. Baskom dua buah 13. Waslap 14. Handuk 15. Sabun 16. Sarung tangan dua buah 17. Tiang IV 18. Set enema komersial jika tidak menggunakan set enema selang rektal E. Prosedur Pelaksanaan A. Tahap orientasi 1. Mengucapkan salam dan perkenalan 2. Cek identitas keselamatan indentitas 3. Menjelaskan petunjuk 4. Menjelaskan prosedur 5. Menyiapan keesiapan pasien B.  Fase kerja 1. Jelaskan tujuan pelaksanaan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien 2. Letakkan peralatan dekat dengan pasien 3. Tutup jendela dan sampiran untuk menjaga privasi pasien 4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bersih  5. Ganti selimut tidur pasien dengan selimut mandi 6. Bantu pasien memperoleh posisi miring kiri untuk enema rendah dan penggunaan set enema komersial serta miring kanan untuk enema tinggi, dengan lutut kanan fleksi. Anak-anak biasanya diletakkan dalam posisi dorsal recumbent 7.  Letakkan perlak pengalas di bawah bokong pasien 8. Buka selimut mandi hanya pada area yang akan dilakukan prosedur 9.   Letakkan pispot dekat dengan tempat tidur pasien 10. Siapkan peralatan enema. Hubungkan selang irigator dengan wadah enema dan selang rektal, kemudian tutup klem pengatur 11. Periksa suhu larutan enema dengan termometer air atau dengan meneteskan sedikit larutan tersebut ke pergelangan tangan anda bagian dalam 12. Masukkan larutan enema yang hangat ke dalam wadah  13. Buang udara di dalam selang dengan membuka klem pengatur. Selanjutnya, letakkan peralatan enema yang sudah dihubungkan dekat dengan tempat tidur pasien 14. Oleskan pelumas atau vaselin sekitar 3-4 cm pada ujung selang rektal. Untuk penggunaan selang enema komersial, buka penutup set enema dan tambahkan pelumas atau vaselin pada ujungnya 15. Dengan perlahan, regangkan bokong pasien dan identifikasi anus. Anjurkan pasien untuk relaks dengan menghembuskan nafas secara perlahan melalui mulut 16. Masukkan ujung selang rektal atau ujung set enema komersial secara perlahan dan dorong ke arah umbilikus pasien. Masukkan selang rektal dan set enema komersial sedalam 7,4-10 cm untuk pasien dewasa ; 5-7,5 untuk pasien anakanak; dan 2,5-3,25 cm untuk bayi. Set enema komersial biasanya tidak



digunakan pada anak-anak. Tarik selang rektal atau set enema komersial dengan segera jika ditemukan tahanan 17. Buka klem pengatur selang irigator dan biarkan larutan masuk ke dalam usus dengan perlahan. Untuk set enema komersial, remas botol hingga seluruh larutan enema (sekitar 250 ml) masuk ke dalam rektum dan kolon 18.  Gantungkan wadah larutan enema di tiang IV dengan ketinggian yang sesuai 30-45 cm untuk enema tinggi, 30 cm untuk enema rendah, dan 7,5 cm untuk enema pada bayi. Sesuaikan aliran kecepatan dengan volume kecepatan enema, misalnya 1 liter larutan enema dalam waktu 10 menit 19.  Jika pasien mengeluh kram, rendahkan wadah larutan enema atau klem selang irigator selama 30 detik. Selanjutnya, alirkan kembali larutan dengan kecepatan yang lebih lambat 20. Tutup klem selang irigator setelah semua larutan dimasukkan 21.  Letakkan selang tissu di sekitar selang rektal atau ujung set enema komersial pada anus dan tarik selang rektal atau set enema komersial secara perlahan  22. Jelaskan pada pasien bahwa perasaan distensi adalah normal dan minta pasien untuk menahan larutan selama mungkin saat berbaring di tempat tidur. Untuk pasien anak-anak atau bayi, tahan bokong selama beberapa menit 23. Rapikan peralatan enema dan cuci secara menyeluruh menggunakan air hangat dan sabun jika akan digunakan ulang. Buang set enema komersial bekas pakai ke dalam bengkok 24.  Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok 25.  Bantu pasien ke kamar mandi atau atur posisi pispot jika pasien mulai merasakan dorongan untuk defekasi 26. Minta pasien untuk tidak menyiram toilet sebelum anda mengkaji karakteristik feses atau mengambil sampel untuk pemeriksaan labolatorium  27. Jika perlu, bantu pasien membersihkan area perianal dengan air hangat dan sabun  28. Keringkan area perianal dengan handuk 29.  Angkat perlak pengalas 30.  Lepaskan sarung tangan 31.  Bantu pasien kembali mengenakan pakaiannya  32.  Ganti kembali selimut pasien dengan selimut tidur  33.  Ganti linen tempat tidur pasien jika kotor 34.  Bantu pasien memperoleh posisi yang nyaman 35.  Buka sampiran atau jendela  36.  Kembali gunakan sarung tangan dan bersihkan pispot 37. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan 38.  Dokumentasikan warna, bau, dan konsistensi feses C. Fase Teerminasi 1. Melakukan evaluasi 2.  Menyampaikan rencana tidak lanjut 3.  Mencuci tangan 4.   Berpamitan D. Fase selama tindakan 1. Melakukan evaluasi 2.      Melakukan tindakan 3.      Tindakan dilakukan secara sistematis 4.      Ketenangan dalam meklakukan tindakan