Resensi Skripsi Peningkatan Literasi Digital Siswa Sekolah Dasar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENINGKATAN LITERASI DIGITAL SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE CARDBOARD PADA TEMA CITA-CITAKU DI KELAS IV SD NEGERI 1 CIKULAK KECAMATAN WALED KABUPATEN CIREBON



RESENSI SKRIPSI



Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar



Oleh: Yuslim Ma’ruf Fadzoli NIM: 150641213



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON 2019



PENINGKATAN LITERASI DIGITAL SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE CARDBOARD PADA TEMA CITA-CITAKU DI KELAS IV SD NEGERI 1 CIKULAK KECAMATAN WALED KABUPATEN CIREBON Yuslim Ma’ruf Fadzoli Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Cirebon ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital siswa dengan penggunaan media google cardboard bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Cikulak kecamatan waled kabupaten Cirebon. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Desain penelitian ini menggunakan modifikasi model Kemmis & McTaggart dalam 2 siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Cikulak yang berjumlah 25 siswa. Objek penelitian adalah meningkatkan literasi digital siswa melalui media google cardboard. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Instrument penelitian menggunakan lembar observasi dan soal tes atau evaluasi hasil belajar. Aktivitas literasi digital siswa di kelas IV menggunakan media google cardboard berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui terjadi perubahan yang tadinya siswa masih kurang dalam pemahaman penggunaan media google cardboard sekarang siswa telah mampu menggunakan media google cardboard dengan baik, ditandai dengan hasil observasi yang menunjukan aktivitas literai digital siswa rata-rata keterlaksanaan yaitu 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diterapkannya media google cardboard pada tema cita-citaku, diperoleh sebanyak 5 siswa (20%) tuntas dan 20 siswa (80%) belum tuntas dan nilai rata-rata kelas 60%. Namun setelah pembelajaran dengan menggunakan media google cardboard dalam pembelajaran tema cita-citaku pada siklus I dan II diperoleh data bahwa hasil belajar siswa meningkat. Hasil belajar siklus I menyatakan sebanyak 13 siswa (52%) tuntas dan 12 siswa (48%) belum tuntas dan nilai rata-rata kelas 70,24%. Kemudian pada hasil tes siklus II menunjukkan 22 siswa (88%) tuntas dan 3 siswa (12%) belum tuntas dan nilai rata-rata kelas 81,44%. Dengan adanya peningkatan yang terjadi pada siswa yang telah mencapai 88% maka dinyatakan bahwa standar keberhasilan telah mencapai 75% dan tuntas. Kata Kunci: Literasi digital siswa, Media google cardboard



21



Pendahuluan Pendidikan dalam era informasi dan teknologi saat ini dapat dirumuskan sebagai usaha pengembangan manusia yang ditandai dengan bertambahnya pengetahuan, keterampilan, kemampuan, serta perilaku perorangan dan kelompok dimana orang itu berada, melalui kegiatan belajar yang terus-menerus (Miarso, 2004: 403). termasuk didalam dunia pendidikan 4.0.



Pembelajaran dikelas maupun diluar kelas guru belum menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenagkan, sehingga kurang menarik perhatian siswa, dan siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran yang berlangsung. Dalam pembelajaran pada tema cita-citaku, penggunaan media sangat diperlukan untuk rangsangan atau respon mengenai materi yang disampaikan oleh guru serta merangsang perhatian siswa. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Oleh karena itu media dalam proses pembelajaran sangat diperlukan untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran. termasuk literasi digital yang merupakan ciri dari pendidikan 4.0 (Sadiman, 2012: 7)



Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan sistem siber (cyber system). Sistem ini mampu membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan batas waktu. sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan, guru harus meng-upgrade kompetensi dalam menghadapi era pendidikan 4.0. peserta didik yang dihadapi guru saat ini merupakan generasi milenial yang tidak asing lagi dengan dunia digital (Darmawan, 2018: 1).



Literasi digital merupakan kemampuan untuk membuat dan berbagi dalam mode dan bentuk yang berbeda untuk membuat, berkolaborasi, dan berkomunikasi lebih efektif, serta untuk memahami bagaimana dan kapan menggunakan teknologi digital yang baik untuk mendukung proses tersebut (Hague, 2010: 2)



Berdasarkan hasil observasi dengan guru kelas IV yang telah dilakukan di SDN 1 Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon, diperoleh bahwa pembelajaran lebih banyak menekankan kepada metode ceramah, hal itu yang membuat siswa tidak inovatif dan kreatif sehingga minat belajar siswa menurun.



Surat Thoha ayat 114:



Melihat fakta-fakta pada saat pembelajaran di kelas IV SDN 1 Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon, diketahui bahwa media pembelajaran yang bervariasi kurang diterapkan oleh guru.



Artinya: ”Dan katakanlah (olehmu muhammad), ”ya tuhanku, tambahkan kepadaku ilmu pengetahuan”. 23



Berdasarkan ayat di atas tentang mencari ilmu pengertahuan sebanyak-banyaknya, mengatakan bahwa setiap individu perlu memahami bahwa literasi digital merupakan hal penting yang dibutuhkan untuk dapat berpartisipasi di dunia modern sekarang ini. Literasi digital sama pentingnya dengan membaca, menulis, berhitung, dan disiplin ilmu lainnya. Generasi yang tumbuh dengan akses yang tidak terbatas dalam teknologi digital mempunyai pola berpikir yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Setiap orang hendaknya dapatbertanggung jawab terhadap bagaimana menggunakan teknologi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Teknologi digital memungkinkan orang untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan keluarga dan teman dalam kehidupan sehari-hari (Kemendikbud, 2017: 4)



sebuah Virtual Reality (VR) yang dikembangkan oleh Google untuk digunakan pada perangkat telepon seluler (ponsel) pintar. Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu adanya tindakan untuk meningkatkan literasi digital siswa kelas IV dengan menggunakan media Google Cardboard. Dengan media ini siswa diajak untuk mengaplikasikan, menonton dan merasakan realitas maya dengan cara sederhana, menyenangkan dan dapat menambah ketertarikan serta kemampuan literasi digital siswa. Pembahasan A. Pengertian Literasi Digital Kurnianingsih Dkk (2017: 62) mengatakan bahwa istilah literasi digital dikemukakan pertama kali oleh Gilster (1997) sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital. ia mengemukakan bahwa literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi dan informasi dari piranti digital secara efektif dan efisien dalam berbagai konteks, seperti akademik, karier, dan kehidupan sehari-hari. Bawden (2001) memperluas pemahaman baru mengenai literasi digital yang berakar pada literasi komputer dan literasi informasi. Literasi komputer berkembang pada dekade 1980-an ketika komputer mikro semakin luas dipergunakan, tidak hanya di lingkungan bisnis, tetapi juga masyarakat. Sementara itu, literasi informasi menyebar luas pada dekade 1990-an manakala informasi semakin mudah disusun, diakses, dan disebarluaskan melalui teknologi informasi berjejaring.



Dalam dunia pendidikan, siswa merupakan salah satu pengguna informasi. Informasi yang dibutuhkan siswa tidak hanya dalam format tercetak. Internet mulai menyajikan informasi dalam format yang berbeda, yaitu digital. Kemampuan literasi digital siswa di kelas IV SDN 1 Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon masih terbilang kurang, mengingat metode yang digunakan lebih banyak menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media digital. Media digital yang dapat diterapkan di SDN 1 Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon adalah media pembelajaran Google Cardboard. media Google Cardboard merupakan media Virtual Reality, menghadirkan keunggulan yang berbeda dari media yang lainnya seperti TV dan Proyektor. media Google Cardboard adalah



Sedangkan Hague (2010: 2) juga mengemukakan bahwa literasi 34



digital merupakan kemampuan untuk membuat dan berbagi dalam mode dan bentuk yang berbeda untuk membuat, berkolaborasi, dan berkomunikasi lebih efektif, serta untuk memahami bagaimana dan kapan menggunakan teknologi digital yang baik untuk mendukung proses tersebut.



menganalisis data dan konten yang ada. Literasi digital juga harus ditanam sejak dini, karena dengan adanya literasi digital anak akan memahami apa manfaat dan dampak dari media dan anak pun terhindar dari kecanduan handphone. (Sukiman, 2016: 3) Setiawan (2017: 4) berpendapat bahwa manfaat dan dampak positif penggunaan media digital antara lain: 1. Informasi yang dibutuhkan dapat lebih cepat dan lebih mudah dalam mengaksesnya. 2. Tumbuhnya inovasi dalam berbagai bidang yang berorientasi pada teknologi digital yang memudahkan proses dalam memudahkan pekerjaan kita. 3. Munculnya media massa berbasis digital, khususnya media elektronik sebagai sumber pengetahuan dan informasi masyarakat. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi 5. Munculnya berbagai sumber belajar seperti perpustakaan online, media pembelajaran online, diskusi online yang meningkatkan kualitas pendidikan. C. Penerapan Literasi Digital di Sekolah Kemendikbud (2017: 14) mengatakan bahwa literasi digital sekolah harus dikembangkan sebagai mekanisme pembelajaran terintegrasi dari kurikulum atau setidaknya terkoneksi dengan sistem belajar mengajar. Siswa perlu ditingkatkan keterampilannya, guru perlu ditingkatkan pengetahuan dan kreativitasnya dalam proses



Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat dianalisis bahwa literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi dan informasi dari piranti digital secara efektif dan efisien dalam berbagai konteks, seperti akademik, karier, dan kehidupan sehari-hari serta merupakan kemampuan untuk membuat dan berbagi dalam mode dan bentuk yang berbeda untuk membuat, berkolaborasi, dan berkomunikasi lebih efektif, serta untuk memahami bagaimana dan kapan menggunakan teknologi digital yang baik untuk mendukung proses pembelajaran B. Manfaat Literasi Digital Era digital tidak dapat dipisahkan dengan kemampuan literasi, karena selalu berkaitan dengan cara mendapatkan informasi dari yang seharusnya bias dimanfaatkan secara bijak dan beretika. Literasi digital juga bias dimaknai sebagai kemampuan membaca, membaca, dan menganalisis berbagai macam sumber digital. Pada masyarakat modern, terutama di Indonesia, media sosial dan berbagai media digital telah menjadi sebuah kebutuhan. Adanya perkembangan digital yang cukup massif tersebut berdampak pada pergeseran perilaku masyarakat. Oleh karena itu, kebutuhan informasi melalui dunia digital perlu dibarengi dengan kecerdasan bermedia dengan 45



pengajaran literasi digital, dan kepala sekolah perlu memfasilitasi guru atau tenaga kependidikan dalam mengembangkan budaya literasi digital sekolah.



kumpulan dongeng, dan sebagainya. Kepala sekolah dan guru dapat mengarahkan peserta didik untuk menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut untuk menambah pengetahuan dan kreativitas. Guru juga dapat mengaitkan aplikasi-aplikasi tersebut dalam pembelajaran.



Kemendikbud (2017: 14) juga mengatakan beberapa hal yang bisa dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan jumlah dan ragam sumber belajar bermutu terkait literasi digital dilingkungan sekolah adalah sebagai berikut:



Metodologi Penelitian A. Model dan Metode Penelitian Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis & Taggart. Model penelitian ini menggabungkan dua komponen yaitu komponen acting (tindakan) dan observing (pengamatan) menjadi satu kesatuan. Hal ini dijelaskan oleh Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2010: 20), bahwa penggabungan dua komponen ini karena proses tindakan dan pengamatan merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan. Jadi ketika melakukan suatu tindakan, disaat itu pula peneliti melakukan pengamatan. B. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Cikulak yang beralamatkan di Jalan KH. Jaenal Aripin Desa Cikulak, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 tepatnya pada bulan Mei 2019. Jadwal penelitian disesuaikan dengan jadwal proses pembelajaran yang berlangsung di SD Negeri 1 Cikulak. C. Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Cikulak dengan jumlah siswa 25 siswa. Pemilihan subjek dilakukan secara purposive, yakni subjek penelitian ditentukan dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemahaman di kelas tersebut, yang selama ini proses pembelajaran



1. Penambahan Bahan Bacaan Literasi Digital di Perpustakaan Perpustakaanmenjadi salah satu jantung pengetahuan sekolah. Penambahan bahan bacaan literasi dalam berbagai bentuk sumber belajar perlu ditingkatkan. Misalnya, menyediakan bahan bacaan bertemakan digital, menyediakan bahan bacaan dalam bentuk salinan lunak, atau menyediakan alat peraga sebagai sumber belajar terkait dengan literasi digital. 2. Penyediaan Situs-Situs Edukatif Sebagai Sumber Belajar Warga Sekolah Situs edukatif dapat digunakan oleh seluruh warga sekolah. Misalnya, guru dapat menggunakan situs ruangguru.com atau belajar.indonesiamengajar.org atau situs lain untuk mengembangkan pengetahuan diri terkait dengan pembelajaran. 3. Penggunaan Aplikasi-Aplikasi Edukatif Sebagai Sumber Belajar Warga Sekolah Aplikasi-aplikasi edukatif yang dapat digunakan oleh warga sekolah adalah jelajah seru, anak cerdas, 101 lagu anak-anak, 56



yang dilakukan masih secara konvensional. Sasaran penelitian ini adalah peningkatan literasi digital siswa melalui penggunaan media Google Cardboard pada tema citacitaku. D. Definisi Operasional Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan, definisi operasional masing-masing variabel diatas adalah sebagai berikut: 1. Media pembelajaran Google Cardboard pada tema citacitaku adalah suatu media yang dijalankan melalui Smartphone yang berisi video 360o tentang berbagai macam pekerjaan. 2. Literasi digital siswa pada tema cita-citaku adalah segala aktivitas yang dilakukan siswa selama proses belajar mengajar pada pembelajaran dengan tema citacitaku dilaksanakan. Literasi digital dapat diukur dari beberapa indikator, yaitu: menunjukkan minat, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan mengerjakan tugas yang berulang-ulang, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepas hal-hal yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah soalsoal. Literasi digital siswa dalam penelitian ini diukur dengan observasi. 3. Literasi digital siswa pada pembelajaran dengan tema citacitaku adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Literasi digital siswa dalam penelitian ini diukur dengan soal tes. E. Instrumen Penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu: lembar observasi dan soal tes. 1. Lembar observasi Peneliti melakukan observasi menggunakan lembar observasi



pembelajaran yang berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan selama proses pembelajaran. Lembar observasi mencakup halhal pokok yang akan diamati, mulai dari persiapan, proses hingga hasil. Lembar observasi digunakan dalam setiap pertemuan. Detail pengamatan difokuskan pada kegiatan siswa, adakah siswa yang mengerjakan sesuatu selain apa yang seharusnya mereka kerjakan di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung?, adakah siswa yang rajin dan selalu memperhatikan penjelasan gurunya pada saat pembelajaran berlangsung? dan masih banyak hal lagi yang menjadi pengamatan bagi peneliti kepada siswa dalam proses pembelajaran nantinya. Tabel 3.3 Lembar observasi aktivitas belajar No Jenis Jumlah siswa Presentase 1 Aktivit Memp as erhati Siswa kan 2 Menc atat 3 Berta nya 4 Menja wab 5 pertan Meng yaan emuk akan penda pat 7 Kema ndiria n kemampuan literasi digital siswa Tabelbelaja 4.3 Lembar observasi N r Jenis Jumla Keterlaks o 1



67



Kemamp uan Mengapli kasikan media



h Siswa



anaan



Petunjuk pengisian lembar observasi oleh pengobservasi: a) Pengobservasi mengisi sesuai dengan kolom yang disediakan. b) Pengobservasi mengisi kolom jumlah siswa sesuai dengan jumlah siswa yang melakukan aktivitas seperti aktivitas yang dilakukan siswa yang tercantum pada nomer urut jenis aktivitas. c) Jumlah siswa tetap dihitung walaupun dilakukan oleh siswa yang sama tetapi dengan kegiatan yang berbeda. 2. Soal Tes Instrumen tes berupa soalsoal yang berkenaan dengan pembelajaran dengan tema citacitaku terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda. Metode ini sebagai instrumen penelitian untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa. Soal tes dibuat oleh peneliti dengan pertimbangan dari guru mata pelajaran. Indikator tes berdasarkan materi yang telah dipelajari siswa dalam proses pembelajaran. yang sudah dibuat oleh peneliti dimana nilai tertinggi oleh setiap siswa adalah 10 dan terendah 0. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan ganda, menurut Sujana (2013: 35), secara umum tes uraian ini adalah pertanyaan yang menurut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Dari pendapat ahli tersebut maka peneliti menggunakan tes essai agar peneliti dapat melihat siswa benar-benar mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya dan



siswa yang tidak mengoptimalkan potensi dirinya. Kisi-kisi soal tes adalah sebagai berikut. Tabel 5.3 Kisi-Kisi Soal Indikator Menggali informasi tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan Menggali informasi tentang literasi digital dan cara penggunaa nnya



F.



78



Soal Nomor Pilihan Ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10



11,12,13,14,15,16,17 ,18,19,20



Dalam penelitian ini peneliti melakukan pemantauan dalam bentuk observasi atau pengamatan. Peneliti sebagai observer selama pelaksanaan atau tindakan kelas. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini menggunakan teknik: 1) Observasi, teknik ini adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung pada saat pengambilan data peningkatan belajar siswa. Observasi tersebut dilakukan dengan melihat, mengamati sendiri, dan mencatat perilaku siswa dalam proses pembelajaran melalui lembar obervasi. Penyusunan lembar observasi dilakukan oleh peneliti dan teknik pengisian melibatkan kolaborator. 2) Tes hasil belajar, teknik pengambilan data untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang dilakukan dengan memberikan soal



dan siswa menjawabnya dilakukan beberapa kali. Tes untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan media pembelajaran Google Cardboard. Hasil Penelitian



tes evaluasi setelah melakukan pembelajaran tema cita-citaku dengan media Google Cardboard. Hasil dari kedua siklus tersebut digunakan untuk mengetahui peningkatanliterasi digital siswa dengan media Google Cardboard pada tema cita-citaku siswa kelas IV SD Negeri 1 Cikulak



A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri 1 Cikulak, yang beralamatkan di Desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon. SD tersebut memiliki fasilitas antara lain ruang kepala sekolah, ruang guru, perpustakaan, UKS, gudang, kamar mandi, dan kantin. Secara umum kondisi bangunan SD Negeri 1 Cikulak masih baik dan terawat. Fasilitas lain untuk menunjang proses pembelajaran ialah lingkungan dalam sekolah yang rapi serta luar sekolah sebagai pendukung dalam proses pembelajaran. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Cikulak. Jumlah siswa kelas IV sebanyak 25 orang yang terdiri laki-laki dan perempuan pengambilan subjek penelitian ditentukan karena literasi digital siswa kelas IV masih rendah. Sedangkan objek penelitian ini adalah menggunakan media Google Cardboard untuk tema cita-citaku yang digunakan oleh peneliti. C. Deskripsi Hasil Penelitisn Penelitian Tindakan Kelas meliputi 2 siklus yang terdiri dari siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan dan terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada siklus II tahap-tahap yang dilakukan merupakan perbaikan pada siklus sebelumnya. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini terdiri dari data tes yang berupa hasil belajar literasi digital siswa yang diperoleh melalui



Untuk menjawab rumusan masalah pada bab 1 maka peneliti menyimpulkan hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah pada pembahasan ini meliputi: a. Aktivitas literasi digital siswa di kelas IV menggunakan media Google Cardboard pada tema citacitaku di kelas IV SDN 1 Cikulak berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui terjadi perubahan yang tadinya siswa masih kurang dalam pemahaman tentang literasi digital menggunakan media Google Cardboard kini siswa telah mampu dan dapat menggunakan media Google Cardboard dengan baik, ditandai dengan hasil observasi yang menunjukan aktivitas literai digital siswa rata-rata keterlaksanaan yaitu 100%. Pendayagunaan sumber belajar dalam pembelajaran memiliki arti yang sangat penting, selain untuk melengkapi, memelihara, dan memperkaya khasanah belajar, sumber belajar juga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam pembelajaran. iyanto (2012: 132) mengatakan bahwa pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan pembelajaran akan melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efesien. Rombejapung (1998: 25) mengatakan pembelajaran adalah 89



pemerolehan suatu mata pelajaran atau pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman, atau pengajaran. Hamalik (2003: 57) menuturkan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan demikian peningkatan pembelajaran merupakan proses terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai proses terjadinya peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. b. Kemampuan literasi digital siswa di kelas IV menggunakan media Google Cardboard pada tema citacitaku di kelas IV SDN 1 Cikulak sesuai dengan data yang diperoleh sebelum dan setelah dilaksanakan tindakan menunjukkan adanya peningkatan literasi digital siswa yang ditunjukkan dengan hasil observasi yang diperoleh. Dari hasil observasi yang diperoleh sebelum diterapkannya media Google Cardboard siswa belum mampu mengaplikasikan media tersebut dengan baik, namun setelah pembelajaran menggunakan media Google Cardboard berdasarkan hasil observasi siswa sudah mampu mengaplikasikan media Google Cardboard dengan baik ditandai dengan hasil observasi yang menunjukan siswa mampu mengaplikasikan media Google Cardboard dengan keterlaksanaan 100%. Literasi digital diperoleh setelah siswa mengalami berbagai



kegiatan belajar yang menyebabkan perubahan dalam dirinya. Literasi digital siswa dapat diukur dengan kriteria atau patokan-patokan tertentu. Dalam pengukuran literasi digital siswa dapat menggunakan teknik observasi. Dapat disimpulkan bahwa literasi digital adalah perubahan perilaku atau kemampuan siswa setelah menerima pengalaman belajar yang dapat diukur. Perubahan dalam hal ini adalah perubahan menjadi lebih baik sehingga penrapan literasi digital di sekolah dasar sangat penting. Menurut kamus bahasa Indonesia lengkap, penerapan berasal dari kata “terap” yang berarti juru, berukir, kemudin jadi kata penerap yang berarti orang yang menerapkan, sementara “penerapan” adalah pemasangan atau pengenaan (Daryanto, 1997: 605) Penerapan dengan istilah lain adalah implementasi, yang berarti penggunaan peralatan dalam kerja, pelaksanaan pengerjaan hingga terwujud (Mangunsuwito, 2011: 242) Penerapan literasi digital di sekolah menuntut guru sebagai fasilitator untuk tidak hanya mendayagunakan sumber-sumber belajar yang ada di sekolah seperti hanya mengandalkan bahan bacaan buku ajar saja, tetapi dituntut untuk mempelajari berbagai sumber belajar, seperti majalah, surat kabar, internet, dan media digital. Hal tersebut sangat penting diterapkan, agar apa yang dipelajari sesuai dengan kondisi dan perkembangan dunia (Mulyasa, 2009: 177) c.



10 9



Hasil belajar siswa di kelas IV menggunakan media Google Cardboard pada tema cita-citaku



di kelas IV SDN 1 Cikulak berdasarkan hasil dari tes yang menunjukan sebelum diterapkannya media Google Cardboard pada tema cita-citaku, diperoleh sebanyak 5 siswa atau 20% tuntas dan 20 siswa atau 80% belum tuntas. Namun setelah pembelajaran dengan menggunakan media Google Cardboard pada tema cita-citaku, siklus I dan II diperoleh data bahwa hasil belajar siswa meningkat. Hasil tes siklus I diperoleh sebanyak 13 siswa atau 52% tuntas dan 12 siswa atau 48% belum tuntas. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan terjadi peningkatan ketuntasan literasi digital siswa sebesar 32% pada siklus I. Kemudian pada hasil tes siklus II menunjukkan 22 siswa atau 88% tuntas dan 3 siswa atau 12% belum tuntas. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 68% dibandingkan dari pra siklus dan sebesar 56% dibandingkan pada siklus I. Data tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan persentase jumlah siswa yang memiliki ketuntasan hasil belajar minimal pada siklus I, dan siklus II. Dengan adanya peningkatan yang terjadi pada siswa yang telah mencapai 88% siswa telah tuntas dan melebihi 75% indikator keberhasilan maka dinyatakan bahwa perbaikan pembelajaran ini telah berhasil. Selain dapat meningkatkan hasil belajar siswa, tema cita-citaku dengan media Google Cardboard ini juga dapat meningkatkan motivasi belajar dan peningkatan partisipasi serta keaktifan belajar siswa yang



berlangsung di dalam kelas selama pembelajaran berlangsung. Pada saat observasi awal yang dilakukan peneliti pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Cikulak, pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru dalam menyampaikan materi pembelajaran yang hanya lebih mengarahkan terhadap pengalaman siswa dalam menyukai cita-cita mereka dan tidak memberikan pandangan yang lebih luas sehingga pola pikir siswa akan semakin berkembang dengan menggunakan media Google Cardboard. Belajar yang merupakan proses dari tidak tahu menjadi tau, sangatlah baik sebagai momen untuk membentuk aspek-aspek yang menjadi ranah tujuan peningkatan dan perbaikan dalam proses pembelajaran. Sehingga guru harus mampu mengemas pembelajaran dengan baik dengan bertujuan agar aspek- aspek penilaian dari literasi digital siswa dapat dicapai. Hal ini dikarenakan siswa perlu adanya pencapaian literasi digital yang baik tetapi hasil tersebut harus dicapai melalui proses yang baik pula. Kesimpulan



a.



10 11



Dari hasil pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: Aktivitas literasi digital siswa di kelas IV menggunakan media Google Cardboard pada tema citacitaku di kelas IV SDN 1 Cikulak berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui terjadi perubahan yang tadinya siswa masih kurang dalam pemahaman tentang literasi digital menggunakan media Google Cardboard kini siswa telah mampu



b.



c.



dan dapat menggunakan media Google Cardboard dengan baik, ditandai dengan hasil observasi yang menunjukan aktivitas literai digital siswa rata-rata keterlaksanaan yaitu 100%. Kemampuan literasi digital siswa di kelas IV menggunakan media Google Cardboard pada tema citacitaku di kelas IV SDN 1 Cikulak sesuai dengan data yang diperoleh sebelum dan setelah dilaksanakan tindakan menunjukkan adanya peningkatan literasi digital siswa yang ditunjukkan dengan hasil observasi yang diperoleh. Dari hasil observasi yang diperoleh sebelum diterapkannya media Google Cardboard siswa belum mampu mengaplikasikan media tersebut dengan baik, namun setelah pembelajaran menggunakan media Google Cardboard berdasarkan hasil observasi siswa sudah mampu mengaplikasikan media Google Cardboard dengan baik ditandai dengan hasil observasi yang menunjukan siswa mampu mengaplikasikan media Google Cardboard dengan keterlaksanaan 100%. Hasil belajar siswa di kelas IV menggunakan media Google Cardboard pada tema cita-citaku di kelas IV SDN 1 Cikulak berdasarkan hasil dari tes yang menunjukan sebelum diterapkannya media Google Cardboard pada tema citacitaku, diperoleh sebanyak 5 siswa atau 20% tuntas dan 20 siswa atau 80% belum tuntas. Namun setelah pembelajaran dengan menggunakan media Google Cardboard pada tema cita-citaku, siklus I dan II diperoleh data bahwa hasil belajar siswa meningkat. Hasil tes siklus I diperoleh sebanyak 13 siswa atau 52% tuntas dan 12 siswa atau 48% belum tuntas. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan terjadi



peningkatan ketuntasan literasi digital siswa sebesar 32% pada siklus I. Kemudian pada hasil tes siklus II menunjukkan 22 siswa atau 88% tuntas dan 3 siswa atau 12% belum tuntas. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 68% dibandingkan dari pra siklus dan sebesar 56% dibandingkan pada siklus I. Data tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan persentase jumlah siswa yang memiliki ketuntasan hasil belajar minimal pada siklus I, dan siklus II. Dengan adanya peningkatan yang terjadi pada siswa yang telah mencapai 88% siswa telah tuntas dan melebihi 75% indikator keberhasilan maka dinyatakan bahwa perbaikan pembelajaran ini telah berhasil. Daftar Pustaka Sukmadiana, E. 2012. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Hamalik, O. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara: Jakarta. Fadillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013. Ar-Ruzz: Yogyakarta. Cangara. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Rajagrafindo Persero: Jakarta. Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada: Jakarta Sadiman, A. 2012. Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada: Jakarta Farras, Herumurti, Hariadi. (2018). Aplikasi Electronic Commerce Menggunakan Teknologi Realitas Virtual. Jurnal Tekik Its, 7 (1), A237-A241.



12 11



Kurnianingsih, Rosini, Ismkayati. (2107). Upaya Peningkatan Kemampuan Literasi Digital bagi Tenaga Perpustakaan Sekolah dan Guru di Wilayah Jakarta Pusat Melalui Pelatihan Literasi Informasi. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 3 (1), 61-76.



Gilster. 1997. Digital Literacy. Wiley: New York Mulyasa, 2009. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya: Bandung Daryanto, 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Apollo: Surabaya



Mahnun. (2012). Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran. Jurnal Pemikiran Islam, Vol.37 (1), 27-33.



Mulyasa, 2011. Kamus Saku Ilmiah Populer. Widyatamma Pressindo: Jakarta Riyanto, 2012. Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana: Jakarta



Aqib, Z. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Yrama Widya: Bandung.



Rombejapung, 1998. Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Asing. Dekdipbud Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan: Jakarta



Kusuma, W. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Indeks: Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Materi Pendukung Literasi Digital. TIM GLN Kemendikbud: Jakarta.



Hamalik, O. 2003. Kurikulumdan pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta Miarso, 2004. Menyamai Benih Pendidikan. Kencana: Jakarta



Sudjana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya: Bandung. Setiawan. 2017. Era Digital Dan Tantangannya. Seminar Nasional Pendidikan. 1-9. Sukiman. 2016. Menjadi Keluarga Hebat Dalam Keluarga. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta. rambing, Tulenan, Najona. 2017. Virtual Reality Berbasis Video 360 Derajat pada Tari-tarian Adat Suku Minahasa. E-Journal Teknik Informatika, 11 (1), 1-8. Solchan. 1996. Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SD. IKIP: Malang Nasucha, dkk. 2010. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah. Media Perkasa: Yogyakarta 13 12