Resume Bi Modul 7 Dan 8  [PDF]

  • Author / Uploaded
  • niken
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS RESUME MODUL 7 DAN 8 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD PDGK4204 TENTANG PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD/MI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA



DOSEN PEMBIMBING REVY ANGGRAINI, M.Pd



OLEH: WIWI GUSTRIA PUTRI



: 856219465



JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA 2021



MODUL 7 PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD/MI



Kegiatan Belajar 1 Fokus Pembelajaran Bahasa Indonesia



A. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Keterampilan Berbahasa Bahasa Indonesia sebagai bahan pengajaran secara garis beras terdiri atas tiga komponen, yaitu, (1) kebahasaan, (2) kemampuan berbahasa dan (3) kesastraan. Komponen kebahasaan terdiri atas dua aspek, yaitu (1) struktur kebahasaan yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, semantic, kewacanaan, dan (2) kosakata. Kemampuan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu (1) kemampuan mendengar/menyimak, (2) kemampuan membaca (kedua kemampuan ini bersifat reseptif), (3) kemampuan berbicara dan (4) kemampuan menulis ( kedua kemampuan terkahir ini bersifat produktif). Dalam praktik komunikasi yang nyata keempat keterampilan tersebut tidak berdiri sendiri melainkan merupakan perpaduan dari keempatnya. Perhatikan contoh berikut : ( dalam modul hal 7.4) Jadi dalam berkomunikasi keempat keterampilan itu saling bergantian kehadirannya, tidak mungkin hadir satu keterampilan saja. Dalam belajar Bahasa di kelas, kenyataan kegiatan berkomunikasi harus diperhatikan. Tidak mungkin di dalam kelas guru hanya melatih pengembangan kompetensi berbicara saja tanpa diikuti keterampilan berbahasa yang lainnya, begitu seterusnya. Hanya saja karena materi pembelajaran Bahasa meliputi beberapa aspek, maka dalam pembelajaran Bahasa ada pemfokusan dari aspek-aspek tersebut. Dengan demikian ada pembelajaran Bahasa dengan fokus keterampilan berbahasa, pembelajaran Bahasa dengan fokus sastra.



Dalam pembelajaran dengan



fokus berbahasa dapat difokuskan lagi menjadi empat kegiatan yaitu pada kegiatan:Mendengarkan, Berbicara, Membaca, danMenulis. Yang dimaksud dengan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan berbahasa adalah pembelajaran Bahasa Indonesia yang ditekankan pada pengembangan salah satu kompetensi dasar dan keempat keterampilan berbahasa yang ada. Dalam pemilihan isi pembelajaran hendaknya memperhatikan kriteria keterpaduan butir-butir pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi komunikatif yang secara nyata ada dalam



komunikasi. Misalnya tentang proses menulis dan membaca/mendengarkan dengan fokus menulis pertama kali siswa diberi bacaan/simakan (sastra/non sastra) yang memuat sejumlah atau informasi sebagai bahan untuk menulis. Dalam menulis atau mengarang ini diperlukan penugasan siswa akan aspek kebahasaan misalnya, tentang ejaan, bentukan kata, penggabungan kalimat, dan sebagainya. Oleh karena itu keterampilan berbahasa ada empat, maka guru dapat memfokuskan pembelajarannya pada salah satu keterampilan yaitu mendengarkan, berbicara, menulis, atau membaca. Adapu salah satu alternatif contoh model pembelajaran Bahasa Indonesia dengan salah satu fokus keterampilan berbahasa untuk SD kelas rendah maupun SD kelas tinggi yang akan dipelajari pada bahasan berikutnya. Jika pembelajaran Bahasa Indonesia difokuskan pada pengembangan kompetensi dasar mendengarkan, langkah-langkah pembelajarannya yang difokuskan, misalnya pada pengembangan kompetensi dasar menulis. Jika difokuskan pada pengembangan kompetensi dasar mendengarkan maka porsi alokasi waktu untuk latihan mendengarkan lebih banyak daripada untuk keterampilan lainnya. B. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Sastra Dalam kurikulum2004 pembelajaran sastra tidak berdiri sendiri tetapi dipadukan dengan kompetensi dasar yang lain yaitu keterampilan berbahasa dan kebahasaan. Misalnya dalam kurikulum 2004 yang berhubungan dengan pembelajaran sastra di SD kelas rendah adalah: 1. Mendengarkan dongeng 2. Mendeklamasikan puisi atau syair lagu dan memerankan tokoh dongeng dalam



kegiatan berbicara 3. Membaca penggalan cerita dll, Sedangkan untuk SD kelas tinggi ,misalnya



1) Mendengarkan pembacaan teksdrama 2) Memerankan drama pendek 3) Membaca cerita rakyat 4) Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dan lain-lain.



Pada saat ini pembelajaran sastra ditekankan pada apresiasi sastra, oleh karena itu teori sastra perlu diajarkan dengan persentase yang sangat kecil, dan tentu saja semakin tinggi jenjang pendidikan siswa teori sastra perlu diajarkan untuk mengapresiasi karya sastra. Dengan demikian pembelajaran dengan fokus sastra berarti dalam langkahlangkah



pembelajarannya



semua



kegiatan



belajar-mengajar



difokuskan



untuk



mengapresiasi sastra lewat pembacaan puisi, mendengarkan cerita rakyat atau yang lainnya. C. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Berbagai Fokus Pembelajaran Bahasa Indonesia dapat difokuskan pada salah satu aspek yaitu kebahasaan, keterampilan berbahasa, atau sastra. Dengan demikian guru harus pandaipandai membuat atau menyusun perencanaan pembelajaran Bahasa indonesiayang menyangkut penataan materi,pemilihanstrategi, penetapan alat pelajaran, dan teknik evaluasinya. Adapun tujuan dan manfaat pembelajaran Bahasa Indonesia dengan berbagai fokus tersebut adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana yang ditekankan, misalnya yang ditekankan adalah kompetensi dasar mendengarkan maka porsi untuk pembelajaran mendengarkan lebih banyak daripada yang lain, jika pembelajarannya



ditekankan



atau



difokuskan



pada



sastra



maka



tujuannya



adalahmeningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi sastra. Kalau dilihat dari segi guru pembelajaran Bahasa Indonesia dengan berbagai fokus ini bertujuan untuk memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran di kelas, misalnya jika di dalam pembelajaran Bahasa di kelas 1 SD si pembelajar harus dapat melakukan sesuatu yang sesuai dengan perintah guru misalkan duduk, berdiri, membuka buku, mendengarkan baik-baik, dan lain-lain. Maka guru dapat merancang bagaimana pembelajarannya di dalam kelas. Kegiatan Belajar 2 Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Setiap pembelajaran keterampilan memiliki ciri-ciri tersendiri yang harus dikuasai guru. Sebagai guru yang profesional, dituntut untuk mengetahui masing-masing ciri (karakter) setiap



pembelajaran keterampilan berbahasa (kompetensi dasar berbahasa), kompetensi dasar kebahasaan dan juga sastra. Hal yang tak kalah penting bagi guru bahasa adalah : (1) memahami betul karakteristik pembelajaran untuk masing-masing kompetensi; (2) memahami tuntutan kurikulum dan masyarakat; (3) menafsirkan secara kritis dan kreatif



isi kurikulum; (4)



memahami masing-masing kompetensi dalam pembelajaran BI di SD. Pembelajaran mendengarkan dan berbicara merupakan pembelajaran pertama yang dapat dilakukan guru pada pertemuan pertama baik kelas rendah maupun kelas tinggi. Pembelajaran mendengarkan pada kelas rendah dimaksudkan untuk mengetahui



daya simak siswa, daya



apresiasi siswa terhadap bunyi dan juga digunakan sebagai dasar mengungkapkan pengetahuan, kemampuan dan keberanian siswa dalam



berbicara. Kedua keterampilan berbahasa, yakni



mendengarkan dan berbicara merupakan kegiatan yang resiprokal, artinya, kegiatan tersebut saling mengisi. Adanya kegiatan berbicara jika ada yang mendengarkan dan sebaliknya. Pembelajaran membaca pada kelas rendah bertujuan untuk mengenalkan huruf, kata, kalimat sederhana pada anak. Sistem pembelajarannya dikenal dengan istilah membaca awal (membaca permulaaan), sedangkan pada kelas tinggi bertujuan agar anak memahami apa yang dibaca (membaca pemahaman). Untuk mencapai tujuan pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan berbagai metode dan teknik. Untuk membaca di kelas rendah, misalnya pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan metode langsung, metode eklektik, ataupun metode linguistik. Sedangkan untuk pembelajaran membaca pemahaman dapat menggunakan (1) teknik membaca sekilas (skimming), (2) teknik membaca memindai (scanning); dan (3) Teknik SQ3R. Pembelajaran menulis merupakan yang sering dinilai banyak orang belum berhasil. Untuk membuat seorang terampil menulis harus dimulai sejak dini. Agar memiliki keterampilan menulis, seseorang dituntut : 1) memiliki kemampuan mendengarkan (daya simak) yang tinggi; 2) gemar membaca; 3) kemampuan mengungkapkan apa yang disimak dan dibaca; dan 4) menguasai kaidah penulisan. Pembelajaran menulis pada kelas rendah (menulis permulaan) yang perlu ditanamkan pada siswa adalah 1) penguasaan tulisan (huruf); 2) penulisan kata; 3) penulisan kalimat sederhana; 4) kaidah penulisan, sedangkan pada kelas tinggi pembelajaran menulis menuntut anak untuk 1) menguasai teknik menulis, 2) menuangkan ide ke dalam tulisan;



3) mengembangkan ide yang dimilikinya; 4) mampu memilih kata, kalimat dan gaya dalam menulis. Menulis itu sendiri merupakan suatu proses. Sebagai suatu proses, menulis itu dilakukan secara bertahap, yaitu perencanaan menulis (prapenulis), penulisan, dan revisi (Mc.Crimmon, 1984:10 Akhadiah dkk., 1999:3-5). A. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Keterampilan Berbahasa Model pembelajaran Bi dengan fokus keterampilan berbahasa bukan berarti hanya mengajarkan salah satu jenis keterampilan berbahasa saja, akan tetapi keterampilan yang menjadi fokus mendapat penekanan bahkan mendapatkan porsi waktu yang lebih dari keterampilan lain yang tidak menjadi fokus. Setiap keterampilan berbahasa yang menjadi fokus merupakan kegiatan pembelajaran yang utama karena pembelajaran berangkat, tertuju, dan berakhir pada keterampilan yang menjadi fokus pembelajaran. Di samping pembelajaran difokuskan pada keterampilan berbahasa tertentu dan divariasikan dengan keterampilan yang lain, didalamnya juga terjadi pembelajaran kompetensi dasar kebahasaan. A. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Mendengarkan (Menyimak) B. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Berbicara C. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Membaca D. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Menulis B. Model Pembelajaran Bahasa Dengan Fokus Sastra Pembelajaran sastra di SD/MI lebih pada menikmati karya sastra. Teori-teori sastra diajarkan dengan presentasi yang sangat kecil, tentu saja semakin tinggi jenjang pendidikan siswa, teori-teori sastra itu perlu diajarkan sebagai bekal pengetahuan siswa tentang sastra. Karena dengan mempelajari sastra dapat diperoleh hiburan, pendidikan, pengetahuan, teknologi, dan ragam budaya. Sastra memiliki tempat khusus dalam perkembangan anak. Karya sastra, yang dibacakan anak-anak dalam suasana yang penuh kehangatan dan pada kesempatan yang tepat dapat merupakan wahana bagi yang mereka mempelajari dunia sekitarnya. Dengan



membaca sastra anak akan memperoleh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Karya sastra dapat menolong anak-anak memahami dunia mereka,membentuk sikap positif, dan menyadari hubungan yang manusiawi.



MODUL 8 PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA   A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA Pemfokusan pembelajaran pada salah satu keterampilan ini menyangkut pemilihan materi, metode, dan teknik pembelajaran. Jika di fokuskan untuk menulis maka alokasi waktu untuk melatih menulis lebih banyak



dari keterampilan lainnya. Jadi, yang



dimaksud dengan pembelajaran bahasa Indonesia dengan focus membaca adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang dipusatkan pada melatih keterampilan membaca. B. TUJUAN PEMBELAJARAN MEMBACA DI KELAS RENDAH Adapun tujuan membaca di SD kelas rendah dapat ditentukan atau dicari guru melalui pemahaman kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang tertera dalam peta kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia. Macam-macam pengajaran membaca yang dikemukakan oleh I Gusti Ngurah Oka (1983), seperti berikut ini:



a. Pengajaran membaca permulaan: Tujuannya adalah membinakan dasar mekanisme membaca, seperti kemampuan mengasosiasikan huruf dengan mekanisme membaca, seperti kemampuan mengasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang diwakilinya. b. Pengajaran membaca nyaring: Lanjutan dari tingkatan membaca permulaan. c. Pengajaran Membaca Dalam Hati: Membina siswa agar mampu membaca dalam hati, tanpa suara. d. Pengajaran membaca pemahaman: Dalam praktiknya, pengajaran membaca pemahaman hampir tidak berbeda dengan pengajaran membaca dalam hati. e. Pengajaran Membaca Bahasa: Pengajaran membaca ini pada dasarnya merupakan alat dari pengajaran bahasa. Guru memanfaatkannya untuk membina kemampuan bahasa siswa. f. Pengajaran membaca teknik Dari pendapat I Gustu Ngurah Oka di atas dapat disimpulkan bahwa secara teoritis tujuan membaca di SD kelas rendah adalah untuk membina kemampuan siswa dalam halhal berikut: 1. Mekanisme membaca 2. Membina gerak mata membaca dari kiri kekanan 3. Membaca kata kata dan kalimat kalimat pendek 4. Tujuan pembelajaran membaca di kelas tinggi C. TUJUAN PEMBELAJARAN MEMBACA DI KELAS TINGGI Tujuan membaca di kelas dikelas tinggi merupakan lanjutan dari membaca dikelas rendah yang biasanya disebut membaca lanjut yang penekanannya pada pemahaman. Menurut Tarigan membaca di kelas tinggi ini melatih siswa dalam keterampilan dalam bersifat pemahaman yag mencakup aspek-aspek berikut ini:



1. Memahami pengertian sederhana (leksikal, grametikal, retorikal) 2. Memahami signifikansi atau makna antara lain maksud dan tujuan pengarang relevansi atau keadaan kebudayaan . 3. Evaluasi atau penilaian (isi atau bentuk) 4. Kecepatan membaca yang fleksibel , yang mudah disesuaikan dengan keadaan  



  KEGIATAN BELAJAR 2 MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA A. MATERI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA Materi merupakan bahan pembelajaran yang berfungsi sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan guru atau untuk mengembangkan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum sehingga guru tinggal mengembangkannya. Kerangka kurikulum 2004 terdiri atas lima komponen utama yaitu (1) Standar Kompetensi (2) Kompetensi Dasar (3) Hasil Belajar (4) Indikator, dan (5) Materi Pokok. Setelah kita tentukan materi pembelajaran untuk keterampilan membaca, selanjutnya kita menentukan metode dan teknik pembelajarannya. Pada umumnya metode dan teknik dipakai dalam pengertian yang sama yaitu ‘cara menyampaikan pelajaran’. Sebenarnya pengertian metode pembelajaran dan teknik pembelajaran tidak sama. Metode mengacu pada suatu prosedur untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi (a) pemilihan bahan (b) urutan bahan, (c) penyajian bahan dan (d) pengulangan bahan, sedangkan teknik mengandung makna upaya guru, usaha-usaha guru, atau cara-cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran didalam kelas saat itu. Macam metode/teknik pembelajaran membaca adalah, seperti berikut ini: 1.      Metode Abjad/Alfabet 2.      Metode Bunyi 3.      Metode Suku Kata 4.      Metode Kata 5.      Metode kalimat 6.      Metode SAS



B. MODEL



PEMBELAJARAN



BAHASA



INDONESIA



DENGAN



FOKUS



MEMBACA DI KELAS RENDAH Sebelum mengajar di depan kelas



tentunya guru membuat persiapan tertulis.



Sebelum diberlakukannya Kurikulum 2004, persiapan tertulis itu disebut Model Satuan Pelajaran yang disingkat MSP. MSP ini disusun untuk beberapa kali pertemuan. Persiapan mengajar untuk satu kali pertemuan yang di ambil dari MSP ini disebut Rencana Pengajaran yang disingkat RP. MSP disusun berdasarkan GBPP yang dalam kurikulum 2004 disebut silabus. C. MODEL



PEMBELAJARAN



BAHASA



INDONESIA



DENGAN



FOKUS



MEMBACA DI KELAS TINGGI Pada hakikatnya model pembelajaran bahasa Indonesia dengan focus membaca dikelas tinggi sama dengan model pembelajaran di kelas rendah, yang berbeda hanya kompetensiyang ingin dikembangkan yang menyangkut pula mataeri pembelajarannya.