RESUME Hakikat Alam Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME HAKIKAT ALAM SEMESTA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN DALAM ISLAM Resume Ini Dibuat Untuk Memenuhu Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Prof. Dr. Al Rasyidin, M.Ag



Nama : Ibnu Afif NIM : 0301181025



PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI-6) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN TA. 2019-2020



Identitas Buku Judul Buku



: Falsafah Pendidikan Islam Membangun Kerangka Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi Praktik Pendidikan



Penulis



: Dr. Al Rasyidin, M.Ag



Cetakan



: Pertama



Tahun terbit



: 2008



Tempat Terbit



: Bandung



Penerbit



: Citapustaka Media Perintis



PENDAHULUAN Dalam perspektif Islam, alam semesta adalah segala sesuatu selain Allah Swt, karenanya alam semesta bukan hanya langit dan bumi, tetapi meliputi segala sesuatu yang ada dan berada diantara keduanya. Tidak hanya itu, dalam perspektif Islam, alam semesta tidak hanya mencakup hal-hal yang konkrit atau dapat diamati oleh penginderaan manusia. Dalam Al quran, pengertian alam semesta dalam arti jagad raya bisa dipahami dari terma al-samawat wa al-ardl wa ma baynahuma. Dalam kehidupannya manusia berinteraksi dengan semesta, berikut karakter atau wataknya ke dalam dua jenis: 1. Alam Syahadah 2. Alam Ghaib Alam syahadah tunduk kepada hukum evolusi dalam arti berkembang dan berubah-ubah. Karenanya ia adalah fenomena. Sedangkan alam ghaib adalah wujud yang tidak tampak pada indera dan karenanya ia adalah noumena.



PEMBAHASAN Proses Penciptaan Alam Semesta Terdapat perbedaan pandangan di kalangan muslim tentang asal mula penciptaan alam semesta. Ada yang menyatakan bahwa alam semesta ini diciptakan dari ketiadaan menjadi ada. Sementara itu ada pula yang berpendapat bahwa alam semesta ini dicipatakan dari materi atau sesuatu yang sudah ada. Pendapat pertama ini selalu di dasarkan pada penggunaann kata khalaqa yang digunakan dalam penciptaan alam semesta. Ketika menjelaskan, iradah Allah dalam kaitannya dengan penciptaan sesuatupun Al quran menggunakan ungkapan kun fayakun yang sering kali diterjemahkan dalam arti” Jadi maka jadilah”. Dalam konteks proses penciptaan alam semesta, Al Farabi adalah filosof muslim pertama yang menyatakan bahwa proses penciptaan alam semesta terjadi melalui emanasi atau pelimpahan. Menurut Al Farabi, Tuhan adalah Aql, karena ia berpikir.



Dalam pemikiran Al Farabi, alam semesta ini terjadi karena limpahan dari Aql atau yang Esa wujud Tuhanlah (al wujud al awwa) yang melimpahkan wujud alam semesta. Pelimpahan ini terjadi melalui ta’aqul Tuhan tentang Zatnya. Dalam prosesnya, al wujud al awwal yang melimpah adalah satu, yakni akal pertama. Tujuan Penciptaan Alam Semesta Secara eksplisit, Allah Swt menegakkan bahwa dia tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya secara main-main, kecuali dengan al haq. Itu berarti bahwa tidak ada ciptaan Allah Swt sekecil apapun ciptaan itu yang tidak memiliki arti dan makna, apalagi alam semesta yang terbentang luas ini. Dalam perspektif Islam, tujuan penciptaan alam semesta ini pada dasarnya adalah sarana untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang keberadaan dan kemahakuasaan Allah Swt. Secara ontologis, adanya alam semesta ini mewajibkan adanya zat yang mewujud kanNya. Dalam karakter ini, keberadaan alam semesta merupakan petunjuk yang sangat jelas tentang keberadaan Allah Swt sebagai Tuhan Maha Pencipta, karenanya dengan mempelajari alam semesta, manusia akan sampai pada pengetahuan bahwa Allah Swt adalah zat yang menciptakan alam semesta. Disamping sebagai sarana untuk menghantarkan manusia akan keberadaan dan kemahakuasaan Allah swt, dalam perspektif Islam, alam semesta beserta segala sesuatu yang ada didalamnya dicipatakan untuk manusia. Alam semesta beserta segala sesuatu yang ada didalamnya lebih dulu ada sebelum keberadaan manusia. Setelah alam manusia ini sempurna penciptaanya baru kemudian Allah swt menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di dalamnya. Karenanya, salah satu implikasi dari tugas kekhalifahan manusia di alam semesta ini adalah sebagai pemakmur alam dan kehidupan di dalamnya, bukan membuat kerusakan dan melakukan penumpahan darah di dalamnya. Karena alam semesta diciptakan untuk manusia, maka Allah Swt. Telah menundukkannya bagi mereka untuk kepentingan manusia. Allah menundukkan apa yang ada di langit dan di bumi. Dialah yang memudahkan alam ini bagi manusia dan menjadikannya sebagai tempat tinggal yang enak untuk di diami.



Untuk itu manusia tidak boleh tunduk pada alam semesta, tetapi harus tunduk kepada Allah Swt Tuhan yang telah menciptakan dan menundukkan alam ini untuk mereka Implikasi terhadap Pendidikan Islam Dalam Islam esensi alam semesta adalah selain dari Allah Swt. Dia adalah al rabb, yaitu Tuhan Maha Pencipta (khaliq) yang mencipttakan seluruh makhluk, makro dan mikro kosmos. Sebagai pencipta Dia juga yang memelihara dan mendidik seluruh alam. Pendidikan Islami, dalam penyusunanya dan pengembangan kurikulumnya, harus mengacu kepada konsepsi tentang alam semesta. Dalam konteks ini selain sebagai institusi pendidikan. Alam semesta ini juga merupakan wilayah studi yang menjadi objek telaah kajian pendidikan Islami. Sementara itu, memahami dan meraih pengetahuan tentang alam ghaib, maka dibutuhkan aktivitas supra rasional, karenanya dalam pendidikan Islami ilmuilmu pengetahuan yang akan di tranformasikan ke dalam diri peserta didik tidak hanya terbatas pada pengetahuan inderawi dan rasional, tetapi juga ilmu-ilmu ladun6y, isyraqi, iluminasi dan kewahyuan. Kesimpulan Dalam Islam, alam semesta ialah segala sesuatu selain Allah SWT, dalam Al quran alam semesta ialah jagat raya. Dalam kehidupan manusia berinteraksi dengan semesta menjadi 2: 1. Alam syahadah 2. Alam ghaib Dalam pemikiran al Farabi alam semesta ini terjadi karena limpahan dari Aql yang Esa yang melimpahkan wujud alam semesta. Tujuan penciptaan alam semesta pada dasarnya adalah untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang keberradaan dan kemahakuasaan Allah Swt. Dalam



Proses



pendidikan,



Pendidikan



Islami,



dalam



penyusunanya



dan



pengembangan kurikulumnya, harus mengacu kepada konsepsi tentang alam semesta. Dalam konteks ini selain sebagai institusi pendidikan. Alam semesta ini juga merupakan wilayah studi yang menjadi objek telaah kajian pendidikan Islami