9 0 160 KB
RESUME UJIAN PASIEN TN. S DENGAN SINUSITIS ETHMOID SINISTRA DENGAN TINDAKAN FEES DI RUANG IBS RSUD WANGAYA PADA TANGGAL 5 JANUARI 2022
OLEH: LUH ERLINA RAHAYUNI 2114901173
FAKULTAS KESEHATAN PROGRAN STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI 2022
A. IDENTITAS PASIEN Nama
: Tn, S
Umur
: 37 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Badung
No. RM
: 528292
Tanggal MRS
: 4 Januari 2022
B. DATA FOKUS 1. Pre Operatif Pasien tiba di ruang operasi pukul 08.00 WITA. Pada fase pre operatif kesadaran pasien compos mentis, tekanan darah 139/90 mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/menit, Suhu 36,2oC dan SpO2 99% dan tidak ada riwayat alergi. Posisi pasien supinasi (terlentang) bangun tubuh tegak, kondisi kulit baik, pasien mengatakan sduah puasa sejak pukul 00.00 WITA. Pukul 08.05 WITA delegatif pemberian antibiotic (Ceftriaxone) sebanyak 1gr kepada pasien dan telah terpasang infus RL 500 mL pada tangan kanan pasien. a.
Data Subjektif 1)
Pasien mengatakan khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
2)
Pasien mengatakan takut dengan prosedur yang akan dijalani
b. Data Objektif 1)
Pasien nampak tegang
2)
TD : 139/90mmHg
c. Diagnosa Keperawatan Ansietas berhubungan dengan ancaman status kesehatan yang ditandai dengan Pasien mengatakan khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi. Pasien mengatakan takut dengan prosedur
yang akan dijalani Pasien nampak tegang, tekanan darah pasien meningkat yaitu, 139/90mmHg. 2. Intra Operatif Pasien memasuki ruangan operasi pukul 09.20 WITA dengan tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 73 x/menit, respirasi 16 x/menit dan suhu 36,00C dan SpO2 99% dan pasien terpasang infus RL ditangan kanan sebanyak 500 mL. Pasien diposisikan miring dengan badan menelungkup dan akan dilakukan general anastesi. Setelah pasien dianastesi tangan dan badan pasien diikat. Selama operasi berlangsung TTV dalam keadaan normal. a.
Data Subjektif -
b. Data Objektif 1)
Kulit pasien teraba dingin.
2)
Pasien terpapar suhu ruangan dingin yaitu 160C dengan 2 AC
3)
Suhu 36,00C
c. Diagnosa Keperawatan Resiko hipotermia berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan rendah ditandai dengan Kulit pasien teraba dingin. Pasien terpapar suhu ruangan dingin yaitu 160C dengan 2 AC. Suhu tubuh pasien yaitu, 36,00C.
3. Post Operatif Pasien selesai dilakukan tindakan operasi pukul 10.30 WITA. Pasien dipindahkan ke ruang RR dan dilakukan observasi. Pasien belum sadar sepenuhnya, jalan nafas terganggu pada hidung, namun pasien masih mampu bernafas melalui mulut. Pasien terpasang sungkup NRM
10Lpm pernafasan spontan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 16 x/menit, suhu 36,0oC dan SpO2 100 %. a. Data Subjektif 1)
Pasien mengeluh nyeri akibat post operasi pada bagian hidung kiri
2)
Pasien mengatakan nyeri dengan skala 5 nyeri (1-10).
3)
Pasien mengatakan nyeri seperti tersayat.
4)
Pasien mengatakan nyeri secara terus menerus
b. Data Objektif 1)
Pasien nampak meringis
c. Diganosa Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik yang ditandari dengan Pasien mengeluh nyeri akibat post operasi pada bagian hidung kiri. Pasien mengatakan nyeri dengan skala 5 (110). Pasien mengatakan nyeri seperti tersayat. Pasien mengatakan nyeri secara terus menerus dan pasien nampak meringis. C. DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA a. Pre Operatif Ansietas berhubungan dengan ancaman status kesehatan yang ditandai dengan Pasien mengatakan khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi. Pasien mengatakan takut dengan prosedur yang akan dijalani Pasien nampak tegang, tekanan darah pasien meningkat yaitu, 139/90mmHg. b.
Intra Operatif Resiko hipotermia berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan rendah ditandai dengan Kulit pasien teraba dingin. Pasien terpapar suhu ruangan dingin yaitu 160C dengan 2 AC. Suhu tubuh pasien yaitu, 36,00C.
c.
Post Operatif
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik yang ditandari dengan Pasien mengeluh nyeri akibat post operasi pada bagian hidung kiri. Pasien mengatakan nyeri dengan skala 5 (1-10). Pasien mengatakan nyeri seperti tersayat. Pasien mengatakan nyeri secara terus menerus dan pasien nampak meringis.
D. RENCANA TINDAKAN (TUJUAN DAN INTERVENSI) NO DIAGNOSA
TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL 1. Ansietas
Setelah dilakukan Tindakan
berhubungan dengan status yang
kepearwatan selama 1x.15
ditandai Pasien dengan
akibat dari kondisi dihadapi.
Pasien mengatakan takut
tingkat
1)
kecemasan
dengan
prosedur yang akan dijalani
Pasien
nampak
tegang,
tekanan
darah
kriteria Hasil :
Derajat ansietas akan dipengaruhi bersamaan informasi diterima oleh
kesehatan mengontrol cemas dengan
mengatakan
yang
Identifikasi
ancaman menit diharapkan pasien dapat
dengan khawatir
1)
individu 2)
Sediakan informasi yang
2)
sesungguhnya
Meningkatkan pemahaman mengurangi rasa takut karena
1. Cemas berkurang
ketidak tahuan dan
2. Dapat memonitor cemas
membantu dan menurunkan
3. Ekspresi wajah tampak
ansites
tenang dan rileks
3)
Berikan
dukungan
dan
motivasi kepada pasien
3)
Dukungan dan motivasi dapat menurunkan kecemasan pasien
pasien
meningkat
yaitu, 139/90mmHg. 2. Resiko hipotermia
Setelah
dilakukan
tindakan
1)
Monitor suhu tubuh
1)
Suhu
tubuh
dapat pasien
berhubungan
keperawatan selama 1x1 jam
mengindikasikan
dengan
45 menit diharapkan resiko
mengalami hipotermi
suhu
terpapar lingkungan
rendah
ditandai
dengan
Kulit
pasien
teraba
dingin.
Pasien
terpapar
suhu
ruangan
dingin 0
yaitu 16 C dengan
hipotermia
yang
2)
pasien dapat menurun dengan
Identifikasi
penyebab
2)
1.
Suhu
tubuh
pasien
berada
pada
rentang
Paparan
2 AC. Suhu tubuh pasien
berkurang
yaitu, 3.
mengetahui hipotermi
penanganan
3)
Lakukan penghangatan pasif selimut,
terhadap
pakaian
dingin
Suhu kulit membaik
yang
maka sesuai
dapat dilakukan
normal 2.
Dengan penyebab
hipotermia
kriteria hasil :
lingkungan
36,00C.
dialami
pakaikan
3)
membantu
(Memberikan
dapat meningkatkan
suhu tubuh pasien
memakaikan yang
Penghangatan
tebal, penutup
kepala) 4)
Jaga suhu lingkungan
4)
Suhu
lingkungan
yang
sesuai dapat menghindarkan
agar tetap nyaman untuk 3.
Nyeri
akut
berhubungan agen
pencedera
fisik
ditandari
dengan
Pasien
mengeluh
nyeri
akibat
post
operasi
pada
bagian
hidung
kiri.
Pasien
mengatakan nyeri
dengan
harapkan
pasien
nyeri
menurun
menjadi skala yang dapat
penyebab
dan
cara
meredakan nyeri 4. Pasien dapat melakukan
mengatakan nyeri
seperti
kontrol mandiri
klien penggunaan
2)
relaksasi,
nyeri
secara
Lepaskan emosional
tegangan dan
otot
:
misalnya latihan nafas
tingkatkan perasaan kontrol
dalam,
yang
bimbingan
mungkin
dapat
meningkatkan kemampuan koping
3) mengetahui
Untuk mengetahui tingkat skala nyeri yang dialami
meringis
menurun 3. Pasien
dan
imajinasi, visualisasi.
ditoleransi (0-3) 2. Ekspresi
Dorong teknik
skala 5 (1-10). Pasien
2)
nyeri dengan indikator : 1. Skala
klien
1)
lokasinya
mampu
untuk: Menunjukkan kontrol
pasien Kaji tingkat nyeri yang dialami
keperawatan 1x15 menit jadi
dengan yang
Setelah dilakukan tindakan
1)
pasien dari resiko hipotermi
Ajarkan
pasien
melakukan
teknik
relaksasi dan distraksi
3)
Saat nyeri muncul pasien dapat
mengelola
secara mandiri
nyeri
tersayat.
Pasien
mengatakan nyeri secara terus menerus
dan
pasien
nampak
meringis.
E. IMPLEMENTASI No
Diagnosa
Hari/Tangg
Keperawatan
al/Jam
1. Ansietas berhubungan Selasa, dengan
5
ancaman Januari 2022
Intervensi 1. Mengidentifikasi kecemasan
Evaluasi tingkat DS: Pasien mengatakan khawatir dengan
Paraf Erlina
status kesehatan yang pukul 08.00
akibat dari kondisi yang dihadapi.
ditandai
Pasien
dengan Wita
Pasien
mengatakan
khawatir akibat
dari
mengatakan
takut
dengan
prosedur yang akan dijalani
dengan
DO:
kondisi
Pasien nampak tegang
yang dihadapi. Pasien mengatakan
takut
dengan prosedur yang
2. Menyediakan informasi yang DS : sesungguhnya
Pasien mengatakan
paham dengan
akan dijalani. Pasien
penyebab cemas yang ia rasakan
nampak
DO :
tegang,
tekanan darah pasien meningkat 139/90mmHg.
Ekspresi tegang pasien berkurang
yaitu, 3. Memberikan
dukungan
motivasi kepada pasien
dan DS: Pasien mengatakan cemas yang dialami sudah berkurang DO : Ekspresi berkurang
tegang
pasien
sudah
2. Resiko
hipotermia Selasa,
berhubungan terpapar
5
1)
Memonitor suhu tubuh
dengan Januari 2022
2)
Mengidentifikasi
suhu pukul 08.45
lingkungan
rendah wita
ditandai dengan Kulit
Melakukan
DO : penghangatan
pasif (Memberikan selimut)
pasien teraba dingin. Menjaga suhu lingkungan agar tetap nyaman untuk
ruangan dingin yaitu
pasien
160C dengan 2 AC. tubuh
Suhu tubuh pasien 360C Hipotermia
disebabkan
oleh
suhu
ruangan yang dingin 4)
Pasien terpapar suhu
Suhu
Erlina
penyebab -
hipotermia 3)
DS :
pasien
Memakaikan selimut yang tebal ke seluruh tubuh pasien ditambah dengan menutup seluruh permukaan tubuh pasien dengan duk steril
yaitu, 36,00C.
3
Nyeri
akut Selasa,
berhubungan
5
Januari 2022
1. Mengkaji tingkat nyeri yang DS: dialami klien dan lokasinya
Erlina
Pasien mengeluh nyeri akibat post
dengan
agen pukul 10.45
operasi pada bagian hidung kiri.
pencedera
fisik Wita
Pasien mengatakan nyeri dengan skala
yang dengan
ditandari Pasien
5 (1-10). Pasien
mengatakan
nyeri
seperti
mengeluh
nyeri
tersayat.
akibat post operasi
Pasien mengatakan nyeri secara terus
pada bagian hidung
menerus
kiri.
DO:
mengatakan
Pasien nyeri
Pasien nampak meringis
dengan skala 5 (110). mengatakan seperti
Pasien
2. Mendorong
penggunaan
nyeri
teknik
relaksasi,
misalnya
tersayat.
latihan
nafas
dalam,
Pasien mengatakan
bimbingan
nyeri secara terus
visualisasi.
imajinasi,
DS : Pasien mengatakan skala nyeri mulai berkurang
dan
dapat
ditoleransi
menjadi 3 (1-10)
menerus dan pasien
DO :
nampak meringis.
Ekspresi meringis pasien sudah mulai berkurang Pasien terlihat lebih tenang 3. Mengajarkan
pasien
melakukan teknik relaksasi DS : dan distraksi
Pasien
mengatakan
mampu
melakukan teknik relaksasi yang telah
diajarkan DO : Pasien mengetahui penyebab dan cara meredakan nyeri Pasien dapat melakukan kontrol nyeri secara mandiri F. EVALUASI No
Diagnosa Keperawatan
Hari/Tanggal/
Evaluasi
Paraf
Jam 1. Ansietas
berhubungan Selasa,
dengan
ancaman
status Januari
kesehatan yang ditandai Jam
5 S: 2022 Pasien mengatakan paham dengan penyebab cemas yang ia 08.00 rasakan
dengan Pasien mengatakan Wita
Pasien mengatakan cemas yang dialami sudah berkurang
khawatir
O:
dengan
akibat
dari kondisi yang dihadapi.
Ekspresi tegang pasien berkurang
Pasien mengatakan takut
Ekspresi tegang pasien sudah berkurang
dengan akan
prosedur dijalani.
yang Pasien
A:
Erlina
nampak tegang, tekanan
Tujuan tercapai. Masalah teratasi.
darah pasien meningkat P:
yaitu, 139/90mmHg.
Pertahankan kondisi pasien 2. Resiko
hipotermia Rabu,
berhubungan
dengan Desember
terpapar suhu lingkungan 2021 rendah
ditandai
15 DS : -
pukul DO : Suhu tubuh pasien 360C
dengan 08.45 Wita
Kulit pasien teraba dingin.
Hipotermia disebabkan oleh suhu ruangan yang dingin
Pasien
suhu
Memakaikan selimut yang tebal ke seluruh tubuh pasien
ruangan dingin yaitu 160C
ditambah dengan menutup seluruh permukaan tubuh pasien
dengan 2 AC. Suhu tubuh
dengan duk steril
pasien yaitu, 36,00C.
Kulit pasien membaik
terpapar
Erlina
A: Tujuan tercapai. Masalah teratasi. P: Pertahankan kondisi pasien 3.
Nyeri akut berhubungan Selasa,
5
dengan agen pencedera Januari
2022
DS :
Erlina
fisik
yang
ditandari Pukul
dengan Pasien mengeluh Wita nyeri akibat post operasi pada bagian hidung kiri.
10.45
Pasien mengatakan skala nyeri mulai berkurang dan dapat ditoleransi menjadi 3 (1-10) Pasien mengatakan mampu melakukan teknik relaksasi yang telah diajarkan
Pasien mengatakan nyeri dengan skala 5 (1-10). Pasien mengatakan nyeri seperti tersayat. Pasien mengatakan nyeri secara terus menerus dan pasien nampak meringis.
DO : Ekspresi meringis pasien sudah mulai berkurang Pasien nampak lebih tenang Pasien mengetahui penyebab dan cara meredakan nyeri Pasien dapat melakukan kontrol nyeri secara mandiri A: Tujuan tercapai. Masalah teratasi. P: Pertahankan kondisi pasien