Resume Modul 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“RESUME DAN PETA KONSEP MODUL 4” Pembelajaran IPA di SD Semester 2 Dosen Pengampu: Silfi Ariani, S. Pd, M. Pd



Oleh: Alen Nisfala NIM 858808668 Kelas BI-PGSD (2A)



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS TERBUKA POKJAR GONDANGWETAN



2020



Resume Modul 4 Keterampilan Proses IPA di SD Kb 1. Pengertian Keterampilan Proses IPA serta Ketrampilan Mengobservasi, Mengklasifikasi, dan Mengukur A. PENGERTIAN Macam-macam pendekatan yang biasa digunakan dalam pembelajaran IPA, yaitu: pendekatan yang menekankan fakta, menekankan pada konsep, dan menekankan pada proses. Pendekatan proses merupakan suatu pendekatan yang didasarkan pada pengujian dari apa yang biasa para ilmuwan lakukan. Proses yang terkait dengan pengujian tersebut dikenal sebagai keterampilan proses IPA. Keterampilan proses ini dianggap sangat penting untuk pembelajaran IPA. Wynnie Harlen mengemukakan beberapa alasan untuk itu, yaitu: 1. Pengujian ide-ide berhubungan erat dengan penggunaan keterampilan-keterampilan proses 2. Pengembangan pemahaman dalam IPA tergantung kepada kemampuan melakukan keterampilan-keterampilan proses. 3. Keterampilan proses memiliki peranan besar dalam pengembangan konsep-konsep ilmiah. Alasan menurut Carin (1992) adalah: 1) mengetahui IPA tidak hanya sekedar mengetahui materi ke-IPA-an tetapi terkait pula dengan prosedur pengumpulan faktabdan menghubungkan fakta untuk membuat suatu interpretasi, 2) keterampilan proses IPA merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat. Sedangkan Semiawan dkk (1992) mengemukakan alasan karena: 1) Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat, 2) Lebih mudah memahami konsep dengan contoh konkret, 3) Menambah sifat ilmiah, 4) Wahana yang tepat untuk pengembangan konsep dan pengembangan sikap serta nilai. B. KETERAMPILAN MENGOBSERVASI Keterampilan mengobservasi adalah keterampilan yang dikembangkan dengan menggunakan semua indera yang kita miliki untuk mengidentifikasi dan memberikan nama sifat-sifat dari objek-objek atau kejadian-kejadian (Esler, 1984). Kegiatan yang dapat



dilakukan yang berkaitan dengan kegiatan mengobservasi misalnya, menjelaskan sifat-sifat yang dimiliki oleh benda-benda, system-sistem, dan organisme hidup. C. KETERAMPILAN MENGKLASIFIKASI Keterampilan mengklasifikasi menurut Esler dan Esler (1984) merupakan keterampilan yang dikembangkan melalui latihan-latihan mengkategorikan benda-benda berdasarkan pada sifat-sifat benda-benda tersebut. Menurut Abruscato ( 1988) mengklasifikasi merupakan proses yang digunakan para ilmuwan untuk menentukan golongan benda-benda atau kegiatan-kegiatan. Sedangkan menurut Carin (1992) mengklasifikasi adalah mengatur atau membagi objek, kejadian, atau informasi tentang objek ke dalam kelas menurut metode atau sistem tertentu. Bentuk-bentuk yang dapat dilakukan untuk melatih keterampilan ini misalnya memilih bentuk-bentuk kertas, yang berbentuk kubus, gambar-gambar hewan, daun-daun, berdasarkan sifat umumnya. D. KETERAMPILAN MENGUKUR Keterampilan mengukur menurut Esler dan Esler (1984) dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, waktu, berat dsb. Keterampilan dalam mengukur memerlukan kemampuan untuk menggunakan alat ukur secara benar dan kemampuan untuk menerapkan cara penghitungan dengan menggunakan alat-alat ukur. Misalnya siswa diajarkan untuk mengetahui bahwa mengukur berat menggunakan timbangan dan mengukur panjang menggunakan mistar atau pita ukur. Contoh kegiatan mengukur dengan alat standar adalah siswa memperkirakan dimensi linear dari benda-benda dengan menggunakan satuan cm, dm, atau m. Kb 2. Keterampilan Mengkomunikasikan, Menginfersi, Memprediksi, Mengenal Hubungan Ruang dan Waktu, dan Mengenal Hubungan-hubungan Angka. A. KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN Keterampilan mengkomunikasikan menurut Abrucasto (1988) adalah menyampaikan hasil pengamatan yang berhasil dikumpulkan atau menyampaikan hasil penyelidikan. Sedangkan menurut Esler dan Esler (1984) dapat dikembangkan dengan menghimpun informasi dari grafik atau gambar yang menjelaskan benda-benda serta kejadian-kejadian



secara rinci. Kegiatan untuk keterampilan ini dapat berupa kegiatan membuat dan menginterpretasikan informasi dari grafik, charta, peta, gambar, dll. Contoh kegiatannya yaitu:  Siswa diminta mendeskripsikan benda-benda atau kejadian-kejadian tertentu secara rinci dan mengkomunikasikan kepada siswa lain. Sehingga, siswa lain dapat mengidentifikasi benda-benda dan kejadian-kejadian yang sedang dijelaskan.  Pemberian tugas kelompok untuk menyusun data dari suatu eksperimen ke dalam tabel atau grafik dan menyampaikan penemuannya kepada siswa lain B. KETERAMPILAN MENGINFERENSI Keterampilan menginferensi menurut Esler dan Esler (1984) dapat dikatakan juga sebagai keterampilan membuat kesimpulan sementara. Menurut Abrucasto (1988) menginferensi/menduga/menyimpulkan secara sementara adalah menggunakan logika untuk membuat kesimpulan dari apa yang kita observasi. Carin (1992) mengemukakan bahwa menginversi adalah membuat kesimpulan didasarkan pada alasan yang dijelaskan oleh observasi. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu: • Menginferensi sifat-sifat seekor hewan • Menginferensi melalui observasi bahwa suatu cairan jernih yang tidak berwarna adalah air • Menginferensi penyebab habisnya sebatang lilin yang dinyalakan C. KETERAMPILAN MEMPREDIKSI Keterampilan memprediksi adalah meramal secara khusus tentang apa yang akan terjadi pada observasi yang akan datang (Abrucasto, 1988) atau membuat prakirakan kejadian atau keadaan yang akan datang yang diharapkan akan terjadi (Carin, 1992). Keterampilan memprediksi menurut Esler dan Esler (1984) adalah keterampilan memperkirakan kejadia yang akan datang berdasarkan dari kejadian-kejadian yang terjadi sekarang, keterampilan menggunakan grafik untuk menyisipkan dan meramalkan terkaan-terkaan atau dugaandugaan.



Contoh kegiatannya, yaitu: •



Memprediksi berapa lama lilin yang menyala akan tetap menyala jika kemudian ditutup dengan stoples beberapa ukuran







Memprediksi seberapa jauh sebuah benda akan berhenti jika benda tersebut digelindingkan atau digerakkan menurun dari berbagai ketinggian



D. KETERAMPILAN MENGENAL HUBUNGAN RUANG DAN WAKTU Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu menurut Esler dan Esler (1984) meliputi keterampilan menjelaskan posisi suatu benda terhadap benda lainnya atau terhadap waktu atau keterampilan mengubah bentuk dan posisi suatu benda setelah beberapa waktu. Sedangkan menurut Abrucasto (1988) menggunakan hubungan ruang-waktu merupakan keterampilan proses yang berkaitan dengan penjelasan-penjelasan hubungan-hubungan tentang ruang dan waktu beserta perubahan waktu. Kegiatan untuk melatih keterampilan ini termasuk kegiatan menamakan dan mengidentifikasi gambar-gambar geometris dua dan tiga dimensi, mengenal bentuk-bentuk benda tiga dimensi dan bayangannya, membuat pernyataan tentang simetri dari benda-benda. E. KETERAMPILAN MENGENAL HUBUNGAN BILANGAN-BILANGAN Keterampilan mengenal hubungan bilangan-bilangan meliputi kegiatan menemukan hubungan kuantitatif diantara data dan menggunakan garis bilangan untuk membuat operasi aritmatik. Menggunakan angka adalah mengaplikasikan aturan-aturan atau rumusrumus matematik untuk menghitung kuantitas atau menentukan hubungan dari pengukuran dasar. Kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan ini adalah menentukan nilai pi dengan mengukur suatu rangkaian silinder, menggunakan garis bilangan untuk operasi penambahan dan perkalian. Latihan-latihan yang mengharuskan siswa untuk mengurutkan dan membandingkan benda-benda atau data berdasarkan factor numeric membantu untuk mengembangkan keterampilan ini.



Kb 3. Keterampilan Proses Memformulasi Hipotesis, Mengontrol Variabel, Membuat Definisi Operasional, Menginterpretasi Data Keterampilan proses IPA yang terintegrasi adalah merupakan kombinasi dari beberapa keterampilan proses dasar IPA. Keterampilan proses IPA terintegrasi meliputi memformulasikan hipotesis, mengontrol variabel, membuat devinisi operasional melakukan eksperimen menginterpretasikan data, dan melakukan penyelidikan. A. MEMFORMULASI HIPOTESIS Memformulasikan hipotesis berkaitan erat dengan melakukan prediksi. Hipotesis adalah prediksi yang sangat khusus. Hipotesis meramalkan bagaimana suatu variabel akan mempengaruhi variabel lainnya. Pada umumnya hipotesis terdiri dari 2 variabel. Salah satu variabel dapat diubah oleh peneliti yaitu variabel manipulasi merupakan variabel yang dapat diubah-ubah, sedangkan variabel lainya diobservasi atau diukur untuk mengetahui sejauh mana variabel tersebut dapat dipengaruhi. Hipotesis sangat berguna bagi orang yang melakukan penyelidikan karena hanya memuaskan perhatian pada penyelidikan yang akan kita lakukan. Kebanyakan berkenaan dengan inferensi yang dapat diuji atau percobaan yang mungkin dapat dilakukan. Hipotesis biasanya diformulasikan dalam bentuk pernyataan “jika....., maka....”. B. VARIABEL Variabel adalah faktor, kondisi dan/atau hubungan antara kejadian-kejadian atau sistem. Dikenal ada tiga jenis variabel yaitu variabel yang selalu berubah-ubah atau variabel bebas (Manipulated Variable,MV), variabel yang merupakan hasil dari variabel yang diubahubah atau variabel terikat (Responding Variable, RV) dan variabel yang dikontrol supaya tetap samaselama proses percobaan (Control Variable, CV). Dalam satu percobaan hanya satu variable yang diubah, sedangkan variabel yang lainnya dibuat tetap atau sama selama percobaan dilakukan. Variabel yang selalu dibuat tetap atau sama untuk setiap percobaan disebut variabel kontrol. Oleh karena itu variabel adalah faktor-faktor atau kondisi yang merupakan bagian dari suatukejadian. C. DEFINISI OPERASIONAL Definisi operasional adalah metode untuk memberi definisi, mengukur, atau mendeteksi adanya suatu variabel. Sebagai contoh Anda disuruh membedakan 3 buah definisi operasional untuk mengukur daya serap dari kertas tisu yang meliputi:



mencelupkan, mengangkat, dan menuang. Definisi operasional dari ketiganya adalh sebagai berikut: 1. Definisi operasional mencelupkan adalah jumlah air yang dapat diserap oleh kertas tisu setelah dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air dengan volume tertentu. Volume air yangdiserap adalah volume air mula-mula dikurangi dengan volume air setelah kertas tisu diangkat. 2. Definisi operasional menyerap/mengangkat adalah volume air yang dapat diserap atau merambat ke dalam kertas tisu setelah kertas tisu diangkat. 3. Definisi operasional menuang adalah volume air yang dapat diserap oleh kertas tisu setelah air dituang ke dalam kertas tisu. Volume air yang diserap adalah volume air mula-mula dalam gelas dikurangi volume air yang tersisa dalam wadah penampung. D. INTERPRETASI DATA Membuat hasil pengamatan atau observasi menjadi bermakna disebut interpretasi data. Interpretasi data biasanya melibatkan organisasi data kedalam tabel atau gambar/bagan. Interpretasi data juga dapat dilakukan dengan jalan membuat gambar atau grafik dari hasil pengamatan, biasanya melibatkan usaha-usaha penulisan hasil observasi, membuat kesimpulan, inferensi/penafsiran dan merekomendasi. Kesimpulan biasanya berkenaan dengan ringkasan darihasil pengamatan. Sedangkan inferensi adalah pernyataan umum yang berfungsi untuk menjelaskan atau membuat kesimpulan menjadi bermakna. Rekomendasi adalah saran untuk tindakan di masa yang akan datang berdasarkan kesimpulan dan inferensi yang telah dibuat. Interpretasi data sangat penting untuk dikuasai karena akan sangat membantu kita dalam memberi makna dan pengertian yang diperoleh sehingga dapat dikomunikasikan dengan baik



Modul 4 Keterampilan Proses IPA di SD Pengertian Keterampilan Proses IPA Serta Keterampilan Mengobservasi, Mengklasifikasi, dan Mengukur Pengertian: Suatu pendekatan yang didasarkan pada pengujian dari apa yang biasa para ilmuwan lakukan Macam-macam pendekatan: Pendekatan yang menekankan fakta, konsep,dan proses. Keterampilan Mengobservasi: Menggunakan segenap pancaindra untuk memperoleh informasi/data Keterampilan Mengklasifikasi: Mengkategorikan benda-benda berdasarkan pada sifat benda tersebut Keterampilan Mengukur: Keterampilan membuat observasi secara kuantitatif yang dikembangkan melalui kegiatankegiatan yang berkaitan dengan pengembangan satuan yang cocok



Keterampilan Mengkomunikasikan, Menginferensi, Memprediksi, Mengenal Hubungan Ruang dan Waktu, dan Mengenal Hubungan-hubungan Angka



Keterampilan Mengkomunikasikan: Menyampaikan hasil pengamatan yang berhasil dikumpulkan atau menyampaikan hasil penyelidikan Keterampilan Menginferensi: Menggunakan logika untuk membuat kesimpulan dari apa yang kita observasi.



Keterampilan Proses Memformulasi Hipotesis, Mengontrol Variabel, Membuat Definisi Operasional, Menginterprestasi Data



Memformulasi Hipotesis: Meramalkan bagaimana suatu variable akan mempengaruhi variable lainnya



Variabel: Faktor, kondisi dan/atau hubungan antara kejadian-kejadian atau sistem



Keterampilan Memprediksi: Meramal secara khusus tentang apa yang akan terjadi pada observasi yang akan datang.



Definisi Operasional: Metode untuk memberi definisi, mengukur, atau mendeteksi adanya suatu variabel



Keterampilan Mengenal Hubungan Ruang dan Waktu: Keterampilan mengubah bentuk dan posisi suatu benda setelah beberapa waktu



Interpretasi Data: Membuat hasil pengamatan atau observasi menjadi bermakna



Keterampilan Mengenal Hubungan Bilangan-bilangan: Kegiatan menemukan hubungan kuantitatif di antara data dan menggunakan garis bilangan untuk membuat operasi aritmatika.