REVIEW JURNAL Ontologi, Epistemologi Dan Aksiologi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Putri
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REVIEW JURNAL Judul Jurnal Volume & Halaman Tahun Penulis Reviewer Tanggal Review



Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman Vol. 8 No. 2 2013 Bahrum, S.E, M.Ak, Akt Putri Patricia Rimbing 19 Mei 2021



Tujuan Penelitian



Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membedah lebih dalam mengenai hakikat Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi serta segala permasalahannya sebagai bagian yang amat penting dalam filsafat ilmu. a. Ontologi Ontologi merupakan bagian dari filsafat yang paling umum, bagian dari metafisika, serta termasuk ke dalam kajian yang paling sukar. Di dalamnya akan dibahas mengenai “ada” secara universal serta persoalan mengenai hakikat sehingga kemudian akan diperoleh pengetahuan mengenai hakikat dari ilmu itu sendiri. Ditinjau dari segi ontologi, ilmu membatasi diri pada kajian yang sifatnya impiris yang mencakup semua aspek kehidupan yang dapat diuji atau dirasakan oleh panca indera manusia. Sehingga menurut pandangan ontologis, segala sesuatu yang tidak dapat dibuktikan secara metodologis dan empiris sudah tidak akan dibahas oleh ilmu. Adapun objek yang dikaji dalam ilmu pengetahuan meliputi objek material (seluruh bahan yang dijadikan objek penyelidikan suatu ilmu) dan juga formal (penentu titik pandang pada suatu objek material). Dalam tujuan mendalami hakekat objek impiris, ilmu juga membuat beberapa asumsi yang berguna untuk mendapatkan pengetahuan analitis serta mampu menjelaskan berbagai kaitan dalam gejala yang dialami manusia. Beberapa asumsi tentang objek impiris yang dibuat oleh ilmu meliputi: menganggap objek tertentu memiliki kesamaan antara satu dengan yang lain; menganggap suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu dan determinise. Asumsi juga dapat berkembang seiring dengan analisa pengalaman manusia yang diintegrasikan dalam berbagai disiplin ilmu dengan catatan memperhatikan beberapa hal seperti: pertama, asumsi harus relevan dengan bidang atau pengkajian disiplin keilmuan dan kedua, asumsi harus disimpulkan dari keadaan sebenarnya. Dimana asumsi pertama adalah asumsi yang mendasari telaah ilmiah sedangkan asumsi kedua mendasari moral. b. Epistemologi Epistemologi merupakan kajian yang membahas mengenai



Hasil dan Pembahasan



proses mendapatkan ilmu pengetahuan, hal harus dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, hakikat kebenaran dan juga kriteria kebenaran. Objek kajian epistemologi meliputi pertanyaan mengenai bagaimana sesuatu itu datang, bagaimana cara kita mengetahuinya, bagaimana cara membedakan, dll. Sehingga dapat disimpulkan bahwa epistemologi merupakan tataran kajian yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan logika, etika, estetika, cara dan prosedur untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, keindahan seni, serta kebaikan moral. Dalam mendapatkan ilmu pengetahuan ilmiah tidak cukup hanya dengan berpikir secara rasional saja atau empirik saja sehingga diperlukan suatu cara atau pendekatan berpikir yang menggabungkan antara keduanya, yakni dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah sendiri merupakan serangkaian prosedur tertentu yang diikuti dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban tertentu dari suatu pertanyaan tertentu pula. Epistemologi dari metode keilmuwan ini akan lebih mudah dibahas jika mengarahkannya pada langkah sistematis proses berfikir yang diatur dalam suatu urutan tertentu. Adapun langkah yang dimaksud dapat meliputi enam langkah berikut, yakni: 1) perumusan masalah; 2) pengamatan dan pengumpulan data yang relevan, 3) penyusunan atau klarifikasi data; 4) perumusan hipotesis; 5) deduksi dari hipotesis; dan 6) verifikasi. Lebih lanjut, AM. Saefuddin menegaskan bahwa untuk menjadikan pengetahuan sebagai ilmu (teori) harus melalui metode ilmiah yang meliputi pendekatan deduktif dan juga induktif yang mana keduanya adalah aspek yang tidak terpisahkan dan saling menguatkan satu sama lain. c. Aksiologi Aksiologi merupakan kajian ilmu filsafat yang membahas mengenai tujuan dari pengetahuan, hubungan penggunaan ilmiah dengan moral etika, penentian objek yang diteliti secara moral serta kaitan prosedur ilmiah serta metode ilmiah dengan kaidah moral. Dimana berdasarkan etika, moral dan estetika, ilmi dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni Ilmu Bebas Nilai dengan Teori tentang Nilai. Ilmu Bebas Nilai berarti bahwa dalam membicarakan tentang ilmu, maka hal tersebut berkaitan pula dengan etika dimana bebas nilai atau tidaknya ilmu merupakan masalah yang kompleks dan cenderung tidak bebas nilai. Sedangkan Teori Tentang Nilai akan membahas mengenai nilai sesuatu, situasi, perbuatan serta kondisi dimana teori nilai dapat dibagi menjadi dua, yakni nilai etika (diperuntukkan bagi manusia) dan estetika (berhubungan dengan kreasi seni).



Kesimpulan



Ontologi, epistemologi dan aksiologi membahas mengenai landasan ilmu pengetahuan mengenai bagaimana dan kemana ilmu itu. Ontologi membahas objek ilmu yang terdiri atas jenis serta sifat ilmu pengetahuan dan juga objek forma yang terdiri atas sudut pandang dari objek tersebut. Metode ilmiah epistemologi meliputi rumusan masalah, penyusunan kerangka pikiran, hipotesis, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan dalam aksiologi, nilai kegunaan dari ilmu tergantung dari manusia sebagai subjek yang memanfaatkannya.



Kelebihan



-



Kekurangan



Pembahasan mengenai ontologi, epistemologi dan aksiologi dijabarkan dengan cukup lengkap dan detail. Latar belakang yang dituliskan dalam pendahuluan sudah cukup menjelaskan mengenai urgensi penelitian.



- Metode penelitian yang mencakup jenis penelitian, cara mendapatkan data, pengolahan data, dll tidak disebutkan. - Kesimpulan dibuat kurang runtut dan kurang menegaskan keseluruhan aspek pembahasan. - Masih terdapat banyak typo/kesalahan penulisan.