Revisi Desi Wahyuni [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KESIAPSIAGAAN BIDAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI PUSKESMAS TELAGA DEWA DAN PUSKESMAS BETUNGAN KOTA BENGKULU



Disusun Oleh :



DESI WAHYUNI NPM : 2026040142.P



PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU 2021



LEMBAR PERSETUJUAN Proposal Skripsi ini Telah Disetujui untuk Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji Proposal Skripsi Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu



OLEH : DESI WAHYUNI NPM: 2026040142.P



Bengkulu, Menyetujui



Pembimbing I



Mei 2021



Pembimbing II



Violita Siska Mutiara, SST, M.Kes



Nuril Absari, S.SiT, M.Kes



Mengetahui Ketua Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu



Mika Oktarina, SST, M.Kes



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya serta kemudahan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dengan Kesiapsiagaan Bidan dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas



Betungan



Kota



Bengkulu”



sebagai



persyaratan



untuk



menyelesaikan pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu. Penulis menyadari penyusunan proposal skripsi ini banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak yang telah diberikan kepada penulis, untuk itu penulis menyampaikan banyak rasa terima kasih kepada: 1. Drs. H. S. Effendi, MS selaku Ketua STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu yang telah memberikan arahan di STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu. 2. Mika Oktarina, SST, M.Kes selaku Ketua Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan STIKES TRI Mandiri Sakti Bengkulu yang telah memberikan dukungan. 3. Violita Siska Mutiara, SST, M.Kes selaku pembimbing I yang disela-sela kesibukan selalu memberikan bimbingan dan masukan dalam menyusun proposal skripsi ini. 4. Nuril Absari, S.SiT, M.Kes selaku pembimbing II yang selalu sabar mengarahkan dan memberikan masukan dalam menyusun proposal skripsi ini.



iii



5. Bidan di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu yang telah memberikan izin pengambilan data awal sehingga proposal skripsi ini selesai tepat pada waktunya. 6. Seluruh dosen pengajar dan staf tata usaha STIKES Tri Mandiri Sakti yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan proposal skripsi ini sehingga terselesaikan tepat waktu. 7. Kepada semua keluarga yang penuh dengan kasih sayang dan kesabaran memberikan



dorongan,



semangat,



dukungan,



dan



selalu



mendoakan



keberhasilan penulis selama pendidikan. 8. Teman-teman se-almamater yang telah memberikan dukungan dan doa serta berbagi suka dan duka bersama selama perkuliahan sampai saat ini. Demikian kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan untuk kesempurnaan proposal skripsi ini sehingga bermanfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan karunia dan rahmat serta membalas semua kebaikan dari pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.



Bengkulu,



Penulis



iv



2021



DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL.......................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii KATA PENGANTAR...................................................................................... iii DAFTAR ISI.................................................................................................... v DAFTAR TABEL............................................................................................ vi DAFTAR BAGAN........................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ....................................................................................... 8 1. Gempa Bumi ............................................................................... 8 2. Kesiapsiagaan Bencana............................................................... 14 3. Pengetahuan ................................................................................ 18 4. Hubungan Pengetahuan dengan Kesiapsiagaan Bidan dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi............................................ 23 B. Kerangka Konsep .............................................................................. 24 C. Definisi Operasional .......................................................................... 25 D. Hipotesis ............................................................................................ 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 26 B. Desain Penelitian ................................................................................. 26



v



C. D. E. F.



Populasi dan Sampel ............................................................................ Teknik Pengumpulan Data ................................................................... Teknik Pengolahan Data ...................................................................... Teknik Analisis Data ............................................................................



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



vi



26 27 27 28



DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Definisi operasional penelitian............................................................ 25



vii



DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 1 Kerangka Konsep............................................................................... 24



viii



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Berita Acara Bimbingan Proposal Skripsi Lampiran 5 Foto Pengambilan Data Awal



ix



BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Menurut laporan World Health Organization (WHO) Antara 19982017, gempa bumi menyebabkan hampir 750.000 kematian secara global, lebih dari separuh kematian terkait bencana alam. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini, yang berarti mereka terluka, kehilangan tempat tinggal, mengungsi atau dievakuasi selama fase darurat bencana (WHO, 2019). Wilayah Indonesia terletak diantara tiga lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Hindia-Australia. Situasi ini membuat Indonesia rentan terhadap gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan jenis bencana geologi lainnya. Ancaman bencana gempa bumi meliputi hampir diseluruh wilayah Kepulauan Indonesia, baik dalam skala kecil maupun skala besar (BNPB, 2018). Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kejadian gempa bumi di Indonesia sebelum tahun 2017 rata-rata hanya 4.000-6.000 kali dalam setahun, lalu yang dirasakan atau kekuatannya lebih dari 5 sekitar 200-an. Namun setelah tahun 2017 jumlah kejadian itu meningkat menjadi lebih dari 7.000 kali dalam setahun. Bahkan tahun 2018 tercatat sebanyak 11.920 kali kejadian gempa. Ini namanya bukan peningkatan, tapi sebuah lonjakan (BMKG, 2020).



1



2



Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), aktivitas gunung api, atau runtuhan batuan. Jenis bencana ini bersifat merusak, dapat terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Gempa bumi dapat menghancurkan bangunan, jalan, jembatan, dan sebagainya dalam sekejab (BNPB, 2018). Bidan merupakan tenaga kesehatan yang pada umumnya bekerja di Puskesmas atau yang berada di masyarakat atau komunitas yang paling dekat terkena dampak dari bencana. Kontribusi Bidan terhadap bencana/ pengurangan risiko darurat atau kesiapsiagaan sangat penting. Namun, Bidan sering tidak termasuk dalam tenaga kesiapsiagaan bencana di tingkat lokal, nasional dan internasional. Hal ini didukung oleh fakta dari WHO yang menyebutkan bahwa kesehatan ibu, bayi baru lahir dan perempuan perlu diperhatikan dalam manajemen korban massal sehingga International Confrederation of Midwives (ICM) dan asosiasi anggotanya untuk memastikan bahwa Bidan dapat berpartisipasi dan mengambil peran dalam kesiapsiagaan bencana (Hesti, 2019). Bidan di wilayah kerja potensi bencana harus siap memberikan asuhan Kebidanan yang lebih optimal kepada seluruh masyarakat di tengah kondisi bencana yang bisa terjadi setiap saat. Kesiapsiagaan Bidan dalam menghadapi bencana merupakan salah satu upaya konkrit dalam mengurangi dampak buruk terjadinya bencana. Bidan diharapkan mampu melakukan pemetaan ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir di daerah yang berpotensi bencana



3



sehingga mudah untuk evakuasi dan diberikan pelayanan yang lebih komprehensif jika sewaktu-waktu terjadi bencana (Mashdariyah, 2018). Kondisi Indonesia yang rentan terhadap bencana seharusnya diimbangi dengan upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Tujuan dilakukannya kesiapsiagaan bencana adalah untuk mengurangi risiko (dampak) yang diakibatkan oleh adanya bencana (BNPB, 2018). Faktor utama yang mengakibatkan timbulnya banyak korban akibat bencana gempa adalah karena kurangnya kesiapsiagaan masyarakat tentang bencana dan kurangnya kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi bencana tersebut (Simandalahi, 2019). Pengetahuan merupakan hasil tahu dan hal ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2020). Dalam Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) (2015), pengetahuan merupakan faktor utama dan menjadi kunci untuk kesiapsiagaan, minimnya pengetahuan adalah penyebab utama tingginya korban akibat dinamika proses alam yang terus berlangsung (Pratiwi, 2020).



4



Hasil penelitian Hesti (2019), tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan Kesiapsiagaan Bidan dalam Menghadapi Bencana Gempa dan Tsunami di Puskesmas Kota Padang, menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di puskesmas kota Padang. Bengkulu pernah dilanda gempa bumi paling besar pada 12 September 2007 berkekuatan 8.4 SR yang memicu tsunami ke pesisir Bengkulu Utara hingga Mukomuko. Gelombang 2,2 meter juga melumat sebagian daratan Padang. Stasiun Geofisika Kepahiang mencatat Bengkulu sudah dilanda 972 kali gempa tektonik dalam tiga tahun terakhir. Rinciannya pada 2016 sebanyak 346 kali, 2017 sebanyak 294 kali dan 2018 meningkat hingga 332 kali. Kekuatannya mulai dari 2,5 hingga 6 SR. Dari 332 gempa di 2018 yang terjadi sepanjang tahun ini, hanya 30 gempa yang dirasakan masyarakat. Gempa tersebut rata-rata disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng IndoAustralia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia dan terjadi deformasi batuan. Menurut BMKG, gempa terbanyak disebabkan lempeng subduksi di laut. Sementara yang berpusat di darat sedikit (KP2C, 2020). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bengkulu tahun 2020 jumlah Puskesmas yang berada di Kota Bengkulu sebanyak 20 Puskesmas yang terdiri dari 201 Bidan. Dari 20 Puskesmas tersebut jumlah bidan terbanyak yaitu di Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu berjumlah 27 bidan. Jika melihat persentase penyebaran penduduk, maka kecamatan dengan presentase penduduk terbanyak berada di kecamatan Selebar yaitu sebesar



5



21,28%. Hal ini disebabkan luasnya wilayah kecamatan Selebar dibandingkan kecamatan lainnya, juga dipengaruhi oleh makin pesatnya pembangunan komplek perumahan baru (Kota Bengkulu Dalam Angka, 2021). Alasan peneliti mengambil tempat penelitian di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan yaitu karena jumlah bidan di Puskesmas Telaga Dewa yang lebih banyak daripada puskesmas lainnya dan laju penyebaran penduduk yang terus bertambah di kecamatan Selebar daripada kecamatan lainnya. Hal ini menunjukkan faktor kerentanan dari aspek kependudukan cukup tinggi yang mengakibatkan tingkat resiko yang tinggi pula. Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan pada tanggal 5 April 2021 di Puskesmas Telaga Dewa dan pada tanggal 20 April 2021 di Puskesmas Betungan melalui wawancara dari 8 orang bidan terdapat 2 orang siap terhadap bencana gempa bumi karena telah mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana dan mengetahui tentang apa saja yang harus dilakukan bidan saat terjadi gempa bumi dan 6 orang kurang siap karena belum pernah mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana dan kurang mengetahui apa saja yang harus dilakukan bidan saat terjadi gempa bumi. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi gempa bumi di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu”.



6



B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian yang diambil adalah “Apakah ada hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana gempa bumi di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu?”. C. Tujuan Penelitian 1.



Tujuan Umum Untuk mempelajari hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana gempa bumi di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu.



2.



Tujuan Khusus a.



Untuk mengetahui gambaran kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana gempa bumi di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu.



b.



Untuk mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam menghadapi bencanagempa bumi di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu.



c.



Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencanagempa bumi di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu.



D. Manfaat Penelitian



7



1.



Bagi Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu Diharapkan hasil penelitian ini dapat disampaikan kepada Puskesmas lokasi penelitian berupa laporan akhir yang dapat menjadi dasar dalam pertimbangan peningkatan manajemen dan kompetensi kesiapsiagaan bencana bagi tenaga kesehatan terutama bidan di puskesmas.



2.



Bagi STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa



untuk



meningkatkan



pengetahuan



tentang



hubungan



pengetahuan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana gempa bumi. 3.



Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar atau pembanding bagi penelitian selanjutnya dalam mengembangkan dan menyempurnakan penelitian yang akan datang berhubungan dengan kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Kajian Teori 1.



Gempa Bumi a.



Pengertian Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi dari dalam perut bumi secara tiba-tiba, sehingga menciptakan gelombang seismik, yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi (Anies, 2017). Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), aktivitas gunung api, atau runtuhan batuan. Jenis bencana ini bersifat merusak, dapat terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Gempa bumi dapat menghancurkan bangunan, jalan, jembatan, dan sebagainya dalam sekejab (BNPB, 2018). Gempa bumi adalah tekanan yang terjadi akibat pergerakan lempeng yang terlampau besar untuk di tahan dan terjadi tumbukan antar lempeng yang menghasilkan getaran yang kuat sampai ke permukaan bumi (Meilany, 2015). Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman



9



dan lainnya dapat hancur rata dengan tanah jika terkena gempa bumi besar (Khambali, 2017). b. Penyebab gempa bumi Gempa bumi dapat disebabkan karena tumbukan antar lempeng yang kuat sampai ke permukaan bumi, hasil pelepasan energi dari inti bumi yang dikenal dengan istilah gempa tektonik. Selain gempa bumi atau gempa tektonik, dikenal juga gempa vulkanik yaitu gempa yang terjadi akibat meletusnya gunung berapi. Pada peristiwa ini, magma yang berada dalam dapur magma mendesak menuju kubah gunung oleh suatu tenaga penggerak sehingga menimbulkan gempa di sekitar daerah letusan gunung berapi. Gempa runtuhan yang terjadi di area pegunungan yang runtuh, gua-gua yang runtuh, serta di sekitar tanah yang longsor. Aktivitas ledakan nuklir atau ledakan di area galian barang tambang juga dapat menyebabkan gempa (Meilany, 2015). Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat di tahan lagi oleh pinggiran lempengan dan terjadilah gempa bumi. Penyebab lainnya karena pergerakan magma dalam gunung berapi yang menjadi gejala terjadinya letusan gunung berapi. Menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di



10



Zambia, Afrika. Injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contohnya, pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain, Arsenal). Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini membuat para ilmuan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi (Khambali, 2017). Menurut Anies (2017), terdapat beberapa faktor penyebab gempa bumi. Penyebab-penyebab tersebut yaitu: 1) Pelepasan energi lempeng tektonik Pelepasan energi ini terjadi karena tekanan yang dilakukan oleh pergerakan lempeng-lempeng tektonik secara terus-menerus. Semakin lama tekanan ini akan semakin besar, yang akhirnya tekanan tersebut tidak mampu ditahan lagi oleh pinggiran lempeng-lempeng bumi. Saat inilah terjadi pelepasan energi secara tiba-tiba sehingga timbulah gempa bumi. 2) Proses subduksi Dalam proses ini terjadi tumbukan antara dua lempeng bumi sehingga satu lempeng bumi terdorong ke bawah lempeng bumi yang lain. Peristiwa ini terjadi karena lempeng samudra di laut menumbuk lempeng benua yang lebih tipis di darat. Lempeng samudra yang jatuh dan bergesekan dengan lempeng benua di atasnya dapat melelehkan kedua bagian lempeng tersebut.



11



Akibatnya dapat terjadi gempa bumi dengan kekuatan yang sangat besar. 3) Pergerakan magma di dalam gunung berapi, gempa bumi jenis ini merupakan tanda awal terjadinya letusan gunung berapi. 4) Penumpukkan massa air yang sangat besar di balik dam. Gempa bumi jenis ini sangat jarang terjadi. Peristiwa ini pernah terjadi pada Dam Karibia di Zambia, Afrika. 5) Injeksi atau akstraksi cairan, meskipun lebih jarang tetapi pernah terjadi pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi di Rocky Mountain Arsenal, Inggris. 6) Penggunaan bahan peledak dengan kekuatan besar. c. Jenis Gempa Bumi Menurut Anies (2017), berdasarkan penyebab terjadinya gempa bumi ini dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: 1) Gempa Vulkanik (Gunung Api) Gempa bumi ini terjadi akibat aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Di mana pergerakan secara terusmenerus dari magma dan cairan yang bersifat hidrotermal (peka terhadap panas/kenaikan suhu) di bawah gunung berapi. 2) Gempa Runtuhan Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah penggalian batu kapur dan sejenisnya, getarannya sangat kecil dan setempat.



12



3) Gempa Buatan Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti percobaan nuklir yang getaran gelombangnya dapat menjalar di dalam bumi sehingga terekam oleh seismograph. 4) Gempa Tektonik Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya gesekan atau tumbukan pada kerak bumi. Tumbukan ini terjadi akibat pergerakan lempeng-lempeng tektonik yang ada di bawah permukaan bumi. d. Kedalaman dan kekuatan gempa bumi Berdasarkan kedalaman sumber (h), gempa bumi digolongkan atas (Sunarjo, 2012): 1) Gempa bumi dalam h > 300 Km . 2) Gempa bumi menengah 60 < h 75%100% 2 Kesiapsiag Penerapan KuesionerMembagikan 0: Tidak Nomina aan bidan kesiapsiaga Kuesioner Siap l dalam an dalam 1: Cukup menghadap menghadapi Siap i bencana bencana 2: Siap gempa gempa bumi bumi D. Hipotesis H0 : Tidak ada hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana gempa bumi di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu. Ha : Ada hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana gempa bumi di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu.



BAB III METODE PENELITIAN



A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu bulan Mei 2021. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian secara survey analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu dimana variabel independen adalah pengetahuan dan variabel dependen adalah kesiapsiagaan bidan menghadapi bencana gempa bumi, dimana data dikumpulkan dalam waktu bersamaan. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitian ini seluruh bidan di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan bulan Mei Tahun 2021 sebanyak 41 orang. 2. Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu seluruh bidan di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Mei Tahun 2021 sebanyak 41 orang dijadikan sebagai sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang memenuhi kriteria sebagai berikut akan dijadikan sampel pada penelitian, yaitu :



27



a.



Kriteria Inklusi Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah bidan di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu dan bersedia menjadi responden.



b.



Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah Bidan yang sedang cuti (tidak masuk kerja) dan bidan yang tidak bersedia menjadi responden.



D. Teknik Pengumpulan Data Cara mengumpulkan data pada penelitian ini digunakan data sekunder dan primer. Data sekunder merupakan data bidan yang diperoleh dari register Dinas Kesehatan dan Puskesmas sedangkan data primer merupakan data pengetahuan dan kesiapsiagaan bencana melalui pembagian kuesioner secara langsung pada bidan. E. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu sebagai berikut ini : 1. Memeriksa Data (Editing) yaitu melakukan pengecekan intrumen pengumpulan data berupa cheklis atau buku register kemudian di koreksi dan di periksa sebelum masuk ke tahap selanjurnya. 2. Pemberian Kode (Coding) yaitu merupakan pemberian kode sesuai variabel penelitian agar memudahkan proses pengolahan.



28



3. Tabulasi (Tabulating) yaitu membuat data yang telah diberi kode kedalam bentuk tabel. 4. Memasukkan Data (Entry data) yaitu data yang telah dibuat dalam bentuk tabel dimasukkan ke dalam komputer untuk dilakukan pengolahan. 5. Pembersihan Data (Cleaning data) yaitu data yang sudah dimasukkan kedalam komputer dilakukan pengecekan serta pembersihan sehingga dapat diperbaiki jika ada kesalahan sebelum dilakukan analisis data menggunakan program SPSS. F.



Analisis Data 1.



Analisis Univariat Analisis ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel yaitu variabel independen (pengetahuan) dan variabel dependen (kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana gempa bumi).



2.



Analisis Bivariat Analisis bivariat bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel independen (pengetahuan) dengan variabel dependen (kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana gempa bumi) dengan menggunakan uji statistik chi square. Untuk mengetahui keeratan hubungan dilakukan uji statistik contingency coefficient (C).



DAFTAR PUSTAKA Anies. (2017). Negara Sejuta Bencana. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Budiman & Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (2020). Tingkatan Kesiapan Hadapi Tsunami di Masa Pandemi, BMKG Gelar IOWave20. (Diakses pada tanggal 17 April 2021). Tersedia dari: https://www.bmkg.go.id/berita/?p=tingkatkan-kesiapan-hadapi-bencanagempabumi-dan-tsunami-bmkg-gelar-iowave20&lang=ID&s=detil BNPB. (2018). Buku Saku: Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana. Jakarta: Pusat Data Informasi dan Humas BNPB. Erita, dkk. (2019). Buku Materi Pembelajaran Manajemen Gawat Darurat dan Bencana. Jakarta: Universitas Kristen Indonesia. Hesti, N., & Yetti, H. (2018).Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kesiapsiagaan Bidan dalam Menghadapi Bencana Gempa dan Tsunami di Puskesmas Kota Padang. Fk.Unand.ac.id, 8(2), 338–345. Khambali, I. (2017). Manajemen Penanggulangan Bencana.Yogyakarta: ANDI. Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C). (2020). Bumi Rafflesia di Bawah Bayang-bayang Gempa Bumi. (Diakses pada tanggal 4 Mei 2021). Tersedia dari: http://kp2c.org/bumi-reflesia-di-bawah-bayang-bayanggempa-bumi/ BPS Kota Bengkulu. (2021). Kota Bengkulu Dalam Angka 2021. Bengkulu : BPS Kota Bengkulu. Mashdariyah, A. (2018). Hubungan Pengetahuan Mahasiswa Tentang Manajemen Pra Bencana Dengan Sikap Kesiapsiagaan Pada Kegiatan Simulasi Bencana Banjir Di Akademi Kebidanan Mandiri Gresik Tahun 2017. Jurnal Midpro, 10(2), 64-70. Meilany. (2015). Bersahabatlah dengan Bencana Gempa Bumi. Jakarta: Mediantara Semesta. Notoatmodjo, S. (2017). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2020). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.



Pratiwi, W. R. (2020). Pendidikan Kespro dalam Menghadapi Situasi Darurat Bencana sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan dan Reproduksi Sehat. Indonesian Journal of Community Dedication, 2(2), 39-44. Silviani, Y. E., & Absari, N. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Upaya Mitigasi Bencana Bidang Kesehatan Reproduksi Di Seluruh Puskesmas Kota Bengkulu. Journal for Quality in Women's Health, 3(2), 216-224. Simandalahi, T., Alwi, N. P., Sari, I. K., & Prawata, A. H. M. (2019). Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Melalui Pendidikan Kesehatan. Jurnal Abdimas Saintika, 1(1), 51-55. Sunarjo, dkk. (2012). Gempa Bumi Edisi Populer. Jakarta: BMKG. Undang-undang Republik Indonesia Nomor Penanggulangan Bencana. BNPB. 2007



24



Tahun



2007



tentang



WHO. (2019). Earthquakes. Diakses melalui https://www.who.int/healthtopics/earthquakes#tab=tab_1



Lampiran 1



LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN



Bengkulu,



Mei 2021



Kepada Yth ........................... Di Tempat Dengan Hormat, Saya mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu. Nama



: DESI WAHYUNI



NPM



: 2026040142.P



Semester



: II (dua)



Bermaksud



akan



mengadakan



penelitian



dengan



judul



“HubunganPengetahuan dengan Kesiapsiagaan Bidan dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Puskesmas Telaga Dewadan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu”. Sehubungan dengan hal yang di atas, saya mohon kesediaan ibu untuk dapat menjadi responden dalam penelitian ini. Kerahasiaan atas semua informasi yang diberikan akan dijaga dan digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila ibu menyetujui, maka dengan ini saya memohon kesediaannya untuk mengisi kuesioner yang diberikan. Atas perhatian dan kerjasama ibu, saya ucapkan banyak terima kasih. Bengkulu, Hormat Saya,



(Desi Wahyuni)



2021



Lampiran 2



LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama



:



Umur



:



Alamat



: Dengan ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan



mengenai



maksud



dari



pengumpulan



data



untuk



penelitian



mengenai



“HubunganPengetahuan dengan Kesiapsiagaan Bidan dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu”. Untuk itu secara sukarela saya menyatakan bersedia menjadi responden penelitian tersebut. Adapun bentuk kesediaan saya adalah : 1. Bersedia ditemui dan memberikan keterangan yang diperlukan untuk penelitian. 2. Bersedia mengisi kuesioner penelitian. Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh kesadaran tanpa paksaan.



Bengkulu,



2021 Responden



( )



Lampiran 3



KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KESIAPSIAGAAN BIDAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI PUSKESMAS TELAGA DEWA DAN PUSKESMAS BETUNGAN KOTA BENGKULU A. Identitas Responden a. No Responden: b. Nama



:



c. Umur



:



d. Pendidikan



:



B. PENGETAHUAN Petunjuk Pengisian Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pengetahuan Ibu miliki dengan memberikan checklist (√) pada jawaban yang menurut anda paling tepat. 1. Indonesia merupakan negara rawan bencana gempa bumi karena…… a. Letak geografis Indonesia berada di daerah pertemuan lempeng IndoAustralia, Eurasia dan lempeng Pasifik b. Letak geografis Indonesia yang dilintasi garis katulistiwa c. Indonesia sangat dekat dengan samudera Hindia d. Banyak gunung berapi yang masih aktif 2. Suatu peristiwa gempa bumi dapat disebut bencana bila…… a. Mengancam nyawa b. Korbannya banyak c. Dokter tidak ada d. Stok obat hilang 3. Gempa bumi yang terjadi di beberapa daerah merupakan contoh dari…… a. Bencana sosial b. Bencana alam c. Bencana teknologi d. Bencana gagal modernisasi 4. Dampak gempa bumi terhadap kesehatan adalah sebagai berikut, kecuali…… a. Rusaknya sarana dan prasarana kesehatan b. Gedung rumah sakit dan puskesmas rusak c. Alat kesehatan dan stok obat rusak atau hilang d. Pelayanan kesehatan meningkat



5. Berikut siklus terjadinya bencana gempa bumi adalah…… a. Pra bencana – saat bencana – pasca bencana b. Respon – mitigasi – rekonstruksi c. Pencegahan – tanggap darurat – rehabilitasi d. Pemulihan – tanggap darurat – kesiapsiagaan 6. Tindakan penanggulangan gempa bumi yang dilakukan pada fase sebelum terjadi gempa bumi disebut…… a. Pemulihan b. Tanggap darurat c. Kesiapsiagaan d. Rekonstruksi 7. Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana gempa bumi dilakukan pada tahap…… a. Kesiapsiagaan b. Pencegahan c. Rehabilitasi d. Rekonstruksi 8. Makin tinggi ancaman bahaya gempa bumi di suatu daerah, maka…… a. Makin tinggi tingkat kerentanan masyarakat atau penduduk b. Makin tinggi risiko daerah tersebut terkena gempa bumi c. Makin tinggi tingkat kemampuan bidan d. Makin kecil resiko yang dihadapinya 9. Resiko suatu bencana dapat dikurangi bila bidan…… a. Mengurangi daya tahan b. Mengurangi dampak bencana c. Meningkatkan ancaman d. Meningkatkan kemampuan 10. Peran bidan di puskesmas saat terjadi bencana adalah…… a. Melakukan perawatan pasien ringan b. Pemberian obat ringan c. Membuat masalah tambah rumit d. Merujuk pasien



Keterangan : Modifikasi kuesioner Erita, dkk (2019)



KUNCI JAWABAN 1. A 2. A 3. B 4. D 5. A 6. C 7. B 8. B 9. D 10. C



C. KESIAPSIAGAAN BIDAN Berilah tanda (x) pada jawaban pertanyaan di bawah ini yang menurut anda paling tepat Jawaban NO Pernyataan Ya Tidak 1 2 3



4 5



6 7 8 9 10



Kesiapsiagaan sangat diperlukan dan harus dimiliki seseorang dalam menghadapi bencana gempa bumi Saya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan korban jiwa saat bencana Saya ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang merah nasional, maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi bencana kepada masyarakat Saya mengetahui sistem peringatan bencana gempa Saya mengetahui perlengkapan yang dapat dibawa saat gempa bumi terjadi (pakaian seperlunya, makanan ringan tahan lama, air minum, kotak obatobatan/P3K, radio/ponsel, senter, uang, masker dan lainnya) Saya mengetahui jalur dan tempat evakuasi saat gempa bumi terjadi Saya memberikan informasi tempat-tempat alternatif penampungan dan posko-posko bencana kepada masyarakat Saya terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi gempa bumi Saya mengikuti pendidikan dan pelatihan penanggulangan gempa bumi untuk setiap fasenya Saya memiliki nomor telepon darurat seperti dinas kebakaran, rumah sakit, ambulans dan petugas lain yang dapat di hubungi saat terjadi bencana gempa bumi



Keterangan : Modifikasi kuesioner Erita,dkk (2019)



Lampiran 4



BERITA ACARA BIMBINGAN PROPOSAL SKRIPSI Nama NPM Jurusan Judul Skripsi



: Desi Wahyuni : 2026040142.P : Program Sarjana Terapan Kebidanan : Hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana gempa bumi di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu Pembimbing I : Violita Siska Mutiara, SST, M.Kes Materi (BAB)



Keterangan



Paraf Pembimbing I TTD



No



Hari/Tanggal



Judul



1



Selasa, 23 Februari 2021



- Tentukan variabel, sampel dan tempat penelitian - Survey/data jumlah bidan



2



Rabu, 17 Maret 2021



Judul



- Menentukan Sampel



TTD



3



Rabu, 14 April 2021



Bab I - III



- Lengkapi Proposal - Lengkapi Materi - Print out sumber yang di pakai - Lampirkan foto survey awal



TTD



4



Senin, 10 Mei 2021



Bab I - III dan PPT



- Perbaiki dan lengkapi PPT - Perbaiki Proposal - ACC ujian proposal



TTD



Bengkulu, Pembimbing I



2021



Violita Siska Mutiara, SST, M.Kes



Lampiran 4



BERITA ACARA BIMBINGAN PROPOSAL SKRIPSI Nama NPM Jurusan Judul Skripsi



: Desi Wahyuni : 2026040142.P : Program Sarjana Terapan Kebidanan : Hubungan Pengetahuan Dengan Kesiapsiagaan Bidan Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Puskesmas Telaga Dewa dan Puskesmas Betungan Kota Bengkulu Pembimbing II : Nuril Absari, S.SiT, M.Kes No



Hari/Tanggal



Materi (BAB)



Keterangan



Paraf Pembimbing II



Bengkulu, Pembimbing II



Nuril Absari, S.SiT, M.Kes



2021



Lampiran 5



FOTO PENGAMBILAN DATA AWAL 1.



Puskesmas Telaga Dewa



2.



Puskesmas Betungan