Revisi Penerimaan, Penyimpanan Dan Inventory [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRE DIETETIC INTERNSHIP ROTASI FOOD SERVICE AND FOOD PRODUCTION “PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN INVENTORY BAHAN MAKANAN” DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MALANG



Oleh: Shafira Hanifa



165070301111042



Isnani Rifa’iyah



165070307111005



Andanu Bima Saputra



185070309111015



PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2020



BAB II PENERIMAAN, PENYIMPANAN, DAN INVENTARISASI



1. PENERIMAAN BAHAN MAKANAN A. Pengertian Penerimaan bahan makanan adalah sebuah rangkaian kegiatan meneliti, memeriksa, mencatat dan melaporkan bahan makanan dan merupakan kelanjutan dari proses pembelian bahan makanan, Penerimaan dilakukan sebelum bahan makanan disimpan atau masuk dalam proses penyimpanan (Bakri dkk, 2018). B. Tujuan Penerimaan bahan makanan bertujuan untuk menyediakan bahan makanan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, aman untuk digunakan, bahan tahan lama dan siap dipakai sesuai dengan permintaan (Bakri dkk, 2018). C. Prinsip Penerimaan Bahan Makanan 1) Jumlah bahan makanan yang diterima sesuai dengan jumlah bahan makanan yang ditulis dalam faktur pembelian dan sama jumlahnya dengan daftar permintaan institusi. 2) Mutu bahan maknan yang diterima harus sama dengan spesifikasi bahan makanan yang diminta pada saat kontrak pengertian penerimaan bahan makanan. 3) Penerimaan bahan makanan merupakan suatu kegiatan yang meliputi memeriksa, meneliti, mencatat dan melaporkan macam, kualitas dan jumlah bahan maknan yang sesuai dengan pesanan.serta spesifikasi yang telah ditetapkan dan perjanjian jual beli. 4) Harga bahan makanan yang tercantum dalam faktur pembelian harus sama dengan harga bahan makanan yang tercantum dalam penawaran bahan makanan. D. Tugas Pokok Petugas Penerimaan Bahan makanan 1) Cek bahan makanan segera setelah bahan makanan dating. Bahan makanan segar harus didahulukan dalam pengecekan penerimaan bahan makanan. Pengecekan meliputi pemeriksaan faktur permintaan, tanaggal pengiriman, jumlah, berat, panjang, tanggal kadaluwarsa, satuan ukuran. 2) Membubuhkan tanda pada bahan makanan yang sudah diperiksa dan tanggal bahan makanan tersebut diterima sehingga memudahkan dalam penerapan sistem FIFO.



3) Menanda tangani faktur pembelian bahan maknan sesuai dengan yang diterima 4) Mengisi formulir penerimaan dan membuat laporan penerimaan dan membuat berita acara penerimaan bahan makanan tersebut. 5) Membuat laporan bahan makanan yang dikembalikan (didiskualifikasi) karena tidak sesuai spesifikasi. Mengirim bahan makanan yang diterima ke bagian penyimpanan kering dan segar/basah untuk yang perlu disimpan dan ke bagian persiapan untuk bahan makanan yang digunakan langsung hari itu.



Analisis dan Rekomendasi Alur & Proses No . 1



Teori



Observasi



Analisis



Rekomendasi



Proses penerimaan bahan makanan yaitu: 1. Cek bahan makanan segera setelah bahan makanan datang. 2. Bahan makanan segar harus didahulukan dalam pengecekan penerimaan bahan makanan. 3. Pengecekan meliputi pemeriksaan faktur permintaan, tanggal pengiriman, jumlah, berat, panjang, tanggal kadaluwarsa, satuan ukuran. 4. Membubuhkan tanda pada bahan makanan yang sudah diperiksa dan tanggal bahan makanan tersebut diterima sehingga memudahkan dalam penerapan sistem FIFO. 5. Menanda tangani faktur pembelian bahan maknan sesuai dengan yang diterima. 6. Mengisi formulir penerimaan dan membuat laporan penerimaan dan membuat berita acara penerimaan bahan makanan tersebut. 7. Membuat laporan bahan makanan yang dikembalikan (didiskualifikasi) karena tidak sesuai spesifikasi. 8. Mengirim bahan makanan beserta laporan penerimaan ke bagian penyimpanan kering dan segar/basah untuk yang perlu



Proses penerimaan bahan makanan di RSUD Kota Malang dimulai dengan mengecek bahan makanan yang disesuaikan dengan melihat formulir bahan makanan meliputi spesifikasi dan jumlah bahan makanan. Kemudian petugas penerimaan memberikan tanda pada formulir tersebut jika bahan makanan yang datang sudah sesuai. Bahan makanan yang tidak sesuai langsung disampaikan pada supplier dan meminta penggantinya pada saat itu juga. Setelah semua bahan makanan diterima, petugas membuat dan memberikan tanggal bahan makanan tersebut diterima, kemudian untuk bahan makanan yang akan digunakan langsung dilakukan persiapan sedangkan yang tidak langsung dimasukkan ke dalam ruang penyimpanan,



Jika dibandingkan dengan teori, hal yang dapat dianalisis yaitu: 1. Pada saat pengecekan, petugas langsung memeriksa bahan makanan yang dating, namun tidak memeriksa faktur dari pihak supplier dikarenakan pihak supplier tidak menyerahkan faktur tersebut. 2. Pada saat terdapat bahan makanan yang tidak sesuai (didiskualifikasi), petugas langsung menyampaikannya pada supplier dan meminta gantinya, namun tidak ada laporan dengan formulir khusus terkait bahan makanan yang dikembalikan.



 Petugas penerimaan dapat mengingatkan kembali kepada supplier untuk menunjukkan faktur bahan makanan yang dikirimkan untuk disesuaikan dengan formulir bahan makanan yang dipegang oleh petugas.  Petugas dapat menyediakan formulir bahan makanan yang dikembalikan sebagai data evaluasi terhadap supplier (Terlampir).



2



3



disimpan dan ke bagian persiapan untuk selanjutnya daftar bahan bahan makanan yang digunakan langsung makanan yang diterima di hari itu (Bakri dkk, 2018) masukkan ke dalam excel untuk laporan penerimaan. SOP (Standard Operational Procedure) RSUD Kota Malang memiliki SOP terkait penerimaan bahan SOP dapat didefinisikan sebagai dokumen makanan basah dan bahan yang menjabarkan aktivitas makanan kering (Terlampir). operasional yang dilakukan sehari-hari, Lembar SOP ditempel dipintu dengan tujuan agar pekerjaan tersebut ruang penyimpanan bahan dilakukan secara benar, tepat dan konsisten, makanan kering. adanya SOP akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, sehingga memberikan suatu rancangan berupa SOP yang akan menjadi pedoman karyawan dalam melakukan tugasnya. Lembar SOP sebaiknya diletakkan di tempat yang mudah dibaca (Ajusta et al,. 2018). Alur penerimaan bahan makanan yaitu: Alur penerimaan di RSUD Kota Malang yaitu ketika bahan makanan dating, petugas langsung menerima bahan makanan tersebut dan dilakukan pengecekan sesuai dengan spesifikasi dan jumlah permintaan, bahan makanan yang langsung digunakan dilakukan persiapan, sedangkan bahan makanan yang tidak langsung (Bakri dkk, 2018) digunakan dimasukkan ke



SOP pada RSUD Kota Malang sudah diterapkan oleh petugas penerimaan. Selain itu penempatan SOP tersebut juga sudah sesuai, yaitu ditempelkan di ruang penerimaan atau tepatnya di pintu ruang penyimpanan sehingga mudah dibaca.



Pengadaan dan pelaksanaan SOP sudah sesuai sehingga diharapkan dapat terus diterapkan.



Alur penerimaan bahan makanan sudah sesuai dengan teori, dimana bahan makanan yang dating langsung dilakukan pengecekan, persiapan, dan penyimpanan.



Dapat dilanjutkan dan dipertahankan untuk penerimaan berikutnya.



4



gudang penyimpanan bahan makanan. Metode penerimaan bahan makanan, yaitu: Petugas penerima bahan 1) Blind Method makanan di RSUD Kota Yaitu metode dimana petugas penerimaan Malang memegang form tidak mengetahui bahan makanan dengan penerimaan yang didalamnya spesifikasi kualitas dan kuantitasnya. terdapat spesifikasi kuantitas Petugas hanya mencatat spesifikasi bahan dan kualitas bahan makanan, makanan yang datang, kemudian sehingga dapat langsung dicocokkan dengan form pemesanan. dicocokkan dengan bahan 2) Invoice Method makanan yang datang, namun Merupakan metode dimana petugas petugas penerimaan tidak penerimaan sudah memegang form menerima lembar invoice dari pemesanan sebelumnya, yang kemudian supplier sehingga tidak dicocokkan spesifikasi kualitas dan dicocokkan dengan form kuantitas bahan makanan yang datang invoice dari supplier. dan juga form invoice dari supplier (Wani dkk, 2019).



5



Penjadwalan penerimaan bahan makanan dilakukan dengan baik dan tidak mengganggu proses produksi makanan (Wani dkk, 2019).



6



Ruang penerimaan harus bebas dari kejadian kehilangan. Untuk itu, petugas penerimaan harus selalu memastikan ruangan dalam



Jika dibandingkan teori, penerimaan bahan makanan di RSUD Kota Malang menggunakan invoice method dimana petugas penerimaan sudah mengetahui apa saja dan bagaimana bahan makanan yang akan diterima karena telah memegang invoice yang isinya memuat bahan makanan yang dipesan saat proses penerimaan, namun masih kurang pengecekkan antara invoice yang dipegang petugas penerimaan dengan supplier. Penjadwalan penerimaan sudah sesuai dimana pelaksanaannya tidak mengganggu proses produksi di RSUD Kota Malang yaitu pukul 05.3006.30 pagi.



Pelaksanaan penerimaan bahan makanan basah dilakukan setiap 2 hari sekali sedangkan bahan makanan kering dilakukan pada pertengahan dan akhir bulan, penerimaan dilakukan pada pukul 07.00-08.00 pagi. Ruang penerimaan di RSUD Jika dibandingkan dengan Kota Malang hanya memiliki teori, RSUD Kota Malang satu pintu masuk dan dalam sudah memastikan ruangan



Petugas penerimaan dapat mengingatkan kembali kepada supplier untuk membawa dan menunjukkan invoice, lalu petugas penerimaaan mencocokkannya saat pengiriman.



Dapat dilanjutkan dan dipertahankan.



Sudah baik dan dapat dipertahankan.



keadaan tertutup saat proses penerimaan berlangsung (Bakri dkk, 2018)



keadaan tertutup jika tidak ada kegiatan keluar-masuk selama proses penerimaan berlangsung.



tertutup sehingga sesuai dengan teori.



Analisis dan Rekomendasi Sumber Daya Manusia (SDM) No . 1



Teori Ketenagaan di bagian penyelenggaraan makanan pada institusi rumah sakit dapat dibedakan menjadi: 1) Tenaga ahli, yaitu sarjana gizi, sarjana muda gizi, dan tenaga menengah gizi 2) Tenaga yang tidak ahli, yaitu juru masak dan petugas kebersihan (Rotua, 2015).



Observasi



Petugas penerimaan di RSUD Kota Malang merupakan ahli gizi (lulusan D3) yang terdiri dari 1 orang dengan melakukan tugasnya yaitu menerima bahan makanan dan memastikan bahan makanan yang datang sesuai dengan spesifikasi kualitas dan kuantitas bahan makanan. Tugas dan tanggung jawab petugas Selain itu juga melakukan penerimaan yaitu: pencatatan terhadap bahan Petugas harus mempersiapkan diri makanan yang diterima. sebelumnya dengan memiliki pengetahuan khusus mengenai barang-barang yang akan diterima terutama tentang kualitas, spesifikasi atau jenis dari barang yang akan diterima agar sesuai dengan yang diharapkan oleh sipemakai barang. Selain pengetahuan dasar tersebut faktor penunjang lain seperti menyiapkan kelengkapan administrasi dan peralatan yang memadai



Analisis



Rekomendasi



Jumlah pertugas penerimaan di RSUD Kota Malang sudah sesuai dengan perhitungan WISN yang telah dilakukan (Terlampir), namun petugas penerimaan, penyimpanan dan inventarisasi di instalasi gizi RSUD Kota Malang juga merangkap sebagai petugas pembelian dan persiapan. Kualifikasi petugas penerimaan juga sudah sesuai dengan petugas yang ada yaitu lulusan D3 dan sudah melakukan tugasnya sesuai dengan teori.



Jumlah petugas dan pelaksanaan tugas sudah sesuai, namun sebaiknya petugas penerimaan tidak merangkap sebagai petugas pembelian dan persiapan bahan makanan sehingga tidak menambah beban kerja.



juga harus sudah dipersiapkan sebelumnya. Dalam menetapkan jumlah petugas di suatu instansi dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan WISN (Workload Indicator of Staffing Needs) atau beban kerja. (Arfiani, 2018) Analisis dan Rekomendasi Fasilitas, Peralatan, dan Layout No . 1



Teori



Observasi



Analisis



Rekomendasi



Area penerimaan bahan merupakan area tersendiri dengan ruangan terpisah dan tertutup dimana terjadi interaksi awal penerimaan bahan makanan antara petugas di institusi dan petugas bahan makanan terkait (supplier). Adapun persyaratan khusus untuk area ini, di antaranya: a. Sebaiknya merupakan ruangan tertutup dan mudah dijangkau kendaraan. b. Memiliki area pintu masuk yang cukup luas dan tidak sempit. c. Pintu masuk ini disarankan memiliki lebar sekitar 2,5 meter dengan panjang sesuai dengan besarnya area penyimpanan bahan makanan. d. Area ini merupakan tempat masuk bahan makanan meliputi tahap penerimaan, pemeriksaan kualitas, penimbangan,



Area penerimaan di RSUD Kota Malang berada di pojok instalasi rawat inap. Area pintu masuk cukup sempit sehingga tidak dapat dijangkau kendaraan dan hanya dijangkau menggunakan troli. Pintu masuk di ruang penerimaan memiliki luas 81 cm dan hanya cukup untuk dimasuki 1 troli (Foto terlampir). Sirkulasi udara di area penerimaan dibantu dengan exhaust fan untuk menunjang ventilasi. Ruang penerimaan bersatu dengan ruang persiapan.



Jika dibandingkan dengan teori, area penerimaan hanya dapat dijangkau menggunakan 1 troli sehingga jika barang yang datang cukup banyak maka perlu lebih dari 1 kali dalam mengantar barang menggunakan troli. Selain itu, letak ruang penerimaan yang bersatu dengan ruang persiapan tanpa ada sekat tidak sesuai dengan standar.



1) Sebaiknya untuk jangka panjang akses masuk ke area penerimaan diperluas, khususnya luas pintu yaitu 2,5 m supaya akses keluar masuk barang dapat lebih mudah. 2) Sebaiknya antara ruang penerimaan dan ruang persiapan diberi sekat tirai plastik PVC untuk mencegah adanya kontaminasi antara bahan makanan yang datang ke bahan makanan yang dipersiapkan.



penghitungan jumlah bahan makanan, serta pemeriksaan tagihan ketika bahan makanan sampai. f. Sirkulasi udara yang baik. h. Kelembaban yang dikondisikan. (Bakri dkk, 2018) 2



Pencahayaan berpengaruh terhadap area kerja dan secara tidak langsung mempengaruhi kelembaban dan suhu area kerja. Pencahayaan ini berupa cahaya langsung dan tidak langsung yang diperlukan dalam rangka proses inspeksi terhadap item atau bahan makanan serta mencegah adanya kerusakan bahan pangan yang disebabkan oleh binatang pengerat dan bahaya kontaminasi lainnya (Bakri dkk, 2018).



Ruang penerimaan di RSUD Kota Malang memiliki penerangan yang cukup, namun tidak terdapat jendela yang mengarah langsung keluar sehingga pencahayaan hanya didapat dari lampu (Foto terlampir).



3



Ruang penerimaan merupakan tempat melaksanakan kegiatan penerimaan dan penimbangan bahan makanan. Luas ruang penerimaan yaitu minimal 4 m2. (Bakri dkk, 2018)



Ruang penerimaan di RSUD Kota Malang difungsikan untuk menerima bahan makanan yang datang, memeriksa sesuai spesifikasi kualitas dan kuantitas, dan penimbangan. Luas area penerimaan yaitu 7,5 m2



4



Terdapat fasilitas pendukung berupa Peralatan di ruang penerimaan ruangan yang disediakan untuk pengawas RSUD Kota Malang terdiri guna memeriksa item yang diterima, seperti dari 1 timbangan meja



Jika dibandingkan dengan teori, pencahayaan di RSUD Kota Malang kurang mendapatkan cahaya langsung, pencahayaan yang hanya menggunakan lampu membuat area penerimaan memiliki pencahayaan yang kurang sehingga meningkatkan risiko adanya hewan pengerat. Jika dibandingkan dengan teori, ruang penerimaan di rsud kota malang sudah sesuai dengan fungsinya, begitu juga dengan luas ruang penerimaan yang sudah sesuai dengan minimal luas ruang penerimaan. Jika dibandingkan dengan teori, secara keseluruhan peralatan di ruang



Pencahayaan dapat ditambah dengan menambahkan lampu LED atau dengan menambahkan jendela yang mengarah langsung keluar sehingga cahaya matahari dapat masuk ke dalam ruangan.



Sudah sesuai dan dapat dipertahankan.



Sebaiknya diberikan alat pengukur suhu yang di tempel di dinding supaya



tersedianya meja kerja, kursi, dan fasilitas lainnya seperti tempat pencucian alat/barang, timbangan, alat pengukur suhu, container dan troli (SCERT, 2018).



elektronik berkapasitas 30 kg, 1 timbangan berdiri, memiliki 1 meja pemeriksaan sehingga setiap barang yang datang petugas akan berdiri dibelakang meja untuk melakukan pemeriksaan. Terdapat area pencucian untuk mencuci bahan makanan yang perlu dicuci, peralatan penunjang lain yang tersedia yaitu pisau, container, troli barang, keranjang barang, tempat sampah, dan alat pembersih.



penerimaan RSUD Kota Malang sudah lengkap, namun tidak ditemukan alat pengukur suhu yang ditempel di dinding sehingga tidak dapat mengetahui suhu dan kelembapan di ruang penerimaan.



suhu dan kelembapan dapat lebih terkontrol.



Analisis dan Rekomendasi Hygiene Sanitasi No . 1



Teori



Observasi



Analisis



Rekomendasi



Ruang penerimaan sebaiknya bersih, bebas dari serangga, bebas dari binatang pengerat, atap ruang penerimaan tidak bocor dan tidak menjadi sarang tikus dan serangga, lantai kedap air dan mudah dibersihkan (Wayansari dkk, 2018).



Kondisi ruangan sudah bersih, tidak ditemukan serangga maupun hewan pengerat, namun dibagian pojok atap terdapat jamur akibat rembesan air hujan yang lembab (Foto terlampir).



Jika dibandingkan dengan teori, kebersihan ruang penerimaan di RSUD Kota Malang sudah sesuai, namun kondisi atap yang merembes menyebabkan lembab pada atap sehingga menimbulkan jamur yang memungkinkan terjadinya kontaminasi.



Disarankan dalam jangka panjang untuk membersihkan dan dapat membenahi atap untuk menghilangkan jamur dan mencegah munculnya jamur akibat rembesan air hujan.



2



Ruang penerimaan merupakan ruang yang Ruang penerimaan di RSUD tertutup sehingga terhindar dari hewan Kota Malang merupakan pengerat dan debu (Bakri dkk, 2018) ruangan tertutup dengan 1 akses pintu keluar masuk.



3



Kegiatan penerimaan makanan dilakukan oleh petugas dengan mengenakan APD lengkap dan melakukan cuci tangan sebelum menerima bahan makanan yang datang (Wayansari dkk, 2018).



4



Ruang penerimaan di RSUD Kota Malang sudah sesuai dengan teori, dimana ruangan tertutup sehingga dapat menghindari adanya hewan pengerat yang masuk. Secara keseluruhan, kegiatan penerimaan sudah sesuai dengan teori dalam menjaga kebersihan petugas penerimaan.



Petugas penerimaan di RSUD Kota Malang mengenakan pakaian tertutup, handscoon, masker, sepatu karet tertutup, dan menutupi rambut. Kemudian petugas mencuci tangannya sebelum menerima bahan makanan. Setiap ruangan perlu dilakukan pembersihan Petugas penerimaan melakukan Pembersihan ruang secara berkala untuk menjaga kebersihan pembersihan setiap kali penerimaan sudah sesuai ruangan (Wayansari dkk, 2018). penerimaan selesai dilakukan. teori yaitu dilakukan secara berkala untuk menjaga kebersihan ruangan.



Sudah baik sehingga diharapkan dapat terus dipertahankan.



Sudah baik sehingga diharapkan dapat terus dipertahankan.



Sudah baik sehingga diharapkan dapat terus dipertahankan.



2. PENYIMPANAN A. Pengertian Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering dan basah, baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering dan basah serta pencatatan dan pelaporannya (Rotua dan Siregar, 2015). B. Tujuan -



Memelihara dan mempertahankan kondisi mutu dan bahan makanan yang disimpan.



-



Melindungi bahan makanan yang disimpan dari kerusakan, dan gangguan lainnya.



-



Melayani kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dengan mutu dan waktu yang tepat.



-



Menyediakan persediaan bahan makanan dalam macam, jumlah dan mutu yang memadai (Rotua dan Siregar, 2015).



C. Penyimpanan bahan makanan dapat berjalan dengan baik jika sudah memiliki atau memenuhi prasyarat penyimpanan yaitu: a. Adanya sistem penyimpanan makanan b. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan c. Tersedia buku catatan untuk keluar masuknya bahan makanan Secara umum tempat penyimpanan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. 1) Tempat penyimpanan bahan makanan harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan hewan lainnya maupun bahan berbahaya. 2) Penyimpanan harus memperhatikan prinsip first in first out (FIFO) dan first expired first out (FEFO) yaitu bahan makanan yang disimpan terlebih dahulu dan yang mendekati masa kadaluarsa dimanfaatkan/digunakan lebih dahulu. 3) Tempat atau wadah penyimpanan harus sesuai dengan jenis bahan makanan contohnya bahan makanan yang cepat rusak disimpan dalam lemari pendingin dan bahan makanan kering disimpan ditempat yang kering dan tidak lembab. 4) Ketebalan bahan padat tidak lebih dari 10 cm 5) Kelembaban penyimpanan dalam ruangan: 80% – 90%



6) Makanan dalam kemasan tertutup disimpan pada suhu +10oC 7) Penyimpanan bahan makanan harus memperhatikan suhu sebagai berikut : Lama Waktu Penyimpanan 1 minggu Daging, ikan, udang dan hasil olahannya -5 – 0oC -10 – -50oC 60 cm 9. Terdapat 1 etalase terbuat dari bahan kaca berisi: T.I: Susu dan bubur bayi T.II: Susu anak dan susu ibu hamil T.III: Biskuit bayi, susu kental manis, margarin, TIV: Creackers. - Jarak bahan makanan dengan lantai: 15 cm - Jarak bahan makanan dengan dinding: 8 cm - Jarak bahan makanan dengan langitlangit: > 60 cm



Tinggi palet minimal 6 inci atau 15 cm dari lantai 3. Rak penyimpanan Rak penyimpanan dapat terbuat stainless steel, polymer, vinyl-coated steel, dll. 4. Tempat bahan makanan Tempat bahan makanan disarankan dari plastic atau stainless steel 5. Pengusir tikus elektrik Untuk menjaga kebersihan dan mutu bahan makanan. Penggunaan alat ini tidak menggunakan racun kimia namun menggunakan gelombang elektromagnetik sehingga aman digunakan di penyelenggaraan makanan 6. Kereta angkut untuk memudahkan pemindahan barang dari ruang penerimaan ke ruang penyimpanan atau dari ruang penyimpanan ke ruang persiapan/produksi (Katsigris and Thomas, 2009)



10. Terdapat 1 rak stainless steel untuk bahan makanan kering. - Jarak bahan makanan dengan lantai: 33 cm - Jarak bahan makanan dengan dinding: 7 cm - Jarak bahan makanan dengan langitlangit: > 60 cm Masing-masing bahan makanan memiliki pembatas berupa kardus dengan berlabel nama bahan makanan. Isi rak: Rak I (dekat dengan pintu) T.I : T.II: T.III: Timbangan, lada, garam TIV: Tepung tapioka, tepung beras, tepung maizena T.V: Gula pasir Rak II T.I : T.II: T.III: agar-agar, tepung panir, mie, SPO (SPO NO.C.III.066) Penyimpanan bahan soun makanan kering RSUD Kota Malang: T.IV: saus tiram, saus inggris, 1. Tempatkan barang yang akan disimpan kecap, minyak goreng pada suhu 20 – 25oC T.V: 12. Metode yang digunakan (FIFO = First In First Out). 13. Pengusir tikus menggunakan alat



penjepit manual. 14. Luas ruang penyimpanan bahan makanan kering 6,1m2 15. Timbangan ada 20-100 kg tetapi diletakkan untuk penerimaan juga. 8



Persyaratan untuk gudang persiapan bahan makanan segar (buah dan sayura): 1. Lokasi dekat dengan ruang penerimaan barang. 2. Lantai dari bahan yang kuat, kedap air, rata, tidak licin, warna terang, konus di setiap sisi, mudah dibersihkan. 3. Dinding rata tidak lembab, cat tidak luntur dan tidak mengandung logam berat. 4. Sink untuk pencucian sayur dan buah. 5. Prasarana air yang memadai (bebas cemaran dan logam berbahaya). 6. Refrigator penyimpanan sayur, buah, dan bumbu-bumbu. 7. Suhu ruang 25-30oC, Suhu refrigator 510oC. 8. Pemakaian pisau dan talenan dipisahkan antara sayur, buah, bumbu, dan allergen. Syarat gudang persiapan hewani adalah: 1. Tersedia freezer. 2. Refrigerator untuk thawing bahan baku yang beku. 3. Sink untuk membersihkan bahan baku. 4. Suhu ruang sekitar 25 - 0 oC, suhu



1. Ruang penyimpanan bahan makanan kering tepat berada disamping ruang penerimaan. 2. Lantai terbuat dari keramik, kedap air, tidak licin, berwarna putih.Tetapi sudut lanati tidak membentuk konus sehingga sulit untuk dibersihkan 3. Dinding ruang penyimpanan tidak lembab dan tidak mengandung logam berat. 4. Terdapat sink untuk pencucian sayur dan buah. 5. Air yang digunakan bersih, jernih, tidak bau, dan bebas dari cemaran ataupun logam yang berat 6. Suhu ruang : Hari/ tgl Suhu Kelembaban Senin 27,7oC 80% (3-3-2020) Selasa 28oC 87% (4-3-2020) Rabu 28,1oC 80% (5-3-2020)



Beberapa syarat ruang penyimpanan bahan makanan basah sudah terpenuhi. Namun: 1. Sudut dinding dan lantai pada ruang penyimpanan kering belum membentuk konus 2. Belum tersedianya rak menyerupai trolly, ada trolly. Tetapi jika dibandingakan dengn jumlah bahan makanan yang diangkut berdasarkan jumlah pasien tidak terlalu banyak. Sehingga penggunaan rak ini belum dibutuhkan. 3. Pengusir tikus menggunakan alat manual penjepit



Rekomendasi dapat dilakukan dalam jangka waktu panjang: 1. Perbaikan terhadap sudut ruangan penyimpanan bahan makanan kering dengan membentuk sudut konus, agar lebih mudah untuk dibersihkan . Rekomendasi dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek: 1. Petugas penyimpanan lebih detail dalam pembersihan sudutsudut dinding ruangan 2. Pengadaan alat pengusir tikus dan serangga elektrik.



refrigerator 5-100C dan freezer -5 s/d -10 0 C. 5. Pemakaian pisau dan talenan dipisahkan antara daging dan ikan. 6. Tersedia timbangan. 7. Luas ruang penyimpanan bahan makann basah min 6m2 Ruang penyimpanan bahan makanan basah Peralatan yang harus ada dalam ruang penyimpanan basah adalah sebagai berikut: 1. Freezer 2. Lemari pendingin (refrigerator) 3. Timbangan kapasitas 20-100 kg 4. Kereta angkut 5. Pengusir tikus elektrik (Katsigris and Thomas, 2009) Jenis 1 Bahan minggu Makanan hari minggu Daging, ikan, udang



-5 s/d 0oC



Telur



5 s/d -5 7oC



-10 s/d



o