Revisi Tugas Isu Kontemporer-Dwi Ningsih [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS INDIVIDU ISU KONTEMPORER Nama : Dwi ningsih NIP



: 199309202020122016



Lingkup Kerja : Perawat di ruang NICU RSUD Waluyo Jati 1. Deskripsi Isu Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk bekerja di instansi pemerintah dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan adalah Aparatur Sipil Negara atau ASN yang dalam pelaksanaanya mengacu pada UU No.5 tahun 2014 yang secara garis besar menekankan bahwa peran ASN adalah sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang tercantum dalam pasal 10 ,11dan 12 . Hal ini menunjukkan jika orientasi ASN adalah menjadi pelayan masyarakat,dan dalam hal ini untuk mewujudkan dan menjalankan peran ASN sebagai pelayan public atau masyarakat dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dan professional yang menekankan pada nilai dasar PNS yang disebut dengan ANEKA (Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik,Komitmen Mutu,Anti Korupsi ) mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS),Ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional adalah dengan Diklat Prajabatan Pelatihan Dasar CPNS atau Diklat Prajabatan yang dilaksanakan untuk membentuk nilai-nilai dasar PNS seperti yang dijelaskan diatas sehingga diharapkan PNS dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugasnya. Pada kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan II ini, penulis diberikan tugas untuk membuat rancangan aktualisasi dan habituasi yang mengambil dari issue yang sedang berkembang untuk menjadi prioritas yang harus dipecahkan melalui ide-ide kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Pengambilan isu sendiri berdasarkan data data yang actual dan sedang berkembang dari Rumah Sakit Umum Daerah



Waluyo Jati Kraksaan dan secara khusus diruang NICU Rumah Sakit Umun Daerah Waluyo Jati Kraksaan. Rumah Sakit Menurut Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Keperawatan dalam UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Neonatal Intensive Care Unit (NICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri (instalasi dibawah direktur pelayanan), dengan staf dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi khusus bayi usia 0-28 hari dengan usia kehamilan dibawah 32 minggu dan berat badan kurang dari 1500 gram, serta bayi yang memiliki riwayat kegawatan nafas, penyakit, cedera atau penyulit yang potensial mengancam nyawa. NICU menyediakan sarana-prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan ketrampilan staf medik, perawat, dan staf lain yang berpengalaman keadaan



tersebut.



dalam



pengelolaan



keadaan-



Intensive care mempunyai 2 fungsi utama, yaitu yang



pertama untuk melakukan perawatan pada bayi prematur yang mengalami gawat darurat dan untuk mendukung organ vital pada bayi yang akan menjalani operasi yang kompleks elektif atau prosedur intervensi dan risiko tinggi untuk fungsi vital. Keperawatan kritis termasuk salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang secara khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam hidup. Seorang perawat kritis bertanggung jawab untuk menjamin pasien (bayi) yang kritis di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) beserta keluarganya untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang optimal.Untuk dapat memberikan pelayanan prima maka NICU harus dikelola dengan baik. Perawat yang bekerja di dalam Neonatal Intensive Care Unit harus memiliki kemampuan komunikasi dan kerjasama tim. Proses



keperawatan kritis mengatasi klien yang sedang dalam kondisi gawat tersebut. Oleh karena itu, diperlukan peran seorang perawat yang dapat bertindak cepat dan tepat serta melaksanakan standar proses keperawatan kritis. Ruang NICU di RSUD waluyo Jati terdiri dari 5 inkubator dan 1 inkubator ruang khusus penyakit infeksius. Berbekal pengalaman melaksanakan tugas sebagai perawat di ruang NICU Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo yang belum begitu lama, kurang lebih selama 1 bulan terhitung mulai tanggal 1 Maret 2021, penyusun menemukan beberapa isu yang berkembang pada unit kerja terutama kegiatan pelayanan keperawatan salah satunya belum optimalnya perawat dalam pengoperasian alat ventilator. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya rollingan pegawai baru dalam menempati ruang NICU dan masih sedikit perawat yang mendapatkan pelatihan NICU. 2. Identifikasi Isu Berdasarkan pengalaman melaksanakan tugas sebagai perawat di ruang Neonatal Intensif Care Unit sebagai pelayanan Kesehatan RSUD Waluyo Jati di Kab.probolinggo, penyusun menemukan beberapa isu sebagai berikut : 1. Kurangnya kesadaran perawat dalam melakukan cuci tangan procedural 2. Kurangnya pemahaman perawat dalam tindakan merangkai ventilator 3. Kurangnya kepatuhan perawat dalam kegiatan catatan rekam medik pasien 4. Kurangnya kesadaran perawat dalam pemakaian scoret saat tindakan 5. Kurangnya pelayanan informasi kondisi pasien setiap hari kepada keluarga pasien



Tabel 2.1. Identifikasi Isu Aktual No Identifikasi Isu



Sumber isu



Kondisi saat ini



Kondisi yang diharapkan



1.



Kurangnya kesadaran dalam



Ruang NICU perawat



dalam



melakukan



cuci



Kesadaran



perawat Perawat disiplin melakukan dalam



cuci



tangan



tangan melakukan cuci



procedural menurun



procedural



tangan procedural sesuai Tindakan yang



akan



dilakukan 2.



Kurangnya



Ruang NICU



Pemerataan



Keterampilan



pemahaman perawat



informasi merangkai perawat



dalam



alat ventilator masih Tindakan



tindakan



merangkai ventilator



rendah



dalam



merangkai ventilator



3.



Kurangnya



Ruang NICU



meningkat catatan Perawat disiplin



Kegiatan



kepatuhan



perawat



rekam medik pasien dalam



dalam



kegiatan



menurun dan tidak melakukan



catatan



rekam



tepat waktu



kegiatan catatan



medik pasien



rekam



medik



pasien 4.



Kurangnya kesadaran dalam



Ruang NICU



Kesadaran



perawat tingginya



perawat



dalam



pemakaian kebutuhan



pemakaian



scoret



selama perawat



scoret saat tindakan



Tindakan kurang



dalam



pemakaian scoret tindakan



saat



5.



Kurangnya



Ruang NICU



Pelayanan informasi Pelayanan



pelayanan informasi



mengenai



kondisi



kurang



pasien



pasien informasi sehingga kondisi



setiap hari kepada



menimbulkan



keluarga pasien



kecemasan terhadap kepada keluarga keluarga



setiap



pasien hari



pasien meningkat



3. Penetapan Penyebab Isu dan Dampak Berdasarkan hasil identifikasi isu aktual, langkah selanjutnya adalah menganalisis penyebab terjadinya isu serta dampak yang terjadi akibat adanya isu-isu tersebut. Analisis menengenai penyebab dan dampak yang ditimbulkan oleh isu tersebut dapat dilihat dari tabel 2.2. Tabel 2.2. Analisis Penyebab dan Dampak Isu Aktual No. 1.



Isu Aktual Kurangnya



Penyebab Isu



kesadaran Didalam lingkup kerja ruang nicu,



Dampak Yang 



Terjadi Pelaksanaan



perawat dalam melakukan setiap tindakan yang akan dilakukan



cuci tangan



cuci tangan procedural



terutama tindakan steril diwajibkan



procedural



perawat melakukan tindakan cuci



menurun



tangan procedural. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya 2



Kurangnya



peningkatan infeksi kepada neonatus pemahaman Dalam pelayanan yang dilakukan 



Persiapan alat



perawat dalam tindakan ruang nicu, kriteria pasien atau



ventilator



merangkai ventilator



neonatus yang masuk dengan



membutuhkan



kegawatan jalan nafas. Sehingga



waktu lebih



memerlukan bantuan alat nafas



lama



menggunakan ventilator. Didalam ruang nicu ventilator yang dipakai berbagai macam merk, tentunya perlu pemahaman dalam merangkai dan pengoperasian ventilator secara benar dan steril



No. 3



Isu Aktual Kurangnya



Penyebab Isu



kepatuhan Selain



Dampak Yang tindakan 



melakukan



Terjadi Pencatatan



perawat dalam kegiatan pelayanan, perawat juga melakukan



rekam medik



catatan



pasien tepat



rekam



pasien



medik pendokumentasi



tindakan



serta



kondisi pasien. Dengan banyaknya tindakan



serta



kegawatan



waktu



pasie



terkadang adanya penulisan catatan rekam medik pasien ada yang tidak sistematis ataupun kurang 4



Kurangnya



kesadaran Didalam ruang nicu, pemakaian 



Kesadaran



perawat dalam pemakaian scoret sangat perlu dilakukan, selain



perawat



scoret saat tindakan



menghindari penularan serta dapat



dalam



meminimalkan adanya peningkatan



memakai



infeksi. Neonates merupakan pasien



scoret



yang sangat rentan karena masih



meningkat



premature dan ketahanan tubuhnya lebih



rentan



dua



kali



lipat



dibandingkan dengan bayi cukup usia (aterm) 5



Kurangnya



pelayanan Bayi yang masuk kedalam ruang 



informasi kondisi pasien nicu setiap



hari



keluarga pasien



merupakan



kepada kegawatan



level



Pelayanan



pasien



dengan



informasi



III,



dengan



meningkat



pemakaian alat bantu intensif seperti



sehingga



monitor,syringe pump, alat bantu



kecemasan



(ventilator) dan ketahanan tubuh



orangtua



terhadap



menurun



infeksi



masih



kurang,



meminimalkan adanya kunjungan keluarga terhadap pasien. Keluarga pasien menunggu didepan ruang NICU, perlu adanya informasi saat dilakukan pelayanan dan kondisi



No.



Isu Aktual



Penyebab Isu



Dampak Yang Terjadi



terkini terhadap pasien , sehingga dapat



menurunkan



kecemasan



keluarga



a.



Analisa penentuan Isu Strategis berdasarkan tehnik AKPL Dari beberapa isu tersebut, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicarikan solusinya berdasarkan peran dan wewenang sebagai guru. Cara menganalisis isu tersebut dengan menggunakan Metode A (Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematika) dan L (Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang lebih dominan. Tabel 2.3. Analisa Penentuan Isu Strategis Berdasarkan Teknik AKPL No 1



Isu Aktual Kurangnya kesadaran



A 



Likerts Score K P L   



perawat dalam



Keterangan Memenuhi Syarat



melakukan cuci tangan procedural 2



Kurangnya



pemahaman 















perawat dalam tindakan



Memenuhi Syarat



merangkai ventilator 3



Kurangnya perawat



kepatuhan 



dalam











-



kegiatan



Tidak memenuhi Syarat



catatan rekam medik pasien 4



Kurangnya



kesadaran 











-



perawat dalam pemakaian



Tidak memenuhi Syarat



scoret saat tindakan 5



Kurangnya



pelayanan 















Memenuhi



informasi kondisi pasien setiap



hari



Syarat



kepada



keluarga pasien Kriteria penetapan : Aktual 1. Pernah benar-benar terjadi 2. Benar-benar sering terjadi 3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan 4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran 5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan Khalayak 1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak 2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak 3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak 4. Menyangkut hajat hidup orang banyak 5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak Problematik 1. Masalah sederhana 2. Masalah kurang kompleks 3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi 4. Masalah kompleks 5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya Layak 1. Masuk akal 2. Realistis 3. Cukup masuk akal dan realistis 4. Masuk akal dan realistis 5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya



Berdasarkan metode AKPL di atas, maka urutan isu kontemporer sebagai berikut: 1. Kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan procedural 2. Kurangnya pemahaman dalam tindakan merangkai dan pengoperasian ventilator 3. Kurangnya pelayanan informasi kondisi pasien setiap hari kepada keluarga pasien Beberapa isu-isu di atas selanjutnya dianalisis sehingga diperoleh isu yang menjadi prioritas utama untuk dicarikan solusinya. Dalam menyeleksi isu-isu tersebut penyusun menggunakan metode USG. Di bawah ini disajikan tabel kegiatan menyeleksi isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Tabel 2.4. Analisis Kualitas Isu Menggunakan Metode USG



N



Isu Aktual



Pemilihan Isu U S G



peringkat Total



o 1



Kurangnya kesadaran perawat dalam melakukan 5



5



4



14



II



2



cuci tangan procedural Kurangnya pemahaman



dalam 5



5



5



15



I



3



merangkai ventilator Kurangnya pelayanan informasi kondisi pasien 5



4



5



13



III



perawat



setiap hari kepada keluarga pasien Kriteria penetapan : Urgency : 1. Tidak penting 2. Kurang penting 3. Cukup penting 4. Penting 5. Sangat penting Seriousness : 1. Akibat yang ditimbulkan tidak serius 2. Akibat yang ditimbulkan kurang serius 3. Akibat yang ditimbulkan cukup serius 4. Akibat yang ditimbulkan serius 5. Akibat yang ditimbulkan sangat serius Growth :



1. Tidak berkembang 2. Kurang berkembang 3. Cukup berkembang 4. Berkembang 5. Sangat berkembang Berdasarkan skala prioritas dari hasil analisis USG terkait masalah yang diangkat, disimpulkan bahwa “ kurangnya pemahaman perawat dalam merangkai ventilator” merupakan masalah yang penting karena terkait dalam upaya pemberian pelayanan kesehatan yang maksimal dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien. 4. Gagasan Pemecahan Isu Berdasarkan rumusan penetapan isu yang paling urgent, serious, dan growth sesuai dengan manajement ASN yaitu belum optimalnya kemampuan perawat dalam pengoperasian ventilator. Hal tersebut dapat dilihat dari analisis didapat penyebab kurang optimalnya kemampuan perawat dalam pengoperasian ventilator antara lain : a. Sumber daya manusia Kurangnya pemahaman perawat tentang pengoperasian ventilator menjadi kendala dalam melakukan perawatan pasien khusunya pasien dengan ventilator. Disamping itu perawat yang sudah mempunyai pelatihan ventilator sedikit b. Lingkungan Perawat dalam melakukan tindakan keperawatan pasien dengan ventilator kurang inovasi,hal tersebut dibuktikan dengan banyak perawat yang mengandalkan teman yang bisa mengoperasikan ventilator. c. Metode Dalam pengoperasian ventilator sebenarnya sudah ada SOP, namun dengan kurangnya pemahaman sop tersebut pengoperasian ventilator tidak maksimal. d. Mesin Pengoperasian mesin yang sulit dapat menghambat proses awal



menghidupkan ventilator.Hal tersebut terjadi karena langkah-langkah pengoperasian yang rumit. Merujuk pada beberapa persoalan yang muncul akibat isu yang ditetapkan yakni Kurangnya pemahaman perawat dalam merangkai ventilator, penulis mengusung beberapa gagasan pemecahan isu dengan harapan isu utama (core issue) dapat terpecahkan sehingga permasalah-permasalahan yang timbul dapat segera teratasi. Untuk menentukan strategi prioritas, dipergunakan teknik analisis Tapisan Mc Namara untuk melihat derajat kemungkinan implementasi dari setiap strategi yang dihasilkan. Indikator yang dipakai adalah tingkat efektifivitas, tingkat kemudahan dan tingkat biaya. No. 1.



Alternatif Gagasan Melakukan



telaah



SOP



Kriteria Alternatif Gagasan Efektifita Kemudah Efisiensi s an 4 4 4



Total



Ket.



12



pemasangan ventilator 2.



Membuat poster cara



5



3



5



15



4



4



4



12



merangkai ventilator sesuai SOP 3.



Sosialisasi langkah pengoperasian ventilator lewat video yang dibuat



Kriteria penetapan : Efektifitas: 1. Tidak efektif 2. Kurang efektif 3. Cukup efektif 4. Efektif 5. Sangat efektif



Efisiensi:



Terpilih



1. Tidak efisien 2. Kurang efisien 3. Cukup efisien 4. Efisien 5. Sangat efisien Kemudahan: 1. Sangat Sulit dilaksanakan 2. Sulit dilaksanakan 3. Cukup mudah dilaksanakan 4. Mudah dilaksanakan 5. Sangat sangat mudah dilaksanakan



Setelah dianalisis dengan teori tapisan Mac Namara, maka kegiatan pembuatan poster cara merangkai ventilator sesuai SOP menempati ranking tertinggi dilihat dari variabel efektifitas, efisiensi dan kemudahan. Sehingga penulis mengangkat judul Efektifitas penerapan SOP cara merangkai ventilator melalui pembuatan poster dalam rangka peningkatan pelayanan keperawatan di Ruang Neonatal Intensif Care Unit di RSUD Waluyo Jati untuk kegiatan aktualisasi A. Matriks Rancangan Aktualisasi Nama Lengkap



: Dwi ningsih, Amd.kep



Jabatan



: Perawat fungsional terampil



Unit Kerja



: RSUD



Waluyo



Jati



Kraksaan



Kabupaten



Probolinggo Identifikasi Isu



: 1. Kurangnya kesadaran perawat dalam melakukan cuci tangan procedural 2.



Kurangnya



pemahaman



perawat



dalam



tindakan



merangkai ventilator 3.



Kurangnya kepatuhan perawat dalam kegiatan catatan rekam medik pasien



4.



Kurangnya kesadaran perawat dalam pemakaian scoret saat tindakan



5.



Kurangnya pelayanan informasi kondisi pasien setiap hari kepada keluarga pasien



Isu yang Diangkat :



Kurangnya pemahaman perawat dalam tindakan merangkai ventilator



Gagasan yang Diangkat



: Efektifitas ventilator



penerapan melalui



SOP



cara



pembuatan



merangkai



poster



dalam



rangka peningkatan pelayanan keperawatan di Ruang Neonatal Intensif Care Unit di RSUD Waluyo Jati



Tabel 2.6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi No



1 1.



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil Kegiatan



2 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan coach, mentor (Kepala Bidang Keperawatan) serta Kepala Ruang NICU RSUD Waluyo Jati Kraksaan



3 a. Menghubungi coach, mentor dan Kepala Ruang NICU b. Memaparkan masalah/isu, gagasan pemecahan isu, dan rancangan aktualisasi yang telah dibuat c. Meminta saran, masukan, dan persetujuan coach, mentor dan Kepala Ruang NICU mengenai rancangan aktualisasi



4 a. Hasil konsultasi dan diskusi dengan coach, mentor dan Kepala Ruang NICU b. Persetujuan rancangan aktualisasi



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 5 Nasionalisme (saling menghormati, musyawarah mufakat) Etika publik (sopan)



Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6 Dengan melakukan kegiatan ini, maka mendukung pencapaian visi dan misi Rumah Sakit no. 3, yaitu mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkelanjutan.



Penguatan Nilai Organisasi 7 Kegiatan ini akan menguatkan nilainilai organisasi yaitu: Sinergi (bekerjasama)



No



Kegiatan



1



2 Membuat rancangan poster cara merangkai ventilator sesuai SOP yang akan digunakan sebagai bahan diskusi pelayanan keperawatan



2.



Tahapan Kegiatan



a.



b.



c.



d.



e.



3 Mencari literatur yang mendukung untuk pembuatan rancangan poster edukasi Membuat rancangan / draft poster edukasi yang nanti akan ditampilkan Mengkonsultasikan rancangan / draft poster edukasi dengan mentor Meminta persetujuan mentor mengenai rancangan / draft poster edukasi Melakukan koordinasi dengan bagian PKRS mengenai pembuatan poster .



Output/ Hasil Kegiatan



a.



b.



c.



d.



e.



4 Kumpulan literatur pendukung untuk pembuatan rancangan video edukasi Hasil rancangan / draft video edukasi yang nanti akan ditampilkan Hasil konsultasi dengan mentor mengenai rancangan / draft video edukasi Persetujuan rancangan / draft video edukasi Hasil koordinasi dengan bagian PKRS mengenai penayangan video Edukasi



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 5 Akuntabilitas (tanggung jawab, kejelasan target) Komitmen Mutu (inovatif sesuai dengan literatur yang relevan) Whole of Government (Koordinasi)



Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6 Dengan melakukan kegiatan ini, maka mendukung pencapaian visi dan misi Rumah Sakit no. 3, yaitu mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkelanjutan.



Penguatan Nilai Organisasi 7 Kegiatan ini akan menguatkan nilainilai organisasi yaitu: Sigap (tangkas dan penuh semangat) Inovatif (kreatif) Sinergi (bekerjasama)



No



1 3.



Kegiatan



2 Membuat rancangan kuesioner (pretest dan posttest) yang akan digunakan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman perawat sebelum dan sesudah mendapat edukasi SOP merangkai ventilator menggunakan media poster



Tahapan Kegiatan



a.



b.



c.



d.



3 Mencari literatur yang mendukung untuk pembuatan rancangan kuesioner Membuat rancangan / draft kuesioner (pretest dan post-test) Mengkonsultasikan rancangan / draft kuesioner dengan mentor Meminta persetujuan mentor mengenai rancangan / draft kuesioner



Output/ Hasil Kegiatan



a.



b. c.



d.



4 Kumpulan literatur pendukung untuk pembuatan rancangan kuesioner Hasil rancangan / draft kuesioner Hasil konsultasi dengan mentor mengenai rancangan / draft kuesioner Persetujuan rancangan / draft kuesioner



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 5 Akuntabilitas (tanggung jawab, kejelasan target) Komitmen Mutu (inovatif sesuai dengan literatur yang relevan)



Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6 Dengan melakukan kegiatan ini, maka mendukung pencapaian visi dan misi Rumah Sakit no. 3, yaitu mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkelanjutan.



Penguatan Nilai Organisasi 7 Kegiatan ini akan menguatkan nilainilai organisasi yaitu: Sigap (tangkas dan penuh semangat) Inovatif (kreatif)



No



1 4.



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil Kegiatan



2 Mengevaluasi tingkat pemahaman perawat tentang penggunaan obat sebelum mendapat edukasi SOP merangkai ventilator



3 a. Memperkenalkan maksud dan tujuan kegiatan pelayanan informasi obat kepada pasien atau keluarga pasien b. Menyebarkan kuesioner pretest kepada pasien atau keluarga pasien sebelum mendapat pelayanan informasi obat menggunakan media video edukasi dan meminta untuk diisi. c. Mengkaji hasil kuesioner pre-test.



4 a. Hasil kuesioner pretest yang telah diisi oleh pasien atau keluarga pasien b. Hasil evaluasi terhadap kuesioner pre-test



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 5 Akuntabilitas (tanggung jawab, transparan / tidak merekayasa hasil) Nasionalisme (saling menghormati, tidak diskriminatif) Etika publik (sopan)



Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6 Dengan melakukan kegiatan ini, maka mendukung pencapaian visi dan misi Rumah Sakit no. 3, yaitu mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkelanjutan.



Penguatan Nilai Organisasi 7 Kegiatan ini akan menguatkan nilainilai organisasi yaitu: Transparan (Melaporkan apa adanya sesuai kejadian sebenarnya) Tidak diskriminatif (tidak membedabedakan)



No



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil Kegiatan



1 5.



2 Memberikan informasi SOP merangkai ventilator menggunakan poster kepada perawat dengan metode diskusi



3



4 Terlaksananya pemberian layanan informasi obat menggunakan media video edukasi kepada pasien atau keluarga pasien.



a. Memutar video edukasi di hadapan pasien atau keluarga pasien. b. Menjelaskan secara langsung isi video edukasi yang diputar.



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 5 Nasionalisme (saling menghormati, tidak diskriminatif) Etika Publik (sopan) Komitmen Mutu (komunikasi efektif dan efisien) Pelayanan Publik (pelayanan prima)



Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6 Dengan melakukan kegiatan ini, maka mendukung pencapaian visi dan misi Rumah Sakit no. 3, yaitu mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkelanjutan.



Penguatan Nilai Organisasi 7 Kegiatan ini akan menguatkan nilainilai organisasi yaitu: Tidak diskriminatif (tidak membedabedakan) Efektif dan Efisien Good governance (pemerintahan yang baik)



No



1 6.



Kegiatan



2 Mengevaluasi tingkat pemahaman perawat sesudah mendapatkan edukasi SOP merangkai ventilator menggunakan media poster



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil Kegiatan



3 a. Menyebarkan kuesioner post-test kepada pasien atau keluarga pasien sesudah mendapat pelayanan informasi obat menggunakan media video edukasi dan meminta untuk diisi. b. Mengkaji hasil kuesioner post-test.



4 a. Hasil kuesioner posttest yang telah diisi oleh pasien atau keluarga pasien. b. Hasil evaluasi kuesioner post-test.



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 5 Akuntabilitas (tanggung jawab, transparan / tidak merekayasa hasil) Nasionalisme (saling menghormati, tidak diskriminatif) Etika publik (sopan)



Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6 Dengan melakukan kegiatan ini, maka mendukung pencapaian visi dan misi Rumah Sakit no. 3, yaitu mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkelanjutan.



Penguatan Nilai Organisasi 7 Kegiatan ini akan menguatkan nilainilai organisasi yaitu: Transparan (Melaporkan apa adanya sesuai kejadian sebenarnya) Tidak diskriminatif (tidak membedabedakan)



No



1 7.



Kegiatan



2 Penyusunan laporan kegiatan aktualisasi



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil Kegiatan



3 a. Mengumpulkan data dan bukti pendukung laporan. b. Melakukan konsultasi dengan mentor dan Kepala Instalasi Farmasi RS serta coach mengenai hasil kegiatan aktualisasi. c. Mencetak laporan kegiatan aktualisasi.



4 a. Kumpulan data dan bukti pendukung laporan. b. Hasil konsultasi dengan mentor dan Kepala Instalasi Farmasi RS serta coach mengenai hasil kegiatan aktualisasi c. Tercetaknya laporan kegiatan.



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 5 Akuntabilitas (tanggung jawab, transparan / tidak merekayasa hasil) Etika Publik (cermat, sopan) Anti korupsi (tepat waktu)



Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 6 Dengan melakukan kegiatan ini, maka mendukung pencapaian visi dan misi Rumah Sakit no. 3, yaitu mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkelanjutan.



Penguatan Nilai Organisasi 7 Kegiatan ini akan menguatkan nilainilai organisasi yaitu: Sigap (tangkas dan penuh semangat) Transparan (Melaporkan apa adanya sesuai kejadian sebenarnya) Good governance (pemerintahan yang baik)



2.1 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Instalasi Farmasi pada tanggal 08 April 2021 – 12 Mei 2021. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam tabel jadwal pelaksanaan aktualisasi berikut: Tabel 2.7 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi April 2021 No



Kegiatan



Minggu ke-2 8



1.



2.



3.



Melakukan konsultasi dan diskusi dengan coach, mentor (Kepala Bidang Pelayanan Medis) serta Kepala Instalasi Farmasi RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Membuat rancangan video edukasi yang akan digunakan untuk pelayanan informasi obat Membuat rancangan kuesioner (pre-test dan post-test) yang akan digunakan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman pasien atau keluarga pasien sebelum dan sesudah mendapat pelayanan informasi obat menggunakan media video edukasi



9



Minggu ke-3



Minggu ke-4



Mei 2021 Minggu ke-5



Minggu ke-1



10 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 3 4



5



6



7



Minggu ke-2 8 10 11 12



April 2021 No



Kegiatan



Minggu ke-2 8



4.



5.



6.



7.



Mengevaluasi tingkat pemahaman pasien atau keluarga pasien tentang penggunaan obat sebelum mendapat pelayanan informasi obat menggunakan media video edukasi Memberikan pelayanan informasi obat menggunakan media video edukasi kepada pasien atau keluarga pasien dengan metode penyuluhan Mengevaluasi tingkat pemahaman pasien atau keluarga pasien tentang penggunaan obat sesudah mendapat pelayanan informasi obat menggunakan media video edukasi. Penyusunan laporan kegiatan aktualisasi



9



Minggu ke-3



Minggu ke-4



Mei 2021 Minggu ke-5



Minggu ke-1



10 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 3 4



5



6



7



Minggu ke-2 8 10 11 12