RMPK Rsud [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KOMPONEN RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI (RMPK)



RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI (RMPK)



Belanja Modal Pembangunan Gedung NICU



Pemberi Tugas



:



RSUD Padang Panjang



Lokasi Pekerjaan



:



Padang Panjang – Provinsi Sumatera Barat



Nomor Kontrak



:



05/PPK-FISIKNICU/RSUD-PP/VII/2022



Waktu Pelaksanaan



:



120 (Seratus dua puluh) hari Kalender



DISUSUN OLEH:



CV. NIKO KURNIA Jalan Saruaso Timur, No.59 Kecamatan Tanjung Emas Sumatera Barat



Lembar Pengesahan



RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI (RMPK)



Belanja Modal Pembangunan Gedung NICU



Pihak Penyedia Jasa



Pihak Pengawas



Pihak Pengguna Jasa



Pekerjaan Dibuat Oleh: Direktur CV. Niko Kurnia



Yosrial



Disetujui Oleh: PPK



dr. Yuhisdiarman, Sp.THT.KL NIP. 196500220 199603 1 002



DAFTAR ISI



1. LATAR BELAKANG Dalam System manajemen mutu semua tahapan pekerjaan harus ditata dan diatur dalam suatu rangkaian proses kerja yang baku, tetapi tetap harus fleksibel menyesuaikan kondisi dan bentuk pengendaliannya, serta dipastikan telah memenuhi semua persyaratan, yaitu sudah memenuhi spesifikasi teknis, peraturan perundangan dan persyaratan lainnya. Dengan mengidentifikasi semua proses kegiatan pada satu unit kegiatan serta penugasan personil-personil yang sudah terseleksi memiliki kompetensi yang cukup untuk melaksanakan proses tersebut. Mereka harus mampu bekerja secara mumpuni pada masingmasing proses kerja yang menjadi tanggungjawabnya, karena dalam rangkaian tahapan pekerjaan tersebut mereka harus bekerja sesuai tugas, wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing dan mengupayakan tidak terjadi kesalahan, yang dapat menjadikan tertundanya proses kerja selanjutnya. Untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, maka penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi syarat-syarat tentang



keamanan,



keselamatan



dan



kesehatan



kerja



pada



tempat



kegiatan



konstruksi.Syarat-syarat tersebut kemudian diaplikasikan dalam bentuk ystem manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka diperlukan suatu panduan pengendalian mutu proses serta persyaratan-persyaratan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan, yaitu berupa Rencana Mutu Pekerjaan Kontruksi (RMPK). Rencana Mutu Pekerjaan Kontruksi (RMPK) dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan dan dijadikan sebagai acuan untuk menguraikan secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata cara melaksanakan pekerjaan secara benar sesuai dengan tahapan kegiatan yang disyaratkan dalam dokumen pelaksanaan (dokumen kontrak). Sedangkan tujuannya adalah sebagai alat kontrol suatu pekerjaan, apakah semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi atau kriteria yang berlaku, sehingga apabila terjadi suatu penyimpangan, maka dengan adanya Rencana Mutu Pekerjaan Kontruksi (RMPK) dapat diketahui dari awal dan kesalahan yang lebih fatal dapat dihindari, serta kualitas pekerjaanpun dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan yang



diharapkan.



2. INFORMASI KEGIATAN A. DATA UMUM PEKERJAAN Nama Pekerjaan Barat No & Tanggal Kontrak Nilai Kontrak Sumber Dana 2022



: Belanja Modal Pembangunan Gedung NICU : Kota Padang Panjang - Provinsi Sumatera : 05/PPK-FISIKNICU/RSUD-PP/VII/2022 : Rp. 4.000.000.000 (Empat Milyar Rupiah) : DAK RSUD Kota Padang Panjang Tahun



Waktu Pelaksanan Masa Kontrak



: 29 Juli 2022 s/d 26 November 2022



Pengguna Jasa Nama



:



Alamat



:



Penyedia Jasa Nama



: CV. NIKO KURNIA



Alamat



: Jl. Saruaso Timur, No. 59, Kec. Tanjung Emas



Pengawas Pekerjaan Nama



:



Alamat



:



B. LINGKUP PEKERJAAN Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini adalah sebagai berikut : 1. Sistim Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) 2. Pekerjaan Pendahuluan 3. Pekerjaan Struktur 4. Pekerjaan Arsitektur Lantai Basement 5. Pekerjaan Arsitektur Lantai 1 6. Pekerjaan Elektrikal 7. Pekerjaan Mekanikal



8. Pekerjaan Plumbing 9. Pekerjaan Penangkal Petir Radius 150 M 10. Pekerjaan Instalasi Gas Medis



3. STRUKTUR ORGANISASI



4. SPESIFIKASI TEKNIS A. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM 1. PEKERJAAN PENDAHULUAN Lingkup pekerjaan pendahuluan terdiri dari : a. Pasang Bouwplank dan Pengukuran b. Air Kerja c. Pagar Keliling Sementara (Seng Gelombang Tinggi 2 Meter) d. Konstruksi plank nama proyek e. Mobilisasi dan demobilisasi Uraian Teknis a. Pasang bouwplank dan pengukuran - Pasangan bouwplank  Bouwplank dipasang pada patok kayu kasau kelas III berukuran 5/7, tertancap ditanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 1.50 m satu dengan yang lainnya.  Bouwplank dibuat dari papan dengan ukuran tebal 3 cm dan lebar 25 cm dipasang lurus dan diserut rata pada sisi disebelah atasnya. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama satu dengan yang lainnya dan rata/waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas.  Bouwplank dipasang minimum sejarak 1 m dari as pondasi terluar. Apabila kondisi lapangan tidak memungkinkan, bouwplank diletakkan sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.  Setelah selesai pemasangan bouwplank, Pemborong harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan dan harus menjaga serta memelihara keutuhan dan ketetapan letak bouwplank selama pembangunan, sampai dinyatakan tidak diperlukan lagi oleh Konsultan Pengawas. - Air Kerja  Air untuk bekerja harus disediakan Pemborong







-



-



-



-



dengan mengambil sumber dari sumur yang ada di lokasi proyek atau dari luar lokasi atau mengambil sumber dari instalasi yang ada dengan persetujuan pihak Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Apabila sumber air yang ada tidak dapat menjamin kelancaran air, Pemborong harus membuat bak penampungan air/reservoir dengan kapasitas yang mencukupi untuk air kerja, dibuat dari drumdrum atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.



Pagar Proyek  Pemborong diwajibkan memelihara dan melengkapi /mengganti pagar yang rusak disekeliling tempat pekerjaan agar tetap rapi dan tidak merusak pemandangan selama pelaksanaan serta membongkar setelah penyelesaian pekerjaan. Semua harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Dinas Tata Kota setempat. ( Pagar Proyek harus dicat dengan warna yang menarik). Plank Nama Proyek  Pemborong diwajibkan membuat plank nama proyek dengan ukuran sekurang- kurangnya + 1,5 m x 2 m dengan menampilkan data-data proyek yang dilaksanakan. Mobilisasi dan Demobilisasi  Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus mengadakan mobilisasi peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menunjang jalannnya pekerjaan.  Selambat - lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Surat Perintah Kerja (SPK) diterima oleh Pemborong. Demobilisasi dilaksanakan, apabila pekerjaan dianggap telah selesai dan dengan persetujuan Pemberi Tugas/ Konsultan Pengawas. Semua pembiayaan pekerjaan / kegiatan yang sifatnya untuk kelancaran pekerjaan merupakan tanggung jawab pemborong dan tidak masuk kedalam harga penawaran yang wajib disediakan dalam pelaksanaan pekerjaan



2. PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH DAN PENIMBUNAN Lingkup Pekerjaan Semua sampah-sampah, bekas-bekas bongkaran dan urugan harus dibuang keluar lokasi dan tidak mengganggu lingkungan. Penggalian harus dilaksanakan sampai mencapai kedalaman sebagaimana ditentukan dalam gambar-gambar. Dalam pelaksanaan galian harus sesuai rencana dan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas Perlindungan Hasil Galian Pemborong akan melaksanakan pekerjaan-pekerjaannya, segera setelah ia mencapai sesuatu tahap dimana penggalian yang dihasilkannya disetujui oleh pihak Konsultan Pengawas termasuk perlindungan permukaan-permukaan galian itu secara efektif terhadap kerusakan oleh sebab apapun. Bila pihak Pemborong tidak memberikan perlindungan yang baik, maka ia menggali kembali daerah yang bersangkutan sampai ke suatu tahap/tingkat lanjutan yang disetujui oleh pihak Konsultan Pengawas, dimana untuk selanjutnya tidak diberikan tambahan oleh pihak Pemberi Tugas. Pelaksanaan Penggalian  Pemborong dapat memulai penggalian setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.  Sebelum penggalian dimulai, Pemborong wajib mengajukan usulan penggalian yang akan ditempuh minimal menyebutkan :  Urut-urutan pekerjaan penggalian.  Metode atau schema penggalian.  Peralatan yang digunakan.  Jadwal waktu pelaksanaan.  Pembuangan galian.  Dan lain-lain yang berhubungan dengan pekerjaan galian.  Pemborong harus membuat saluran penampung air, di dasar galian yang meliputi areal galian. Air yang terkumpul harus dapat dipompa keluar ketempat yang aman agar tanah dasar galian tetap kering, oleh karenanya Pemborong wajib mempersiapkan pompa lengkap dengan perlengkapannya untuk keperluan penyedotan air tersebut.



 



Pemborong wajib membuat jalan penghubung, untuk naik/turun bagi kegunaan inspeksi. Pemborong wajib memperhatikan keselamatan para pekerja, kelalaian dalam hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.



B. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR 1. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA Lingkup Pekerjaan - Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan lat-alat yang dibutuhkan dalam terlaksasnanya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. - Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar dan persyaratan disini. Persyaratan Bahan - Batu bata harus memenuhi NI-10 - Semen Portland harus memenuhi NI-8 - Pasir harus memnuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2 - Air harus memenuhi PVBI – 1982 Pasal 9 Pelaksanaan Pekerjaan - Pasangan batu bata merah, dengan menggunakan aduk campuran 1 Pc. : 4 Pc. - Batu bata merah yang digunakan batu batu merah ex lokal dengan kualitas terbaik yang disetujui Perencana /Direksi Pelaksana, siku dan sama ukurannya 5 x 11x 22 cm. - Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh. - Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air. - Pasangan dinding batu bata sebelum diplaster harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dikerok serta dibersihkan. - Pemasangan dinding batu bata dilakukan terhadap, setiap tahap terdiri dari, maksimum 24 lapis setiap harinya diiuti dengan cor kolom praktis. - Bidang dinding ½ batu yang luasnnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis dengan ukuran 11 x 11 cm, dengan tulangan pook 4 diameter 10 mm, beugel diameter 8 jarak 15 - 20 cm - Pembuatan lubang pada pasangan untuk perencana / steiger sama sekali tidak diperkenankan. - Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 jarak 50 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada



-



bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalm pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain. Tidak diperkenankan memasang batu bata merah yang patah dua melebihi 5 %, bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan. Pemasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.



2. PEKERJAAN PLLESTERAN DAN ACIAN



Lingkup Pekerjaan - Termasuk dalam pekerjaan dinding ini adalah penyediaan dinding ini adalah tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat Bantu dan alat-alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik. - Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjuk dalam gambar. Persyaratan Bahan - Semen Portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan) - Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2 - Air harus memenuhi NI- 3 pasal 10 - Penggunaan adukan plesteran :  Plesteran biasa (1 Pc : 4 Ps) dipakai untuk menutup seluruh permukaan dinding selain dinding kedap air.  Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan Pc. Pelaksanaan Pekerjaan - Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk Direksi Pelaksana dan persyaratan tertulis dalam uraian dan syarat pekerjaan ini. - Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Direksi Pelaksana sesuai uraian Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini. - Dalam melaksankan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal / tinggi / peil dan bentuk propilnnya. - Campuran adukan perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara pembuatannya mengunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :  Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond, dengan perbandingan bagian 1 bagian Pc 1 bagian Daily bond  Plesteran halus (acian) dipakai campuran Pc dan air sampai mendapatkan campuran homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari, untuk adukan plesteran finishing harus ditambah dengan additive plamix dengan dosis 200-250 gram



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



plamix untuk setiap 40 Kg semen.  Semua jenis adukan perekat tersebut diatas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan. Untuk beton sebelum diplester permukaan harus dibersihkan dari sisasisa bekisting dan permukaan diketre (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau form time harus tertutup adukan plester. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian) diatas permukaan plesterannya). Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus digunakan dengan memakai spesi kedap air. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-alur garis horizontal atau diretek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya kecuali untuk yang menerima cat. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan mengunakan keeping-keping plywood setebal 9 mm untuk patokan karatan bidang. Ketebalan pelesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom yang dinyatakan dalam gambar. Tebal pelesteran minimum 1,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesteran pada bagian pekerjaan yang diizinkan Direksi Pelaksana. Untuk setiap permukaan bahan yang ada beda jenisnya yang bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi naat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam gambar. Untuk permukaan yang datar, harus mempuyai toleransi lengung atau cembung bidang yang tida melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m, jika melebihi, kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Kontraktor. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunggi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang biasa mencegah penguapan air secara cepat. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi Pelaksana dengan biaya atas tanggungan Kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Kontraktor



-



-



3.



harus selalu menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-urangnya 2 kali setiap hari. Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum difinish, kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakankerusakan dan pengotoran bahan lain, Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum pelesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.



PEKERJAAN PASANGAN PELAPIS LANTAI/DINDING Lingkup Pekerjaan : - Pekerjaan ini meliputi penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat Bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik. - Pasangan lantai /dinding ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar, berikut plint dan nosing tangga.



-



-



-



Persyaratan Bahan Lantai / dinding Granit  Jenis : Granit  Ukuran : 60 x 60 cm (lantai Polish) : 30 x 60 cm (dinding) : 30 x 30 cm (lantai KM Unpolish)  Merk : Granito  Warna : Ditentukan kemudian  Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturanperaturan ASTM, peraturan granit Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982  Semen porland, pasir dan air harus memenuhi NI-8, NI-3, NI-2 dan ASTM.  Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh – contoh kepada Direksi Pelaksana. Pelaksanaan Pekerjaan Sebelum dimulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan membuat shop drawing pola granit / granit. Permukaan dinding/beton harus diberi plesteran yang rata dulu, sebelum lapisan granit dipasang. Siar diisi setelah granit terpasang 24 jam. Pada waktu pemasangan granit diharuskan plesteran di bawah granit harus terisi penuh dan tidak boleh ada yang kosong atau berongga. Apabila diperlukan pemotongan, harus menggunakan mesin pemotong granit dan sudut tepinya digerinda hingga halus dan rata. Setelah sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari barulah pasangan lantai granit boleh



-



-



-



4.



diinjak atau dilalui. Pemborong harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas pada saat menentukan awal pemasangan granit. Paduan pasangan/pengikat dengan adukan campuran 1 Pc : 4 Ps pasang dan ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian Pc murni dan ditambah bahan perkat. Hasil pemasangan granit harus merupakan bidang permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras. Pola, arah dan awal pemasangan granit harus sesuai dengan gambar detail atau sesuai dengan petunjuk direksi Pelaksana. Pemotongan Unit-unit granit harus mengadakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan pabrik. Granit yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permiukaan granit, sehingga betul-betul bersih. Granit yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan / beban selama 3 x 24 jam dan lindungi dari emungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain. PEKERJAAN PLAFOND Lingkup Pekerjaan Meliputi penyediaan bahan langit – langit dengan rangkanya, penyiapan tempat serta pemasangannya dan rangka penggantungnya sesuai yang tertera pada gambar.



Bahan - Plafond PVC yang digunakan merk Shunda tebal 9 mm - Penggantung besi hollow/square tube galvanis 40.40 untuk rangka utama & 20.40 untuk lainnya. Persyaratan Pemasangan Pemasangan plafond harus diserahkan kepada sub-kontraktor specialist yang berpengalaman yang disetujui oleh Arsitek. - Semua bahan & pemasangan harus sesuai dengan spesifikasi dari pabrik yang tertera dibrosur dan semua pekerjaan dilaksanakan oleh pekerjapekerja berpengalaman. - Sebelum pemasangan yang luas, sub kontraktor harus memberikan satu contoh di lapangan yang luasnya tidak kurang dari 5 m2 yang menunjukkan sambungan plafond PVC yang disetujui oleh Arsitek. - Contoh yang disetujui akan digunakan untuk perbandingan dan pekerjaan yang mutunya tidak sebaik contoh akan ditolak. - Hasil akhir yang diinginkan adalah sambungan yang rapi, rata dan tidak bergelombang. -



Pelaksanaan Pekerjaan - Sebelum pemasangan dimulai semua instalasi yang berada di atas langit-langit sudah terpasang dan telah disetujui Konsultan Pengawas.



-



-



-



-



-



-



5.



Lembaran langit-langit dan rangkanya yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, bentuk dan ukuran harus tepat, tidak cacat dan sudah disetujui Konsultan Pengawas. Kerusakan pada bagian lain / instalasi yang diakibatkan pemasangan langit-langit menjadi tanggung jawab Pemborong untuk memperbaikinya sampai seperti keadaan semula. Dalam hal pemasangan:  Cara pemasangan sistim ini hanya dengan meletakkan /merebahkan produk pada rangka tanpa ada ikatan/sambungan dan diganjal dengan pin.  Sisakan satu modul plafond yang tidak diganjal dengan pin, biasanya ditempatkan diposisi sudut. Ini berguna untuk tempat pekerjaan pemeliharaan plafond atau penggantian sistim elektrikal yang rusak. Selesai terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus dan waterpass sesuai dengan gambar kerja. Bila pemasangan telah selesai, pekerjaan harus dilindungi dari cacat akibat pekerjaan lain. Kerusakan yang terjadi merupakan tanggung jawab Pemborong untuk memperbaikinya, tanpa tambahan biaya dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Pemborong diwajibkan mengadakan koordinasi dengan pekerjaan-pekerjaan lain baik dengan PemborongPemborong lainnya yang mengerjakan pekerjaan instalasi elektrikal, mekanikal, plumbing dsb. Langit-langit yang dipasang, akan tetapi harus dibuka untuk memperbaiki pekerjaan-pekerjaan yang berada didalamnya, maka perbaikanperbaikan/penggantian-penggantian tersebut harus ditanggung Pemborong yang memperbaiki pekerjaan tersebut.



PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA ALUMUNIUM Lingkup Pekerjaan : - Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna. - Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, seperti yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari Pemborong.



-



Standar Pengerjaan dan Bahan Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan menurut instruksi pabrik / produsen dan standard – standard antara lain : The Alumunium Assosiation (AA) Architectural Alumunium Manufactures Association (AAMA) America Standars for Testing Materials (ASTM) Bahan : Dari bahan alumunium framing system buatan Alexindo. Kadar Campur



-



-



-



-



-



-



-



Architectural Billet 45 (AB45) atau setara dengan karakteristik kekuatan sebagai berikut : Ultimate Strength 28.000 p.s.i Yield Strength 22.000 p.s.i Shear Strength 17.000 p.s.i Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui oleh Konsultan Pengawas Warna profil : Coating Powder White Pewarnaan : Colour Anodized 18 micron, dengan tebal minimal 1,8 mm Nilai deformasi : Diizinkan maksimal 2 mm Persyaratan bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat dari pekerjaan alumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan. Konstruksi kusen alumunium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test minimum 100 Kg / m2. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m2 / hr dan terhadap tekanan air 15 Kg / m2 yang harus disertai hasil tes. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan. Untuk keseragaman warna diisyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil- profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi dll, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :  Untuk tinggi dan lebar 1 mm  Untuk diagonal 2 mm Accessories Sekrup dari stanless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan alumunium harus ditutup caulking dan sealant, angkur-angkur untuk rangka / kusen a alumunium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 micron sehingga dapat bergeser. Semua alumunium harus dilindungi dengan “Lacquer Film”, atau bahan yang lain yang disetujui Pengawas ketika dibawa ke lapangan. Pelindung tersebut harus dibuka pada bagian-bagian tertentu dimana diperlukan, ketika alumunium akan dikerjakan dan ditutup kembali setelah pengerjaan selesai. Kosen harus dilindungi dengan plastic tape atau (zinc chromate primer permis transparent) ketika pengerjaan plester dilaksanakan. Bagianbagian lain dapat tetap dilindungi dengan “Lacquer Film” sampai pekerjaan selesai.



-



Penggunaan pernis pada permukaan yang akan diberikan caulking atau sealant tidak diperkenankan. Pemasangan kosen harus dilengkapi dengan weather seal jenis polyurenthene sealant dan backing strip dari busa di dalam dan diluar sebagai lapisan pengisi sebelum sealant dipasang.



Syarat – syarat Pelaksanaan Pekerjaan Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang terbaik dengan standard pengerjaan yang disetujui Konsultan Pengawas - Sebelum memulai pelaksanaan, Pemborong diwajibkan meneliti gambargambar- gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang) dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil alumunium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain. - Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran. - Semua frame / kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. - Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakan pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya. - Semua detail pertemuan harus runcing (adu manis), halus dan rata, bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan alumunium. - Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar. - Angkur-angkur untuk rangka / kusen alumunium setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm. - Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat / stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 Kg / Cm2. Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh sealant. -



Toleransi Fabrikasi  Sudut / siku Pergeseran terhadap titik tangkap dari sisi horisontal atau vertikal sejauh 3 m, tidak boleh melebihi 3 mm  Pengelasan Dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata. Pengelasan tidak terlihat pada bagian yang akan terlihat mata langsung  Diisyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan – kemungkinan sebagai berikut :



Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll. Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless. Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan secara penuh, yang dapat merusak baik lantai maupun langit-langit. - Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan di atas.  Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen alumunium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.  Toleransi pemasangan kusen alumunium disatu sisi dinding adalah 10-25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan / grout.  Khusus untuk pekerjaan jendela geser alumunium agar diperhatikan sebelum rangka kusen terpasang, permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.  Memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan double door.  Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan kedap suara.  Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.  Tanda-tanda dan cacat akibat proses anodizing, yaitu ”Rack” atau ”Gripper” yang timbul di permukaan alumunium harus dihilangkan. -



A. Pekerjaan Daun Pintu Kaca (Frameless) -



Daun pintu semi frameless dipasang pada tempat-tempat yang ditunjukkan pada gambar. Kaca yang dipakai adalah kaca tempered dengan ketebalan 12 mm. Untuk engsel digunakan floorhings merk Dekkson, dengan kualitas baik, terpasang dengan kuat berikut sistem kuncinya.



-



Khusus untuk pekerjaan ini harus dilakukan oleh fabrikator yang berpengalaman.



B. Pekerjaan Pintu dan Jendela Kaca Rangka Alumunium Lingkup Pekerjaan : -



Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.



-



Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela kaca seperti yang ditunjukkan dalam gambar.



Persyaratan Bahan Dari bahan alumunium framing system, dari produk dalam negeri merk Alexindo dan disetujui Konsultan Pengawas. - Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah disetujui Konsultan Pengawas. - Warna profil alumunium framing coating poewder white - Pewarnaan colour anodized 18 micron, tebal bahan 1,8 mm. - Nilai batas deformasi yang diizinkan 2 mm. - Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan, pewarnaaan yang diisyaratkan oleh Konsultan Pengawas. - Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan alumunium serat memenuhi ketentuanketentuan dari pabrik yang bersangkutan. - Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka alumunium, seperti yang ditunjukkan dalam gambar termasuk bentuk dan ukurannya. - Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan diisyaratkan hanya satu (1) sambungan serat harus kedap air dan bersifat structural seal. - Bahan untuk kaca menggunakan : kaca polos tebal 5 mm, tebal 8 mm ex. dalam negeri. - Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya. -



Syarat – syarat Pelaksanaan Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pemborong diwajibkan untuk meneliti gambar- gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang) termasuk mempelajari bentuk, pola, lay out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detaildetail sesuai gambar. - Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban. - Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka alumunium dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat bekas penyetelan. - Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. - Jika diperlukan harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Pengawas tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak. - Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak -



bergelombang dan tidak melintir.



6.



PEKERJAAN ACP (ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL) Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan seluruh penutup, ACP yang sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknis ini. Standar / Rujukan - Standar Nasional Indonesia (SNI) : SNI 07 – 0603 – 1989 Produk Alumunium untuk Arsitektur - American Society for Testing Materials (ASTM) ASTM E.330 Metode Pengujian Struktural untuk Curtain Wall - Japanese Industrial Standard JIS H. 8602 Spesifikasi Pelapisan Anozide untuk Alumunium -



-



Bahan – bahan ACP : Maco Ketebalan Panel : Tebal keseluruhan 4 mm, (Tebal Alumunium Skin 0,4 mm untuk bagian atas dan bawah untuk bagian tengah (Core Polyethylene) 3,2 mm) Produksi : Finishing dalam negeri (SNI) Coating Tickness : Min 30 µM Type : PVDF Warna : ditentukan kemudian Coating warna : Coating PVDF Three coat system Beckers Garansi : 10 – 15 tahun (bersertifikat) Core Polyelythene : HDPE Produk Dalam Negeri (SNI) ACP Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) >60% Standar lulus test ASTM, SGS dan Standar ISO 9001 Garansi LAYANAN PURNA JUAL dari Distributor lokal resmi yang ditunjuk pabrik (Lampiran surat layanan purna jual sesuai type dan jumlah dari aplikator tersertifikasi resmi pabrik)



Pelaksanaan Pekerjaan - Sesuai dengan standar pelaksanaan fabrikan alumunium composite panel yang dipilih - Dukungan dari distributor lokal resmi yang ditunjuk pabrik (lampiran surat dukungan distributor dan surat penunjukkan distributor) - Dukungan dari aplikator acp tersertifikasi resmi yang ditunjuk pabrik (lampiran surat dukungan aplikator dan surat penunjukan aplikator tersertifikasi dari pabrik)



7.



PEKERJAAN KACA Lingkup Pekerjaan



-



-



-



-



-



-



-



Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan kaca meliputi pengadaan dan pemasangan seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar. Persyaratan Bahan Semua pekerjaan yang disebutkan dalam Bab ini harus dikerjakan dengan mengikuti persyaratan-persyaratan dalam : NI – 3 -1970, SII dan ASTM Standar spesifikasi dari pabrik dan persyaratan teknis Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih. Pada umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses- proses tarik tembus cahaya, tarik, gilas dan pengambangan (float glass). Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter. Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari pabrik. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat pada kaca). Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah baik sebagian atau seluruh tebal kaca). Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar ke arah luar / masuk). Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang berubah dan mengganggu pandangan. Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch). Babas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok). Mutu kaca lembaran yang dipergunakan mutu terbaik. Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm kira-kira 0,3 mm. Bahan kaca, harus sesuai dengan SII 0 189/78 dan PBVI 1982. Untuk pintu, jendela dan ventilasi menggunakan kaca bening dengan tebal 8 mm dan 5 mm produk Asahimas Kaca Tempered tebal 12 mm Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat



pemotongan, harus digerinda / dihaluskan, hingga membentuk tembereng.



-



-



-



-



-



8.



Syarat – Syarat Pelaksanaan Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan dalam buku ini . Pemborong harus memberikan contoh kaca kepada Pengawas (Direksi lapangan) untuk persetujuannya kecuali dinyatakan lain oleh Direksi lapangan, kaca-kaca didatangkan ke lapangan pekerjaan sudah dalam keadaan siap pasang (cut to size). Pemborong diharuskan membuat mock up skala 1:1 untuk disetujui pemberi tugas dalam bidang yang cukup lebar dengan konstruksi sendiri diluar bangunan. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda tersebut tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alatalat pemotong kaca khusus. Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk kedalam alur kaca pada kusen. Pembersihan akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan menggunakan cairan pembersih kaca. Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui kusen, harus diisi dengan lem silikon warna transparan, cara pemasangan dan persiapan– persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan pecah pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.



PEKERJAAN SANITAIR Lingkup Pekerjaan Bagian ini mencakup semua pekerjaan sanitair dan yang berhubungan seperti ditunjukkan dalam gambar, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan alat yang diperlukan Bahan – Bahan - Barang-barang sanitair yang akan dipakai adalah merk toto, sesuai yang di tentukan gambar dan RAB : - Barang-barang yang akan dipasang harus benar-benar mulus dan tidak cacat sedikitpun. Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh untuk disetujui oleh Pengawas bersama dengan Konsultan Perencana.



Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan semua peralatan/perlengkapan saniter harus dilakukan oleh ahli pemasangan barang sanitair yang berpengalaman. Pengerjaan harus dilakukan dengan hati-hati dan sangat rapi. - Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup sambungan tidak diijinkan. - Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada bidangbidang pertemuan sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji. - Semua saluran ekspos ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan sedemikian rupa sehingga tampak bersih dan rapih dan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat. - Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis. - Bak cuci tangan tipe dinding harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak bagian luar alat-alat tersebut berada 800mm di atas lantai, kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja. - Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang pada ketinggian sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. - Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada meja/kabinter seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. - Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat perlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan Pengawasan Lapangan. - Pemasangan alat-alat sanitair lain Kaca cermin dan tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang sipat datar dan diskrupkan pada dinding. Barang-barang yang akan dipakai harus tidak bercacat sedikitpun. Floor drain harus dipasang dengan saringannya, dan dipasang rapih. Semua sela-sela antara floor drain dengan lantai, harus diisi dengan adukan 1 Pc : 2 Ps. Pasangan harus sedemikian sehingga bidang atas floor drain rata dan sebidang dengan bidang lantai. Paper holder hanya dipasang pada toilet yang closetnya duduk. Tempat sabun hanya dipasang pada toilet yang ada bak airnya saja. Tinggi pemasangan pada dinding  100 cm di atas lantai. -



9.



PEKERJAAN CAT Ketentuan Umum - Semua bahan cat dari kualitas terbaik, sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawas, plamur yang dipakai sebaiknya satu merk dengan catnya, dan harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan pemakaian dari pabrik. - Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan cat akan dilaksanakan, kontraktor harus memperlihatkan contoh cat yang akan



-



-



-



dipakai, untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pengawas. Kontraktor harus membuat percobaan pengecatan pada bidang-bidang contoh yang ditentukan oleh Direksi Pengawas, selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum pekerjaan cat dimulai. Semua permukaan yang akan dicat harus betul-betul dalam keadaan kering, rata, licin dan bersih. Demikian pula daerah sekelilingnya harus bebas dari denu dan kotoran-kotoran lain. Kontraktor wajib menyediakan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang memuaskan.



Lingkup Pekerjaan - Persiapan permukaan yang akan diberi cat. - Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. - Pengecatan semua perlengkapan dan area yang ada pada gambar bila tidak disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas. Bahan / Produk - Untuk dinding luar bangunan digunakan cat luar merk dulux weather shield. - Untuk dinding–dinding bagian dalam bangunan digunakan cat merk dulux easy clean. - Alkali yang digunakan adalah dulux. Standar Pengerjaan / Mock Up - Sebelum pengecatan keseluruhan yang dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. - Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas. - Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal bagi keseluruhan pekerjaan pengecatan. Contoh dan Bahan Untuk Perawatan - Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 Cm2 - Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicamtukan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis (dari dasar s/d lapisan akhir). - Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas, Pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti tercantum di atas - Pemborong harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas, untuk



-



kemudian akan diteruskan kepada pemberi tugas, minimal 5 gallon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan oleh Pemberi Tugas.



Pekerjaan Cat Dinding - Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran dinding bangunan dan finishing / atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar. - Untuk dinding-dinding dalam (interior walls) dan dinding luar bangunan (exterior walls) digunakan cat merk Dulux atau setara sesuai yang tercantum dalam Bill of Quantity. Warna akan ditentukan kemudian. - Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak–retak serta sudah dilapis wall sealer dan Pemborong meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas. - Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata. - Sesudah 7 (tujuh) hari plamur terpasang dan dilakukan percobaan warna kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya di dinding dicat dengan menggunakan Roller. - Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan terhadap bidang dinding harus dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.



C. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR -



-



-



Lingkup Pekerjaan Semua pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja, pengangkutan yang dibutuhkan serta pelaksanaan pekerjaan beton struktur yang meliputi semua elemen struktur gedung mulai dari poer dan sloof sampai ke atap gedung, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan dari bagian kerja ini. Pemborong harus bertanggung jawab atas instalasi semua alat-alat yang terpasang, selubung-selubung dan sebagainya yang tertanam didalam beton. Syarat-syarat umum pada pekerjaan ini berlaku penuh SNI 2847 : 2013 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak termasuk pada gambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah ukuranukuran dalam garis besar. Ukuran-ukuran yang tepat, begitu pula besi penulangannya ditetapkan dalam gambar-gambar struktur konstruksi beton bertulang. Jika terdapat selisih dalam ukuran antara kedua macam gambar itu, maka ukuran yang berlaku harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Perencana atau Direksi, guna mendapatkan ukuran yang sesungguhnya yang



-



-



-



-



disetujui oleh Perencana. Apabila didalam pelaksanaan pekerjaan terjadi penyimpangan dari syarat-syarat yang telah ditentukand alam RKS ini, maka segala akibat yang ditimbulkan oleh penyimpangan tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya. Perencanaan, bahan, pelaksanaan, peralatan dan pengujian untuk pekerjaan struktur beton bagian atas (upper structure) bila ditentukan lain harus mengikuti syarat- syarat dan ketentuan-ketentuan yang diberikan dalam SNI 2847 : 2013 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Material Semen Portland Semen yang digunakan harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu dan dalam zak yang tertutup seperti yang disyaratkan dalam NI-8 atau type I menurut ASTM memenuhi S.400 menurut Standar Semen Portland yang digariskan oleh Asosisasi Semen Indonesia.Merk yang dipilih tidak ditukartukar dalam pelaksanaan kecuali atas pertimbangand an persetujuan tertulis dari DIREKSI Lapangan, yang hanya dapat dilakukan dalam keadaan :  Tidak adanya stock dipasaran dari merk yang tersebut di atas.  Pemborong memberikan jaminan data-data teknis bahwa kualitas semen penggantinya adalah dengan kualitas yang setara dengan mutu semen yang tersebut di atas.  Batas-batas pembetonan dari penggunaan merk semen berlainan jenis harus diketahui. Agregat Agregat kasar, kualitas aggregates harus memenuhi syarat-syarat SNI 2847 : 2013. Aggregates berupa koral atau crushed stone yang mempunyai susunan gradasi baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak porous). Butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, batu pecah jumlah butir-butir pipih maksimum 20 % bersih, tidak mengandung zat-zat aktif alkali. Dimensi minimum dari aggregates kasar tidak lebih dari 2,5 cm dan tidak lebih dari 0,25 dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.  Aggregates halus, pasir butir-butir tajam, keras, bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan-bahan organis, kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh melebihi dari 4% berat. Sisa diatas ayakan 4 mm sisa harus minimum 2 % berat, sisa diatas ayakan 2 mm harus minimum 10 % berat, sisa ayakan 0,25 mm harus berkisar antara 80 % dan 90 % berat. 



-



Air dan Beton  Air yang dipakai untuk semua beton, spesi/mortar dan spesi injeksi harus bebas dari lumpur, minyak, asam dan bahan organik basah, garam dan kotoran- kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.  Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air yang dipakai, dianjurkan untuk mengirim contoh air itu ke Lembaga Pemeriksaan bahan-bahan yang disetujui DIREKSI Lapangan / Direksi atas biaya Pemborong, untuk diselidiki sampai seberapa jauh ait itu mengandung zat-zat yang dapat merusak beton / tulangan



-



Acuan (Bekisting) dan Perancah (Scaffolding) Acuan (bekisting) yang digunakan dalah dari multiplek tebal 9 mm dengan rangka kayu pengaku secukupnya, harus dipergunakan untuk pencetakan semua kolom (kecuali kolom praktis), semua listplank dan semua tangga-tangga gedung. Perancah (scafolding) dapat dipergunakan dari pipa-pipa besi yang direncanakan rangkaiannya sedemikian rupa sebagai perancah yang memenuhi syarat, atau dapat pula dari kayu dolken/bambu bulat dengan diameter minimum 8 cm, jarak minimal antar tiang perancang adalah 50 cm.



-



Baja Tulangan Jika tidak ditentukan lain dalam gambar-gambar struktur, jenis dan mutu besi beton yang dipakai dalam pekerjaan struktur beton ini adalah baja polos diameter ≤ 12 mm, mempunyai kekuatan tarik lelah maksimum 2400 kg/cm2 dan baja ulir diameter > 12 mm, mempunyai kekuatan tarik lelah maksimum 3200 kg/cm2 atau U-32. Khusus untuk jenis-jenis baja tulangan yang berdiameter 19 mm ke atas, didatangkan dalam keadaan lurus (tidak boleh ditekuk) dari pabriknya. Untuk pembuktian nilai tegangan leleh dari mutu baja, kontraktor berkewajiban melakukan uji tarik di laboratorium dan disetujui oleh Pengawas.



-



Mutu Beton Jika tidak ditentukan lain dalam gambar struktur mutu beton yang digunakan adalah K-250 (fc’21,7 MPa) dan K-300 (fc’26,4 MPa)untuk beton struktural dengan tegangan tekan hancur karakteristiknya untuk kubus beton ukuran 15x15x15 cm3, pada usia 28 hari dengan derajat konfidensi = 0,95 dan K-175 (fc’14,5 MPa) untuk beton non struktural. Untuk memungkinkan pencapaian kualitas beton ini, Pemborong diwajibkan menggunakan beton ready mix



-



Admixture (bahan – bahan tambahan dalam adukan beton) Untuk pembetonan pada umumnya tidak diharuskan menggunakan admixtures, bila diperlukan dapat diusulkan kepada Direksi



-



Penyimpanan  Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai dengan waktu dan urutan pelaksanaan.  Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh) sesuai dengan berat dari apa yang tercantum pada zak (tidak terdapat kekurangan), setelah diturunkan disimpan pada gudang-gudang yang kering dan terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah. Jika ada semen yang mulai mengeras, bagian tersebut masih harus dapat ditekan hancur dengan tangan dan jumlahnya tidak boleh melebihi 5% dari berat semen.  Besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu yang bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misalnya : minyak dan lain- lain).  Aggregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan lain jenisnya/gradasinya dan diatas lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya dengan tanah.



-



-



-



-



Campuran Beton Campuran beton yang digunakan adalah beton dengan kekuatan karakteristik K250 (fc’ fc’21,7 MPa) dan K-300 (fc’26,4 MPa) untuk seluruh komponen Beton Struktural dan K-175 (fc’ 14.5 Mpa) Untuk Komponen Beton Non Struktural. Campuran Beton tersebut harus direncanakan dengan melakuan pengujian material dilaboratorium dan Membuat mix Design. Index yang ada dalam analisa campuran beton hanya berlaku untuk membantu dalam penawaran, untuk pelaksanaan kontraktor berkewajiban membuat Mix Design dan melakukan pengujian terhadap material yang digunakan dan disetujui oleh Pengawas. Dalam menentukan campuran beton, terutama gradasi aggregat dan kekentalannya yang perlu diperhatikan pula peruntukan beton tersebut dan ukuran potongan beton yang akan dicor, agar beton dapat dipadatkan dengan baik, dan tidak terjadi pemisahan aggregat. Beton juga harus diperhitungkan untuk tidak mengalami pengendapan selama pengangkutan dan pengecorannya. Beton yang mudah mengendap tidak diperkenankan dipergunakan. Ukuran maksimum aggregat untuk beton struktur adalah 2 cm. Untuk struktur struktur dengan penampang tipis ukuran aggregat maksimum yang dipakai adalah 1 cm, sedangkan untuk struktur yang memiliki ukuran penampang dan jarak antar tulangan yang besar, ukuran aggregat yang dapat dilihat pada tabel berikut



Type Struktur



Minimum Cement Content Setiap m3 Beton ( kg )



Beton didalam ruang bangunan dengan 325 keadaan keliling korasif disebabkan oleh kondensasi atau uap-uap korasif Beton diluar ruang bangunan terlindung dari 275 hujan terik matahari langsung Beton yang masuk kedalam tanah dan 375 mendapat pengaruh sifat alkali dari arah tanah atau air tanah Tabel . Jumlah semen minimum dalam setiap m3 beton -



Setelah Pemborong mendapat persetujuan dari Direksi tentang campuran beton akan dipakai, serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam campuran beton tersebut. Pemborong harus tetap menggunakan campuran serta bahan- bahan tadi selama pekerjaan beton, kecuali apabila dilakukan trial mix yang baru dan mendapat persetujuan dari Direksi. Type Struk



Slump ( Cm ) Minimum Maximum



tur



Konstruksi bawah tanah Balok kolom dan pelat



2.5 7.5



9.0 15.0



Tabel Nilai Slump untuk setiap pekerjaan beton Type Struktur Beton didalam ruang bangunan Beton di luar ruang bangunan Beton yang masuk ke dalam tanah Beton yang kontiniu berhubungan dengan air



Hubungan dengan Non Korosif Korosif 0.60 0.60 0.55



0.52 0.60 0.52



0.57



0.52



Tabel Nilai Faktor Air Semen Maksimum



-



-



-



-



-



-



-



Campuran Beton yang dilakukan di lapangan Dalam melakukan pencampuran beton, baik semen, aggregat, maupun air harus dicampur dengan perbandingan berat. Apabila akan dilakukan dengan perbandingan volume, pemborong harus mengajukan metoda dan alat penakar kepada Direksi untuk disetujui. Untuk pencampuran beton, pemborong harus mengajukan job mix formula yang dikeluarkan oleh laboratorium yang telah disetujui oleh direksi Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin ( Molen ), type dan kapasitasnya harus mendapat persetujuan dari Direksi. Metoda pengadukan, kecepatan pengadukan harus disesuaikan dengan rekomendasi dari pabrik pembuat mesin tersebut. Kapasitas mesin pengaduk tidak boleh dilampaui. Beton Ready Mix Bila beton yang digunakan adalah berupa ready mix maka harus didapatkan dari sumber yang disetujui oleh direksi, dengan takaran, adukan serta cara pengiriman/pengangkutannya harus memenuhi persyaratan didalam ASTM C9478a. Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang sesuai dengan yang telah diuji di laboratorium, serta secara konsisten harus dikontrol bersama-sama oleh Pemborong dan Supplier beton ready mixed. Kekuatan beton minimum yang dapat diterima adalah berdasarkan hasil pengujian yang diadakan di laboratorium. Batas temperatur beton ready mix sebelum dicor disyaratkan tidak melampaui 32°C. Penambahan bahan aditive dalam proses pembuatan beton ready mix harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat aditive tersebut. Bila diperlukan dua atau lebih jenis bahan aditive maka pelaksanaannya harus dikerjakan secara terpisah. Dalam pelaksanaannya harus sesuai ACI 212-2R-71 dan ACI 212.IR-63. Jumlah pemakaian air untuk campuran harus sudah diperhitungkan benar sesuai dengan slump yang dibutuhkan dan dimasukan langsung ditempat pembuatan beton sehingga tidak dibolehkan melakukan penambahan air dilapangan. Pelaksanaan pengadukan dapat dimulai dalam jangka waktu 30 menit setelah



-



-



-



-



-



-



-



-



-



semen dan agregat dituangkan dalam alat pengaduk. Proses pengeluaran beton ready mix di lapangan proyek dari alat pengaduk dikendaraan pengangkut harus sudah dilaksanakan dalam jangka waktu 1,5 jam atau sebelum alat pengaduk mencapai 300 putaran. Dalam cuaca panas, batas waktu tersebut diatas harus diperpendek sesuai petunjuk DIREKSI. Perpanjangan waktu dapat diijinkan sampai dengan 4 jam bila dipergunakan retarder yang harus disetujui oleh direksi. Apabila temperatur atau keadaan lainnya yang menyebabkan perubahan slump beton maka Pemborong harus segera meminta petunjuk atau keputusan direksi dalam menentukan apakah adukan beton tersebut masih memenuhi kondisi normal yang disyaratkan. Tidak dibenarkan untuk menambah air kedalam adukan beton dalam kondisi tersebut. Mix Design dan Trial Mix Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu memberikan Mix Design dan melaksanakan Trial Mix dengan bahan - bahan yang telah disetujui oleh Direksi. Trial Mix yang dilaksanakan harus berhasil, dalam arti memenuhi kriteria kekuatan tekan beton karakteristik, slump serta syarat-syarat lainnya. Biaya dari trial mix serta pengetesannya adalah merupakan sepenuhnya tanggung jawab Pemborong. Beton dari hasil trial mix ini mula-mula harus diperiksa terhadap kekentalannya, kohesi dan gradesinya. Jika hasil-hasil tersebut memenuhi syarat, kemudian dilakukan test kubus sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. Apabila ternyata hasil trial test dilaksanakan oleh Pemborong tersebut tidak memenuhi syarat, Pemborong harus melakukan trail test kembali dengan mengubah komposisi dari adukan bahan yang dipakai. Hal-hal yang perlu dicatat dan diserahkann oleh Pemborong kepada Direksi adalah :  Type gradasi dari aggregat  Sumber aggregat dan test laboratorium  Sumber air dan test laboratorium  Type dan merk semen yang akan dipakai dan hasil test laboratoriumnya.  Berat masing-masing komponen yang akan digunakan dalam trial mix / mix design.  Mutu beton yang akan dicapai dan karakteristik lainnya.  Hasil test secara keseluruhan  Admixture yang akan digunakan Transport Beton Pengangkutan beton harus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga tidak mempengaruhi kekuatan serta sifat-sifat fisik beton tersebut, serta misalnya pemisahan beton, kekentalan beton dan lain sebagainya. Pengangkutan beton harus kontiniu, direncanakan juga tempat pengecoran yang



-



-



akan memungkinkan dan metoda pengangkutan beton dilapangan (terutama untuk pengecoran yang dilakukan di ketinggian ) Ketinggian jatuh dari adukan beton perlu diperhatikan, tempat jatuhan beton tersebut harus bersih dari segala macam kotoran. Apabila pemisahan adukan beton terjadi, beton harus diaduk kembali (remixed) sebelum dilakukan pengecoran, Beton yang sudah tercemar bahan-bahan lain tidak diperkenankan untuk dipakai. Apabila Pemborong bermaksud menggunakan pompa beton (concrete pump) atau alat-alat lain, Pemborong harus mengajukan data-data sebagai berikut untuk disetujui Direksi.  Type peralatan  Susunan serat support dari pipa pompa  Prosedure pengisian dan penggosongan kembali pipa  Prosedure pengoperasian pompa  



-



-



-



-



-



-



-



-



Prosedure apabila ada penundaan pengadaan adukan beton Diameter dalam dari pipa tidak boleh kecil dari 3 x diameter aggregat maksimum yang digunakan. Pipa aluminium tidak diperkenankan untuk digunakan.



Pengecoran Beton Kualitas beton yang harus dicapai dalam pekerjaan struktur beton ini adalah K250 (fc’ fc’21,7 MPa) dan K-300 (fc’26,4 MPa). Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan SNI 2847 : 2013. Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini dengan memperlihatkan data-data pelaksanaan dilain tempat dengan mengadakan trial mix. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-ketentuan dalam SNI 2847 : 2013, mengingat bahwa 32/C faktor yang sesuai disini adalah sekitar 0,52-0,55 maka pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut SNI 2847 : 2013. Pemborong harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat dengan disahkan oleh DIREKSI, laporan tersebut harus dilengkapi dengan harga karakteristiknya. Jumlah semen minimum 3 340 kg/m3 beton, khusus pada atap, pondasi, luifel jumlah minimum tersebut dinaikan menjadi 365 kg/m3 beton (atau adukan standar minimum 1:1,25:2,5 dan 1:2:3). Pengujian kubus percobaan harus dilakukan di laboratorium yang disetujui oleh DIREKSI atas biaya Pemborong. Pengujian kubus selanjutnya secara periodik mengikuti ketentuan-ketentuan dalam SNI 2847 : 2013 Jika perlu digunakan juga pembuatan kubus percobaan umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan hasilnya tidak boleh kurang dari 65% kekuatan yang diminta pada 28 hari. Jika hasil tekan benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan pengujian beton ditempat dengan cara-cara seperti ditetapkan dalam SNI 2847 : 2013. Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah yang tidak tergenang air, selama 7 (tujuh) hari dan selanjutnya dalam udara terbuka.



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



Pengadukan beton dalam angker tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah seluruh komponen adukan masuk ke dalam mixer. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ke tempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya degradasi komponenkomponen beton. Harus menggunakan vibrator untuk pemadatan beton yang memenuhi ketentuan dalam SNI 2847 : 2013. Penempatan siar-siar pelaksanaan sepanjang tidak ditentukan lain dalam gambar struktur, harus mengikuti ketentuan dalam SNI 2847 : 2013 dan sebelum pengecoran beton dilaksanakan Pemborong harus membuat gambar pelaksanaan (shop drawing) siar-siar tersebut yang telah disetujui oleh DIREKSI. Siar-siar tersebut harus dibasahi terlebih dahulu dengan air semen yang diberi campuran bahan pengikat (calbond atau sejenis) atas persetujuan direksi. Selama pelaksanaan pengecoran beton berlangsung, harus diperhatikan letak penulangan agar tidak berubah tempatnya. Jika kelalaian akan hal ini terjadi sehingga menyebabkan perubahan kekuatan konstruksi maka segala resiko yang timbul akibatnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong. Pengecoran tidak diperkenankan selama hujan turun, air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada siar-siar pelaksanaan. Air semen atau spesi yang hanyut dan terhampar harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan dilanjutkan. Pengecoran yang sudah dimulai pada suatu bagian tidak boleh terputus sebelum selesai Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja tulangan beton, pemasangan instalasi-instalasi yang harus ditanam, penyokongan dan pengikatan serta penyiapan permukaan-permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus mendapat persetujuan dari direksi. Sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran harus bersih dari zat-zat asing yang akan mempengaruhi/mengurangi kekuatan hasil pengecoran. Beton tidak diperkenankan berhubungan dengan air yang mengalir sebelum beton tersebut cukup keras. Pemborong harus memasang lantai kerja (blinding course) yang merata di atas permukaan tanah, yang terdiri dari lapisan beton setebal 5 cm dan mempunyai sifat menyerap (absorptive), hal ini diperlukan untuk mempermudah pemasangan tulangan dan pengecoran beton di atas dasar permukaan tanah. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton, untuk itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor. Bila tidak ditentukan lain, maka penahan-penahan jarak dapat berbentuk blok-blok persegi atau gelang- gelang yang harus dipasang sebanyak minimum 8 buah setiap meter cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan jarak tersebut adalah bagian pekerjaan itu. DIREKSI akan memeriksa hasil pekerjaan pembetonan terhadap kemungkinan adanya cacat-cacat. Apabila terdapat cacat pada pkerjaan pembetonan maka Pemborong harus memperbaikinya kembali atas biaya Pemborong. Bentuk atau cara-cara perbaikan cacat pada pekerjaan pembetonan tersebut adalah menjadi wewenang DIREKSI dan Pemborong wajib melaksanakannya.



-



-



-



-



-



-



-



-



-



Pemadatan Beton Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator concrete selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulang. Pemborong harus menyediakan vibrator concrete untuk menjamin efisiensi tanpa adanya penundaan. Pada waktu pengecoran balok, kolom, pelat, vibrator concrete harus dapat masuk kedalam bekisting sehingga didapatkan pemadatan yang baik. Waktu pengecoran, vibrator concrete tidak boleh mengenai baja tulangan yagn dapat menyebabkan perpindahan posisi tulangan. Vibrator concrete tidak boleh digunakan untuk meratakan beton secara horizontal setelah beton dipadatkan diratakan dengan baik, beton harus dibiarkan sampai mengeras Beton Pada Suhu Udara Tinggi Pemborong harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan terhadap kemungkinan beton mengalami perubahan akibat suhu udara yang tinggi, terutama terhadap sifat plastis dan kekuatan beton tersebut. Pada suhu udara yang terlalu tinggi, direksi dapat menunda pengecoran atau menginstruksikan pemborong untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu sebelum pengecoran dilakukan. Apabila suhu udara sekeliling melebihi 32 0C, suhu beton harus diusahakan serendah mungkin dengan cara menghindari penyinaran langsung matahari terhadap agreat dan mixer atau dengan menggunakan air pencampur yang dingin. Acuan (Bekisting) harus disemprot dahulu dengan air untuk menurunkan suhunya, dengan memperhatiakan aliran keluarnya air tersebut dari dalam acuan. Apabila diangggap perlu Direksi dapat meminta monitoring terhadap suhu beton maupun suhu udara sekeliling. Apabila suhu udara siang ternyata terlalu tinggi. Pemborong harus melaksanakan pengecoran pada malam hari. Beton harus dicor secepat mungkin setelah mengadukan untuk menghindari pengaruh panas matahari setting time beton. Untuk pengecoran beton dalam volume yang besar, Pemborong harus memperhitungkan kemungkinan crack akibat suhu yang tingi dari beton. Construction Joint Posisi pengaturannya harus mendapat persetujuan Direksi. Siar dalam kolom sebaiknya ditempatkan sedekat mungkin dengan bidang bawah dari balok tertinggi. Siar dalam balok dan pelat ditempatkan ditengah-tengah bentang. Siar vertikal dinding sebaiknya dihindari, siar harus dibuat sekecil mungkin dan atas persetujuan Direksi. Sebelum pengecoran baru, permukaan dari beton lama harus dibersihkan terlebih dahulu dari segala macam kotoran dan dikasarkan. Kotoran - kotoran



-



-



-



-



disingkirkan dengan cara penyemprotan permukaan dengan air dan menyikat sampai aggregat kasar tampak. Setelah permukaan siar tersebut bersih, bubur semen ( grout ) yang titpis dilapiskan merata keseluruh permukaan. Pemborong harus memasang water stop untuk semua siar pelaksanaan pada pelat basement dan dinding yang berada dibawah muka air tanah. Pemeliharaan Beton (Curing) Beton harus dilindungi selama berlangsung proses pengerasan terhadap matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya. Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga tetap basah, selam 24 hari dengan menyemprotkan air atau menggenagi dengan air pada permukaan beton tersebut ataupun dengan menutupi dengan karung goni basah. Metode pemeliharaan beton harus diajukan oleh Pemborong pada Direksi untuk disetujui. Selain menggunakan air, apabila diperlukan pemeliharaan beton dapat dilakukan dengan campuran kimia untuk pemeliharaan beton. Campuran kimia ini harus benar- benar telah dibersihkan pada saat pekerjaan finishing dimulai. Tes Material



-



-



-



Beton Test mutu beton maupun material - material beton harus dilaksanakan oleh laboratorium independen yang telah disetujui oleh Direksi. Pengujian slump dan kubus beton harus memenuhi syarat SNI 2847 : 2013 Untuk pengujian mutu beton dilapangan digunakan pengujian slump dengan menggunakan kerucut Abrams. Selam pelaksanaan harus ada pengujian slump, ketinggian slump yang diisyaratkan oleh SNI 2847 : 2013 berkisar antara 7,5 cm sampai dengan 15 cm. Cara pengujian slump adalah sebagi berikut : adukan beton diambil saat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton (bekisting), cetakan slump dibasahi dan ditempatkan diatas kayu yang rata atau plat baja. Masukan adukan beton ke dalam cetakan dalam 3 lapis yang kira-kira sama tebalnya. Setiap lapis dipadatkan dengan menusuk- nusuk tongkat pemadat d. 16 mm panjang 60 cm dengan ujungnya yang bulat ( seperti peluru ) masing masing 25 kali . Ratakan permukaan adukan beton dan biarkan selam 30 detik. Selam waktu menunggu ini cetakan dan plat slump dibersihkan dari adukan beton yang berjatuhan. Angkat setakan perlahan-lahan. Dalam pengangkatan posisi cetakan harus dijaga tetap dalam keadaan vertikal. Ukur penurunan dari adukan beton ( slump ), pengukuran dilakukan pada 4 titik, yang nilai penurunan diambil harga rata-rata. Sedangkan pengujian mutu beton dilaboratorium digunakan test kuat tekan yang berbentuk kubus dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm. Pengambilan adukan beton, pencetakan dan curingnya harus dibawah Direksi. Prosedurenya harus memenuhi syarat-syarat SNI 2847 : 2013 Pengambilan beton kubus uji dilakukan sedekat mungkin pada lokasi yang akan dicor, untuk menggunakan concrate pump, kubus diambil setelah beton pompa.



-



-



-



-



-



Untuk pembuatan campuran beton di lapangan, maka pengambilan kubus uji sebagai berikut: 3 kubus uji harus diambil dari setiap 5 meter kubik beton yang dicor, serta 1 slump test untuk setiap sample test. Jumlah minimal kubus coba yang harus diambil adalah 20 buah. Kubus itu dipergunakan untuk test kekuatan 3,7 dan 28 hari. Direksi berhak meminta setiap saat kepada Pemborong untuk membuat uji coba dari adukan yang dibuat. Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan kubus coba menjadi tanggung jawab Pemborong. Kubus coba harus ditandai untuk identifikasi dengan suatu kode yang ada menunjukkan tanggal pengecoran, pembuatan adukan bagian struktur yang bersangkutan dan lain - lain setelah selesai percobaan. Cara pembuatan kubus beton adalah sebagai berikut : Isi cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis, setiap lapis diisi kira- kira 1/3 isi cetakan. Masingmasing lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali secara merata. Kemudian ratakan permukaan beton. Biarkan beton dalam cetakan selam 24 jam dan letakkkan pada tempat yang bebas getaran. Setelah waktu 24 jam. Keluarkan benda uji dari cetakan dan rendam benda uji kedalam bak yang berisi air, agar proses pemotongan (curing) beton berlangsung dengan baik, maka perendam dilakukan sampai batas pengujian kuat tekan. Core Test Apabila ternyata hasil test 28 hari tidak memenuhi syarat kekuatan, Direksi berhak meminta core test untuk struktur - struktur beton yang tidak memenuhi syarat- syarat tersebut. Peralatan coring dan metoda - metodanya harus disetujui oleh Direksi. Seluruh biaya pengambilan pengambilan sample untuk core test dan biaya pengetesannya menjadi tanggung jawab Pemborong. Evaluasi Hasil Test - Apabila ternyata hasil test 28 hari tidak memenuhi syarat, Pemborong dapat membongkar dan mengganti seluruh volume beton yang dicor dan segal biaya yang menjadi konsekwensinya adalah tanggung jawab Pemborong. - Sebelum melakukan pembongkaran struktur Pemborong dapat mengusulkan untuk melakukan core tset pada struktur - struktur yang sudah selesai di cor. - Pemborong juga dapat mengusulkan untuk melaksanakan loading test pada struktur tertentu. Metoda pelaksanaan loading test harus terlebih dahulu disetujui oleh Direksi. - Semua biaya pengetesan, pembongkaran maupun pengecoran kembali menjadi tanggung jawab Pemborong. Pembongkaran dan Pemasangan Baja Tulangan Pembengkokan besi beton harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar dan tidak menyimpang dari SNI 2847 : 2013. - Pembengkokan itu dilakukan tenaga yang ahli, dengan menggunakan alat-



alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat, patah, retak-retak dan sebagainya.



-



-



Sebelum penyetelan dan pemasangan dimulai, Pemborong harus membuat rencana kerja pemotongan dan pembengkokan baja tulangan (bar cutter dan bar bending schedulle), yang sebelumnya harus diserahkan kepada Direksi untuk disetujui. Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil sesuai dengan gambar dan sudah diperhitungkan terhadap toleransi penurunannya. Pemasangan dengan menggunakan pelindung beton (beton decking) sesuai dengan gambar. Apabila hal tersebut tidak tercantum didalam gambar atau dalam spesifikasi ini, maka dapat digunakan SNI 2847 : 2013 sesuai tabel berikut ini.  Tebal selimut Bagian Konstruksi Beton minimum (cm) - Pelat 3 - Dinding 3 - Balok 5 - Kolom 5 Tabel Selimut Beton



-



-



-



Pembengkokan kembali besi ulir tidak diperkenankan. Apabila baja polos yang sudah dicor beton, jari-jari pembengkokan minimal harus dua kali diameter dari tulangan tersebut. Semua pemotongan, pembengkokan dan toleransi pembengkokan haru sesuai dengan SNI 2847 : 2013. Semua tulangan harus diikat dengan baik dengan kawat beton Pemotongan atau ketentuan penempatan sambungan harus disesuaikan dengan gambar atau ditempat yang ditentukan dan disetujui oleh Direksi. Tulangan yang telah terpasang tetapi belum dicor harus dilindungi sepenuhnya terhadap korosi, sesuai pengarahan yang diberikan oleh Direksi. Apabila tulangan selesai dipasang, pemborong harus melaporkannya kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui. Pemborong tidak diperkenankan melakukan pengecoran sebelum tulangan yang terpasang diperiksa dan disetujui oleh Direksi, tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari Direksi



Acuan Umum Acuan, baik yang sementara maupun yang permanen, dimaksudkan untuk membentuk struktur-sturktur beton dengan segala detailnya. Acuan yang dibuat harus dapat dipertahankan bentuknya, baik selama pemasangan tulangan maupun pengecorannya. - Perancah termasuk segala jenis unsur-unsurnya seperti pengaku, balok, pengikat dan tiang, juga termasuk pondasi sementara yang diperlukan untuk memikul acuan tanpa menimbulkan settlement. - Baik acuan maupun perancah harus dilaksanakan oleh Pemborong, untuk menyangga berat maupun tekanan dari beton dalam keadaan basah dan peralatan yang mungkin ada diatasnya, serta beban-beban kejut dan getaran. Kesemuanya ini harus direncanakan dengan metoda ereksi dan pembongkaran yang sederhana sehingga memudahkan pemasangan, penambahan maupun pembongkarannya. -



-



Deflekasi (lendutan) yang diijinkan terjadi adalah 1/900 bentang dan balok kantilever, lendutan yang diijinkan adalah 1/300 bentang. Brancing-brancing harus dipasang untuk meghindari pergerakan horizontal, transversal maupun longitudinal yang terjadi. Gambar-gambar yang menunjukkan detail dari acuan maupun perancah, perhitungan perancah, elevasi dari acuan maupun perancah harus diajukan oleh pemborong untuk disetujui oleh Direksi.



Bekisting yang digunakan - Acuan dibuat dari multipleks dengan ketebalan minimum 9 mm. Atau material lain yang disetujui oleh Direksi. - Acuan yang dipakai harus bersih dari segala macam kotoran, apabila akan digukana kembali acuan harus bersih, acuan yang sudah rusak dan tidak lurus lagi tidak diperkenankan dipakai kembali. - Untuk mengejar kecepatan pengecoran, diisyaratkan agar Pemborong membuat panel- panel bekisting yang standar untuk acuan bagian konstruksi yang tipikal Pelaksanaan Pekerjaan Multipleks yang digunakan untuk acaun harus ditumpu sepanjang tepinya. Kaso-kaso, pengaku dan penumpu harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dipertahankan kelurusannya dan kekuatannya selama pengecoran mapun pemadatan beton dilakukan. - Pengaku, acuan serta perancah yang dibuat harus dipersiapkan terhadap kemungkinan settlement dari perancah tersebut. Acuan harus diperbaiki apabila ternyata perancah mengalami settlement. - Semua tiang perancah harus dipasang dengan pengaku vertikal horizontal maupun diagonal. Barcing lateral harus dari dua arah dan bracing diagonal harus dua sisi, baik horizontal maupun vertikal. Apabila tiang ternyata perlu disambung, pemasangan bracing harus diatur sesuai dengan lokasi penyambungan tersebut. - Acuan untuk beton prategang harus diperhitungkan dapat menahan gaya gaya yang mungkin terjadi selama penarikan (stressing) berlangsung. - Sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan, semua unsur yang harus berada di dalam beton tersebut sudah ditempatkan secara benar, termasuk pengaturan selimut betonnya. - Seluruh perancah dan acuan harus diperiksa kembali pada saat pengecoran beton akan dimulai. Apabila ternyata ada bagian perancah atau acuan yang berubah posisi, perancah maupun acuan tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum pengecoran dilaksanakan. -



Waktu untuk melepas bekisting - Acuan dapat dilepaskan dari beton apabila pembongkarannya dapat dipastikan tidak mengakibatkan kerusakan beton, dan acuan tersebut sudah mudah dilepaskan dari beton. - Waktu untuk melepas acuan dan perancah tergantung dari cuaca, metoda



pemeliharaan beton, kekuatan beton type dari struktur dan beban rencana. Dalam segala hal, waktu untuk melepas acuan dan perancah tidak kurang dari -



No



Unsur Struktur



Waktu



1 Samping balok, didinding, kolom yang tidak dibebani 2 Pelat 3 Balok ( acuannya saja) 4 Perancah pelat diantara balok 5 Perancah balok dan plat slab 6 Perancah kantilever -



Pekerjaan pembongkaran sebelumnya oleh Direksi



acuan



harus



dilaporkan



24 jam 28 hari 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari



dan



disetujui



Finishing Beton Permukaan Beton Beton yang permukaan kelihatan (exposed) harus difinish dengan adukan. Lubang-lubang yang terjadi pada beton harus disi dengan adukan. - Untuk dinding penahan tanah, lubang pengikat acuan tidak diperkenankan. - Lubang - lubang pada permukaan beton tidak boleh lebih besar dari 3 mm, lubang yang lebih besar diameter 3 mm tapi lebih kecil dari 20 mm tidak boleh melebihi 0.5 % dari permukaan beton tersebut. Lubang yang lebih besar dari 20 mm tidak diperkenankan. Apabila terdapat lubang yang lebih besar dari 20 mm, harus dikonsultasikan oleh Direksi. - Jika permukaan beton tidak cacat, adukan yang digunakan untuk perbaikan harus berwarna sama dengan beton disekelilingnya. Sample harus dibuat dahulu sebelum perbaikan permukaan beton tersebut dimulai. -



Pelat - Permukaan pelat harus merupakan permukaan yang rata tanpa adanya kelebihan adukan ataupun lubang-lubang pada permukaan pelat tersebut, diluar batas toleransi yang diijinkan. - Apabila penambahan permukaan finishing tersebut langsung dilakukan sebelum beton mengeras secara total, semua kelebihan air, adukan maupun kotoran- kotoran lain dibersihkan dengan cara disikat hati-hati untuk mencegah ikut terbawanya aggregat yang sudah dicorkan. - Apabila plat difinish dengan adukan, permukaan beton tersebut harus dibaut kasar sesuai dengan schedule finishing yang ada. Permukaan beton tersebut harus diratakan sehingga memliki level yang sama, tidak melewati batas toleransi yang diijinkan.



Toleransi Pekerjaan Pengecoran Toleransi pelaksanaan dari seluruh pekerjaan beton, dalam segala hal tidak boleh melebihi schedule toleransi dibawah ini. Posisi as kolom dan as dinding geser (posisi bangunan) Posisi Pondasi dan Pile Cap Dimensi pondasi dan Pile Cap Dimensi unsur – unsur vertical dan miring Dimensi horizontal kolom dan dinding geser dari ketinggiannya Level rata – rata



Deviasi level dari permukaan plat Deviasi potongan (plat, balok kolom maupun dinding geser) Bukaan pada dinding dan plat Tangga



6 mm dalam 3 m panjang nilai maksimum 1 cm untuk seluruh panjang 2 % dari lebar pondasi dengan nilai maksimum 5 cm Minus 1 cm sampai plus 5 cm minus 5% sampai plus 10 % dengan nilai maksimum 5 cm 5 mm dalam 5 mm dengan nilai maksimum 1 cm untuk seluruh Panjang 1,2 cm dari ketinggian 30 m 2 cm dari ketinggian 60 m 2,5 cm dari ketinggian 90 m Jarak lantai ke lantai 3 m, deviasi = 6 mm Jarak lantai ke lantai 6 m, deviasi = 1,2 Jarak lantai ke lantai lebih dari 12 m, deviasi = 2mm 6 mm dari 3 m Panjang 1 cm dari 6 m Panjang dengan nilai maksimum 2 cm untuk Panjang keseluruhan Dimensi =15 cm + 1,2 cm sampai -mm 6 mm Masing – masing tanjakan 2 mm keseluruhan 6mm Masing – masing injakan 3 mm keseluruhan 6mm



minus 1 cm sampai plus 5 cm minus 5% sampai plus 10 % dengan nilai maksimum 5cm



Dimensi pondasi dan Pile cap Dimensi unsur-unsur vertikal dan miring Dimensi horizontal kolom geser dari ketinggiannya



dan dinding



5 mm dalam 5 mm dengan nilai maksimum 1 cm untuk seluruh panjang 1,2 cm dari ketinggian 30 meter 2 cm dari ketinggian 60 meter 2,5 cm dari ketinggian 90 meter



Level rata-rata



Jarak lantai ke lantai 3 meter, deviasi = 6 mm Jarak lantai ke lantai 6 meter, deviasi = 1,2 Jarak lantai ke lantai lebih dari 12 meter, deviasi = 2 mm



Deviasi level dari permukaan plat



6 mm dari 3 meter panjang 1 cm dari 6 meter panjang dengan nilai maksimum 2 cm untuk panjang keseluruhan. Dimensi < 15 cm + 1 cm sampai -3mm Dimensi >=15 cm + 1,2 cm sampai -mm 6 mm Masing- masing tanjakan 2 mm keseluruhan 6mm Masing- masing injakan 3mm keseluruhan 6mm



Deviasi potongan (plat, balok kolom maupun dinding geser) Bukaan pada dinding dan plat Tangga



PEKERJAAN PONDASI -



Lingkup Pekerjaan Penyelidikan lapangan Persiapan Peralatan dan tenaga kerja Penentuan as-as kolom dan pondasi Pondasi Sumuran



Uraian Teknis Penyelidikan Lapangan - Sebelum mengajukan penawaran, Pemborong dianggap telah mengunjungi dan mempelajari keadaan sebaik-baiknya, termasuk yang tidak disebutkan secara khusus dalam gambar- gambar struktural. - Jika Pemborong ingin melakukan penyelidikan tambahan yang menyangkut galian, sondir, boring dan sebaginya, sebelum mengajukan penawaran, hal ini dapat dilakukan atas tanggungan biaya Pemborong tersebut. Ijin masuk lapangan dapat diatur kemudian Peralatan dan Tenaga Kerja - Semua peralatan, pengangkutan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pondasi pada posisinya yang permanen menjadi tanggung jawab Pemborong. - Sebelum mulai di lapangan dengan pekerjaan pondasi yang sesungguhnya, Pemborong supaya memebrikan detail lengkap mengenai program kerja, jumlah dan type peralatan, organisasi dan personalia dilapangan dan sebagainya kepada



-



Direksi Direksi akan minta penggantian peralatan dan personalia bilamana hal ini dianggap tidak cocok. Penentuan As Kolom dan Pondasi Pemborong supaya menentukan as – as kolom maupun pondasi plat dengan teliti dan dibawah pengawasan seorang ahli ukur



-



Pondasi Tapak/Plat Setempat Mutu Beton K 300/fc’ 26,4 MPa Mutu Baja U_24 besi polos, U_32 besi ulir Sebelum dilakukan pengecoran, dasar galian pondasi harus benar-benar bebas air, untuk itu dasar pondasi plat harus diberi lantai kerja sedemikian rupa agar air tidak naik kepermukaan jika masih ada juga air maka kontraktor wajib menyediakan pompa untuk mengeluarkannya



PEKERJAAN WATER PROOFING MEMBRAN -



-



-



Ketentuan Umum Sebelum pekerjaan waterproofing dilakukan maka : Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan dilapangan agar mendapat gambaran luas yang presisi atas bidang yang akan dilapisi bahan waterproofing. Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan waterproofing yang akan digunakan. Contoh-contoh bahan waterproofing harus disertai brosur yang memuat data teknis dan cara pemasangan. Lapisan kedap air harus dilaksanakan pada tempat-tempat yang memerlukan dan berhubungan dengan air atau kelembaban. Lapisan kedap air pada lantai harus mencakup sekeliling dinding sampai setinggi minimal 20 cm. Jaminan tertulis 5 (lima) tahun dari Kontraktor yang dicounter-sign oleh supplier/product Lingkup Pekerjaan Menyediakan bahan, menyiapkan dan mengerjakan waterprofing pada bagianbagian yang sesuai dengan gambar rencana. Persyaratan Bahan Bahan Bituline Astar dan Bituline Prima PP-300



Pelaksanaan Pekerjaan - Anda harus membersihkan terlebih dulu lokasi struktur beton yang akan dilapisi dengan bahan waterproofing membrane. Pastikan seluruh permukaan dari lokasi tersebut benar-benar bersih dan terbebas dari kotoran. Hal ini sangat penting dilakukan supaya waterproofing membrane bisa dipasang dengan kuat dan tidak bocor - Aplikasikan cat dasar pada permukaan struktur beton tersebut menggunakan primer coating. Lakukan penerapan primer coating ini secara merata ke seluruh permukaan lantai beserta naik ke dinding setinggi 20 cm dari lantai rencana.



Pastikan primer coating tersebut melapis struktur beton dengan rapi dan menutupi semua permukaan. Biarkan supaya mengering. - Pasanglah waterproofing membrane secara merata ke seluruh permukaan beton. Pemasangan waterproofing ini harus dilakukan dengan rapi ya supaya hasilnya pun dapat menempel dengan kuat. Untuk sambungan overlap-nya sendiri bisa menggunakan panjang sekitar 10 cm. Lakukan pekerjaan ini dengan cermat. - Periksa kembali hasil pekerjaan yang telah Anda lakukan. Pastikan waterproofing membrane ini sudah terpasang dengan kuat pada permukaan struktur beton. Anda perlu memberi perhatian lebih pada bagian sudut-sudut dan sambungannya. Cek dengan seksama untuk memastikan jika waterproofing tadi sudah terpasang dengan benar. - Lakukan pengetesan terhadap hasil pekerjaan Anda. Caranya dengan merendam struktur beton yang telah dipasangi waterproofing membrane tadi dengan air selama sehari semalam. Pantau terus hasilnya. Jika volume air tetap, berarti tak ada kebocoran yang terjadi. Sedangkan apabila volume air berkurang, Anda harus mencari titik kebocoran dan menambalnya Pengujian Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi air diatas permukaan yang dibari lapisan kedap air dan pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pelaksana Pengiriman dan Penyimpangan Bahan - Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dlam keadaan baik dan tidak cacat. Beberapa bahan tertentu harus tersegel dan berlabel pabrik. - Bahan harus disimpan dan di tempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering dan bersih, sesuai dengan persyratan yang telah ditentukan. - Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik sebelum atau selama pelaksanaan Contoh - Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan menjamin dari pabrik. - Bila mana diinginkan, kontraktor wajib membuat mock – up sebelum pekerjaan dimulai Cara Pelaksanaan Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli berpengalaman (ahli dari pihak pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan metode pelaksanan, sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapatkan persetujuan dari direksi pelaksana. Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang di tempat yang berhubungan langsung dengan matahari tetapi tidak mempuyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifiasi arsitektur, maka di bagian lapisan atas dari lembar waterproping ini harus diberi lapisan pelindung sesuai dengan gambar



pelaksanan. Dimana lapisan dapat berupa screed maupun finishing Pengamanan Pekerjaan - Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya. - Kalau terdapat kerusakan yang bukan pada waktu disebabkan oleh tindakan pemilik atau pemakai pada watu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan maka kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi Pelaksanan. Biaya yang timbul untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Kontraktor.



PEKERJAAN SCREEDING



Lingkup Pekerjaan Pekerjaan screeding meliputi pekerjaan pelapis waterproofing di dack beton, lantai beton Bahan Plesteran 1 : 2 + acian, tebal min 1,5 cm Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan screeding dipasang diatas pasangan waterproofing yang berfungsi sebagai perata dan pengarah air hujan dengan kemiringan minimal 2%



D. SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR No 1



Uraian Bahan



Type/Merk/



Spesifikasi/Ukuran



Pabrik



PEKERJAAN SIPIL Besi Beton



-



Besi diameter > 12 mm (ulir) BJTS U32



-



Besi diameter ≤ 12 mm (polos)



Semen Portland



BJTP U 24 Semen PCC



Beton Ready Mix



Beton ready mix dari produsen yang memiliki



KS SNI



Semen Padang



izin usaha resmi, bersertifikat SNI dan memiliki labor pengujian beton Pasir



Harus



memenuhi



standar



syarat-syarat yang berlaku dalam PBI 1971



sesuai



dengan



Lokal



Kerikil



Harus



memenuhi



standar



sesuai



Lokal



dengan syarat-syarat yang berlaku dalam PBI 1971 Split 0.5 - 1



Harus



memenuhi



standar



sesuai



dengan Lokal



syarat-syarat yang berlaku dalam PBI 1971 Kayu Bekisting



Multiplek/plywood



9



mm,



untuk



penyangga/skor digunakankayu balok 2



PEKERJAAN ARSITEKTUR Batu Bata



Bata Merah ukuran 5x11x22



Cm,



Lokal



dengan kualitas baik Granit



Kualitas 1



Granito



Plafond



PVC Bermotif, t = 9 mm



Shunda Plafond



Rangka Plafond



Hollow Galvanis 20x40 dan 40x40



List Plafond



List Profil PVC



Shunda Plafond



Kusen Alumunium



Kusen Alumunium 4" Coating Powder



Rangka Pintu / Jendela Coating Powder



Alexindo Alexindo



Alumunium Accesories Pintu Dan Sesuai Dokumen



Dekkson



Jendela Sanitair ACP



Sesuai Dokumen



Toto Maco



- PVDF 0,5 mm - Tebal ACP 4 mm - Rangka



Alumunium



Hollow 40x40x1



Alumunium



Hollow



mm - Rangka



20x40x1 mm Cat



- Interior, Dulux Easy Clean



Dulux



- Eksterior, Dulux Weathershield



Dulux



- Alkali



Dulux



E. SPESIFIKASI TEKNIS ELEKTRIKAL NO 1



MATERIAL PEKERJAAN ELEKTRIKAL Kabel NYY Kabel NYFGbY Panel



SPESIFIK ASI



Saklar Stop Kontak Stop Kontak AC



Supreme Supreme PT. Travesindo Multi Electrik / Siemens ( Plat 2 mm) Supreme Supreme Supreme Phillips Phillips Phillips Phillips Phillips Phillips Phillips Phillips Phillips Phillips Phillips Schneider, MK, Panasonic, Bosch Schneider, MK, Panasonic, Bosch Schneider, MK, Panasonic, Bosch



2



PEKERJAAN INSTALASI FIRE ALARM MCFA Addressable w/ Battery4007ES LCD Annunciator 4007ES4606-9202 8Ch Integration Device4007-9801 Conv Smoke Detector 701P with Base516-600-001 Conv Heat ROR Detector 701H with Base516-900-003 Conv Manual Call Point514-001-142-Y Conv Alarm Motorised Bell576-501-039-T Conv LED 24V Strobe RedLPB24-R-T TBFA Incl Module, 2 Ch Detector & I/O ModuleTBFA-2Z-4i-2o TBFA Kabel FRC



Simplex Simplex Simplex Simplex Simplex Simplex Simplex Simplex Simplex Local metal



3



PEKERJAAN INSTALASI SOUND SYSTEM ControllerLBB1990/00 RouterLBB1992/00 Paging MicrophoneLBB1956/0 Extensiont Paging MicrophoneLBB1957/00 Power Amplifier 240 WattLBB1935/20 BGM SourcePLE-SDT Mixer Amplifier 240 WattPLE-2MA240-EU BGM SourcePLE-SDT Handheld MicrophoneLBC2900/15 Clip On WirellessSHURE Cabinet Loudspeaker 15 WattLB2-UC15-D1 Horn Speaker 25 WattLBC3472/00 Mixer Amplifier 240 WattPLE-1ME240-EU Paging MicrophonePLE-1CS Horn Speaker 15 WattLBC3470/00 Ceiling Speaker 3 WLHM0606/00 Cabinet Loudspeaker 15 WattLB2-UC15-D1 Volume ControlLBC1400/10 Terminal Box Sound SystemTB-SS TBSS Kabel NYYHY Seaker Box 30 W Horn Speaker 50 W



Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Bosch Local Supreme Bosch Bosch



Instalasi Penerangan Dalam Instalasi Stop Kontak Instalasi Power AC RC091V LED27S/865 PSU W30L120 G3 MR PCV RC091V LED38S/865 PSU W60L60 G3 MR PCV DN020B G3 LED15/CW 18W 220-240V D175 SNI DN020B G2 LED12/CW 14W 220-240V D150 SNI DN027C LED12/CW 15W 220V D175 RD ID BN015C SET 1xTLED L1200 16W 74 WT008C LED40/CW L1200 PSU Lampu EXIT LED Gren Batt NICAD 1-6 Watt BCP386 led42 4000 K BCP386 60LED 24W 40K 24V 45 L100



1



N O 4



MATERIAL PEKERJAAN INSTALASI DATA Material Utama SERVER DELL T30 INTEL E3-1225V5 2x 960GB SSD 1TB HDD RAM 64GB ECC DDR4 Intel Xeon E3-1225v5 Processor 3.30Ghz (8M Cache 4 Core 4 Thread) 64GB DDR4 ECC UDIMM 2400/2133Mhz 1TB 7200RPM SATA 3.5inch Cabled HDD 2x 960GB SSD Seagate Nytro Enterprise Series SSD 2.5inch DATACENTER CLASS SSD DVDRW SATA Internal Single PSU 280 Watt, Bronze Deskside Power Cord 220V, 2M Intel I219-LM Gigabit Eth LAN 100/1000Mbps Included Keyboard+Mouse USB 3 Years Next Business Day Warranty Onsite Service Smart UPS SMC 3000I 3 kVA back up 17 menit Switch Manageable CISCO SLM224G 24Port Standing Rak 19" tipe Open 40U Switch Manageable CISCO SLM224G 24Port Rak Wall Mounted 19" 8U UPS kap. 1200 VA Akses Point Kap. 300 mbps 600 ft Tipe UAP-LR Ubiquiti Passive PoE Printer UPS 2 kVA back up 10 menit Switch Hub 24 Port 100/1000 Mbps Instalasi Data Cat. 6 Rak Switch Hub + Fan + UPS 500 VA Router Akses Point Kap. 300 mbps



SPESIFIK ASI DELL



Seagate SATA



DELL ICA Cisco Indorack Cisco Indorack ABBA HP, Canon, Epson ICA HP, Cisco, UNIFI, Tenda MMP, Belden Indorack, ABBA HP, Cisco, UNIFI, Tenda



5



PEKERJAAN INSTALASI TELEPON PABX MDF Kabel ITC Telepon Analog Outlet Telephone



6



PEKERJAAN INSTALASI CCTV 32 Ch. 4K Network Video Recorder CP-VNR-3232 HDD For Storage 4 TBHDD 32" Flat Colour TV Monitor w/ AccessoriesSHARP Switch PoE 16-Port 10/100MbpsSWITCH POE Bullet 2MP HDR 3.2-10mm IP66 IK10 IRNBE-3502-AL Wallmount Equipment RackRACK Box Duradus for Outdoor CameraDURADUS



Panasonic, LG, Samsung, SHARP HP, Cisco, UNIFI, Tenda



Fixed dome 2MP HDR 3.2-10mm IP66 IRNDE-3502-AL Bullet 2MP HDR 3.2-10mm IP66 IK10 IRNBE-3502-AL Wallmount Equipment RackRACK Switch Hub 8 PortSWITCH HUB Switch PoE 16-Port 10/100MbpsSWITCH POE Box Duradus for Outdoor CameraDURADUS Switch PoE 8-Port 10/100MbpsSWITCH POE



CP-Plus CP-Plus CP-Plus CP-Plus CP-Plus CP-Plus CP-Plus



Monitor LCD 40 " NVR 16 Channel Switch Hub 16 Port 100/1000 Mbps Kabel Cat.6 IP Camera Indoor Dome 2.0 MP IP Camera Outdoor 2.0 MP Switch hub 5 port giga bit + PoE



Panasonic, LG, Samsung Panasonic, Samsung HP, Cisco, UNIFI, Tenda MMP, Belden Panasonic, Samsung Panasonic, Samsung HP, Cisco, UNIFI, Tenda



Panasonic NS 300, Siemens Local Kabel metal, Supreme Panasonic Schneider, MK, Panasonic, Bosch



Bosch, DURADUS



F.



2



N MATERIAL O 7 PEKERJAAN INSTALASI TATA UDARA ( AC )



Meidia



8 PEKERJAAN KABEL TRAY Kabel Tray Galvanis Hotdip



Tree Star



9 PEKERJAAN PENANGKAL PETIR Air Terminal Elektro Statis (Non Radioaktif) R = 100 m Obstruction Light 50 W (type LED) Kabel Coaxial 2 x 35 mm2 Instalasi Tiang Penangkal Petir Pipa Galvanis Medium Class Grounding 1 PEKERJAAN MEKANIKAL 0 Tangki Air Bersih type Panel Water Level Control STP (Sewage Triatment Plant) Solar Water Heater 300 liter c/w ACC Sand Filter 250 LM Carbon Filter 250 LPM Pompa Transfer + Panel Kontrol c/w ACC Pompa Booster + Panel Kontrol c/w ACC



14



SPESIFIK ASI



Kurn Phillips Suprime Bakrie pipa, spindo Tembaga



Biogift Local Biogift Wika Arthur, Ebara, Groundfus Arthur, Ebara, Groundfus



1 PEKERJAAN INSTALASI PIPA AIR BERSIH 2 Pipa PPR.PN 10 Pipa PPR.PN 20 Fitting-fitting



WAVIN, DENYA WAVIN, DENYA WAVIN, DENYA



1 PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR DAN 3 BEKAS Pipa PVC kls. AW Fiting-Fitting



WAVIN, DENYA WAVIN, DENYA



PEKERJAAN HYDRANT Hydrant Pilar 100 x 65 x 65 termasuk + pondasi Siemese Conection 4 x 2,5 x 2,5 termasuk + pondasi Pipa BSC SCh 40 Gate Valve Box Hydrant Fire Extinguiser



HOOSEKI HOOSEKI Bakrie pipa, spindo Kitz HOOSEKI APPRON, HOSEKI



3



5. SMKK IDENTIFIKASI KESELAMATAN KONSTRUKSI No.



ASPE K



1



Lokasi



2



Lingkungan Fisik



3



Sosio – Ekonomi



4



Dampak Lingkungan



DESKRIPSI AWAL



REKOMENDASI



Lokasi pekerjaan berada lahan yang masih kosong, berada dekat jalan raya dan tidak ada bangunan eksisting



Agar memperhatikan jarak bangunan terhadap As Jalan



Pengaruh pada bangunan dan kegiatan fisik sekitar Pengaruh pada Produktivitas pengguna gedung



Perlindungan pada situs bangunan dan kegiatan fisik sekitar Kaji bentuk desain yang baik demi menunjang produktivitas pengguna gedung



a. Apakah perlu a. Kajian peraturan kajian Amdal perundangan, dampak dan mitigasi dampak b. Pengelolaan & Pemantauan dampak b. Buat kerangka RKL & RPL



METODA PELAKSANAAN No



Lingkup / Uraian Pekerjaan Pekerjaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pekerjaan pematangan lahan Pekerjaan Pembersihan Lapangan



Metode Pekerjaan



Bahaya Utama



- Penerapan Sistem Manajemen Tubuh Keselamatan Konstruksi (SMKK) tertimpa - Pemindahan barang dilakukan barang dengan menggunakan tenaga manusia - Pekerjaan galian tanah Terjatuh, tertimbun, menggunakan alat berat kena alat berat - Sesuaikan dengan pengukuran ulang - Pekerjaan pembersihan lapangan dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia - Semua hasil pembersihan lapangan dipindahkan ketempat yang ditunjuk oleh pemberi tugas



Kaki terluka kena cangkul atau parang



4



Pek. Pengukuran dan Pasangan Bouplank



Pekerjaan Pondasi dan Pile Cap



- Pekerjaan Pengukuran dan Pasangan Bouplank dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia - Bahan papan bouplank dibuat dari kayu kelas IV yang kering dan kuat yang bagian atasnya diketam waterpass, dengan ukuran papan 3/20 sedangkan tiangnya dari kayu sejenis dipasang setiap jarak 1.00 m1 dengan ukuran 5/7. - Papan ini harus benar-benar rata (waterpass) den saling tegak lurus, dalam hal ini harus dibantu dengan alat ukur ataupun slang penimbang - Selama pekerjaan berlangsun papan bouplank ini harus tetap dijaga dan dipelihara supaya jangan berubah letak maupun tingginya - Papan bouplank harus menunjukan tinggi 0.00 - Setiap pentahapan pekerjaan turap ini kontraktor harus membuat Shop Drawing dan persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan - Juru Ukur akan melakukan pengukuran untuk menentukan titik ukur terhadap titik elevasi - Tanah di bor dengan menggunakan mata bor spiral (auger) dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap interval 0,5 meter



Kaki atau tangan terluka kena gergaji atau peralatan tukang lainya



Tangan sepuh terkena semen, gangguan pernapasan karena semen, tertimpa material



5



-



Langkah selanjutnya adalah pemasangan Besi beton dan pipa tremi untuk memulai pelaksanaan pengecoran - Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa tremi harus dimasukkan kedalam lubang dengan panjang sesuai dengan kedalaman lubang bor - Pengecoran dilakukan secara terus menerus untuk menghindari penyumbatan pada pipa tremi - pile cap diawali dengan pekerjaan persiapan, yaitu menentukan as pile cap dengan menggunakan theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing yang dilanjutkan dengan pemasangan patok as pile cap. - Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan galian - Dilakukan penyedotan air menggunakan pompa air, dasar lubang harus kering agar dilakukan pekerjaan pengurugan pasir diatas permukaan tanah asli. Guna urugan pasir dibawah pile cap untuk perbaikan dan perataan tanah - Selanjutnya dilaksanakan pekerjaan lantai kerja - Pile cap ditempatkan di atas lantai kerja - Untuk ukuran dan pembesian pile cap dapat diseuaikan dengan gambar kerja Pekerjaan Cor Beton K175, K-250 dan K-300



Bekisting - Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi. - Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi. - Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada. - Cetakan dibuat dengan



Tangan sepuh terkena semen, gangguan pernapasan karena semen, tertimpa material



6



menggunakan alat bantu, bidangbidang, batas-batas dan ukuran dari beton yang diinginkan sebagaimana terlihat pada gambar-gambar atau seperti ditetapkan Direksi. - Sebelum pengecoran permukaan dalam cetakan dibersihkan dari kotoran dan diberi lapisan minyak cetakan agar memudahkan proses pembongkaran. - Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Beton - Contoh bahan / material yang akan digunakan dimintakan persetujuan Direksi, bila disetujui kemudian dibawa ke laboratorium yang ditunjuk / direkomendasikan oleh proyek, guna diadakan test karekteristik sesuai spesifikasi teknik / petunjuk Direksi untuk selanjutnya dibuat Job Mix Formula. - Material/bahan telah siap sesuai volume yang akan di cor. - Tenaga siap sesuai kebutuhan. - Cek ulang kekuatan bekisting, dan kebocoran. - Lokasi yang akan di cor dibersihkan dari kotoran, debu, minyak dan material lepas lainnya. - Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah. - Bahan/material komponen beton dicampur dengan manual - Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobag dorong, talang sesuai kondisi di lapangan dan disetujui oleh Direksi. - Pemadatan campuran selama pengecoran dilakukan secara manual. - Selama pengecoran dimulai, kubus beton frekuensinya sesuai spesifikasi atau petunjuk direksi. - Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap dalam keadaan lembab dengan cara : - Ditutup dengan karung basah - Menggenangi dengan dengan air



7



Pekerjaan Pasangan Batu Bata



Pekerjaan Plesteran dan Acian



sampai selama waktu perawatan minimal 7 hari atau sesuai petunjuk Direksi. - Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. - Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ). - Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang (± 10 menit ) - Buat tarikan benang tiap ± 7 lapis bata - Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan yang lurus - Kemudian pekerja / Tukang memasang batu bata hingga menyusun seperti gambar kerja dan direkat dengan adukan beton - Tidak diperkenankan memasang batu bata yang patah dua melebihi 5 %. Batu bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh dipergunakan - Pelaksanaan pemasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus - Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan beton atau pasangan batu bata telah disetujui oleh Direksi Pelaksana - Tukang membasahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata - Pemasangan pipa-pipa untuk instalasi listrik harus diselesaikan terlebih dahulu - Semua plesteran harus diplesteran halus (diberi acian di atas permukaan plesterannya)



Tangan sepuh terkena semen, gangguan pernapasan karena semen, tertimpa material



Tangan sepuh terkena semen, gangguan pernapasan karena semen, tertimpa material



8



9



Pekerjaan Plafond



Pekerjaan Penutup Lantai



-



Pemasangan rangka plafond di koordinasikan dengan layout titik lampu - Tentukan elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu ruangan - Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk menjamin kelurusan - Pasang rangka utama, kemudian pasang rangka pembagi - Berikutnya, cara pasang plafon PVC adalah meletakkan dan memasang papan PVC dengan menggunakan bor dan sekrup - Dalam memasangnya, harus dilakukan satu per satu dan lembar demi lembar. Mulailah dari satu sisi pinggiran tembok. Lalu, masukkan sisi papan PVC pada list profil PVC yang telah dipasang sebelumnya. Sekrup bagian sisi lain papan PVC agar semakin kuat - Bila papan PVC ini sudah terpasang, sambunglah kembali papan lain sampai selesai. Saat memasang sekrup PVC tersebut pastikan sudah kencang agar tidak mudah lepas di kemudian hari. Perhatikan pula jika sekrup yang digunakan tadi memiliki kualitas terbaik dan tidak rusak - Setelah dasar lantai siap, maka granit yang akan dipasang diseleksi sesuai dengan warna-warna yang sama. Apabila diperlukan pemotongan dilaksanakan dengan rapi dengan memakai mesin pemotong dan pinggirannya diasah dengan batu pengasah - Sebelum pemasangan, granit harus direndam air hingga tercapai kondisi jenuh air untuk menghindari pengeringan adukan mortar/spesi yang terlalu cepat - Meletakkan campuran perekat di permukaaan lantai semen yang hendak ditutup granit dan batu andesit bintik bakar dan atur hingga rata - Granit dan Batu andesit bintik bakar tepat dipasang di atas campuran



Tertimpa material, terjatuh, terluka



- Bagian tubuh terkena pecahan granit dan batu andesit bintik bakar, tangan atau kaki tertimpa granit dan batu andesit bintik bakar - Tangan sepuh terkena semen, gangguan pernapasan karena semen



1



Pekerjaan kusen pintu dan jendela



perekat kemudian memberikan tekanan secara perlahan untuk membuat ikatannya semakin kuat, memeriksa kerataan permukaannya dengan menggunakan waterpass - Pemasangan dengan jalur-jalur (joints) yang lurus dan apabila terjadi ketidakteraturan jalur diisi dengan pasta semen. Sesudah cukup kering granit dicuci dengan lap basah sampai bersih, dan apabila ada bagian-bagian yang lepas harus cepat diperbaiki - Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus dihindari dari injakan dan gangguan lain. Kotoran-kotoran dan lainnya yang menempel pada permukaan lantai harus segera dibersihkan sebelum menjadi kering - Pemasangan granit lantai yang tidak lurus atau tidak rata atau cacat atau tidak sesuai gambar kerja dapat dilakukan perintah pembongkaran oleh Pengawas Lapangan, dan biaya yang timbul akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor - Semua pengerjaan harus dilaksanakan Tertimpa material, oleh tukang-tukang terbaik dengan terjatuh, terluka standard pengerjaan yang disetujui MK. - Sebelum memulai pelaksanaan, Pemborong diwajibkan meneliti gambar-gambar-gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang) dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil alumunium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain. - Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran. - Semua frame / kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung



1



jawabkan. - Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakan pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya. - Semua detail pertemuan harus runcing (adu manis), halus dan rata, bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan alumunium. - Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar. - Angkur-angkur untuk rangka / kusen alumunium setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm. - Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat / stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 Kg / Cm2. Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh sealant. Pekerjaan Pengecatan



-



Sebelum pengecatan keseluruhan yang dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. - Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidangbidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh MK. - Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh MK dan bidangbidang ini akan dipakai sebagai standar minimal bagi keseluruhan pekerjaan pengecatan. - Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat



Mata iritasi terkena cat, Tertimpa benda, Pekerja, alat kerja jatuh dari ketinggian



1



pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 Cm2 - Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicamtukan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis (dari dasar s/d lapisan akhir). - Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada MK. Jika contohcontoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh MK, Pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti tercantum di atas. - Pemborong harus menyerahkan kepada MK, untuk kemudian akan diteruskan kepada pemberi tugas, minimal 5 gallon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. - Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan oleh Pemberi Tugas. Pekerjaan sanitair



-



Pemasangan semua peralatan/perlengkapan saniter harus dilakukan oleh ahli pemasangan barang sanitair yang berpengalaman. Pengerjaan harus dilakukan dengan hati-hati dan sangat rapi. - Semua sambungan harus kedap air dan udara. - Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada bidangbidang pertemuan sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji. - Semua saluran ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan sedemikian rupa sehingga tampak bersih dan rapih dan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat. - Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis. - Bak cuci tangan tipe dinding harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak bagian luar alat-alat tersebut



Tersandung, tergelincir, terkena alat kerja, terjepit saatpemasangan



1



berada 800mm di atas lantai, kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja. - Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang pada ketinggian sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. - Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada meja/kabinter seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. - Urinoir harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak tepi bagian depan alat ini berada 530 mm di atas lantai untuk orang dewasa dan 330 mm untuk anak-anak, atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. - Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat perlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan Pengawasan Lapangan. - Pemasangan alat-alat sanitair lain - Kaca cermin dan tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang sipat datar dan diskrupkan pada dinding. Barang-barang yang akan dipakai harus tidak bercacat sedikitpun. Floor drain harus dipasang dengan saringannya, dan dipasang rapih. Semua sela-sela antara floor drain dengan lantai, harus diisi dengan adukan 1 Pc : 2 Ps. Pasangan harus sedemikian sehingga bidang atas floor drain rata dan sebidang dengan bidang lantai.



REKOMENDASI RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP No.



Kegiatan



1



Pematangan Lahan



2



Pekerjaan pengecoran



Dampak Lingkungan



Rekomendasi



Terganggunya aliran air eksisting Menimbulkan debu, pencemaran udara



Pengalihan aliran air sementara Penggunaan masker dan APD lainnya



1



RENCANA MANAJEMEN LALU LINTAS No. 1



Kegiatan Pengaturan lalu sekitar lokasi



lintas



Data Lalu Lintas Harian Rekomendasi rata2 Diisi dengan kegiatan dari Diisi dengan kebutuhan pekerjaan yang akan dokumen rencana dilakukan manajemen lalu manajemen lalu lintas lintas



IDENTIFIKASI BAHAYA, MITIGASI BAHAYA DAN PENETAPAN TINGKAT RISIKI PEKERJAAN No



Uraian Kegiatan



Identifikasi Bahaya



Dampak / Risiko



Pekerjaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja



Jatuhnya barang pada saat proses pemindahan.



Tubuh tertimpa barang



Pekerjaan pematangan lahan



Terjatuh, tertimbun, alat berat



terluka



Pekerjaan Pembersihan Lapangan



Terkena material tajam saat melakukan pembersihan, alat jatuh terkena kaki akibat kesalahan memegang alat Terkena material atau peralatan tajam saat melakukan pasangan bouplank Terkena material atau peralatan tajam saat melakukan pemasangan bekisting dan pengecoran, sering nya semen terkena kulit, debu yang ditimbulkan pada saat mengaduk coran. Tangan sepuh terkena semen,



Pek. Pengukuran dan Pasangan Bouplank



Pekerjaan Cor Beton K175, K-250 dan K-300



Pekerjaan Dinding



kena



Kaki terluka kena cangkul atau parang



Kaki atau tangan terluka kena gergaji atau peralatan tukang lainya



Penetapan Pengendalian Risiko Menggunakan peralatan kerja dan APD yang sesuai Menggunakan peralatan kerja dan APD yang sesuai Menggunakan peralatan kerja dan APD yang sesuai



Bagian pada tubuh tertimpa bata, tangan sepuh terkena semen, gangguan pernapasan karena semen



Menggunakan peralatan kerja dan APD yang sesuai Menggunakan peralatan kerja dan APD yang sesuai



Bagian pada tubuh tertimpa bata, tangan



Menggunakan peralatan kerja



1



Pekerjaan plafond



Pekerjaan Penutup Lantai



Pekerjaan kusen



Pekerjaan pengecatan



gangguan pernapasan karena semen, tertimpa material Terkena material atau peralatan tajam saat pemasangan



sepuh terkena semen, gangguan pernapasan karena semen



dan APD yang sesuai



Tertimpa material, terjatuh, terluka



Batu andesit bintik



Bagian tubuh terkena



Menggunakan peralatan kerja dan APD yang sesuai Menggunakan



bakar dan guiding block yang pecah pada saat pemasangan, jatuhnya material batu andesit bintik bakar dan guiding block. Terkena material atau peralatan tajam saat pemasangan



pecahan batu andesit bintik bakar dan guiding block, tangan atau kaki tertimpa batu andesit bintik bakar dan guiding block



peralatan kerja dan APD yang sesuai



Tertimpa material, terjatuh, terluka



Terkena material atau peralatan tajam saat pemasangan



Tertimpa material, terjatuh, terluka



Menggunakan peralatan kerja dan APD yang sesuai Menggunakan peralatan kerja dan APD yang sesuai



1



KK



6. METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN



GALIAN DAN TIMBUNAN



 Metode Pelaksanaan : - Sebelum pekerjaan galian dan penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan -



yang tidak diperlukan harus dibuang sebagaimana diperintahkan oleh direksi pekerjaan. Elevasi galian disesuaikan dengan gambar rencana Pekerjaan galian menggunakan excavator Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat organik, tanah gambut (peat), sejumlah besar akar atau bahan tetumbuhan lainnya dan tanah kompresif yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan akan menyulitkan pemadatan bahan di atasnya atau yang mengakibatkan setiap kegagalan atau penurunan (settlement) yang tidak dikehendaki, harus diklasifikasikan sebagai bahan yang tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai timbunan dalam pekerjaan permanen



 Peralatan Kerja : - Excavator  Personil Kerja : - Site Manager - Ahli K3 - Quantity - Juru Gambar - Operator - pembantu Operator - Kepala Tukang Pekerj



RK3K RESIKO KERJA 1. Terkena Alat Kerja 2. Terjatuh ke lubang



PENGENDALIAN RESIKO KERJA - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas



PEMBERSIHAN LAPANGAN



 Metode Pelaksanaan : - Pembersihan lapangan atau lokasi kerja serta perataan area dilakukan oleh pekerja dan Tukang dibawah arahan dan komando Site Manager, dengan membersihkan seluruh area pekerjaan, membersihkan sampah dan akar pohon apabila ada serta memberi patok batas pada area pekerjaan agar tahapan pekerjaan selanjutnya dapat dilaksanakan. - Apabila pada area pekerjaan terdapat pipa-pipa air atau listrik maka akan dikoordinasikan dengan konsultan pengawas dan owner terhadap pemindahan atau intruksi lain untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.  Personil Kerja : - Site Manager - Ahli K3 - Quantity - Juru Gambar - Kepala Tukang - Pekerja



Pada saat pembersihan lapangan yang awal mula pekerjaan ini sebagai persiapan untuk tahapan pekerjaan selanjutnya dihadirkan seluruh personil inti tenaga ahli dan personil kerja sebagai tahapan untuk melakukan koordinasi antar personil dalam mengoptimalkan kinerja seluruh personil kerja. RK3K RESIKO KERJA 1. Terkena Alat Kerja 2. Terjatuh ke lubang 3. Tertimpa Alat 4. Bising



PENGENDALIAN RESIKO KERJA -



Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas Bekerja secara hati-hati Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat bekerja



PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK



 Metode Pelaksanaan : - Pada tahapan pekerjaan ini termasuk untuk pengukuran akan dilakukan kembali pengukuran awal (MC-0) apabila dibutuhkan terhadap pekerjaan. - Pengukuran diukur berdasarkan titik penentuan sesuai dengan gambar rencana dan intruksi pengawas dan Owner. - Untuk pemasangan Bowplank dipasang dengan jarak dan ukuran tertentu dengan menggunakan kayu klas III serta paku. - Pengukuran dan pemasangan bouwplank titik duga (peil + 00) ditentukan bersama - sama Kontraktor dan Konsultan Pengawas dan Owner.



-



Patok - patok berukuran minimal 5/7 cm dan papan bouwplank 3/20 cm dengan panjang ukuran lebih dari 4 m dan diambil dari kayu kualitas baik. - Papan patok dipasang kayu keras dan tidak berubah posisinya, tanda – tanda dan sumbu akan di pasang secara teliti dan jelas, dicat dengan cat menie (Apabila dianjurkan).  Tenaga Kerja : - Site Manager - Ahli K3 - Quantity - Juru Gambar - Pekerja / Tukang - Mandor - Kepala Tukang - Juru Ukur



PEKERJAAN PONDASI  Metode Pelaksanaan :



PEKERJAAN PONDASI SUMURAN -



Lantai Kerja K-250 / fc=21,7 MPa Mutu Beton K 300 / fc’ 26,4 MPa Mutu Baja U_24 besi polos, U_32 besi ulir Sebelum dilakukan pengecoran, dasar galian pondasi harus benar-benar bebas air, untuk itu dasar pondasi sumuran harus diberi lantai kerja sedemikian rupa agar air tidak naik kepermukaan jika masih ada juga air maka kontraktor wajib menyediakan pompa untuk mengeluarkannya. Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa-sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk pemakaian titik selanjutnya Setiap pentahapan pekerjaan Pondasi ini kontraktor pelaksana harus membuat Shop Drawing dan persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan



 Tenaga Kerja : - Manager Proyek - Site Manager - Ahli K3 - Tenaga Ahli Arsitektur - Quality - Quantity - Tukang - Kepala Tukang - Mandor - Pekerja



RK3K RESIKO KERJA 1. Tangan kena paku 2. Terjatuh dari tinggi pagar 3. Tertimpa Alat 4. Bising



PENGENDALIAN RESIKO KERJA -



Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas Bekerja secara hati-hati Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat bekerja



URUGAN KEMBALI BEKAS GALIAN



 Metode Pelaksanaan : Urugan tanah kembali dikerjakan setelah pekerjaan konstruksi pondasi dan pilecap selesai dikerjakan. Tukang atau pekerja akan mengurug tanah ke bekas lubang galian secara menyeluruh dan merata. Untuk urugan tanah dapat digunakan tanah hasil galian atau material lain yang disetujui oleh Konsultan supervisi dan Owner. Tanah Humus atau tanah hasil pembersihan lapangan tidak digunakan sebagai urugan pondasi. Tanah urugan pondasi dipadatkan dengan alat pemadat atau alat lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas Dan Owner.  Tenaga Kerja : - Site Manager - Ahli K3 - Quality - Quantity - Tukang - Kepala Tukang - Mandor Pekerja



RK3K RESIKO KERJA 1. Tangan kena paku 2. Terjatuh dari tinggi pagar 3. Tertimpa Alat 4. Bising



PENGENDALIAN RESIKO KERJA -



Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas Bekerja secara hati-hati Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat bekerja



PEKERJAAN STRUKTUR Untuk pekerjaan ini dirangkum metode pelaksanaan sebagai berikut : 1.



Pekerjaan Bekisting



 Metode Pelaksanaan : - Bekisting untuk Pondasi, sloof, kolom, sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi



-



terlebih dahulu di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Sedangkan untuk plat lantai tidak perlu difabrikasi di work shop. Ukuran dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop drawing yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas. Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang sesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing. Bekisting dibuat kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu lepas, sampah- sampah dll.



2. Pekerjaan Pembesian  Metode Pelaksanaan : - Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian &



-



-



Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender. Pekerjaan fabrikasi harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan pekerjaan ini perlu dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak perlu. Besi-besi yang telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya. Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan. Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi harus dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman diperlukan untuk menjamin kualitas pemasangan.



3. Pekerjaan Pengecoran  Metode Pelaksanaan : - Sebelum melakukan pencampuran beton, harus dibuat mix design beton yang akan dibuat. -



Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standar yang diminta spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS. Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix ) Kemudian dilakukan uji beton hasil trial mix, umur beton 7, 14, 21 dan 28 hari, atau sudah mencapai mutu beton yang diinginkan, maka material ready mix dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh Pengawas/Pemilik Proyek. Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidaksempurnaan hasil pengecoran. Dengan menggunakan check list pengecoran, surat ijin pengecoran diajukan kepada



-



Pengawas. Setelah diadakan pengecekan oleh tim Pemberi tugas, dan ijin pengecoran telah ditanda tangani, maka pengecoran dapat segera dilaksanakan. Beton segar yang diangkut truck mixer dituang dengan memakai alat tuang untuk dicorkan ke media cor an diberi getaran agar merata pada setiap bekisting. Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan maupun perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton benar-benar padat, dan tidak terjadi keropos. Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan menggunakan air sebagai pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.



 Tenaga Kerja : - Manager Proyek - Site Manager - Ahli K3 - Tenaga Ahli Arsitektur - Tenaga Ahli Struktur - Quantity - Tukang - Kepala Tukang besi - Kepala Tukang beton - Mandor - Pekerja -



RK3K RESIKO KERJA



1. Tertimpa Material 2. Terjatuh dari ketinggian 3. Tertimpa Alat 4. Bising



PENGENDALIAN RESIKO KERJA -



Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas Bekerja secara hati-hati Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat bekerja - Mencari jadwal untuk pengecoran agar tak menimbulkan kebisingan



PEKERJAAN DINDING  Metode Pelaksanaan pasangan batu bata: - Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang (± 10 menit ) - Buat tarikan benang tiap ± 7 lapis bata. - Pemasangan kaso 5/7 di dua ujung lokasi secara tegak lurus - Tinggi pasangan bata maximum yang diperbolehkan terhadap sesuai dengan gambar dan rencana dan syarat-syarat pekerjaan - sebelum pelaksanaan pasangan dimulai, pasangan batu bata sebaiknya disiram atau direndam. - Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan yang lurus. - Kemudian pekerja / Tukang memasang batu bata hingga menyusun seperti gambar kerja dan direkat dengan adukan beton - Tukang memastikan susunan pasangan batu bata sejajar, kokoh dan rapi - Juru Ukur melakukan pengukuran agar pasangan bata terpasang dengan sejajar dan Sesuai Bestek  Metode Pelaksanaan plesteran dan acian: - Tukang membasahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata - Pekerja memaasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan. - Tukang membuat kepalaan vertikal jarak 1 m’, biarkan sampai kepalaan mengeras min ± 1 -



hari. Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan dengan jidar alumunium mak. 3 m’. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum diaci. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar rata dan halus.



 Tenaga Kerja : - Site Manager - Ahli K3 - Quantity - Tukang - Kepala Tukang Plasteran - Mandor Pekerj



RK3K RESIKO KERJA 1. Tangan kena alat kerja 2. Terjatuh 3. Tertimpa Alat 4. Bising



PENGENDALIAN RESIKO KERJA -



Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas Bekerja secara hati-hati Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat bekerja



PEKERJAAN PLAFOND  Metode Pelaksanaan : - Sebelum melakukan pemasangan rangka plafon PVC, tandailah ketinggiannya terlebih dahulu. Sebisa mungkin, pemasangan tandanya tidak melebihi ring balok. Ini karena ring balok menjadi bagian tembok yang cukup keras dan dapat membuat paku bengkok. Penandaan tersebut sebaiknya dengan menggunakan waterpass selang, ini berfungsi agar tampak lebih rata -



Tentukan elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu ruangan, tentukan jarak penempatan kait pengantung



-



Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk menjamin kelurusan.



-



Pasang paku kait dan rod/penggantung.



-



Pasang rangka utama, kemudian pasang rangka pembagi, pasang dan kencangkan klip / rod.



-



Berikutnya, cara pasang plafon PVC adalah meletakkan dan memasang papan PVC dengan menggunakan bor dan sekrup.



-



Dalam memasangnya, harus dilakukan satu per satu dan lembar demi lembar. Mulailah dari satu sisi pinggiran tembok. Lalu, masukkan sisi papan PVC pada list profil PVC yang telah dipasang sebelumnya. Sekrup bagian sisi lain papan PVC agar semakin kuat.



-



Bila papan PVC ini sudah terpasang, sambunglah kembali papan lain sampai selesai. Saat memasang sekrup PVC tersebut pastikan sudah kencang agar tidak mudah lepas di kemudian hari. Perhatikan pula jika sekrup yang digunakan tadi memiliki kualitas terbaik dan tidak rusak



-



Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond.



 Tenaga Kerja : - Site Manager - Ahli K3 - Quantity - Tukang - Kepala Tukang - Mandor Pekerj



a RK3K RESIKO KERJA 1. Tangan kena alat kerja 2. Terjatuh 3. Tertimpa Alat 4. Bising



PENGENDALIAN RESIKO KERJA -



Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas Bekerja secara hati-hati Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat bekerja



PEKERJAAN LANTAI  Metode Pelaksanaan : - Pemasangan granit untuk pola, tipe dan ukurannya harus sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk Pengawas Lapangan. - Setelah dasar lantai siap, maka granit yang akan dipasang diseleksi sesuai dengan warnawarna yang sama. Apabila diperlukan pemotongan dilaksanakan dengan rapi dengan memakai mesin pemotong dan pinggirannya diasah dengan batu pengasah. - Sebelum pemasangan, granit harus direndam air hingga tercapai kondisi jenuh air untuk menghindari pengeringan adukan mortar/spesi yang terlalu cepat. - Granit dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1 PC : 4 Pasir dalam perbandingan volume. Pemasangan dengan jalur-jalur (joints) yang lurus dan apabila terjadi ketidakteraturan jalur diisi dengan pasta semen. Sesudah cukup kering granit dicuci dengan lap basah sampai bersih, dan apabila ada bagian-bagian yang lepas harus cepat diperbaiki. - Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus dihindari dari injakan dan gangguan lain. Kotoran-kotoran dan lainnya yang menempel pada permukaan lantai harus segera dibersihkan sebelum menjadi kering. - Pemasangan granit lantai yang tidak lurus atau tidak rata atau cacat atau tidak sesuai gambar kerja dapat dilakukan perintah pembongkaran oleh Pengawas Lapangan, dan biaya yang timbul akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.  Tenaga Kerja : - Site Manager - Ahli K3 - Quantity - Tukang - Kepala Tukang Beton - Mandor Pekerj



a RK3K RESIKO KERJA 1. Tangan kena alat kerja 2. Terjatuh 3. Tertimpa Alat 4. Bising



PENGENDALIAN RESIKO KERJA -



Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas Bekerja secara hati-hati Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat bekerja



PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA  Metode Pelaksanaan : - Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan jendela aluminium - Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum - Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila ada perbaikan - Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis, alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape (blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan - Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher - Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama - Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi silicone sealant - Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen dengan menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen - Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya - Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat dilepas, apabila lokasi pekerjaan sudah benar-benar bersih dari kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak aluminium tersebut  Tenaga Kerja : - Site Manager - Ahli K3 - Quantity - Tukang - Kepala Tukang - Mandor Pekerj



a RK3K RESIKO KERJA 1. Tangan kena alat kerja 2. Terjatuh 3. Tertimpa Alat 4. Bising



PENGENDALIAN RESIKO KERJA -



Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas Bekerja secara hati-hati Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat bekerja



PEKERJAAN ACP  Metode Pelaksanaan : - Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan dan pengukuran ukuran dinding/plafon pada



area yang akan di pasang ACP tersebut.



-



Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang akan digunakan dan membuatkan mock u·p untuk mendapatkan persetujuan pemberi tugas dan perencana.



-



Bahan yang cacat tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang harus sesuai contoh yang sudah disetujui pemberi tugas dan perencana.



-



Pemborong harus membuat shop drawing, dalam hal ini kita dapat mengajukan ukuranukuran modul ACP yang akan digunakan tanpa merubah bentuk desain dari segi perencanaan, hal ini berguna untuk memperkecil waste ACP / sisa ACP yang tidak terlalu banyak, sehingga dapat mengurangi penggunaan ACP yang berlebihan



-



Approval material berupa warna dan type dari ACP itu sendiri dan juga warna sealant yang akan digunakan



-



Jika bidang yang akan dipasang rangka dudukan ACP terbuat dari pasangan dinding batu bata, maka dinding batu bata tersebut harus diplester terlebih dahulu, minimal diplester tanpa di aci atau lebih baik dengan acian. Agar rangka ACP yang dipasang akan lebih kuat menahan beban rangka ACP itu sendiri dan beban material ACP nantinya.



-



Tarik benang yang menjadi acuan pemasangan dudukan rangka ACP. Untuk jarak rangka dudukan ACP disesuaikan dengan modul ACP yang telah kita ajukan



-



pemasangan modul ACP yang telah dipabrikasi akan dipasang pada rangka dudukan ACP. Diusahkan untuk breket stifener alumunium tidak bertemu dengan breket stifener alumunium modul lainnya, sehingga untuk sekrup yang akan dipasang ke rangka dudukan ACP tidak menumpuk atau bersinggungan. Pasang modul ACP yang sudah dipabrikasi ke rangka dudukan ACP yang terpasang sesuai dengan ukurannya



-



Setelah pekerjaan pemasangan modul ACP selesai terpasang pada rangka dudukan ACP, maka tahap berikut adalah pekerjaan sealent pada cela / nat antar pertemuan modul ACP lalu diakhiri pekerjaan pembersihan pada bidang yang terpasang ACP



-



Sistem pekerjaannya rekatkan lakban kertas dipermukaan ACP yang menjadi cela / nat bidang ACP, yang berfungsi meratakan permukaan sealent dan juga agar waktu pekerjaan perapihan sealant tidak mengenai permukaan ACP tersebut.



-



Kemudian masukkan busa hati / backup yang telah kita siapkan sesuai dengan kebutuhan lebar nat ACP, yang berfungsi sebagai meratakan bagian dalam nat dan menjadi dudukan yang akan di sealent. Kedalaman busa hati harus disesuaikan agar dapat memberi ruang untuk sealent yang akan dimasukan diatasnya.



-



Pekerjaan sealent dapat dilakukan pada cela / nat pasangan ACP yang telah dipasang busa hati tersebut, dengan menggunakan bantuan Gun Sealant agar pekerjaan lebih mudah, terjangkau dan lebih cepat.



-



Lalu rapikan permukaan sealent tersebut menggunakan busa hati yang telah dibuat berbentuk persegi empat agar mudah merapikan sealent.



-



Setelah proses perapihan sealent segera lepaskan lakban kertas dari permukaan ACP tersebut. Agar mempermudah proses pelepasan lakaban kertas pada permukaan ACP dapat dilakukan pada selaent dalam kondisi basah (setengah kering).



-



Setelah pekerjaan sealent selesai dan sudah kering merekat terhadap permukaan ACP, maka lakukan pembersihan baik sisa-sisa ACP, pembersihan permukaan ACP dan juga pelepasan proteksi / sticker pada permukaan ACP tersebut maksimal 45 hari dari ACP terpasang



-



Kontraktor pelaksana harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang disyaratkan dan penyelesaiannya



 Tenaga Kerja : - Site Manager - Ahli K3 - Quantity - Tukang - Kepala Tukang - Mandor Pekerj



a RK3K RESIKO KERJA 1. Tangan kena alat kerja 2. Terjatuh 3. Tertimpa Alat 4. Bising



PENGENDALIAN RESIKO KERJA -



Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas Bekerja secara hati-hati Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat bekerja



PEKERJAAN SANITAIR  Metode Pelaksanaan : - Untuk Pemasangan kloset duduk dipasang pada media pasang pada saat bersamaan dengan -



pemasangan granit lantai kamar mandi Floor drain dipasang pada lubang pasang Washtafel dipasang dengan ukuran dan posisi pada titik pasang bersamaan dengan pemasangan granit atau setelah pemasangan granit Hand shower dipasang pada titik pasang Untuk instlasi pipa dipasang oleh tukang ledeng pipa dengan skema jaringan pipa sesuai dengan gambar kerja pemasangan pipa secara teliti dengan menjamin tidak terdapat kebocoran pada instalasi pipa.



 Tenaga Kerja : - Site Manager - Ahli K3 - Quantity - Tukang - Mandor Pekerj



a RK3K RESIKO KERJA 1. Tangan kena alat kerja 2. Terjatuh 3. Tertimpa Alat 4. Bising



PENGENDALIAN RESIKO KERJA -



Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas Bekerja secara hati-hati Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat bekerja



PEKERJAAN FINISHING  Metode Pelaksanaan : - Plamur yang dipakai adalah alkali - Untuk warna cat akan ditentukan kemudian oleh Perencana/Direksi Pelaksana - Sebelum dinding diplamir, plasteran sudah betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan -



-



Kontraktor/Pemborong harus meminta persetujuan kepada Direksi Pelaksana Setelah benar-benar kering, dinding diamplas hingga rata kemudian dibersihkan dengan sikat bulu ayam sampai bersih betul Setelah itu baru dapat dilakukan pengecatan dengan mengunakan roller. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang serta bidang dinding tetap dijag terhadap pengotoran-pengotoran. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk utuh, rata, tidak ada bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran-pengotoran



 Tenaga Kerja : - Site Manager - Ahli K3 - Quantity - Tukang - Mandor - Pekerja



RK3K RESIKO KERJA 1. Tangan kena alat kerja 2. Terjatuh 3. Tertimpa Alat 4. Bising



PENGENDALIAN RESIKO KERJA -



Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas Bekerja secara hati-hati Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat bekerja



PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR Setelah seluruh rangkaian item pekerjaan selesai dikerjakan maka akan dilakukan pembersihan seluruh area pekerjaan meliputi pembersihan sisa-sisa material di area dan juga pembersihan terhadap halaman area pekerjaan. Setelah pembersihan dilakukan maka akan dilakukan demobilisasi seluruh struktur pekerjaan baik meliputi personil dan juga peralatan pekerjaan. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan akan dicek kembali sesuai dengan Gambar kerja dan juga sesuai dengan spesifikasi Teknis.