Roleplay Persalinan Bencana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

   Mongol Sari adalah salah satu kabupaten dari provinsi aceh, yang merupakan satu kabupaten yang rawan terhadap bencana. Seperti tsunami, gempa bumi, dan banjir bandang. Pada tanggal 24 Maret 2018 terjadi gempa secara tiba-tiba, semua masyakat sudah diamankan dan mengungsi di posko secepatnya sehingga tidak memakan korban jiwa hanya saja terjadi kerusakan fasilitas tempat tinggal, hewan ternak semua mati dan kerusakan ladang bercocok tanam milik masyarakat. BPBD selaku badan koordinasi untuk penyaluran bantuan di tingkat daerah, menghubungi pihak RSUD As-syifa untuk mengirim tenaga kesehatan yang bersedia menjadi relawan di daeah Mongol Sari. BPBD



: “Assalamua’alaikum. Selamat pagi bu”



Direktur RS



: “ Waallaikumsallam iya pak, ada yang bisa saya bantu?”



BPBD



:“kami dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah sehubung dengan terjadinya bencana gempa bumi di daerah Mongol Sari, kami membutuhkan tenaga kesehatan yang bersedia menjadi relawan ”



Direktur RS



: “Innalillahiwainaillahirojiun, baiklah pak kami akan segera mengirimkan tenaga kesehatan kami kesana”



BPBD



: “ terimakasih banyak bu atas bantuannya, assalamualaikum”



Direktur RS



: “ waallaikumsallam pak”



Direktur RS menghubungi seluruh bagian tenaga kesehatan dan menghubungi kepala ruangan kebidanan Direktur RS



: “ Assalamualaikum bu, saya baru saja mendapat telepon dari BPBD bahwa telah terjadi bencana di Mongol Sari jadi kita akan mengirim tenaga kesehatan kebidanan juga disana tolong ya bu di koordinasi, secepatnya kita akan mengirimkan relawan kesana”



Kep.Ruangan : “ waallaikumsallam bu, terimakasih atas informasinya. Saya segera akan mengkoordinasi dari pihak kebidanan” Kep. Ruangan menunjuk bidan-bidan yang akan segera dikirimkan yaitu Bidan Navantri, Bidan Nisa, dan Bidan Sittah untuk menjadi relawan. Kep. Ruangan : “Assalamualaikum wr..wb” Bidan



: “ Walaikumsallam wr..wb”



Kep. Ruangan : “Disini kalian saya kumpulkan untuk menjadi relawan ke daerah Mongol Sari. Saya sudah menyuruh bidan lain untuk mempersiapkan alat-alat persalinan, kalian silahkan menyiapkan diri secepatnya karna kita akan segera berangkat” Bidan



“Baik bu, laksanakan”



Seluruh tenaga kesehatan baik dokter, bidan maupun perawat sudah berkumpul di posko untuk menolong semua korban bencana. Saat sedang sibuk-sibuknya menolong korban ada satu orang ibu yang memang sudah memasuki waktu persalinan ia datang digotong oleh BASARNAS menggunakan tandu dengan kondisi ketuban ibu sudah pecah. BASARNAS



: “Assalamualaikum kak, kami membawa ibu-ibu yang akan melahirkan”



Perawat



: “Waalaikumsallam kak, oh iya kak”



Ibu ini bernama ibu Siti, usia 20 tahun, G1A0P0 di dampingi oleh suaminya yang terlihat sangat khawatir akan kondisi istrinya. Ibnu



: “mana ibu bidan?! Bu bidan...” teriak Ibnu selaku suami Siti



Perawat



: “ Harap tenang pak, mari saya antar pak “ sembari membimbing jalan



Ibnu



: “ yaallah bagaimana ini” gerutu Ibnu cemas Saat tiba di posko kebidanan suasana langsung gaduh



Bd. Navantri



: “ ada apa ini pak?” tanya bidan sembari menyambut Siti



Ibnu



: “ istri saya bu, istri saya.. “ jawab Ibnu panik dan gemetar



Bd. Nisa



: “ sabar ya pak kami akan menolong persalinan ibu nya sebaik mungkin”



Perawat



: “kalau begitu saya lanjutkan ke poskosebelah ya kak”



Bd. Navantri



: “ iya kak silahkan, terimakasih ya”



BASARNAS menurunkan ibu Siti di atas bed persalinan yang telah disiapkan. BASARNAS



: “ permisi ya kak “



Bd. Sittah



: “ iya kak, terimakasih ya”



Bd. Nisa



: “ silahkan ikut pak, untuk menemani persalinan ibu nya “



Ibnu



: “ baik bu bidan”



Bd. Sittah



: “ saya akan menyiapkan bagian antropometri kak “



Bd. Nisa



: “ baiklah, saya akan menyiapkan alat-alat persalinan”



Bd. Navantri



: “ Ibu yang tenang ya, tarik nafas keluarkan dari mulut jangan meneran jika tidak terasa sakit. Dan jika ingin meneran jangan menjerit ya, meneranlah seperti ingin BAB ”



Siti



: “ baik bu bid..dann..” jawabnya merintih



Sembari mengajari cara meneran yang baik dan benar bidan menyiapkan alat-alat yang akan diperlukan dalam persalinan. Saat semua nya sudah siap Bd. Navantri



: “ibu terus bu, bagus buuu, iya bu”



Siti



: “ aaaahhh.... uhhhhh.... yaallah abi” ucap Siti merintih kesakitan sambil menggenggam tangan suami nya



Ibnu



: “ yang kuat umy, serahkan semuanya sama Allah SWT”



Bidan melakukan persalianan normal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, tidak lama dari itu, terdengar suara tangisan bayi (suara bayi)



: “oekkk...oekkkkk”



Bd. Navantri



: “ Alhamdulillah, bayinya laki-laki ya pak”



Ibnu



: “ Alhamdulillah ya Allah”



Bd. Sth, Nisa : “ Alhamdulillah” Terlihat raut bahagia diwajah Siti dan Ibnu Siti



: “ Alhamdulillah abi, kita sekarang sudah menjadi orangtua abi “ sambil tersenyum



Ibnu



: “Iya umy Alhamdulillah” jawab Ibnu dengan wajah yang merona



Bd. Nisa



: “ Ka, saya suntikan oksitosin ya” kata bidan nisa sembari menyuntikan oksitosin ke paha kanan Siti



Setelah dilakukan penyuntikan oksitosin, pemotongan tali pusat bayi bidan Navantri langsung menuntun bayi ke dada si ibu untuk dilakukan IMD Bd. Navantri



: “Ibu bayinya silahkan di beri Asi ya, nanti akan saya bimbing”



Siti



: “ tapi bu bidan ASI saya belum keluar”



Bd. Navantri : “ Oh, tidak apa-apa bu, saat bayi menghisap puting ibu dengan sendirinya akan merangsang ASI untuk keluar ” Bd. Nisa



: “ selain itu bu, dengan dilakukan IMD ikatan kasih sayang bayi dan ibu akan erat, sehingga bayi sudah tahu tempat dia makan dan minum jadi dia tidak akan bingung puting lagi bu”



Bd. Navantri



: “ Nah, benar sekali bu”



Siti



: “ oh, iya bu baiklah bu”



Ibnu



: “ Nah umy, jadi kita ga perlu lagi pakai susu bubuk untuk anak kita” Siti pun tersenyum malu kepada Ibnu, setelah beberapa menit. Lalu bidan melakukan tindakan berikutnya hingga membersihkan ibu dan tempat.



Bd. Nisa



: “ Kak ini bayinya sudah selesai, silahkan lakukan tindakan selanjutnya”



Bd. Sittah



: “ Iya kak, biar sittah lakukan antropometri dan penyuntikan vit. K serta Hb.O”



Bidan Sittah melakukan tugasnya dengan baik, selanjutnya sang bayi di berikan kepada siti dan ibnu



Bd. Sittah



: “ Ini ibu bapak bayinya”



Ibnu



: “ Oh iya bu, terimakasih ya”



Siti



: “ Ibu bidan bagaimana bu supaya ASI saya lancar bu? Soalnya ini anak pertama bu”



Bd. Sittah



: “ Jadi ibu perbanyak minum 14 gelas air putih per hari, makan sayursayuran seperti sayur katu bu, selain itu saya akan mengajarkan pijat oksitosin untuk merangsang ASI agar lancar kepada bapak”



Siti



: “ kenapa kepada suami saya bu?”



Bd. Sittah



: “ memangnya ibu bisa memijat punggung ibu sendiri?” tanya bidan sittah sambil tertawa dan bergurau



Siti



: “hehe, ngga bisa bu” jawab siti malu



Ibnu



: “ hahaha, bisa saja bu bidan”



Bd. Sittah



: “baiklah pak, begini caranya” Bidan sittah memberikan arahan melakukan pijat oksitosin kepada Ibnu, setelah itu. Bidan melakukan Observasi kala IV