RPP Sejarah Wajib Kelas XII K.D 3.8 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dosen : Drs Zafri M, Pd Elfa Michellia Karima S, Pd M,pd



NANDIAWATI 18046116



PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2020



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



Satuan Pendidikan



: SMA



Identitas Sekolah



: SMA Negeri 1 Tanjung Raya



Kelas/Semester



: XII/ 2



Mata Pelajaran



: Sejarah Indonesia



Materi Pokok



: Kontribusi Bangsa Indonesia dalam Perdamaian Dunia



Sub Materi Pokok



: Kontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia diantaranya ; ASEAN, Non Blok dan Misi Garuda.



Alokasi Waktu A.



: 1 X 45 Menit ( 1 kali Pertemuan)



KOMPETENSI INTI



K I 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. K I 2.Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. K I 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.



K I 4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.



B. KOMPETENSI DASAR 3.8. Menganalisis kontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia diantaranya ; ASEAN, Non Blok dan Misi Garuda. 4.8 Mengolah informasi tentang kontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia diantaranya ; ASEAN, Non Blok, dan Misi Garuda serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.



C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.8.1 Mengklarifikasi kontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia 3.8.2 Mengolah informasi tentang kontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia 3.8.3 Mengevaluasi peran bangsa indonesia dalam perdamaian dunia 4.8.1 Menelaah peran bangsa indonesia dalam perdamaian dunia antara lain KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting 4.8.2 Menyajikan hasil telaah tentang peran bangsa indonesia dalam perdamaian



D. MATERI PEMBELAJARAN Kontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia diantaranya ; ASEAN, Non Blok dan Misi Garuda a. b. c. d.



Latar Belakang ASEAN, Non Blok dan Misi Garuda Tujuan ASEAN, Non Blok dan Misi Garuda Pengertian ASEAN, Non Blok dan Misi Garuda Dampak ASEAN, Non Blok dan Misi Garuda dalam social politik ekonomi dan budaya



E. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah proses mencari informasi, bertanya, berdiskusi siswa dapat Menganalisis kontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia diantaranya ; ASEAN, Non Blok dan Misi Garuda serta dapat mengolah informasi tentang kontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia diantaranya ; ASEAN, Non Blok, dan Misi Garuda serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis. F. METODE PEMBELAJARAN Metode Pembelajaran



:



Diskusi, Ceramah, tanya jawab dan Penugasan



Pendekatan Pembelajaran



:



Scientifik/ Ilmiah



Model Pembelajaran



:



Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning dsb



G. ALAT/ MEDIA BAHAN AJAR 1.Alat



: LCD, Papan tulis, Laptop



2. Bahan ajar



: Buku paket Sejarah kelas XII dan LKS



3. Media



: Media elektronik seperti Power point, gambar dan peta, video



pembelajaran



H. SUMBER BELAJAR Kemdikbud RI. 2003. Buku Guru Sejarah Indonesia kelas XI. Jakarta: kemdikbud. Poesponegoro, marwati djoened, dkk. 2008. Sejarah nasional Indonesia jilid II. Jakatra: BALAI PUSTAKA.



I. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN



KEGIATAN PENDAHULUAN



SINTAK



DESKRIPSI •



WAKTU



Guru melakukan pembukaan 10 menit dengan mengucapkan salam.







Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengikuti proses



pembelajaran



(memperhatikan



kebersihan



dan kerapian kelas, meminta salah satu siswa(ketua kelas) untuk memimpin doa sebelum memulai pembelajaran, serta mengecek kehadiran peserta didik dll). •



Mengajukan pertanyaan yang ada



keterkaitnnya



dengan



pelajaran yang akan dilakukan. •



Memberitahukan pembelajaran



materi yang



akan



dipelajari pada waktu itu. •



Mengaitkan



materi/



tema/



kegiatan pembelajaran yang akan



dilakukan



pengalaman



peserta



dengan didik



dengan materi/ tema/ kegiatan sebelumnya.







Menyampaikan



tujuan



pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung. •



Menjelaskan



mekanisme



pelaksanaan



pembelajaran



sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. KEGIATAN INTI



Pemberian







Guru memperlihatkan sebuah 25 menit



rangsangan



video yang berkaitan dengan



(Stimulus)



materi yang akan diajarkan



Pernyataan







Peserta didik mengidentifikasi



Masalah



sebanyak



(Problem



yang relevan dengan materi



Statement)



pembelajaran •



mungkin



masalah



Peserta didik dibagi menjadi beberapa



kelompok



untuk



mendiskusikan masalah yang telah ditemukan. •



Guru



menentukan



masalah



yang akan didiskusikan tiap kelompok



sesuai



dengan



masalah yang telah ditemukan peserta didik.



Pengumpulan







Peserta didik membaca materi



Data(Data



dari buku-buku yang berkaitan



Collection)



dengan materi pembelajaran maupun



sumber-sumber



pembelajaran yang lainnya. •



peserta didik menuliskan hasil temuan



berkaitan



dengan



materi yang diberikan. Pengolahan







peserta didik menganalisiss,



Data (Data



dan



mengelompokkan



Processing)



temuannya



sesuai



data



dengan



masalah.



Pembuktian







peserta



didik



memeriksa



kembali jawaban yang di dapat



(Verification)



dari sumber belajar yg tersedia dengan cermat. •



Masing-masing



kelompok



menyampaikan hasil dikusi di depan kelas. •



Guru memberikan tanggapan kepada



semua



kelompok



hasil



kerja yang



dipresentasikan. Penarikan







peserta didik dibantu oleh guru



kesimpulan



menyimpulkan materi tentang



(Generalization)



“ kontribusi bangsa Indonesia



dalam



perdamaian



dunia



diantaranya ; ASEAN, Non Blok, dan Misi Garuda ”. •



Guru memberikan soal untuk menilai



kepahaman



siswa



mengenai materi “kontribusi bangsa



Indonesia



dalam



perdamaian dunia diantaranya ; ASEAN, Non Blok, dan Misi Garuda” secara individu. KEGIATAN







Siswa dibimbing oleh guru 10 menit melakukan



PENUTUP



refleksi



tentang



pelaksanaan pembelajaran dan nilai-nilai



apa



diperoleh



setelah



tentang



topic



saja



yang belajar



pembelajaran



“kontribusi bangsa Indonesia dalam



perdamaian



dunia



diantaranya ; ASEAN, Non Blok, dan Misi Garuda”. •



Guru memberikan tugas untuk materi selanjutnya.







Guru



mengucapkan



penutup.



J. PENILAIAN



salam



1.



Aspek Penilaian a. Penilaian Sikap 1. aspek yang dinilai : sikap peserta didik saat diskusi 2. Instrumen



: rubrik penilaian diskusi



b. Penilaian pengetahuan 1. Aspek yang dinilai : pengetahuan tentang materi yang diajarkan 2. Instrumen



: Essay



c. penilaian keterampilan



2.



1. aspek yang dinilai



: keterampilan dalam menyampaikan presentasi



2. instrument



: rubrik presentasi



Tekni Penilaian a. Penilaian Sikap



: Observasi/ Pengamatan



b. Penilaiyan Pengetahuan : Tes Tertulis dan Penugasan. c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja (presentasi dan Penugasan) 3.



Bentuk Penilaian. a. Observasi



: Lembaga pengamatan aktivitas siswa.



b. Tes Tertulis/ penugasan : Lembar Kerja c. Unjuk Kerja 4.



: Lembaga Penilaian Presentasi



Instrumen Penilaian. a. Instrumen Penilaian Sikap



: Lembaran Observasi



b. Instrumen Penilaian Pengetahuan : Presentasi Hasil Diskusi Kelompok c. Instrumen Penilaian Keterampilan : Laporan Hasil Kerja Kelompok K. Remedial dan Pengayaan. 1. Remedial a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.



c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali. 2. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut: a. Peserta didik yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan b. Peserta didik yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan



Maninjau, 20 November 2020



Mengetahui



Mengetahui



Kepala SMA 1 TJ Raya



Guru Mata Pelajaran



(Nama Kepala SMA)



(Nama Guru)



NIP



NIP



Lampiran 1 BAHAN AJAR A. Latar Belakang KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok dan ASEAN 1. Latar Belakang KAA Ada beberapa latar belakang terselenggaranya KAA dan berkumpulnya negara-negara Asia Afrika. latar belakang tersebut, yaitu : 1. Rasa Senasib dan Sepenanggungan Perasaan senasib dan sepenanggungan di sini berkaitan dengan persamaan bahwa hampir seluruh negara Asia Afrika adalah bekas negara jajahan. Baik itu sebagai negara jajahan Bangsa-Bangsa Eropa dan penjajahan Jepang saat Perang Dunia kedua. Perasaan yang sama, senasib dan sepenggungan, membuat negara-negara Asia Afrika ingin bersatu mengatasi masalah bersama. 2. Persamaan Masalah Negara Berkembang Karena kebanyakan negara Asia Afrika adalah negara baru merdeka, maka semua termasuk negara berkembang. Negara yang belum maju di segala bidang. Negara yang masih harus bebebah diri untuk mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Persamaan ini juga melatarbelakangi pertemuan KAA. Membuat semua negara ingin bekerja sama di segala bidang.



3. Kedekatan Keturunan, Agama, dan Latar Belakang Sejarah Latar belakang selanjutnya adalah kedekatan hubungan keturunan. Ini dilihat dari ciri-ciri orang Asia yang hampir mirip sesamanya. Begitu pula degan orang Afrika. Aga yang dianut orang Asia afrika kebanyakan juga hampir sama, yaitu Islam, Kristen, Hindu, dan Budha. Sementara latar belakang sejarah, hampir bisa dipastikan mirip sesuai latar belakang pertama Ada 5 (lima) tokoh Konferensi Asia Afrika yang mempelopori diadakannya pertemuan ini. Kelima tokoh ini berasal dari perwakilan 5 negara yang mengikuti Konferensi Kolombo yang menyepakati dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika. 1.



Ali Sastroamidjojo (Perdana Menteri Indonesia)



2.



Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India)



3.



Mohammad Ali Bogra (Perdana Menteri Pakistan)



4.



Sir John Kotelawala (Perdana Menteri Ceylon)



5.



U Nu (Perdana Menteri Burma)



Negara Peserta Konferensi Asia Afrika Ada 29 negara yang mengikuti Konferensi Asia Afrika dimana total penduduknya mencapai lebih dari setengah populasi Bumi saat itu. Berikut merupakan 29 daftar negara peserta Konferensi Asia-Afrika (urut sesuai abjad): 1. Afganistan 2. Arab Saudi 3. Burma (sekarang Myanmar) 4. Ceylon (sekarang Sri Lanka) 5. China 6. Ethiopia 7. Filipina 8. India 9. Indonesia 10. Irak 11. Iran 12. Jepang 13. Kamboja 14. Laos



15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.



Lebanon Liberia Libya Mesir Nepal Pakistan Sudan Suriah Thailand Turki Vietnam Vietnam Selatan Yaman Yordania



Hasil Konferensi Asia Afrika (Dasasila Bandung) Hasil dan isi Konferensi Asia Afrika dihasilkan dalam bentuk Dasasila Bandung. Secara umum hasil konferensi tersebut berisi tentang pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia. hasil Konferesi Asia Afrika dalam Dasasila Bandung antara lain sebagai berikut: 1. Menghormati hak-hak asasi manusia dan menghormati tujuan-tujuan dan prinsipprinsip dalam Piagam PBB. 2. Menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah semua negara. 3. Mengakui persamaan derajat semua ras serta persamaan derajat semua negara besar dan kecil. 4. Tidak campur tangan di dalam urusan dalam negeri negara lain. 5. Menghormati hak setiap negara untuk mempertahankan dirinya sendiri atau secara kolektif, sesuai dengan Piagam PBB. 6. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain mana pun. 7. Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau menggunakan kekuatan terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik negara mana pun. 8. Menyelesaikan semua perselisihan internasional dengan cara-cara damai, seperti melalui perundingan, konsiliasi, arbitrasi, atau penyelesaian hukum, ataupun cara-



cara damai lainnya yang menjadi pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB. 9. Meningkatkan kepentingan dan kerja sama bersama. 10. Menjunjung tinggi keadilan dan kewajiban-kewajiban internasional. 2. Latar Belakang Misi Garuda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan lembaga tertinggi yang mewadahi negara-negara di dunia. PBB juga menjadi lembaga yang aktif dalam mengupayakan perdamaian dunia dan aktif menyelesaikan konflik antar negara. Indonesia pernah mendapat bantuan dari PBB pada masa revolusi. Pada saat itu, PBB membantu menyelesaikan konflik antara Indonesia-Belanda. PBB juga membantu Indonesia dalam masalah Irian Barat.



Dengan dasar politik tersebut, Indonesia menunjukkan tekad untuk mengupayakan perdamaian dunia. Melalui pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika hingga pembentukan Gerakan Non-Blok, upaya tersebut semakin terlihat. Tindakan pemerintah Indonesia mendapat sambutan positif Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sejak tahun 1950-an, pemerintah Indonesia mulai diberi kepercayaan untuk turut serta dalam pasukan perdamaian Dewan Keamanan PBB. Pasukan tersebut terdiri atas pasukan dari berbagai negara. Indonesia mengirim suatu pasukan yang kemudian dinamakan Kontingen Garuda atau Konga 3. Latar Belakang Deklarasi Djuanda a. Menjadi Sempit nya wilayah laut indonesia Adanya ketentuan mengenai wilayah Negara Republik Indonesia menurut Ordonansi 1939. Ordonansi yang dimaksud adalah Territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie 1939. Sebelum Indonesia merdeka ketentuan mengenai wilayah Indonesia mengacu pada Territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie 1939. Menurut peraturan yang berlaku hingga tahun 1957 ini pada intinya menyatakan bahwa yang dimaksud dengan wilayah Indonesia adalah bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda atau wilayah jajahan Belanda yang meliputi beberapa pulau.



b. Kapal Asing yang bebas masuk menyebabkan kerugian bagi bangsa indonesia Setiap pulau di Indonesia mempunyai batas laut sendiri yakni sejauh 3 mil dari garis pantai. Di luar batas laut 3 mil, laut-laut tersebut merupakan lautan yang bebas dilalui oleh kapal-kapal asing. Kapal-kapal ini tentunya dapat melakukan apapun di perairan Indonesia seperti memanfaatkan kekayaan alam yang ada demi kepentingan mereka.Selain itu, peraturan ini juga memberikan semacam “jalan” bagi Belanda untuk menguasai kembali Indonesia melalui politik agresi setelah Indonesia merdeka. c. Peraturan Lama yang menguntungkan pihak belanda d. Tidak ada lagi laut bebas di Indonesia Isi Deklarasi Djuanda   



Bahwa Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki corak tersendiri. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan Nusantara ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ketentuan Ordonansi tahun 1939 yang dianut sebelumnya dapat memecah belah kesatuan dan kedaulatan Republik Indonesia



Isi dari deklarasi ini menyatakan dengan jelas bahwa sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki hak atas laut di sekitar kepulauannya. Tidak adanya jaminan tersebut membuat kedaulatan Republik Indonesia sepanjang waktu terancam oleh keberadaan pihak-pihak asing yang dengan bebas melayari laut internasional di antara pulau-pulau.



4.Latar Belakang GNB a. Munculnya dua blok, yaitu Blok Barat di bawah Amerika Serikat dan Blok Timur di bawah Uni Soviet yang saling memperebutkan pengaruh di dunia. b. Adanya kecemasan negara-negara yang baru merdeka dan negara-negara berkembang, sehingga berupaya meredakan ketegangan dunia. c. Ditandatanganinya “Dokumen Brioni” tahun 1956 oleh Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), PM Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), bertujuan mempersatukan negara-negara non blok.



d. Terjadinya krisis Kuba 1961 karena US membangun pangkalan militer di Kuba secara besar-besaran, sehingga mengkhawatirkan AS e.



Pertemuan 5 orang negarawan pada sidang umum PBB di markas besar PBB, yaitu: 



Presiden Soekarno (Indonesia)







PM Jawaharlal Nehru (India)







Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir)







Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia)







Presiden Kwame Nkrumah (Ghana)



5. Latar Belakang ASEAN Latar belakang berdirinya ASEAN karena adanya beberapa faktor. Adapun faktor faktor yang melatarbelakangi beridirnya ASEAN adalah sebagai berikut: 1)



Persamaan geografis.



2)



Persamaan nasib yang pernah dijadikan negara jajahan dan kolinasasi.



3)



Persamaan budaya.



4)



Persamaan kepentingan di berbagai bidang.



Seperti yang kita ketahui, baik negara Indonesia, Thailand, Filipina, Singapura, dan Malaysia memang terdapat di benua yang sama yakni Asia Tenggara. Hal ini tentunya memicu persamaan geografis yang juga diikuti oleh persamaan budaya yang berkembang di masyarakat. Selain itu persamaan kepentingan untuk memajukan sektor sektor negara di berbagai bidang juga menjadi latar belakang berdirinya ASEAN.



B. Tujuan KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok dan ASEAN 1.



Tujuan KAA



Beberapa tujuan diadakannya Konferensi Asia Afrika antara lain adalah sebagai berikut.



1)



Meninjau masalah-masalah hubungan sosial ekonomi dan kebudayaan dari



negara-negara Asia dan Afrika 2) Menjalin kerukunan antar umat beragama di wilayah Asia dan Afrika 3) Memberikan sumbangan untuk memajukan perdamaian dan kerja sama dunia 4) Mencanangkan gerakan politik untuk melawan kapitalisme asing 5) Melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet dan negara imprialis lainnya



2.



Tujuan Misi Garuda Dalam rangka ikut mewujudkan perdamaian dunia, maka Indonesia memainkan sejumlah peran dalam percaturan internasional. Peran yang cukup menonjol yang dimainkan oleh Indonesia adalah dalam rangka membantu mewujudkan pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional. Dalam hal ini Indonesia sudah cukup banyak pengirimkan Kontingen Garuda (KONGA) ke luar negeri. Sampai tahun 2015 Indonesia telah mengirimkan kontingen Garudanya sampai dengan kontingen Garuda yang ke dua puluh enam (XXVI).



Bagi bangsa Indonesia pengiriman Misi Garuda untuk memenuhi permintaan PBB memiliki alasan yang kuat. Yang pertama sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi ikut melaksanaka ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial dan kedua sesuai dengan politik Luar Ngeri Indonesia bebas aktif, diantaranya : 1) Ikut serta sebagai anggota Dewan Keamanan PBB 2) Mewujudkan Landasan ideologi Indonesia (Pancasila) 3) Menyesuaikan Landasan Konstitusional Indonesia (Pembukaan UUD 1945) 4) Perwujudan dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.



3.



Tujuan Deklarasi Djuanda 1. Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat.



2. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas negara Kepulauan. 3. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan keselamatan NKRI. 4. Untuk mengatasi masalah di atas, pemerintah Indonesia dipimpin oleh PM Juanda pada tanggal 13 Desember 1957 telah mengeluarkan keputusan yang dikenal dengan Deklarasi djuanda, yang isinya : a)



Demi kesatuan bangsa, integritas wilayah, serta kesatuan ekonomi, ditarik



garis-garis pangkal lurus yang menghubungkan titi-titik terluar dari pulau-pulau terluar. b)



Negara berdaulat atas segala perairan yang terletak dalam garis-garis



pangkal lurus termasuk dasar laut dan tanah dibawahnya serta ruang udara di atasnya, dengan segala kekayaan didalamnya c)



Laut territorial seluas 12 mil diukur dari pulau yang terluar.



d)



Hak lintas damai kapal asing melalui perairan Nusantara (archipelago



watwrs) dijamin tidak merugikan kepentingan negara pantai, baik keamanan maupun ketertibannya.



4.



Tujuan Gerakan Non Blok 1) Mendukung perjuangan dekolonisasi dan memegang teguh perjuangan melawan



imperialisme,



kolonialisme,



neokolonialisme,



rasialisme,



apartheid, zionisme. 2) Merupakan wadah perjuangan sosial politik negara-negara yang sedang berkembang. 3) Mengurangi ketegangan antara Blok Barat yang di pimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang di pimpin oleh Uni Soviet. 4)



Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan



senjata.



5.



Tujuan ASEAN 1) Mempercepat kemajuan dan pertumbuhan di bidang ekonomi, sosial dan budaya di kawasan Asia Tenggara. 2)



Meningkatkan kerjasama antar negara se-Asia tenggara dengan cara



saling membantu demi mencapai kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan administrasi. 3) Meningkatkan stabilitas nasional agar tercipta perdamaian. 4) Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pelatihan, pendidikan serta penelitian di Asia Tenggara. 5)



Memelihara kerjasama ditengah tengah organisasi regional maupun



organisasi internasional yang ada.



C. Peranan KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok dan ASEAN 1.



Peranan KAA a. 1ndonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II yang berlangsung pada tanggal 28 sampai 29 Desember 1954 di Bogor. Konferensi ini sebaagai pendahuluan dari Konferensi Asia-Afrika. b. Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada tanggal 18 sampai 24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung. Dalam Konferensi tersebut beberapa tokoh Indonesia menduduki peranan penting, antara lain: Ketua Konferensi: Mr. Ali Sastroamidjoyo, Sekretaris Jenderal Konferensi : Ruslan Abdulgani, Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Muh. Yamin, dan ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Roseno.



2.



Peranan Misi Garuda Dalam hal ini Indonesia sudah cukup banyak pengirimkan Kontingen Garuda (KONGA) ke luar negeri. Sampai tahun 2014 Indonesia telah mengirimkan kontingen Garudanya sampai dengan kontingen Garuda yang ke duapuluh tiga (XXIII). Pengiriman Misi Garuda yang pertama kali dilakukan pada bulan Januari 1957. Pengiriman Misi Garuda dilatarbelakangi adanya konflik di Timur Tengah



terkait masalah nasionalisasi Terusan Suez yang dilakukan oleh Presiden Mesir Ghamal Abdul Nasser pada 26 Juli 1956. Sebagai akibatnya, pertikaian menjadi meluas dan melibatkan negara-negara di luar kawasan tersebut yang berkepentingan dalam masalah Suez.



Pada bulan Oktober 1956, Inggris, Perancis dan Israel melancarkan serangan gabungan terhadap Mesir. Situasi ini mengancam perdamaian dunia sehingga Dewan Keamanan PBB turun tangan dan mendesak pihak-pihak yang bersengketa untuk berunding. Dalam Sidang Umum PBB Menteri Luar Kanada Lester B.Perason mengusulkan agar dibentuk suatu pasukan PBB untuk memelihara perdamaian di Timur Tengah. Usul ini disetujui Sidang dan pada tanggal 5 November 1956 Sekjen PBB membentuk sebuah komando PBB dengan nama United Nations Emergency Forces (UNEF). Pada tanggal 8 November Indonesia menyatakan kesediannya untuk turut serta menyumbangkan pasukan dalam UNEF.



Sebagai pelaksanaanya, pada 28 Desember 1956, dibentuk sebuah pasukan yang berkuatan satu detasemen (550 orang) yang terdiri dari kesatuan-kesatuan Teritorium IV/Diponegoro dan Teritorium V/Brawijaya. Kontingen Indonesia untuk UNEF yang diberinama Pasukan Garuda ini diberangkatkan ke Timur Tengah pada bulan Januari 1957.Untuk kedua kalinya Indonesia mengirimkan kontingen untuk diperbantukan kepada United Nations Operations for the Congo (UNOC) sebanyak satu batalyon. Pengiriman pasukan ini terkait munculnya konflik di Kongo (Zaire sekarang). Konflik ini muncul berhubungan dengan kemerdekaan Zaire pada bulan Juni 1960 dari Belgia yang justru memicu pecahnya perang saudara.



Untuk mencegah pertumpahan darah yang lebih banyak, maka PBB membentuk Pasukan Perdamaian untuk Kongo, UNOC. Pasukan kali ini di sebut “Garuda II” yang terdiri atas Batalyon 330/Siliwangi, Detasemen Polisi Militer, dan Peleton KKO Angkatan Laut. Pasukan Garuda II berangkat dari Jakarta tanggal 10



September 1960 dan menyelesaikan tugasnya pada bulan Mei 1961. Tugas pasukan Garuda II di Kongo kemudian digantikan oleh pasukan Garuda III yang bertugas dari bulan Desember 1962 sampai bulan Agustus 1964.



Peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia terus berlanjut, ketika meletus perang saudara antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Indonesia kembali diberikan kepercayaan oleh PBB untuk mengirim pasukannya sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB. Untuk menjaga stabilitas politik di kawasan Indocina yang terus bergolak akibat perang saudara tersebut, PBB membentuk International Commission of Control and Supervission (ICCS) sebagai hasil dari persetujuan internasional di Paris pada tahun 1973. Komisi ini terdiri atas empat negara, yaitu Hongaria, Indonesia, Kanada dan Polandia. Tugas ICCS adalah mengawasi pelanggaran yang dilakukan kedua belah pihak yang bertikai.



Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai Pasukan Garuda IV yang berkekuatan 290 pasukan, bertugas di Vietnam dari bulan Januari 1973, untuk kemudian diganti dengan Pasukan Garuda V, dan kemudian pasukan Garuda VII. Pada tahun 1975 Pasukan Garuda VII ditarik dari Vietnam karena seluruh Vietnam jatuh ketangan Vietcong (Vietnam Utara yang komunis).Pada tahun 1973, ketika pecah perang Arab-Israel ke 4, UNEF diaktifkan lagi dengan kurang lebih 7000 anggota yang terdiri atas kesatuan-kesatuan Australia, Finlandia,



Swedia,



Irlandia,



Peru,



Panama,



Senegal,



Ghana



dan



Indonesia.Kontingen Indonesia semula berfungsi sebagai pasukan pengamanan dalam perundingan antara Mesir dan Israel. Tugas pasukan Garuda VI berakhir 23 September 1974 untuk digantikan dengan Pasukan Garuda VIII yang bertugas hingga tanggal 17 Februari 1975. Sejak tahun 1975 hingga kini dapat dicatat peran Indonesia dalam memelihara perdamaian dunia semakin berperan aktif, ditandai dengan didirikannya Indonesian Peace Security Centre (IPSC/Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia) pada tahun 2012, yang didalamnya terdapat unit yang mengelola kesiapan pasukan yang akan dikirim untuk menjaga perdamaian dunia.



3.



Peranan Deklarasi Djuanda a. Menetapkan batas terluar ZEE Indonesia dalam suatu peta yang disertai koordinat dan titik-titiknya : Menetapkan dalam persetujuan-persetujuan dengan negara tetangga tentang batas-batas dan ZEE Indonesia yang mungkin tumpang tindih dengan ZEE negara tetangga. b. Konsepsi yang berbeda dan masing-masing merupakan konsep yang sui generis. c. Mengumumkan dan mendepositkan copy dan peta-peta atau daftar koordinatkoordinat tersebut pada Sekjen PBB (Pasal 75).



4.



Peranan GNB 1)



Presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno menjadi salah satu



pemrakarsa berdirinya Organisasi tersebut bersama dengan 4 kepala negara sahabat lainnya, yaitu Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, Perdana menterii India Pandit Jawaharlal Nehru, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, dan Perdana Menteri Ghana Kwame Nkrumah. 2)



GNB lahir sebagai suatu solusi atas beberapa kekisruhan yang terjadi di



dunia internasional di sera tahun 1950-an, dimana pada waktu itu telah terjadi perang dingin antara Amerika Serikat dan uni Sovyet yang membawa dampak besar bagi beberapa negara, seperti Jerman, Vietnam, serta semenanjung Korea. 3)



Salah satu alasan terjadinya perang dingin diantara 2 negara adikuasa tersebut



adalah untuk memperebutkan negara-negara yang berada di kawasan Asia Timur serta Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, thailand, serta negara-negara yang banyak menghasilkan energi dunia seperti Qatar, Uni Emirat Arab, serta Kuwait. Awal kelahiran Gerakan Non Blok adalah ketika terjadi Konferensi Asia afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955 dimana kurang lebih 29 kepala negara di kawasan Asia dan Afrika berkumpul guna melakukan identifikasi serta pendalaman



berbagai



masalah



yang



menimpa



dunia



kala



itu,



serta



mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi kedua blok yang sedang bertikai tersebut. 5.



Peranan ASEAN



1. Sebagai salah satu pendiri ASEAN Indonesia adalah salah satu dari lima negara pemrakarsa berdirinya ASEAN. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa dasar berdirinya ASEAN adalah deklarasi Bangkok, dimana deklarasi tersebut ditanda tangani oleh menteri luar negri dari kelima negara pendiri ASEAN, Yaitu : a.



Adam Malik dari Indonesia



b.



Narsisco Ramos dari Filipina



c.



Tun Abdul Razak dari Malaysia



d.



Rajaratnam dari Singapura



e.



Thanat Koman dari Thailand



2. Sebagai Salah Satu Pemimpin ASEAN Pada Zaman Orde Baru yaitu pada masa kepemimpinan Presiden Suharto (tahun 2004), Indonesia menjadi pemimpin ASEAN, dimana dengan gaya kepemimpinannya Indonesia mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. 3. Sebagai Tuan Rumah KTT Asean Indonesia telah mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan beberapa kali Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Adapun KTT ASEAN yang pernah diselenggarakan di Indonesia antara lain adalah : a. KTT ASEAN Ke-1 yang dilaksanakan pada 23 hingga 24 Februari 1976 di Bali. Dalam KTT tersebut terdapat kesepakatan tentang pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan Sekretaris Jendral (Sekjen) pertamanya adalah putra Indonesia yang bernama H.R. Dharsono b. KTT ASEAN ke-9 yang dilaksanakan pada 7 hingga 8 Oktober 2003 di Bali. Dalam KTT tersebut, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas Asean (Asean Community) yang mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, serta keamanan.



c. KTT ASEAN ke-18 yang dilaksakan pada tanggal 4 hingga 8 Mei 2011 di Jakarta d. KTT ASEAN ke-19 yang dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 19 Nopember 2011 di Bali. Dalam Konferensi tersebut didapat kesepakatan tentang Kawasan bebas senjata nuklir di Asia tenggara atau yang dikenal dengan Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ) 4. Mampu menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara a. Indonesia telah banyak membantu menjaga perdamaian khususnya di kawasan Asia Tenggara, yaitu dengan membantu penyelesaian konflikkonflik yang dialami oleh negara anggota ASEAN lainnya. b. Pada tahun 1987, Indonesia menjadi penengah saat terjadinya konflik antara Kamboja dan Vietnam yang pada akhirnya pada tahun 1991 dalam Konferensi Paris, kedua negara tersebut menyepakati adanya perjanjian damai. c. Indonesia menjadi penengah antara Moro National Front Liberation (MNFL) dengan pemerintah Filiphina, yang pada akhirnya kedua belah pihak tersebut sepakat untuk melakukan perjanjian damai yang dilakukan pada pertemuan di Indonesia.



D. Dampak ASEAN, Non Blok dan Misi Garuda dalam social politik ekonomi dan budaya



Lampiran 2 ( Media Pembelajan )



a



Lampiran 3 ( Instrumen Penilaian) 1.



Instrumen Penilaian Sikap Rubrik kegiatan Diskusi (Sikapsosial)



No



Nama Siswa



Aspek Pengamatan kerja



mengkomunikasi



sama



kan pendapat



Toleransi



keaktifan



Jumlah menghargai pendapat teman



Skor



Nilai



Ket



1 2 3 4 5



Keterangan skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria nilai: •



10



: kurang







20



: cukup







30



: baik







40



: baik sekali



Nilia total



: jumlah skor X 10 Skor maksimal (100)



Kriteria Nilai



2.







A



: 85 – 100



Baik sekali







B



: 75 – 84



Baik







C



: 65 – 74



Cukup







D



: < 64



Kurang



Instrumen Penilaian Pengetahuan



Soal Essay



1. Jelaskan Tujuan Asean Menurut Deklarasi Bangkok ! 2. Jelaskan Mengapa Politik Luar negeri Indonesia disebut politik luar negeri bebas aktif ? 3. Jelaskan latar belakang terbentuknya GNB ! 4. Tuliskan Beberapa faktor yang mendorong terwujudnya hubungan kerja sama antar negara di Asia Tenggara ! 5. Sebutkan bentuk kerja sama ASEAN di bidang sosial budaya antar anggota Asean !



Jawaban



𝐬𝐤𝐨𝐫𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧



Skor penilaian = 𝐬𝐤𝐨𝐫𝐦𝐚𝐱𝐢𝐦𝐚𝐥 𝐱𝟏𝟎𝟎



3.



Instrumen Penilaian Keterampilan Rubrik Penilaian keterampilan (Presentasi Kelompok) a. Penilaian untuk kegiatan Kerja Kelompok



No



Nama



Komunikasi



Mendengar



Argumentai



Kontribusi



1–4



1–4



1–4



1–4



1 2 3 4 5



Perhitungan skor akhi rmenggunakan rumus :



Skor Perolehan X 100 Skor maksimal



Skor



Keterangan ; a. Menkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan, menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif. b. Mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk tidak menyela, memotong, menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasanya. c. Berargumentasi menunjukan kemampuan peserta didik dalam melakukan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mematahkan gagasannya. d. Berkontribusi kemampuan peserta didik memberi masukan gagasa-gagasan yang mendukung atau mengarah pada penarikan kesimpulan termasuk didalamnya menghargai perbedaan pendapat. b. Penilaian Presentasi



No NamaSiswa



Menjelaskan



Memvisualisasikan Merespon 1-3



1-3



Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :



SkorPerolehan X 100 Skormaksimal



Keterangan Ketrampilan



1-3



JumlahSkor



1. Menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara menyeluruh 2. Memvisualisasikan adalah kemampuan mengemas informasi seunik dan semenarik mungkin 3. Merespon adalah kemampuan peserta didik dalam menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan dan sanggahan dari pihak lain secara empatik.



Lampiran 4 LKPD LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) Sekolah



: SMA N 1 TANJUNG RAYA



Mata Pelajaran



: Sejarah Indonesia



Kelas/Semester



: XII/2



Materi Pokok



: Kontribusi Bangsa Indonesia dalam Perdamaian Dunia



Tujuan Pembelajaran : Melalui model pembelajaran Discovery Learning peserta didik dapat Menganalisis kontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia diantaranya ; ASEAN, Non Blok dan Misi Garuda serta dapat mengolah informasi tentang kontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia diantaranya ; ASEAN, Non Blok, dan Misi Garuda serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis dan dapat mempresentasikannya ke depan kelas. Langkah-Langkah Kegiatan: 1. Siswa dibagi mnjadi 3 kelompok yangterdiri dari3-4 orang 2. Guru menjelaskan pembagian materi perkelompok: Kelompok 1: Latar Belakang dan awal mula Perang Diponegoro Kelompok 2: Strategi Perang dan jalannya Perang Diponegoro Kelompok 3: Akhir Perang Diponegoro 3. Diskusikan dengan teman sekelompokmu! 4. Buat laporan sesuai pandangan berikut!:



Petunjuk Belajar 1. Sebelum melakukan aktivitas pembelajaran yang ada dalam LKPD ini pahamilah indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. LKPD ini akan menuntun Ananda dalam proses pembelajaran, untuk itu pahami setiap petunjuk yang tersedia dalam LKPD dengan baik. 3. Kegiatandalam LKPD dibuat secara berkelompok dan di presentasikan di depankelas 4. Ananda dibagi dalam beberapa kelompok. 5. Gunakan sumber belajar yang relevan untuk membantu Ananda dalam menemukan informasi. Jika kurang mengerti segera bertanya kepada guru dan pastikan semua anggota kelompok memahami materi



LAPORAN DISKUSI KELOMPOK



Nama Anggota Kelompok: 1. 2. 3. JUDUL (Misal : Latar Belakang terbentuknya ASEAN ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ KESIMPULAN (satu paragraf) ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................ Yang Bertanya saat Presentasi 1. (nama) pertanyaan:................................................................................. 2. (nama) pertanyaan:.................................................................................



Yang Memberi Pertanyaan dan Memberi Tambahan Jawaban saat Presentasi 1. (nama) jawaban:...................................................................................... 2. (nama) jawaban:......................................................................................