14 0 559 KB
Satuan Acara Pengajaran (Penyuluhan/Bermain)
Mata Kuliah
: Blok Kardiovaskuler
Pokok Bahasan
: Gagal Jantung
Sasaran
: Warga Desa Ngajum, Kabupaten Malang
Tempat
: Balai Desa
Alokasi Waktu
: 1x26 menit
Pertemuan ke
: Pertama
Pengajar
:
A. Tujuan Instruksional -
Tujuan Umum
:
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para peserta mampu mengetahui dan memahami lebih luas mengenai bagaimana gagal jantung muncul, tipe dan pencegahan. -
Tujuan Khusus
:
Setelah penyuluhan, peserta penyuluhan mengetahui dan mampu untuk : 1. Menjelaskan pengertian dan kondisi tentang gagal jantung 2. Gejala atau ciri gagal jantung 3. Menyebutkan tingkatan gagal jantung B. Sub Pokok Bahasan Kenali gagal jantung
C. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap
Pendahuluan
Waktu
3 menit
Keterangan Pengajar -
Mengucapkan salam
-
Memperkenalkna diri
-
Menjelaskan judul materi serta tujuan
Kegiatan Peserta -
Menjawab salam
-
Metode
Menyetujui kontrak waktu
Media Laptop
Ceramah
yang akan dicapai
Mendengarkan
-
Mendengarkan
-
Kontrak waktu
-
Memulai materi
-
Menjelaskan peserta
materi
tentang :
penyuluhan
1. Menjelaskan apa
yang dberikan
dan bagaimana
Penyajian
-
20 menit
-
Leaflet
Mambaca
itu kondisi Gagal
leaflet sebagai
Jantung
pendukung
2. Menjelaskan apa
Ceramah
saja ciri atau gejala dari Gagal Jantung 3. Menjelaskan tingkatan dari gagal jantung -
Memberikan umpan balik kepada peserta (memberikan
-
pertanyaan, jika
pertanyaan)
Penutup
-
Tanya jawab
-
Menjawab
3 menit
pertanyaan -
Menyimpulkan hasil penyuluhan
-
Mengucapkan terima kasih
-
Menutup acara penyuluhan
Memberikan
ada hal yang tidak dimengerti -
Menjawab umpan balik yang diberikan oleh penyuluh
Ceramah
D. Evaluasi -
Prosedur penilaian : Selama proses pembelajaran berlangsung dan setelah selesai penyuluhan
-
Peserta dapat mengajukan pertanyaan
-
Peserta dapat menjawab umpan balik yang diberikan oleh penyuluh
-
Peserta dapat menyebutkan kembali hal-hal penting yang ada dalam materi yang telah disampaikan
-
Minimal warga yang datang adalah 30 orang
E. Materi (terlampir) F. Daftar Pustaka
Materi (Lampiran) A. Pengertian Gagal Jantung Gagal jantung kongestif adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif yang sering digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan. Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompakan darahsecukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme jaringan tubuh, sedangkantekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi. B. Gejala Klinis Manifestasi klinis gagal jantung bervariasi, tergantung dari umur pasien, beratnya gagal jantung, etiologi penyakit jantung, ruang-ruang jantung yang terlibat, apakah kedua ventrikel mengalami kegagalan serta derajat gangguan penampilan jantung. Pada penderita gagal jantung kongestif, hampir selalu ditemukan :
Gejala paru berupa dyspnea, orthopnea dan paroxysmal nocturnal dyspnea.
Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah, asites, hepatomegali, dan edema perifer.
Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai delirium.
Gejala yang dapat muncul antara lain : 1. Sesak Nafas (Dyspnea) Orang yang memiliki risiko gagal jantung parah mungkin merasa kehabisan napas setelah melakukan suatu aktivitas. Kesulitan bernapas dapat dipicu ketika naik tangga atau bahkan berjalan-jalan. Mereka mungkin merasa sakit parah di dada atau rasa berat di dada. 2. Paroxysmal nocturnal dyspnea (kesulitan bernapas saat tidur) Adalah gejala umum lain dari gagal jantung. Gejala-gejala termasuk sesak nafas yang hebat, dan batuk yang terjadi 1-3 jam setelah tidur. 3. Retensi cairan (Edema) dan Berat Badan
Orang yang telah jatuh pada kondisi gagal jantung biasanya mengalami pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, pembuluh darah leher atau perut. Peningkatan retensi cairan secara tibatiba, sangat berpengaruh pada berat badan seseorang. 4. Batuk Pasien mungkin mengalami batuk kering dan dapat ditanggulangi dengan mencoba duduk tegak. 5. Kehilangan massa otot Pasien yang berisiko terkena serangan jantung berat, memiliki kecenderungan untuk kehilangan massa otot dari waktu ke waktu. 6. Gejala gastrointestinal (gejala yang berkaitan dengan sistem pencernaan, terutama lambung dan usus). Pasien kehilangan nafsu makan dan merasa kenyang bahkan setelah makan dalam jumlah kecil. Mereka juga sering mengalami sakit perut. 7. Edema paru Edema paru, kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan di paru-paru. Berikut ini gejala edema paru: -
Sesak napas yang disertai dengan batuk .
-
Adanya sensasi menggelegak di paru-paru.
-
Kulit berubah berkeringat dan pucat, hampir biru dalam beberapa kasus.
-
Irama jantung tidak normal Irama jantung bisa berubah dari cepat menjadi lambat.
Gejala yang muncul menurut bagian jantung yang terkena : a. Gagal Jantung Kiri Gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri terjadi karena adanya gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga curah jantung kiri menurun dengan akibat tekanan akhir diastolic dalam ventrikel kiri dan volum akhir diastolic dalam ventrikel kiri meningkat. Gejalanya antara lain : - Perasaan badan lemah
-
Keringat dingin.
- Cepatl lelah
-
Takhikardia
- Berdebar-debar
-
Dispnea
- Sesak nafas
-
Paroxysmal nocturnal dyspnea
- Batuk Anoreksia
-
Ronki basah paru dibagian basal
- Bunyi jantung III
b. Gagal Jantung Kanan Gagal jantung kanan karena gangguan atau hambatan pada daya pompa ventrikel kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun tanpa didahului oleh adanya gagal jantung kiri. Gejalanya antara lain: - Edema tumit dan tungkai bawah - Hati membesar, lunak dan nyeri tekan - Bendungan
pada
vena
perifer
gastrointestinal
(perut
(jugularis) - Gangguan
kembung, anoreksia dan nausea) dan asites. - Berat badan bertambah - Penambahan cairan badan -
Kaki bengkak (edema tungkai)
-
Perut membuncit
-
Perasaan
tidak
enak
epigastrium. -
Edema kaki
-
Asites
-
Vena jugularis yang terbendung
-
Hepatomegali
pada
Tabel diatas digunakan untuk mengetahui apakah pasien memiliki tanda dan gejala dari gagal jantung, dengan cara melihat indikator pada tiap fase. Dan juga bisa digunakan untuk melihat resiko keparahan atau laju gagal jantung. C. Derajat Gagal Jantung Gagal jantung bisanya digolongkan menurut derajat atau beratnya gejala seperti klasifikasi menurut New York Heart Asscsiation (NYHA). Klasifikasi tersebut digunakan secara luas di dunia internasional untuk mengelompokkan gagal jantung.Gagal jantung ringan, sedang, dan berat ditentukan berdasarkan beratnya gejala, khusnya sesak nafas (dispnea). Meskipun klasifikasi ini beguna untuk menentukan tingkat kemampuan fisik dan beratnya gejala, namun pembagian tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan lain.
Klasifikasi gagal jantung menurut NYHA : KELAS I
DEFINISI
ISTILAH
Klien dengan keainan jantung tapi Disfungsi ventrikel kiri yang tanpa pembatasan aktifitas fisik
asimtomatik
II
Klien dengan kelainan jantung yang Gagal jantung ringan menyebabkan sedikit pembatasan aktifitas fisik
III
Klien dengan kelaianan jantung yang Gagal jantung sedang menyebabakan banyak pembatasan aktifitas fisik
IV
Klien dengan kelaianan jantung yang Gagal jantung berat segla bentuk ktifitas fisiknya akan menyebabkan keluhan
Daftar Pustaka 1. American Heart Association. Heart Disease and Stroke Facts, 2006 Update. Dallas, Texas: AHA, 2006. 2. Baughman, C. Diane & Hackley JoAnn. Keperawatan Medikal Bedah Buku Saku untuk Brunner dan Suddarth, Edisi 1, Alih bahasa: Yasmin asih, Editor Monica Ester, Jakarta: EGC. 2000. 3. Mansjoer A. dkk. (Eds). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. Volume 1. Jakarta: Media Aesculapius. 2001. 4. Karim S, Kabo P. EKG dan Penanggulangan Beberapa Penyakit Jantung untuk Dokter Umum. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2002. 5. Brundside, JW. McGlynn, Tj. Diagnosis Fisik.Alih Bahasa: Lumanto,Henny. Jakarta: EGC. 1995. 6. http://www.metrojambi.com/v1/home/kesehatan/21579-kenali-gejala-gagal-jantungsecepatnya.pdf