11 0 155 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN ANEMIA APLASTIK APLASTIK
A.
PENGANTAR Pokok Bahasan
: Keperawatan Anak
Topik
: Anemia aplastik Aplastik
Penyuluh
: Aniq Muflihah
Sasaran
: Anak usia 7 tahun
Pukul
: 15.30 WIB
Hari/Tanggal
: Sabtu, 08 Februari 2020
Waktu
: 10 menit
Tempat
: Ruang Aster RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
B.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan anak dapat mendeteksi penyakit anemia aplastik.
C.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan penerima penyuluhan dapat menjelaskan kembali tentang :
1.
Pengertian anemia aplastik
2.
Penyebab anemia aplastik
3.
Tanda dan gejala anemia aplastik
4.
Komplikasi anemia aplastik
5.
Pencegahan anemia aplastik
6.
Pengobatan anemia aplastik
D.
MATERI Terlampir
E.
MEDIA
1.
SAP
2.
Leaflet
F.
METODE
1.
Penyuluhan
3.
Tanya jawab, diskusi
G.
KEGIATAN PEMBELAJARAN No Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1.
Pembukaan :
Menjawab salam
3 menit a.
Memberi salam
Mendengarkan dan
b.
Memperkenalkan diri
memperhatikan
c.
Menjelaskan tujuan penyuluhaan
d.
Menyebut materi/pokok bahasan yang ingin disampaikan
2.
5 menit
Pelaksanaan :
Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan
memperhatikan materi
secara berurutan dan teratur
yang disampaikan
Materi :
3.
a.
Pengertian anemia aplastik
2.
Penyebab anemia aplastik
3.
Tanda dan gejala anemia aplastik
4.
Komplikasi anemia aplastik
5.
Pencegahan anemia aplastik
6.
Pengobatan anemia aplastik
2 menit
Evaluasi : 1.
Merespon dan bertanya
Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya. - Memberikan pujian atas
Merespon dan
keberhasilan ibu menjelaskan
menjelaskan
pertanyaan 4.
2 menit
Penutup :
Menyimak
1.
Menyimpulkan materi yang telah di sampaikan.
2.
Mengucapkan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan kepada responden.
3.
H.
Mengucapkan salam.
EVALUASI Metode evaluasi : Memberikan pertanyaan Jenis pertanyaan : Lisan
Menjawab salam
LAMPIRAN MATERI ANEMIA APLASTIK
1. Pengertian Anemia aplastik merupaka keadaan yang disebabkan bekurangnya sel hematopoetik dalam darah tepi seperti eritrosit, leukosit dan trombosit sebagai akibat terhentinya pembentukan sel hemopoetik dalam sumsum tulang. Anemia aplastik adalah kegagalan anatomi dan fisiologi dari sumsum tulang yang mengarah pada suatu penurunan nyata atau tidak adanya unsur pembentukan darah dalam sumsum. Anemia aplastik merupakan salah satu jenis anemia yang ditandai dengan adanya pansitopenia (defisit sel darah pada jaringan tubuh). Defisit sel darah pada sumsum tulang ini disebabkan karena kurangnya sel induk pluripoten sehingga sumsum tulang gagal membentuk sel-sel darah. Kegagalan sumsum tulang ini disebabkan banyak faktor. Mulai dari induksi obat, virus, sampai paparan bahan kimia.
2. Penyebab Penyebab hampir sebagian besar kasus anemia aplastik bersifat idiopatik dimana penyebabnya masih belum dapat dipastikan. Namun ada faktor-faktor yang diduga dapat memicu terjadinya penyakit anemia aplastik ini. Faktor-faktor penyebab yang dimaksud antara lain: a. Faktor genetik Kelompok ini sering dinamakan anemia aplastik konstitusional dan sebagian besar diturunkan menurut hukum Mendel meliputi : o
Anemia fanconi
o
Diskeratosis bawaan
o
Anemia aplastik konstitusional tanpa kelainan kulit atau tulang
o
Sindrom aplastik parsial
o
Sindrom Pearson
o
Sindrom Dubowitz dan lain-lain.
Diduga penyakit-penyakit ini memiliki kaitan dengan kegagalan sumsum tulang yang mengakibatkan terjadinya pansitopenia (defisit sel darah). Menurut sumber referensi yang lain, penyakit-penyakit yang baru saja disebutkan merupakan bentuk lain dari anemia. b. Zat Kimia Anemia aplastik dapat terjadi atas dasar hipersensitivitas atau dosis obat berlebihan. Zat-zat kimia yang sering menjadi penyebab anemia aplastik misalnya benzen, arsen, insektisida, dan lain-lain. Zat-zat kimia tersebut biasanya terhirup ataupun terkena (secara kontak kulit) pada seseorang. c. Obat-obatan Obat seperti kloramfenikol diduga dapat menyebabkan anemia aplastik. Misalnya pemberian kloramfenikol pada bayi sejak berumur 2 – 3 bulan akan menyebabkan anemia aplastik setelah berumur 6 tahun. America Medical Association juga telah membuat daftar obat-obat yang dapat menimbulkan anemia aplastik. Obat-obat yang dimaksud antara lain: Azathioprine, Karbamazepine, Inhibitor carbonic anhydrase, Kloramfenikol, Ethosuksimide, Indomethasin, Imunoglobulin limfosit, Penisilamine, Probenesid, Quinacrine, Obat-obat sulfonamide, Sulfonilurea, Obatobat thiazide, Trimethadione. Pengaruh obat-obat pada sumsum tulang diduga sebagai berikut :
Penekanan bergantung dosis obat, reversible dan dapat diduga sebelumnya (obat-obat anti tumor)
Penekanan bergantung dosis, reversible, tetapi tidak dapat diduga sebelumnya.
Penekanan tidak bergantung dosis obat (idiosinkrasi)
d. Infeksi Infeksi dapat menyebabkan anemia aplastik sementara atau permanen. Infeksi virus temasuk EBV, sitomegalovirus, herpes varisela zoster dan virus hepatitis. e. Radiasi Radiasi juga dianggap sebagai penyebab anemia aplastik ini karena dapat mengakibatkan kerusakan pada sel induk ataupun menyebabkan kerusakan pada lingkungan sel induk. Contoh radiasi yang dimaksud antara lain pajanan sinar X
yang berlebihan ataupun jatuhan radioaktif (misalnya dari ledakan bom nuklir). Paparan oleh radiasi berenergi tinggi ataupun sedang yang berlangsung lama dapat menyebabkan kegagalan sumsum tulang akut dan kronis maupun anemia aplastik. f. Kelainan imunologik Zat anti terhadap sel-sel hemopoetik dan lingkungan mikro dapat menyebabkan anemia aplastik. g. Anemia aplastik pada keadaan / penyakit lain h. Kelompok idiopatik Besarnya tergantung pada usaha mencari faktor etiologi 3.Tanda dan Gejala a. Lemah dan mudah lelah b. Sakit kepala c. Pucat d. Takikardi e. Trombositopenia menimbulkan perdarahan mukosa dan kulit seperti ekimosis dan ptekie dan perdarahan khususnya dari hidung, gusi, rektum, dan vagina f. Granulositopenia dan leukositopenia menyebabkan lebih mudah terkena infeksi bakteri g. Pusing h. Anoreksia, mual karena penurunan aliran darah ke saluran cerna . 4.Pencegahan a. Rajin mencuci tangan, terutama setelah menggunakan toilet atau beraktivitas di luar ruangan b. Beristirahat yang cukup c. Melengkapi imunisasi d. Menghindari aktivitas atau olahraga yang melibatkan kontak fisik untuk mencegah perdarahan e. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi terutama yang berasal dari sumber hewani seperti ikan, hati, susu, keju, telur. Sedangkan zat besi yang berasal dari sumber nabati/tumbuh-tumbuhan yaitu bayam, kangkung, daun
singkong, kacang panjang, kecipir, daun katuk, sawi hijau, kacang – kacangan, tahu, tempe. f. Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan agar tubuh tidak kemasukan cacing g. Agar zat besi dapat diserap dengan baik oleh tubuh maka konsumsi juga makanan yang mengandung vitamin C yang terdapat pada buah-buahan h. Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke pelayanan kesehatan terdekat.
5. Pengobatan Pengobatan anemia aplastik zat besi tergantung pada faktor penyebab yang menimbulkannya. Suatu contoh jika anemia aplastik yang terjadi adalah karena kehilangan darah yang terlalu banyak maka penyebab dari kehilangan darah tersebut yang perlu diobati. Jika anemia aplastik terjadi karena dalam konsumsi makanan tanpa kandungan zat besi maka pengobatannya adalah megubah diet makananan menjadi kaya akan zat besi. a. Antibiotik dan antivirus b. Transfusi darah c. Pemberian obat untuk merangsang sumsum tulang agar bisa memproduksi sel darah yang baru d. Transplantasi sumsum tulang e. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah (TTD). f. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia aplastik seperti: kecacingan, malaria dan penyakit TBC.
6. Kesimpulan Untuk mencegah terjadinya anemia aplastik di anjurkan bagi kita untuk dapat mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, memelihara kebersihan diri agar kita tidak terkena penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang bisa mengakibatkan menurunnya hemoglobin dalam darah serta memeriksakan diri ke pelayan kesehatan terdekat, apakah kita mengalami anemia aplastik atau tidak, maka dengan mengetahuinya kita bisa mencegah dan mengobatinya.