Sap Apendisitis (Indah Kartika Sari) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN APENDISITIS PADA REMAJA



DISUSUN OLEH :



NAMA



: INDAH KARTIKA SARI



NIM



: PO.71.20.3.18.024



SEMESTER



: V.A



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU TAHUN AKADEMIK 2020/2021



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)



Pokok Bahasan



: Apendisitis



Sasaran



: Remaja



Hari/Tanggal



: Jumat / 02 Oktober 2020



Waktu



: 09.00 s.d 09.30 WIB



Tempat



: Puskesmas Padang Selasa



Penyuluh



: Indah Kartika Sari



A. TUJUAN 1.



Tujuan Instruksional Umum Setelah mendapatkan penyuluhan selama ± 20 menit diharapkan para remaja dapat memahami tentang penyakit apendisitis dan cara pencegahannya.



2.



Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan tentang apendisitis, diharapkan remaja dapat: 1.



Menjelaskan pengertian apendisitis.



2.



Menyebutkan macam-macam apendisitis.



3.



Menjelaskan penyebab apendisitis.



4.



Menyebutkan tanda dan gejala apendisitis.



5.



Menjelaskan cara pencegahan apendisitis.



B. MATERI 1. Pengertian apendisitis. 2. Macam-macam apendisitis. 3. Penyebab apendisitis 4. Tanda dan gejala apendisitis. 5. Pencegahan apendisitis.



C. MEDIA -



Leaflet



D. METODE -



Ceramah



-



Tanya jawab



E. KEGIATAN TahapanK egiatan Pembukaan



KegiatanPenyuluhan 1. Memberi salam dan



KegiatanPeserta Metode Penyuluhan 1. Menjawab salam Ceramah



memperkenalkan



2. Mendengarkan



diri



3. Memperhatikan



Media



Waktu 2 menit



2. Menjelaskan tujuan penyuluhan 3. Kontrak waktu Isi



4. Apersepsi 1. Menjelaskan



1. Menyimak



pengertian



2. Mendengar



apendisitis.



3. Memperhatikan



Ceramah, Leaflet 15 menit



2. Menyebutkan macam-macam apendisitis. 3. Menjelaskan penyebab apendisitis. 4. Menyebutkan tanda dan gejala apendisitis. 5. Menjelaskan cara pencegahan Penutup



apendisitis. 1. Evaluasi 2. Merangkum materi 3. Mengucapkan salam



1. Menjawab pertanyaan 2. Mendengarkan kesimpulan 3. Menjawab salam



Tanya Jawab



3 menit



F. EVALUASI 1. Sebutkan pengertian katarak? Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks). Infeksi ini bisa mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal usus besar atau sekum (cecum). 2. Apa macam-macam apendisitis? 



Appendicitis



akut, dibagi atas : Appendicitis



akut fokalis atau



segmentalis,yaitu setelah sembuh akan timbul striktur local. Appendicitis purulenta difusi,yaitu sudah bertumpuk nanah. 



Appendicitis kronis, dibagi atas : Appendicitis kronis fokalis atau parsial yaitu,setelah sembuh akan timbul stiktur local.Appendicitis kronis obliteritiva yaitu,appendiks miring, biasanya ditemukan pada usia tua.



3. Apa penyebab penyakit apendisitis? 1. Infeksi bakteri. 2. Faktor penyumbatan pada lapisan saluran (lumen) oleh tujnja yang keras. 3. Pembesaran jaringan limfoid. 4. Penyakit cacing ( cacing ascaris). 5. Benda asing dalam tubuh seperti biji-bijian. 6. Erosi mukosa apendiks karena parasit E. Histolytica. 7. Cancer primer dan striktur. 8. Infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E. Coli dan streptococcus. 4. Apa saja tanda dan gejala dari apendisitis? 1. Anoreksia biasanya tanda pertama. 2. Rasa nyeri yang dimulai dari bagian tengah perut dan berpindah kebagian bawah sebelah kanan perut, dengan perut kaku seperti papan. 3. Susah berjalan karena nyeri 4. Nafsu makan hilang, 5. Terjadinya konstipasi 6. Terjadinya diare



7. Bagian kiri bawah perut terlalu lunak untuk disentuh, diperkirakan bagian perut mengalami peradangan. 8. Demam subfebril. 5.



Bagaimana pencegahan apendisitis?



Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak/kaya serat seperti : sayursayuran, buah-buahan kecuali buah jambu biji. MAKANAN DAN MINUMAN YANG DI HINDARI Makanan dan minuman yang tidak dihanjurkan seperti : pedas,berminyak,bijibijian, minuman dingin,minuman mengandung kafein



LAMPIRAN MATERI



1.



Definisi Apendisitis



Apendisitis adalah suatu proses obstruksi yang disebabkan oleh benda asing batu feses kemudian terjadi proses infeksi dan disusul oleh peradangan dari apendiks verivormis (Nugroho, 2011). Apendisitis merupakan peradangan yang berbahaya jika tidak ditangani segera bisa menyebabkan pecahnya lumen usus (Williams & Wilkins, 2011). Apendisitis adalah suatu peradangan yang berbentuk cacing yang berlokasi dekat ileosekal (Reksoprojo, 2010). Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks). Infeksi ini bisa mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal usus besar atau sekum (cecum). Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing. Infeksi ini bisa mengakibatkan peradangan akut sehingga memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya (Sjamsuhidajat, 2010). Appendicitis adalah infeksi pada appendiks karena tersumbatnya lumen oleh fekalith (batu feces), hiperplasi jaringan limfoid, dan cacing usus. Obstruksi lumen merupakan penyebab utama appendicitis. Erosi membran mukosa appendiks dapat terjadi karena parasit seperti Entamoeba histolytica, Trichuris trichiura, dan Enterobius vermikularis.26 2. Penyebab Apendisitis Apendisitis akut merupakan infeksi bakteria. Berbagai hal menjadi faktor penyebabnya. Sumbatan lumen apendiks merupakan faktor pencetus disamping hyperplasia jaringan limfe, batu feses, tumor apendiks, dan cacing askaris dapat juga menyebabkan sumbatan. Penyebab lain yang diduga menimbulkan apendisitis yaitu erosi mukosa apendiks karena parasit seperti E.Histolytica (Sjamsuhidajat, 2010). Adapun penyebab lainnya, seperti : o



Infeksi bakteri.



o



Faktor penyumbatan pada lapisan saluran (lumen) oleh tujnja yang keras.



o



Pembesaran jaringan limfoid.



o



Penyakit cacing ( cacing ascaris).



o



Benda asing dalam tubuh seperti biji-bijian.



o



Erosi mukosa apendiks karena parasit E. Histolytica.



o



Cancer primer dan striktur.



o



Infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E. Coli dan streptococcus.



3.



Macam-Macam Apendisitis 



Appendicitis akut, dibagi atas : Appendicitis akut fokalis atau segmentalis,yaitu setelah sembuh akan timbul striktur local. Appendicitis purulenta difusi,yaitu sudah bertumpuk nanah.







Appendicitis kronis, dibagi atas : Appendicitis kronis fokalis atau parsial yaitu,setelah sembuh akan timbul stiktur local.Appendicitis kronis obliteritiva yaitu,appendiks miring, biasanya ditemukan pada usia tua.



Klasifikasi apendisitis menurut Nurafif & Kusuma (2013) terbagi menjadi 3 yaitu : a. Apendisitis akut, radang mendadak di umbai cacing yang memberikan tanda, disertai maupun tidak disertai rangsangan peritoneum lokal. b. Apendisitis rekurens yaitu jika ada riwayat nyeri berulang di perut bagian kanan bawah yang mendorong dilakukannya apendiktomi. Kelainan ini terjadi bila serangan apendisitis akut pertama sembuh spontan. c. Apendisitis kronis memiliki semua gejala riwayat nyeri perut kanan bawah lebih dari dua minggu (sumbatan di lumen apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lama di mukosa), dan keluhan hilang setelah apendiktomi.



4. Tanda dan Gejala Apendisitis Menurut Wijaya AN dan Putri (2013), gejala-gejala permulaan pada apendisitis yaitu nyeri atau perasaan tidak enak sekitar umbilikus diikuti anoreksia, nausea dan muntah, ini berlangsung lebih dari 1 atau 2 hari. Dalam beberapa jam nyeri bergeser ke nyeri pindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda rangsangan peritoneum lokal di titik Mc. Burney, nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung,



nyeri pada kuadran kanan bawah saat kuadran kiri bawah ditekan, nyeri pada kuadran kanan bawah bila peritoneum bergerak seperti nafas dalam, berjalan, batuk, dan mengedan, nafsu makan menurun, demam yang tidak terlalu tinggi, biasanya terdapat konstipasi, tetapi kadang-kadang terjadi diare.



5. Penatalaksanaan dan Pencegahan Apendisitis 



Pencegahan Primer Pencegahan primer bertujuan untuk menghilangkan faktor risiko terhadap



kejadian appendicitis. Upaya pencegahan primer dilakukan secara menyeluruh kepada masyarakat. Upaya yang dilakukan antara lain: a. Diet tinggi serat Berbagai penelitian telah melaporkan hubungan antara konsumsi serat dan insidens timbulnya berbagai macam penyakit. Hasil penelitian membuktikan bahwa diet tinggi serat mempunyai efek proteksi untuk kejadian penyakit saluran pencernaan.40 Serat dalam makanan mempunyai kemampuan mengikat air, selulosa, dan pektin yang membantu mempercepat sisi-sisa makanan untuk diekskresikan keluar sehingga tidak terjadi konstipasi yang mengakibatkan penekanan pada dinding kolon.45 b. Defekasi yang teratur Makanan adalah faktor utama yang mempengaruhi pengeluaran feces. Makanan yang mengandung serat penting untuk memperbesar volume feces dan makan yang teratur mempengaruhi defekasi. Individu yang makan pada waktu yang sama setiap hari mempunyai suatu keteraturan waktu, respon fisiologi pada pemasukan makanan dan keteraturan pola aktivitas peristaltik di kolon.45



Frekuensi defekasi yang jarang akan mempengaruhi konsistensi feces yang lebih padat sehingga terjadi konstipasi. Konstipasi menaikkan tekanan intracaecal sehingga terjadi sumbatan fungsional appendiks dan meningkatnya pertumbuhan flora normal kolon. Pengerasan feces memungkinkan adanya bagian yang terselip masuk ke saluran appendiks dan menjadi media kuman/bakteri berkembang biak sebagai infeksi yang menimbulkan peradangan pada appendiks.24  Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder meliputi diagnosa dini dan pengobatan yang tepat untuk mencegah timbulnya komplikasi. Adapun pencegahannya, seperti :  



Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak/kaya serat seperti : sayursayuran, buah-buahan kecuali buah jambu biji. Makanan dan minuman yang dihindari : Makanan dan minuman yang tidak dihanjurkan seperti : pedas,berminyak,bijibijian, minuman dingin,minuman mengandung kafein



DAFTAR PUSTAKA



http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1368/4/4.%20BAB%20II.pdf di akses pada tanggal 02 Oktober 2020 https://rsud-adjidarmo.id/adjidarmo/wp-content/uploads/2018/08/Usus-Buntu.ppt di akses pada tanggal 02 Oktober 2020



https://adoc.tips/download/bab-2-tinjauan-pustaka-kira-kira-10-cm-dan-berpangkal-padas.html di akses pada tanggal 02 Oktober 2020 Muttaqin, Arif dan Kumala Sari.2011. gangguan Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika. Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. NANDA NIC NOC Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction.