Sap Cva Rssa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) CEREBRO VASCULAR ACCIDENT (CVA) DI RUANG 22 Di RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG



Disusun Oleh :



1. Universitas Muhammadiyah Malang 2. Universitas Jember 3. Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang



PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT Rs. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG 2020



SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan



: mobilisasi dan pencegahan stroke



Sasaran



: Keluarga pasien di ruang 22



Hari, tanggal



: Kamis , 23 Januari 2020



Waktu



: Pukul 09.15-10.15 WIB



Tempat



: Ruang 22



A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam gejala sesuai dengan daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal), lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa (Mediskus, 2013). Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Depkes RI (2007) melaporkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian yang utama di rumah sakit disamping itu stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan nomor satu didunia ( Pinzon & Asanti, 2010). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya serangan berulang atau kekambuhan pada penderita stroke adalah dengan menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Pengendalian faktor-faktor resiko secara



optimal



harus



dijalankan,



melakukan



kontrol



secara



rutin,



mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi obat, tidak merokok, dan harus mengenali tanda-tanda dini stroke ( Wardhana, 2011). Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang maka pengetahuan keluarga dan pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktor resiko yang dapat menimbulkan kejadian stroke berulang dapat dicegah atau dihindari, salah satunya melalui penyuluhan kesehatan. Sekitar 90 % pasien



stroke mengalami kelemahan pada anggota gerak. Pemulihan pasien stroke dapat dilakukan dengan mobilisasi sedini mungkin dalam rangka mencegah kekakuan sendi dan mengembalikan kemampuan klien secara fisik. B. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan stroke berulang diharapkan keluarga pasien dapat memahami konsep tentang mobilisasi pasien stroke dan pencegahannya. C. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare diharapkan audiens dapat: a.



Menyebutkan Pengertian Stroke



b.



Menyebutkan Penyebab Penyakit Stroke



c.



Menjelaskan mobilisasi pada pasien stroke



d.



Menyebutkan Cara Pencegahan Stroke Berulang



D. MATERI PENYULUHAN Mobilasi dan Pencegahan Stroke Berulang E. MEDIA Media



: Power point Materi



Alat



: Buku, Pulpen, LCD



F. METODE 1.



Ceramah



2.



Diskusi



3.



Tanya Jawab



G. URAIAN TUGAS 1. Protokol/Pembawa Acara/moderator a. Uraian tugas : 1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta. 2) Mengatur proses dan waktu penyuluhan. 3) Menutup acara penyuluhan. 2. Penyaji a. Uraian tugas : 1) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses



penyampaian materi penyuluhan. 2) Menyampaikan / menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta. 3) Memotivasi peserta untuk bertanya. 3. Observer a. Uraian tugas : 1) Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta yang datang serta menempatkan diri ke tempat yang memungkinkan dapat mengawasi jalannya proses penyuluhan. 2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta. 3) Mangamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama proses penyuluhan. 4) Menyampaikan evaluasi langsung secara tertulis pada penyuluh tentang hal yang dirasa tidak sesuai dengan rencana penyuluhan. H. KEGIATAN PENYULUHAN No



Tahapan



& Kegiatan Penyaji



Kegiatan Audien



Pembukaan



 Memberi salam



 Menjawab salam



(3 menit)



 Memperkenalkan



 Mendengarkan



Waktu 1.



Anggota klompok dan



dan



memperhatikan



Pembimbing  Melakukan



kontrak  Menyepakati kontrak



waktu  Menjelaskan tujuan dan  Memperhatikan materi



yang



akan



dan



mendengarkan



diberikan 2.



Kegiatan (25 menit)



 Menggali pengetahuan  audien tentang stroke  Memberikan



dan



menjelaskan 



reinforcement positif  Menjelaskan pengertian  penyakit stroke



Menanggapi



Memperhatikan dan mendengarkan Memperhatikan dan mendengarkan



 Menjelaskan penyebab 



stroke  Menjelaskan mobilisasi



dan mendengarkan 



pada pasien stroke  menggali pengetahuan klien



tentang



pencegahan



Memperhatikan



Memperhatikan dan mendengarkan



cara  stroke



Memperhatikan dan mendengarkan



berulang  Memberi



kesempatan



audien untuk bertanya







 Memberikan



pertanyaan



reinforcement positif







 Memberikan kesempatan audien



lain



Memberikan



Memperhatikan dan mendengarkan



pada 



Memberikan



untuk



jawaban



positif 



Memperhatikan



menjawab  Memberikan reinforcement



dan meluruskan konsep



dan mendengarkan



 Meminta masukan dari pembimbing akademik



3.



Penutup (2 menit)



dan atau pembimbing 



Memperhatikan



klinik



dan mendngarkan



 Menyimpulkan







bersama-sama



dan mendengarkan 



 Mengevaluasi



Memperhatikan



hasil



Menjawab pertanyaan



kegiatan   Mengucapkan kasih



terima



Memperhatikan dan mendengarkan







Menjawab salam



 Mengucapkan



salam



penutup



I. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Terstruktur 



Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan







Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP







Audien hadir di ruang penyuluhan di ruang 22







Jumlah audien yang datang minimal 10 orang







Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan digunakan







Kesiapan audien meliputi kesiapan menerima penyuluhan



2. Proses 



Berjalan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan perencanaan







Peserta memperhatikan selama kegiatan penyuluhan dilakukan



3. Hasil 



Peserta mengerti dan mampu menjelaskan pengertian atau definisi dari CVA







J.



Peserta mengerti pencegahan terjadinya CVA.



SETTING TEMPAT



Keterangan: : Proyektor



: Pemateri dan moderator : Audien



Lampiran : Materi Penyuluhan



A. Pengertian Stroke Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah di otak (Smeltzer, 2015).



B. Faktor Penyebab Stroke 1. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol a. Usia Setiap manusia akan bertambah umurnya, dengan demikian kemungkinan terjadinya stroke lebih besar. Pada umumnya resiko terjadinya stroke mulai usia 35 tahun dan meningkat setiap tahunnya. b. Jenis kelamin Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke dibanding perempuan. c. Ras/suku bangsa d. Genetik/keturunan Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya, menjadi seseorang yang beresiko tinggi terkena serangan stroke. 2. Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya a. Hipertensi b. Diabetes mellitus c. Penyakit jantung d. Riwayat stroke sebelumnya e. Merokok f. Kolesterol tinggi g. Obesitas



h. Minuman Alkohol C. Mobilisasi Pada Pasien Stroke Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk meningkatkan fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan pada sendi. 1. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur a. Berbaring telentang 



Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.







Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh secara berhatihati, sehingga bahu terangkat keatas dengan lengan agak ditinggikan dan memutar kearah luar, siku dan pergelangan tangan agak ditinggikan.







Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah / lumpuh, dengan posisi agak memutar ke arah dalam, dan lutut agak ditekuk.



b. Miring kesisi yang sehat 



Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan







Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan







Kaki yang lumpuh diletakkan didepan







Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal







Lutut ditekuk



c. Miring kesisi yang lumpuh/lemah 



Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien tidak memutar secara berlebihan







Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas tungkai yang lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.



2. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion)



Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.



Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai berikut: a. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan 



Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk dengan lengan.







Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang pergelangan tangan pasien.







Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.



b. Fleksi dan Ekstensi Siku 



Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak mengarah ke tubuhnya.







Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekat bahu.







Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.



c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah 



Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk.







Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.







Putar lengan



bawah



pasien sehingga telapaknya



menjauhinya. 



Kembalikan ke posisi semula.







Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap ke arahnya.







Kembalikan ke posisi semula.



d. Pronasi Fleksi Bahu







Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.







Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.







Angkat lengan pasien pada posisi semula.



e. Abduksi dan Adduksi Bahu 



Atur posisi lengan pasien di samping badannya.







Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.







Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat (Abduksi).







Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)







Kembalikan ke posisi semula.



f. Rotasi Bahu 



Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.







Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lain.







Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke bawah.







Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.







Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke atas.







Kembalikan lengan ke posisi semula.



g. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari 



Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang lain memegang kaki.







Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah







Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.







Kembalikan ke posisi semula.



h. Infersi dan efersi kaki







Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang pergelangan kaki dengan tangan satunya.







Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.







Kembalikan ke posisi semula Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.







Kembalikan ke posisi semula.



i. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki 



Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.







Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.







Kembalikan ke posisi semula.







Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.



j. Fleksi dan Ekstensi lutut. 



Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan yang lain.







Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.







Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.







Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas.







Kembali ke posisi semula.



k. Rotasi pangkal paha 



Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain di atas lutut.







Putar kaki menjauhi perawat.







Putar kaki ke arah perawat.







Kembalikan ke posisi semula.



l. Abduksi dan Adduksi pangkal paha.







Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit.







Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien.







Gerakkan kaki mendekati badan pasien.







Kembalikan ke posisi semula.



D. Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun sebenarnya dapat dicegah. Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan guna mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan 1. Konsumsi makanan sehat Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan lemak dalam darah. Kurangi kolesterol "jahat" sehingga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke. 2. Kurangi konsumsi garam Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga mengurangi risiko stroke. 3. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat penyumbatan



di



pembuluh



darah.



Kebiasaan



merokok



dapat



menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan membuat darah menjadi mudah untuk menggumpal dan darah menggumpal akan meningkatkan resiko penyakit stroke ini. 4. Hidup aktif dan olahraga yang teratur Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih besar memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut. Melakukan aktivitas fisik secarateratur



dengan berolahraga termasuk dalam salah satu tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah. 5. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen untuk setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari. Dengan kata lain mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya paling rendah terkena stroke.



DAFTAR PUSTAKA



http://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-gejala-stroke.



diakses



tanggal 21 Januari 2020 Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIK UMS Smeltzer, Suzanne.(2015). Keperawatan Medikal Bedah.. Jakarta : EGC STIKES Hang Tuah Surabaya. ROM (Range Of Motion). Diakses dari www.http://stikes-hang-tuah-ROM-range-of-motion



tanggal



21 Januari



2020 Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktek. Jakarta: EGC