14 0 196 KB
PRAKTIKUM CASE STUDY SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) BENDUNGAN ASI
Dosen Pembimbing : Serilaila, SKM., M.PH
Disusun Oleh : Devi Indriana
P07124216140
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN PRODI DIPLOMA IV KEBIDANAN TAHUN 2019
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRAKTIKUM PENATALAKSANAAN BENDUNGAN ASI A. IDENTITAS 1. Mata Kuliah
: Asuhan Nifas dan Menyusui
2. Program Studi
: D IV Bidan Pendidik
3. Kode/Bobot SKS
: 3 SKS
4. Semester
: III (Tiga)
5. Elemen Kompetensi
: MKB
6. Jenis Kompetensi
: Utama
7. Waktu Kuliah
: 1 x 20 Menit
8. Pokok Bahasan
: Asuhan Perawatan payudara dengan Bendungan ASI
B. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang asuhan kebidanan postpartum sesuai dengan standar kompetensi bidan ke-5 pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 yaitu Bidan memberikan asuhan kepada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi terhadap budaya setempat.
C. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa mampu
mengaplikasikan dan mempraktikan pemeriksaan payudara
dengan bendungan ASI
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Mahasiswa dapat: 1.
Mempersiapkan informed concent pada perawatan payudara dengan bendungan ASI
2.
Mempersiapkan
alat-alat
untuk
melakukan
perawatan
bendungan ASI 3.
Mempersiapkan perawatan payudara dengan bendungan ASI
4.
Menganalisis data subjektif dan data objektif pasien
[ayudara
dengan
5.
Melakukan pemeriksaan payudara dengan bendungan ASI pada ibu nifas
6.
Menentukan diagnosa kebidanan berdasarkan hasil pemeriksaan
E. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui demonstrasi dengan phantom di laboratorium skill mahasiswa dapat: 1.
Mempersiapkan informed concent pada perawatan payudara dengan bendungan ASI
2.
Mempersiapkan
alat-alat
untuk
melakukan
perawatan
[ayudara
bendungan ASI 3.
Mempersiapkan perawatan payudara dengan bendungan ASI
4.
Menganalisis data subjektif dan data objektif pasien
5.
Melakukan pemeriksaan payudara dengan bendungan ASI pada ibu nifas
6.
Menentukan diagnosa kebidanan berdasarkan hasil pemeriksaan
F. DESKRIPSI MATERI 1. Pengertian Bendungan ASI 2. Patofisiologi Bendungan ASI 3. Gambaran Klinis Bendungan ASI 4. Penatalaksanaan Bendungan ASI a.Persiapan alat untuk Bendungan ASI b.Prosedur pelaksanaan Bendungan ASI
G. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Demonstrasi 4. Redemonstrasi 5. Interactive Lecturing
H. MEDIA PEMBELAJARAN 1. Alat untuk perawatan payudara denga bendungan ASI : a.
Phantom payudara
b.
Sarung tangan
dengan
c.
Handuk 2 buah
d.
Minyak kelapa atau baby oil pada tempatnya
e.
Kapas
f.
Waslap 2 buah g. Kom 2 buah
g.
Air dingin
h.
Air hangat
i.
Bengkok
j.
Tempat sampah
2. Ceklist I. KEGIATAN PEMBELAJARAN No 1.
Langkah Pendahuluan
2.
Inti
3.
Penutup
Kegiatan Waktu 10 menit a. Mengucap salam, memperkenalkan diri kepada mahasiswa b. Memghubungkan keterampilan yang akan diajarkan dengan materi yang sudah diajarkan sebelumnya c. Menyampaikan pentingnya keterampilan yang akan diajarkan d. Menyampaikan materi dengan cara peragaan a. Mahasiswa mempratekkan 15 menit kemampuan penatalaksanaan bendungan ASI b. Mahasiswa mempraktekkannya dengan menggunakan phantom c. Dosen memonitor jalannya penatalaksanaan bendungan ASI yang dilakukan mahasiswa Dosen mengevaluasi mahasiswa satu per 5 menit satu
J. KONSEP DASAR 1. Pengertian a.
Bendungan air susu ibu adalah suatu kondisi terjadi akibat adanya bendungan pada pembuluh darah di payudara sebagai tanda ASI mulai banyak diproduksi.
b.
Bendungan air susu ibu adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh bendungan vena dan pembuluh getah bening, hal ini menandakan bahwa ASI mulai banyak disekresi namun pengeluaran belum lancar.
c.
Bendungan
air
susu
ibu
adalah
suatu
kondisi
yang
diakibatkan
penggembungan pembuluh darah vena karena pasokan darah kedalam payudara akan meningkat sebagai persiapan untuk dimulainya laktasi.
2. Patofisiologi Bendungan ASI Apabila tidak terjadi penghisapan peyudara oleh bayi, pelepasan prolaktin tidak terjadi dan pada hari ketiga dan keempat setelah melahirkan, bendungan pembuluh darah akan membesar, pembuluh lakteferus dan air susu ibu harus diperas dengan hati-hati. Jika payudara tidak dikosongkan, maka alveoli akan mengalami bendungan dan terjadi pembengkakan karena air susu.
3. Gambaran Klinis Bendungan ASI Gejala yang sering timbul pada bendungan air susu ibu antara lain: a. Pada tiga hari pasca persalinan payudara sering terasa penuh, tegang dan nyeri. b. Biasanya karena sakit ibu berhenti untuk menyusui, kondisi ini akan semakin parah, ditandai dengan mengkilatnya payudara dan ibu mengalami demam. c. Payudara. terasa lebih penuh atau tegang dan terjadi sekita hari ke-3 atau ke-4 pasca persalinan.
4. Penatalaksanaan bendungan ASI a. Bila ibu menyusui 1) Susukan sesering mungkin (on demand) 2)
Kedua payudara disusukan
3) Kompres hangat payudara sebelum disusukan 4) Bantu dengan memijat payudara untuk permulaan menyusui 5) Sangga payudara 6) Kompres dingin payudara diantara waktu menyusui
7) Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg peroral setiap 4 jam 8) Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengevaluasi hasilnya b. Bila tidak menyusui 1) Sangga payudara 2) Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa
sakit 3) Bila diperlukan berikan parasetamol 500mg per oral 4) Jangan dipijit atau memakai kompres hangat pada payudara. 5) Pompa dan kosongkan payudara