Sap Pranikah Ani S [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHANKONSELING PRANIKAH TAHUN 2021



DISUSUN OLEH: ANI SULASIH, SST,Keb



PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI TAHUN 2021



LEMBAR PENGESAHAN Satuan acara penyuluhan dengan tema “ Konseling Pra nikah Mahasiswa atas nama Nama NIM Telah disahkan pada tanggal



: : Ani Sulasih. SST Keb : 202006090108 :



Pembimbing Institusi



Pembimbing Lahan



Huda Rohmawati, SST,M.Keb



Muriyati,STR.Keb



SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan



:



Konseling Pra Nikah



Sub Pokok Bahasan



:



KIE Calon Pengantin



Sasaran



:



Calon Pengantin di Puskesmas Pace



Waktu



:



09.00-09.45 WIB



Durasi



:



45 menit



Hari/tanggal



:



Rabu/2 Juni 2021



Tempat



:



Puskesmas Pace



Penyuluh



:



Ani Sulasih, SST.Keb



I.



Tujuan Instruksional Umum Setelah mendapatkan penjelasan tentang topik selama 45 menit, diharapkan calonPengantin dapat mengerti dan memahami tentang persiapan pra pernikahan.



II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mendapatkan materi, diharapkan calon pengantin mampu : 1.



Menjelaskan pengertian dan fungi dari pernikahan



2.



Memahami konsep persiapan pernikahan (Pranikah).



3.



Memahami tentang kesehatan reproduksi dan seksual.



4.



Mengerti hierarki kehamilan dan kontrasepsi.



III. Pokok Materi 1.



Pengertian dan fungsi pernikahan.



2.



Konsep pra nikah



3.



Konseling kesehatan reproduksi



4.



Konsep kehamilan dan kontrasepsi



IV. Pelaksanaan Metoda 1.



Ceramah



2.



Tanya jawab



No



Kegiatan



1.



Pendahuluan



2.



Waktu 2 menit



a.



Menyampaikan salam



b.



Menjelaskan tujuan



c.



Kontrak waktu



d.



Tes awal



Kegiatan Inti



33 menit



a.



Menjelaskan konsep dan fungsi pernikahan



b.



Menjelaskan konsep dan apa yang dibutuhkan dalam persiapan Pra Nikah



c.



Mengedukasi tentang kesehatan reproduksi dan seksual



d.



Menjelaskan tentang kehamilan dan pemilihan alat kontrasepsi.



3.



Penutup



10 menit



a.



Tanya jawab



b.



Tes akhir



c.



Menyimpulkan hasil penyuluhan



d.



Memberi salam penutup



V. Media dan Sumber 



Media : Leaflet dan Flip Chart







Sumber Ahmad, K. (2004). Pregnancy complication kill 70,000 tenagers a year. The Lancet; 15;363, 9421, p 1616. Brunner & Suddarth.2002.Buku Ajar KMB Vol. 3 Edisi 8 .Jakarta : EGC.



VI. Evaluasi 1) Prosedur



: Post test



2) Jenis test



: Pertanyaan secara lisan



3) Butir Soal : 4 butir a. Apa dimaksud dengan pernikahan ? b.



Apa yang perlu disiapkan dalam menghadapi pernikahan ?



c.



Sebutkan cara untuk mempersiapkan kehamilan ?



d.



Sebutkan nutrisi yang dibutuhkan dalam mempersiapkan kehamilan ?



VII. Materi A. Konsep Pernikahan Menurut Undang-Undang Pernikahan Pasal 1 No 1 tahun 1974 menyatakan bahwa pernikahan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami dan istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sigelman (2003:37) mendefinisikan pernikahan sebagai sebuah hubungan antara dua orang yang berbeda jenis kelamin dan dikenal dengan suami istri.Dalam hubungan tersebut terdapat peran serta tanggung jawab dari suami dan istri yang di dalamnya terdapat unsur keintiman, pertemanan, persahabatan, kasih sayang, pemenuhan seksual, dan menjadi orang tua. B. Fungsi Pernikahan 1.



Menumbuhkan dan memelihara cinta serta kasih sayang. Pernikahan memberikan cinta dan kasih sayang antara suami dan isteri, orang tua dan anak, dan antar anggota keluarga lainnya. Idealnya pernikahan dapat memberikan kasih sayang kedua orang tua kepada anaknya sehingga berkontribusi terhadap perkembangan anak.



2.



Menyediakan rasa aman dan penerimaan. Mayoritas orang mencari rasa aman dan penerimaan, serta saling melengkapi bila melakukan kesalahan sehingga dapat belajar darinya dan dapat menerima kekurangan pasangannya.



3.



Memberikan kepuasan dan tujuan. Berbagai tekanan yang terdapat pada dunia kerja terkadang menghasilkan ketidakpuasan. Ketidakpuasan tersebut dapat diatasi dengan pernikahan melalui kegiatan yang dilakukan bersama-sama anggota keluarga. Dengan pernikahan seseorang juga dipaksa untuk memiliki tujuan dalamhidupnya.



4.



Menjamin kebersamaan secara terus-menerus. Melalui pernikahan rasa kebersamaan diharapkan selalu didapatkan oleh para anggota keluarga.



5.



Menyediakan status sosial dan kesempatan sosialisasi. Sebuah keluarga yang terikat oleh pernikahan memberikan status sosial pada anggotanya. Anak yang baru lahir secara otomatis mendapatkan status sosial sebagai seorang anak yang berasaldari kedua orang tuanya.



6.



Memberikan



pengawasan



dan



pembalajaran



tentang kebenaran.



Dalam



pernikahan, individu mempelajari mengenai peraturan-peraturan, hak, kewajiban serta tanggung jawab. Pada pelaksanaannya individu tersebut akan mendapatkan pengawasan dari aturan-aturan tersebut. Individu dalam pernikahan juga mendapatkan pendidikan moral mengenai hal yang benar atau salah. C. Persiapan Pranikah Persiapan pranikah adalah hal-hal yang harus dipersiapkan oleh calon



pengantin (catin) sebelum menikah. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2014) menjelaskan bahwa hal-hal yang harus dipersiapkan oleh catin sebelum menikah adalahsebagai berikut: 1.



Persiapan Fisik: a.



Pemeriksaan status kesehatan: Tanda-tanda vital (suhu,nadi,frekuensi nafas,tekanan darah)



b.



Pemeriksaan Darah rutin: Hb, Trombosit, Leukosit,



c.



Pemeriksaan Darah yang dianjurkan: Golongan Darah dan Rhesus,Gula Darah Sewaktu (GDS), Thalasemia, Hepatitis B dan C, TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus dan herpes simpleks)



d. 2.



Pemeriksaan Urin: urin rutin



Persiapan Gizi: Peningkatan status gizi calon pengantin terutama perempuan melalui penanggulangan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan anemia gizi beserta defisiensi asam folat.



3.



Status Imunisasi TT Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit tetanus dilakukan dengan pemberian 5 dosis imunisasi TT untuk mencapai kekebalan penuh.



4.



Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi a.



Pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari.



b.



Tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat dan berbahan nonsintetik.



c.



Membersihkan organ reproduksi luar dari depan kebelakang dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan menggunakan handuk atau tisu.



d.



Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab/bau.



e.



Khusus untuk perempuan: Tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina, dan jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama, pergunakan pembalut ketika menstruasi dan diganti paling lama setiap 4 jam sekali atau setelah buang airmemeriksakan diri ke petugas kesehatan.



f.



Bagi laki-laki dianjurkan disunat untuk kesehatan.



D. Konsep KIE Catin Kesehatan Reproduksi dan Seksual 1.



Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dalam Kesehatan Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan baik dalam bentuk verbal, non verbal maupun emosional antara komunikator kepada komunikan, sehingga terjadi proses saling berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai saling pengertian dan saling memiliki (Everett M. Rogers). Menurut Kementrian Kesehatan dalam Pusat Promosi Kesehatan (2015), Tujuan KIE dalam kesehatan adalah sebagai berikut:



a.



Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersigh dan sehat.



b.



Meningkatnya peran serta masyarakat, melalui interaksi antara petugas kesehatan dengan masyarakat, sehingga dapat terbangun hubungan yang baik, saling menguntungkan, saling mengisi, saling dapat memenuhi harapan denganmasyarakat.



c.



Menyampaikan informasi yang akurat kepada pengambil keputusan untuk mendapatkan dukungan kebijakan, dana, sarana dan sumberdaya lainnya dalammendukung upaya pelayanan kesehatan di puskesmas.



d.



Menggalang kemitraan dalam bidang kesehatan



e.



Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas puskesmas.



f.



Melalui KIE dalam bidang kesehatan dapat dihasilkan hal-hal sebagai berikut: 1)



Terjadi perubahan pendapat (opinion change): pengetahuan, ide,keyakinan dan pemikiran



2)



Membangun sikap positif / perubahan sikap (attitude change) pada sasaranKIE



3)



Terjadi perubahan perilaku (behavior change) kearah PHBS



4)



Terjadi perubahan terhadap kehidupan sosial (social change) yang lebihsehat.



2.



Fungsi KIE dalam Bidang Kesehatan a. Menyampaikan informasi (to inform) b. Mendidik (to educate) c. Menghibur (to entertain) d. Mempengaruhi (to influence/ persuasive). e. Promosi (to promote) f. Bimbingan (to guidance) g. Konseling (to councel) h. Motivasi (to motivate) i. Memberikan instruksi ( to instructive) j. Negosiasi (to negosiate) k. Memprovokasi (to provoke) l. Meyakinkan (to convince)



3.



Prinsip KIE dalam Bidang Kesehatan a. Tujuan dan sasaran KIE harus jelas. b. Adanya saling memahami isi pesan saat berkomunikasi. c. Adanya kesamaan persepsi antara komunikator dan komunikan. d. Menggunakan berbagai aspek komunikasi :verbal, non-vebal, emosional, isipesan serta saluran, media yang digunakan.



e. Menggunakan alat bantu/ media komunikasi yang sesuai dengan keadaan, kebutuhan dan krakteristik sasaran 4.



Jenis KIE dalam Upaya Promosi Kesehatan a.



Berdasarkan proses komunikasi : komunikasi langsung dan tidak langsung.



b.



Berdasarkan penyampaian pesan : komunikasi verbal, non-verbal, emosional



c.



Berdasarkan arah penyampaiannya : satu arah dan timbal balik



d.



Berdasrkan jumlah sasaran : Komunikasi individu, kelompok dan massa



e.



Berdasrkan model pendekatan KIE : Komunikasi Risiko, Komunikasi Persuasif,



E.



f.



KPP, Komunikasi Antar dan Lintas Budaya



g.



Berdasarkan strategi promkes : advokasi, bina suasana, gerakan pemberdayaan



h.



masyarakat dan kemitraan



Kesehatan Reproduksi dan Seksual Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2000), kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi, serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman (Triwibowo & Pusphandani, 2015). 1.



Organ Reproduksi Pria a.



Alat Kelamin Luar 1)



Penis berfungsi sebagai alat penetrasi pada vagina wanita saat kopulasi(persetubuhan).



2)



Uretra adalah saluran yang mengantarkan urin dan sperma.



3)



Skrotum (zakar) merupakan suatu kantong kulit yang membungkus testisdan epididimis.



b.



Alat Kelamin Dalam 1)



Testis Testis pada pria berjumlah sepasang, berbentuk oval, dan terletak di skrotum. Dalam testis terjadi proses pembuatan sel kelamin jantan dan hormon kelamin. Pada testis terdapat pembuluh halus (vas seminiferus) yang mengandung calon sperma pada bagian dindingnya.Di antara vas seminiferus terdapat sel bernama sel interstitial yang berfungsi menghasilkan hormon kelamin, misalnya testosteron.Selain itu, terdapat sel besar, sel Sertoli yang berguna untuk memberikan makanan bagi sperma.



2)



Epididimis Epididimis merupakan saluran reproduksi yang berfungsi sebagai



tempat pematangan sperma.Selain itu, epididimis dibentuk oleh saluran berlekuk-lekuk yang tidak teratur dan juga menjadi tempat penyimpanan sperma sementara.Saluran yang menghubungkan antara epididimis dan testis disebut duktus eferen testis. 3)



Vas deferens Saluran ini merupakan lanjutan dari epididimis.Fungsinya adalah mengangkut sperma menuju vesikula seminalis (kantong sperma).



4)



Kelenjar Kelamin Kelenjar kelamin yang dimiliki oleh seorang pria adalah vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral (Cowper).



2.



Organ Reproduksi Wanita a.



Alat Kelamin Luar 1)



Labia mayora (bibir besar), yaitu struktur terbesar alat kelamin luar perempuan yang tebal dan berlapiskan lemak. Labia mayora ini mengelilingi organ pada alat kelamin luar lainnya dan berakhir menjadi mons pubis.



2)



Labia minora (bibir kecil) ialah lipatan kulit yang halus dan tidak memilikilapisan lemak.



3)



Mons veneris adalah tonjolan lemak yang besar sebagai pertemuan antarasepasang labia mayora.



4)



Klitoris, disebut juga kelentit. Klitoris berupa tonjolan kecil dan memanjang serta homolog dengan penis pada pria. Sebagian besar tersembunyi di antara kedua labia minora.



5)



Orificium urethrae adalah muara dari saluran kencing yang terleak di bawah klitoris.



6) 7)



Himen sering disebut sebagai selaput dara. Kelenjar reproduksi. Sama halnya seperti pria, wanita juga memiliki beberapa kelenjar reproduksi, di antaranya adalah kelenjar vestibulari mayor dan minor serta parauretralis.



b.



Alat Kelamin Dalam 1)



Ovarium (indung telur) Ovarium adalah sepasang organ berbentuk oval yang terletak di rongga perut. Ovarium memiliki struktur berbentuk bulatan-bulatan yang disebut folikel. Tiap folikel mengandung sel telur (oosit) yang berada pada lapisan tepi ovarium. Fungsinya adalah memproduksi telur matang untuk pembuahan dan produksi hormon steroid dalam jumlah besar.



2)



Oviduk (Tuba Fallopi) Oviduk merupakan saluran penghubung antara ovarium dan



rahim (uterus). Di ujungnya terdapat fimbria yang menyerupai jari-jari untuk menangkap telur yang matang. Oviduk ini berfungsi untuk membawa sperma dan telur ke tempat terjadinya pembuahan, yaitu ampula tuba. 3)



Rahim (Uterus) Rahim pada wanita hanya ada satu dan tersusun atas otot yang tebal. Rahim bagian bawah memiliki ukuran yang lebih kecil dan biasa disebut sebagai leher rahim (cervix). Bagian yang besar dari uterus disebut dengan corpus uteri. Terdapat tiga lapsan utama uterus, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium. Endometrium merupakan lapisan yang akan mengalami penebalan dan pengelupasan apabila tidak ada



pembuahan.



Fungsi



utamanya



adalah



tempat



menunjang



pertumbuhan danperkembangan janin. 4)



Vagina Vagina merupakan alat kelamin wanita yang menghubungkan alat kelamin luar dengan rahim. Vagina terdiri atas otot yang membujur ke arah belakang. Dinding vagina banyak memiliki lipatan meskipun lebih tipis dari rahim. Selain itu, lendir yang dihasilkan dari dindingnya berfungsi mempermudah persalinan. Fungsi vagina adalah menahan penis saat berhubungan seksual dan menyimpan semen sementara.



F.



Kehamilan Merencanakan kehamilan dengan baik adalah merupakan keputusan yang bijaksana demi anda dan anak anda.Yang penting adalah kehamilan benar-benar diinginkan dan sebaiknya direncanakan untuk memastikan kehamilan yang sehat dan lancar. Kesehatan dan perawatan kesehatan yang prima sebelum kehamilan (lazim disebut sebagai perawatan prakonsepsi) akan membantu anda untuk melewati masamasakehamilan dengan baik. 1.



Kunjungan prakonsepsi Bila anda sedang merencanakan kehamilan, buat perjanjian untuk kunjungan ke dokter ahli obstetri ginekologi/bidan pilihan anda. Dokter/bidanakan melakukan identifikasi adanya faktor resiko pada diri anda yang dapat mempengaruhi anda dan bayi anda nantinya. Kepada anda akan diajukan sejumlah pertanyaan mengenai pola makan sehari-hari, gaya hidup, riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita, alat kontrasepsi yang pernah atau sedang digunakan, riwayat kehamilan yang pernah anda alami dan sejumlah penyakit tertentu dalam keluarga. Bersikap terbuka dan jujur akan sangat bermanfaat bagi langkah anda dalam mempersiapkan kehamilan. Anda juga mendapatkan kesempatan untuk



memperoleh perawatan khusus yang diperlukan selama kehamilan. 2.



Gaya hidup Nakes akan memberikan pertanyaan mengenai kehidupan keluarga, riwayat pekerjaan dan pola gaya hidup anda. Pertanyaan juga akan menyangkut perihal hobi, kebiasaan, pola makan dan kebiasaan olah raga dan segala sesuatu yang biasa terjadi dirumah atau di tempat pekerjaan yang diperkirakan dapat mempengaruhi kehamilan.



3.



Pola makan sehari-hari dan nutrisi Jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung pembuahan antara lain adalah:



a.



VITAMIN B Merupakan salah satu nutrisi penting yang valid dan tidak dapat ditawar lagi.Mengingat nutrisi ini merupakan pendukung dan pengatur hormon reproduksi/ kesuburan.



b.



ASAM FOLAT Nutrisi ini sangat dibutuhkan untuk mencegah kelainan dan perkembangan tabung otak bakal janin.Asam folat terkandung dalam sayuran berdaun hijau, biji-bijian, kacang-kacangan, brokoli, asparagus, kacang polong, kacang kapri, jus jeruk), atau tersedia dalam tablet siap pakai (dapat diperoleh di apotik terdekat).Asam folat dianjurkan untuk dikonsumsi tiap hari pada saat mempersiapkan kehamilan dan beberapa bulan pertama setelah terjadinya kehamilan.



c.



VITAMIN C Termasuk unsur penting untuk peningkat kesuburan, terutama bagi para calon ayah.Selain itu, vitamin C juga berperan meningkatkan kekebalan tubuh,faktor pendukung yang dibutuhkan bila kehamilan terjadi.



d.



ZAT BESI (Fe) Calon ibu yang mengalami anemia termasuk dalam kasus sulit hamil.Karena itu zat besi sebagai unsur peningkat jumlah sel darah merah termasuk unsur yang penting dibutuhkan.Terdapat pada hati, daging merah (sapi, kambing, domba), ayam, kacang-kacangan dan sayuran hijau (bayam).



e.



ZAT SENG (Zinc) Zat ini berfungsi meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma.Umumnya terdapat pada kerang, kuning telur, daging merah, biji-bijian, kacangkacangan.



f.



AIR Terapi air termasuk salah satu yang kini sedang digalakkan untuk



meningkatkan kesuburan, berpotensi meningkatkan produksi hormonhormon kesuburan, testosterone dan estrogen. Dianjurkan minum 8-10 gelas air per harinya.



4.



Mempertahankan Kebugaran Tubuh Kesehatan yang prima diperoleh dari diet yang memadai dan olah raga secara teratur. Bila anda memiliki kebiasaan olah raga teratur sebelum kehamilan anda akan berkesempatan untuk menjalani kehamilan dengan nyaman dan sedikit masalah. Olahraga yang dapat anda lakukan selama kehamilan tergantung pada derajat kesehatan dan seberapa aktif anda sebelum hamil.Bila anda tidak memiliki masalahkesehatan, anda dapat melakukan olah raga selama 30 menit dengan tingkat aktivitas sedang setiap hari.Lakukan aktivitas sehari-hari berupa aktivitas merawat kebun atau membersihkan rumah.



5.



Kekerasan Dalam Rumah Tangga Wanita korban kekerasan dalam rumah tangga seringkali akan mengalami kekerasan selama kehamilan. Bila anda adalah korban kekerasan dalam rumah tangga, sampaikan hal ini pada dokter atau pihak yang berwenang. Akan ada jalan keluar bagi masalah yang dihadapi oleh para korban kekerasan dalam rumah tanggakhususnya yang sedang hamil



6.



Alkohol, rokok dan obat terlarang Merokok, minum alkohol dan menggunakan obat terlarang berbahaya bagi bayi meskipun hanya sesekali atau dalam jumlah kecil. Bila anda adalah perokok, peminum atau pengguna obat terlarang, maka saat ini merupakan awal yang baik untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Ceritakan hal ini pada dokter/bidan, carilah cara untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Pasangan anda juga harus segera menghentikan kebiasaan buruk ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bila pasangan anda adalah perokok, peminum atau pengguna obat-obat terlarang maka ini semua akan merendahkan derajat kesuburannya oleh karena rusaknya sperma dan menimbulkan efek berbahaya bagi janin. Bila anda hidup bersama dengan seorang perokok maka anda akan menjadi perokok pasif dengan akibat serupa bila anda adalah perokok sebenarnya.



7.



Lingkungan hidup Sejumlah bahan yang ada disekitar kita adalah bahan yang dapat menyulitkan anda untuk menjadi hamil atau memahayakan janin anda bila anda sedang hamil.Hindarilah hidup dalam lingkungan yang dapat mengganggu fertilitasatau membahayakn jiwa anak anda.



Bahan kimia yang biasa digunakan dalam bidang fotografi, pelarut cat, logam berat seperti merkuri atau timbal, pestisida adalah bahan berbahaya bagi kehidupan kita. 8.



Kondisi medis tertentu Penderita diabetes, hipertensi, kejang dan penyakit jantung atau obesitas membutuhkan perawatan khusus selama kehamilan.Obat yang biasa anda gunakan mungkin perlu diganti bila anda menghendaki kehamilan. Anda harus menceritakan pada nakes bila anda sudah biasa meminum obat- obat tertentu untuk mempertahankan kesehatan anda atau obat-obat yang mudah diperoleh secara bebas tanpa resep termasuk diantaranya adalah obat-obat untuk jerawat, penurun tekanan darah atau untuk mengatasi kejang.



9.



Vaksinasi Infeksi dapat membahayakan ibu ataupun janin. Sejumlah penyakit infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan cacat pada janin . Vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit infeksi (lihat kotak penjelasan).Perlu bagi anda untuk memperoleh jenis vaksinasi tertentu sebelum kehamilan oleh karena sejumlah vaksin tidak boleh digunakan bila sedang hamil.



10. Infeksi Infeksi dapat terjadi melalui kontak seksual – penyakit menular seksual, penyakit ini dapat membahayakan kehamilan. Sejumlah PMS dapat menyebabkan halangan bagi anda untuk menjadi hamil serta membahayakan kehidupan janin. Bila anda menduga bahwa anda atau pasangan anda menderita PMS, lakukan pemeriksaan dan terapi.Pasangan anda juga harus mendapatkan pengobatan.Jangan melakukan hubungan seksual sebelum masalah PMS yang ada diatasi. Infeksi HIV – human immunodeficiency virus (HIV) dapat memhayakan ibu dan janin. Terapi dini dapat membantu untuk mencegah infeksi pada janin. Denganalasan ini, dokter mungkin akan menawarkan tes skrining HIV pada anda. HIV yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah virus penyebab AIDS. Virus ini menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga kita tidak bisa bertahan terhadap penyakit-penyakit yang menyerangtubuh kita. Sistem kekebalan tubuh yang rusak atau lemah akan mudah terserang penyakit yang ada di sekitar kita seperti TBC, Diare , Sakit kulit, dll Infeksi HIV ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh manusia. Beberapa cara yang berisiko menularkan HIV diantaranya: a.



Hubungan seks tidak aman. Pada saat berhubungan seks tanpa kondom, HIV dapat menular dari darah orang yang terinfeksi, air mani atau cairan vagina langsung ke aliran darah pasangannya, atau melalui selaput mukosa yang



berada di bagian dalam vagina ,penis atau dubur. b.



HIV dapat menular melalui transfuse darah yang mengandung HIV atau melaluialat suntik atau alat tindakan medis lain yang tercemar HIV.



c.



Selain dari jarum suntik, para pengguna narkoba suntik bergantian juga berisikotertular HIV.



d.



HIV menular dari ibu ke bayi pada saat kehamilan, persalinan, dan ketika menyusui (MTCT = Mother To Child Transmition). Kapankah waktu yang tepat untuk memiliki anak? Pertanyaan ini mungkin



sudah beberapa waktu muncul di benak calon Mama dan calon Papa. Sebenarnya jawabannya sederhana: tidak ada waktu yang benar-benar tepat untuk memiliki anak, karena dinamika hidup di lingkungan kerja dan keluarga pasti akan memunculkan hal lain yang membutuhkan perhatian calon Mama. Tapi sebaliknya,tidak ada waktu yang salah untuk memiliki anak. Berikut ini adalah beberapa hal yang disarankan untuk Anda perhatikan jikaAnda ingin mempersiapkan kehamilan: a.



Pertama-tama yang mungkin dilakukan adalah melakukan pemeriksaan ginekologi dari dokter untuk memastikan tidak ada permasalahan yang akan mengganggu proses kehamilan. Selanjutnya, seorang wanita harus memahami riwayat kesehatan keluarganya, termasuk kelainan genetik atau masalah ginekologi. Untuk beberapa orang yang berisiko tinggi, skrining genetik mungkin



dianjurkan



sebelum



mencoba



untuk



hamil.



(Skrining



genetik (penapisan genetik) adalah setiap uji laboratorium yang digunakan untuk langsung mendeteksi kelainan, cacat, atau kekurangan dalam gen atau kromosom manusia)



b.



Selain itu, imunisasi juga harus diperbarui, terutama untuk MMR (Measles (campak), Mumps (gondongan), dan Rubella (campak Jerman)). Metode pengendalian kelahiran (misalnya KB) harus dihentikan karena beberapa metode memerlukan masa tunggu sebelum hamil. Jika Anda menggunakan pil kontrasepsi, dokter biasanya akan merekomendasikan jenis kontrasepsi lain selama beberapa siklus menstruasi agar sistem reprosuksi mengembalikan kondisi hormon ke tingkat normal.



c.



Jika Anda tidak mendapatkan menstruasi lagi, segeralah cek kehamilan dan ingatlah kapan terakhir kali Anda mestruasi. Hal ini penting agar dokter Anda dapat mengetahui umur janin dan memperkirakan tanggal persalinan Anda.



d.



Mempersiapkan masa pra-konsepsi berarti memperkecil kemungkinan risiko gangguan yang mungkin akan dialami janin. Anda mungkin membutuhkan beberapa jenis vaksin, dan kemusian perlu menunggu beberapa bulan sebelum pembuahan disarankan. Jika Anda merencanakan kehamilan pertama setelah



berusia 35 tahun, maka dokter biasanya akan mengantisipasi kemungkinan gangguan seperti keguguran, dan risiko kerusakan kromosom. e.



Beberapa langkah umum untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan merupakan ide yang baik untuk mempersiapkan kehamilan. Jalankan gaya hidup sehat yang tepat untuk masa mempersiapkan kehamilan ini, untuk meningkatkan kemampuan hamil. Mulailah gaya hidup sehat seperti berolahraga secara teratur, berhenti merokok, makan makanan yang sehat, danmenghindari stres.



f.



Usahakan untuk mendapatkan tidur berkualitas. Wanita yang sulit hamil biasanya memiliki hormon leptin yang rendah. Level hormon ini memengaruhi pengaturan rasa lapar Anda dan berat tubuh. Anda dapat meningkatkan hormon ini dengan istirahat yang berkualitas. Aturlah waktu tidur Anda. Upayakan untuk tidur 7-8 jam setiap harinya.



g.



Salah satu untuk memaksimalkan kemungkinan kehamilan adalah dengan menjaga pola makan dan memantau cakupan gizi yang Anda konsumsi sehari- hari. Gizi dan nutrisi yang optimal akan sangat dibutuhkan untuk mendukung pembuahan dan perkembangan calon janin. Untuk itu, Anda sebaiknya memilihmakanan yang Anda makan dengan lebih cermat.



11. Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) Penyebab kehamilan tidak diinginkan meliputi: a.



Akibat hubungan seks pranikah



b.



Akibat gagal/dropout KB



c.



Pada unmet need (wanita usia subur yang tidak ingin punya anak tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi). Suatu kehamilan yang karena suatu sebab maka keberadaannya tidak



diinginkan oleh salah satu atau kedua orangtua bayi tersebut.beresiko fisik, psikis dan sosial. a)



Risiko Fisik Karena faktor psikis ibu hamil dapat mengalami kesulitan dalam persalinan seperti pendarahan, komplikasi lain (PEB, persalinan prematur, IUGR, CPD) hingga kematian



b)



Risiko Psikis/Psikologis Dibebani oleh berbagai perasaan yg tdk nyaman (dihantui rasa rendah diri, bersalah/ berdosa, depresi atau tertekan, pesimis dll) hingga gangguan kejiwaanyg parah



c)



Risiko sosial Rasa malu dan gunjingan dari masyarakat sekitar bahkan terkadang dari keluarga terdekat sekalipun.



d)



Risiko Ekonomi Merawat kehamilan, melahirkan dan membesarkan bayi/anak membutuhkan biaya besar



G. Kontrasepsi Metode kotrasepsi yang dianjurkan bagi pasangan baru yang ingin menunda kehamilan adalah sebagai berikut: 1.



Modern Jangka Pendek : Pil Kombinasi, Suntik Progestin Kombinasi, Kondom



2.



Metode Modern Jangka Panjang : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/IUD, Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)/Implan Progestin Kombinasi



3.



Metode Alamiah : Metode Amenore Laktasi (MAL), Pantang Berkala/ system kalender, Coitus Interuptus / Senggama Terputus, Pengukuran Suhu Basal, Penilaian Lendir Vagina.



H. Program KIE Calon Pengantin tentang Kesehatan Reproduksi dan Seksual Program KIE Kesehatan Reproduksi dan Seksual pada Calon Pengantin merupakan program Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dengan tujuan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calonpengantin. Adapun hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1.



Petugas kesehatan memberikan KIE Kesehatan Reproduksi dan Seksual kepada calon pengantin.



2.



Adanya koordinasi antara petugas kesehatandi Puskesmas dan jaringannya dengan lembaga keagamaan dan instansi terkait lainnya dalam memberikan KIE kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin.



3.



Terlaksananya pemeriksaan kesehatan termasuk pemberian pelayanan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bagi calon pengantin. Sasaran dari pelaksanaan program ini yaitu semua pasangan calon pengantin yang akan menikah.



I.



Pelaksanaan KIE Kesehatan Reproduksi dan Seksual pada Calon Pengantin KIE Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Calon Pengantin dilakukan dengan menggunakan alat bantu/media KIE yaitu Lembar Balik Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Calon Pengantin. Lembar balik tersebut diperuntukkan bagi petugas kesehatan. Informasi kesehatan reproduksi yang diberikan dalam lembar balik adalah: 1.



Persiapan pranikah



2.



Kesetaraan gender dalam pernikahan



3.



Keluarga berencana



4. 5.



Kehamilan, pencegahan komplikasi, persalinan dan pasca salin Infeksi saluran reproduksi, infeksi menular seksual serta hiv dan aids, termasukpencegahan penularan hiv-aids dari ibu ke anak (ppia)



6.



Informasi tentang deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara



gangguandalam kehidupan seksual suami istri, dan 7.



Mitos pada perkawinan. Pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual yang diberikan kepada



pasangancalon pengantin adalah: 1.



KIE kesehatan reproduksi dan seksual: penyuluhan, konseling



2.



Pemeriksaan kesehatan: pemeriksaan fisik dan penunjang (jika diperlukan)



3.



Imunisasi Tetanus Toxoid sesuai skrining status TT Pelaksanaan kegiatan KIE ini bertempat di Puskesmas. Puskesmas berperan



dalam: 1.



Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab dan koordinator pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin di wilayah kerjanya.



2.



Tenaga kesehatan bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin (identifikasi klien, koordinasi dengan stake holder, fasilitasi pertemuan, monitoring, evaluasi dan pelaporan). Fasilitator pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin



adalah tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di puskesmas dan jajarannya. Kriteria petugas kesehatan dapat bidan, dokter, dokter gigi, perawat, sarjana kesehatan masyarakat atau petugas kesehatan yang telah mendapat orientasi tentang pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin. Dalam pelaksanaan KIE kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin, fasilitator dapat meminta bantuan narasumber untuk menyampaikan materi bidang tertentu. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan KIE kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin adalah: 1.



Ruangan atau aula



2.



Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, balpoin)



3. 4.



Lembar Balik Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Calon pengantin Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Calon pengantin



5.



Buku/media kesehatan ibu dan anak seperti Buku KIA, poster gizi dll.



6.



Komputer/laptop dan LCD Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum pelaksanaan KIE kesehatan



reproduksidan seksual bagi calon pengantin: 1.



Melakukan koordinasi dengan KUA/BP4/Gereja/parisada/vihara setempat untuk memastikan adanya peran aktif dan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.



2.



Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan untuk KIE kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin, misalnya di Puskesmas/Poskesdes/KUA/gereja/



parisada/vihara, dan lain-lain. 3.



Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan, serta mempelajari materi yang akan disampaikan. Pelaksanaan pertemuan pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon



pengantin dilakukan sesuai kesepakatan antara petugas kesehatan dengan pihak KUA. Oleh karena itu perlu adanya kerja sama dengan lembaga/kelompok keagamaan setempat. Alur Pelaksanaan KIE calon pengantin adalah sebagai berikut: 1.



Calon pengantin datang ke KUA/Gereja/parisada/vihara untuk mengurus pernikahannya.



2.



Calon pengantin mengisi formulir N1, N2 dan N4 dari kelurahan/desa yang membawahi tempat tinggal calon pengantin.



3.



Calon



pengantin



membawa



surat



pengantar



yang



diperoleh



dari



KUA/Gereja/parisada/vihara ke Puskesmas untuk mendapatkan surat keterangan sehat dan imunisasi TT (melalui skrining status T). 4.



Di Puskesmas petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan, KIE kesehatanreproduksi dan imunisasi TT bila diperlukan.



5.



Calon pengantin kembali ke KUA/ Gereja/ parisada/ vihara dengan membawa suratketerangan sehat dan status imunisasi TT.



6.



KUA akan mencatatkan pernikahan pasangan pengantin yang telah menyerahkan formulir N1, N2, N4, surat keterangan sehat dan imunisasi TT.



7.



Untuk pasangan calon pengantin diluar agama Islam, pencatatan pernikahan, sesuaidengan aturan masing-masing agama. Untuk



memantau



perkembangan



dan



hasil



pelaksanaan



pelayanan



kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala danberkesinambungan. Seluruh pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin dibuatkan pelaporan dan di dokumentasikan. Indikator Keberhasilan yang dapat dilihat dari program ini adalah sebagai berikut : 1.



Indikator Input a. Adanya Petunjuk pelaksanaan KIE lembar balik kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin dan Buku KIA b. Adanya petugas kesehatan sebagai fasilitator untuk KIE kesehatan reproduksidan seksual bagi calon pengantin c. Tersedianya anggaran untuk KIE kesehatan reproduksi dan seksual bagi calonpengantin



2.



Indikator Proses a. Persentase calon pengantin yang mendapatkan pemeriksaan



kesehatan,imunisasi dan KIE kesehatan reproduksi dan seksual b. Persentase fasilitator yang melaksanakan KIE kesehatan reproduksi dan seksual c. Persentase Puskesmas yang melaksanakan KIE kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin 3.



Indikator Output Seluruh calon pengantin mendapat KIE Kesehatan reproduksi dan seksual. Proses pelaksanaan kegiatan KIE kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon



pengantin dilaporkan oleh puskesmas setiap bulan ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Pelaporan pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin dijadikan sebagai dokumen, bahan informasi dan pembelajaran bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Isilaporan memuat:



1. 2.



Waktu pelaksanaan Jumlah peserta (daftar hadir)



3.



Fasilitator dan Narasumber



4.



Proses pertemuan



5.



Masalah dan hasil capaian pelaksanaan



6.



Hasil Evaluasi Pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang dari Puskesmas ke dinas



kesehatan kabupaten/kota kemudian ke dinas kesehatan provinsi untuk selanjutnya ke Kementerian Kesehatan. Pelaporan dibuat dalam bentuk laporan tahunan.



DOKUMENTASI KONSELING PRANIKAH DI PUSKESMAS PACE KEC. PACE KAB. NGANJUK