SAP Relaps Sudah Direview [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN KEKAMBUHAN (RELAPS) PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA



Oleh: Mahasiswa Magister Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan Usyiah



PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA TAHUN AJARAN 2019/2020



SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)



Pokok Bahasan



: Kegiatan berorientasi pada kebutuhan keluarga dalam merawat klien



Sub Pokok Bahasan



: Melakukan psikoedukasi peran keluarga dalam pencegahan kekambuhan (relaps) pada pasien dengan gangguan jiwa



Sasaran



: Keluarga Klien yang berobat di Poliklinik Rawat Jalan RSJ Aceh



Hari dan Tanggal Pelaksanaan



: Selasa, 10 November 2020



Tempat



: Gedung Poliklinik Rawat Jalan RSJ Aceh



LATAR BELAKANG Penyakit mental adalah salah satu penyakit yang tidak menular seperti pada umumnya penyakit lain. Kesehatan mental sangat berdampak negatif bagi pasien maupun anggota keluarganya baik secara finansial dan secara sosial. Stigma yang melekat pada pasien skizophrenia menciptakan lingkaran setan diskriminasi yang mengarah pada isolasi sosial, pengangguran, penyalahgunaan narkoba yang berlangsung lama, dan juga mengurangi kemungkinan pemulihan bagi pasien itu sendiri (Fikreyesus, Matiwos, dan Garumma, 2016). Skizophrenia adalah penyakit kronis dan melumpuhkan, dengan mayoritas pasien mengalami beberapa kali kekambuhan sepanjang perjalanan penyakit yang dialaminya (Emsley, et.al, 2013). Pasien dengan skizophrenia mengalami kekambuhan sebesar 60% sampai 70% dalam beberapa tahun pertama setelah diagnosis. Bagi mereka yang patuh terhadap rejimen pengobatan besarnya kekambuhan sekitar 40%, dan akan turun 15% jika



dikombinasikan antara obat, pendidikan kelompok, dan dukungan. Meskipun ada beberapa kasus kekambuhan masih saja terjadi setelah diberikan dukungan, pendidikan dan patuh terhadap rejimen pengobatan. Oleh karena itu, perlu adanya pemantauan gejala, pendidikan pasien, dan identifikasi faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan perlu diperhatikan (Stuart, 2016). Kekambuhan pada pasien gangguan jiwa terjadi karena timbulnya gejala yang sama seperti yang dialami sebelumnya. Frekuensi kekambuhan adalah saat-saat dimana gejala sebelumnya yang dialami oleh pasien muncul kembali dan menyebabkan penderita gangguan jiwa tersebut harus di rawat kembali (Keliat, 2011). Beberapa faktor yang mempengaruhi kekambuhan penderita gangguan jiwa antara lain dukungan keluarga, ketersediaan pelayanan kesehatan, kepatuhan minum obat, dan faktor lingkungan yang kurang mendukung. Kekambuhan memakan banyak sekali biaya bagi pasien, keluarga, dan juga membebani rumah sakit dan layanan masyarakat. Biaya kasus kekambuhan empat kali lebih tinggi di bandingkan dengan non-relaps ((Fikreyesus, Matiwos, dan Garumma, 2016). Relaps, ditandai dengan gejala akut eksaserbasi psikotik yang memiliki implikasi serius, misalnya risiko pasien melukai diri sendiri atau lainnya, membahayakan hubungan pribadi, pendidikan atau status pekerjaan (Emsley, et.al, 2013). Kunci untuk pengelolaan kekambuhan adalah kesadaran timbulnya perilaku yang menunjukkan kambuh. Sekitar 70% dari pasien dan 90% dari keluarga mampu melihat gejala kekambuhan penyakit, dan hampir semua pasien tahu kapan gejala sedang meningkat (Stuart, 2016). Mengidentifikasi serta mengelola perilaku dan gejala akan membantu untuk mengurangi jumlah dan tingkat keparahan kekambuhan. Pendidikan tentang hal tersebut pada pasien dan keluarga adalah tindakan yang hemat biaya dan dapat memberi mereka kontrol atas



hidup mereka serta mengurangi jumlah dan panjang rawat inap. Banyak penelitian telah menunjukkan penurunan tingkat kekambuhan akibat tindakan psikoedukasi tersebut (Glynn, et.al, 2010) TUJUAN 1. Tujuan umum Setelah dilakukan psikoedukasi, keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa memahami pentingnya peran keluarga dalam mencegah kekambuhan (relaps)



2. Tujuan Khusus Setelah diberikan psikoedukasi selama 30 menit, keluarga mampu mengetahui tentang : a. Pengertian Kesehatan jiwa b. Pengertian gangguan jiwa c. Penyebab gangguan jiwa d. Ciri-ciri gangguan jiwa e. Fungsi keluarga dalam mencegah gangguan jiwa f. Fungsi keluarga dalam mencegah kekambuhan g. Perawatan klien dengan gangguan jiwa dalam keluarga



SASARAN Keluarga yang mengantar pasien untuk berobat di Poliklinik Rawat Jalan RSJ Aceh.



STRATEGI PELAKSANAAN Hari dan Tanggal Pelaksanaan



: Selasa, 10 November 2020



Waktu



: ± 60 menit



Tempat



: Gedung Poliklinik Rawat Jalan RSJ Aceh



KEGIATAN Antisipasi 1. Jika ada keluarga pasien yang kurang aktif dalam kegiatan maka maksimalkan peran fasilitator 2. Mengantisipasi klien mengamuk ataupun lari maka dalam pelaksanaan psikoedukasi ini, pelaksana kegiatan melakukan kolaborasi dengan perawat poli dan petugas Satpol PP. Persiapan -



Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan



-



Mempersiapkan tempat pelaksanaan kegiatan



-



Mempersiapkan keluarga klien untuk mengikuti kegiatan No. 1.



Kegiatan



Respon pasien



Orientasi 1. Menyampaikan salam 2. Perkenalan



15 menit - Membalas salam - Mendengarkan



3. Menyampaikan maksud 4. dan tujuan



- Mendengarkan



5. Kontrak topik, tempat dan waktu - Menyetujui kontrak 2.



Kerja



Waktu



a.



Menjelaskan Pengertian Kesehatan jiwa Mendengarkan



b.



Menjelaskan Pengertian gangguan jiwa dan berperan aktif



c.



Menjelaskan Penyebab gangguan jiwa



d.



Menjelaskan Ciri-ciri gangguan jiwa



e.



Menjelaskan Fungsi keluarga dalam



30 menit



dalam kegiatan



mencegah gangguan jiwa f.



Menjelaskan Fungsi keluarga dalam mencegah kekambuhan



g.



Menjelaskan Perawatan klien dengan gangguan jiwa dalam keluarga



h. 3.



Memberi kesempatan pada keluarga



untuk bertanya Terminasi a. Evaluasi subjektif: menanyakan



-



Menjawab



menit



perasaan setelah mengikuti kegiatan b. Evaluasi objektif: memberikan



-



Menjawab



-



Menjawab



pertanyaan sebagai evaluasi dan menyimpulkan bersama-sama c. Salam penutup



EVALUASI 1. Evalusi Proses -



Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi



-



Pasien berperan aktif dalam kegiatan



2. Evaluasi hasil



15



Keluarga klien dapat merasakan manfaat kegiatan. 3. Evaluasi Struktur -



Tempat dan lingkungan psikoedukasi kondusif



-



Media yang digunakan sesuai dan lengkap