13 0 154 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SESAK NAPAS
DI SUSUN OLEH : Yahra Yuni Laras Wati 1811040009
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SESAK NAPAS Pokok Bahasan
: sesak napas
Sasaran
: Keluarga Bapak T
Tempat
: Rumah Bapak T, Desa kalitinggar kidul Rt 03/01
Hari/Tanggal
: Kamis, 01 Agustus 2019
Waktu
: 30 menit
Penyuluh
:Yahra Yuni Laras wati
A. Latar Belakang Berdasarkan pengkajian keluarga, maka didapat beberapa permasalahan. Salah satunya yaitu Anak fl merupakan anak dari Tn T dan Ibu S, An Fl mengalami gangguan pernapasan apabila bermain sepeda dan lari – lari, seesak napas bisa kambuh. Keluarga Tn T apabila An fl sesak dikasih minyak telon ke dadanya suapaya hangat dan minum air anget. B. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti penyeluhan mengenai sesak napas , diharapkan keluarga Bapak T dapat mengetahui dan memahami mengenai sesak napas untuk jangka dekat dan jangka panjang. 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti penyuluhan mengenai seaak napas diharapkan keluarga Bapak T mengetahui tentang : a. Penjelasan sesak napas b. Tanda dan gejala c. Bahaya sesak napas d. Tips mengurangi sesak napas C. Materi Penyuluhan Terlampir D. Metode a. Ceramah
b. Tanya Jawab E. Media a. Lembar balik b. Leaflet F. Setting Tempat A B
B
C
D
Keterangan : A
: Penyaji
B
: Peserta
C
: Fasilitator
D
: Dokumentasi
G. Kegiatan Penyuluhan No.
WAKTU
KEGIATAN PENYULUH
PESERTA
1.
Pembukaan 5 menit
2.
Kegiatan Inti 15 menit
Memberikan salam
Menjawab salam
Perkenalan
Memperhatikan
Apersepsi
Berpartisipasi aktif
Memperhatikan
Memperhatikan penjelasan
Mengkomunikasikan tujuan Penyuluh menjelaskan tentang:
Penjelasan bahaya merokok
Kandungan rokok
Penyakit akibat merook
Tips berhenti merokok dan
penyuluh dengan cermat
belum jelas
upaya pencegahan. 3.
Evaluasi
10 menit
Memberikan pertanyaan Menyimpulkan materi yang
Penutup
Mengakhiri kegiatan
Memperhatikan keterangan kesimpulan dari materi
Menjawab pertanyaan yang telah diajukan penyuluh
telah disampaikan 5.
Memperhatikan jawaban dari penyuluh
secara lisan
Menanyakan hal-hal yang
Antusias
Memperhatikan
H. Evaluasi 1. Evaluasi Stuktur Secara keseluruhan persiapan mulai dari media, materi sudah dipersiapkan sejak hari Selasa, 30 Juli 2019 dengan rincian sebagai berikut : a. Persiapan Media Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan bisa digunakan, media yang akan digunakan adalah lembar balik dan leaflet. b. Persiapan Materi Materi yang diberikan dalam penyuluhan yaitu mengenai sesak napas semuanya lengkap, dan siap digunakan, dan disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar maupun tulisan mengenai sesak napas c. Peserta Penyuluhan Keluarga Bapak T 2. Proses Penyuluhan
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan. b. Peserta dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai. c. Peserta dapat berperan aktif selama kegiatan berjalan. 3. Evaluasi Hasil Evaluasi menggunakan pernytaan secara lisan : a. Peserta dapat menjelaskan kembali sesak napas b. Peserta dapat menjelaskan kembali tanda dan gejala sesak napas c. Peserta dapat menjelaskan kembali pencegahan sesak napas d. Peserta dapat menjelaskan kembali tips mengurangi sesak napas. I. Referensi Jacksen, A. 2002. Bye..Bye..Smoke. Jakarta : Nexxmedia. http://www.e-psikologi.com/remaja http://www.pjnhk.go.id/content/view/175/31/ http://organisasi.org/efek-bahaya-asap-rokok httphttp://id.wikipedia.org/wiki/Rokok
LAMPIRAN MATERI 1. Pengertian PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya (PDPI, 2003). Menurut Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD), PPOK adalah penyakit dengan karakteristik keterbatasan saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel. 2. Etiologi Kebiasaan merokok merupakan salah satu penyebab yang terpenting. Selain itu terdapat faktor-faktor resiko yang lain seperti riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja, hiperaktivitas bronkus, riwayat infeksi saluran nafas berulang, dan defisiensi antitripsinalfa-1. Di Indonesia defisiensi antitripsin alfa-1 sangat jarang terjadi (Mangunnegoro, 2003). 3. Pathogenesis Partikel, gas beracun dan faktor yang mempengaruhi timbulnya suatu penyakit yang terdapat pada diri manusia dapat menimbulkan inflamasi pada paru. Sel-sel inflamasi mengeluarkan enzim proteinase dan menimbulkan stress oksidatif. Inflamasi kronis mengakibatkan metaplasia pada dinding epitel bronchial, hipersekresi mukus, peningkatan massa otot halus danfibrosis.Pada parenkim paru, penghancuran elemen struktural yang dimediasi protease menyebabkan terjadinya emfisema. Keseluruhan proses ini mengakibatkan obstruksi paten pada saluran nafas dan timbulnya gejala patofisiologis karateristik PPOK (Price, 2006). 4. Tanda dan Gejala Gejala yang dominan pada PPOK adalah sesak nafas yang seringkali dimulai saat aktivitas. Terdapat batuk, yang mungkin produktif menghasilkan sputum dan mengi. Gejala umum bersifat progresif dengan sesak nafas yang semakin berat dan berkurangnya toleransi latihan (Gleadle, 2007). Pada pemeriksaan sporometri FEV dibawah predicted, FEV /FVC dibawah predicted, perbaikan pada tes provokasi setelah pemberian bronkodilator