Selayangpandang2018kabupaten Sidoarjo PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2018 Kabupaten Sidoarjo



disusun oleh:



Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo



Kabupaten Sidoarjo



Sekapur Sirih (Foreword)



selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



2



Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua



Assalamu’alaikum Wr. Wb Best wishes for all of us



Pada kesempatan yang baik dan penuh berkah ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena kita masih diberi kesempatan, kekuatan dan kesehatan untuk melanjutkan karya, tugas dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara tercinta. Berkat rahmat dan hidayah-Nya pula Buku Selayang Pandang Kabupaten Sidoarjo dapat diselesaikan sebagai salah satu media yang diharapkan dapat semakin mengenalkan Kabupaten Sidoarjo. Buku Selayang Pandang Kabupaten Sidoarjo tahun 2018 merupakan informasi yang menggambarkan karakteristik kewilayahan, kepemerintahan, kependudukan serta perekonomian. Berbagai potensi sumberdaya Kabupaten Sidoarjo yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan awal mengenal Kabupaten Sidoarjo, termasuk semangat pembangunan yang sudah dilakukan oleh Kabupaten Sidoarjo selama ini, akan terus berlanjut dan semakin digalakkan, sebab masih banyak potensi dari sumberdaya yang belum termanfaatkan secara optimal. Semoga buku Selayang Padang ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.



On this good occasion and full of blessing, let us praise and gratitude to Allah SWT because we are given the opportunity, the strength and the health to continue our work, duty and dedication to our society, our nation and our beloved country. Owing to God’s grace and guidance, the book of “Glance Sidoarjo Regency” can be completed as one of the media which is increasingly expected to introduce Sidoarjo. The book of “Glance Sidoarjo Regency” year 2018 is an information sources describing the characteristics of regional resources, governance, population, and economy. Various potential resources of Sidoarjo Regency that can be utilized as starting information to know Sidoarjo Regency, including the spirit of development that has been done by Sidoarjo regency so far, will continue and be encouraged, because there is still a lot of potential resources that have not been utilized optimally. Hopefully this book benefits us. Amen.



Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Wassalamu’a­laikum Wr. Wb.



Sejarah



Kabupaten Sidoarjo 10/1859 tanggal 28 Mei 1859 Staatsblad, nama Kabupaten Sidokare berubah menjadi Kabupaten Sidoarjo. Maka sejak saat itu telah ditetapkan seba­ gai Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo. Dan yang menjabat Bupati pertama (I) adalah R.Notopuro atau bergelar R.T.P Tjo­kronegoro I, lalu pada tahun 1863 digantikan kakaknya, R.T.A.A Tjokronegoro II (Kanjeng Djimat Djokomono). Selajutnya, pada tahun 1883, tampuk kepi­ mimpinan Sidoarjo berganti ke R.P Sumodiredjo dan hanya berlangsung 3 bulan karena wafat. Beliau digantikan R.A.A.T. Tjondronegoro I hingga turun temurun sampai berakhirnya pemerin­ tahan kolonial Belanda ke pemerintahan kolonial Jepang pada 1942 hingga 1945. Pada masa pedudukan Jepang, Kabupaten Sidoarjo dipimpin Bupati R.A.A. Sujadi. Ketika Jepang menyerah dan Indonesia Merdeka, namun Belanda kembali mencoba mendudukinya de­ ngan mengangkat K. Ng. Soebekti Poespa­noto. R. Soeharto, sebagai bupati Kabupaten Sidoarjo. Baru tahun 1949, Kabupaten Sidoarjo dikem­ balikan ke Pemerintah Indonesia dan mengangkat R. Soeriadi Kertosoeprojo sebagai Bupati/Kepala Daerah di Kabupaten Sidoarjo. Ketika memasuki era reformasi telah me­ngubah sistem pemilihan kepala daerah dari DPRD ke pemi­ lihan langsung oleh rakyat Sidoarjo. Dan melalui pemilihan kepala daerah secara langsung pada 9 Desember 2015, telah menobatkan Bupati H. Saiful Ilah SH,MHum bersama Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin SH pada masa bhakti 2016-2021 dengan visi dan misi: “Kabupaten Sidoarjo yang Inovatif, Sejahtera, Mandiri dan Berkelanjutan”.



NAMA BUPATI/KDH KABUPATEN SIDOARJO 1. R. Ng Djojohardjo periode 1851-1859 2. R.T.P Tjokronegoro I (R.T Notopuro) periode 1859-1863 3. R.T.A.A Tjokronegoro II (Kanjeng Jimat Djokomono) periode 1863-1883 4. R.P Soemodiredjo periode 1883 5. R.A.A.T Tjondronegoro I periode 1883-1906 6. R.A.A.T Tjondronegoro II periode 1906-1924 7. Vakum/kosong periode 1924-1926 8. R.T.A Soemodipoetro periode 1926-1932 9. Vakum/kosong periode 1932-1933 10. R.A.A Soejadi periode 1933-1949 11. R. Suriadi Kertosuprojo periode 1949-1958  12. R.H Samadikoen (Bupati) H.A. Chudori Amir (KDH) periode 1958-1959 13. R.H Samadikoen periode 1959-1964 14. Kol.Pol. HR. Soedarsono periode 1964-1975 15. Kol.Pol. H Soewandi periode 1975-1985 16. Kol.Art. Soegondo periode 1985-1990 17. Kol.Inf. Edhi Sanyoto periode 1990-1995 18. Kol.Inf. H. Soedjito periode 1995-2000 19. Drs. Win Hendrarso, Msi Saiful Ilah SH,MHum periode 2000-2010 20. Saiful Ilah SH,MHum MG Hadi Sutjipto SH,MM periode 2010-2015 21. H. Saiful Ilah SH,Mhum H. Nur Achmad Syaifuddin SH periode 2016-2021



3 selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



Sejarah Kabupaten Sidoarjo telah melewati tiga masa; yakni masa zaman kerajaan, zaman penja­ jahan, lalu zaman kemerdekaan dan sesudahnya. Di awali zaman kerajaan pada tahun 1019hingga tahun 1042,--Sidoarjo merupakan daerah kekuasaan kerajaan Jawa Timur yang pimpin raja bernama Airlangga mempunyai dua putra. Pada akhir pemerintahan, Raja Airlangga telah membagi kekuasaan menjadi dua kerajaan, yakni kerajaan Dhaha (Kediri) dan Kerajaan Jenggolo. Kerajaan Jenggolo berdiri pada 1042 yang terletak di daerah Delta Brantas beribukota di seputar wilayah Kecamatan Gedangan. Ketika memasuki zaman penjajahan pada tahun 1060, kerajaan Jawa Timur berubah menjadi negara Jawa Timur dengan ibukota Surabaya sekaligus menjadi pemerintahan kabupaten merupakan negara boneka di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Seiring perjalanan waktu, pada 1851 lahir daerah Sidokare yang merupakan bagian kekua­ saan dari Kabupaten Sidoarjo. Sidokare saat itu dipimpin patih R. Ng Djojohardjo yang bertempat tinggal di Pucang Anom. Selanjutnya pada tahun 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda no. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare. Untuk memimpin Kabupa­ten Sidokare telah diangkat R. Notopuro (R.T.P Tjokronegoro) bertempat tinggal di kampung Pandean. Seiring perjalanan waktu berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No.



History of



selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



4



Sidoarjo regency history has passed through three phases; the times empire, the colonial period, then independence era and afterward. In starting time of the kingdom in 1019 year to 1042 years, -an area of r​​ oyal power Sidoarjo East Java, who led the king named Airlangga had two sons. At the end of the reign of King Airlangga has been sharing power split into two kingdoms,-the kingdom Dhaha (Kediri) and the Kingdom Jenggolo. Jenggolo kingdom was established in 1042, located in the Brantas Delta region around the capital in the District of Gedangan. When entering the colonial era in 1060, East Java kingdom transformed into the East Java capital of Surabaya as well as a district government is a puppet state under the rule of the Dutch government. Over time, in 1851 was born Sidokare area that is part of power of Sidoarjo. Sidokare was led patih R. Ng Djojohardjo residing in Pucang Anom. Subsequently in 1859, based on the Dutch East Indies Government Decree no. 9/1859 dated January 31, 1859 Staatsblad No. 6, Surabaya District area was divided into two parts, namely the Surabaya District and Sidokare District. R. Notopuro (RTP Tjokronegoro) residing in the village Pandean, has been appointed to lead Sidokare District. As time went by, Sidokare District name changed into Sidoarjo based on the Dutch East Indies Government Decree No. 10/1859 dated May



Sidoarjo Regency



28, 1859 Staatsblad. So since then it was declared as Sidoarjo anniversary. And then the first Regent of Sidoarjo was R.Notopuro or R.T.P Tjokronegoro I. In 1863 He was replaced by his brother, RTAA Tjokronegoro II (Kanjeng Djimat Djokomono). Following that, in 1883, the reins of Sidoarjo leader changed to RP Sumodiredjo and only lasted 3 months since died. He was replaced by R.A.A.T. Tjondronegoro I and continued to his hereditary until the end of the Dutch colonial government to the Japanese colonial rule in 1942 until 1945. At the time of Japan occupation, Sidoarjo Regency was led by Regent RAA Sujadi. When the Japanese surrendered and Indonesia reached the independence, the Dutch again tried to occupy it by lifting K. Ng. Soebekti Poespanoto. R. Soeharto, as a regent of Sidoarjo Regency. In 1949, Sidoarjo Regency was returned to the Government of Indonesia and lifted R. Soeriadi Kertosoeprojo as Regent / District Head in Sidoarjo. When entering the reformation era, the system of local head elections has changed from parliament to direct election by the people of Sidoarjo. And through direct local elections on 9 December 2015 years, has been named the Regent Saiful Ilah H. SH , MHum and Deputy Regent Nur Ahmad Syaifuddin SH on the tenure of 2016 to 2021 years with the vision: “ Sidoarjo regency Innovative, Prosperous, Independent and Sustainable “



NAMes of Regents SIDOARJO Regency 1. R. Ng Djojohardjo period 1851-1859 2. R.T.P Tjokronegoro I (R.T Notopuro) period 1859-1863 3. R.T.A.A Tjokronegoro II (Kanjeng Jimat Djokomono) period 1863-1883 4. R.P Soemodiredjo period 1883 5. R.A.A.T Tjondronegoro I period 1883-1906 6. R.A.A.T Tjondronegoro II period 1906-1924 7. Vacuum period 1924-1926 8. R.T.A Soemodipoetro period 1926-1932 9. Vacuum period 1932-1933 10. R.A.A Soejadi period 1933-1949 11. R. Suriadi Kertosuprojo period 1949-1958  12. R.H Samadikoen (Bupati) H.A. Chudori Amir (KDH) period 1958-1959 13. R.H Samadikoen period 1959-1964 14. Kol.Pol. HR. Soedarsono period 1964-1975 15. Kol.Pol. H Soewandi period 1975-1985 16. Kol.Art. Soegondo period 1985-1990 17. Kol.Inf. Edhi Sanyoto period 1990-1995 18. Kol.Inf. H. Soedjito period 1995-2000 19. Drs. Win Hendrarso, Msi Saiful Ilah SH,MHum period 2000-2010 20. Saiful Ilah SH,MHum MG Hadi Sutjipto SH,MM period 2010-2015 21. H. Saiful Ilah SH,Mhum H. Nur Achmad Syaifuddin SH period 2016-2021



SLOGAN:



”SIDOARJO PERMAI BERSIH HATINYA” Pertanian Maju, Andalan Industri, Bersih, Rapi, Serasi, Hijau, Sehat, Indah dan Nyaman



SYMBOL OF SIDOARJO REGENCY



Lambang daerah Kabupaten Sidoarjo terbagi 5 bagian: 1. Sebuah segilima beraturan yang sisi-sisinya berbentuk kurung kurawal 2. Sebuah bintang bersudut lima 3. Setangkai padi delapan belas butir dan sebatang tebu lima ruas dengan bentuk membulat 4. Ikan bandeng dan ikan udang membentuk huruf “S” 5. Pita bertuliskan “KABUPATEN SIDOARJO”



Symbol Of Sidoarjo Regency is Divided into 5 Parts: 1. A regular pentagons which shaped sides brace 2. A five – angle star 3. Spring of eighteen grains or rice and a cane five segments with rounded shapes 4. Milk fish and shrimp to form the letter “S” 5. Ribbon reads “DISTRICT SIDOARJO”



MAKNA WARNA LAMBANG DAERAH COLOUR MEANING OF SIDOARJO SYMBOL



MOTTO



“BEAUTIFUL SIDOARJO CLEAN ITS HEART’’ Agritulcuture Industry Based, Clean, Suitable, Green, Healthy, Beautiful and Comfortable MEANS Sidoarjo is a fertile agricultural region as barns, maintaining an advanced agriculture in order to food self – sufficiency by agricultural intensification and use of appropriate technology mechanisms. In addition, industry support is an important factor as the realization of welfare, then two things must develop in harmony. In addition, the Sidoarjo Regency cultured living emprovment clean, orderly, harmonious, green, beautiful and comfortable.



1. Warna biru laut melambangkan air. Warna tersebut menggambarkan bahwa daerah Sidoarjo terkenal dengan nama “DELTA BRANTAS” dikelilingi air, yaitu sungai dan laut. Warna biru laut yang terlepas dalam lingkaran padi dan tebu itu berarti air yang menggambarkan bahwa Kabupaten Sidoarjo adalah daerah pertambakan yang banyak menghasilkan ikan bandeng dan udang. 2. Warna dasar hijau melambangkan kesuburan Kabupaten Sidoarjo (Delta Brantas). 3. Warna kuning pada bintang, padi, tebu dan pita melambangkan kesejahteraan rakyat Kabupaten Sidoarjo. 4. Warna hitam pada tebu, ikan bandeng, udang dan tulisan Kabupaten Sidoarjo melambangkan keteguhan iman rakyat Kabupaten Sidoarjo. 5. Warna abu-abu pada ikan bandeng dan udang sebagai warna pelengkap.



1. Blue symbolizes the water. Colors are described that Sidoarjo area known as the DELTA BRANTAS” of water surrounded by river and sea. Sea blue circles irrespective of rice and sugar cane depicting means water that describe Sidoarjo regency as a ponds area that produce. milkfish and shrimp. 2. Basic color green symbolizes the fertility of Sidoarjo regency (DeIta Brantas). 3. Yellow color in the stars, rice, sugarcane and ribbons symbolize the prosperity of the people of Sidoarjo regency. 4. Black color in sugarcane, fish, milkfish, shrimp and writing symbolizes constancy Sidoarjo’s people of faith. 5. Gray in milkfish and shrimp as complementary colors.



5 selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



ARTINYA Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah pertanian yang subur sebagai lumbung pangan, mempertahankan pertanian yang maju agar bisa swasembada pangan dengan cara intensifikasi pertanian dan menggunakan mekanisme teknologi tepat guna. Disamping itu, dukungan industri menjadi faktor penting sebagai perwujudan kesejahteraan, maka kedua hal itu harus berkembang secara serasi. Selain itu, masyarakat kabupaten Sidoarjo berbudaya hidup dengan lingkungan yang bersih, rapi, serasi, hijau, indah dan nyaman.



LAMBANG DAERAH



KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN SIDOARJO



Regional Development Policy



VISI: ”Kabupaten Sidoarjo yang Inovatif, Sejahtera, Mandiri, dan Berkelanjutan”



 Innovative



 Inovatif Merupakan perspektif kerja dan spirit pasangan Bupati H. Saiful Ilah, SH., M.Hum dan Wakil Bupati H. Nur Ahmad Syaifuddin, SH dengan tagline-nya "Bersinar" yang menjadi pondasi pada implementasi ketiga unsur Visi di bawah, yaitu "Mandiri", "Sejahtera", dan "Berkelanjutan". Perspektif dan spirit baru ini akan memberikan irama dan tenaga baru bagi segenap eksekutif dalam mencapai terobosan-terobosan baru guna mewujudkan cita-cita pembangunan Kabupaten Sidoarjo.



selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



6



 Sejahtera Artinya makmur, aman, nyaman dan sentosa serta terlepas dari segala macam gangguan, baik material maupun spiritual pada aspek ekonomi, sosial, budaya, hukum dan HAM. Unsur misi ini menegaskan pasangan Bupati H. Saiful Ilah, SH., M.Hum dan Wakil Bupati H. Nur Ahmad Syaifuddin, SH dengan tageline-nya "Bersinar" untuk senantiasa mendedikasi­ kan diri pada perjuangan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sidoarjo tahun 2021 pada segala aspek kehidupan. Aspek kehidupan seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, keadaan sosial budaya, keamanan, ketertiban, kedamaian dan peradaban akan mencapai puncak sehingga mesyarakat akan semakin beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, beradab, demokratis dan berbudaya tinggi yang mampu berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan Kabupaten Sidoarjo.



 Mandiri Artinya mengandung cita-cita dan semangat kerja bahwa pada tahun 2021 Kabupaten Sidoarjo harus mampu mewujudkan masyarakat yang mampu mengembangkan po­ tensi diri, mampu mencukupi kebutuhannya sendiri secara layak dengan mengoptimal­ kan berbagai keunggulan dan peluang yang dimiliki guna mencapai kesejahteraan.



 Berkelanjutan Adalah proses pembangunan yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (Brundtland Re­ port, PBB 1987). Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development) merupakan komitmen global dimana proses pembangunan tidak semata-mata mengeksploitasi alam secara maksimal demi mengejar kebutuhan masa kini saja, tetapi juga internal­ isasi konsep dan pola pembangunan yang memperdulikan kelestarian lingkungan dan sosial serta dampak yang lain bagi global tentang climed change.



Vision: ”Sidoarjo regency Innovative, Prosperous, Independent and Sustainable” An employment perspective and spirit partner H. Regent Saiful Ilah, SH., M. Hum and Vice Regent H. Nur Ahmad Syaifuddin, SH with its tagline "Shine" which became the foundation on the implementation of the three elements of vision under, namely "Self" "prosperous" and "Sustainable". Perspective and a new spirit will give rhythm and recruits for all executives in achieving new breakthroughs in order to realize the ideals of Sidoarjo regency development.



 Prosperous That is prosperous, secure, comfortable and prosperous, and in spite of all sorts of distractions, both material and spiritual aspects of economic, social, cultural, legal and human rights. Elements of this mission confirms pair H. Regent Saiful Ilah, SH., M. Hum and Vice Regent H. Nur Ahmad Syaifuddin, SH with tageline its "Shine" to always dedicate ourselves to the struggle to improve the welfare of the people of Sidoarjo in 2021 on all aspects life. Aspects of life such as health, education, the economy, the state of social, cultural, security, public order, peace and civilization will reach the top so mesyarakat be more faithful, pious, noble, civilized, democratic and cultured are capable of participating actively in the development of Sidoarjo.



 Independent Means containing ideals and morale that in 2021 Sidoarjo regency should be able to create a society that is able to develop the potential of self-sufficient themselves appropriately by optimizing various advantages and opportunities that have to achieve prosperity.



 Sustainable Is the development process of principled "meet the needs of the present without compromising the fulfillment of the needs of future generations" (Brundtland Report, UN 1987). Sustainable Development (sustainable development) is a global commitment in which the development process is not merely exploit nature to the fullest in order to pursue the needs of today, but also internalize the concepts and patterns of development care for the environment and social and other effects for the global on climed change.



Misi:



Mission:



1. Pemerintahan yang bersih dan akuntable melalui penyelenggaraan pemerintahan aspiratif, partisipatif dan transparan.



1. Government were clean and accountable governance through aspirational, participatory and transparent .



2. Meningkatkan perekonomian daerah melalui optimalisasi potensi basis industri pengolahan, pertanian, perikanan, pariwisata, usaha mikro, kecil dan menengah dan koperasi serta pemberdayaan masyarakat.



2. Improving the local economy by optimizing the potential of the base processing industry , agriculture, fisheries , tourism , micro, small and medium enterprises and cooperatives and community empowerment.



3. Meningkatkan kualitas dan standar pelayanan pendidikan dan kesehatan.



3. Improve the quality and standard of education and health services.



4. Meningkatkan tatanan kehidupan masyarakat yang berbudaya dan berakhlaqul karimah berdasarkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta dapat memelihara kerukunan, ketentraman dan ketertiban.



4. Improve the livelihood of a civilized society and have good morals based on faith in God Almighty and can maintain harmony, tranquility and order .



5. Infrastruktur publik yang memadai dan berkualitas sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.



5. Adequate public infrastructure and qualified as supporting economic growth with environmental sustainability .



GEOGRAPHICAL SITUATION



Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang me­ ngalami perkembangan pesat di berbagai sektor. Keberhasilan ini dicapai karena berbagai potensi yang ada di wilayahnya se­perti industri dan perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan baik dan terarah.



Sidoarjo Regency, East Java Provincial is region that experience fast development many sector. This success is achieved because various potential exist in the area likes industrial and trade, tourism, with small industry and intermediate can mengemas welt and directional.



Dengan adanya berbagai potensi daerah serta dukungan sumber daya manusia yang memadai, maka dalam perkembangannya Kabupaten Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian regional. Letak geografis Kabupaten Sidoarjo berada antara 112,5o dan 112,9o Bujur Timur (BT) dan antara 7,3o dan 7,5o Lintang Selatan (LS) dengan batas wilayah :



With existence various potential region with human resource support memadai, so in regency the development sidoarjd can to be one of the strategic point for regional economics development, regency geographical position sidoarjo reside in between 112.5’ and 112.9’ East Longitude (EL) and between 7.3’ and 7.5’ South Paralel (SP) with bounderies:



 Sebelah Utara : Kotamadya Surabaya dan Kabupaten Gresik



 Nourth : Municipality of Surabaya and Gresik Regency.



 Sebelah Selatan : Kabupaten Pasuruan



 South : Pasuruan Regency



 Sebelah Barat : Kabupaten Mojokerto



 West



: Mojokerto Regency



 Sebelah Timur : Selat Madura



 East



: Madura Strait



selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



KEADAAN GEOGRAFIS



7



TOPOGRAFIS Ketinggian dari permukaan laut mencapai: n 0-3 meter merupakan daerah pantai dan pertambakan yang airnya asin/ payau berada di belahan timur seluas 27.011,25 hektare atau 29,99 persen. n 3-10 meter merupakan daerah bagian tengah sekitar jalan protocol yang airnya tawar seluas 25.889 hektare atau 40,81 persen. n 10-25 meter terletak di daerah bagian barat seluas 18.524 hektare atau 29,20 persen.



selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



8



STRUKTUR TANAH  Alluvial kelabu seluas 6.236,37 Ha  Assosiasi Alluvial kelabu dan Alluvial Coklat seluas 470,18 km2



 Alluvial Hidromart seluas 213,61 km2  Gromosal kelabu Tua Seluas 8,71 km2



KLIMATOLOGI Beriklim tropis dengan dua musim, yakni musim kemarau pada bulan Juli sampai Bulan Oktober dan musim hujan pada bulan November sampai bulan Juni. Suhu udara berkisar 20-35 derajat celcius dengan curah hujan yang cukup tinggi.



LUAS WILAYAH



SEJARAH



Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah delta yang subur karena diapit sungai Surabaya (32,5Km) dan sungai Porong (47 Km) dengan luas wilayah ± 72,000 hektare.



Kabupaten Sidoarjo berdiri pada tahun 1859. Berdasarkan keputusan Pemerintah Hindia Belanda Nomor: 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 dengan nama Kabupaten Sidokare. Kemudian dengan keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 10/1859 tanggal 28 Mei Staatsblad No. 32, nama Kabupaten Sidokare diganti dengan nama KABUPATEN SIDOARJO.



DEMOGRAFIS Berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) Per 30 April 2018 jumlah penduduk Sidoarjo mencapai 2.216.799 jiwa. Dari jumlah tersebut terdiri 1.117.604 laki-laki dan 1.099.195 perempuan. Sedang kepadatan penduduk Kabupaten Sidoarjo 3.141 jiwa / Km2 dan tingkat pertumbuhan 2,1 persen pertahun. Tingginya pertumbuhan penduduk ini bukan dikarenakan tingginya angka kelahiran, tetapi, lebih karena adanya arus urbanisasi sebagai dampak dari pertum­buh­an sektor industri dan perumahan, se­kaligus dampak sebagai daerah penyangga Kota Surabaya.



WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terbagi atas wilayah administrasi menjadi 18 Kecamatan, 31 Kelurahan dan 322 Desa. Sedang kecamatan terluas di Kabupaten Sidoarjo adalah Kecamatan Jabon (8.099 ha) dan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Gedangan (2.405,75 ha). Ada pun 18 Kecamatan itu di antaranya, Kecamatan Sidoarjo Kota, Kecamatan Buduran, Kecamatan Candi, Kecamatan Tanggulangin, Kecamatan Porong, Kecamatan Jabon, Kecamatan Krembung, Kecamatan Tulangan, Kecamatan Wonoayu, Kecamatan Prambon, Kecamatan Tarik, Kecamatan Balongbendo, Kecamatan Krian, Kecamatan Taman, Kecamatan Sukodono, Kecamatan Waru, Kecamatan Sedati dan Kec. Gedangan.



TOPOGRAPHIC Strait topographic elevation from sea level reached: n 0-3 meters is an area of beaches and ponds where the water is salty/brackish located in the east area of 27011.25 hectares or 29.99 percent. n 3-10 meters of the area around the central part of the protocol that fresh water area of 25 889 hectares or 40.81 percent. n 10-25 meter is located in the western part of the area of 18,524 hectares or 29.20 percent.



SOIL STRUCTURE



CLIMATOLOGICAL Tropical with two seasons, that is dry season in July until October and the rains in November until June. Climatological air temperature ranges from 20 to 35 degrees Celsius with rainfall is high enough.



COVERAGE AREA Sidoarjo Regency is a fertile delta area because the river flanked Surabaya (32,5Km) and Porong river (47 Km) with an area of ± 72.000 hectare.



DEMOGRAPHIC Based on citizen census result as of April 30, 2018, regency citizen total sidoarjo achieve 2.216.799 soul, total consist of 1.117.604 man and 1.099.195 woman. District that has lot citizen total spades district, that is as much as 3.141 souL /Km2 and growth rate of 2,1 percent per year. The increasing of this citizen total not caused by birth rate height. But, more caused by migration to the city current existence as impact



9 from industrial sector growth and housing. All at once impact as city buffer zona Surabaya.



HISTORY Regency sidoarjo stand in tagun 1859. Based on number dutch indies government decision: 9/1859 date 31 Januaries 1859 by the name of regency Sidokare. Then with dutch indies government decision no, 10/1859 date 28 mays staatsblad no. 32, regency name Sidokare replaced by the name of regency Sidoarjo.



ADMINISTRATIVE REGION GOVERMENT Regency Government Sidoarjo divided on administration area is 18 districts, 31 sub-districts and 322 villages, broad district at regency sidoarjo district Sedati (8.099 ha) and smallest district district Gedangan (2.405,75 ha). Among sub-district of Sidoarjo City, District Buduran, District Candi, District Tanggulangin Porong, District Jabon, District Krembung, District Tulangan, District Wonoayu, District Prambon, District Tarik , District Balongbendo, District Krian, District Taman, District Sukodono, District Waru, District Sedati and district Gedangan.



selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



Alluvial gray for the width of 6.236,37 ha Assosiasi alluvial gray and alluvial brown for the width of 470,18 km2 Alluvial hidromart for the width of 213,61 km2 Gromosal old gray for the width of 8,71 km2



KOMPOSISI PENGGUNAAN LAHAN (LAND USE COMPOSITION)



1.



LUAS/COVERAGE (Ha)  Kawasan Lindung Bawahannya (The Subordinate Covert Area)  Kawasan Lindung Setempat (Local Covert Area)  Kawasan Pelestarian Alam (Nature Preservation Area)  Kawasan Rawan Bencana Alam (Natural Disaster Prone Regions)



2.



3.



LAIN-LAIN/THE OTHER



PENDAPATAN ASLI DAERAH - 5 TAHUN TERAKHIR (LOCAL INDEGENOUS REVEBUES-THE LAST FIVE YEARS)



Rp 1.431.052.747.437,41 Rp 1.310.069.237.292,04 Rp 1.335.470.792.171,70 Rp 1.272.446.651.952,24 Rp 1.115.332.938.500,16



2015



3.541.02 4.031.06 7.00 800.00



4.96 5.64 0.01 1.12



24.119,09 13.544,07 13.349,13 50,00 6.938,86 1.030,17 1.683,72



33,7 18,96 18,69 0,07 9,71 1,44 2,36



KAWASAN BUDIDAYA/CULTIVATION AREA



JUMLAH



2014



%



KAWASAN LINDUNG/COVERT AREA



 Kawasan Pemukiman (Setlement Area)  Kawasan Pertanian (Agriculture Area)  Kawasan Perikanan (Fishery Area)  Kawasan Pertambangan (Mining Area)  Industri (Industry)  Fasilitas Umum (Public Facilities)  Perdagangan dan Jasa (Trade and Service)



10 selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



NO



2016



2017



2018



2.332,8



3,27



71.427,00



100.00



ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH 5 TAHUN TERAKHIR (THE LOCAL BUDGET OF REVENUES AND EXPENDITURES – THE LAST FIVE YEARS) TAHUN



APBD



2014 2015 2016 2017 2018



3.006.567.451.395,01 3.662.799.265.944,61 3.651.806.240.456,26 4.184.427.916.003,00 4.472.131.300.437,41 Sumber/Source: LPPD



JENIS PENDAPATAN ASLI DAERAH  PAJAK DAERAH : Hotel, Rumah Makan, Hiburan, Reklame, PPJ, Pajak Air Tanah, Parkir, BPHTB  RETRIBUSI DAERAH : Jasa Umum, Jasa Usaha, Perijinan tertentu  HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH  DAN LAIN-LAIN PAD YANG SAH



TYPES OF REAL INCOME  REGION TAX : hotel, restaurant, comfort, advertisement, ppj, ground water tax, parking BPHTB  REGION TAX : general services, effort services, certain, licensing  REGION WEALTH MANAGEMENT RESULT  AND OTHERS PAD VALID



PERANAN SEKTORAL PDRB KAB SIDOARJO (ROLE SECTORAL TO GDP)



PDRB KABUPATEN SIDOARJO (GDP GROWTH DISTRICT SIDOARJO) SEKTOR (SECTOR)



NO



6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17



Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (Agriculture, Forestry and Fisheries) Pertambangan dan Penggalian (Mining and Quarrying) Industri Pengolahan (Manufacturing Industry) Pengadaan Listrik dan Gas (Procurement of Electricity and Gas) Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah (Water Supply, Waste Management, Waste) Konstruksi (Construction) Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi (Large and Retail Trade, Repair) Transportasi dan Pergudangan (Transportation and Warehousing) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Provision of Accommodation and Drinking) Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) Jasa Keuangan dan Asuransi (Financial Services and Insurance) Real Estate Jasa Perusahaan (Company Services) Administrasi Pemerintahan, Pertahanan (Government Administration, Defense) Jasa Pendidikan (Educational Services) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (Health Services and Social Activities) Jasa Lainnya (Other Services) Total



HARGA KONSTAN (CONTANS)



3.561.263,40 134.564,20 68.355.078,90 1.594.044,20



2.508.270,50 137.772,00 55.659.468,90 1.075.635,00



n Pertanian (Agriculture)



: 2.24



n Pertambangan dan Penggalian (Mineral Mining)



: 0.12



n Industri Pengolahan (Manufacturing Industry)



: 49.69 : 1.04



n Konstruksi (Construction)



: 9.09



95.487,70 13.277.289,20 23.628.211,30 17.062.240,50



86.543,10 10.181.940,30 18.218.829,00 8.977.514,60



n Listrik, Gas dan Air Bersih (Electicity, Gas, Water)



4.775.527,90 5.050.304,20 1.844.308,40 1.335.786,40 229.403,10 2.666.419,60 1.766.932,40 455.187,80 540.274,20



3.703.842,60 4.756.968,70 1.347.776,90 1.079.859,70 177.623,30 1.973.449,40 1.324.621,50 366.262,00 436.114,30



n Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan (Finance, Leasing and Business Services) : 1.2



146,372,323,40



112.012.491,80



Sumber/Reference: BPS Kabupaten Sidoarjo



n Perdagangan (Trading)



: 16.26



n Angkutan dan Komunikasi (Transport – Communication)



: 15.57



n Lain-lain (Other)



: 4.78



11 selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



1 2 3 4 5



HARGA BERLAKU (PRICE)



JUMLAH Perusahaan dan USAHA DI KABUPATEN SIDOARJO (AMOUNT Company and BUSINESS IN THE DISTRICT SIDOARJO) No



selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



12



Skala Perusahaan dan Usaha (Scala Company and Business)



Jumlah Unit (Total Unit)



Jumlah Tenaga Kerja (Total of Labour) 132.530



1.



Perusahaan Besar/Big Company



1.745



2.



Perusahaan Menengah/Medium



451



98.143



3.



Perusahaan Kecil



586



55.249



4.



Usaha Mikro/Kecil/Menengah/Besar Business Micro/Little/Intermediate/Big



171.264



365.682



Jumlah/Total



174.046



651.604



INVESTASI DI KABUPATEN SIDOARJO (INVESTMENT IN THE SIDOARJO DISTRICT)



IPM (Indek Pembangunan Manusia) Metode Baru dan Komponennya di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2018 IPM (Human Development Index) New Method and Its Components in Sidoarjo Regency Year 2018



Angka Harapan Hidup (Tahun)



73,63



Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun)



10,12



Harapan Lama Sekolah (Persen)



13,89 IPM 79,83 PerkapitaPengeluaran Disesuaikan (Ribu Rupiah) 12.879



Sumber/Source: BPS Kabupaten Sidoarjo



Nilai Investasi - 5 Tahun Terakhir (Triliun) Total Investment – The Last Five Years (Trillion)



Rp 19,05



Tingkat Kemiskinan di Kab. SIDOARJO



Rp 17,88



Rp 14,07



(Poverty rate IN SIDOARJO DISTRICT)



Rp 10,50 Rp 6,07



2014



2015



2016



2017



6.42% 6.69% 6.40% 6.44% 6.03% 5.83%



5.63%



2018



Catatan/notes:  Nilai investasi terhitung Januari-April 2018 Investments as of January-April 2018.  REKAPITULASI PROSES PELAYANAN PERIZINAN JANUARI-APRIL 5.065 (Perijinan Tertentu, Perijinan Usaha, TDUP Pariwisata, TDUP Seni dan Hiburan, dll) RECAPITULATION OF JANUARI-APRIL LICENSED SERVICES 5.065 (Specific Licensing, Business Licensing, TDUP Tourism, TDUP Arts and Entertainment, etc.)



2012



2013



2014



2015



2016



2017



2018



Sumber/Source: BPS Kabupaten Sidoarjo



POTENSI KABUPATEN SIDOARJO SIDOARJO REGENCY POTENCIES



Potensi Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Luas Iahan pertanian dari tahun ke tahun memang mengalami sedikit penurunan. Hal itu disebabkan adanya alih fungsi lahan, sei­ring dengan perkembangan perumahan dan industri. Namun sesuai motto “Sidoarjo Permai“, maka sektor pertanian tetap diperta­hankan dan ditingkatkan produksinya, sesuai lahan yang tersedia dan perkemba­ngan teknologi yang ada.



Potensi Perikanan dan Kelautan



Potensi Industri dan Perdagangan Industri dan perdagangan merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Kabupaten Sidoarjo. Hal ini dibuktikan dengan peran sek­ tor industri dan pengolahan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada posisi teratas. Sedangkan dari sektor perdagangan, hotel dan restoran juga memberikan kontribusi besar pada perekonomian Kabupaten Sidoarjo. Kebijakan pemerintah di bidang ini diarahkan pada pening­ katan investasi yang berpangkal pada potensi yang berori­ entasi ekspor. Kebijakan-kebijakan di dua sektor itu antara lain, pengembangan investasi dan industri yang berorientasi dan berdaya saing global yang sangat baik. Hal ini dikarena­ kan lokasi Kabupaten Sidoarjo sangat potensial dan strategis dalam mendukung kegiatan dunia usaha.



The area of agricultural land from year to year did experience a slight decrease. This is because the land over the function, as h ­ ousing and industrial developments. But according motto “SIDOARJO PERMAI”, the agricultural sectorwill be maintained and enhanced its production, accordingtothe available land and development of existing technologies



Fisheries and Meritime Affairs With the fishery area which reaches 23.34% of the total area of sidoarjo regency, one of the Delta town of superior products are processed fishery products. Thus, Sidoarjo regency town called Chips and Shrimp Curry. Many potential of marine fishery and that can be used a variety of food processing industries.



Potenstial lndustry and Trade Industry and trade is a sector which contributes significantly to the economy of Sidoanjo regency. This is evidenced by the role of industry and manufacturing sector to the Gross Regional Domestic Product (GDP) in the top position. While the trade, hotels and restaurants are also a major contribution to the economy of Sidoarjo regency. Government policy in this area aimed at improving the investment potential of stem on export-oriented. Policies in the two sectors, among others, investment and industrial development-oriented and globally competitive is very good. This is because the location of potential Sidoarjo and strategic in supporting business activities.



13 selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



Dengan luas lahan perikanan yang mencapal 18,69% dari total luas wilayah Kabupaten Sidoarjo, salah satu produk un­ ggulan kota Delta ini adalah hasil olahan produk perikanan­ nya. Sehingga, Kabupaten Sidoarjo dijuluki Kota Krupuk dan Petis Udang. Banyak potensi hasil perikanan dan kelautan yang dapat dimantaatkan berbagal industri olahan makanan.



Potential of agriculture, livestock and plantations



Potensi Tenaga Kerja



Potensi Pariwisata



Untuk mendukung perkembangan sektor industri, maka diperlukan ketersediaan tenaga kerja yang profesional sesuai bidang dan kebutuhannya.



Motto Sapta Pesona (Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah Tamah dan Kena­ngan) adalah upaya meningkatkan kunjungan wisatawan de­ngan po­ tensi yang ada sesuai jenis dan minat. Untuk potensi pariwisata, Kabupaten Sidoarjo terdapat; Alun-alun Sidoarjo, Gelanggang olahraga, Taman Rekreasi RM. Mangoendi­projo, Pasar Bunga dan Bursa Kupang Lontong, Bandara Juanda, Kolam Pancing Rawa, Monumen Pesawat TNI AL Monu­ men Ponti XV 2000, Museum Mpu tantular, Gedung Joeang 45, Water Park Sun City Plasa.



Potensi Pendidikan



selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



14



Dalam mendukung perkembangan industri yang cukup pesat di Kabupaten Sidoarjo, be­ berapa upaya telah dilakukan antara lain melalui penyediaan tenaga kerja yang mempunyai dasar standart pendidikan, yaitu dengan mener­ apkan kurikulum manajemen berbasis sekolah (School Base Management). Melalui strategi itu diharapkan pada para lulusan sekolah menen­ gah umum dan kejuruan dapat langsung siap pakai di dunia kerja dan dapat menempati posisi manajemen menengah ke atas (bukan hanya sekedar menjadi buruh pabrik). Hal ni ditunjang de­ngan adanya sarana pendidikan di Kabupaten Sidoarjo mulai dari Kelompok Bermain (Play Group), TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Beberapa sekolah yang menerapkan sistem tersebut dan menjadi sekolah unggulan.



kali lipat dibanding terminal lama yang hanya 28.088 m2. Bandara baru ini juga dilengkapi den­ gan fasilitas lahan parkir seluas 28.900m2 yang mampu menampung Iebih dan 3.000 kendaraan. Bandara ini diperkirakan mampu menampung 6 juta hingga 8 juta penumpang per tahun dan 120.000 ton kargo/tahun.



Bandara Internasional Juanda Adalah bandar udara internasional yang melayani kota Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya. Bandara Juanda terletak di Kecamatan Waru, Kabupaten Sido­ arjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda adalah bandara terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Inter­ nasional Soekarno-Hatta berdasarkan pergerakan pesawat dan penumpang. Bandara ini memiliki panjang landasan 3000 me­ ter dengan luas sebesar 51.500 m2, atau sekitar dua



Terminal Purabaya Terminal Purabaya terletak di Desa Bu­ ngurasih Kec. Waru, yang merupakan wilayah perbatasan antara Sidoarjo dengan Surabaya. Fasilitas pela­yanan transportasi publik yang le­bih dikenal dengan sebutan Terminal Bu­ngurasih ini sebagai gerbang masuk ke kota Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya. Lokasinya juga strategis dari sisi ekonomi karena di sekitarnya telah berdiri pusat perbelanjaan yang dikelilingi jalan utama sebelah timur Jl. A Yani, sebe­ lah utara Gerbang masuk Kota Surabaya,sebelah selatan Jl.Letjen Sutoyo, sebelah Barat Akses Jl Tol Waru yang meng­hubungkan seluruh ruas Tol dari Surabaya, Bandara Juanda dan Waru arah Malang serta tol arah Mojokerto.



airport in Indonesia after the Soekarno-Hatta International Airport by the movement of aircraft and passengers. This airport has a runway length of 3000 meters with an area of 51,500 m2. or approximately two times higher than the old terminal is only 28,088 m2. The new airport is also equipped with ample parking facilities covering an area of 28,900 m2 that can accommodate over 3,000 vehicles. The airport is expected to accommodate million to 8 million passengers per year and 120,000 tons of cargo / year.



Potenstial Labor To support the development of industrial sector, it would require the availability of professional manpower and needs appropriate fields.



Potenstial Education



Tourism Motto “SAPTA PESONA” (Safe, Order, Clean, Cool, Beautiful, Friendly and Memories) is an effort to increase tourist visits to Sidoarjo according to the type and interests.



For tourism potential in Sidoarjo Regency are Sidoarjo Square, Sport Center, RM. Mangoendiprojo Park, Flower Market and Lontong Kupang (Tradisional food of Sidoarjo), Juanda Airport, Pool, Military aircraft AL (Indonesia Navy) Monument Monument Ponti XV 2000, Museum Mpu Tantular, 45 Joeang House, Water Park Sun City Plaza.



Juanda International Airport Is an international air port serving the city of Surabaya, East java and the surrounding areas. Juanda Airport is located in District Waru, Sidoarjo district, 20 km south of Surabaya. Juanda International Airport is the second largest and busiest



Purabaya Terminal Several main terminal is located in the village of Bungurasih district. Waru , which is a region perbatanan between Sidoarjo and Surabaya. Public transport service facilities better known as Terminal Bungurasih this as a gateway to the city of Surabaya, Sidoarjo and surrounding areas. The location is also strategic because of the economy have been established around the shopping center surrounded by the main road east Jl. A Yani, north gate entrance of the city of Surabaya, south Jl. Letjen Sutoyo, west access Jl Tol Waru toll road that connects all of Surabaya, Juanda Airport and Waru direction towards Malang and Mojokerto toll.



15 selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



In support of industrial development rapidly in Sidoarjo regency, some efforts have been made among others by providing manpower with basic education standards, by implementing schoolbased management curriculum. Through this strategy is expected in the general secondary school graduates and vocational courses can be immediately ready for use in the world of work and can occupy middle management positions over (not just the factory workers). This is supported by the existence of educational facilities in the district of Sidoarjo starting from Play Group (Play Group), kindergarten to the university. Some schools are imple­ menting these systems and to schools champions.



selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



16



PENCANANGAN POTENSI SENTRA USAHA DI SIDOARJO



THE LAUNCHING POTENTIAL BUSINESS CENTERS IN SIDOARJO



 Kampoeng Bebek dan telur asin di Desa Kebonsari, Kecamatan Candi  Kampoeng Lele Kedung Bocok Desa Kedung Bocok, Kecamatan Tarik  Kampoeng Batik Tulis Jetis Kecamatan Kota Sidoarjo  Kampoeng Pot Bunga Desa Kemangsen Kecamatan Balong Bendo  Kampoeng Jamur Desa Wadung Asih Kecamatan Buduran  Kampoeng Sepatu dan Sandal Krian  Kampoeng Kerupuk di Desa Kedung Rejo Kecamatan Jabon  Kampoeng Jajan di Desa Kedung Sumur Kecamatan Krembung



 Kampoeng Duck and Salted Egg in the Kebonsari village, District of Candi  Kampoeng Lele Fish Kedung Bocok Village, Kedung Bocok, District of Tarik  Kampoeng Jetis Batik Write, Sidoarjo City District  Village Flower Pot Kampoeng Kemangsen, District of Balong Bendo  Kampoeng Mushroom Village Wadung Asrih, District of Buduran  Shoes and Sandals Kampoeng Krian  Crackers Kampoeng, Kedung Rejo Village, District of Jabon  Bread and cake Kampoeng at Kedung Sumur Village, Krembung Distric



BADAN USAHA MILIK DAERAH



 Perusahaan Daerah air minum “DELTA TIRTA” (Regional Water Company)  Perusahaan Daerah Percetakan “PD ANEKA USAHA” (Local Printing Company)  Bank Perkreditan Rakyat “DELTA ARTHA” (Rural Bank)



LUMPUR SIDOARJO Bencana semburan Lumpur Sidoarjo (Lusi) yang terjadi pada hari Senin (29 Mei 2006) diketahui Pukul 06.00 WIB. Kejadian tersebut berada di area persawahan milik warga di Desa Renokenongo Kecamatan Porong. Area tersebut berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kegiatan eksplorasi gas milik PT. Lapindo Brantas Inc (LBI). Dampak bencana itu telah menggenangi area seluas kurang lebih 770 hektare atau sekitar 1 persen dari total luas wilayah Kabupaten Sido­ arjo. Dari luas yang tenggelam itu diantaranya terdapat pemukiman 40.000 jiwa di 12 desa/ kelurahan di Kecamatan Porong, Keca­matan



MUD SIDOARJO



lumpur (rasio air – lumpur 90:10). Pada perkembangan terkini, fenomena tersebut diyakini sebagai aktivitas pembentukan gunung lumpur (mud volcano). Untuk mengatasinya pemerintah membuat tanggul-tanggul penampu­ngan sementara dan permanen berupa kolamkolam penampu­ngan (pond). Lewat usaha tersebut, akhirnya melubernya lumpur dan air berhasil dilokali­sir dengan dibuang ke sungai Porong untuk dialirkan menuju muara sungai. Bahkan saat ini fenomena semburan lumpur telah menjadi objek wisata yang menarik dikunjungi masyarakat maupun wisatawan dari luar negeri. Kini lewat slogan “Sidoarjo Bangkit Membangun Masa Depan” masyarakat Sidoarjo ingin kotanya kembali jaya. Sebab diyakini, dibalik musibah pasti ada hikmah.



17 selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



Tanggulangin dan Kecamatan Jabon. Selain itu juga menenggelamkan 18 unit gedung sekolah, kantor, koramil dan kantor kelurahan, 20 unit pabrik dan 15 unit tempat ibadah yang berlokasi di Desa Renokenongo, Kelurahan Jatirejo, Kelura­ han Siring, Kelurahan Mindi, Desa Glagaha­ rum (Kecamatan Porong), Desa Pejarakan, Desa Kedungcangkring, Desa Besuki (Kecamatan Jabon), Desa Kedungbendo, Desa Kalitengah, Desa Ketapang, Desa Gempolsari (Kecamatan Tanggulangin). Fenomena munculnya semburan lumpur tersebut hingga sampai saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda berhenti. Setiap harinya, semburan lumpur tersebut menca­ pai kecepatan semburan berfluktuatif antara 5.000 – 15.000 m3/hari. Komposisi semburan terus di dominasi oleh air dan sedikit koloid



Mudflow disaster in Sidoarjo (Lusi) which took place on Monday (May 29, 2006) At 06.00 hrs unknown. These events are in the area of ​​rice fields owned by residents in the village Renokenongo Porong. The area is about 50 meters from the location of the gas exploration activities of PT. Lapindo Brantas Inc. (LBI). The impact of the disaster has inundated an area of ​​ ­approximately 770 hectares, or about 1 percent of the total area of ​​Sidoarjo. From spacious sunken settlement of which there are 40,000 people in 12 villages / villages in Porong, District and Sub-District Tanggulangin Jabon. It also immerses 18 school buildings and offices, the ­Commando and the village office, 20 units and 15 units of the plant are located in places of worship Renokenongo Village, ­Village Jatirejo, Siring Village, Village Mindi, Village Glagaharum (District of Porong), Pejarakan, Village Kedungcangkring, Besuki village (District of Jabon), Kedungbendo Village, Village Kalitengah, Ketapang village, Village Gempolsari (District of Tanggulangin). The phenomenon of the emergence of the mud flow up until now still not showing signs of stopping. Each day, the mud flow reaches the speed bursts fluctuated between 5000-15000 m3/day. The composition is dominated by bursts keeps water and mud a little colloid (ratio of water - mud 90:10). In recent developments, the phenomenon is believed to be a mountainbuilding activity of mud (mud volcano). To overcome the government made embankments temporary and permanent shelter in the form of ponds (pond). Through these efforts, finally succeeded overflow of mud and water discharged into the river lokalisation with Porong to flow toward the river mouth. Even today the phenomenon of mud has become an interesting tourist attraction with visitors from overseas tourists. Now through the slogan “Revive Sidoarjo Building the Future” people of Sidoarjo wants his city back victorious. Because it was believed, there must be wisdom behind the disaster.



Di wilayah Sidoarjo terdapat beberapa objek wisata bersejarah, budaya maupun objek wisata buat­an yang dikelola untuk memanjakan para wisatawan domestik maupun mancanegara yang berlibur Kota Delta ini. Selain melihat fenomena alam “Semburan lumpur”, juga para wisatawan bisa me­ngunjungi beberapa objek wisata. Di antaranya adalah:



 Candi Pari dan Candi Sumur



selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



18



Candi Pari dan Candi Sumur adalah dua ba­ngunan candi bersejarah yang berlokasi di Desa Candi Pari, Kec. Porong, atau sekitar 15 km ke arah Selatan dari Kota Sidoarjo, merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit. Bentuk bangunan candi itu berpola KHMER (Birma) da campa (Thailand). Ciri Khas pola bangunan candi Majapahit selalu langsing pada bagian tubuh tengah dan trapesium pada bagian atap mahkota, dan semua bangunan terbuat dari bata. Hasil penelitian J Knebel bahwa Candi Pari ini dibangun di saat bersamaan dengan Candi Sumur yang diperkirakan pada tahun 1905-1905 oleh Prabu Brawijaya dan istrinya untuk menge­nang tempat hilangnya seorang sahabat/ adik angkat dari salah satu putra mereka. Sementara itu, Candi Sumur berbentuk persegi dengan ukuran 8 x 10 meter dengan menghadap ke barat. Diperkirakan bahwa bangunan candi ini didirikan sekitar abad XIV dan berlatar belakang Hindu.



 Wisata Pantai Tlocor & Wisata Sarina Sidoarjo Konon, Sarina adalah nama seekor kera yang dimiliki warga Tlocor. Lalu Sarina dan pasangannya dilepas ke hutan Bakau yang berada di sepanjang muara sungai Porong, lalu beranak-pinak hingga jumlahnya sudah mencapai puluhan ekor. Hingga akhirnya nama Sarina menjadi populer di kalangan warga sekitarnya. Masyarakat pun lantas menamai pulau itu dengan sebutan Sarina yang sekarang telah menjadi objek wisata bahari. Para wisatawan selain bisa menikmati pemanda­ngan pesisir dan berkunjung ke pulau Sarina itu, juga bisa memancing dengan memanfaatkan jasa perahu yang disediakan masyarakat sekitarnya.



OBJEK WISATA  Nyadran dan Ziarah Makam Dewi Sekardadu Acara “Nyadran” adalah suatu kegiatan yang turun temurun digelar setiap tahun oleh masyarakat Desa Balongdowo yang sebagian besar adalah para nelayan pencari ikan dan kupang di laut. Acara itu digelar setiap bulan Ruwah atau satu minggu (sepekan) sebelum puasa sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta. Para nelayan dengan membawa anggota keluarga­nya beramai-ramai ke laut. Mereka membawa bekal yang dila­rung ke laut, namun sebelumnya menyempatkan berziarah ke makam Putri Ayu Sekardadu. Makam Putri Ayu Sekardadu, menurut cerita yang beredar di masyarakat adalah seorang putri dari Kerajaan Blambangan yang bernama Minak Sembayu dan diyakini sebagai ibu Sunan Giri. Putri Ayu Sekardadu meninggal lalu dimakamkan di Dusun Kepentingan, Desa Sawoan yang sekarang makamnya sering diziarah masyarakat.



 Wisata Pemancingan Delta Fishing Sebagai wilayah yang memiliki areal pertam­bakan telah melahirkan banyak obyek wisata peman­cingan. Salah satunya adalah objek wisata Delta Fishing yang berlokasi di Desa Prasung, Kecamatan Buduran, Kabu­ paten Sidoarjo. Para pe­ngujung atau wisatawan tidak hanya bisa menikmati sensasi memancing ikan jenis bandeng hingga ikan patin, di wahana rekreasi keluarga itu telah dilengkapi fasilitas outbound, kolam renang, warung lesehan dan banyak permainan bagi anak-anak. Setiap hari objek wisata pemancingan ini buka mulai pukul 08.00 hingga 18.00. Biasanya ramai pengunjung pada Sabtu dan ­Minggu maupun hari libur lainnya. Para pengunjung wahana objek wisata ini tidak hanya masyarakat Sidoarjo dan Surabaya sekitarnya, juga ada yang datang dari kota-kota lainnya.



 Museum Mpu Tantular Museum Mpu Tantular ini dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berada di lokasi di Jl. Buduran, Sidoarjo pada 14 Mei 2004. Semula museum ini pertama kali didirikan Van Faiber pada tahun 1933 yang pada awalnya hanya tempat koleksi pribadi barang bersejarah di Ketapang, lalu dipindah ke Jl. Pemuda No. 3 Surabaya. Setelah Van Faiber meninggal, museum ini dibuka untuk umum pada 23 Mei 1972, lalu diresmikan dengan nama Museum Mpu Tantular Provinsi Jawa Timur pada 1 Nopember 1974. Karena sudah tidak mampu lagi menampung barang bersejarah, akhirnya pada 12 Agustus 2004 museum ini dipindahkan ke Jl. Buduran, Sidoarjo yang sekarang semakin ramai dikunjungi pelajar maupun wisatawan umum.



OBJECT OF TOURISM In Sidoarjo region there are several historic attractions, cultural and man-made attractions ma­naged to spoil the domestic and mancanegera the City of Delta’s vacation. In addition to viewing the natural phenomenon “mud”, the tourists can also visit some tourist attractions. Among these are:



 Pari Temple and Sumur Temple



 Travel & Tourism Sarina Beach Tlocor Sidoarjo That said, Sarina is the name of a monkey owned by residents Tlocor. Sarina and her partner then released into the mangrove forests that are along the mouth of the river Porong, then to proli­ferate until the number has reached tens of tail. Until the end of the name Sarina became popular among the surrounding residents. Society was then named the island as the Sarina has now become marine attractions. The tourists can enjoy the turbulent coastal and Sarina’s visit to the island, also fishing boats with menanfaatkan services provided by the surrounding community.



The “Nyadran” is an activity of hereditary held every year by Balongdowo villagers, mostly fishermen fish finder and mussels in the sea. The event is held every month Ruwah or one week (a week) before fasting) as a form of gratitude to the Creator. The fisherman with a family member gang to sea. They took with them were floated into the sea, but not before taking a pilgrimage to the tomb of Princess Ayu Sekardadu. Tomb of Princess Ayu Sekardadu, according ceritere circulating in the community is a princess of the kingdom Blambangan named Minak Sembayu and believed to be the mother of Sunan Giri. Putri Ayu Sekardadu died, and was ­buried in the hamlet of interest, which is now his grave Sawoan village often go to tomb of community.



 Delta Fishing Travel Fishing As the region has a farming area has spawned many attractions of fishing. One of these attractions are located in the Delta Fishing Village Prasung, District Buduran, Sidoarjo. The end or the tourists not only can enjoy the thrill of fishing for catfish types of milk up, in the family recreational vehicle has been equipped outbound facilities, swimming pool, lesahan stalls and plenty of games for children. Every day the attraction of fishing is open from 08.00 until 18.00. Usually crowded on Saturdays and Sundays and other holidays. Visitors ride this attraction is not only the people of Sidoarjo and Surabaya surrounding areas, there is also coming from other cities.



 MPU Tantular Museum Was built on location at Jl. Buduran, Sidoarjo on May 14, 2004. Originally the museum was first established in 1933 Van Faiber which was originally just a private collection of historic items in Ketapang, then moved to Jl. Pemuda No 3 Su­rabaya. After Van Faiber died, the museum opened to the public on May 23, 1972, and was inaugurated as the Museum MPU Tantular East Java Province on 1 November 1974. Since it was no longer able to accommodate the historic stuff, finally, on August 12, 2004 the museum moved to Jl. Buduran, Sidoarjo are now increasingly crowded with students and general tourists.



19 selayang pandang Kabupaten Sidoarjo



Pari Temple and Sumur Temple are two historic temples located in the village of Candi Pari, excl. Porong, or about 15 km to the south of the City of Sidoarjo, are relics of the Majapahit Kingdom. The form of the temple was patterned KHMER (Burma) da coarse (Thailand). Characteristic patterns of Majapahit temples always lean on the body of the middle and tra­pezoidal roof bagia crown, and all the buildings are made of brick. The results Pari J Knebel that the temple was built at the same time as the Sumur temple, which is expected in 1905-1905 by King UB and his wife to commemorate where the loss of a friend / adopted brother of one of their sons. The temple square shaped wells with a size of 8 x 10 feet facing west. It is estimated that the temple was founded around the XIV century and Hindu background.



 Nyadran and Pilgrimage Tomb Goddess Sekardadu



PENGHARGAAN Kab. SIDOARJO OKTOBER 2017-APRIL 2018  Pada 2 Oktober 2017. Bupati Sidoarjo Saiful Ilah Terpilih Jadi Presiden Citynet Periode 2017 – 2021 dikukuhkan di Kongres Citynet Indonesia dan sharing best practice, di hotel Novotel Balikpapan.  Pada 12 Oktober 2017. Samkarya Parasamya Purnakarya Nugraha. Penghargaan dari Presiden R.I Jokowi diberikan kepada Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah karena kinerja Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo dinilai sangat baik selama 3 tahun berturut turut. Penghargaan diserahkan Menteri Dalam Negeri RI Tjahyo Kumolo, pada upacara peringatan HUT Ke 72 Provinsi Jatim yang digelar di Tugu Pahlawan.  Pada 22 Oktober 2017: Penghargaan Rerkor MURI atas Ngaji Kitab Kuning Terbanyak kepada Kabupaten Sidoarjo pada saat Hari Santri Nasional di GOR Sidoarjo.  Pada 15 November 2017: Penghargaan Smart City Award 2017 dari oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Republik Indonesia, atas keikutsertaan Kabupaten Sidoarjo dalam Program Gerakan Menuju 100 Smart City di Hotel Santika Premiere, Jakarta.  Pada 25 November 2017: Penghargaan Anugerah Pesona Indonesia 2017 di Studio Metro TV, Jakarta dari Kementerian Pariwisata RI Ranking ke-2 destinasi Wisata Belanja Intako Tanggulangin dan Ranking ke-3 destinasi Wisata Lumpur Sidoarjo (LUSI).  Pada 28 November 2017: Penghargaan Swasti Saba Padapa kepada Kabupaten Sidoarjo atas keberhasilan menyelenggarakan Kabupaten/ Kota Sehat Tahun 2017 untuk klasifikasi Pemantapan dalam ajang Penganugerahan Swastisaba Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2017, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.  Pada 29 November 2017: Penghargaan Natamukti Nindya kepada Kab. Sidoarjo sebagai kabupaten



yang terbaik atas prestasi memasarkan, mendorong peningkatan daya saing UMKM di tingkat nasional/internasional dari Kementerian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia.  Pada 29 November 2017: Piagam Apresiasi kepada Kabupaten Sidoarjo dari Kementerian Keuangan R.I atas inisiatif Pembangunan RSUD Barat melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sebagai penanggung jawab proyek kerjasama (PJPK) penerima fasilitas penyiapan proyek untuk proyek RSUD wilayah barat Krian Sidoarjo.  Pada 4 Desember 2017: Piagam Penghargaan Pasar Tertib Ukur (PTU) Tahun 2017 untuk Kabupaten Sidoarjo dari Kementerian Perdagangan.  Pada 5 Desember 2017: Piagam Penghargaan Terbaik 2 (Dua) dari Gubernur Jawa Timur kepada Kelompok Budaya Kerja “SIAP” UPT Puskesmas Tarik atas prestasi dalam kompetisi budaya kinerja tingkat Provinsi Jawa Timur kelompok Kabupaten/Kota se Jawa Timur  Pada 5 Desember 2017: Piagam Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Kategori Terbaik dalam Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan



Publik Provinsi Jawa Timur kepada SIPANDU: Skrining Pendengaran Balita di Posyandu UPT Anak berkebutuhan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Sidoarjo.  Pada 12 Januari 2018: Peringkat ke-3 Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2017.  Pada 24 Januari 2018: Penghargaan Pelayanan Publik “sangat baik” kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu (DPMPTSP) Kab Sidoarjo dan RSUD Kab Sidoarjo serta Pelayanan publik kategori “baik” kepada Dispendukcapil Kab Sidoarjo dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.  Pada 31 Januari 2018: Predikat BB di Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LHE AKIP) tahun 2017 dari Kemenpan RB.  Pada 29 Maret 2018: Penghargaan PR Indonesia Awards (PRIA) 2018. Kabupaten Sidoarjo bersama Pemkab Gresik dalam kategori Terpopuler di Media Nasional subkategori Kabupaten penyelenggara Public Relation Indonesia.  Pada 14 April 2018: Penghargaan Indonesia Market Festival 2018 untuk kategori pelayanan publik terbaik 2018 untuk RSUD Sidoarjo dalam Public Service Of The Year Jawa Timur 2018 penyelenggara Markplus.  Pada 25 April 2018: Daerah dengan “Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah” Tertinggi Nomor 1 tingkat nasional dengan predikat ST (Sangat Tinggi) saat Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-22 Dirjen Otoda Kemendagri.  Pada 3 Mei 2018: Penghargaan Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2018 kategori Best Smart Readiness penyelenggara Citiasia  Pada 25 Mei 2018: Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK Perwakilan Jatim atas Laporan Hasil Pemeriksaan APBD T.A. 2017.