Sermon 2 Korintus 6 1-10 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAHAN SERMON HKBP RESSORT PARANGINAN Jumat, 18 Juni 2021 (Khotbah untuk Minggu III Dung Trinitatis, 20 Juni 2021) Ev. 2 Korintus 6 : 1 - 10 Ep. Ayub 38 : 1 - 11 Topik: “Pelayanan Yang Penuh Kasih” “Panghobasion Na Gok Holong” I. PENDAHULUAN Dalam suratnya yang kedua ini kepada jemaat Korintus, Paulus sangat banyak menceritakan yang dia alami dalam pelayanannya. Terutama dalam perikop khotbah Minggu ini (2 Korintus 6 : 1 – 10), Paulus mencurahkan isi hatinya dengan sangat terbuka kepada jemaat Korintus dan sekaligus menasehati mereka supaya menjaga dan memelihara tugas dan predikat mereka sebagai orang yang sudah menerima kasih karunia dari Tuhan sebagai orang Kristen atau sebagai pelayan Tuhan. Sebagaimana dalam pembukaan perikop ini dalam ayat 1 yang berkata “Sebagai temanteman sekerja kami menasehatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima.” Nasehat Paulus itu dilatarbelakangi karena ketika itu telah masuk pengajar-pengajar yang mempengaruhi jemaat Korintus untuk meragukan kerasulannya. Rasul Paulus dalam nats khotbah ini sangat terbuka atas segala yang dialami sebagai pelayan dan mengingatkan para pelayan lainnya untuk menjaga integritasnya sebagai pelayan Tuhan. Paulus sebagai pelayan Tuhan dengan terus terang menceritakan isi hatinya dan hal-hal sulit yang dia hadapi dalam hidupnya sebagai pelayan Tuhan. II. ISI Ayat 1-3: Paulus menyapa dan menyebut jemaat Korintus sebagai teman sekerja, itu berarti orang-orang percaya di Korintus itu adalah juga sebagai pelayan-pelayan Tuhan. Sebagai orang-orang percaya dan sebagai pelayan Tuhan, haruslah mereka memiliki dan memelihara integritas sebagai pelayan dan melayani dengan sungguh-sungguh. Sehingga mereka tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Paulus tahu bahwa oleh guru-guru palsu para orang percaya telah dibingungkan dengan ajaran-ajaran sesat mereka, terutama yang menghasut mereka untuk tidak mengakui dan menerima Paulus sebagai Rasul. Paulus menyampaikan supaya orang-orang percaya tetap menerima kasih karunia Tuhan dan jangan sampai menunda-nunda dan meragukanNya. Karena inilah waktu yang tepat di mana Tuhan berkenan menyelamatkan dan menolong mereka. Artinya untuk keselamatan dan kasih karunia Tuhan itu waktunya adalah selalu saat ini, bukan nanti atau kemudian. Ayat 4-7: Dalam ayat ini Paulus menunjukkan keteladanan sebagai seorang pelayan Tuhan yang melayani dengan kesungguhan hati meskipun banyak mengalami tantangan dan penderitaan. Meskipun sebagai pelayan Tuhan, Paulus sangat banyak mengalami persoalan dalam pelayanananya, kerasulannya sendiri digugat dan diragukan sehingga dia harus menjelaskan pemanggilannya sebagai rasul dan semuanya dia tunjukkan lewat kesungguhannya dalam melayani, meski ia didera, dihina, di fitnah bahkan sampai terpenjara, namun dia tetap sabar dan tetap setia dan tekun melayani dengan sungguh. Kekuatan Paulus dalam menghadapi semuanya itu adalah bersumber dari Roh Kudus yang membuat dia menahan dengan penuh kesabaran, dan menanggungnya dengan doa dan kemurnian hati. Ia memperlihatkan integritas seorang pelayan Tuhan yang benar. Dalam hal ini juga Paulus tetap memakai waktu untuk setia melayani dan bersaksi dan tidak menyianyiakan kasih karunia Tuhan atau tidak menunda-nunda dan mencari-cari alasan. Ayat 8-10: Paulus memperlihatkan kualitas dan integritas seorang pelayan Tuhan di dalam dia melewati berbagai macam kehidupan. Ketika dihormati dan ketika dihina, ketika diumpat atau ketika dipuji, ketika dianggap sebagai penipu namun dapat dipercaya, sebagai orang yang tidak dikenal namun terkena. Begitu ragam yang dia terima dalam pelayanan di satu sisi positif dan di sisi lain negatif. Tetapi apapun penilaian orang dia tidak terlena dengan hal itu, tidak menjadi sombong ketika penilain itu baik dan tidak putus asa dan mundur ketika itu jelek. Pelayanannya tidak tergantung dan terpengaruh dengan “apa kata orang, penilaian dan standar yang diberikan oleh dunia,” ia fokus dan tertuju kepada Kristus yang telah menganugerahkan kasih karunia itu kepadanya. Paulus tetap setia kepada pelayanannya entah orang memujinya atau memfitnahnya. Ia tetap bersukacita dan dan kuat dalam kesulitan terberat sekalipun. III. Aplikasi Kasih karunia atau anugerah adalah pemberian Allah yang diberikan kepada kita yang sesungguhnya tidak layak kita terima karena keberadaan kita sebagai orang berdosa. "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" (Roma 5:8). Karena kita telah diselamatkan, adalah wajib bagi kita untuk berjuang begitu rupa mempertahankan dan mengerjakan keselamatan yang telah kita terima. "...karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda," (Filipi 2:12-15).  Jangan menunda-nunda waktu untuk hidup benar! Jangan menunda-nunda waktu untuk melayani Tuhan! Jangan biarkan waktu berlalu percuma dengan mengisi waktu dengan hal-hal fana. Tertulis: "...kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10). Kapan kita harus melakukan pekerjaan baik itu? Sekarang, bukan esok, lusa atau nanti! "Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu" (2 Korintus 6:2b). 