Skripsi - Cervin Chaniago 5551160063 Final [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH GREEN ADVERTISING DAN GREEN PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DENGAN BRAND IMAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Konsumen Mobil Daihatsu Sigra di Kab. Bogor)



SKRIPSI MANAJEMEN PEMASARAN



Diajukan Kepada Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Dalam Rangka Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (S.M)



OLEH: CERVIN CHANIAGO 5551160063



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG BANTEN 2020



LEMBAR PERSETUJUAN PENGARUH GREEN ADVERTISING DAN GREEN PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DENGAN BRAND IMAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Konsumen Daihatsu Sigra di Kab. Bogor) SKRIPSI MANAJEMEN PEMASARAN



Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang- Banten CERVIN CHANIAGO 5551160063 Serang, September 2020 Menyetujui, Dosen Pembimbing I



Dosen Pembimbing II



Dr. Aan Khurosani, S.E., M.M NIP: 197002042002121001



Dr. Hayati Nufus, S.E., M.Si NIP: 19770812200212202 Mengetahui,



Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis



Dr. Aan Khurosani, SE., MM NIP : 197002042002121001



i



LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini Nama



: Cervin Chaniago



NIM



: 5551160063



Fakultas/ Jurusan



:Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen Pemasaran



Judul Skripsi :Pengaruh Green Advertising dan Green Product terhadap Keputusan Pembelian dengan Brand Image sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Daihatsu Sigra di Kab. Bogor) Menyakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar- benar asli dan merupakan karya saya sendiri, bukan karya orang lain baik sebagian atau seluruhnya. Apabila saya mengutip dari karya orang lain saya akan mencantumkan sumbernya sesuai dengan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi saya ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku Serang, September 2020



Cervin Chaniago NIM 5551160063



ii



MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto:



“Bila suatu hari dapat memperbaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar baharu selama-lamanya” (Ajaran Besar: Bab II: 1)



Persembahan : “Skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda bakti kepada kedua orang tua saya, dan adik tercinta serta orang terkasih dan tersayang yang senantiasa memberikan support dan bimbingan kepada peneliti sampai akhirnya peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik”



iii



ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Green Advertising, Green Product terhadap Keputusan Pembelian dengan Brand Image sebagai variabel intervening. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menganalisis adalah metode kuantitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan 100 responden, lalu Teknik pengambilan sampel yang digunkanan adalah non probability sampling dengan kriteria responden yang telah melakukan pembelian maupun pengguna yang aktif dalam penentuan keputusan pembelian Daihatsu Sigra di Kabupaten Bogor sehingga didapatkan data primer, lalu dianalisis dengan analisis jalur menggunakan program SmartPLS 3.0. Uji jalur yang dilakukan menemukan bahwa Green Advertising tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, kemudian Green Product memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, lalu Green Advertising memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, selanjutnya Green Advertising dan Green Product memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image dan Brand Image memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Sedangkan pengaruh tidak langsung, Brand Image sebagai variabel intervening mampu memediasi hubungan Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian, yang sebelumnya hubungan langsung tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan sehingga menjadi positif dan signifikan. Kata Kunci: Green Advertising, Green Product, Brand Image, Keputusan Pembelian.



v



ABSTRACT This research was conducted to determine the Effect of Green Product and Green Advertising on Purchasing Decisions with Brand Image as an intervening variable. In this study, the method that used to analyze is a quantitative method and data collection whichhas done through a questionnaire with 100 respondents, then the sampling technique thatused is non-probability sampling with the criteria of respondents who have made purchasesor active users in determining the purchase decision of Daihatsu Sigra in Bogor District thus obtained primary data, then analyzed by path analysis using the SmartPLS 3.0program. The path test that has been conducted found that Green Advertising has no positive andsignificant influence on Purchasing Decisions, then Green Products has a positive and significant influence on Purchasing Decisions, then Green Advertising has a positive and significant effect on Purchasing Decisions, then Green Advertising and Green Product has an influencepositive and significant impact on Brand Image and Brand Image has a positive and significant influence on Purchasing Decisions. Whereas the indirect effect is Brand Imageas an intervening variable is able to mediate the relationship of Green Advertising to the Purchasing Decision, which previously had no direct positive and significant influence so that it became positive and significant. Keywords: Green Advertising, Green Product, Brand Image, Purchasing Decisions.



vi



KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME karena atas karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Green Advertising dan Green Product terhadap Keputusan Pembelian dengan Brand Image sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Daihatsu Sigra di Kab. Bogor) Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan penyelesaian pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, terimakasih diucapkan kepada : 1. Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2. Dr. H. Akhmadi, S.E., MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 3. Dr. Aan Khurosani, SE., MM selaku Dosen Pembimbing I dan juga Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 4. Dr. Hayati Nufus., SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing



I dan juga



Sekretaris Jurusan yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dengan baik dalam penulisan skripsi ini.



vi



5. Emma Suryani, S.E., M.M selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan arahan serta nasihat-nasihat selama menjalani segala aktivitas sebagai mahasiswa. 6. Seluruh Dosen dan Staff dilingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 7. Bapak Nurdinsyah selaku admin Jurusan Manajemen yang telah banyak membantu penulis selama menjadi mahasiswa serta menyusun skripsi ini. 8. Kepada seluruh penguji Seminar Proposal, H. Asep Supriyadi, S.E., M.M., M.Si, Dr. H. Djasuro Surya, S.E., M.S.i dan Dr. Lutfi, S.E., M.M, yang telah memberikan banyak masukan yang membuat penelitian ini menjadi lebih baik. 9. Ayahanda tercinta Kian Tjhoi, Ibunda tersayang Yuki Marlina dan adik tercinta Callista Nathania Chaniago yang



telah



memberikan



dorongan



semangat dibalut cinta kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi. 10. Sahabat- sahabat Afif, Bagas, Dian, Gryan, Igho, Riansyah, Rivaldi, Vino yang selama ini memberikan dukungan kepada saya. 11. Teman- teman seperjuangan S1 Manajemen Pemasaran 2016. 12. Teman- teman DPM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2019. Terkhususnya Alm. Bang Wafi, Cici, Chandra, Elsa, Mamay, Rizal. 13. Teman- teman Kost Betah, Caca, Desi, Firman, Ghina, Ilham dan Indri. 14. Rekan-rekan KKM 13 2019 Desa Puser yang telah memberikan warna dan pelajaran banyak kepada peneliti selama dan setelah KKM berlangsung. 15. Lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.



vii



Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penelitian ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun senantiasa Penulis harapkan guna penyempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi Peneliti dan Pembaca, Khususnya rekan-rekan yang ada di wilayah Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada umumnya. Serang, September 2020



CERVIN CHANIAGO



viii



DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................................... i LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................................................. ii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................................... iii ABSTRAK ........................................................................................................................................ v KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... vi DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................................................ xi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1 1.1



Latar Belakang ................................................................................................................. 1



1.2



Fenomena Bisnis .............................................................................................................. 5



1.3



Riset Gap ......................................................................................................................... 6



1.4



Rumusan Masalah ............................................................................................................ 8



1.5



Pertanyaan Penelitian....................................................................................................... 9



1.6



Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 10



1.7



Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 11



BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ....................... 11 2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................................................... 11 2.1.1 Green Marketing ............................................................................................................ 11 2.1.2



Green Advertising...................................................................................................... 14



2.1.3 Green Product ................................................................................................................ 15 2.1.4 Brand Image ................................................................................................................... 18 2.1.5



Keputusan Pembelian ................................................................................................ 20



2.2



Penelitian Terdahulu ...................................................................................................... 23



2.3



Kerangka Penelitian ....................................................................................................... 27



2.4



Hipotesis ........................................................................................................................ 28



BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................................. 37 3. 1 Jenis Penelitian ..................................................................................................................... 37 3. 2.



Definisi Konsep dan Definisi Operasional ....................................................................... 37



3.2.1 Definisi Konsep .............................................................................................................. 37 3.2.2 Definisi Operasional ....................................................................................................... 38 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................................................... 41 3.3.1 Populasi .......................................................................................................................... 41 3.3.2. Sampel ........................................................................................................................... 41 3.4 Sumber Data .......................................................................................................................... 42 3.4.1 Data Primer .................................................................................................................... 42 3. 4. 2 Data Sekunder .............................................................................................................. 43



ix



x



3.5 Metode Pengumpulan Data ................................................................................................... 43 3.6. Teknik Analisis Data ............................................................................................................ 45 3.6.1 Statistik Deskriptif.......................................................................................................... 45 3.6.2 Analisis Deskiptif Karakteristik Responden................................................................... 45 3.6.3 Analisis Deskriptif Variabel (Indeks) ............................................................................. 45 3.6.4 Analisis Structural Equation Modelling (SEM).............................................................. 47 3.6.5



Model Pengukuran (Outer Model) ............................................................................ 50



3.6.6 Model Struktural (Inner Model) ..................................................................................... 51 3.6.7 Model Penelitian ............................................................................................................ 53 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 54 4.1 Gambaran Umum .................................................................................................................. 54 4.1.1 Sejarah Perusahaan ......................................................................................................... 54 4.2



Hasil Penelitian .............................................................................................................. 56



4.2.1 Gambaran Umum Responden ........................................................................................ 56 4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel (Indeks) ............................................................................. 57 4.2.3. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) ............................................................ 67 4.2.4. Uji Hipotesis .................................................................................................................. 75 4.3



Pembahasan ................................................................................................................... 77



4.3.1



Pengaruh Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian ................................... 77



4.3.2



Pengaruh Green Product terhadap Keputusan Pembelian ......................................... 78



4.3.3



Pengaruh Green Advertising terhadap Brand Image ................................................. 79



4.3.4



Pengaruh Green Product terhadap Brand Image ....................................................... 80



4.3.5



Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian .......................................... 81



4.3.6 Uji Mediasi/Hubungan tidak langsung antar konstruk (Indirect Effect) ........................ 82 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................... 86 5.1



Kesimpulan .................................................................................................................... 86



5.2 Saran...................................................................................................................................... 87 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 89 DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................... 94



xi



DAFTAR TABEL Tabel 1.1



Tren Penjualan Mobil Daihatsu Sigra Bulan April- Agustus



Tabel 1.2



Riset Gap



Tabel 2.1



Penelitian Terdahul



Tabel 3.1



Definisi Operasional



Tabel 3.2



Kategori Korelasi Metode Guilford dan Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan



Tabel 4.1



Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin



Tabel 4.2



Karakteristik Responden Berdasarkan Usia



Tabel 4.3



Analisis Nilai Indeks Variabel Green Advertising



Tabel 4.4



Analisis Nilai Indeks Variabel Green Product



Tabel 4.5



Analisis Nilai Indeks Variabel Brand Image



Tabel 4.6



Analisis Nilai Indeks Variabel Keputusan Pembelian



Tabel 4.7



Hasil Score Loading



Tabel 4.8



Hasil Uji Validitas Konvergen



Tabel 4.9



Tabel Cross Loading



Tabel 4.10



Hasil Uji Reliabilitas



Tabel 4.11



Hasil Uji R Square dan R Square Adjusted



Tabel 4.12



Tabel Uji Hipotesis



Tabel 4.13



Ringkasan Uji Hipotesis



Tabel 4.14



Hasil Uji Mediasi



Tabel 4.15



Tabel Hasil Uji Mediasi



xii



DAFTAR GAMBAR



Gambar 2.1



Kerangka Pemikiran



Gambar 4.1



Logo Daihatsu



Gambar 4.3



Hasil Model Pengukuran



Gambar 4.4



Output Model Struktural



xiii



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1



Kuesioner Penelitian



Lampiran 2



Tabel Jawaban Responden



Lampiran 3



Hasil Analisis Data



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, serta berkembangnya transportasi, maka, kualitas udara pun mengalami perubahan yang disebabkan oleh terjadinya pencemaran udara, atau, sebagai berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan yang normal; yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gasgas dan partikel kecil/aerosol) ke dalam udara dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman Menurut BPLH DKI Jakarta (2013, dalam Ismiyati et. al. 2014) Sementara udara yang semakin menggagu kehidupan yang baik bagi makhluk hidup ini didorong oleh pola hidup manusia itu sendiri, yaitu lebih suka menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum, belum lagi diperparah dengan tidak efektifnya penggunaan kapasitas dalam kendaraan pribadi, atau setiap pribadi bahkan dalam satu rumah masing- masing pribadi menggunakan kendaraan roda 4 secara individu, sehingga semakin memperparah keadaan lingkungan, karena setiap orang makin menyumbangkan gas emisi yang semakin besar. Namun dalam hal ini, tidak sejalan dengan tingkat penjualan kendaraan roda 4 pada penjualan kendaraan roda 4, karena terjadi penurunan angka penjualan kendaraan baru.



1



2



Menurut Sitorus et. al. (2014) Di perkotaan, transportasi jalan paling besar menimbulkan pencemaran 60-80% dan menyebabkan kerugian kesehatan yang cukup besar pula dan Lebih lanjut, penggunaan energi fosil mengeluarkan senyawa- senyawa CO, HC, NOx, SOx, Pb yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan jenisnya, tergantung dari macam, ukuran dan komponen kimiawinya, yaitu gangguan terutama pada fungsi fatal dari organ tubuh seperti paru-paru dan pembuluh darah atau menyebabkan iritasi pada mata dan kulit, dan berbagai jenis penyakit lainnya yang dampaknya besar kepada kesehatan yang merupakan kerugian bagi masyarakat Fenomena ini akhirnya mendorong beberapa kelompok menyuarakan mengenai pengurangan penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum, namun beberapa pihak juga memberikan solusi alternatif mengenai penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan, contohnya penggunaan kendaraan bermotor yang ditenagai oleh listrik atau mobil Hybrid yang menggabungkan antara mesin bensin dengan mesin listrik untuk mengurangi polusi dan meningkatkan efisiensi dari kendaraan tersebut, hal ini didukung oleh kesimpulan diambil oleh penelitian yang dilakukan (Sitorus et al:2014) yaitu “Tidak ada cara selain terus menerapkan penggunaan teknologi hemat energi dan rendah emisi gas buang pada transportasi jalan dan menggalakkan budaya hemat energi melalui perencanaan, pengoperasian dan pengawasan, serta secara kontinu dan konsisten melakukan



inspeksi,



pengujian,



dan



perawatan



kendaraan.



Kemudian,



mempercepat realisasi pengendalian pertumbuhan kendaraan bermotor melalui koordinasi dan kerja sama antarsektor, yaitu dengan kementerian perindustrian,



3



perdagangan dan pemerintah daerah serta produksinya mengarah pada teknologi kendaraan hemat energi dan rendah emisi seperti hybrid car”



Tetapi yang



menjadi masalah untuk mobil dengan konfigurasi Hybrid terbebani oleh pajak yang tinggi sehingga membuat harga dari produk tersebut menjadi lebih tinggi dari mobil dengan mesin yang hanya berbahan bakar bensin Tetapi semangat mengenai penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan ini terus digaungkan oleh mereka yang peduli terhadap lingkungan dan jumlah dukungan dari masyarakat luas ini juga semakin bertambah dan semakin meluas, yang akhirnya konsep Green Marketing menjadi hal yang menarik, karena sekarang masyarakat semakin memerhatikan dampak lingkungan dari produk yang ditawarkan oleh produsen. Lalu pada akhirnya timbulah konsep mengenai Low Cost Green Car (LCGC) yang memiliki makna mobil dengan harga yang terjangkau danjuga mobil



yang



ramah



lingkungan,



seperti yang



terlansir



dalam



situs kemenperin.go.id atau dalam Permenperin No.33/2013 yang didalamnya terdapat salah satu poin yang mensyaratkan mobil LCGC harus memiliki mesin dengan isi silinder 980-1200cc dengan konsumsi bahan bakar paling sedikit 20 km/liter, yang dirasa sudah cukup untuk menekan penggunaan bahan bakar minyak dan jumlah emisi yang dikeluarkan, sehingga tetap menjunjung tinggi kesehatan lingkungan hidup, lalu efisiensi penggunaan bahan bakar pada tingkat yang diberikan oleh pemerintah ini sudah mendekati dari konsumsi bahan bakar pada mobil hybrid yang berada dikisaran 20 km/liter. Green Marketing sendiri dapat didefinisikan sebagai kegiatan memasarkan sebuah produk dengan cara yang ramah lingkungan namun juga menawarkan



4



produk yang ramah bagi lingkungan baik selama proses produksi sampai produk itu selesai dikonsumsi oleh konsumen, namun produsen juga bukan hanya melihat dari keuntungan dari implementasi dari Green Marketing ini, namun juga kepada perubahan pola pikir masyarakat agar semakin peduli terhadap keadaan lingkungan hidup. Dalam keterkaitan Green Marketing dengan mobil ramah lingkungan tentu sangatlah erat, bagaimana tidak kendaraan yang memiliki konsumsi bensin hampir dua kalinya konsumsi bensin mobil pada umumnya. Ini setidaknya dapat menekan tingginya polusi di kota-kota besar yang sudah mulai menggangu kesehatan masyarakatnya.Ketika perubahan pola pikir masyarakat yang semakin maju dan semakin memikirkan aspek lingkungan untuk kedepannya, untuk menjadi warisan pada anak cucu mereka kelak, tentu perusahaan yang memiliki citra merek yang baik tentunya akan menjadi sebuah keunggulan dari kompetitor yang sangat menguntungkan Melihat mengenai aspek Green Marketing, tentu menjadi pembahasan yang masih sangat umum untuk dibahas, Green Marketing secara umumnya dalam banyak literatur menggunakan bauran yang sama dengan marketing mix, yaitu 4P (Product, Price, Place dan Promotion) namun pada Green Marketing 4P ini ditambahkan pertimbanngan aspek lingkungan. Pada pembahasan kali ini, penulis memilih untuk melakukan pendekatan pada Green Product dan Green Adveritising



5



1.2 Fenomena Bisnis Dengan segala kelebihan dari produk LCGC yang dimiliki PT. Astra Internasional yang sudah ditawarkan kepada konsumen, terutama dalam pengaruhnya dengan lingkungan, produk kendaraan LCGC yang ramah lingkungan ini malah menunjukkan tren peminat yang semakin menurun, ditengah semangat masyarakat dalam menggunakan produk yang dinilai dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang ada, seharusnya penjualan mobil ramah lingkungan dapat lebih tinggi pada saat ini. Penjualan kendaraan bermotor, terkhususnya roda empat, semakin hari menunjukkan tren yang kurang baik dari segi pertumbuhan, bahkan pada semester pertama tahun 2019, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penjualan mobil domestik sebanyak 89.110 atau turun 17,1% dibandingkan periode yang sama sebelumnya, apabila kita melihat tren selama lima tahun terakhir, penjualan kendaraan roda empat mengalami stagnansi Dari fenomena yang terjadi diatas, tentu dari data yang ada, kita harus meninjau strategi pemasaran yang digunakan untuk dapat membuat penjualan kendaraan roda empat kembali tumbuh. Tabel 1.1 Tren Penjualan Mobil Daihatsu Sigra Bulan Jumlah Unit yang Terjual April 6.317 Mei 4.957 Juni 1.189 Juli 3.757 Agustus 4.371 Sumber: http://www.otomotif.tempo.co



6



Dilansir pada laman online Tempo, salah satu mobil dari pabrikan Astra, yaitu Daihatsu Sigra mengalami fluktuasi jumlah penjualan, terlihat pada Mei sudah mengalami penuruan penjualan dan penurunan penjualan terjadi paling dalam saat bulan Juni. Namun pada bulan Juli mampu kembali bangkit. Padahal mobil LCGC ini menawarkan banyak kelebihan, dan sangat bersaing secara harga dengan mobil LMPV yang ada saat ini. 1.3 Riset Gap Riset Gap sendiri adalah sebuah usaha dalam mencari dan mengidentifikasi celah atau kesenjangan yang ada pada sebuah hubungan variabel untuk dilakukannya penelitian. Tabel 1.2 Riset gap antar variabel Gap Variabel Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian



Peneliti dan Tahun Ariescy et. al. (2019)



Ratnasari (2017)



Judul Penelitian



Hasil Penelitian (+)



Pengaruh Iklim Hijau dan Kesadaran lingkungan Terhadap Minat Beli dan Keputusan Pembelian Air Mineral Merek Ades di Kabupaten Jember Analisis Pengaruh Green Product, Green Packaging, Green Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Susu Uht (Ultra High Temperature) Ultra Milk Melalui Persepsi Konsumen



(-) Variabel Green Advertising tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian



Variabel Green Advertising berpengaruh negatif terhadap Keputusan Pembelian



7



Gap Variabel



Peneliti dan Tahun Winarno (2019)



Ridwan et. al (2018)



Judul Penelitian Pengaruh Penerapan Green Advertising dan Harga Premium Terhadap Keputusan Pembelian



Pengaruh Green Product, Green Advertising dan Green Brand Terhadap Keputusan Pembelian



Purnama (2019)



The Effect Of Green Packaging And Green Advertising On Brand Image And Purchase Decision Of Teh Kotak Product



Mustaghfiroh (2019)



Pengaruh Green Product, Green Brand, dan Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian Tupperware di Kebumen Pengaruh Green Product, Green Advertising, Dan Green Brand Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Green Bag Di Carrefour Kota Malang Analisis Pengaruh Green Product Dan Green Advertising Terhadap Keterlibatan Konsumen Dan Dampaknya Pada Keputusan Pembeliankonsumen Laksmie Florist



Masturoh (2016)



Nursanti dan Melisa (2010)



Hasil Penelitian (+) (-) Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian



Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian



8



Berdasarkan data yang didapatkan oleh peneliti, yang berisi hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya menunjukkan adanya kesenjangan dalam penelitian ini, yaitu dalam hubungan Variabel Green Advertising dan Keputusan Pembelian, maka peneliti menilai perlu adanya variabel yang memoderasi hubungan Green Advertising dan Keputusan Pembelian, agar variabel moderasi ini memberikan dampak yang positif dan membuat hubungan antara Green Advertising dan Keputusan Pembelian menjadi signifikan, dan berdasarkan latar belakang dan riset gap diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam pembuatan skripsi dengan judul, “Pengaruh Green Product, Green Advertising Terhadap Keputusan Pembelian dengan Brand Image sebagai Variabel Intervening” 1.4 Rumusan Masalah Fenomena bisnis yang terjadi pada tingkat penjualan Daihatsu Sigra yang mengalami fluktuasi dan riset gap atau ditemukannya kesenjangan antara peneliti satu dengan yang lainnya, seperti penelitian yang dilakukan oleh Winarno (2019), Ridwan et.al. (2018), Purnama (2019), Mustaghfiroh (2019), Masturoh (2016) lalu Nursanti dan Melisa (2010) yang menyatakan variabel Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Ariescy et. al. (2019) dan Ratnasari (2017) mendapatkan hasil bahwa variabel Green Advertising tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Untuk menjawab fenomena yang ada, penelitian ini mencoba memfokuskan pada strategi Green Product dan Green Advertising yang digunakan oleh



9



perusahaan dan dampaknya terhadap Keputusan Pembelian mobil Daihatsu Sigra, yang memang diangkat sebagai produk yang mempunyai keiritan bahan bakar. Berdasarkan permasalahan yang penelitian yang ada pada hasil penelitian sebelumnya dan juga fenomena fluktuasi penjualan, maka dapat dirumuskan masalah



penelitian



ini



adalah



bagaimana



menjaga



tingkat



penjualan



Daihatsu Daihatsu Sigra melalui aspek Green Product dan Green Advertising melalui Brand Image yang ada didalam benak konsumen tentang Daihatsu Sigra. 1.5 Pertanyaan Penelitian Penelitian ini coba menjelaskan dan mencari pengaruh dari Green Advertising dan Green Product terhadap Keputusan Pembelian dengan Brand Image sebagai variabel intervening. Berkaitan dengan masalah penelitian yang ada, maka pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian? 2. Apakah terdapat pengaruh Green Product terhadap Keputusan Pembelian? 3. Apakah terdapat pengaruh Green Advertising terhadap Brand Image? 4. Apakah terdapat pengaruh Green Product terhadap Brand Image? 5. Apakah terdapat pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian? 6. Apakah Brand Image dapat memoderasi hubungan Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian? 7. Apakah Brand Image dapat memoderasi hubungan Green Product terhadap Keputusan Pembelian?



10



1.6 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai implementasi dalam pembelajaran ilmu pemasaran, berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui lebih dalam mengenai variabel- variabel yang permasalahan pada penelitian ini. Tujuan ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian produk kendaraan Daihatsu Sigra 2. Untuk mengetahui pengaruh Green Product terhadap Keputusan Pembelian produk kendaraan Daihatsu Sigra 3. Untuk mengetahui pengaruh Green Advertising terhadap Brand Image produk kendaraan Daihatsu Sigra 4. Untuk mengetahui pengaruh Green Product terhadap Brand Image produk kendaraan Daihatsu Sigra 5. Untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian produk kendaraan Daihatsu Sigra 6. Untuk Mengetahui pengaruh Brand Image dalam memperkuat hubungan antara Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian Daihatsu Sigra 7. Untuk Mengetahui pengaruh Brand Image dalam memperkuat hubungan antara Green Product terhadap Keputusan Pembelian Daihatsu Sigra



11



1.7 Manfaat Penelitian Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama terhadap pihak yang membutuhkan dan juga kepada seluruh masyarakat agar semakin mengedepankan aspek lingkungan dalam segala kegiatan yang dilakukannya,



pihak-pihak yang



memerlukan dan terutama untuk penulis sendiri 1. Manfaat Teoritis Dapat menjadi acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya dalam pengembangan keilmuan, terutama terkait Green Product dan Green Advertising 2. Manfaat Praktis Sebagai masukan, pemikiran, sumber informasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya



BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Green Marketing Menurut Hult et. al. (2012:21, dalam Aldoko et.al. 2016) menjelaskan bahwa Green Marketing adalah proses strategis yang melibatkan penilaian stakeholder untuk menciptakan hubungan jangka panjang terhadap pelanggan dengan tetap menjaga, mendukung, dan melestarikan lingkungan alam dalam menjalankan perusahaan. American Marketing Assosiation (AMA) dalam Situmorang (2011:134) mendefinisikan bahwa “Green Marketing is the marketing of products that are presumed to be environmentally safe. This green marketing incorporates a broad range of activites, including product modification, changes to the productions process, packaging, changes, as well as modifying advertising”. Yang apabila diterjemahkan adalah Green Marketing atau Pemasaran Hijau adalah pemasaran dari produk yang aman bagi lingkungan, Pemasaran ramah lingkungan ini menggabungkan berbagai kegiatan, termasuk modifikasi produk, perubahan pada proses produksi, pengemasan, perubahan, serta memodifikasi iklan. Menurut Rehman (2014:1, dalam Istantia et.al 2016) menyatakan bahwa Green Marketing berfokus pada penghematan sumber daya di bumi dari segi produksi, operasi, kemasan, distribusi, kompatibilitas lingkungan dengan kinerja, keterjangkauan, kenyamanan dan keamanan lingkungan



11



12



Menurut World Business Council for Sustainable Development (2003, dalam Shaputra: 2013) ada lima alasan mendasar mengapa para marketer seharusnya menerapkan green marketing 1. Peluangan atau keunggulan dalam bersaing. Unsur “green” bisa menjadikan differensiasi bagi sebuah produk dan dengan pasar yang berubah menjadikan Green Product sebagai sebuah peluang bisnis baru. 2. Corporate Social Responsibilities. Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah suatu komitmen dari bisnis yang berkelakuan secara etika dan memberikan sumbangan kepada perkembangan ekonomi dan sekaligus meningkatkan kualitas dari pekerja dan keluarga mereka seperti komunitas lokal dan masyarakat secara luas. 3. Tekanan



dari



memperhatian



pemerintah.



Kebanyakan



pemerintah



sekarang



ini



mengenai permasalahan produk yang tidak ramah



lingkungan. Hal ini menyebabkan perusahaan harus mencari jalan untuk tetap mempertahankan bisnis mereka. 4. Permasalahan dari biaya atau keuntungan. Dengan menghasilkan Green Product para pengusaha berharap bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 5. Tekanan



dari



persaingan



bisnis



yang



ada.



Semakin



meningkatnya



persaingan bisnis saat ini, mendesak perusahaan harus dapat berinovatif agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Inovasi green marketing bisa menjadikan



salah



satu



senjata



agar



bisa



bersaing



13



Menurut John Grant (2007) Tujuan Green Marketing dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu sebagai berikut: 1. Green: bertujuan ke arah untuk berkomunikasi bahwa merek atau perusahaan adalah peduli lingkungan hidup 2. Greener: bertujuan selain untuk komersialisasi sebagai tujuan utama perusahaan, juga untuk mencapai tujuan yang berpengaruh kepada lingkungan hidup. Perusahaan mencoba merubah gaya konsumen mengkonsumsi atau memakai produk. Misalnya penghematan kertas, menggunakan kertas bekas maupun kertas recycle . Menghemat air, listrik, penggunaan AC, dll 3. Greenest: perusahaan berusaha merubah budaya konsumen ke arah yang lebih peduli lingkungan hidup Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Hariyani dan Hartana, 2010) disebutkan manfaat yang yang diberikan ketika perusahaan menerapkan konsep Green Marketing, yaitu: 1.



Menghasilkan produk yang ramah lingkungan



2. Para produsen dan pemasang iklan mengembangkan produk yang mereka upayakan untuk memenuhi keinginan masyarakat yang peduli akan lingkungan 3. Inovasi Kecintaan terhadap lingkungan akan membuat perusahaan menjadi lebih inovatif, baik inovatif dalam input, process, output , bahkan strategi marketing/pemasaran.



14



2.1.2



Green Advertising



Menurut Tiwari (2011, dalam Muqorrobin et. al. 2017) Green Advertising adalah iklan yang mempromosikan produk, layanan, gagasan, atau kemampuan organisasi untuk membantu atau mengurangi kerusakan lingkungan. Menurut Keller (2001, dalam Wong et. al. 2014) “Green Advertising is a marketing tool to inform and disseminate information related to the environmental efforts and commitment of an enterprise” atau dapat diartikan Green Advertising atau Iklan Hijau adalah sebuah alat pemasaran untuk menginformasikan dan menyebarkan informasi yang berkaitan dengan usaha dan komitmen suatu perusahaan dalam menjaga atau memerhatikan lingkungan Menurut Narayanan dan Manchanda (2009, dalam Wong et. al. 2014) menyebutkan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan Green Advertising untuk menginformasikan, menghasut, dan mengingatkan pelanggan tentang sikap perusahaan terkait lingkungan. Menurut Alniacik & Yilmaz (2012, dalam Masturoh: 2017) Green Advertising memiliki perbedaan dengan iklan pada umumnya. ada dua aspek yang dibahas di dalam Green Advertising: 1. Iklan, memberikan informasi kepada konsumen untuk memahami tentang dasar Green Advertising atau iklan peduli lingkungan. 2. Pesan, iklan peduli lingkungan bertujuan untuk membuat konsumen lebih peduli terhadap lingkungan, serta memberikan informasi tentang siklus hidup produk, produk yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, dan logo ramah lingkungan yang terdapat pada Green Advertising.



15



Dalam mengukur variabel Green Advertising diperlukan indikator untuk mengukur pengaruh terhadap variabel lain, lalu dalam penelitian ini dikutip beberapa indikator menurut para tokoh atau peneliti terdahulu, yaitu: Menurut penelitian yang dilakukan Firliani, et.al (2014) menggunakan indikator Green Advertising sebagai berikut: 1. Promosi Go Green yang menarik 2. Promosi gaya hidup yang ramah lingkungan 3. Perusahaan yang peduli pada lingkungan Menurut



Karna



dan



Juslin



(2001, dalam Suparidah et.al. 2019 )



menggunakan indikator Green Advertising sebagai berikut: 1. Ad objective (Tujuan iklan) 2. Executional framework (Kerangka pesan) 3. Message elements (Elemen pesan) 4. Consumer benefits (Keuntungan konsumen) 5.



Driving Forces (Faktor pendorong)



2.1.3 Green Product Menurut Shabani et. al. (2012, dalam Ahmad, 2016) Produk hijau (Green Product) adalah produk yang tidak mencemari lingkungan, tidak membuang sumber daya atau yang dapat di daur ulang. Produk hijau membantu menghemat energi



untuk



lingkungan



dan mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat-zat



alam



beracun, polusi dan limbah



menjaga



dan



meningkatkan



sumber



daya



16



Ottman (2010:5 dalam Ahmad, 2016) mendefinisikan produk hijau adalah produk yang biasanya tahan lama, tidak tidak berbahaya bagi kesehatan, pengemasan terbuat dari bahan daur ulang. Dari definisi yang ada maka dapat disimpulkan Green Product adalah produk yang baik bagi pengguna juga tidak mencemari lingkungan sekitar. Dalam Kusuma et.al (2017) menjabarkan karakteristik produk hijau menurut beberapa peneliti, yaitu : 1. Produk tidak mengandung toxic (racun) 2. Produk lebih tahan lama 3. Produk menggunakan bahan baku dari bahan daur ulang 4. Produk menggunakan bahan baku yang dapat di daur ulang 5. Produk tidak menggunakan bahan yang dapat merusak lingkungan 6. Menggunakan kemasan yang sederhana dan menyediakan produk isi ulang 7. Tidak membahayakan bagi kesehatan manusia dan hewan 8. Tidak menghabiskan banyak energi dan sumber daya lainnya selama pemrosesan, penggunaan, dan penjualan 9. Tidak menghasilkan sampah yang tidak berguna akibat kemasan dalam jangka waktu yang singkat.



17



Dalam mengukur variabel Green Product diperlukan indikator untuk mengukur pengaruh terhadap variabel lain, lalu dalam penelitian ini dikutip beberapa indikator menurut para tokoh atau peneliti terdahulu, yaitu: Menurut Singh (2010: 7), indikator Green Product diantaranya: 1. Komposisi isi produk dari didaur ulang atau digunakan kembali. 2. Produk efisien yang hemat air, energi atau bensin, menghemat uang dan mengurangi dampak lingkungan. 3. Produk dengan kemasannya ramah lingkungan. 4. Sertifikat produk yang memenuhi atau melampaui kriteria yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pengukuran variabel Green Product diukur dengan indikator menurut D’Souza et al. (2006) adalah sebagai berikut: 1. Tingkat bahaya produk bagi kesehatan manusia atau binatang. 2. Seberapa jauh produk dapat menyebabkan kerusakan lingkungan selama di pabrik, digunakan atau dibuang. 3. Tingkat penggunaan jumlah energi dan sumber daya yang tidak proporsional selama di pabrik, digunakan atau dibuang. 4. Seberapa banyak produk menyebabkan limbah yang tidak berguna ketika kemasannya berlebihan atau untuk suatu penggunaan yang singkat. 5. Seberapa jauh produk melibatkan penggunaan yang tidak ada gunanya atau kejam terhadap binatang. 6. Penggunaan material yang berasal dari spesies atau lingkungan yang terancam.



18



Menurut Pankaj dan Vishal (2014, dalam Hanifah et al., 2019) indikator Green Product dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu: 1. Green Product bermanfaat bagi lingkungan. Produk yang baik merupakan produk yang tidak mencemari lingkungan. 2. Kinerja Green Product sesuai harapan konsumen. Produk yang mempunyai kinerja tinggi menjadi incaran konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. 3



Bahan baku Green Product terbuat dari bahan – bahan yang tidak berbahaya. Konsumen membeli suatu produk hijau dengan pertimbangan bahwa produk tersebut terbuat dari bahan baku yang aman bagi mereka.



2.1.4 Brand Image Menurut Kotler dan Keller (2009, p. 115, Dalam Iwan, 2013) yang mendefinisikan Citra Merek (Brand Image) sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Menurut Suryani (2013, dalam Muqorrobin et. al. 2017) Brand Image adalah segala hal yang terkait dengan merek yang ada di benak konsumen atau kesan konsumen tentang suatu merek. Menurut Dewi et. al (2012) Brand Image yang efektif memiliki dua hal: 1. Menetapkan karakter produk dan usulan nilai 2. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan oleh karakter pesaing.



19



Menurut



Nurhayati



(2017)



Citra merek



(Brand



Image)



memiliki



beberapa fungsi, di antaranya: 1. Sebagai pintu masuk pasar (market entry) 2. Sumber nilai tambah produk (source of added product value) 3. Penyimpan nilai perusahaan (corporate store of value) 4. Kekuatan dalam penyaluran produk (channel power). Menurut Kotler dan Keller (2012:276) citra yang efektif akan berpengaruh terhadap tiga hal yaitu: 1. Memantapkan karakter produk dan usulan nilai 2. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak di kacaukan dengan karakter pesaing 3. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental. Dalam mengukur variabel Brand Image diperlukan indikator untuk mengukur pengaruh terhadap variabel lain, lalu dalam penelitian ini dikutip beberapa indikator menurut para tokoh atau peneliti terdahulu, yaitu: Indikator-indikator yang membentuk Brand Image menurut Aaker dan Biel (2009:71 dalam Supriyadi, et. al. 2017) adalah: 1. Citra pembuat (Corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa. Meliputi: popularitas, kredibilitas, jaringan perusahaan, serta pemakai itu sendiri.



20



2. Citra produk / konsumen (Product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Meliputi: atribut dari produk, manfaat bagi konsumen, serta jaminan. 3. Citra pemakai (User image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa. Meliputi: pemakai itu sendiri, serta status sosialnya. Menurut Randheer, Al-Motawa, dan Khan (2012, dalam Iwan, 2013) menyatakan bahwa Brand Image memiliki indikator yang terdiri dari: 1. Value, Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seseorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik dan diinginkan. Nilai memiliki sifat isi dan intensitas. 2.



Quality, adalah elemen nyata yang dapat mengubah pikiran konsumen dalam menciptakan image untuk menerima merek.



3. Awareness, kesadaran konsumen untuk mengenali dan mengingat sebuah merek. Misalnya dalam bentuk nama, logo, dan slogan tertentu yang digunakan para pelaku pasar. 2.1.5



Keputusan Pembelian Kotler (2012:190 dalam Lubis dan Hidayat, 2017) “keputusan pembelian



adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan dimana konsumen benar-benar membeli”. Kotler dan Keller (2012:193 dalam Lubis dan Hidayat, 2017) menyatakan terdapat lima tahap keputusan pembelian dilakukan oleh konsumen Pelanggan yaitu:



21



1. Pemilihan Produk, konsumen mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli produknya. 2. Pemilihan Merek, konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap merek mempunyai perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. 3. Pemilihan Saluran Pembelian, konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan dikunjungi. Setipa konsumen berbeda- beda dalam hal menentukan penyalur biasanya dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan belanja, keluasan tempat dan sebagainya 4. Jumlah Pembelian, konsumen dapat mengambil keputusan seberapa banyak produk yang akan dibelinya. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. 5. Waktu Pembelian, keputusan konsumen dalam waktu pembelian bisa berbedabeda, misalnya: ada yang membeli setiap hari, seminggu sekali, dua minggu sekali, bahkan satu bulan sekali tergantung kebutuhannya.



22



Dalam mengukur variabel Keputusan Pembelian diperlukan indikator untuk mengukur pengaruh terhadap variabel lain, lalu dalam penelitian ini dikutip beberapa indikator menurut para tokoh atau peneliti terdahulu, yaitu: Indikator keputusan pembelian mengacu pada pendapat Kotler dan Keller (2012:170), yaitu: 1. Keputusan pemilihan merek 2. Keputusan pemilihan penjual 3. Keputusan pemilihan jumlah barang 4. Keputusan pemilihan waktu pembelian 5. Keputusan pemilihan pembayaran. Menurut Kotler (2000:203) menggunakan indikator sebagai berikut untuk menilai Keputusan Pembelian 1. Kemantapan pada suatu produk 2. Kebiasaan dalam membeli produk 3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain 4. Melakukan pembelian ulang Menurut Maulina Hardiyanti (2012, dalam Anandita dan Syahputra, 2015) Indikator-indikator variabel keputusan pembelian meliputi 1. Keyakinan dalam membeli 2. Sesuai dengan keinginan 3. Memiliki keinginan untuk membeli ulang 4. Mempertimbangkan kualitas produk 5. Merekomendasikan kepada orang lain



23



2.2



Penelitian Terdahulu Sebagai acuan dan referensi dalam penelitian ini, maka digunakan



beberapa penelitian terhadulu yang dapat digunakan sebagai pendukung, penelitian terdahulu adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No.



Nama Peneliti



Judul



Metode Analisis



Hasil Penelitian



1



Muhamad Ridwan, Achmad Fauzi DH, Aniesa Samira Bafadhal (2018)



Pengaruh Green Product, Green Advertising dan Green Brand Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Angkatan 2013/2014 dan 2014/2015 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Konsumen Air Minum Kemasan Merek ADES)



Analisis Regresi berganda



Green Product berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian



2



Fatur Rahman, Pamasang S. Siburian, Gusti Noorlitaria A (2017)



Pengaruh Green Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Tupperware di Samarinda



Analisis Regresi Berganda



Green Product Berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian



3



Bryan Timur Nanda Pratama (2014)



Pengaruh Green Product Dan Green Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Survey Pada Konsumen Supermarket Superindo cabang Metro Bandung



Analisis regresi berganda



Green Product berpegaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian



4



Givan dan Winarno (2019)



Green Product Dan Gaya Hidup Pengaruhnya Pada Keputusan Pembelian (Studi Kasus Natural Coffee)



Analisis regresi



Green Product berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian



24



No.



Nama Peneliti



Judul



Metode Analisis



Hasil Penelitian



5



Lina Markha Masturoh (2017)



Pengaruh Green Product, Green Advertising, dan Green Brand Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Green Bag Di Carrefour Kota Malang



Analisis regresi berganda



Green Advertising berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian



6



James Purnama dan Nurhadi (2014)



Pengaruh Produk Ramah Lingkungan, Atribut Merek Hijau, Iklan Peduli Lingkungan dan Persepsi Harga Premium Terhadap Keputusan Pembelian Produk AMDK



Analisis Regresi Berganda



Green Advertising Berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian



7



Mokhamad Muqorrobin, Eko Agus Alfianto, Muhammad Sulhan (2017)



Pengaruh Green Product dan Green Advertising Terhadap Citra Merek dan Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua (Studi pada Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan Konsumen Air Minum Dalam Kemasan Merek AQUA



Analisis Jalur



Green Advertising berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian



8



Reni Dwi Lestari, Diah Yulisetiarini, Sriono (2015)



Pengaruh Green Product, Green Brand, dan Green Advertising Terhadap Keputusan Membeli Air Minum Kemasan Botol Merek AQUA Di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember



Analisis Regresi Berganda



Green Advertising berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian



9



Cindy Yuanita Iwan (2013)



Pengaruh Sikap terhadap Green Advertising pada Brand Image The Body Shop antara Konsumen Domestik dan Asing



Analisis Regresi berganda



Green Advertising berpengaruh signifikan terhadap Brand Image



25



No.



Nama Peneliti



Judul



Metode Analisis



Hasil Penelitian



10



Meida Rosani Pawitaningtyas Srikandi Kumadji Sunarti (2015)



Pengaruh Green Advertising Terhadap Citra Merek Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Survei pada Pengunjung Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang Konsumen Air Mineral Kemasan Botol Aqua)



Analisis jalur



Green Advertising berpengaruh signifikan terhadap Brand Image



11



Johannes, Suswita Roza dan Ilunitedra (2015)



Pengaruh Green Product Terhadap Brand Image Produk Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua



Analisis regresi berganda



Green Product berpengaruh signifikan terhadap Brand Image



12



Dio Findi Priyanka (2019)



Pengaruh Green Product Dan Green Promotion Terhadap Brand Image PT Suzuki Indomobil Di Kota Padang



13



Margaretha Fiani S. dan Edwin Japarianto, S.E., M.M. (2012)



Analisa Pengaruh Food Quality dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko Roti Ganep’s Di Kota Solo



Analisis regresi berganda



Brand Image berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian



14



Dery Bagus Candra Ardiantika dan Asminah Rachmi (2017)



Pengaruh Inovasi Produk dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Pada Olivia Cake And Bakery Mojokerto



Analisis regresi berganda



Brand Image berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian



15



Zainiyyatun Jamilah dan Musthofa Hadi (2017)



Pengaruh Word of Mouth dan Brand Image Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Di Spencer Salon Cabang Soekarno Hatta malang



Analisis Regresi berganda



Brand Image berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian



Green Product berpengaruh signifikan terhadap Brand Image



26



No.



Nama Peneliti



Judul



Metode Analisis



Hasil Penelitian



14



Amalia Ghaizani A, Edriana Pangestuti, Lusy Deasyana Rahma Devita (2018)



Pengaruh Country of Origin Terhadap Brand Image Dan Dampaknya Bagi Keputusan Pembelian (Survei Online Pada Konsumen Skin Care Etude House Di Indonesia)



Analisis Jalur



Brand Image berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian



15



Meida Rosani Pawitaningtyas Srikandi Kumadji Sunarti (2015)



Pengaruh Green Advertising Terhadap Citra Merek Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Survei pada Pengunjung Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang Konsumen Air Mineral Kemasan Botol Aqua)



Analisis jalur



Green Advertising tidak berpengaruh langsung terhadap Keputusan Pembelian namun Green Advertising dapat membangun Brand Image dan Brand Image berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian



16



Mokhamad Muqorrobin, Eko Agus Alfianto, Muhammad Sulhan (2017)



Pengaruh Green Product dan Green Advertising Terhadap Citra Merek Dan Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua



Analisis Jalur



Green Product berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian melalui variabel Brand Image



27



2.3 Kerangka Penelitian Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu yang sudah dikemukakan, dapat disusun sebuah kerangka pemikiran sebagai sebuah model penelitian untuk menjelaskan bagaimana upaya dalam meningkatkan jumlah keputusan pembelian produk Daihatsu Sigra



Green Advertising Brand Image



Green Product



Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran



Keputusan Pembelian



28



2.4



Hipotesis



2.4.1



Pengaruh Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian Pada era pemanasan global dan banyaknya kampanye terkait menjaga



kesehatan lingkungan banyak masyarakat yang semakin memandang aspek ramah lingkungan menjadi sangat penting, terutama dalam menyampaikan pesan- pesan yang berisi tentang kesehatan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga mendorong perusahaan untuk menerapkan Green Advertising, Dalam membeli kendaraan terkhususnya kendaraan untuk keperluan keluarga tentunya berfokus pada konsumsi energi/ bahan bakar, yang akhirnya para produsen kendaraan berlomba dalam klaim tentang konsumsi bahan bakar yang lebih irit, tentuntya dalam konteks ini akan menarik konsumen dan akan mendorong konsumen dalam membeli produk kendaraan itu, lalu dibawah ini beberapa artikel atau jurnal pendukung mengenai logical connection antara Green Advertising dan Keputusan Pembelian Pada penelitian yang dilakukan oleh (Lestari et.al. 2015) Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli air minum kemasan botol merek AQUA di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Pada hasil penelitan yang dilakukan oleh (Firliani et.al. 2014) menerima hipotesis kedua yang berarti bahwa Green Advertising dalam mobil Suzuki Karimun Wagon R berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di kota Jember.



29



Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gunarso dan Kusumawati (2017) menyimpulkan bahwa Green Advertising memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian Menurut Bestari (2016) dalam penelitian yang dilakukannya menyimpulan bahwa Green Advertising memiliki pengaruh psoitif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Menurut



Hasanah



dan



Handayani



(2020)



dalam



penelitiannya



menyimpulkan bahwa Green Advertising memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusam Pembelian Sehingga dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya dapat memperkuat logical connection terkait hubungan Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian, karena pada era pemanasan global banyak masyarakat yang semakin memandang aspek ramah lingkungan menjadi sangat penting, terutama dalam menyampaikan pesan- pesan yang berisi tentang kesehatan lingkungan. 𝐻1 : Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian



30



2.4.2



Pengaruh Green Product terhadap Keputusan Pembelian Krisis energi membuat lonjakan harga yang tidak terkendali dan akhirnya



mendorong produsen maupun konsumen untuk beralih kepada produk- produk yang lebih sedikit menggunakan energi atau menggunakan energi terbaharukan, contoh kecilnya saja dari lampu rumah yang sudah beralih dari produk lampu pijar atau biasa yang lebih dikenal sebagai lampu bohlam sekarang sudah mulai tergantikan oleh lampu LED yang lebih irit listrik dan memiliki daya tahan yang lebih baik, begitupun pula dengan dunia otomotif, para pabrikan mulai berpindah ke teknologi injeksi dan saling berlomba dalam klaim kehematan bahan bakar, sehingga apabila sebua produk yang memiliki aspek ramah lingkungan atau dalam konteks kendaraan memiliki konsumsi bahan bakar yang rendah akan mendorong konsumen dalam membeli produk tersebut, dan dalam mendukung logical connection yang telah disebutkan, dikutip beberapa artikel atau jurnal pendukung sebagai berikut: Menurut hasil penelitian yang dilakukan Ahmad et. al. (2016) Green Product secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk The Body Shop di Manado Town Square. Hal ini juga sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Muqorrobin et.al. 2017) yaitu Green Product mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien beta sebesar 0,391 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (Sig ≤ 0,05).



31



Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Syafrina dan Hidayat, 2016) dengan judul Pengaruh Green Product ( Tissue Tessa ) Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Bandung



Tahun



Wilayah



Kabupaten



Bandung



Dan



Kota



2019 menyimpulkan bahwa Green Product memiliki



pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian Menurut penelitian yang dilakukan Ridwan et.al. (2018) dengan judul Pengaruh Green Product, Green Advertising Dan Green Brand Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Angkatan 2013/2014 Dan 2014/2015 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Konsumen Air Minum Kemasan Merek Ades) menyimpulkan bahwa Green Product berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Menurut Masturoh (2017) yang berjudul Pengaruh Green Product, Green Advertising, Dan Green Brand Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Green Bag Di Carrefour Kota Malang yang menyimpulkan bahwa variabel Green Product mempunyai pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian 𝐻2 : Green Product berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian



32



2.4.3



Pengaruh Green Advertising terhadap Brand Image Sekarang banyak sekali kita jumpai iklan- iklan yang memiliki unsur



kecintaan terhadap lingkungan, mungkin beberapa orang tidak akan menyadari akan hal itu, namun secara tidak langsung pula mempengaruhi pandangan kita terhadap brand itu, contoh iklan kendaraan sering kali berlatar belakang pegunungan dan pepohonan yang mengisyaratkan bahwa udara disekitar kita dengan menggunakan produk tersebut akan tetap sejuk, lalu iklan- iklan kendaraan yang meng-klaim pengguaan energi yang rendah, dan ketika klaim itu dirasakan oleh konsumen, akan membentuk persepsi konsumen yang apabila tertanam dalam waktu yang lama akan menjadi citra bagi merek tersebut. Hal ini juga didukung dengan beberapa penelitan terdahulu yaitu sebagai berikut: Pada penelitian yang dilakukan oleh (Pawitaningtyas et. al. 2015) Green Advertising terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap citra merek. Hal tersebut berarti Green Advertising yang digunakan air mineral dalam kemasan botol Aqua berhasil membangun citra merek Aqua yang peduli akan lingkungan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Iwan (2013) menyimpulkan bahwa Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image Pada penelitian yang dilakukan oleh Setyanigrum dan Madiawati (2017) Green Advertising memiliki berpengaruh namun tidak signifikan terhadap Brand Image 𝐻3 : Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image



33



2.4.4



Pengaruh Green Product terhadap Brand Image



Pabrikan mobil tesla selalu identic dengan kendaraan listriknya, lalu motor honda dikenal dengan keiritan khas 4 tak-nya, lalu begitupun dengan Toyota yang juga dikenal karena keiritan dalam kendaraan roda 4, yang di Indonesia berbagi platform untuk beberapa kendaraannya, salah satunya Daihatsu Sigra dengan Toyota Calya yang memiliki spesifikasi yang bisa dikatakan tidak berbeda jauh, apalagi bisa dikatakan mesin mereka tidak mempunyai perbedaan, citra ini sudah tertanam bagi hampir di semua kalangan di Indonesia, hal ini juga didukung dengan beberpaa jurnal penelitian terdahulu yaitu sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian Rahmat dan Silvianita (2016) mengenai empat variabel yang diukur (Green Product, Green Price, Green Place, Dan Green Promotion), terdapat dua variabel yang tidak berpengaruh terhadap Brand Image, dua variabel tersebut Green Price dan Green Place. Sementara itu untuk variabel Green Product dan green promotion berpengaruh terhadap Brand Image. Berdasarkan hasil penelitian Priyanka (2019) mengenai Pengaruh Green Product dan Green Promotion Terhadap Brand Image PT Suzuki Indomobil Di Kota Padang menyebutkan Green Product berpengaruh namun tidak signifikan terhadap Brand Image Menurut Johannes et.al (2015) dalam penelitiannya, menyimpulkan bahwa Green Product memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Brand Image 𝐻4 : Green Product berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image



34



2.4.5



Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Banyak sekali konsumen yang memilih sebuah brand dan produk



dikarenakan memiliki citra yang baik, baik itu citra yang digambarkan dari brand, pemilik maupun pandangan masyarakat secara luas, seperti produk Apple yang sering kali dibeli karena Image yang ada sangat baik, seperti biasanya produknya digunakan oleh kalangan atas, dan juga kepuasan para penggunanya. Hal ini juga serupa dengan produk Daihatsu yang terkenal handal, irit, dan menawarkan harga yang bersaing, sehingga mendorong masyarakat untuk membeli produk Daihatsu Pada penelitian yang dilakukan oleh Ardiantika dan Rachmi (2017) dengan judul “Pengaruh Inovasi Produk Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Pada Olivia Cake And Bakery Mojokerto” menyimpulkan bahwa Brand Image berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Menurut (Parengkuan et.al. 2012) Brand Image tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Menurut Yanti dan Sukotjo (2016) dalam penelitian Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Aqua yang hasilnya Brand Image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian Menurut



Dewi



dan



Aksari



(2017)



yang



dalam



penelitiannya



menyimpulkan bahwa Brand Image memiliki pengaruh yang positif dn signifikan terhadap Keputusan Pembelian



35



Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Musay (2017) menyimpulkan bahwa variabel Brand Image memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian 𝐻5 : Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian 2.4.6 Pengaruh Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image Klaim tentang keramahan lingkungan yang dibuat oleh produsen terkadang sering kali tidak dipercaya oleh konsumen, padahal klaim- klaim tersebut telah dibuktikan dengam pengetesan internal dengan metode tes yang dipilih oleh para produsen, walaupun terkadang pengetestan tersebut akan berbeda karena banyak sekali variabel yang mungkin saja berbeda dengan kondisi sebenarnya dilapangan, apabila hal ini dibarengi dengan citra yang sudah terbentuk, akan menambah kepercayaan kepada brand tersebut, ketika Daihatsu mengklaim kendaraan mereka irit, tentunya banyak konsumen yang akan percaya karena selaras dengan citra yang ada, yang pada akhirnya akan membuat konsumen yakin, dan hal ini didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya, yaitu Pada penelitian yang dilakukan oleh Pawitaningtyas et,al. (2015) Variabel Green Advertising (X2) melalui variabel Citra Merek (Y1) berpengaruh secara tidak langsung dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y2) Pada penelitian yang dilakukan oleh Muqorrobin et, al. (2017) Variabel Green Advertising (X1) melalui variabel Brand Image (Y1) berpengaruh secara tidak langsung dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y2)



36



𝐻6 : Brand Image memediasi hubungan Green Advertising lalu berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Keputusan Pembelian 2.3.7



Pengaruh Green Product terhadap Keputusan Pembelian melalui



Brand Image Produk- produk ramah lingkungan selalu mengklaim bahwa mereka memiliki tingkat keramahan lingkungan yang paling baik diantara kompetitor lainnya, baik dalam hal penggunaan energi, penggunaan bahan baku, bahkan sampai pada proses pembuatan produk itu sendiri. Namun banyak sekali klaim yang telah diberikan oleh para produsen tidak selalu sesuai dengan apa yang dirasakan oleh konsumen, yang akhirnya dapat membuat konsumen percaya terhadap klaim itu adalah bagaimana citra para produsen tersebut di masyarakat luas, contohnya saja seperti kendaraan Astra Group baik kendaraan roda 2 maupun roda 4 yang memiliki citra yang sangat irit bahan bakar, karena memang citra yang melekat pada pikiran masyarakat bahwa memang produknya memilki konsumsi bahan bakar yang rendah. Hal ini diperkuat pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Muqorrobin et, al. (2017) yang meneliti Variabel Green Product (X1) melalui variabel citra merek (Y1) berpengaruh secara tidak langsung dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y2) 𝐻7 : Brand Image memediasi hubungan Green Product berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Keputusan Pembelian.



BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data primer menggunakan metode survei. Survei yaitu suatu desain penelitian yang mengumpulkan data dari sejumlah responden yang dipilih dari sebuah populasi (Wardhani et.al. 2016) data diambil menggunakan kuesioner. Dilihat dari dimensi waktu, penelitian ini tergolong dalam cross-sectional dimana pengumpulan informasi dalam setiap elemen populasi contoh hanya dilakukan hanya sekali pada waktu tertentu (Wardhani et.al. 2016). Karena besarnya populasi tidak diketahui, maka digunakanlah Teknik non probability sampling 3. 2.



Definisi Konsep dan Definisi Operasional



3.2.1 Definisi Konsep Untuk memeberikan batasan-batasan yang lebih jelas dari masing-masing konsep guna menghindari adanya salah pengertian, maka definisi konsep yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan. Adapun yang menjadi definisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:



37



38



1. Green Product (X1) Menurut Ottman (2010:5 dalam Ahmad, 2016) Green Product adalah produk yang biasanya tahan lama, tidak tidak berbahaya bagi kesehatan, pengemasan terbuat dari bahan daur ulang. 2. Green Advertising (X2) Menurut Tiwari (2011, dalam Muqorrobin et. al. 2017) Green Advertising adalah iklan yang mempromosikan produk, layanan, gagasan, atau kemampuan organisasi untuk membantu atau mengurangi kerusakan lingkungan 3. Brand Image (Z) Menurut Suryani (2013, dalam Muqorrobin et. al. 2017) Citra Merek adalah segala hal yang terkait dengan merek yang ada di benak konsumen atau kesan konsumen tentang suatu merek. 4. Keputusan Pembelian (Y) Kotler (2012:190 dalam Lubis dan Hidayat, 2017) “keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan dimana konsumen benar-benar membeli”. 3.2.2 Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjabaran akan definisi variabel dan indikator pada penelitian. Jadi, definisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk-bentuk indikator utuk menguji suatu variabel.



39



Berikut adalah penjabaran variabel beserta indikatornya dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel



Definisi



Indikator



1.



2.



Green Product



Menurut Ottman (2010:5 dalam Ahmad, 2016) Green Product adalah produk yang biasanya tahan lama, tidak tidak berbahaya bagi kesehatan, pengemasan terbuat dari bahan daur ulang.



3. 4. 5.



Produk Efisien (hemat energi dan ramah lingkungan) Dampak kerusakan lingkungan Sertifikat produk ramah lingkungan Tingkat bahaya bagi manusia dan hewan Produk lebih tahan lama/awet (durable)



Skala Pengukuran



Interval



Menurut Singh (2010: 7), D’Souza et al. (2006) dan Pankaj dan Vishal (2014, dalam Hanifah et al., 2019)



1.



Green Advertising



Promosi Go Green yang menarik Promosi gaya hidup yang ramah lingkungan Perusahaan yang peduli pada lingkungan Elemen pesan



Menurut Tiwari (2011, 2. dalam Muqorrobin et. al. 2017) Green Advertising adalah iklan yang 3. mempromosikan produk, layanan, gagasan, atau kemampuan organisasi 4. untuk membantu atau mengurangi kerusakan Menurut Firliani, et.al (2014) lingkungan dan Karna dan Juslin (2001, dalam Suparidah et.al. 2019 )



Interval



40



Variabel



Definisi



Brand Image



Menurut Suryani (2013, dalam Muqorrobin et. al. 2017) Citra Merek adalah segala hal yang terkait dengan merek yang ada di benak konsumen atau kesan konsumen tentang suatu merek.



Indikator



1. 2. 3. 4.



2. 3. Kotler (2012:190 dalam Lubis dan Hidayat, 2017) “keputusan pembelian Keputusan Pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan dimana konsumen benarbenar membeli”.



Citra pembuat Citra produk Citra pemakai Awareness



Menurut Aaker dan Biel (2009:71 dalam Supriyadi, et. al. 2017) dan Randheer, Al Motawa, dan Khan (2012, dalam Iwan, 2013)



1.



4.



5. 6.



Skala Pengukuran



Keputusan pemilihan merek Sesuai dengan keinginan Kemantapan pada suatu produk Memberikan rekomendasi kepada orang lain Sesuai dengan keinginan Mempertimbangkan kualitas produk



Menurut Kotler dan Keller (2012:170), Kotler (2000:203) dan Maulina Hardiyanti (2012, dalam Anandita dan Syahputra, 2015)



Interval



Interval



41



3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2014:171). Dalam penelitian



ini, populasi yang digunakan adalah



seluruh konsumen yang melakukan pembelian mobil Daihatsu Sigra. 3.3.2. Sampel Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi (Ferdinand, 2014:171). Tetapi populasi dalam penelitian ini tidak diketahui jumlahnya. Menurut Wibisono dalam Riduwan dan Akdon (2013), rumus dalam menghitung sampel pada populasi yang tidak diketahui adalah sebagai berikut:



Dengan begitu peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa sampel random berukuran 96,04 atau 97 akan memberikan selisih estimasi 𝑋̅ dengan µ kurang dari 0,05. Jadi sampel ditentukan sejumlah 100 orang. Dalam menemukan sampel yang akan digunakan sebagai responden. Teknik pengambilan sampel dari populasi tersebut adalah accidental sampling yakni mengambil sampel dari setiap anggota populasi sasaran yang ditemui di



42



lapangan. Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi



untuk dipilih menjadi sampel.



Teknik



sampel



ini



meliputi,



sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball. Sugiyono (2019:131) Dalam penelian ini, ditetapkan beberapa karakteristik yang dianggap memenuhi kebutuhan dalam penelitian ini, seperti turut dalam pengambilan keputusan pembelian Daihatsu Sigra atau memang sebagai yang melakukan keputusan pembelian, pernah menggunakan produk Daihatsu Sigra dalam waktu yang lumayan panjang sehingga dapat memiliki pengalaman yang cukup dalam memberikan impresi dan pengetahuan mengenai Daihatsu Sigra 3.4 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder yang dijelaskan sebagai berikut: 3.4.1 Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau subjeknya tanpa melalui perantara. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan cara memberikan angket/kuesioner. Angket/ kuesioner adalah pertanyaan/ pernyataan yang disusun peneliti untuk mengetahui pendapat/ persepsi responden penelitian tentang variabel yang diteliti. Angket diberikan kepada Konsumen Pengguna mobil Daihatsu Sigra



43



3. 4. 2 Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara atau data yang diperoleh dari pihak lain. Teknik pengumpulan data sekunder dengan cara: 1. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang relevan dengan Green Product, Green Advertising, Brand Image dan Keputusan Pembelian 2. Studi Dokumentasi, yaitu menyelidiki rekaman-rekaman data yang telah berlalu yang berupa dokumentasi tertulis (buku, dokumen, dan laporan) dan dokumentasi elektronik (internet). 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode yang dilakukan peneliti dalam pengumpulan data sebagi berikut:. 1. Wawancara Wawancara (Interview) menurut Umi Narimawati (2010:40) yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak pihak yang berkaitan dengan masalah yang dibahas 2. Kuesioner Menurut



Sugiyono



(2019:199),



kuesioner



meurupakan



teknik



pengumpulan data (yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan Teknik yang efesien apabila peneliti tahu dengan siapa variabel akan diukur dan tahu



apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dapat



berupa pertanyaan- pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan langsung



44



atau dikirim melalui pos atau internet, responden pada kuesioner peneliti adalah konsumen mobil Daihatsu Sigra di Cibinong Kab. Bogor. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval (Agree Disagree Scale), yaitu alat pengukur data yang dapat menghasilkan data yang memiliki rentan nilai dengan memiliki makna. Skala ini mengembangkan pernyataan tang menghasilkan jawaban setuju-tidak setuju dalam berbagai rentan nilai Ferdinand (2013:206). Pernyataan-pernyataan tertutup yang terdapat di dalam kuesioner dibuat dalam bentuk pertanyaan dengan mengunakan skala 1-10 untuk memperoleh data yang bersifat interval dan diberikan skor sebagai berikut:



Sangat Tidak Setuju



1



2



Sangat Setuju



3



4



5



6



7



8



9



10



3. Studi perpustakaan Teknik pengumpulan data dengan mempelajari jurnal-jurnal, teori, buku, skripsi dan literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian.



45



3.6. Teknik Analisis Data 3.6.1 Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono (2019:206) Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi .Data yang ada berasal dari jawaban yang diberikan oleh responden atas itemitem yang terdapat dalam kuesioner. Selanjutnya peneliti akan



mengolah data-



data yang didapatkan dengan cara dikelompokkan dan ditabulasikan



kemudian



diberikan penjelasan. 3.6.2 Analisis Deskiptif Karakteristik Responden Analisis destriptif responden dalam penelitian ini meliputi deskripsi karakterstik responden yaitu nama, jenis kelamin, usia, dan pendapatan per bulan. 3.6.3 Analisis Deskriptif Variabel (Indeks) Analisis indeks jawaban per variabel ini bertujuan mengtahui gambaran deskriptif mengenai responden dalam penelitian ini. Terutama mengenai variabel variabel penelitian yang digunakan. Penelitian ini mengguanakan indeks yang menggambarkan responden atas item-item pertanyaan yang diajukan. Batas atas rentang skor : (%F*10) / 10 = (100*10) / 10 = 100 Batas bawah rentang skor : (%F*1) / 10 = (100*10 / 10 = 100 Angka jawaban responden tidak dimulai dari nol tetapi mulai dari angka 1 samapai 10, maka angka indeks yang dihasilkan akan berangkat dari angka 10100 dengan rentang sebesar 90, tanpa angka 0. Dengan menggunakan kriteria 3 kotak (Three-box Method) maka rentang sebesar 90 dibagi tiga akan



46



menghasilkan rentang sebesar 30 yang akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks. Penggunaan kriteria Three-box Method terbagi sebagai berikut (Ferdinan, 2013): 10,00 – 40,00 = Rendah 40,01 – 70,00 = Sedang 70,01 – 100 = Tinggi Adapun Dalam Bentuk Presentase Sebagai Berikut: 10% - 40% = Rendah 41% - 70% = Sedang 71% - 100% = Tinggi Peneliti menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skor maksimal 10 dan minimal 1, maka perhitungan indeks jawaban responden dengan rumus sebagai berikut : Nilai Indeks = {(%F1 x 1) + (%F2 x 2) + (%F3 x 3) + (%F4 x 4) + (%F5 x5) + (%F6 x 6) + (%F7 x7) + (%F8 x 8) + (%F9 x 9) + (%F10 x 10)}/ 10 Dimana : F1:



adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.



F2:



adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.



F3:



adalah frekuensi responden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.



47



F4:



adalah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.



F5:



adalah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.



Dan seterusnya F10 untuk menjawab 10 dari skor yang digunakan dalam daftar pernyataan kuesioner. 3.6.4 Analisis Structural Equation Modelling (SEM) Dalam penelitian ini analisis data kuantitatif menggunakan pendekatan Structural Equation Modelling (SEM) melalui alat analisis Patrial Least Square (PLS). Masing-masing hipotesis akan di analisis menggunakan aplikasi SmartPLS 3.0 untuk menguji hubungan antar variabel. PLS merupakan metode alternative analisis dengan Structural Equation Modelling (SEM) berbasis varians. Model pengukuran ini digunakan untuk menguji validitas konstruk dan reabilitas instrumen.. Model persamaan dasar outer model untuk konstruk reflektif dapat disusun sebagai berikut: X = 𝛬𝑥 𝜉 + 𝜀𝑥 Y = 𝛬𝑦 𝜂 + 𝜀𝑦 x dan y adalah indikator untuk variabel independen dan variabel dependen 𝜉 dan 𝜂 , sedangkan 𝛬𝑥 dan 𝛬𝑦 adalah matrik loading yang menggambarkan koefesien regresi yang mehngkan variabel laten dan indikatornya. 𝜀𝑥 dan 𝜀𝑦 menggambarkan tingkat kesalahan (error) pengukurannya.



48



Menurut Latan dan Ghozali (2012), PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis covariance menjadi berbasis varian. SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas atau teori sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. Namun ada perbedaan antara SEM berbasis covariance based dengan component based PLS adalah dalam penggunaan model persamaan structural untuk menguji teori atau pengembangan teori untuk tujuan prediksi. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan Teknik PLS yang dilakukan dengan dua tahap, yaitu: 1. Tahap pertama Adalah melakukan uji measurement model,yaitu menguji validitas dan reliabilitas konstruk dari masing-masing indikator. 2. Tahap kedua Adalah melakukan uji struktural model yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antar variabel/korelasi antara konstruk konstruk yang diukur dengan menggunakan uji dari PLS itu sendiri. Tujuan dari PLS adalah untuk menguji teori yang lemah dan data yang lemah seperti jumlah sampel yang kecil atau adanya masalah normalitas data, memprediksikan pengaruh variabel X (variabel eksogen) terhadap variabel Y (variabel endogen) dan menjelaskan hubungan teoritis di antara kedua variabel tersebut. Selain dapat digunakan untuk mengkorfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan untuk mengatasi data yang mengalami masalah asumsi klasik, data



49



ukuran sampel kecil, dan digunakan untuk konstruk formatif dan reflektif (Abdillah dan Hartono, 2015:164). Terdapat beberapa keunggulan dari penggunaan PLS menurut Abdillah dan Hartono (2015:165) diantaranya adalah: 1. Mampu memodelkan banyak variabel dependen dan variabel independent (model kompleks) 4. Mampu mengolah masalah multikolinearitas antar variabel independent 5.



Hasil tetap kokoh (robust) walaupun terdapat data yang tidak normal dan hilang (missing value)



6. Menghasilkan variabel laten independen secara langsung berbasis crossproduct yang melibatkan variabel laten dependen sebagai kekuatan prediksi 7. Dapat digunakan pada konstruk reflektif dan formatif 8. Dapat digunakan pada sampel kecil 9. Tidak mensyaratkan data berdistribusi Normal 10. Dapat digunakan pada data tipe skala berbeda, yaitu nominal, ordinal dan kontinus Abdillah & Hartono (2015:180) menyatakan parameter estimasi yang dilakukan pada model pengukuran dan model struktural dalam PLS dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, weight estimate yang digunakan untuk menghasilkan skor variabel laten. Kedua, path estimate yang mencerminkan bobot kontribusi variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Ketiga, skor rerata (mean) dan konstanta regresi untuk variabel laten.



50



3.6.5 1.



Model Pengukuran (Outer Model)



Uji Validitas Menurut Sugiyono (2013:121): “Uji validitas adalah data yang



sesungguhnya terjadi sama dengan hasil pengujian oleh peneliti.”. Uji validitas dilakukan untuk menentukan suatu item layak digunakan atau tidak, maka uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini adalah jumlah sampel. Menurut Abdillah dan Hartono (2015:194) Validitas terdiri atas validitas ekternal dan validitas eksternal. Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil dari suatu penelitian adalah valid yang dapat digeneralisir ke semua objek, situasi dan waktu yang berbeda. Validitas internal menunjukkan kemampuan dan instrument penelitian untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dari suatu konsep. 2.



Uji reliabilitas Menurut Wiratna Sujawerni (2014:79) uji reliabilitas adalah uji yang



menunjukan tingkat konsistensi dan akurat hasil penelitian. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil relatif yang sama atau tidak berubahubah. Untuk uji reliabilitas yang



akan digunakan dalam penelitian ini, adalah



dengan menggunakan fasilitas PLS, yakni dengan uji



statistic Cronbach



Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0.60.



51



Menurut Abdillah dan Hartono (2015:196) uji reliabilitas yaitu untuk menunjukkan akurasi, konsistensi dan ketepatan suatu alat ukut dalam melakukan pengukuran. Dalam menguji validitas dan realibilitas dalam penelitian ini, dilakukan pra- survei yang melibatkan beberapa kerabat dekat dan orang terdekat yang memenuhi karakteristik yang sesuai dengan sampel sejumlah 30 responden, hal ini dilakukan untuk menilai apakah instrumen yang telah dibuat dan indikator yang digunakan valid dan reliabel sebagai alat ukur dalam penelitian ini. 3.6.6 Model Struktural (Inner Model) Inner model atau model struktural menggambarkan hubungan kausallitas antara variabel laten yang dibangun berdasarkan subtansi teoori (Abdillah dan Hartono, 2015:188). Model persamaan dasar dari model struktural (inner model) dapat ditulis sebagai berikut: η = 𝛽𝑜 + 𝛽η + Γ ξ + ζ η adalah vektor variabel independen, adalah vektor variabel dependen dan ξ adalah vektor residual (unexplained variace). Karena PLS di desain untuk model recursive, maka hubungan antar variabel laten disebut juga causal chain system. Adapun bentuk persamaan causal chain system dapat disusun sebagai berikut: η 1 = Σi βji ηi + Σi үjb ξb + ζi βji dan үjb adalah koefesien jalur yang menghubungkan variabel independen, ξi dan η dengan variabel dependen sepanjang rentang indeks i dan b, dan ζi adalah tingkat kesalahan pengukuran (inner residual error).



52



Inner model atau model struktural dalam PLS di evaluasi dengan menggunakan R2 untuk konstruk dependen, nilai koefesien path atau t-values tiap path untuk uji signifikansi antar konstruk dalam model struktural. Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nillai R2 berarti semakin baik model prediksinya dari model penelitian yang diajukan. Namun R2 bukanlah parameter absolut dalam mengukur ketetapan model prediksi karena dasar hubungan teoritis



adalah parameter yang paling utama untuk menjelaskan hubungan



kausalitas tersebut. (Abdillah dan Hartono, 2015:197). Nilai koefesien path atau inner model menunjukan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Skor koefesien path atau inner model yang ditunjukan oleh nilai T-statistic, harus > 1.96 untuk hipotesis two-tailed dan > 1.64 untuk hipotesis one-tailed untuk penguji hipotesis pada alpha 5 persen dan power 80 persen (Hair et al., dalam Abdillah dan Hartono, 2015:197). Menurut Guilford dalam Umi Narimawati (2010 : 52 ), bahwa tafsiran koefisien korelasi variable dalam penelitian dapat dikategorikan sebagai berikut Tabel 3.2 Kategori Korelasi Metode Guilford Besarnya pengaruh Bentuk Hubungan Besarnya Pengaruh



Bentuk Hubungan



0 – 0,2



Sangat Longgar, Dapat Diabaikan



0,21 – 0,40



Rendah



0,41 – 0,60



Moderat/ Cukup



0,61 – 0,80



Erat



0,80 – 1,00



Sangat Erat



53



3.6.7 Model Penelitian Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan SmartPLS 3.0. PLS (Partial Least Square) adalah analisis persamaan struktural (SEM) berbasis varian yang secara simulat dapat melakukan pengujian model pengukuran sekaligus pengujian model structural. Pengujian model structural atau inner model digunakan untuk memprediksi hubungan kausal antar variabel atau pengujian hipotesis Abdillah & Hartono (2015:164).



BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Astra Daihatsu Motor atau biasa disingkat dengan ADM adalah Agen Tunggal Pemegang Merk mobil Daihatsu di Indonesia. Sebagai ATPM, ADM merupakan satu-satunya perusahaan yang berhak mengimpor, merakit dan membuat kendaraan bermerk Daihatsu di Indonesia. ADM merupakan perusahaan joint venture antara Daihatsu Motor Company dengan Astra International yang ada sejak tahun 1978. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia. Pada tahun 1976, PT Astra International ditunjuk menjadi agen tunggal, importir dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia. PT Astra International, Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Nichimen Corporation bersama-sama mendirikan pabrik pengepresan plat baja, PT Daihatsu Indonesia pada tahun 1978. Kemudian pada tahun 1983, pabrik mesin PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan. Pada tahun 1987, PT Nasional Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan Daihatsu menggantikan posisi PT Astra International. Kemudian pada tahun 1992, PT Astra Daihatsu Motor didirikan melalui penggabungan 3 perusahaan yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia dan PT National Astra Motor.



54



55



Gambar 4.1 Logo daihatsu



Sumber: www.google.com



Visi 1. Perusahaan global terbaik yang membuat hidup orang lebih baik melalui mobilitas dan konektivitas Misi 1. Mengutamakan kebahagiaan, keselamatan, dan kualitas melalui budaya perusahaan yang kuat 2. Menginspirasi orang untuk meningkatkan kehidupan dan melampaui kemampuannya.



56



4.2



Hasil Penelitian



4.2.1 Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah para pembeli/ pengguna yang terlibat proses pengambilan keputusan dalam pembelian Daihatsu Sigra yang berjumlah 100 responden dengan menggunakan Teknik non probability sampling. Berdasarkan data yang didapat dari 100 responden diperoleh informasi terkait rentang usia dan jenis kelamin. Tabel 4.1 Jenis No



Presentase (%) Kelamin



1



Pria



85



2



Wanita



15



Total



100



Sumber: Hasil data kuesioner, diolah 2020 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin pria lebih banyak daripada responden dengan jenis kelamin wanita. Responden dengan jenis kelamin pria sebanyak 85% dan responden dengan jenis kelamin wanita sebanyak 15%. Hal ini berarti pria menunjukkan perilaku pemakai Daihatsu Sigra lebih banyak dibandingkan wanita.



57



Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Rentang No



Presentase (%) Usia



1



< 39



89



2



>39



11



Total



100



Sumber: Hasil data kuesioner, diolah 2020 Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan, sebagian besar responden adalah mereka dengan rentang usia dibawah 39 tahun atau bisa dikatakan mayoritas dari para pengguna sigra adalah mereka yang termasuk dalam mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki anggota keluarga yang lumayan banyak sehingga membutuhkan akomodasi banyak. 4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel (Indeks) Analisis deskriptif variabel digunakan untuk menggambarkan tiap variabel untuk dapat menilai penilaian yang diberikan oleh para responden terhadap variabel Green Product, Green Advertising, Brand Image dan Keputusan Pembelian. Analisis ini dilakukan berdasarkan hasil dari penilaian terhadap pernyataan yang terdapat didalam kuesioner dan kemudian dicari nilai rata- rata dengan skala sebagai berikut: 10,00 – 40,00 = Rendah 40,01 – 70,00 = Sedang 70,01 – 100 = Tinggi



58



Adapun nilai skala rata-rata dengan rentang skala persentasi sebagai berikut: 10% - 40% = Rendah 41% - 70% = Sedang 71% - 100% = Tinggi Berdasarkan dari nilai rentang skala, maka berikut hasil analisis dari masingmasing variabel yang diteliti. 1. Variabel Green Advertising Analisa deskripsi variabel Green Advertising dianalisa berdasarkan dari nilai indeks pernyataan responden terhadap empat pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel Green Advertising dapat dilihat pada Tabel 4.3: Tabel 4.3 Analisis Nilai Indeks Variabel Green Advertising Indikator 1



Daihatsu Sigra memiliki iklan Go Green yang menarik perhatian pembeli



Daihatsu Sigra mengiklankan untuk memiliki gaya hidup yang ramah lingkungan



Frekuensi Pendapat Responden Mengenai Green Advertising 2 3 4 5 6 7 8 9 10



1



1



1



Presentase



2



4



15



15



31



15



17



77,7



1



7



10



17



27



20



16



77,1



59



Indikator 1 Perusahaan (PT. Astra International) memiliki program CSR yang peduli terhadap keadaan lingkungan



Pesan yang terdapat dalam iklan Daihatsu Sigra memiliki pesan untuk peduli lingkungan kepada penggunanya



1



2



Frekuensi Pendapat Responden Mengenai Green Advertising 2 3 4 5 6 7 8 9 10



1



1



Presentase



1



9



9



15



25



18



21



78,3



2



9



9



14



30



17



16



76,3



Rata- rata



78,4



Sumber: Hasil Data Kuesioner, diolah 2020 Nilai rata-rata pernyataan responden mengenai Green Advertising sebesar 78,4% dan termasuk dalam kategori tinggi (71%-100%) lalu indikator Green Advertising yang ke-3 memiliki nilai indeks terbesar dengan nilai 76,3% dan indikator Green Advertising yang ke-4 memiliki nilai indeks terkecil dengan nilai 76,3%. Indikator Green Advertising yang ke-3 memiliki nilai indeks terbesar karena memang PT Astra International memiliki banyak kegiatan CSR yang memang berfokus pada lingkungan, salah satunya dalam laporan berkelanjutan tahun 2019 yang berjudul “Menginspirasi Kemajuan menuju Pembangunan Berkelanjutan” yang beberapa programnya adalah Astra Green Company, lalu ada Astra Hijau yang sudah melakukan penanaman pohon sebanyak 5.045.616 pohon dan 35.523 Hektar Ruang Terbuka Hijau



60



Lalu, indikator ke-4 yang memiliki nilai indeks terkecil, ini dikarenakan memang iklan yang ditampilkan Daihatsu Sigra kurang menyampaikan pesan untuk peduli pada lingkungan, namun pesan yang disampaikan cenderung melalui instrumen- instrumen yang ada pada bagian iklan, seperti pemilihan warna dan grafis animasi pada brosur, kedepannya diharapkan pada brosur diberikan seruan mengenai ajakan untuk menjaga kelestarian lingkungan, seperti penggunaan produk ramah lingkungan. 2. Variabel Green Product Analisa deskripsi variabel Green Product dianalisa berdasarkan dari nilai indeks pernyataan responden terhadap empat pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel Green Product dapat dilihat pada Tabel 4.4: Tabel 4.4 Analisis Nilai Indeks Variabel Green Product Indikator



1



2



Daihatsu Sigra merupakan produk yang efisien dan irit bahan bakar



Daihatsu Sigra memiliki emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan dari kompetitor



1



Frekuensi Pendapat Responden Mengenai Green Product 3 4 5 6 7 8 9 10 Presentase



2



5



4



13



32



16



28



82,8



1



10



15



17



26



16



14



75,7



61



Indikator



1



2



Frekuensi Pendapat Responden Mengenai Green Product 3 4 5 6 7 8 9 10 Presentase



Daihatsu Sigra lulus standar (EURO 3) sehingga emisinya sesuai dengan standar yang berlaku



1



1



6



13



15



29



16



19



78,6



Daihatsu Sigra mempunyai emisi gas buang yang tidak berbahaya bagi manusia dan hewan sekitar



2



1



2



3



9



14



17



23



15



14



72,9



Daihatsu Sigra dipilih karena merupakan produk yang tahan lama/awet dibandingkan mobil sekelasnya



2



1



2



1



7



15



17



24



15



16



74,5



Rata-Rata



76,9



Sumber: Hasil Data Kuesioner, diolah 2020 Nilai rata-rata pernyataan responden mengenai Green Product sebesar 76,9%, dan termasuk dalam kategori tinggi (71%-100%) lalu indikator Green Product yang ke-1 memiliki nilai indeks terbesar dengan nilai 82,8% dan indikator Green Product yang ke-4 memiliki nilai indeks terkecil dengan nilai 72,9, Indikator Green Product yang ke-1 menjadi indikator yang memiliki nilai indeks paling tinggi dikarenakan produk Daihatsu Sigra merupakan kendaraan yang ditunjukkan kepada mereka keluarga kecil yang mengutamakan keiritan bahan bakar dan memang Daihatsu Sigra merupakan mobil Low Cost Green Car yang memiliki kehematan bahan bakar.



62



Sedangkan indikator Green Product yang ke-4 memiliki nilai indeks terkecil, hal ini disebabkan karena Daihatsu Sigra memang bukan kendaraan yang memiliki emisi yang sebaik kendaran listrik yang tidak menghasilkan gas buang, sehingga gas dari hasil pembakaran tetap memiliki risiko dalam membahayakan manusia dan hewan, kedepannya diharapkan PT. Astra Daihatsu Motor mengeluarkan kendaraan listrik atau kendaraan yang sama sekali tidak mengeluarkan emisi gas buang. 3. Variabel Brand Image Analisa deskripsi variabel Brand Image dianalisa berdasarkan dari nilai indeks pernyataan responden terhadap empat pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel Brand Image dapat dilihat pada Tabel 4.5:



63



Tabel 4.5 Analisis Nilai Indeks Variabel Brand Image Indikator



Frekuensi Pendapat Responden Mengenai Brand Image 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



PT Astra International memiliki citra yang baik (contoh: peduli lingkungan) di masyarakat sehingga produknya diminati



2



Daihatsu Sigra memiliki citra yang baik di masyarakat sehingga Daihatsu menjadi pilihan mobil keluarga



2



Pengguna Daihatsu Sigra memiliki citra yang baik di masyarakat sehingga menarik keinginan untuk memilikinya



2



Presentase



1



10



6



15



26



21



19



78,4



1



3



3



7



22



25



17



20



78,1



2



4



5



6



19



32



12



18



76,2



Rata- rata



77,6



Sumber: Hasil Data Kuesioner, diolah 2020 Nilai rata-rata pernyataan responden mengenai Brand Image sebesar 77,6% dan termasuk dalam kategori tinggi (71%-100%) lalu indikator Brand Image yang ke-1 memiliki nilai indeks terbesar dengan nilai 78,4% dan indikator Brand Image yang ke-3 memiliki nilai indeks terkecil dengan nilai 76,2%.



64



Indikator ke-1 memiliki nilai indeks terbesar dikarenakan PT Astra International merupakan perusahaan yang memang sudah diingatan masyarakat, karena menawarkan banyak sekali produk- produk berkualitas dibanyak lini, dan tidak hanya terbatas pada kendaraan saja, sehingga PT Astra International memiliki citra yang baik dimata masyarakat Lalu indikator terkecil pada variabel Brand Image yaitu indikator ke-3, yaitu karena apabila disbandingkan dengan 2 indikator lainnya, daya Tarik dalam memiliki Daihatsu Sigra tidak setinggi kendaraan mewah atau kendaraan yang kelasnya berada diatas Daihatsu Sigra, hal ini disebabkan Daihatsu Sigra lebih mengarah pada keluarga kecil dan mereka para pengemudi taxi online. 4. Variabel Keputusan Pembelian Analisa deskripsi variabel Keputusan Pembelian dianalisa berdasarkan dari nilai indeks pernyataan responden terhadap empat pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel Keputusan Pembelian dapat dilihat pada Tabel 4.6:



65



Tabel 4.6 Analisis Nilai Indeks Variabel Keputusan Pembelian Indikator



Memilih membeli Daihatsu Sigra karena mempercaya i merek tersebut



Frekuensi Pendapat Responden Mengenai Keputusan Pembelian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



1



1



Memilih Daihatsu Sigra karena sesuai dengan keinginan/ kebutuhan yang diharapkan



Yakin dan mantap dalam memilih atau membeli Daihatsu Sigra



2



1



1



Merekomen dasikan Daihatsu sigra kepada orang lain yang sedang mencari referensi kendaraan



2



1



1



Presentase



1



6



7



23



21



19



21



79,0



1



5



7



16



27



15



29



82,9



8



9



15



22



12



30



79,0



12



6



20



15



16



26



77,1



1



66



Indikator



Frekuensi Pendapat Responden Mengenai Keputusan Pembelian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Daihatsu sigra sesuai dengan keinginan anda dalam membeli kendaraan



3



Membeli Daihatsu sigra karena menawarkan kualitas yang baik



2



1



2



Presentase



12



5



18



23



14



24



77,2



10



10



18



20



14



24



77,2



Rata- rata



78,7



Sumber: Hasil Data Kuesioner, diolah 2020 Nilai rata-rata pernyataan responden mengenai Keputusan Pembelian sebesar 78,7% dan termasuk dalam kategori tinggi (71%-100%) lalu indikator Keputusan Pembelian yang ke-2 memiliki nilai indeks terbesar dengan nilai 82,9% dan indikator Keputusan Pembelian yang ke-4 memiliki nilai indeks terkecil dengan nilai 77,1%. Indikator Keputusan Pembelian ke-2 menjadi indikator dengan nilai indeks terbesar disebabkan oleh memang kendaraan dikelas ini lebih fokus terhadap kehandalan dan fungsionalitasnya sendiri dan tidak terlalu memperhatikan aspek lainnya. Sedangkan indikator ke-4 memiliki nilai indeks yang paling rendah diantara indeks yang lain dikarenakan sebagian kecil pengguna Daihatsu Sigra merupakan konsumen yang tidak terlalu mengerti mendetail terkait kendaraan, karena memang Daihatsu Sigra ditawarkan untuk mereka yang menggunakan



67



kendaraan untuk commuter bersama keluarga, apabila Daihatsu Sigra ingin memperluas target pasar, bisa menggunakan Daihatsu Sigra yang mengincar para penggemar otomotif dengan penawaran beberapa ubahan pada mobil. 4.2.3. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS). PLS merupakan metode alternatif analisis dengan Structural Equation Modelling (SEM) yang berbasis variance. Keunggulan metode ini adalah tidak memerlukan asumsi dan dapat diestimasi dengan jumlah sampel yang relatif kecil. Alat bantu yang digunakan berupa program Smart PLS 3.0 yang dirancang khusus untuk mengestimasi persamaan struktural dengan basis varian. 1. Uji Validitas Uji validitas awalnya dilakukan pada 30 responden (pra-survei) untuk mengukur terlebih dahulu apakah indikator- indikator yang telah dipilih dapat digunakan untuk penelitiaan pada sampel yang lebih besar. Agar apabila ada indikator yang kurang baik dapat dihapus/ diganti/ ditambahkan dengan indikator lainnya sesuai dengan kebutuhan. Uji Validitas Konstruk (Construct Validity) Uji validitas konstruk dapat diukur dengan menggunakan parameter skor loading di model penelitian (Rule of Thumbs > 0,7) dan menggunakan parameter AVE (Average Variance Extracted) dengan skor > 0,5, Communality > 0,5, dan R2 dan Redudancy. Apabila skor loading < 0,5, maka indikator ini dapat dihapus dar konstruknya karena indikator ini tidak termuat ke konstruk yang mewakilinya. Namun apabila skor loading berada di antara 0,5 sampai 0,7, maka sebaiknya



68



indikator tidak perlu dihapus jika memiliki skor loading tersebut sepanjang AVE dan Communality indikator tersebut > 0,5 (Abdillah & Hartono, 2015). Berikut ini merupakan output dari yang menunjukkan skor loading.



Gambar 4.2 Hasil Pengukuran Model Sumber : Hasil Output Model Pengukuran Smart PLS 3, diolah 2020



69



Tabel 4.7 Hasil Score Loading Green



Green



Keputusan Brand Image



Advertising GA1



0.912



GA2



0.911



GA3



0.833



GA4



0.923



Product



GP1



0.669



GP2



0.880



GP3



0.845



GP4



0.830



GP5



0.830



Pembelian



BI1



0.887



BI2



0.954



BI3



0.932



KP1



0.862



KP2



0.810



KP3



0.936



KP4



0.810



KP5



0.947



KP6



0.900



Sumber : Hasil Output Model Pengukuran Smart PLS 3, diolah 2020



70



Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa



semua indikator



memiliki memiliki skor loading > 0,5 maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Uji Validitas Konvergen (Convergent Validity) Parameter uji validitas konvergen dilihat dari skor AVE (Average Variance Extracted) dan Communality, yang masing-masing harus bernilai di atas 0,5. Artinya kemungkinan indikator di suatu konstruk masuk ke variabel lain lebih rendah sehingga kemungkinan indikator tersebut konvergen dan masuk di konstruk yang dimaksud lebih besar, yaitu di atas 50% (Abdillah & Hartono, 2015).



Variabel



Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Konvergen Average Variance



Communality



Extracted (AVE) Green Advertising



0.802



0.802



Green Product



0.663



0.663



Brand Image



0.855



0.855



Keputusan Pembelian



0.773



0.773



Sumber : Hasil Data Pengolahan Smart PLS 3, diolah 2020 1. Indikator GA1, GA2, GA3, GA4 dapat dinyatakan valid karena mamiliki skor loading > 0,5 dengan AVE > 0,5. Dapat diambil kesimpulan bahwa keempat indikator tersebut mampu mengukur konstruk variabel Green Advertising.



71



2. Indikator GP1, GP2, GP3, GP4, GP5 dapat dikatakan valid karena mamiliki skor loading > 0,5 dengan AVE > 0,5. Dapat diambil kesimpulan bahwa keempat indikator tersebut mampu mengukur konstruk variabel Green Product. 3. Indikator BI1, BI2, BI3 dapat dinyatakan valid karena mamiliki skor loading > 0,5 dengan AVE > 0,5. Dapat diambil kesimpulan bahwa ketiga indikator tersebut mampu mengukur konstruk variabel Brand Image. 4. Indikator KP1, KP2, KP3, KP4, KP5, KP6 dapat dinyatakan valid karena mamiliki skor loading > 0,5 dengan AVE > 0,5. Dapat diambil kesimpulan bahwa kedua indikator tersebut mampu mengukur konstruk variabel Keputusan Pembelian 3. Uji Validitas Diskriminan (Discriminant Validity) Uji validitas diskriminan, parameter yang diukur adalah dengan melihat cross loading. Melihat pada tabel skor loading, masing-masing indikator dalam suatu konstruk akan berbeda dan lebih besar dari indikator pada konstruk lain (Abdillah & Hartono, 2015). Berikut ini merupakan tabel cross loading untuk melihat apakah terdapat indikator yang berkorelasi dengan konstruk yang berbeda.



72



Tabel 4.9 Cross Loading Green Adveritisng



Green Product



Brand Image



Keputusan Pembelian



GA1



0.912



0.644



0.715



0.682



GA2



0.911



0.673



0.697



0.630



GA3



0.833



0.640



0.714



0.565



GA4



0.923



0.690



0.871



0.681



GP1



0.352



0.669



0.403



GP2 GP3 GP4 GP5 BI1 BI2 BI3 KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6



0.662 0.610 0.633 0.708 0.848 0.786 0.704 0.667 0.642 0.602 0.566 0.575 0.719



0.880 0.845 0.830 0.830 0.666 0.690 0.714 0.701 0.648 0.725 0.761 0.733 0.728



0.629 0.701 0.636 0.628 0.887 0.954 0.932 0.705 0.703 0.694 0.628 0.715 0.811



0.589 0.655 0.735 0.626 0.703 0.650 0.766 0.825 0.862 0.810 0.936 0.810 0.947 0.900



Sumber : Hasil Data Pengolahan Smart PLS 3, diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor loading masing-masing indikator dalam sebuah konstruk lebih besar dari pada skor loading indikator yang terdapat pada konstruk lainnya. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s alpha dan composite reliability yang merupakan teknik statistika yang digunakan untuk mengukur konsistensi internal dalam uji reliabilitas instrumen atau data psikometrik. Namun composite reliability mengukur nilai reliabilitas sesungguhnya dari suatu variabel sedangkan cronbach’s alpha mengukur nilai terendah reliabilitas suatu



73



variabel sehingga nilai composite reliability selalu lebih tinggi dibandingkan nilai cronbach’s alpha. Untuk dapat dikatakan suatu konstruk reliabel, maka nilai cronbach’s alpha dan composite reliability > 0,6 dan > 0,7. Composite Reliability lebih baik digunakan dalam teknik PLS (Abdillah & Hartono, 2015). Dalam Uji Reliabilitas ini mulanya juga dilakukan pra- survei dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden agar dapat melihat apakah indikator yang digunakan layak dan dapat digunakan untuk jumlah sampel yang lebih besar. Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Composite Reliability Green Product 0.947 Green Advertising 0.942 Brand Image 0.907 Keputusan Pembelian 0.953 Sumber : Hasil Data Pengolahan Smart PLS, diolah 2020 . Berdasarkan tabel uji reliabilitas yang



merupakan hasil model



pengukuran, dapat diketahui bahwa composite reliability dari setiap konstruk bernilai > 0,7 maka dapat disimpulkan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini reliabel yang artinya bahwa alat ukur dalam penelitian ini menunjukkan akurasi, konsistensi, dan ketepatan alat ukur dalam melakukan pengkuran.



74



4.2.3.3



Model Pengukuran (Inner Model) Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R2 untuk



konstruk dependen, nilai koefisien path atau t-values tiap path untuk uji signifikansiantarkonstruk dalam model struktural. Nilai koefisien path atau inner model menunjukkan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis (Abdillah & Hartono, 2015). Berikut merupakan model struktural dalam penelitian ini. Gambar 4.3 Output Model Struktural Sumber : Data Hasil Pengolahan SmartPLS 3, 2020



Tabel 4.11 Hasil Uji R Square dan R Square Adjusted Konstruk R Square R Square Adjusted Brand Image 0.742 0.736 Keputusan Pembelian 0.757 0.750 Sumber: Data Hasil Pengolahan SmartPLS 3, 2020.



75



Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa model struktural menunjukkan bahwa variabel Brand Image menunjukkan nilai R2 sebesar 0,709 yang berarti bahwa 70,9% varians Brand Image dijelaskan oleh variabel Green Product dan Green Advertising serta 29,1% dijelaskan oleh variabel lain. Sedangkan variabel Keputusan Pembelian memiliki nilai R2 sebesar 0,759 yang berarti bahwa 75,9% varians Keputusan Pembelian dijelaskan oleh variabel Green Product dan Green Advertising serta 24,1% dijelaskan oleh variabel lain 4.2.4. Uji Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dapat dilihat dari nilai t-statistik dan pathcoefficient. Nilai t-statistik menunjukkan signifikansi konstruk, sedangkan pathcoefficient menunjukkan sifat hubungan antar variabel. Tabel 4.12 Tabel Uji Hipotesis



Konstruk GA > KP GP > KP GA > BI GP > BI BI > KP



Original Standard Sample Mean Sample Deviation



T Statistic



-0.068 -0.054 0.174 0.390 0.495 0.498 0.104 4.751 0.638 0.619 0.117 5.464 0.274 0.298 0.127 2.161 0,497 0.478 0.140 3.541 Sumber : Hasil Data Pengolahan Smart PLS 3, 2020



P Values 0.348 0.000 0.000 0.016 0.000



76



Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan yang dirangkum dalam tabel diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji statistik menunjukan bahwa Green Advertising berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian dengan nilai t-Statistic (0.390) > dari t table (1.66), nilai koefisien beta sebesar (-0.068), serta nilai P Values sebesar 0.348 2. Hasil uji statistik menunjukan bahwa Green Product berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian dengan nilai t-Statistic (4.751) > dari t table (1.66), nilai koefisien beta sebesar 0.495, serta nilai P Values sebesar 0.000 3. Hasil uji statistik menunjukan bahwa Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image dengan nilai t-Statistic (5.464) > dari t table (1.66), nilai koefisien beta sebesar 0.638, serta nilai P Values sebesar 0.000 4. Hasil uji statistik menunjukan bahwa Green Product berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image dengan nilai t-Statistic (2.161) > dari t table (1.66), nilai koefisien beta sebesar 0.247, serta nilai P Values sebesar 0.000 5. Hasil uji statistik menunjukan bahwa Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian dengan nilai t-Statistic (3.541) > dari t table (1.66), nilai koefisien beta sebesar 0.497, serta nilai P Values sebesar 0.000



77



Tabel 4.13 Ringkasan Uji Hipotesis



Hiptoesis



Hubungan Antar Variabel



Hasil



Keterangan



𝐻1



Pengaruh Green Advertising Ditolak terhadap Keputusan Pembelian



Tidak Signifikan



𝐻2



Pengaruh Green Product Diterima terhadap Keputusan Pembelian



Signifikan



𝐻3



Pengaruh Green Advertising terhadap Brand Image



Diterima



Signifikan



𝐻4



Pengaruh Green Product terhadap Brand Image



Diterima



Signifikan



𝐻5



Pengaruh Brand Image terhadap Diterima Keputusan Pembelian



Signifikan



Sumber : Hasil Data Pengolahan Smart PLS 3, diolah 2020 4.3 Pembahasan 4.3.1



Pengaruh Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian



Green Advertising atau yang bisa disebut sebagai iklan ramah lingkungan sudah banyak sekali diaplikasikan pada iklan produk- produk yang ada belakangan ini, namun masih banyak masyarakat yang belum menyadari akan pesan yang berusaha disampaikan oleh perusahaan. Padahal pesan ini apabila dicermati secara baik memiliki nilai pesan yang sangat baik bagi ekosistem dunia ini kedepannya. Seperti perangkat elektronik yang saling berlomba dalam klaim mengenai penggunaan energi yang lebih rendah, maupun kendaraan bermobil yang mengklaim bahwa



78



kendaraannya paling irit/ memiliki konsumsi bensin yang sangat minim daripada produk kompetitor. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari responden dan dilakukan pengolahan data, dapat diketahui Green Advertising tidak mempengaruhi Keputusan Pembelian, hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pawitaningtyas et.al. 2015) bahwa Green Advertising yang menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen produk AQUA. dilakukan oleh (Ratnasari, 2019)



Penelitian lainnya yang



juga menghasilkan kesimpulan bahwa Green



Advertising tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk susu UHT Ultra Milk lalu penelitian lainnya yang mendukung uji hipotesis ini adalah penelitian yang dilakukan oleh (Prasetyo, 2017) yang menyimpulkan bahwa Green Advertising berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian lampu LED Philips di Kota Pontianak. Hasil ini disebabkan oleh klaim yang diberikan oleh produsen dinilai tidak benar dirasakan oleh pengguna dilapangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat atau 4.3.2



ditolak.



Pengaruh Green Product terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui pengolahan data, dapat diketahui



bahwa Green Product berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. Dengan hal ini aspek lingkungan dari sebuah Produk menjadi dasar utama dalam penentuan sikap konsumen untuk melakukan Keputusan Pembelian. Dalam aspek Green Product ini ditekankan pada bagaimana emisi yang dihasilkan oleh produk dan kehematan dalam penggunaan BBM. Seperti yang kita ketahui bahwa efek dari emisi gas buang yang beracun sudah semakin dirasakan dampaknya oleh



79



masyarakat luas, dan kelangkaan energi fosil yang membuat harganya semakin meningkat juga mendorong para konsumen untuk menggunakan kendaraan yang hemat bahan bakar. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh (Syafrina, 2016) dengan judul Pengaruh Green Product ( Tissue Tessa ) Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Wilayah Kabupaten



Bandung



Dan



Kota



Bandung



Tahun



2016) menyimpulkan



bahwa Green Product memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian, Lalu penelitian terdahulu selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh (Ridwan et.al 2018) yang pada hasilnya menyimpulkan bahwa Variabel Green Product (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian Produk (Y), selanjutnya ada penelitian yang dilakukan (Ahmad et.al 2016) yang menyimpulkan bahwa Green Product memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk The Body Shop di Manado Town Square. Maka dengan hasil ini, hipotesis ketiga atau 4.3.3



diterima.



Pengaruh Green Advertising terhadap Brand Image Green Advertising atau yang bisa disebut juga Iklan yang berisikan pesan-



pesan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pada era sekarang ini, isu pencemaran lingkungan menjadi perhatian semua pihak di dunia. Tentu sebuah produk dapat dikenal melalui promosi, dan kebanyakan promosi yang dilakukan dengan iklan di media. Dengan melakukan pengiklanan di media akan membuat masyarakat tau tentang keberadaan produk yang diiklankan. Dalam setiap iklan tentunya terdapat pesan yang coba disampaikan oleh perusahaan untuk masyarakat



80



secara luas, dengan iklan yang berisi tentang pesan- pesan untuk kesehatan lingkungan, akan menamkan citra dibenak masyarakat bahwa produk ini memilki citra yang baik (ramah lingkungan). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data yang telah didapatkan dari repsonden, bahwa Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image, hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Pawitaningtyas et. al. 2015) yang dalam kesimpulannya Green Advertising mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Brand Image, selanjutnya



penelitian



yang



dilakukan



oleh



(Muqorrobin



et.al.



2017)



menyimpulkan bahwa Green Advertising memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pembelian AMDK merek Aqua. Lalu, penelitian yang dilakukan (Iwan, 2013) menyimpulkan bahwa Green Advertising Produk The Body Shop berpengaruh signifikan terhadap Brand Image. sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini atau 4.3.4



diterima.



Pengaruh Green Product terhadap Brand Image Green Product atau yang biasa umunya diketahui sebagai produk ramah



lingkungan sudah menjadi produk yang semakin banyak dan semakin dicari oleh para konsumen, para produsen berlomba dalam berinovasi dalam mengembangkan produk- produk yang semakin ramah lingkungan, baik dari bahan yang digunakan, proses pembuatan sampai ke penggunaan energi yang lebih rendah bahkan menggunakan energi yang tidak menyebabkan polusi atau juga energi terbaharukan yang sedang menjadi tren dalam beberapa tahun belakangan, dalam hal ini tentu saja membuat beberapa brand memiliki citranya masing- masing di



81



kalangan masyarakat, seperti Daihatsu Sigra yang memiliki citra sebagai kendaraan yang ramah lingkungan, hal ini juga didukung dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu Green Product memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Brand Image, hasil penelitian ini pun didukung oleh beberapa penelitian/ jurnal sebelumnya yaitu, menurut Rahmat dan Silvianita (2016) yang dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa Green Product memiliki pengaruh terhadap Brand Image, lalu ada penelitian yang dilakukan oleh Johannes et.al (2015) yang menyimpulkan Green Product memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Brand Image. Sehingga dari hasil penelitian yang ada, dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat atau 4.3.5



diterima.



Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Brand Image atau disebut Citra Merek sangat memiliki peranan penting



dalam penentuan keputusan pembelian suatu produk, karena ketika sebuah citra baik sudah tertanam dalam benak masyarakat, tentu kemungkinan besar produk itu akan menjadi pilihan utama calon konsumen dalam melakukan konsumsi. Biasanya sebuah produk memiliki citra yang positif dalam kehandalan, kualitas dan value yang paling baik diantara kompetitor. Berdasarkan hasil pengolahan data yang didapatkan dari responden, Brand Image memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil ini serupa dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ardiantika dan Rachmi (2017) dengan judul “Pengaruh Inovasi Produk Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Pada Olivia Cake And Bakery Mojokerto” menyimpulkan bahwa Brand Image berpengaruh signifikan



82



terhadap Keputusan Pembelian. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh, (Ardiantika



dan



Rachmi,



2017)



menyimpulkan



bahwa



Brand



Image



berpengaruh dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Olivia Cake and Bakery Mojokerto. Lalu penelitian yang dilakukan (Jami dan Hadi, 2017) menyimpulkan bahwa Brand Image berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian penggunaan jasa Spacer Salon cabang Soekarno Hatta Malang, kemudian hal serupa juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh (Pangestuti dan Devita, 2018) yang menyimpulkan bahwa Brand Image berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian konsumen Skin Care Etude House. Sehingga dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima atau



diterima.



4.3.6 Uji Mediasi/Hubungan tidak langsung antar konstruk (Indirect Effect) Tabel 4.14 Hasil Uji Mediasi Konstruk



Original



Sample



Standard



T Statistic



P Values



Sample Mean Deviation GA > BI > KP 0,317 0,296 0,097 3.271 0,001 GP > BI > KP 0.136 0.137 0.072 1.901 0.029 Sumber : Hasil Data Pengolahan Smart PLS 3, diolah 2020



83



1. Pengaruh Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image Berdasarkan tabel 4.14 hasil pengujian indirect effect dari Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image nilai t statistic sebesar 3.271 Nilai tersebut lebih besar dari t tabel (1,66) dan nilai p values sebesar 0,001 dengan demikian hipotesis keenam atau



dapat diterima.



Artinya Brand Image Memediasi Pengaruh Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian. Hal penelitian ini serupa dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muqorrobin et, al. (2017) Variabel Green Advertising (X2) melalui variabel citra merek (Y1) berpengaruh secara tidak langsung dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh (Pawitaningtyas et.al 2015) menyimpulkan bahwa Green Advertising tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian, namun dengan adanya Green Advertising akan menyebabkan Citra Merek lebih baik, karena dengan Citra Merek yang baik dapat meningkatkan Keputusan Pembelian produk Aqua. Lalu ada penelitian yang dilakukan oleh (Purnama, 2019) yang berjudul “The effect of green packaging and Green Advertising on Brand Image and purchase decision of Teh Kotak product” yang menyimpulkan bahwa Green Advertising memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Keputusan Pembelian, yang hubungannya dimediasi dengan variabel Brand Image



84



Berdasarkan uji mediasi atau hubungan tidak langsung antara variabel konstruk diperoleh hasil penelitian bahwa Brand Image mampu memediasi hubungan antara variabel Green Advertising terhadap keputusan pembelian secara positif dan signifikan. sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Brand Image dapat meningkatkan pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Daihatsu Sigra, dimana pada penelitian sebelumnya didapatkan hasil bahwa Green Advertising tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Daihatsu Sigra. 2. Pengaruh Green Product terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image Berdasarkan tabel 4.14 hasil pengujian indirect effect dari Green Product terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image nilai t statistic sebesar 1.901. Nilai tersebut lebih besar dari t tabel (1,66) dan nilai p values sebesar dengan demikian hipotesis keenam atau H7 dapat diterima. Artinya Brand Image tidak memediasi Pengaruh Green Product terhadap Keputusan Pembelian. Dalam penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muqorrobin et, al. (2017) Variabel Green Product (X1) melalui variabel citra merek (Y1) berpengaruh secara tidak langsung dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y)



85



Tabel 4.15 Tabel Hasil Uji Mediasi Hubungan Tidak Langsung Antar Variabel



Hasil



Keterangan



Pengaruh Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian yang dimediasi Brand Image



Diterima



Signifikan



Pengaruh Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian yang dimediasi Brand Image



Ditolak Tidak Memediasi



Sumber : Hasil Data Pengolahan Smart PLS 3, diolah 2020



BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1



Kesimpulan Berdasarkan analisis dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat



ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Green Advertising tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian dengan t statistic sebesar (0.390) > atau lebih kecil dari t table (1.66) 2. Green Product berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian dengan t statistic sebesar (4.751) > atau lebih besar dari t table (1.66) 3. Green Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image dengan t statistic sebesar (5.464) > atau lebih besar dari t table (1.66) 4. Green Product berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image dengan t statistic sebesar (2.161) > atau lebih besar dari t table (1.66) 5. Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian dengan t statistic sebesar (3.541) > atau lebih besar dari t table (1.66) 6. Brand Image memediasi hubungan antara Green Advertising dan Keputusan Pembelian deengan nilai t statistic sebesar 4.036 Nilai tersebut lebih besar dari t tabel (1,66) dan lebih besar dari t statistic pada hubungan langsung.



86



87



7. Brand Image tidak dapat memediasi hubungan antara Green Product dan Keputusan Pemebelian, dengan nilai t statistic sebesar 1.901 atau lebih kecil dari t statistic pada hubungan langsung 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka diusulkan saran yang diharapkan dapat bermanfaat. 1. Bagi PT. Astra Daihatsu Motor a) Dalam meningkatkan Keputusan Pembelian Daihatsu Sigra, sebaiknya PT Astra Daihatsu Motor, memperhatikan aspek Green Advertising, Green Product dan Brand Image, terkhusus untuk Green Advertising harus didukung dengan Brand Image agar klaim dan pesan yang disampaikan dapat diterima oleh para konsumen b) PT Astra Daihatsu Motor mempersiapkan aspek Green Advertising atau iklan yang dapat menyampaikan pesan ramah lingkungan yang lebih baik lagi, karena berdasarkan hasil indeks yang ada, pesan ramah lingkungan yang ada pada iklan Daihatsu Sigra dinilai kurang apabila dengan indikator lainnya, lalu untuk aspek Green Product sebaiknya PT Astra Daihatsu Motor lebih memerhatikan emisi gas buang Daihatsu Sigra, dengan menawarkan standar EURO yang lebih baik, atau dengan varian hybrid maupun dengan varian mobil listrik, lalu dalam aspek Brand Image sebaiknya PT Astra Daihatsu Motor lebih berfokus membangun citra yang baik tentang para pengguna Daihatsu Sigra, karena dinilai produk ini kebanyakan hanya digunakan oleh para taxi online,



88



2. Bagi Peneliti Selanjutnya a) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengembangan terhadap variabel yang diteliti, atau menggunakan indikator- indikator lainnya. b) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan literatur atau referensi lainnya



89



DAFTAR PUSTAKA Abdillah, W., dan Hartono, J. (2015). Partial Least Square (PLS)- Alternatif Structural Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Akdon, dan Riduwan,2013. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung:Alfabeta Ferdinand, Augusty. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: BP Universitas Diponegoro. Grant, J. (2007). The Green Marketing Manifesto. Wiley. Kotler, dan Keller. (2012). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Umi, Narimawati. (2010) Metodologi Penelitian: Dasar Penyusun Penelitian Ekonomi.Jakarta:penerbit Genesis Ahmad, F., Lapian, J., & Soegoto, A. S. (2016). Analisis Green Product dan Green Marketing Strategy Terhadap Keputusan Pembelian Produk The Body Shop di Manado Town Square. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Aldoko, D., Suharyono, S., & Yuliyanto, E. (2016). Pengaruh Green Marketing Terhadap Citra Merek dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Survei pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi 2012/2013 Universitas Brawijaya yang Melakukan Pembelian Produk Tupperware). Jurnal Administrasi Bisnis Ardiantika, D. B. C., & Rachmi, A. (2018). Pengaruh Inovasi Produk dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Pada Olivia Cake And Bakery Mojokerto. Jurnal Aplikasi Bisnis Ariescy, R. R., Amriel, E. E. Y., & Anindita, R. (2019). Pengaruh Iklan Hijau Dan Kesadaran Lingkungan Terhadap Minat Beli Dan Keputusan Pembelian Air Mineral Merek Ades Di Kabupaten Jember. Jurnal MEBIS (Manajemen dan Bisnis) Bestari, K. L. (2016). Pengaruh Green Brand Image, Green Advertising Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen (JIRM)



90



Dewi, K. A. A., & Aksari, N. M. A. (2017). Peran Brand Image dalam Memediasi Pengaruh Green Marketing terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Produk Oriflame di Kota Denpasar). E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana D'Souza, C., Taghian, M., Lamb, P., & Peretiatkos, R. (2006). Green Products and corporate strategy: an empirical investigation. Society and business review. Dwi, F. B. A. A. S. (2015). Analisis Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan, dan Persepsi akan Risiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Firliani, I. P. (2014). Pengaruh Green Product Dan Green Advertising Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Mobil Suzuki Karimun Wagon R Di Kota Jember (Studi Kasus Pada Konsumen Yang Telah Memutuskan Membeli Mobil Suzuki Karimun Wagon R). Ghaizani A, A., Pangestuti, E., & Devita, L. D. R. (2018). Pengaruh country of origin terhadap Brand Image dan dampaknya bagi keputusan pembelian (Survei Online Pada Konsumen Skin Care Etude House di Indonesia). Jurnal Administrasi Bisnis Givan, B. (2019). Green Product Dan Gaya Hidup Pengaruhnya Pada Keputusan Pembelian (Studi Kasus Natural Coffee). Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis Gunarso, A., & Kusumawati, A. (2017). Pengaruh Green Advertising, Eco Brand, Dan Green Trust Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Konsumen Lampu Philips LED Di RW 12 Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis Hanifah, H. N., Hidayati, N., & Mutiarni, R. (2019). Pengaruh Produk Ramah Lingkungan/Green Product Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Dewantara (JMD) Hasanah, N., & Handayani, W. (2020). Pengaruh Green Product, Green Advertising dan Green Trust Terhadap Keputusan Pembelian Skincare Himalaya Herbals di Palapa Toserba Surabaya. Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Ismiyati, I., Marlita, D., & Saidah, D. (2014). Pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik



91



Istantia, S., Kumadji, S., & Hidayat, K. (2016). Pengaruh Green Marketing Terhadap Citra Merek Dan Keputusan Pembelian (Survei pada Pengguna Produk Ramah Lingkungan Lampu Philips LED di Perum Kepanjen Permai 1, RW 4, Desa Talangagung, Kec. Kepanjen, Malang, Jawa Timur). Jurnal Administrasi Bisnis Iwan, C. Y. (2013). Pengaruh Sikap terhadap Green Advertising pada Brand Image The Body Shop antara Konsumen Domestik dan Asing. Jurnal Jibeka Jamilah, Z., & Hadi, M. (2018). Pengaruh Word Of Mouth Dan Brand Image Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Di Spencer Salon Cabang Soekarno Hattamalang. Jurnal Aplikasi Bisnis Kusuma, E. I., Surya, D., & Suhendra, I. (2017). Pengaruh Strategi Green Marketing Dan Pengetahuan Lingkungan Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli Sebagai Variabel Intervening (Studi pada member Tupperware di Kota Rangkasbitung). Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa Lestari, R. D., & Yulisetiarini, D. Sriono. 2015. Pengaruh Green Product, Green Brand, dan Green Advertising terhadap Keputusan Membeli Air Minum Kemasan Botol Merek Aqua di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Artikel Ilmiah Mahasiswa. Lubis, D. I. D., & Hidayat, R. (2019). Pengaruh Citra Merek dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan. Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen Masturoh, L. M. (2017). Pengaruh Green Product, Green Advertising, Dan Green Brand Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Green Bag Di Carrefour Kota Malang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Muqorrobin, M., Alfianto, E. A., & Sulhan, M. (2017). Pengaruh Green Product dan Green Advertising Terhadap Citra Merek dan Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua. SKETSA BISNIS Musay, F. P. (2013). Pengaruh Brand Image terhadap keputusan pembelian (survei pada konsumen kfc kawi malang). Jurnal Administrasi Bisnis Mustaghfiroh, H. (2019). Pengaruh Green Product, Green Brand, Dan Green Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Tupperware Di Kebumen. Nurhayati, S. (2017). Pengaruh Citra Merek, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung di Yogyakarta. Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Akuntansi



92



Nursanti, T. D., & Melisa, M. (2011). Analisis Pengaruh Green Product dan Green Advertising terhadap Keterlibatan Konsumen dan Dampaknya pada Keputusan Pembelian Konsumen Laksmie Florist. Binus Business Review Parengkuan, V., Tumbel, A., & Wenas, R. S. (2014). Analisis Pengaruh Brand Image Dan Celebrity Endorsment Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampo Head And Shoulders Di 24 Mart Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi. Pawitaningtyas, M. R., & Kumadji, S. Sunarti.(2015). Pengaruh Green Advertising Terhadap Citra Merek Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Purnama, H. (2019). The Effect of Green Packaging and Green Advertising on Brand Image and Purchase Decision Of Teh Kotak Product. In 16th International Symposium on Management (INSYMA 2019). Atlantis Press. Purnama, J. (2014). Nurhadi.(2014). Pengaruh Produk Ramah Lingkungan, Atribut Merek Hijau, Iklan Peduli Lingkungan Dan Persepsi Harga Premium Terhadap Keputusan Pembelian Produk AMDK. Jurnal Fakultas Ekonomi Rahman, F., Siburian, P. S., & Noorlitaria, G. (2017). Pengaruh Green Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Tupperware di Samarinda. In Forum Ekonomi Ratnasari, P. Y. (2017) Analisis Pengaruh Green Product, Green Packaging, Green Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Susu Uht (Ultra High Temperature) Ultra Milk. Ridwan, M., Fauzi DH, A., & Bafadhal, A. S. (2018). Pengaruh Green Product, Green Advertising Dan Green Brand Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Angkatan 2013/2014 dan 2014/2015 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Konsumen Air Minum Kemasan Mer. Jurnal Administrasi Bisnis Roza, S. (2015). Pengaruh Green Product Terhadap Brand Image Produk Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua. Digest Marketing, 2(1), 4148. Setiawan, M. F. (2013). Analisa pengaruh food quality dan Brand Image terhadap keputusan pembelian roti kecik toko roti Ganep’s di Kota Solo. Jurnal Strategi Pemasaran



93



Shaputra, R. K. (2013). Penerapan Green Marketing pada Bisnis Produk Kosmetik. Jurnal Jibeka Sitorus, B., Hidayat, R. D. R., & Prasetya, O. (2014). Pengelolaan penggunaan bahan bakar minyak yang efektif pada transportasi darat. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik Situmorang, J. R. (2011). Pemasaran Hijau yang Semakin Menjadi Kebutuhan dalam Dunia Bisnis. Jurnal Administrasi Bisnis Suparidah, S. (2019). Pengaruh Green Product Dan Green Advertising Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Produk Ades Di Purworejo). VOLATILITAS Supriyadi, S., Wiyani, W., & Nugraha, G. I. K. (2017). Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal bisnis dan manajemen Syafrina, I., & Hidayat, R. (2016). Pengaruh Green Product (tissue Tessa) Terhadap Keputusan Pembelian (studi Kasus Wilayah Kabupaten Bandung Dan Kota Bandung Tahun 2016). eProceedings of Applied Science Timur Nanda Pratama, B. (2014). Pengaruh Green Product dan Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian Produk Organik (Survey pada konsumen Superindo Cabang Metro Bandung) (Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia). Winarno, S.H. (2019). Pengaruh Penerapan Green Advertising Dan Harga Premium Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis. WY Wong, C., Lai, K. H., Shang, K. C., & Lu, C. S. (2014). Uncovering the value of Green Advertising for environmental management practices. Business Strategy and the Environment Yanti, M. O. Z., & Sukotjo, H. (2016). Pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek, dan Brand Image terhadap keputusan pembelian Aqua. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen (JIRM) https://www.kemenperin.go.id/artikel/6775/Menperin-Keluarkan-PeraturanMobil-LCGC ,diakses pada, 1 November 2019 https://otomotif.tempo.co/read/1253384/penjualan-lcgc-agustus-2019-daihatsusigra-kejar-honda brio/full&view=ok, diakses pada 1 november 2019



94



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN Serang, 15 Februari 2020 Kepada Yth : Responden Di Tempat Bersama ini saya : Nama: Cervin Chaniago NIM: 5551160063 Status: Mahasiswa (S-1), FEB, Jurusan Manajemen Pemasaran, UNTIRTA. Dalam rangka untuk penelitian skripsi di program sarjana (S-1), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Pemasaran, Untirta, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya lakukan dengan judul “Pengaruh Green Product dan Green Advertising terhadap Keputusan Pembelian dengan Brand Image sebagai variabel intervening (Studi pada Daihatsu Sigra di Kec. Cibinong Kab. Bogor)”. Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i turut berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang terlampir. Kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i mengisi kuesioner ini sangat menentukan keberhasilan penelitian yang saya lakukan.



95



Perlu Bapak/Ibu/Saudara/i ketahui bahwa sesuai dengan etika dalam penelitian, data yang saya peroleh akan dijaga kerahasiaaannya dan digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu mengisi kuesioner tersebut, saya ucapkan terima kasih.



Hormat Saya,



Cervin Chaniago NIM. 5551160063



96



Bagian I Berilah tanda silang (√) atau lingkari pada jawaban yang anda pilih IDENTITAS DATA RESPONDEN Data dibawah ini mohon diisi secara lengkap sesuai dengan kondisi sebenarnya Nama



:



Umur



:



Jenis Kelamin : Petunjuk Pengisian 1. Berilah penilaian atas pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) atau dilingkari (O) pada salah satu angka dengan skala 1 sampai 10. Skala 1 dianggap sebagai penilaian yang sangat tidak setuju dan 10 adalah penilaian yang sangat setuju sekali dengan pernyataan yang ada. Semakin mendekati angka 10 maka nilainya akan semakin setuju, dan sebaliknya jika mendekati angka 1 maka akan semakin tidak setuju. Skala penilaian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 1 2



3



4



Sangat Tidak Setuju



5



6



7



8



9



10



Sangat Setuju Sekali



2. Bapak/ Ibu/ Saudara/i bebas memberikan penilaian, asalkan berkisar pada nilai: 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10



97



Bagian II Lembar Pernyataan No



Pernyataan



Penilaian Variabel Green Product



1.



Daihatsu Sigra merupakan produk yang efisien dan irit



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



bahan bakar Apa yang membuat mobil Daihatsu Sigra efisien dan irit bahan bakar? 2.



Daihatsu Sigra memiliki emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan dari kompetitor Mengapa anda merasa Daihatsu Sigra memiliki emisi gas buang yang lebih baik?



3.



Daihatsu Sigra lulus standar (EURO 3) sehingga emisinya sesuai dengan standar yang berlaku Apakah standar emisinya harus kembali ditingkatkan?



4.



Daihatsu Sigra mempunyai



98



No



Pernyataan



Penilaian



emisi gas buang yang tidak berbahaya bagi manusia dan hewan sekitar Seberapa penting emisi yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan? 5



Daihatsu Sigra dipilih karena merupakan produk yang tahan lama/awet dibandingkan mobil sekelasnya Apakah produk yang lebih tahan lama/ awet dapat dikatagorikan sebagai produk yang ramah lingkungan?



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



99



No



Pernyataan



Penilaian



Variabel Green Advertising 1.



Daihatsu Sigra memiliki iklan Go Green yang



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



menarik perhatian pembeli Bagaimana cara iklan Go Green bias menarik perhatian konsumen? 2.



Daihatsu Sigra mengiklankan untuk memiliki gaya hidup yang ramah lingkungan Apakah iklan tersebut efektif dalam merubah gaya hidup masyarakat?



3.



Perusahaan (PT. Astra Internasional) memiliki program CSR yang peduli terhadap keadaan lingkungan Kegiatan apa yang harus dilakukan perusahaan untuk menjaga lingkungan?



4.



Pesan yang terdapat dalam



100



No



Pernyataan



Penilaian



iklan Daihatsu Sigra memiliki pesan untuk peduli lingkungan kepada penggunanya.



Pesan peduli lingkungan seperti apa yang harusnya terdapat dalam iklan kendaraan?



No



Pernyataan



Penilaian Variabel Brand Image



1.



PT Astra Internasional memiliki citra yang baik (contoh: peduli lingkungan)



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



di masyarakat sehingga produknya diminati Citra apa yang anda ingat ketika mendengar PT Astra Internasional?



2.



Daihatsu Sigra memiliki citra yang baik di



101



No



Pernyataan



Penilaian



masyarakat sehingga Daihatsu menjadi pilihan mobil keluarga Bagaimana citra Daihatsu Sigra dimata masyarakat luas? 3.



Pengguna Daihatsu Sigra memiliki citra yang baik di masyarakat sehingga



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



menarik keinginan untuk memilikinya Citra yang seperti apa yang dimiliki oleh Daihatsu Sigra?



No



Pernyataan



Penilaian



Variabel Keputusan Pembelian 1.



Memilih membeli Daihatsu Sigra karena mempercayai



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



merek tersebut Apa yang membuat anda yakin dalam memilih merek Daihatsu? 2.



Memilih Daihatsu Sigra karena sesuai dengan keinginan/ kebutuhan yang diharapkan Apa yang anda butuhkan dalam sebuah mobil?



102



No 3.



Pernyataan



Penilaian



Yakin dan mantap dalam memilih atau membeli



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



Daihatsu Sigra Apa yang membuat anda yakin dan mantap dalam memilih Daihatsu Sigra? 4.



Merekomendasikan Daihatsu sigra kepada orang lain yang sedang mencari referensi kendaraan Apa yang membuat anda berani merekomendasikan Daihatsu Sigra?



5.



Daihatsu sigra sesuai dengan keinginan anda dalam membeli kendaraan Keinginan seperti apa yang anda harapkan/ bayangkan dalam membeli Daihatsu Sigra?



6.



Membeli Daihatsu sigra karena menawarkan kualitas yang baik Kualitas apa yang menurut anda paling menonjol dari Daihatsu Sigra?



Lampiran 2:



Tabel Jawaban Responden



103



NO



GA1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39



7 9 8 8 8 6 8 9 10 6 8 1 5 8 8 7 7 8 8 6 10 6 8 8 8 9 8 10 6 6 8 5 10 9 10 10 6 8 7



GA2 8 8 8 8 8 6 7 9 10 7 8 1 6 8 7 7 8 8 8 6 10 6 7 8 9 9 8 10 9 5 9 3 10 9 10 10 6 8 8



GA3 8 8 9 6 7 6 8 8 10 7 8 5 6 6 8 8 9 8 8 6 10 6 7 6 9 9 7 8 9 9 8 5 10 8 10 10 7 5 10



GA4 8 8 7 7 7 6 8 9 10 8 8 5 8 8 8 7 8 8 8 5 10 6 8 8 10 9 8 10 8 8 10 10 10 10 10 10 5 8 8



GP1 5 7 8 8 8 8 8 9 10 7 8 6 8 5 6 8 7 8 8 6 8 10 7 10 10 9 8 10 9 8 9 10 9 9 10 10 8 8 10



GP2 6 7 9 6 6 7 8 9 10 7 8 6 5 5 8 7 8 8 8 6 9 6 7 9 9 9 8 10 6 7 9 5 10 8 10 10 6 8 5



GP3 6 7 8 8 8 8 8 8 10 8 8 7 7 7 7 7 8 8 8 6 10 6 8 8 7 9 8 10 7 8 8 10 10 9 10 10 5 8 5



GP4 6 7 7 7 6 10 7 9 10 8 8 1 5 3 7 7 8 8 8 6 9 6 7 8 7 9 7 1 9 6 8 5 10 9 10 10 8 8 6



GP5 6 7 8 6 7 8 7 8 10 7 8 1 7 5 8 8 7 8 8 6 9 10 6 7 9 9 8 8 6 6 9 3 10 8 10 10 6 8 1



104



NO



GA1 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79



8 8 10 4 7 9 7 6 5 7 10 8 7 10 8 7 8 10 8 9 7 9 6 10 10 8 10 9 6 10 8 8 5 9 9 7 7 6 8 9



GA2 8 7 10 4 7 9 7 9 5 7 10 7 7 10 9 6 8 10 8 7 9 9 6 9 10 8 10 9 5 10 8 8 5 9 8 7 8 7 5 8



GA3 8 8 10 1 7 10 10 7 5 8 10 8 7 10 9 8 8 2 8 9 10 10 7 10 10 9 10 9 5 10 7 5 5 10 9 7 9 9 8 9



GA4 8 6 10 10 7 9 9 10 5 7 10 10 6 10 9 10 7 2 8 9 10 10 6 10 10 9 10 8 8 10 9 10 10 9 6 7 10 8 9 8



GP1 8 4 8 10 7 9 8 10 7 7 10 8 7 10 9 10 8 10 10 9 10 9 8 10 10 9 10 10 10 10 9 10 10 9 5 7 8 8 9 7



GP2 8 6 9 8 7 8 8 10 5 7 10 8 7 10 9 8 7 2 8 9 10 8 6 9 10 8 9 8 7 10 7 10 5 9 7 6 6 7 5 9



GP3 8 6 9 5 7 7 8 9 5 7 10 7 8 10 9 8 8 3 9 9 10 6 6 9 10 9 10 8 6 10 9 10 10 10 6 7 8 8 6 10



GP4 8 2 9 5 7 8 6 10 5 7 10 8 7 10 8 8 6 4 8 7 10 8 6 8 10 8 10 7 7 10 8 8 5 9 5 6 9 9 5 8



GP5 5 6 10 2 7 9 6 8 6 7 10 8 7 10 8 8 7 3 9 9 9 9 6 9 10 9 10 5 7 10 8 10 5 8 7 6 8 10 7 7



105



NO



GA1



80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100



NO



BI1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13



GA2



7 8 9 9 6 7 8 8 6 6 8 10 9 4 9 10 7 10 6 8 8



BI2 8 9 8 8 8 7 7 9 10 9 8 1 6



GA3



9 9 10 9 6 6 8 7 6 7 9 10 9 5 8 10 7 9 5 8 8



8 7 9 9 6 5 9 7 8 5 8 10 7 4 9 10 7 10 6 8 8



BI3 8 9 8 7 7 7 8 8 10 9 8 1 7



GA4 9 10 7 9 6 5 8 7 5 5 8 10 6 5 10 10 7 9 6 7 8



KP1 8 8 7 7 7 8 8 8 10 7 8 1 6



8 7 9 7 7 7 8 8 10 7 8 5 6



GP1 8 8 8 9 6 8 8 8 7 5 8 10 7 5 10 10 7 9 4 8 8



KP2 8 7 7 9 8 8 8 8 10 7 8 6 7



GP2 8 8 6 9 6 7 5 8 4 6 8 10 8 5 8 10 7 9 5 7 8



KP3 8 7 7 8 8 7 7 8 10 6 8 1 6



GP3 7 9 6 9 6 5 8 9 6 6 9 10 8 4 8 10 7 9 5 8 9



KP4 8 7 7 7 7 7 7 8 10 8 8 6 5



GP4 9 7 9 9 6 5 6 6 3 6 9 10 8 4 9 10 7 9 5 4 8



KP5 8 7 7 7 7 8 8 9 10 7 8 1 5



GP5 8 9 9 9 6 5 8 6 8 5 8 10 6 4 10 10 7 9 5 7 8



KP6 8 7 9 6 8 8 7 8 10 8 8 1 5



106



NO



BI1 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53



BI2 5 8 9 7 8 8 6 10 1 8 8 9 9 7 10 7 8 8 5 10 8 10 10 5 8 10 8 7 10 6 7 9 7 8 5 7 10 8 8 10



BI3 9 8 8 8 8 8 6 9 1 7 7 9 10 7 8 9 6 8 10 10 9 10 10 5 8 6 7 7 10 3 7 9 8 7 5 7 10 8 7 10



KP1 5 8 7 7 8 8 6 9 1 8 8 9 9 8 8 8 8 9 10 10 9 10 10 6 8 4 8 7 10 3 7 8 8 7 5 7 10 8 7 10



5 6 7 7 8 8 6 10 5 6 7 10 9 8 10 7 7 9 10 10 10 10 9 6 8 1 8 8 10 3 7 8 8 7 5 7 10 8 7 10



KP2 8 8 7 7 8 8 6 10 5 8 9 10 10 7 10 8 8 9 10 10 10 10 10 6 8 10 8 6 10 4 7 8 8 7 5 7 10 10 7 10



KP3 2 7 7 7 8 8 6 10 5 7 8 10 10 8 10 9 8 8 10 10 10 10 10 5 8 1 10 7 10 5 8 8 8 8 5 7 10 10 6 10



KP4 2 8 7 7 8 8 6 9 10 8 8 9 10 7 10 10 6 9 5 10 9 10 10 5 8 1 10 5 10 3 7 8 6 5 5 7 10 10 7 10



KP5 1 7 7 7 8 8 5 9 5 7 8 9 10 7 10 8 8 8 10 10 10 10 10 5 8 1 8 5 10 5 7 6 7 7 5 7 10 10 6 10



KP6 5 8 7 7 8 8 6 10 1 7 6 10 10 8 10 7 8 9 6 10 8 10 10 5 8 5 8 8 10 6 7 7 6 7 5 7 10 10 6 10



107



NO



BI1 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93



BI2 9 5 7 5 8 10 9 9 7 9 10 9 10 9 5 8 8 8 5 10 9 7 9 9 9 10 10 9 8 9 5 6 9 7 5 7 8 10 6 4



BI3 9 7 7 4 8 10 10 10 6 9 10 9 10 9 7 10 7 8 10 10 8 6 10 8 9 9 8 9 9 8 5 6 8 7 6 7 8 10 7 4



KP1 9 6 7 4 8 10 10 10 6 9 10 9 10 9 7 10 8 8 10 10 4 7 10 7 9 8 8 9 8 8 5 6 8 7 5 7 8 5 7 4



9 9 7 8 10 10 10 9 7 9 10 9 10 7 5 10 8 8 10 9 9 7 8 10 7 9 9 9 9 8 5 6 8 7 9 6 9 10 8 4



KP2 9 9 7 10 10 10 10 10 8 10 10 9 10 9 8 10 9 10 10 9 6 7 9 9 8 10 7 8 8 8 5 8 8 7 9 6 9 10 8 5



KP3 9 10 7 9 10 10 10 10 7 9 10 9 10 9 9 10 8 10 10 10 3 7 5 6 9 8 8 10 9 10 5 5 8 7 6 6 9 10 8 5



KP4 9 5 8 1 9 10 10 10 7 9 9 9 10 9 9 10 9 10 10 10 4 7 7 8 10 10 9 7 7 9 5 5 7 7 5 6 9 10 8 5



KP5 9 9 7 9 10 10 10 10 9 9 10 9 10 9 8 10 8 10 10 9 3 8 8 6 10 9 8 8 8 8 5 5 8 7 6 6 8 10 7 5



KP6 9 9 8 8 9 10 10 10 7 9 10 9 10 7 7 10 8 10 10 9 4 5 7 6 9 10 9 9 9 9 5 4 6 7 5 7 8 10 7 5



108



NO



BI1



94 95 96 97 98 99 100



BI2 9 10 7 10 6 8 8



BI3 7 10 7 9 4 8 8



KP1 8 10 7 9 3 8 8



9 10 7 9 7 7 8



KP2 8 10 7 9 5 6 9



KP3 9 10 7 9 6 6 8



KP4 KP5 KP6 10 9 10 10 10 10 7 7 7 9 9 9 5 5 5 6 5 6 8 8 8



Jawaban Responden dari Pertanyaan Terbuka 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.



Mesin yang irit bahan bakar karena kapasitas mesin yang kecil, penggunaan teknologi injeksi, LCGC, terdapat mode ECO Lulus EURO 3 dan rekomendasi penggunaan bahan bakar ron 92 yang dapat menekan jumlah emisi gas buang Standar Emisi yang sudah ada harus terus ditingkatkan dengan standar baru yaitu, EURO 5 Sangat penting, karena dengan pesatnya perkembangan dunia otomotif dan ditambah dengan pesatnya jumlah kendaraan di Indonesia Produk yang awet merupkan salah satu kategori produk yang ramah lingkungan, namun banyak aspek lainnya yang dapat membuat sebuah produk dapat dikatakan ramah lingkungan Melalui simbol- simbol yang terdapat dalam iklan, seperti animasi pohon/ tumbuhan Efektif dalam merubah gaya hidup masyarakat Melakukan program CSR, memproduksi mobil yang ramah lingkungan dan kendaraan zero emissions Harga yang terjangkau, irit, ramah lingkungan, dan efisien Pesan yang berupa penghematan bahan bakar dan penggunaan produk yang ramah lingkungan Produk yang bagus, pelayanan aftersales yang baik, spare part mudah dicari, Mobil Keluarga dengan 7 seater dengan harga yang murah, irit dan ramah lingkungan Mobil yang irit, terjangkau, sehingga sering digunakan oleh para taxi online Irit bahan bakar, pabrikan yang dipercaya, kualitas baik, terjangkau, spare part yang mudah dicari Kapasitas besar, terjangkau dan irit, Harga terjangkau, irit, handal, nyaman, purna jual yang baik, kemudahan dalam mencari spare part Harga terjangkau, nyaman, Tangguh, dan puas dalam penggunaan pribadi Terjangkau, irit, jaminan after sales yang baik dan mengharapkan peningkatan kualitas Irit, kapasitas besar, murah dan daya tahan mesin



Lampiran 3:



Hasil Analisis Data



109



110



111