Skripsi Metopen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH HARGA, CITRA MEREK, DAN VIRAL MARKETING TERHADAP KEPUUTUSAN PEMBELIAN PRODUK I-PHONE DI TOKO ROYAL PONTIANAK.



SKRIPSI



AINUL HAKIKI B1021171036



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TANJUGPURA PONTIANAK 2019



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di era globalisasi saat ini semakin maju, salah satunya smartphone. Smartphone selalu mengalami perubahan dan inovasi dengan berbagai teknologi dan fitur yang canggih. Kemajuan smartphone tersebut membuat pertumbuhan pengguna smartphone dikalangan



masyarakat



pun semakin meningkat.



Penetrasi pertumbuhan



smartphone di dunia akan mengalami peningkatan sebesar 66% atau sekitar dua pertiga masyarakat dunia akan memiliki smartphone di tahun 2018. Peningkatan pengguna smartphone membuat persaingan penjualan diantara produsen smartphone semakin ketat. Urutan peringkat penjualan terbanyak di dunia yaitu Samsung, iPhone, Huawei, Xiaomi dan Oppo. iPhone menempati posisi kedua dengan penjualan terbanyak setelah Samsung. Ketatnya persaingan smartphone diantara berbagai merek tersebut membuat produsen smartphone saling



bersaing



dalam



memahami



kebutuhan



pasar



untuk



meningkatkan keputusan pembeliannya Peningkatan pengguna smartphone membuat persaingan penjualan diantara produsen smartphone semakin ketat. Urutan peringkat penjualan terbanyak di dunia yaitu Samsung, iPhone, Huawei, Xiaomi dan Oppo. iPhone menempati posisi kedua dengan penjualan terbanyak setelah Samsung. Ketatnya persaingan smartphone diantara berbagai merek tersebut membuat produsen smartphone saling



bersaing



dalam



memahami



kebutuhan



pasar



untuk



meningkatkan keputusan pembeliannya smartphone, dibandingkan perangkat yang menggunakan sistem operasi iOS, perangkat yang menggunakan sistem operasi Android memiliki harga jual ratarata jauh lebih murah. Hal ini menunjukkan bahwa harga mungkin menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian iPhone di Indonesia. Alasan meneliti smartphone merek Iphone, karena saat ini banyak masyarakat menggunakan produk ini. Keunggulan Iphone lebih banyak di



2



bandingkan dengan pesaing terdekatnya yaitu smartphone merek samsung. Keunggulan iphone yaitu aplikasinya lengkap, desain produk menarik, ram, baterai, camera, keunggulan software dan keamanan. Memang dari segi harga smartphone samsung lebih unggul karena lebih murah dari iphone, tapi dari segi kualitas iphone lebih unggul, untuk itu membuat harganya lebih mahal di bandingkan dengan smartphone yang lain. Iphone juga banyak di gunakan oleh kalangan



yang



tingkat



sosialnya



tinggi



mulai



dari



artis,



eksekutif



perusahaan, anggota legislatif, dan pejabat pemerintah. Yang menarik dari Toko Royal adalah harga yang mereka tawarkan relatif mahal dibandingkan dengan toko lain, yang interval jaraknya 400.000 sampai 700.000, dan lokasi toko yang masuk komplek, dan dengan media promosi yang tampak hanya pada instagram, sampai sekarang belum ada strategi promosi khusus selain instagram dan WOM dari pelanggan, oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas pengaruh harga, WOM, dan citra merek terhadap keputusan pembelian produk iPhone di Toko Royal Pontianak. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukanan diatas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.



Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk iPhone di Toko Royal Pontianak?



2.



Apakah citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk iPhone di Toko Royal Pontianak?



3.



Apakah viral merketing berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk iPhone di Toko Royal Pontianak?



4



1.3. Tujua Penelitian Berdasarkan rumusan pertanyaan penelitian yang diuraikan pada rumusan masalah, maka dapat dikemukakan tujuan penelitian sebagai berikut: 1.



Untuk mengujii dan mengalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk iPhone di Toko Royal Pontianak.



2.



Untuk mengujii dan menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian produk iPhone di Toko Royal Pontianak.



3.



Untuk mengujii dan menganalisis pengaruh viral marketing terhadap keputusan pembelian produk iPhone di Toko Royal Pontianak.



1.4. Kontribusi Penelitian 1.4.1. Kontribusi Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmiah dalam ilmu manajemen pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan perilaku konsumen elektronik atau smartphone, lebih fokus pada variabel berupa harga, citra merek, viral marketing dan keputusan pembelian. 1.4.2. Kontribusi Praktis Temuan penelitian ini diiharapkan dapat menjadi masukan sebagai bahan pertimbangan kepada pihak manajemen Toko Royal Pontianak dalam upaya merumuskan strategi pemasaran yang tepat guna dalam meningkatkan penjualan.



4



1.5. Gambaran Konstektual Penelitian Toko Royal adalah toko yang menjual produk apple, khususnya iPhone dengan berbagai macam tipe dan tahun keluarnya. Toko Roya juga membeli iPhone kemudiannya menjualnya kembali dengan bermacam strategi bisnis yang dilakukannya. Toko Royal beralamat di Jl. Tanjungsari No. 145 Komplek Untan Pontianak. Walaupun lokasi toko dalam kompleks, produktivitas toko juga selalu ramai setiap hari yang didatangi oleh calon konsumen yang datang untuk bertanya, maupun membeli iPhone dan semisalnya. Toko Royal Pontianak adalah usaha yang bergerak dibidang elektronik yang hanya mengkhususkan penjualan brand iPhone. Kabanyakan konsumen dari Toko Royal Pontianak adalah usia remaja sampai dewasa muda (mahasiswa), karena usia demikian lebih memilih brand, walaupun harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal. Produk iPhone Toko Royal Pontianak tidak hanya melayani pasar Pontianak saja, melainkan juga pasar regional dan nasional, Toko Royal juga menjual produknya di Tokopedia, dengan harapan peningkatan penjualan. Promosi yang dilakukan Toko Royal lebih intensif menggunakan instagram, namun kepercayaan konsumen dilahirkanjuga dari garansi toko dan kualitas yang didapat dari WOM pelanggan sebelumnya.



6



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Swastha, 2007:147). Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa atau dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk dibenak konsumen (Saladin, 2007:95). Kotler & Keller (2007: 77) mendefinisikan harga adalah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan sedangkan yang lainnya menghasilkan biaya. Hasan (2008: 298) berpendapat bahwa harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk. Perusahaan harus menetapkan harga jual untuk yang pertama kalinya, terutama pada saat mengembangkan produk baru. Penetapan harga jual berpotensi menjadi suatu masalah karena keputusan penetapan harga jual cukup kompleks dan harus memperhatikan berbagai aspek yang mempengaruhinya. Adapun menurut Samosir (2015), indikator perhitungan harga sebagai berikut: 1.



Keterjangkauan harga



2.



Adanya persaingan arga terhadap produk sejenis



3.



Asumsi hargak konsumen



4.



Harga sebagai indikator kualitas



5.



Harga ganjil yang ditetapkan



6.



Periode harga yang ditetapkan



2.1.2. Citra Merek Menurut Kotler (2001 : 225) citra merek adalah serangkaian keyakinan atau kepercayaan yang dipegang konsumen terhadap produk tertentu. Menurut Shimp (2003 : 12) citra dari suatu merek merupakan dimensi kedua dari pengetahuan tentang merek yang berdasarkan konsumen.



6



Kotler (2000), mengatakan bahwa merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat dan jasa tententu kepada pembeli, bukan hanya sekedar simbol yang membedakan produk perusahaan tertentu dengan kompetitornya. Keller (1993) dalam Andreassen (1994) menyatakan brand awareness berkaitan dengan kemungkinan nama merek akan melekat dalam benak dan kemudahan yang diberikannya. Sedangkan brand image didefinisikan sebagai persepsi tentang sebuah merek seperti ditunjukkan oleh asosiasi merek yang dimiliki dalam ingatan konsumen. Menurut Aaker dalam Simamora



(2004)



dalam



Wijaya



(2008)



bahwa



citra



merek



adalah



seperangkat asosiasi yang ingin diciptakan atau dipelihara oleh pemasar. Asosiasiasosiasi itu menyatakan apa sesungguhnya merek dan apa yang dijanjikan kepada konsumen. Merek merupakan simbol dan indikator dari kualitas sebuah produk. Adapun menurut Dewi (2012) indikator dari citra merek sebagai berikut: 1. Kualitas merek. 2. Merek yang sangat familier sesuai dengan manfaatnya 3. Kemudahan dalam memperoleh. 4. Merek mudah dikenali, dapat diingat dan kemasan yang menarik. 5. Variasi Aroma produk 6. Produk yang baik untuk kesehatan kulit



2.1.3. Viral Marketing Menurut Hasan (2010:42): “Viral marketing pada dasarnya merupakan bentuk pemasaran dari mulut ke mulut berbasis internet (e-mouth to mouth marketing atau juga disebut e-word of mouth marketing) yang fungsi promosinya bersifat networking dan dirancang seperti virus berjangkit dari satu orang ke orang lainnya secara cepat dan luas dengan memberikan imbalan yang khusus kepada konsumennya.”



8



Menurut Kaplan dan Haenlein (2011:253) dimensi yang dapat dijadikan tolak ukur dalam Viral Marketing : 1. Komponen pertama : Messenger “The first critical element in creating a viral marketing epidemic entails finding the right people to spread the message. Three



groups



of



messengers are required to ensure the transformation of an ordinary message into a viral phenomenon: market mavens, social hubsand salespeople”. Elemen penting dalam menciptakan epidemi viral marketing ialah memerlukan orang yang tepat untuk menyebarkan pesan. Tiga kelompok utusan diperlukan untuk memastikan transformasi pesan biasa menjadi fenomena viral yaitu pakar pasar, hubungan sosial dan penjual. 2. Komponen kedua : Message “Only messages that are both memorable and sufficiently interesting to be passed on to others have the potential to spur a viral marketing phenomenon”. Hanya pesan yang baik serta mengesankan dan cukup menarik untuk diteruskan kepada orang lain memiliki potensi untuk memacu fenomena viral marketing. 3. Komponen ketiga : Environment “In addition to getting the right message to the right people, both of environmental conditions make the difference between



success



and



failure



in the domain of viral marketing”. Selain mendapatkan pesan yang tepat kepada orang yang tepat, baik dari kondisi lingkungan membuat perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan dalam domain viral marketing. Adapun indikator dari viral marketing menurut Sri (2013) sebagai berikut: 1.



Sharing video



2.



Forum komentar



3.



Website



4.



Email



5.



Jejaring sosial 8



6.



Keterlibatan opion leader



7.



Pengeahuan produk



8.



Kejelasan informasi



9.



Kemenarikan informasi



10. Kepercayaan informasi 11. Pembicaraan produk 12. Keputusan pembelian 2.1.4. Keputusan Pembelian Schiffman & Kanuk dalam Kalangi (2010: 29) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Adapun Amirullah (2002: 62) mendefinisikan keputusan konsumen adalah suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan



berdasarkan



pertimbangan-pertimbangan



tertentu.



Dari



kedua



pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan konsumen adalah suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah yang dikumpulkan oleh seorang konsumen, dan mewujudkannya dengan tindak lanjut yang nyata. Perilaku konsumen akan menentukkan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka, proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyesuaian masalah yang terdiri dari lima tahap yang dilakukan konsumen, kelima tahap tersebut adalah pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan, dan perilaku pasca pembelian (Kotler, 2004:224). Indikator yang mencirikan keputusan pembelian yang digunakan penelitian ini, yaitu:



1. Kebutuhan dan keinginan akan suatu produk 2. Keinginan mencoba 3. Kemantapan akan kualitas suatu produk



10



4. Keputusan pembelian ulang



2.2. Kajian Empiris Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi rujukan sebagai dasar perumusan hipotesis dalam penelitian ini dikemukakan sebagai berikut. Tabe 2.1. Penelitian Terdahulu No 1 Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian



Penelitian Terdahulu Jilly Bernadette Mandey Promosi, Distribusi, Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Surya Promild Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh: 1. Promosi, distribusi, harga secara bersama terhadap keputusan pembelian rokok Gudang Garam Surya ProMild. 2. Promosi terhadap keputusan pembelian rokok Gudang Garam Surya ProMild. 3. Distribusi terhadap keputusan pembelian rokok Gudang Garam Surya ProMild. 4. Harga terhadap keputusan pembelian rokok Gudang Garam Surya ProMild.



Metode Penelitian a. Bentuk Penelitian a. Jenis penelitian Asosiatif b. Populasi b. Populasi dalam penelitian ini adalah c. Sampel (Teknik penarikan konsumen yang melakukan sampel; ukuran dalam pembelian pada PT. Surya Minahasa sampel) Perkasa berjumlah 1.047 konsumen d. Cara pengumpulan data yang merupakan pembeli aktif e. Teknik analisis data berdasarkan pengamatan data selama 1 minggu. c. Hal ini dilakukan untuk menghindari



10



Hasil/Kesimpulan



2



Peneliti Judul Penelitian



Tujuan Penelitian Metode Penelitian a. Bentuk Penelitian b. Populasi c. Sampel (Teknik penarikan sampel; ukuran dalam sampel) d. Cara pengumpulan data e. Teknik analisis data



penghitungan ganda (double counting) terhadap responden tersebut. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. d. Kuisioner e. Adapun metode analisis yang dilakukan adalah : 1) Uji Validitas 2) Uji Reliabilitas 3) Analisis Linear Berganda 4) Pengujian Secara Simultan (Uji F) 5) Pengujian Secara Parsial Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan: 1. Promosi, Distribusi, Harga mempunyai pengaruh serempak terhadap Keputusan Pembelian rokok Surya ProMild. 2. Promosi dan Distribusi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian rokok Surya ProMild. 3. Harga yang tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian rokok Surya ProMild. Nila Kasuma Dewi, S.E. Gus Andri, S.E. M.M. SeprisYonaldi, S.E. M.M. Pengaruh Iklan, Citra Merek, Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen Dalam Menggunakan Vaseline Hand And Body Lotion Di Kota Padang (Studi Kasus Di Pt. Unilever Cabang Padang) a. Penelitian Deskriptif Kuantitatif b. Seluruh konsumen yang menggunakan Vaseline Hand And Body Lotion yang berdomisili disekitar kota Padang c. 98 Orang yang menggunakan Vaseline Man d. Kuisioner dan Observasi e. Adapun metode analisis yang



12



Hasil/Kesimpulan



3



Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian



Metode Penelitian a. Bentuk Penelitian b. Populasi c. Sampel (Teknik penarikan sampel; ukuran dalam sampel) d. Cara pengumpulan data e. Teknik analisis data



Hasil/Kesimpulan



dilakukan adalah : 1) Uji Validitas 2) Uji Reliabilitas 3) Analisis Linear Berganda Variabel Citra Merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Vaseline Hand and Body Lotion di kota Padang. Hal ini berarti, semakin bagus Citra Merek suatu produk maka akan semakin mempengaruhi keputusan pembelian Anung Pramudyo Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Sebagai Intervening Untuk menguji pengaruh citra merek terhadap kepuasan pada Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta, menguji pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pada Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta, dan menguji kepuasan sebagai variabel intervening pengaruh citra merek terhadap loyalitas pada Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta. a. Asosiatif b. Mahasiswa Perguruan Tinggi swasta di Ygyakarta c. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan kriteria sampel yaitu mahasiswa yang telah kuliah minimal semester 4 (empat), dengan jumlah sampeel sebanyak 100 orang d. Kuisioner terstruktu e. Adapun analisis yang dilakukan sebagai berikut: 1) Uji Validitas 2) Uji Reliabilitas 3) Persamaan Regresi Variabel citra merek berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan. Hasil ini menunjukkan bahwa mahasiswa mendapat kepuasan dari citra Perguruan Tinggi



12



4



Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian



Metode Penelitian a. Bentuk Penelitian b. Populasi c. Sampel (Teknik penarikan sampel; ukuran dalam sampel) d. Cara pengumpulan data e. Teknik analisis data



Hasil/Kesimpulan 5



Peneliti Judul Penelitian



Tujuan Penelitian Metode Penelitian a. Bentuk Penelitian b. Populasi c. Sampel (Teknik penarikan sampel; ukuran dalam sampel) d. Cara pengumpulan data e. Teknik analisis data



Sri Wiludjeng SP dan Tresna Siti Nurlela Pengaruh Viral Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pt “X” 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan viral marketing yang dilakukan oleh PT “X” di Bandung. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan viral marketing terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT “X” a. Asosiatif b. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian produk dari PT “X” c. Sampel yang diambil sejumlah 109 orang d. Adapun cara pengumpulan data yang dilakukan seperti: 1) Wawancara 2) Observasi 3) Quesioner e. Analisis Regresi Sederhana Viral marketing yang dilaksanakan dapat mempengaruhi keputusan beli konsumen, PT”X” secara signifikan Rikki Suria Purba Pengaruh Viral Marketing Melalui Aplikasi Line Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Mahasiswa Telkom University Pada Tahun 2016) Bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara viral marketing terhadap keputusan pembelian. a. Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif bentuk kausal. b. Mahasiswa Telkom University c. teknik Non Probability jenis Purposive Sampling yaitu Mahasiswa Telkom University angkatan 2013-2015 yang mengikuti line SMB Telkom. d. Kuisioner, Observasi, dan Analisis



14



Hasil/Kesimpulan



6



Peneliti Judul Penelitian



Tujuan Penelitian Metode Penelitian a. Bentuk Penelitian b. Populasi c. Sampel (Teknik penarikan sampel; ukuran dalam sampel) d. Cara pengumpulan data e. Teknik analisis data



Hasil/Kesimpulan



Dokumen e. Analisis deskriptif, analisis regresi linear sederhana, uji hipotesis, uji F secara simultan, dan uji koofisiensi determinasi. Viral Marketing melalui aplikasi Line yang dilakukan oleh SMB Telkom berhasil menarik konsumen untuk melakukan pembelian dan mendaftar menjadi calon Mahasiswa/I Universitas Telkom Charlie Bernando Halomoan Samosir Arief Bowo Prayoga K Jurnal Pengaruh Persepsi Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Enervon -C Mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian a. Asosiatif kausal b. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pembeli Enervon-C di Supermarket Tip Top Ciputat yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti sehingga pengambilan sampel dengan menggunakan rumus teknik maximumlikehoodestimation, atau ukuran sampel minimal tergantung dari jumlah paremeter yang diestimasi. c. Sampel berjumlah 100 orang d. Kuisioner e. Uji validitas, uji reliabilitas, ujiasumsi klasik, uji F dan uji T harga Enervon-C mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian konsumen di TipTop Ciputat.



2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 2.3.1. Hubungan keterkaitan antara variabel harga dengan keputusan pembelian Krismiaji dan Anni (2011:326) menyatakan harga jual adalah upaya untuk menyeimbangkan keinginan untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari



14



perolehan pendapatan yang tinggi dan penurunan volume penjualan jika harga jual yang dibebankan ke konsumen terlalu mahal. Menurut Murti dan Soeprihanto (2007:281), harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatakan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayananya. Kepuasan konsumen menurut Aldi (2013) Keputusan pembelian merupakan sikap seseorang untuk membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung resiko yang mungkin ditimbulkanya. Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan yang terorganisir Berdasarkan uraian hubungan keterkaitan antara variabel harga dan keputusan pembelian yang telah dikemukakandiatas, maka dapat disampaikan rumusan hipotesis pertama dalam penelitian ini, sebagai berikut: H1 : Adanya pengaruh signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian iPhone di Toko Royal Pontianak



2.3.2. Hubungan keterkaitan antara variabel citra merek dengan keputusan Pembelian Tjiptono (2011) brand image merupakan deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen tentang merek tertentu. Sedangkan asosiasi merupakan atribut yang ada didalam merek itu. Citra merek juga sebagai sebuah alat dari perusahaan untuk membuat konsumen percaya dengan merek yang ditawarkan. Sedangkan, keputusan pembelian adalah sebuah tindakan atau perbuatan konsumen dalam memilih sebuah merek atau produk yang dipercayai olehnya, dengan berbagai pertimbangan. Berdasarkan uraian hubungan keterkaitan antara variabel citra merek dan keputusan pembelian yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disampaikan rumusan hipotesis kedua dalam penelitian ini, sebagai berikut:



16



H2. Adanya pengaruh signifikan antara citra merek terhadap keputusan pembelian iPhone di Toko Royal Pontianak



2.3.3. Hubungan keterkaitan antara viral marketing dengan keputusan pembelian Viral marketing merupakan promosi yang disebarkan oleh individu kepada individu atau individu kepada kelompok atau kelompok kepada individu secara cepat dengan menggunakan media online maupun pembicaraan langsung dengan menceritakan pengalaman, atau kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi sebuah produk (Samosir, 2015). Menurut Daryanto (2011) dalam Purba (2016) Perilaku konsumen adalah tinggah laku konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka dengan memanfaatkan media atau informasi yang didapat dari lingkungan internal maupun eksternal. Berdasarkan uraian hubungan keterkaitan antara variabel viral marketing dan keputusan pembelian yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disampaikan rumusan hipotesis ketiga dalam penelitian ini, sebagai berikut: H3. Adanya pengaruh signifikan antara viral marketing terhadap keputusan pembelian iPhone di Toko Royal Pontianak



Berdasarkan uraian hubungan keterkaitan antar variabel penelitian dan rumusan hipotesis sebagaimana yang telah dikemukakan, maka dapat disampaikan gambar kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:



Harga X1



16



Citra Merek X2



Keputusan Pembelian Y1



Viral Marketing X3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Menurut Uma Sakaran (2017) survei adalah sebuah sistem untuk mengumpulkan informasi dari atau tentang orang untuk mendeskripsikan, membandingkan, atau menjelaskan pengetahuan, sikap dan perilaku mereka. Sistem survei termasuk membuat tujuan untuk pengumpulan data, mendesai studi, menyiapkan instrumen survei yang relieabel dan valid, mengelola survei, mengelola dan menganalisis data survei, dan membuat laporan hasil survei (Fink, 2003). Penelitian ini merupakan penelitian survey mengingat cara pengumpulan data utama dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner. Berdasarkan tingkat ekplanasinya, peneltian ini merupakan penelitian asosiatif kausal. Studi kausal adalah inti dari pendekatan ilmiah untuk penelitian. Studi semacam ini menguji apakah satu variabe menyebabkan variabel lain berubah atau tetap atau tidak berpengaruh (Sakaran, 2017). Dengan kata lain, maksud dari penelitian kausal adalah agar mampu mengetahui bahwa variabel X mempengaruhi variabel Y, atau sebaliknya. Menurrut Sugiono (2014) penelitian kausal merupakan penelitian yang yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengaruh variabel dengan variabel lainnya, yaitu variabel harga, citra merek, dan viral marketing terhdap keputusan pembelian. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian



18



Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Kota Pontianak, penelitian akan dilaksanakan selama dua bulan, mulai dari penyusunan proposal penelitian, melakukan penelitian, mengumpulkan dan menganalisis data, sampai pada pelaporan hasil penelitian.



3.3. Data 3.3.1. Sumber Data Penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data internal dan eksternal. Data internal adalah data yang diperoleh dari dalam organisasi tempat penelitian dilakukan. Data internal merupakan sebuah data yang diperoleh dari dalam sebuah instansi atau organisasi tertentu dimana data tersebut memang menggambarkan keadaan dari instansi atau organisasi yang bersangkutan. Sumber data internal dalam penelitian ini diperoleh dari Toko Royal Pontianak, berupa data penjualan, data pendapatam, data jumlah konsumen, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data eksternal adalah data yang dieroleh dari luar tempat penelitian dilakukan. Data eksternal merupakan sebuah data yang didapat dari luar organisasi atau instansi tertentu dimana data tersebut tetap menggambarkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi output dari sebuah instansi atau organisasi. Data esternal dalam penelitian ini diperoleh dari respon kuisioner yang telah diberikan kepada responden. 3.3.2. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini berupa data primer da sekunder. Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh langsung dari tangan atau orang pertama oleh peneliti terkait variabel ketertarikan untuk tujuan tertentu dalam penelitian (Sakaran, 2017). Data primer dalam penelitian ini adalah berupa tanggapan responden tentang variabel penelitian dari peyebaran kuisioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang 18



dikumpulkan dari sumber yang sudah ada, atau dari sumber kedua (Sakaran, 2017). Data sekunder dalam penelitian ini berupa data yang diperoleh dari Toko Royal Pontianak yang memuat jumlah konsumen, jumlah penjualan, strategi penjualan, dan lain-lain yang terkait dengan kebutuhan penelitian.



3.3.3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kuisioner Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang dituis dan telah dirumuskan sebelumnya dimana responden akan mencatat jawaban mereka, biasanya dalam alternatif yang didefiniskan secara jelas (Sakaran, 2017). Menurut Kiswandari (2016) Kuesioner merupakan alat evaluasi yang paling banyak digunakan karena memiliki keunggulan, yaitu efisiensi, pada segi waktu, efektivitas biaya, kemudahan aplikasi, dan keahlian. Kuisioner secara umum didesain untuk mengumpulkan banyak data kuantitatif dan dapat diberikan secara personal, lebih murah, namun memakan waktu yang relatif lebih banyak. Dalam penelitian ini, kuisioner berisikan penilaian responden tetang variabel peneltian berupa harga, citra merek, dan viral marketing, terhadap keputusan pembelian. Kuisioner berisikan pertanyaan tertutup dan terbuka. Skala pengukuran yang digunakan dalam kuisioner adalah skala ordinal. Setiap variabel akan berisikan 6 pertanyaan yang sesuai dengan indikator variabel penelitian. 2. Observasi Observasi melibatkan kegaiatan melihat, mencatat dan menganalisis serta menginterprestasikan perilaku, tindakan, atau peristiwa secara terencana. Observasi menurut Uma Sakaran (2017) merupakan teknik alami yang efektif



20



untuk mengumpulkan data terkait tindakan dan perilaku yang dilakukan dilapangan atau secara langsung dari objek penelitian yang akan ditelti. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek observasi adalah keadaan Toko Royal Pontianak, perilaku pembelian konsumen, perilaku respon konsumen terhadap pelayanan, presepsi konsumen tentang variabel yang diteliti, sampai pada keputusan pembelian konsumen.



3.4. Populasi dan Sampel Populasi menurut Sugiono (2010) adalah wilayah generalissasi yang terdiri dari subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yag ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan hasi dari peneltiaian. Popoluasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Toko Royal Pontianak. Sampel adalah bagian dari populasi, dimana sampel dapat dipelajari untuk mampu menarik kesimpulan yang digeneralisasikan terhadap populasi (Sakaran, 2010). Sedangkan menurut Ferdinand (2014) sampel adalah perwakilan dalam populasi yang terdiri dari beberapa anggota populasi.Dalam penelitian ini, sampel merupakan sejumah konsumen Toko Royal Pontianak, dimana ukuran sampel ditentukan berdasarkan pendapat dari Rescue (1975), Hair et al (1985), Sakaran (2006) dalam ferdinand (2014) dalam menentukan sampel harus sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1.



Ukuran sampel lebohdari 30 dan kurang dari 500 sudah memadai bagi kebanyakan penelitian. Bila sampel dibagi dalam beberapa sub sampel, maka minimal 30 untuk setiap kategori sub sampel sudah memadai.



2.



Dalam penelitian multivariat, besarnya sampel ditentukan sebanyak 25 kali variabel independen



3.



Sampel kurang dari 30 tidak diterima untuk analisis statistik paramentik,



20



4.



Penelitian eksperimental dengan perlakuan kontrol eksperimen yang ketat dapat dilakukan dengan sampel kecil antara 10 sampai 20. Dengan merujuk pendapat diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian



ditentukan sebanyak 100 responden, yang diperoleh dari perhitungan jumlah samplel minimal adalah 25 dikali variabel bebas (25x3). Dengan demikian, jumlah demikian sudah memenuhi jumlah sampel yang harus dipenuhi. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah Non-probility sampling. Non Probability Sampling adalah teknik penarikan sampel dimana berlaku untuk populasi bersifat infinit dan setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel dalam penelitian. Dalam penelitian ini, non probabiity sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel dengan tujuan tertentu, dimana informasi yang relevan hanya dapat diperoleh dari responden tertentu. Purposive sampling dalam penelitian ini adalah judgement samplingi, yaitu pengambilan sampel dengan tujuan tertentu, dimana sampel diambil berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu responden dipilih berdasarkan keahliannya atau kepemilikan informasi penting yang dimiliki responden. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Responden berusia minimal 17 tahun 2. Responden merupakan konsumen Toko Royal Pontianak 3. Responden berperan sebagai pengambil keputusan untuk membeli 4. Responden merupakan



3.5. Variabel Penelitian



22



Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau mengubah niai. Nilai dapat berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama (Sakaran, 2017). Variabel penelitian dalam penelitian ini mencakup: 1.



Variabel bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel yang mempegaruhi variabel terikat, baik



secara positif atau negatif, yaitu jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir (Sakaran, 2017). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah harga, citra merek, dan viral marketing.



2.



Variabal terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti ,



karena tujuan dari penelitian adalah untuk memahami, menjelaskan, dan mendeskripsikan variabel terikat, atau menjelaskan variabelistasnya. Dengan kata lain, variabel terikat adalah variabel utama dalam penelitian (Sakaran, 2017). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian. Operasionalisasi variabel penelitian dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian



No



Variabel Penelitian



Definisi Teoritik Variabel Penelitian



1



Harga



Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa atau dapat juga dikatakan penentuan nilai



Definisi Operasional variabel penelitian Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk iPhone di Toko Royal Pontianak,atau jasa atau dapat juga



22



Indikator Adapun menurut Samosir (2015), indikator perhitungan harga sebagai berikut: 1. Keterjangkauan harga 2. Adanya



suatu produk dibenak konsumen (Saladin, 2007).



dikatakan penentuan nilai suatu produk iPhone dibenak konsumen.



3. 4. 5. 6.



persaingan arga terhadap produk sejenis Asumsi hargak konsumen Harga sebagai indikator kualitas Harga ganjil yang ditetapkan Periode harga yang ditetapkan



2



Citra Merek



Citra merek adalah serangkaian keyakinan atau kepercayaan yang dipegang konsumen terhadap produk tertentu (Kotler, 2001).



Citra merek adalah serangkaian keyakinan atau kepercayaan yang dipegang konsumen terhadap produk iPhone yang dijual di Toko Royal Pontianak



Adapun menurut Dewi (2012) indikator dari citra merek sebagai berikut: 1. Kualitas merek. 2. Merek yang sangat familier sesuai dengan manfaatnya 3. Kemudahan dalam memperoleh. 4. Merek mudah dikenali, dapat diingat dan kemasan yang menarik. 5. Variasi Aroma produk 6. Produk yang baik untuk kesehatan kulit



3



Viral Marketing



Viral marketing pada dasarnya merupakan bentuk pemasaran dari mulut ke mulut berbasis internet (e-mouth to mouth marketing atau juga disebut e-word of mouth marketing)



Viral marketing pada dasarnya merupakan bentuk pemasaran dari mulut ke mulut tentang produk iPhone yang dijual oleh Toko Royal Pontianak berbasis internet (e-mouth



Adapun indikator dari viral marketing menurut Sri (2013) sebagai berikut: 1. Sharing video 2. Forum komentar 3. Website 4. Email 5. Jejaring sosial 6. Keterlibatan



24



4



Keputusan Pembelian



yang fungsi promosinya bersifat networking dan dirancang seperti virus berjangkit dari satu orang ke orang lainnya secara cepat dan luas dengan memberikan imbalan yang khusus kepada konsumennya. (Hasan, 2010)



to mouth marketing atau juga disebut eword of mouth marketing) yang fungsi promosinya bersifat networking dan dirancang seperti virus berjangkit dari satu orang ke orang lainnya secara cepat dan luas dengan memberikan imbalan yang khusus kepada konsumen yang berkeinginan untuk membeli iPhone di Toko Royal Pontianak.



opion leader Pengeahuan produk 7. Kejelasan informasi 8. Kemenarikan informasi 9. Kepercayaan informasi 10. Pembicaraan produk 11. Keputusan pembelian



Keputusan konsumen adalah suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu (Amirullah, 2002)



Keputusan konsumen adalah presepsi konsumen dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan produk iPhone dan toko yang mempertimbangka n hal lain, serta memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu.



Indikator yang mencirikan keputusan pembelian yang digunakan penelitian ini, yaitu: 1. Kebutuhan dan keinginan akan suatu produk 2. Keinginan mencoba 3. Kemantapan akan kualitas suatu produk 4. Keputusan pembelian ulang



3.6. Metode Analisis



24



Berdasarkan kerangka konseptual dan rumusan hipotesis penelitian, maka metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda yang dilakuka harus memastikan data penelitian memenuhi asumsi klasik sebagai persyaratan untuk menggunakan pengolahan data secara statistik paramentik. Uji asumsi klasik dilakukan sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Data 2. Uji Linearitas Data 3. Uji Multikolonieritas 4. Uji Heterokedastisitas Langkah



berikutnya



adalah



melakukan



pengolahan



data



dengan



menggunakan analisis regresi bertahap. Dalam penelitian ini, persamaana regresi sebagai berikut: Persamaan regresi pertama Y = β1X1 + β2X2 + β3X3 Keterangan Y



: Variabel keputusan pembelian



X1



: Variabel harga



X2



: Variabel citra Merek



X3



: Variabel viral marketing



β1



: Koofisien regresi variabel harga (X1) terhadap keputusan pembelian (Y)



β2



: Koofisien regresi variabel harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y)



β3



: Koofisien regresi variabel harga (X3) terhadap keputusan pembelian (Y)



26



26



DAFTAR PUSTAKA Amirullah. (2002). Perilaku Konsumen. Graha Ilmu, Yogyakarta. Andreassen, T.W (1994). “Satisfaction, Loyalty and Reputation as Indicators of Customer Orientation in the Public Sector,” International Journal of Public SectorManagement,Vol. 7, No.2, pp.16-34. Ferdinand, A. T. (2006). Metode Penelitian Manajemen, Edisi II. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Hasan, Ali. 2008. Marketing. Penerbit MedPress (Anggota IKAPI): Yogyakarta. Jilly, M. (2013). Promosi, Distribusi, Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Surya Promild. Jurnal EMBA. 1(4). 95-104 Kalangi, A. (2010). Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian para Konsumen yang Berbelanja di Gelael Supermarket (Cabang Mega Mall Manado). Skripsi Fakultas Ekonomi – UNSRAT Manado. Tidak dipublikasikan. Kiswandari, A.,



Dharmastiti, R., & Wijaya, A. R. (2016). Pengembangan



Kuesioner Untuk Mengevaluasi Usabilitas E-Learnin. Jurnal Ergonomi indonesia (TheIndonesia Journal of Ergonomis). 2(1). 3-4 Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran Marketing Manajemen 9e Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol Edisi Revisi Jilid 1. Penerbit: PT. Prenhallindo. Jakarta Kotler, Philip & Amstrong, Gary. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid I. PT. Prenhallindo, Jakarta. Kotler Philip, & Kevin Keller. (2007). Manajemen Pemasaran Edisi 12. Jilid Pertama dan Kedua. PT. Indeks : Jakarta. Saladin, Djaslim. (2007). Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran. CV. Linda Karya, Bandung.



28



Samosir, C. B. H., Prayoga K. A. B. (2015). Jurnal Pengaruh Persepsi Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Enervon-C. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis. 1(3). Simp,Terence A. (2003). Periklanan Promosi. Penerbit: Erlangga. Jakarta Sri Wiludjeng SP & Tresna Siti Nurlela. (2013). Pengaruh Viral Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pt “X”. Proceeding Seminar Nasional dan Cell For Papers Sancall. 5(2). 51-59 Swastha, Basu. (2007). Azas-Azas Marketing. Liberty, Yogyakarta. Tjiptono. (1997). Dasar-dasar Manajemen Pemasaran,Penerbit: Aneka Cipta. Jakarta



28