9 0 1 MB
PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KEBUTUHAN AKAN PRESTASI DAN TOLERANSI RISIKO TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA (STUDI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS DAN MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK ANGKATAN 2016 DAN 2017 FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA)
SKRIPSI Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
RAHAYU LESTARI NIM. 165030201111053
INCLUDEPICTURE "https://kadowisudaku.com/wpcontent/uploads/2016/11/Logo-Universitas-Brawijaya-
UB.jpg" \* MERGEFORMATINET
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MALANG 2020
iii
MOTTO
MAN JADDA WAJADA MAN SHABARA ZHAFIRA MAN SARA ALA DARBI WASHALA
iv
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI Judul
: Pengaruh Locus of Control, Kebutuhan akan Prestasi dan Toleransi Risiko Terhadap Niat Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa
Program
Studi
Administrasi
Bisnis
dan
Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Angkatan 2016 dan 2017 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) Disusun oleh
: Rahayu Lestari
NIM
: 165030201111053
Fakultas
: Ilmu Administrasi
Jurusan
: Administrasi Bisnis
Konsentrasi
: Manajemen Sumber Daya Manusia
Malang, 10 Juni 2020 Komisi Pembimbing Ketua
Anggota
Dr. Kusdi Rahardjo, DEA NIP. 195701271984031001
Edlyn Khurotul Aini.,S.AB.,M.AB.,M.BA NIP. 20130487053120001
v
PERNYATAAN ORISINALITAS Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang diajukan oleh pihak lain untuk mendapatkan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebut dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di dalam naskah ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S-1) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 25 Ayat 2 dan Pasal 70).
Malang, 28 April 2020
Rahayu Lestari NIM. 165030201111053
vi
RINGKASAN Rahayu Lestari, 2020, Pengaruh Locus of Control, Kebutuhan akan Prestasi dan Toleransi Risiko Terhadap Niat Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Angkatan 2016 dan 2017 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya), Kusdi Rahardjo, Dr., DEA., dan Edlyn Khurotul Aini., S.AB., M.AB., MBA. 134 Hal+xiv Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan pentingnya niat berwirausaha dikalangan mahasiswa. Niat berwirausaha merupakan kebulatan tekad seseorang untuk menjadi seorang wirausaha atau untuk berwirausaha. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Angkatan 2016 dan 2017 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Tujuan penilitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko terhadap niat berwirausaha. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 307 responden dengan teknik convenience sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko dependen dalam penelitian ini adalah niat berwirausaha. Variabel tersebut diuji secara simultan dan parsial terhadap niat berwirausaha dengan menggunakan software Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 52,1% dan sisanya 47,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Hasil uji simultan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko terhadap niat berwirausaha. Secara parsial, variabel locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko memiliki pengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Kata kunci: Locus of control, Kebutuhan akan prestasi, Toleransi Risiko, Niat berwirausaha
vii
SUMMARY Rahayu Lestari, 2020, The Effect of Locus of Control, the Need for Achievement and Risk Tolerance for Entrepreneurial Intention (Studies in Business Administration Study Program Students and 2016 and 2017 Public Administration Study Program Students of the Faculty of Administrative Sciences Brawijaya University), Kusdi Rahardjo, Dr., DEA., And Edlyn Khurotul Aini., S.AB., M.AB., MBA. 134 Hal + xiv This research was conducted to show the importance of entrepreneurial intentions among students. Entrepreneurial intention is a person's determination to become an entrepreneur or to be an entrepreneur. This research was conducted on students of the Business Administration Study Program students and the 2016 and 2017 Public Administration Study Program Students, Faculty of Administrative Sciences, Universitas Brawijaya. The purpose of this research is to explain the influence of locus of control, the need for achievement and risk tolerance for entrepreneurial intentions. This type of research is explanatory research with a quantitative approach. The number of samples in this study were 307 respondents using convenience sampling technique. The independent variable in this study is the locus of control, the need for achievement and the dependent risk tolerance in this study is entrepreneurial intention. These variables were tested simultaneously and partially on entrepreneurial intentions using Statistical Product and Service Solutions (SPSS) software. The results of this study indicate that the independent variable affects the dependent variable by 52.1% and the remaining 47.9% is influenced by other variables outside this study. Simultaneous test results indicate that there is a significant influence together from the locus of control variable, the need for achievement and risk tolerance towards entrepreneurial intentions. Partially, the locus of control variable, the need for achievement and risk tolerance have a significant influence on entrepreneurial intentions. Keywords: locus of control, entrepreneurial intentions
need
viii
for
achievement,
risk
tolerance,
KATA PENGANTAR Puji Syukur pada Allah SWT atas segala limpahan dan anugerah-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Locus of Control, Kebutuhan akan Prestasi dan Toleransi Risiko Terhadap Niat Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Angkatan 2016 dan 2017 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya)”. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak berwujud tanpa bantuan, bimbingan, arahan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.
2.
Bapak Prof. Dr. Mochammad Al Musadieq, MBA., selaku Ketua Jurusan Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.
3.
Ibu Nila Firdausi Nuzula, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.
4.
Bapak Kusdi Rahardjo, Dr., DEA., selaku Ketua Komisi Pembimbing Skripsi dari peneliti yang senantiasa memberikan masukan, kritik, dan bimbingan dengan penuh kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.
ix
5.
Ibu Edlyn Khurotul Aini., S.AB., M.AB., M.BA., selaku Anggota Komisi Pembimbing Skripsi dari peneliti yang senantiasa memberikan masukan, kritik, dan bimbingan dengan penuh kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.
6.
Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Administrasi yang turut campur dalam pendewasaan peneliti dari segi pengetahuan dan perilaku selama ini.
7.
Kedua orang tua peneliti, Bapak Paiman dan Ibu Landep Arianti yang senantiasa memberikan dukungan dan doa kepada peneliti dalam proses penyusunan skripsi ini.
8.
Kedua kakak peneliti yang ganteng dan cantik, Bagus Indrawan dan Efa Hanifa.
9.
Pacar yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi dalam proses penyusunan skripsi ini, Miftakul Huda.
10. Sahabat rasa saudara, Ziolanda Alfisina dan Rahmadhani Ayu Prisdianti. 11. Sahabat-sahabat “Wacana Team” sejak semester satu, Dwi Oktavia Abriani, Rizky Ardiningtyas, Farikha Bidayatulhidayah, Nur Afifah Al Mahdiati, Gerry Prasmono. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna, oleh karena itu masukan dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan oleh peneliti. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Terima kasih. Malang, April 2020 Peneliti
x
DAFTAR ISI
Hal. HALAMAN JUDUL.........................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................ii DAFTAR TABEL..............................................................................................iv DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................vi BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1 A. Latar Belakang........................................................................................1 B. Rumusan Masalah...................................................................................8 C. Tujuan Penelitian....................................................................................9 D. Kontribusi Penelitian...............................................................................9 E. Sistematika Penulisan..............................................................................10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................12 A. Penelitian Terdahulu...............................................................................12 1. Bustan (2014)................................................................................... 12 2. Habib dan Rahyuda (2015)..............................................................13 3. Karabulut (2016)..............................................................................14 4. Ermawati dkk (2017).......................................................................14 5. Nizma dan Siregar (2018)................................................................ 15 B. Kajian Teoritis.........................................................................................23 1. Locus of Control...............................................................................23 2. Kebutuhan akan Prestasi.................................................................. 26 3. Toleransi Risiko...............................................................................29 4. Niat Berwirausaha............................................................................31 C. Hubungan Antar Variabel.......................................................................34 1. Hubungan locus of control terhadap niat berwirausaha..................34 2. Hubungan kebutuhan akan prestasi terhadap niat berwirausaha.....................................................................................35 3. Hubungan toleransi risiko terhadap niat berwirausaha.....................36 D. Model Konseptual dan Model Hipotesis.................................................38 1. Model Konseptual.............................................................................38 2. Model Hipotesis................................................................................ 38 3. Rumusan Hipotesis............................................................................39 xi
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 41 A. Jenis Penelitian........................................................................................41 B. Lokasi Penelitian.....................................................................................41 C. Konsep, Variabel, Definisi Operasioanal, Skala Pengukuran.................42 1. Konsep...............................................................................................42 2. Variabel.............................................................................................45 3. Definisi Operasional Variabel...........................................................45 4. Skala Pengukuran..............................................................................48 D. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel.....................................49 1. Populasi.............................................................................................49 2. Sampel...............................................................................................50 3. Teknik Pengambilan Sampel.............................................................51 E. Teknik Pengambilan Data.......................................................................53 1. Sumber Data......................................................................................53 2. Metode Pengumpulan Data...............................................................54 3. Instrumen Penelitian..........................................................................54 F. Pengujian Instrumen................................................................................55 1. Uji Validitas......................................................................................55 2. Uji Reliabilitas..................................................................................56 G. Analisis Data...........................................................................................57 1. Analisis Deskriptif............................................................................58 2. Analisis Statistik inferensial..............................................................58 3. Analisi Regresi Linier Berganda.......................................................59 H. Pengujian Hipotesis.................................................................................60 1. Uji Parsial (Uji t)...............................................................................60 2. Uji Simultan (Uji F)..........................................................................61 3. Koefisien Determinasi (R2)...............................................................61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................63 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................................... 63 B. Gambaran Umum Responden.................................................................74 C. Hasil Analisis Deskriptif.........................................................................78 D. Hasil Analisis Statistik Inferensial..........................................................92 E. Pembahasan...........................................................................................102 BAB V PENUTUP...........................................................................................110 A. Kesimpulan........................................................................................... 110 B. Saran......................................................................................................112 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................114 LAMPIRAN.....................................................................................................117
xii
DAFTAR TABEL
Hal. Tabel 2.1 Pemetaan Penelitian Terdahulu...........................................................16 Tabel 3.1 Definisi Operasional............................................................................45 Tabel 3.2 Penentuan Skor Jawaban Responden .................................................47 Tabel 3.3 Laporan rekapitulasi Akademik..........................................................48 Tabel 3.4 Daftar Nama Responden.....................................................................50 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas...............................................................................61 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas...........................................................................63 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Angkatan..............................80 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tahun Angkatan...........................80 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua....................81 Tabel 4.4 Kriteria Interprestasi Rata-Rata Skor Jawaban...................................83 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Locus of Control.................................84 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Kebutuhan akan Prestasi.....................85 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Toleransi Risiko..................................86 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Niat Berwirausaha..............................88 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas...........................................................................90 Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas................................................................92 Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Berganda.....................................94 Tabel 4.11 Hasil Uji t..........................................................................................94 Tabel 4.12 Hasil Uji F Anova.............................................................................97 Tabel 4.13 Koefisien Determinasi (R2)...............................................................98
DAFTAR GAMBAR
Hal. Gambar 1.1 Perbandingan Wirausaha Indonesia dengan Negara Lain............2 Gambar 2.1 Model Konseptual.........................................................................37 Gambar 2.2 Model Hipotesis............................................................................38 Gambar 4.1 Normal Probability.......................................................................91 Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas..........................................................93
DAFTAR LAMPIRAN
Hal. Lampiran 1 Hasil Uji Instrumen.......................................................................112 Lampiran 2 Hasil Uji Asumsi Klasik................................................................115 Lampiran 3 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda........................................117 Lampiran 4 Jawaban Deskripsi Responden......................................................119 Lampiran 5 Jawaban Kuesioner Responden.....................................................120
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti ingin mempertahankan dan meningkatkan taraf hidupnya dengan cara memperoleh pendapatan untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Pilihan untuk bekerja di perusahaan ataupun memilih untuk berwirausaha menjadi pilihan yang dipertimbangkan oleh banyak orang. Seorang wirausaha tidak sekedar mengembangkan perekonomian bangsa, tetapi dapat pula menjadi salah satu solusi untuk mengurangi pengangguran. Pembangunan sumber daya manusia perlu dilaksanakan secara menyeluruh, terarah, dan terpadu di berbagai bidang, terutama yang mencakup bidang pendidikan, latihan, serta penyediaan lapangan kerja. Wirausaha adalah pelaku dari kewirausahaan, yaitu orang yang memiliki kreativitas dan inovasi sehingga mampu menggali dan menemukan peluang dan mewujudkan menjadi usaha yang menghasilkan nilai/laba. Kegiatan menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi usaha yang menghasilkan disebut proses kewirausahaan (Basrowi, 2014:4).
1
2
Gambar 1.1: Perkembangan Kewirausahaan di Indonesia (2017)
Sumber : Litbang Kompas Gambar 1.1 menjelaskan perkembangan kewirausahaan di Indonesia masih sangat kurang yaitu dibawah 2%. Sebagai pembanding, kewirausahaan di Amerika Serikat tercatat mencapai 11 persen dari total penduduknya, Singapura sebanyak 7 persen, dan Malaysia sebanyak 5 persen. Jadi, pengembangan SDM dari para generasi muda tepat dan relevan untuk membibitkan para pelajar agar menjadi wirausaha dan menciptakan lapangan kerja. Zimmerer (2002) menyatakan bahwa salah satu faktor pendorong pertumbuhan entrepreneur disuatu negara terletak pada peranan perguruan tinggi melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Dimana pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan berwirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka, dan dapat membuka lapangan pekerjaan untuk para pencari pekerjaan (job seeker) sekaligus mengurangi tingkat pengangguran. Dalam upaya meningkatkan jumlah lulusan berjiwa wirausaha, pihak perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran kewirausahaan nyata yang didasarkan pada pertimbangan-
3
pertimbangan ilmiah, guna membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang bermakna yang dapat mendorong semangat mahasiswa untuk berwirausaha (Yohnson, 2003 ; Wu & Wu, 2008). Perhatian utama dalam theory of planned behavior adalah pada niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku, karena niat merupakan variabel antara yang menyebabkan terjadinya perilaku dari suatu sikap maupun variabel lainnya. Niat merupakan mediator pengaruh berbagai faktor-faktor motivasional yang berdampak pada suatu perilaku. Disamping itu, niat juga menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba, niat menunjukkan seberapa besar upaya yang direncanakan seseorang untuk dilakukannya dan niat adalah paling dekat berhubungan dengan perilaku selanjutnya. Niat memainkan peranan yang khas dalam mengarahkan tindakan, yakni menghubungkan antara pertimbangan yang mendalam yang diyakini dan diinginkan oleh seseorang dengan tindakan tertentu. Niat berwirausaha dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pada penelitian Karabulut (2016) menunjukkan dimensi internal locus of control, kebutuhan akan prestasi, toleransi risiko, dan kewirausahaan adalah dimensi ciri-ciri kepribadian yang mengarahkan seseorang untuk mengembangkan niat wirausaha. Pendekatan sifat didasarkan pada karya psikologis McClelland (1961) pada pengusaha. Sikap dikatakan sebagai suatu respon evaluatif. Respon hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh
4
proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap. Jadi sikap memberikan evaluasi terhadap objek (Shaw & Constanzo, 1983). Niat berwirausaha dapat diartikan sebagai langkah awal dari suatu proses pendirian usaha yang umumnya bersifat jangka panjang, Lee dan Wong (2004:18). Menurut Krueger dan Brazeal (1994:92), niat berwirausaha mencerminkan komitmen seseorang untuk memulai usaha baru dan merupakan isu sentral yang perlu diperhatikan dalam memahami proses kewirausahaan. Menurut Fishbein dan Ajzen (2015:900) niat merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Niat berwirausaha dapat disimpulkan yaitu kebulatan tekad seseorang untuk menjadi seorang wirausaha atau untuk berwirausaha. Konsep tentang locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter, (1966), seorang ahli teori pembelajaran sosial.
Locus of control
adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya. Larsen dan Buss (2002) mendefinisikan locus of control sebagai suatu konsep yang menunjuk pada keyakinan individu mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya.
Locus of control
menggambarkan seberapa jauh seorang
memandang hubungan antara perbuatan yang dilakukannya (action) dengan
5
akibat/hasilnya seorang
(outcome).
tentang
Locus of control
sebab-sebab
keberhasilan
diartikan sebagai persepsi atau
kegagalan
dalam
melaksanakan pekerjaannya. McCelland dalam Larsen & Buss (2002) mendefinisikan kebutuhan akan prestasi (need for achievement) sebagai “as desire to do better, to be successfull and to feel competent” artinya adalah usaha untuk menjadi lebih baik, menjadi sukses dan merasa berkompeten. Lebih lanjut menurutnya kebutuhan akan prestasi akan memberikan energi yang positif untuk bertindak atau berperilaku secara percaya diri sesuai dengan situasi yang dihadapi. Pendapat lain mengatakan bahwa kebutuhan akan prestasi adalah motif yang dipelajari yang bertujuan mencapai suatu standar keberhasilan dan keunggulan pribadi di suatu bidang tertentu (Wade & Tavris, 2008). Kebutuhan akan prestasi juga dapat diartikan sebagai keinginan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan sasaran secara lebih efektif. Individuindividu yang mempunyai kebutuhan akan prestasi yang tinggi cenderung menetapkan sasaran yang cukup sulit dan mengambil keputusan yang lebih beresiko (Grifffin & Moorhead, 2013). Oktarilis (2012) menyatakan bahwa dalam pengambilan keputusan pelaku bisnis atau seorang entrepreneur sebaiknya mempertimbangkan tingkat toleransi risiko. Seorang entrepreneur dapat dikatakan menghindari risiko (risk averse) dimana mereka hanya mau mengambil peluang tanpa risiko, dan seorang entrepreneur dikatakan menyukai risiko (risk lover) dimana mereka mengambil peluang dengan tingkat
risiko
yang tinggi.
6
Keinginan seorang
entrepreneur
untuk terus berjuang mencari peluang
sampai memperoleh hasil didorong oleh keberanian orang tersebut untuk menghadapi risiko dan didukung oleh komitmen yang kuat. Oktarilis (2012) menyatakan bahwa kemauan dan kemampuan untuk
mengambil risiko
merupakan salah satu nilai utama dalam berwirausaha. Penelitian mengenai niat berwirausaha
ini ditargetkan pada
Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Angkatan 2016 dan 2017 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang. Universitas Brawijaya merupakan Universitas yang cukup gencar dalam menciptakan minat dalam jiwa mahasiswanya untuk berwirausaha. Pembangunan jangka panjang Universitas Brawijaya sampai pada tahun 2030 masih bertumpu pada visinya menjadi “World Class Entrepreneurial University” serta memantapkan posisi Universitas Brawijaya sebagai perguruan tinggi yang terbesar dan terbaik di Indonesia saat ini. Dengan
hal tersebut, penelitian ini dapat menarik untuk diteliti
sehubungan dengan kegiatan kewirausahaan yang ada
di Universitas
Brawijaya dan Fakultas Ilmu Administrasi khususnya Prodi Bisnis dan Prodi Publik yang bisa menjadi salah satu faktor pendukung niat berwirausaha bagi mahasiswanya yang diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang dapat membuat lapangan pekerjaan bagi diri sendiri maupun orang lain dengan menjadi seorang wirausaha. Pemilihan angkatan 2016 dan 2017 dikarenakan kedua angkatan tersebut telah menempuh skripsi dan magang yang selanjutnya memiliki pandangan ketika sudah lulus dari Fakultas Ilmu
7
Administrasi ingin bekerja menjadi entrepreneur atau di perusahaan. Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya, maka penelitian ini mengambil topik: “Pengaruh Locus of Control, Kebutuhan akan Prestasi dan Toleransi Risiko Terhadap Niat Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016 dan 2017 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya)”.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran umum locus of control, kebutuhan akan prestasi, toleransi risiko dan niat berwirausaha? 2. Apakah locus of control memiliki pengaruh terhadap niat berwirausaha? 3. Apakah kebutuhan akan prestasi memiliki pengaruh terhadap niat berwirausaha? 4. Apakah toleransi risiko memiliki pengaruh terhadap niat berwirausaha? 5. Apakah locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko memiliki pengaruh secara simultan terhadap niat berwirausaha?
Tujuan Penelitian Peneliti memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian dengan mengangkat beberapa perumusan masalah. Tujuan dari penelitian ini
8
adalah sebagai berikut : 1. Untuk menjelaskan dan menganalisis gambaran umum dari locus of control, kebutuhan akan prestasi, toleransi risiko dan niat berwirausaha. 2. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha. 3. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap niat berwirausaha. 4. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh toleransi risiko terhadap niat berwirausaha. 5. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh simultan dari locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko terhadap niat berwirausaha.
Kontribusi Penelitian 1. Kontribusi Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian empiris pada penelitian selanjutnya yang memiliki tema entrepreneur sebagai bahan dalam tambahan informasi yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian bagi pihak lain. 2. Kontribusi Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi mahasiswa yang memiliki niat berwirausaha dengan
9
variabel locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko
Sistematika Pembahasan Sistematika
pembahasan
diperlukan
untuk
membantu
dalam
menjelaskan serta memahami isi penelitian secara sistematis yang susunannya sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah yang berkaitan dengan judul skripsi, tujuan penelitian, kontribusi penelitian serta sistematika penulisan yang memuat garis besar dari keseluruhan isi skripsi.
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA Bab ini memuat tentang kajian empiris, kajian teoritis yang terdiri dari berbagai teori yang mendukung untuk dijadikan landasan ilmiah
yang
berkaitan
dengan
judul
dan
keseluruhan
permasalahan penelitian yang terdiri dari locus of control, kebutuhan akan prestasi, toleransi risiko dan niat berwirausaha. Pada kajian pustaka ini juga menjelaskan hubungan antar variabel, model hipotesis dari komponen penelitian diatas. BAB III
: METODE PENELITIAN Bab metode penelitian menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan peneliti terdiri dari jenis penelitian yang digunakan, lokasi penelitian, konsep, variabel,
10
definisi operasional, skala pengukuran, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, uji instrumen penelitian, dan teknik analisis data. BAB IV
: HASIL PEMBAHASAN Pembahasan dalam bab ini merupakan penjelasan dari penelitian yang berisi gambaran umum tentang objek penelitian, penyajian data dan pengujian hipotesis serta pembahasan masalah.
BAB V
: PENUTUP Pembahasan dalam bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran-saran yang dapat diberikan atas permasalahan yang ada.
1
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu 1.
Bustan (2014) Penelitian Bustan yang berjudul “Pengaruh Prestasi, Locus of Control, Resiko, Toleransi Ambiguitas, Percaya Diri dan Inovasi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa”. Penelitian ini difokuskan pada faktor psikologis yang menentukan latar belakang mahasiswa untuk menjadi wirausaha. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kebutuhan akan prestasi, locus of control, risiko, toleransi ambiguitas, kepercayaan diri, inovasi berusaha menarik minat mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode survei untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Sampel adalah mahasiswa yang telah kehabisan semua program kewirausahaan departemen oleh 93 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive random sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner menggunakan analisis regresi berganda menggunakan SPSS 19 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara prestasi, locus of control, risiko, toleransi, kepercayaan diri dan inovasi dengan minat berwirausaha. Kemudian, secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan prestasi belajar dengan minat berwirausaha. Tidak ada efek signifikan dari locus of control dengan minat berwirausaha. Ada
11
12
pengaruh signifikan risiko dengan minat berwirausaha. Tidak ada pengaruh signifikan toleransi dengan minat berwirausaha. Ada pengaruh signifikan rasa percaya diri dengan minat berwirausaha. Ada pengaruh signifikan inovasi dengan minat berwirausaha. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kewirausahaan harus semakin meningkatkan kepedulian kepada siswa agar semangat kewirausahaan lebih baik. 2.
Habib dan Rahyuda (2015) Penelitian yang dilakukan oleh Habib dan Rahyuda ini berjudul “Pengaruh Efikasi Diri, Kebutuhan akan Prestasi dan Keberanian Mengambil Risiko Terhadap Niat Berwirausaha Mahasiswa”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung efikasi diri dan kebutuhan akan prestasi terhadap niat berwirausaha mahasiswa dan pengaruh tidak langsung melalui keberanian mengambil risiko dalam mempengaruhi niat berwirausaha mahasiswa FEB Unud yang belum menempuh matakuliah kewirausahaan. Sampel berjumlah 120 mahasiswa dengan metode proportionate stratified random sampling menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian efikasi diri dan kebutuhan akan prestasi memiliki pengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap niat berwirausaha. Variabel intervening keberanian mengambil risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha. Berikutnya pengaruh tidak langsung efikasi diri dan kebutuhan akan prestasi, memiliki pengaruh positif dan signifikan karena nilai koefisien tidak langsung lebih besar dari nilai koefisien langsung.
13
3.
Karabulut (2016) Penelitian yang dilakukan oleh Karabulut ini berjudul “Personality Traits on Entrepreneurial Intention”. Locus of control internal, kebutuhan untuk berprestasi, toleransi risiko dan kewirausahaan. Kewirausahaan adalah dimensi dari sifat kepribadian yang mengarahkan seseorang untuk mengembangkan
niat
wirausaha.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengeksplorasi efek kepribadian niat wirausaha. Penulis terinspirasi dari studi Orman (2009). Penelitian ini dilakukan pada 480 mahasiswa pascasarjana Turki. Analisis faktor dan analisis regresi berganda dilakukan untuk data. Ditemukan bahwa ciri-ciri kepribadian memiliki efek positif pada niat kewirausahaan. 4.
Ermawati dkk (2017) Penelitian yang dilakukan oleh Ermawati dkk ini berjudul “Pengaruh Need for Achivement dan Locus of Control Terhadap Intensi Berwirausaha Melalui Sikap Siswa Kelas XII SMK Negeri Se-Kota Semarang”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh need for achivement dan locus of control terhadap Intensi berwirausaha baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sikap sebagai variabel intervening. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri se Kota Semarang dengan sampel berjumlah 370 responden. Hasil penelitian menunjukan (1) need for achivement
berpengaruh positif terhadap intensi berwirausaha sebesar
21,9% (2)
locus of control
berpengaruh positif terhadap intensi
berwirausaha sebesar 30,8% (3) Sikap berpengaruh positif terhadap intensi
14
berwirausaha sebesar 7,5% (4) need for achivment terhadap sikap sebesar 33,6% (5)
berpengaruh positif
locus of control berpengaruh positif
terhadap sikap sebesar 22,7%. 5.
Nizma dan Siregar (2018) Penelitian yang dilakukan oleh Nizma dan Siregar ini berjudul “Analisis Pengaruh Locus of Control, Need for Achivement, dan Risk Tasking Terhadap Intensi Berwirausaha Alumni Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh locus of control, need for achievement
dan
risk
taking
against
intellectual
entrepreneurship
Mahasiswa Alumni Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Teori yang digunakan adalah teori manajemen sumber daya manusia dan kewirausahaan terkait dengan locus of control, need for achievement, risk taking, dan intensi entrepreneurship. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian ini adalah explanatory. Jumlah sampel yang digunakan adalah 98 responden. Penelitian ini menggunakan metode accidental sampling. Analisis data menggunakan model regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel locus of control, need for achievement dan risk taking secara simultan mempengaruhi intensi entrepreneurship mahasiswa jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Secara parsial, variabel locus of control, need for achievement dan risk taking berpengaruh signifikan terhadap intensi entrepreneurship siswa jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan dan variabel yang paling
15
dominan mempengaruhi minat wirausaha adalah variabel risk taking.
Tabel 2.1 Pemetaan Penelitian Terdahulu Tujuan No Penelitian Variabel/Indikator Penelitian 1. Bustan (2014) Tujuan locus of control, Penelitian yang penelitian risiko, toleransi, berjudul untuk kepercayaan diri “Pengaruh mengetahui dan inovasi Prestasi, Locus pengaruh of Control, kebutuhan Resiko, akan prestasi, Toleransi locus of Ambiguitas, control, Percaya Diri dan risiko, Inovasi toleransi Terhadap Minat ambiguitas, Berwirausaha kepercayaan Mahasiswa” diri, inovasi berusaha menarik minat mahasiswa.
16
Metode Analisis Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan metode survei untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive random sampling
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara prestasi, locus of control, risiko, toleransi, kepercayaan diri dan inovasi dengan minat berwirausaha. Kemudian, secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan prestasi belajar dengan minat berwirausaha. Tidak ada efek signifikan dari locus of control
17
Lanjutan Tabel 2.1 Pemetaan Penelitian Terdahulu Tujuan No Penelitian Variabel/Indikator Penelitian
2.
Habib dan Rahyuda (2015) Penelitian yang berjudul “Pengaruh Efikasi Diri, Kebutuhan akan Prestasi
Penelitian ini Efikasi bertujuan Kebutuhan untuk Prestasi mengetahui Keberanian pengaruh langsung
Metode Analisis
Diri, Metode akan proportionate dan stratified random sampling menggunakan analisis
Hasil Penelitian dengan minat berwirausaha. Ada pengaruh signifikan risiko dengan minat berwirausaha. Tidak ada pengaruh signifikan toleransi dengan minat berwirausaha. Ada pengaruh signifikan rasa percaya diri dengan minat berwirausaha. Ada pengaruh signifikan inovasi dengan minat berwirausaha. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kewirausahaan harus semakin meningkatkan kepedulian kepada siswa agar semangat kewirausahaan lebih baik. Hasil penelitian efikasi diri dan kebutuhan akan prestasi memiliki pengaruh positif dan signifikan secara langsung
18
Lanjutan Tabel 2.1 Pemetaan Penelitian Terdahulu Tujuan Metode No Penelitian Variabel/Indikator Penelitian Analisis dan Keberanian efikasi diri dan jalur (path Mengambil kebutuhan analysis). Risiko akan prestasi Terhadap Niat terhadap niat Berwirausaha berwirausaha Mahasiswa” mahasiswa dan pengaruh tidak langsung melalui keberanian mengambil risiko dalam mempengaruhi niat berwirausaha mahasiswa FEB Unud yang belum menempuh matakuliah kewirausahaan
Hasil Penelitian terhadap niat berwirausaha. Variabel intervening keberanian mengambil risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha. Berikutnya pengaruh tidak langsung efikasi diri dan kebutuhan akan prestasi, memiliki pengaruh positif dan signifikan karena nilai koefisien tidak langsung lebih besar dari nilai koefisien langsung.
19
Lanjutan Tabel 2.1 Pemetaan Penelitian Terdahulu Tujuan No Penelitian Variabel/Indikator Metode Analisis Penelitian 3. Karabulut Locus of Control Analisis Regresi Tujuan (2016) Berganda penelitian ini (X1) “Personality adalah untuk Traits on mengetahui Need for Entrepreneurial mengeksplorasi Achievement Intention”. efek (X2) kepribadian niat wirausaha. Risk Tolerance (X3) 4.
Ermawati dkk (2017) “Pengaruh Need for Achivement dan Locus of Control Terhadap Intensi Berwirausaha Melalui Sikap Siswa Kelas XII SMK Negeri SeKota Semarang”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh need for achivement dan locus of control terhadap Intensi berwirausaha baik secara langsung maupun tidak
Entrepreneurial Need for Achivement dan Locus of Control
Metode proportionate stratified random sampling
Hasil Penelitian Mengungkapkan bahwa data tersebut pantas untuk diselidiki. Karena nilai KMO mengungkapkan bahwa ada korelasi sempurna antara variabel, maka analisis faktor dapat dilakukan. Hasil uji Bartlett 0,000 menunjukkan bahwa variabel sesuai untuk faktor analisis. Nilai alpha variabel Cronbach yang independen dapat diterima. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri se Kota Semarang dengan sampel berjumlah 370 responden. Hasil penelitian menunjukan (1) need for achivment berpengaruh positif terhadap intensi
20
Lanjutan Tabel 2.1 Pemetaan Penelitian Terdahulu Tujuan No Penelitian Variabel/Indikator Penelitian langsung melalui sikap sebagai variabel intervening
5.
Nizma dan Siregar (2018) “Analisis Pengaruh Locus of Control, Need for Achivement, dan Risk Tasking Terhadap Intensi Berwirausaha Alumni
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh locus of control, need for achievement dan risk taking against
Locus of Control, Need for Achivement, dan Risk Tasking
Metode Analisis
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian ini adalah explanatory. Jumlah sampel yang digunakan adalah 98 responden.
Hasil Penelitian berwirausaha sebesar 21,9% (2) locus of control berpengaruh positif terhadap intensi berwirausaha sebesar 30,8% (3) Sikap berpengaruh positif terhadap intensi berwirausaha sebesar 7,5% (4) need for achivment berpengaruh positif terhadap sikap sebesar 33,6% (5) locus of control berpengaruh positif terhadap sikap sebesar 22,7%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel locus of control, need for achievement dan risk taking secara simultan mempengaruhi intensi entrepreneurship mahasiswa jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Secara parsial, variabel locus of control, need for achievement dan risk taking berpengaruh signifikan terhadap intensi entrepreneurship siswa
21
Lanjutan Tabel 2.1 Pemetaan Penelitian Terdahulu Tujuan No Penelitian Variabel/Indikator Penelitian Mahasiswa intellectual Jurusan entrepreneur Akuntansi ship Politeknik Mahasiswa Negeri Alumni Medan”. Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan
Metode Analisis Penelitian ini menggunakan metode accidental sampling. Analisis data menggunakan model regresi linier berganda
Hasil Penelitian jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan dan variabel yang paling dominan mempengaruhi minat wirausaha adalah variabel risk taking.
Kajian Teoritis 1.
Locus of Control
a.
Pengertian Locus of Control Konsep tentang internal locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter (1966 dalam Hansemark, 2003)
internal locus of control
merupakan salah satu variabel kepribadian (personality), yang didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap mampu tidaknya mengontrol nasib (destiny) sendiri. Sedangkan internal locus of control menurut Kreitner dan Kinicki dalam (Wiriani, dkk. 2013), terdiri dari dua konstruk yaitu internal dan eksternal, di mana internal locus of control apabila seseorang meyakini bahwa apa yang terjadi selalu berada dalam kontrolnya dan dia selalu mengambil peran serta bertanggung jawab dalam setiap pengambilan keputusan, sedangkan external locus of control apabila seseorang meyakini bahwa kejadian dalam hidupnya berada di luar kontrolnya. Menurut (Basrowi, 2014:18) locus of control internal adalah individu yang memiliki insiatif tinggi, suka bekerja keras, berusaha mengatasi masalah dengan mencari akar penyebabnya secara efektif. Locus of control mewakili sejauh mana individu percaya bahwa mereka prestasi tergantung pada perilaku mereka sendiri. Individu yang sesuai mempertimbangkan bahwa pencapaian tujuan atau sasaran lebih tergantung pada kemampuan dan kemampuan mereka sendiri tindakan, bukan keberuntungan atau upaya orang lain (Kuip dan Verheul, 2003).
23
Menurut Ghufron & Risnawita, (2016:65) konsep mengenai locus of control ini berasal dari teori konsep diri yang memberikan gambaran pada keyakinan seseorang mengenai sumber penentu perilakunya. Menurut Santrock (2014:183) bahwa locus of control adalah derajat yang menentukan atribusi individu atas keberhasilan atau kegagalan disebabkan oleh faktorfaktor internal atau eksternal yang mempengaruhi harga diri seseorang. Menurut Suparno (2011:98) locus of control adalah cara bagi seseorang mempersepsi dan meletakkan hubungan antara perilaku dirinya dengan konsekuensi-konsekuensi dan apakah ia menerima tanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki locus of control beranggapan bahwa keberhasilan dan kegagalan dalam merintis usaha merupakan dampak dari perbuatannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab yang besar dan berjuang untuk memperoleh apa yang diinginkan dalam kegiatan bisnisnya. b.
Dimensi Locus of Control Rotter (1966) menyatakan bahwa dimensi locus of control internal external berfokus pada strategi pencapaian tujuan tanpa memperhatikan asal tujuan tersebut. Bagi seseorang yang mempunyai locus of control internal akan memandang dunia sebagai sesuatu yang dapat diramalkan, dan perilaku individu turut berperan di dalamnya. Pada individu yang mempunyai locus of control external akan memandang dunia sebagai sesuatu yang tidak dapat diramalkan, demikian juga dalam mencapai tujuan sehingga perilaku individu tidak akan mempunyai peran di dalamnya.
24
Individu yang mempunyai locus of control external diidentifikasikan lebih banyak menyandarkan harapannya untuk bergantung pada orang lain dan lebih banyak mencari dan memilih situasi yang menguntungkan. Sementara itu individu yang mempunyai locus of control internal diidentifikasikan lebih banyak menyandarkan harapannya pada diri sendiri dan diidentifikasikan juga lebih menyenangi keahlian-keahlian dibanding hanya situasi yang menguntungkan. Hasil yang dicapai locus of control internal dianggap berasal dari aktifitas dirinya. Sedangkan pada individu locus of control eksternal menganggap bahwa keberhasilan yang dicapai dikontrol dari keadaan sekitarnya. c.
Faktor - faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Locus of Control Pembentukan locus of control sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini tidak lepas dari peran keluarga terutama orang tua ketika masa-masa awal perkembangan. Menurut Monks (1982) pembentukan locus of control tergantung dari : 1) Stimulus Jika seseorang kekurangan stimulus dari lingkungan maka hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami deprivasi persepsual (tidak memperoleh stimulus yang memadai). 2) Respon Memberikan respon dan reaksi pada saat-saat yang tepat terhadap tingkah laku seseorang dapat memberikan pengaruh yang penting terhadap rasa diri seseorang.
25
Aspek ini sangat berpengaruh dalam pembentukan locus of control internal atau eksternal pada seseorang, karena ketika lingkungan selalu merespon perilaku seseorang maka mereka merasa bahwa dirinyalah yang menguasai reinforcement. Pernyataan tersebut telah dikemukakan pertama kali oleh Julian Rotter yang menyatakan bahwa lingkungan memberikan respon atau reaksi pada saat yang tepat terhadap tingkah laku individu, maka dapat memberikan pengaruh yang penting pada persepsi individu terhadap dirinya. Karena individu memperoleh respon terhadap tingkah lakunya, maka ia merasa bahwa tingkah lakunya tersebut dapat mengakibatkan sesuatu dalam lingkungannya. Hal ini dapat menimbulkan motif yang dipelajari yang disebut dengan locus of control internal begitu sebaliknya untuk locus of control eksternal (Marga, 2000). 2.
Kebutuhan akan Prestasi
a.
Pengertian Kebutuhan akan Prestasi Konsep kebutuhan akan prestasi pertama kali oleh McClelland di akhir 1950-an dan awal 1960-an McClelland berpendapat bahwa Menurut McClelland seseorang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi akan memiliki keinginan yang kuat untuk mengerjakan tugas-tugas yang menantang, memiliki tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang dikerjakan dan pada saat selesai dalam mengerjakan suatu pekerjaan, seseorang tersebut menginginkan umpan balik atau feedback. Seseorang dengan kebutuhan akan prestasi yang tinggi memiliki keinginan kuat untuk sukses dan sebagai konsekuensinya akan memiliki
26
perilaku entrepreneurial (McClelland, 1965 dalam Hansemark, 2003). Lebih lanjut menurut McCelland mendefinisikan kebutuhan akan prestasi yaitu usaha untuk menjadi lebih baik, menjadi sukses dan merasa berkompeten, menurutnya kebutuhan akan prestasi memberikan energi yang positif untuk bertindak atau berperilaku dengan percaya diri sesuai dengan situasi yang dihadapi. Kebutuhan akan prestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi
(Suhandana
dalam
Suryana,
2003).
Individu-individu
yang
mempunyai kebutuhan akan prestasi yang tinggi cenderung menetapkan sasaran yang cukup sulit dan mengambil keputusan yang lebih berisiko (Grifffin & Moorhead, 2013). Sumarsono (2010) kebutuhan akan prestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan kewiraswastaan. Hal ini menandai para pemiliknya sebagai orang yang tidak mengenal menyerah di dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan sendiri. Masykur (2004) dan Winardi (1994) menyatakan bahwa wirausaha yang berhasil mempunyai standar kebutuhan akan prestasi yang tinggi. Potensi kewirausahaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut: a. Kemampuan inovatif b. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity) c. Keinginan untuk berprestasi d. Kemampuan perencanaan realistis e. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan f. Objektivitas
27
g. Tanggung jawab pribadi h. Kemampuan beradaptasi (Flexibility) i. Kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator j. Tingkat komitmen tinggi (survival) b.
Dimensi Kebutuhan akan Prestasi Riipinen (1994) dimensi kebutuhan akan prestasi yang mengacu pada pencapaian tugas atau tujuan yang kuat dan obsesi yang berorientasi pada pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan. Baidul & Mia, (2006) mencatat individu yang memiliki kebutuhan tinggi untuk pencapaian peduli melakukan pekerjaan yang lebih baik dan ingin umpan akurat. McClelland kebutuhan akan prestasi sebagai keinginan seorang individu untuk meningkatkan, atau mempertahankan pada kemampuannya tingkat tinggi dalam kegiatan tertentu (Berry & Houston, 1993). Lebih lanjut McClelland (1987) menemukan dari berbagai indikasi individu dengan kebutuhan akan prestasi yang tinggi lebih memilih mengambil resiko yang memiliki peluang sukses. Individu dengan kebutuhan akan prestasi memiliki keinginan yang kuat untuk mengambil tanggung jawab pribadi untuk melaksanakan tugas, cenderung untuk menetapkan tujuan yang sulit, dan memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan umpan balik bagi kinerjanya. Individu dengan kebutuhan akan prestasi tinggi mengandalkan kepercayaan dalam usaha sendiri dan juga sebuah keyakinan bahwa hasil yang baik disebabkan oleh usaha yang telah dilakukan.
28
c.
Faktor - faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kebutuhan akan Prestasi Beberapa orang mempunyai dorongan yang kuat sekali untuk berhasil. Mereka bergulat untuk prestasi pribadi bukannya untuk ganjaran sukses itu semata-mata. Mereka mempunyai hasrat untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih efisien dari pada yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya, David McClelland dalam Mangkunegara (2005) mengemukakan 6 (enam) faktor orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu: (1) Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi, (2) Berani mengambil dan memikul resiko, (3) Memiliki tujuan realistik, (4) Memiliki rencana kerja yang
menyeluruh
dan
berjuang
untuk
merealisasikan
tujuan,
(5)
Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan, dan (6) Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan. 3.
Toleransi Risiko
a.
Pengertian Toleransi Risiko Menurut Basrowi (2014) toleransi risiko adalah wirausaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Menurut Basrowi (2014) kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari: a. Keyakinan pada diri sendiri b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
29
c. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitis Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003). Pengambilan keputusan pelaku bisnis atau seorang entrepreneur sebaiknya mempertimbangkan tingkat toleransi akan adanya resiko. Seorang entrepreneur dapat dikatakan risk averse (menghindari resiko) dimana mereka hanya mau mengambil peluang tanpa resiko, dan seorang entrepreneur dikatakan risk lover (menyukai resiko) dimana mereka mengambil peluang dengan tingkat resiko yang tinggi. Praag dan Cramer (2002) secara eksplisit mempertimbangkan peran resiko dalam pengambilan keputusan seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur. Douglas dan Shepherd (1999) menggunakan resiko yang telah diantisipasi untuk memprediksi keinginan seseorang untuk menjadi entrepreneur, dinyatakan “semakin toleran seseorang dalam menyikapi suatu resiko, semakin besar insentif orang tersebut untuk menjadi entrepreneur.” Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam berwirausaha. Entrepreneur yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Yuyun Wirasasmita (2003) seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik.
30
b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Toleransi Risiko Menurut (Akintoye & Macleod, 1996) faktor toleransi risiko tergantung persepsi terhadap kepercayaan seseorang, kelakuan penilainan dan perasaan dan juga termasuk faktor-faktor pendukungnya, antara lain latar belakang pendidikan, pengalaman praktis di lapangan, karakteristik individu, kejelasan informasi, dan pengaruh lingkungan sekitar. Keberanian diri dalam pengambilan risiko sangat diperlukan oleh seseorang, karena toleransi akan risiko sulit untuk mengetahui keuntungan maupun kerugian. Disamping itu, selain menimbang toleransi akan risiko, wirausahawan juga harus membuat perencanaan yang matang (Alma, 2016:54) 4. a.
Niat wirausaha Pengertian Niat Berwirausaha Entrepreneurial intention atau niat kewirausahaan dapat diartikan sebagai langkah awal dari suatu proses pendirian sebuah usaha yang umumnya bersifat jangka panjang (Lee & Wong, 2004). Menurut Krueger (1993), niat kewirausahaan mencerminkan komitmen seseorang untuk memulai usaha baru dan merupakan isu sentral yang perlu diperhatikan dalam memahami proses kewirausahaan pendirian usaha baru. Menurut Katz & Gartner dalam Indarti & Rostiani (2008) intensi kewirausahaan diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha. Intensi adalah harapan-harapan, keinginankeinginan, ambisi-ambisi, cita-cita, rencana-rencana atau sesuatu yang harus diperjuangkan seseorang dimasa depan. Intensi berkaitan dengan indikasi
31
akan seberapa susah seseorang mencoba untuk memahami, seberapa besar usaha seseorang dalam merencanakan sesuatu, untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Hisrich, Peters & Shepherd, 2010). Santoso (1939) menegaskan niat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami. Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa niat merupakan kesadaran seseorang yang dapat menimbulkan adanya keinginan. Keinginan yang timbul dalam diri individu tersebut dinyatakan dengan suka atau tidak suka, senang atau tidak senang terhadap sesuatu obyek atau keinginan yang akan memuaskan kebutuhan. b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Niat Berwirausaha Theory Planned of Behavior (TPB) yaitu keyakinan atau sikap berperilaku, norma subjektif dan kontrol perilaku. Terbentuknya intensi dapat diterangkan dengan teori perilaku terencana yang mengasumsikan manusia selalu mempunyai tujuan dalam berperilaku (Fisbein & Ajzen, 1975). Teori ini menyebutkan bahwa intensi adalah fungsi dari tiga determinan dasar, yaitu: a) Sikap berperilaku yang merupakan dasar bagi pembentukan intensi. Di dalam sikap terhadap perilaku terdapat dua aspek pokok, yaitu : keyakinan individu bahwa menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan menghasilkan akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu, dan merupakan
32
aspek pengetahuan individu tentang obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal yang belum tentu sesuai dengan kenyataan. Semakin positif keyakinan individu akan akibat dari suatu obyek sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap obyek sikap tersebut, demikian pula sebaliknya (Fisbein & Ajzen, 1975). Evaluasi akan berakibat perilaku penilaian yang diberikan individu terhadap tiap-tiap akibat atau hasil yang diperoleh oleh individu. Apabila menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu, evaluasi atau penilaian ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Dalam beberapa penelitian kewirausahaan sikap berwirausaha dioperasionalkan dalam toleransi risiko, dan berani menghadapi rintangan. b) Norma subjektif, yaitu keyakinan individu akan norma, orang sekitarnya dan motivasi individu untuk mengikuti norma tersebut. Di dalam norma subjektif terdapat dua aspek pokok yaitu : keyakinan akan harapan, harapan norma referensi, merupakan pandangan pihak lain yang dianggap penting oleh individu yang menyarankan individu untuk menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu serta motivasi kesediaan individu untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan pendapat atau pikiran pihak lain yang dianggap penting bahwa individu harus atau tidak harus berperilaku. c) Kontrol perilaku, yang merupakan dasar bagi pembentukan kontrol perilaku yang dipersepsikan. Kontrol perilaku yang dipersepsi merupakan persepi terhadap kekuatan faktor-faktor yang mempermudah atau
33
mempersulit suatu perilaku. Dalam beberapa penelitian kewirausahaan, kontrol perilaku dioperasionalkan dalam bentuk efikasi diri. Niat untuk melakukan perilaku adalah kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Niat ini ditentukan oleh sejauh mana individu memiliki sikap positif pada perilaku tertentu, dan sejauh mana kalau dia memilih untuk melakukan perilaku tertentu itu dia mendapat dukungan dari orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya.
C. Hubungan antar Variabel Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko berpengaruh terhadap niat berwirausaha. Dengan pemaparan tersebut terdapat tiga bentuk hubungan yang tercipta yaitu hubungan locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko terhadap niat berwirausaha. Berikut adalah hubungan diantara variabelvariabel tersebut: 1. Hubungan locus of control terhadap niat berwirausaha Locus of control merupakan variabel kepribadian yang berkaitan dengan harapan umum seseorang terhadap kemampuan untuk mengkontrol peristiwa-peristiwa
dalam
kehidupan
(Chairy,
2011).
Berwirausaha
merupakan suatu kegiatan yang memiliki resiko kerugian. Untuk menurunkan resiko kerugian tersebut perlu melakukan perencanaan, dan evaluasi sebagai bagian dari adaptasi terhadap lingkungan bisnis.
34
Locus of control berperan penting untuk menggerakkan aktifitas seseorang dalam merespon lingkungan bisnis. Locus of control terdiri dari 2 yaitu internal locus of control dan eksternal locus of control. Orang internal locus of control, mereka percaya bahwa dirinya yang dapat mempengaruhi lingkungan sedangkan eksternal locus of control mereka percaya bahwa lingkungan yang mempengaruhi mereka. Dengan kepribadian locus of control, wirausaha ingin mengontrol dan adaptasi lingkungan agar tidak mengalami kerugian. Indikator locus of control dalam penelitian Chairy (2011) adalah mencapai tujuan melalui yang superior, membangun bisnis baru, mencapai kesuksesan dalam tiap usaha yang dilakukan. Locus of control merupakan ukuran kepercayaan seseorang pada kemampuan
dan
keahlian
mereka
yang
dapat
digunakan
mengendalikan lingkungan melalui tindakan yang mereka
untuk lakukan.
Brockhaus dan Horwitz (1986) menyatakan bahwa kepercayaan seseorang dapat mempersepsikan hasil dari suatu peristiwa atau perilaku mereka dalam mengkontrol diri mereka sendri. Locus of control merupakan karakteristik kepribadian yang menunjukkan tingkat perasaan kontrol diri seseorang. 2. Hubungan kebutuhan akan prestasi terhadap niat berwirausaha McClelland (1961, 1971) telah memperkenalkan konsep kebutuhan akan prestasi sebagai salah satu motif psikologis. Kebutuhan akan prestasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan watak yang memotivasi seseorang untuk menghadapi tantangan untuk mencapai kesuksesan dan keunggulan (Lee, 1997: 103). Lebih lanjut, McClelland (1976) menegaskan bahwa
35
kebutuhan akan prestasi sebagai salah satu karakteristik kepribadian seseorang yang akan mendorong seseorang untuk memiliki intensi kewirausahaan. Hasil penelitian dari Scapinello (1989) menunjukkan bahwa seseorang dengan tingkat kebutuhan akan prestasi yang tinggi kurang dapat menerima kegagalan daripada mereka dengan kebutuhan akan prestasi rendah. Dengan kata lain, kebutuhan akan prestasi berpengaruh pada atribut kesuksesan dan kegagalan. Sejalan dengan hal tersebut, Sengupta dan Debnath (1994) dalam penelitiannya di India menemukan bahwa kebutuhan akan prestasi berpengaruh besar dalam tingkat kesuksesan seorang wirausaha. Lebih spesifik, kebutuhan akan prestasi juga dapat mendorong kemampuan pengambilan keputusan dan kecenderungan untuk mengambil risiko seorang wirausaha. Semakin tinggi kebutuhan akan prestasi seorang wirausaha, semakin banyak keputusan tepat yang akan diambil. Wirausaha dengan kebutuhan akan prestasi tinggi adalah pengambil risiko yang moderat dan menyukai hal-hal yang menyediakan balikan yang tepat dan cepat. 3. Hubungan toleransi risiko terhadap niat berwirausaha Faktor-faktor internal yang dapat mendorong
entrepreneurial
intention seseorang antara lain adalah risk tolerance, keberhasilan diri, kebebasan dalam bekerja, dan lingkungan keluarga (Oktarilis, 2012). Sejalan yang dikatakan oleh (Meredith, dkk., 2002) bahwa salah satu ciri wirausaha adalah keberanian dalam mengambil risiko dan menyukai tantangan dan memiliki inisiatif tinggi. Kecenderungan dalam risk tolerance merupakan
36
salah satu dari sifat atau karakteristik yang ada pada wirausaha. Beberapa ahli mengklasifikasi kecenderungan risk tolerance sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wirausaha (Wijaya, dkk., 2013). Barbosa dkk., (2007) menyatakan bahwa individu dengan keberanian mengambil risiko yang tinggi memiliki niat berwirausaha lebih tinggi. Menurut Ertuna dan Gurel (2010) menyatakan bahwa kecenderungan mengambil risiko dan kemandirian keluarga menunjukkan niat besar untuk mereka memulai bisnis sendiri. Mahesa (2012) menjelaskan bahwa toleransi akan resiko berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa. Toleransi akan risiko adalah seberapa besar kreativitas serta kemampuan seseorang dalam menyelesaikan besar kecilnya suatu risiko yang diambil untuk mendapatkan penghasilan yang diharapkan (Pratiwi, 2013). Keberanian mengambil risiko dapat menjadi motivasi seseorang terhadap minat berwirausaha. Apabila semakin besar seseorang pada kemampuan diri sendiri,
semakin
besar
pula
keyakinannya
terhadap
kesanggupan
mendapatkan hasil dari keputusannya dan semakin besar keyakinannya untuk mencoba apa yang dilihat orang lain beresiko. Segalet dkk, (2005:53) membuktikan bahwa variabel toleransi akan risiko, dirasakan secara signifikan mempengaruhi keinginan untuk berwirausaha.
37
Kerangka Model Konseptual dan Model Hipotesis 1.
Model Konsep Kerangka konseptual dijadikan acuan dasar dalam penelitian. Penentuan model konseptual didasarkan pada rumusan masalah dan teoriteori yang sudah dijelaskan. Model konseptual yang dikembangkan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Sikap Niat berwirausaha
Kontrol perilaku
2.
Gambar 2.1 Model Konseptual Model Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian. Jawaban sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui analisis data. Berdasarkan perumusan masalah dari tinjauan penelitian yang ada, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : H4 Locus of Control
Kebutuhan akan Prestasi
Toleransi Risiko
Niat Berwirausaha
38
Gambar 2.2 Model Hipotesis Keterangan: : Pengaruh Parsial : Pengaruh Simultan 3.
Rumusan Hipotesis Berdasarkan model hipotesis diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1
: Diduga locus of control secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap niat berwirausaha H2
: Diduga kebutuhan akan prestasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha
H3
: Diduga toleransi risiko secara parsial berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha
H4
: Diduga locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko secara simultan berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis explanatory research atau penelitian penjelasan. Pemilihan jenis penelitian explanatory research dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sebab akibat antar variabel yang menjelaskan suatu fenomena tertentu (Zulganef, 2013). Apa yang akan dijelaskan pada penelitian ini adalah hubungan antara pengaruh locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko terhadap niat berwirausaha serta menguji hipotesis. Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif, sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Sugiyono (2016) bahwa penelitian kuantitatif merupakan metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Hasil penelitian ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.
B. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Brawijaya yang terletak di Kota Malang dengan alamat Jalan MT. Haryono 163 Kecamatan 39
40
Lowokwaru Kota Malang Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Universitas Brawijaya sebagai lokasi penelitian didasari oleh adanya Fakultas Ilmu Administrasi, dengan jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang ditawarkan di Universitas Brawijaya. Hal ini dapat dikaitkan dengan penelitian yang ingin diteliti dalam hal pengaruh locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko terhadap niat berwirausaha pada mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016 dan 2017 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
C. Konsep, Variabel, Definisi Operasional, Skala Pengukuran 1.
Konsep Konsep menurut Simamora (2004) adalah konsep sejumlah penelitian general tentang istilah, simbol, objek, keadaan, situasi, atau perilaku tertentu. Dengan kata lain, konsep merupakan definisi yang bersifat abstrak yang menggambarkan objek penelitian, karena sifatnya yang abstrak maka fenomena atau variabel-variabel yang diteliti perlu dijabarkan agar lebih dapat di mengerti. Konsep-konsep tersebut diciptakan dengan menggolongkan dan mengelompokkan objek-objek yang mempunyai ciri yang sama. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh letak kendali diri (locus of control) (X1), kebutuhan akan prestasi (X2) dan toleransi risiko (X3) terhadap niat berwirausaha (Y).
41
a. Locus Of Control Julian Rotter dalam Suwarsi & Budianti (2009) menyatakan bahwa locus of control adalah persepsi individu mengenai sebab utama terjadinya suatu kejadian dalam hidupnya, dapat diartikan juga sebagai keyakinan individu mengenai kontrol dalam hidupnya, dimana dalam suatu kejadian individu yang satu menganggap keberhasilan yang telah dicapainya merupakan hasil usaha dan kemampuannya sendiri, sedangkan individu yang lain menganggap bahwa keberhasilan yang telah diperolehnya karena adanya keberuntungan semata. Sejalan dengan pendapat Rotter, locus of control menurut Hiriyappa (2009: 72) mengacu pada keyakinan seseorang bahwa apa yang terjadi adalah karena kendali dirinya yaitu internal atau di luar kendali dirinya yaitu eksternal. Menurut Dayakisni & Yuniardi (2008) locus of control adalah kondisi bagaimana seseorang memandang perilaku diri mereka sebagai hubungan mereka dengan orang lain serta lingkungannya. b. Kebutuhan akan Prestasi McCelland dalam Larsen & Buss (2002) mendefinisikan kebutuhan akan prestasi adalah usaha untuk menjadi lebih baik, menjadi sukses dan merasa berkompeten. Lebih lanjut menurutnya kebutuhan akan prestasi akan memberikan energi yang positif untuk bertindak atau berperilaku secara percaya diri sesuai dengan situasi yang dihadapi. Pendapat lain mengatakan bahwa kebutuhan akan prestasi adalah motif yang dipelajari yang bertujuan mencapai suatu standar keberhasilan dan keunggulan pribadi di suatu bidang tertentu (Wade & Tavris, 2008). Kebutuhan akan prestasi juga dapat diartikan
42
sebagai keinginan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan sasaran secara lebih efektif. Individu-individu yang mempunyai kebutuhan akan prestasi yang tinggi cenderung menetapkan sasaran yang cukup sulit dan mengambil keputusan yang lebih berisiko (Grifffin &Moorhead, 2013). c. Toleransi risiko Toleransi akan risiko, merupakan seberapa besar kemampuan dan kreativitas seseorang dalam menyelesaikan besar kecilnya suatu risiko yang diambil untuk mendapatkan penghasilan yang diharapkan. Semakin besar seseorang pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinanya terhadap kesanggupan mendapatkan hasil dari keputusanya dan semakin besar keyakinanya untuk mencoba apa yang dilihat orang lain berisiko. d. Niat Berwirausaha Niat berwirausaha dapat diartikan sebagai langkah awal dari suatu proses pendirian sebuah usaha yang umumnya bersifat jangka panjang (Lee &
Wong,
2004).
Menurut
Krueger
(1993),
niat
kewirausahaan
mencerminkan komitmen seseorang untuk memulai usaha baru dan merupakan isu sentral yang perlu diperhatikan dalam memahami proses kewirausahaan pendirian usaha baru. Mereka yang memilih wirausaha sebagai pilihan mereka, memiliki persepsi tertentu mengenai tingkat kemenarikan karir berwirausaha (career attractiveness), tingkat kelayakan berwirausaha (feasibility) dan keyakinan atas efikasi diri (self-efficay beliefs) untuk memulai usaha (Farzier and Niehm, 2008 dalam Sondari, 2009).
43
2.
Variabel Sugiyono (2016) menerangkan bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Bebas ( Independent) Variabel independen atau biasa disebut dengan variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Malhotra, 2009:242). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah locus of control (X1), kebutuhan akan prestasi (X2) dan toleransi risiko (X3) b. Variabel Terikat (Dependent) Variabel dependen atau biasa disebut dengan variabel terikat adalah suatu variabel yang menjadi akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Malhotra, 2009:242). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah niat berwirausaha (Y)
3.
Definisi Operasional Variabel Menurut Simamora (2004:24) definisi operasional adalah definisi yang spesifik sesuai dengan kriteria pengujian atau pengukuran. Penjelasan variabel di atas adalah definisi operasional yang merupakan semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko terhadap niat
44
berwirausaha diturunkan menjadi item-item pernyataan yang nantinya akan menjadi acuan pertanyaan dalam kuesioner. a. Locus of Control (X1) Item dari locus of control meliputi : 1) Yakin bahwa segala hasil yang telah dicapai karena kemampuan diri sendiri 2) Kepemimpinan sangat bergantung pada kemampuan sendiri 3) Keberhasilan yang terjadi karena hasil dari kerja keras sendiri b. Kebutuhan akan Prestasi (X2) Item dari kebutuhan akan prestasi meliputi : 1) Apabila menghadapi tugas yang cukup sulit tetap mengerjakan dengan sangat baik 2) Berusaha bertanggung jawab dalam pekerjaan 3) Selalu berusaha tampil lebih baik dari orang lain c. Toleransi Risiko (X3) Item dari Toleransi Risiko meliputi : 1) Menyelesaikan pekerjaan dengan memikirkan besar atau kecilnya risiko 2) Memiliki
kemauan
untuk
mengambil
risiko
sesuai
dengan
kemampuan 3) Berani mengambil keputusan saat situasi tidak pasti 4) Berani mengambil risiko saat menginvestasikan uang untuk berwirausaha
45
d. Niat Berwirausaha (Y) Niat berwirausaha dalam penelitian ini merupakan komitmen dan keinginan yang dimiliki oleh individu setelah proses penilaian sebagai pertimbangan dalam menentukan pilihan untuk berwirausaha. Item dari niat berwirausaha meliputi : 1) Memilih karir sebagai wirausaha 2) Lebih suka berwirausaha dari pada bekerja dengan orang lain 3) Memperkirakan akan memulai usaha 1-2 tahun kedepan Tabel 3.1 Definisi Operasional : Konsep, Variabel, Item dan Sumber No
Konsep
Variabel
1.
Attitude toward Locus of behavior (Sikap control) (X1) terhadap perilaku)
2.
Attitude toward Kebutuhan behavior (Sikap akan prestasi terhadap (X2) perilaku)
Sumber Item Karubulut a) Yakin bahwa segala hasil yang telah dicapai (2016) karena kemampuan diri sendiri b) Kepemimpinan sangat bergantung pada kemampuan sendiri c) Keberhasilan yang terjadi karena hasil dari kerja keras sendiri
a) Apabila menghadapi Karubulut tugas yang cukup sulit, (2016) tetap mengerjakan dengan sangat baik b) Selalu bertanggung jawab dalam pekerjaan c) Selalu berusaha tampil lebih baik dari orang lain
46
Lanjutan Tabel 3.1 Operasional Variabel 3. Perceived Toleransi behavior control Risiko (Kontrol Perilaku) (X3)
4.
4.
Entrepreneurial Niat intention (Niat Berwirausaha Berwirausaha) (Y)
a) Menyelesaikan pekerjaan dengan memikirkan besar atau kecilnya risiko b) Memiliki kemauan untuk mengambil risiko sesuai dengan kemampuan c) Berani mengambil keputusan saat situasi tidak pasti d) Berani mengambil risiko saat menginvestasikan uang untuk berwirausaha a) Memilih karir menjadi wirausaha b) Lebih suka berwirausaha daripada bekerja dengan orang lain c) Memperkirakan akan memulai usaha 1-2 tahun kedepan
Karubulut (2016), dan Vemmy (2012)
Karubulut (2016), dan Selcuk (2009)
Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut: sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju (Sekaran, 2006:31)
47
Tabel 3.2 Penentuan Skor Jawaban Responden No 1
Skala Sikap Sangat Setuju (SS)
Nilai 5
2
Setuju (S)
4
3
Ragu-Ragu (RR)
3
4
Tidak Setuju (TS)
2
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber: Sekaran (2006:32)
D. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016 dan 2017 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Jumlah populasi dalam penelitian ini berdasarkan sumber data dari kemahasiswaan Fakultas Ilmu Administrasi yaitu sebesar 1305 mahasiswa. Dengan jumlah mahasiswa program studi administrasi bisnis angkatan 2016 dan 2017 sebanyak 747 mahasiswa dan mahasiswa program studi administrasi publik angkatan 2016 dan 2017 sebanyak 558 mahasiswa.
Tabel 3.3 Laporan Rekapitulasi Akademik
48
No
Fakultas
Program Studi
Angkatan
Status
Jumlah Mahasiswa
1
S1-FIA
Administrasi Bisnis
2016
Aktif
449
2
S1-FIA
Administrasi Bisnis
2017
Aktif
298
3
S1-FIA
Administrasi Publik
2016
Aktif
312
4
S1-FIA
Administrasi Publik
2017
Aktif
246
Total
1305
Sumber: Data Simpel UB per 27 Februari 2020 2.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Sampel adalah sebagian dari populasi (Sekaran, 2006:123). Sampel adalah sub kelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi (Malhotra, 2009). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah sebagaian Mahasiswa Aktif Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Aktif Program Studi Administrasi Publik Angkatan 2016 dan 2017. Sampel minimal yang diperlukan ditentukan oleh alat analisis yang digunakan oleh peneliti.
3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik Sampling Menurut Sugiyono (2016:82) terdapat dua teknik sampling yang dapat digunakan, yaitu: 1. Probability
Sampling
adalah
teknik
pengambilan
sampel
yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
49
2. Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik yang diambil yaitu Convenience Sampling. Menurut Sugiyono (2014) convenience sampling, yaitu siapa saja dari Mahasiswa Program Studi Administarsi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik yang dapat dikontak dan bersedia menjadi responden. Kriteria yang ditetapkan pada pemilihan sampel terdiri dari: a. Mahasiswa aktif Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa aktif Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016 dan 2017. b. Mahasiswa aktif Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa aktif Program Studi Administrasi Publik 2016 dan 2017 yang dapat dikontak dan bersedia menjadi responden. Cara memilih sampel pada penelitian ini, yaitu dengan meminta data mahasiswa aktif ke akademik. Setelah peneliti mempunyai data mahasiswa aktif, selanjutnya peneliti meminta dan mencari informasi nomer telepon responden. Kemudian, peneliti menghubungi responden satu per satu dengan nomor telepon dan menanyakan kesediaannya untuk menjadi responden dalam penelitian ini, setelah responden bersedia, maka penulis mengirim kuesioner kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Tabel 3.4 Daftar Nama Responden yang Terpilih Berdasarkan
50
Kriteria No
Status Aktif
Prodi
1
Dwi Oktavia A
Nama Lengkap
Aktif
Bisnis
Angkatan 2016
Nomor Telepon 081247407xxx
2
Zela Claudia Mutiasari
Aktif
Bisnis
2016
081231760 xxx
3
Ulvya Indra Lurfiana
Aktif
Bisnis
2016
082331713 xxx
4
Aktif
Bisnis
2016
089655575 xxx
5
I Wayan Krisna Kusuma Dandi Kusuma Wahyu
Aktif
Bisnis
2016
085231273 xxx
6
Fathul Gifari
Aktif
Bisnis
2016
085731674 xxx
7
Vany Arista Sari
Aktif
Bisnis
2016
085695167 xxx
8
Zeni Firdayani
Aktif
Bisnis
2016
087751941 xxx
9
Shindi Dyah Ayu
Aktif
Bisnis
2016
082142704 xxx
10
Evan Reyhan
Aktif
Bisnis
2016
081232212 xxx
11
Riris Syafriana
Aktif
Bisnis
2016
087872217 xxx
12
Dinda
Aktif
Bisnis
2016
085730986 xxx
13
Refina Widya
Aktif
Bisnis
2016
083834996 xxx
14
Seviana Indrayani
Aktif
Bisnis
2016
08990325 xxx
15
Reza
Aktif
Bisnis
2016
085727180 xxx
16
Retno Wulandari
Aktif
Bisnis
2016
085355420 xxx
17
Izza Dini Annisa
Aktif
Bisnis
2016
085703136 xxx
18
Aktif
Bisnis
2016
089666301 xxx
19
Yoda Mahfuddin Halim Bella Aprilia Saputri
Aktif
Bisnis
2016
085804472 xxx
20
Ismi Fadilah
Aktif
Bisnis
2016
087773652 xxx
21
Larissa Puspita
Aktif
Bisnis
2016
082376971 xxx
22
Thessa Ayu P
Aktif
Bisnis
2016
081233736 xxx
23
Torensha Yuan R
Aktif
Bisnis
2016
081335212 xxx
24
Tri Sandya Prima
Aktif
Bisnis
2016
081331202 xxx
25
Aurora Kurnia Melati
Aktif
Bisnis
2016
082336896 xxx
26
Mantias
Aktif
Bisnis
2016
085755395 xxx
27
Thalita Aprilia
Aktif
Bisnis
2016
082141280 xxx
28
Vindya Andrawyna
Aktif
Bisnis
2016
087886923 xxx
29
Amanda Viandari
Aktif
Bisnis
2016
089690176 xxx
30
Kharisma Permatasari
Aktif
Bisnis
2016
089688948 xxx
31
Muhammad Ikhsan
Aktif
Bisnis
2016
089639206 xxx
32
Dini Yustianingati
Aktif
Bisnis
2016
085774837 xxx
33
Raditya Yusril
Aktif
Bisnis
2016
087849094 xxx
34
Aktif
Bisnis
2016
08234858 xxx
35
Wakhidatul Rohmawati Annisa Nursanty
Aktif
Bisnis
2016
081238464 xxx
36
Mira Permeate
Aktif
Bisnis
2016
082114358 xxx
37
Bagus Khoirul Musyafa'
Aktif
Bisnis
2016
0859176554xxx
51
38
Aktif
Bisnis
2016
085536333 xxx
39
Farikha Bidayatulhidayah Febrian Ayu
Aktif
Bisnis
2016
085728377 xxx
40
Azhari Alkarima
Aktif
Bisnis
2016
085791327 xxx
41
Pandhu Bagaskara
Aktif
Bisnis
2016
081314835 xxx
42
Gerida Kawaii N
Aktif
Bisnis
2016
085733719 xxx
43
Muhammad Sangaji
Aktif
Bisnis
2016
08567180 xxx
44
Baryatul Misbah
Aktif
Bisnis
2016
081904837 xxx
45
Apriliawati
Aktif
Bisnis
2016
085336416 xxx
46
Aktif
Bisnis
2016
087835577 xxx
47
Rahma Asiela Wijayadi Maulia Reza
Aktif
Bisnis
2016
082254102 xxx
48
Annisa W
Aktif
Bisnis
2016
085231207 xxx
49
Navy Nadiya
Aktif
Bisnis
2016
085707371 xxx
50
Anggi Juwita Daulay
Aktif
Bisnis
2016
087789202 xxx
51
Ereniota Finindia
Aktif
Bisnis
2016
081283812 xxx
52
Linda Kharisma
Aktif
Bisnis
2016
082228244 xxx
53
Ria Ika Novitasari
Aktif
Bisnis
2016
082233719 xxx
54
Vina Chandrawati
Aktif
Bisnis
2016
081249883 xxx
55
Anisatus Sa'idah
Aktif
Bisnis
2016
081225506 xxx
56
Melissa Junita
Aktif
Bisnis
2016
087873635 xxx
57
Farah Amanda Dinanti
Aktif
Bisnis
2016
085649805 xxx
58
Ismi Novitasari
Aktif
Bisnis
2016
083848580 xxx
59
Annisa Sulihandini
Aktif
Bisnis
2016
081235853 xxx
60
Vielandanis Sabda R
Aktif
Bisnis
2016
081334250 xxx
61
Yeni Anggita Putri
Aktif
Bisnis
2016
081217981 xxx
62
Moch Abdul Ghofur
Aktif
Bisnis
2016
082245215 xxx
63
Aktif
Bisnis
2016
082250302 xxx
64
Nur Afifah Al Mahdiyati Nina Decere
Aktif
Bisnis
2016
087761424 xxx
65
Whena Ervianto
Aktif
Bisnis
2016
082331299 xxx
66
Isra
Aktif
Bisnis
2016
082234528 xxx
67
Aktif
Bisnis
2016
082272244 xxx
68
Nugraha Farelio Siregar Dita Praditya Ayu
Aktif
Bisnis
2016
082257835 xxx
69
Reza Perdana Kusuma
Aktif
Bisnis
2016
085727180 xxx
70
G Nanda Khairunisa
Aktif
Bisnis
2016
085726724 xxx
71
Alvino Dwi Fangsisko
Aktif
Bisnis
2016
082231010 xxx
72
Ria Puji Pangestri
Aktif
Bisnis
2016
081383645 xxx
73
Muazila Norisnita
Aktif
Bisnis
2016
089696636 xxx
74
Dandi Kusuma W
Aktif
Bisnis
2016
085231273 xxx
75
Avinka Cesafi
Aktif
Bisnis
2016
082110751 xxx
76
Nabila Putri Mahardika
Aktif
Bisnis
2016
081231649 xxx
52
77
Linvia Fitria
Aktif
Bisnis
2016
085939332 xxx
78
Siva Roikhana
Aktif
Bisnis
2016
081295802 xxx
79
Selvana
Aktif
Bisnis
2016
089502425 xxx
80
Dwi Wahyuningtyas
Aktif
Bisnis
2016
081259172 xxx
81
Rizqy T
Aktif
Bisnis
2016
08155075 xxx
82
Gabriella Patricia
Aktif
Bisnis
2016
082140669 xxx
83
Nabila
Aktif
Bisnis
2016
085691981 xxx
84
Gadis Anggraini
Aktif
Bisnis
2016
085376807 xxx
85
Afida Ariyanti
Aktif
Bisnis
2016
085843724 xxx
86
Haritz Firmandita
Aktif
Bisnis
2016
081232278 xxx
87
Dwi Indah
Aktif
Bisnis
2016
081249620 xxx
88
Fitriah Putri Anjani
Aktif
Bisnis
2016
081299099 xxx
89
Ahmad Bachtiar Arif
Aktif
Bisnis
2016
081219880 xxx
90
Aktif
Bisnis
2016
082142949 xxx
91
Umi Dzakiyah Abdillah Tita Alfaricha
Aktif
Bisnis
2016
089698856 xxx
92
Novita Rachma
Aktif
Bisnis
2016
085204602 xxx
93
Aktif
Bisnis
2016
082332423 xxx
94
Pramesthi Dwi Wulandari Gerry Rachmad
Aktif
Bisnis
2016
081334769 xxx
95
M Fauzul Azmi
Aktif
Bisnis
2016
082284008 xxx
96
Ratna
Aktif
Bisnis
2016
082132361 xxx
97
Adi Luhur Sanjaya
Aktif
Bisnis
2016
087755958 xxx
98
Aprilia Novita Sari
Aktif
Bisnis
2016
081357931 xxx
99
Sisilia Fanny Anggoro
Aktif
Bisnis
2016
089615297 xxx
100
Meilinda Andriani
Aktif
Bisnis
2016
085708140 xxx
101
Nurkholis
Aktif
Bisnis
2016
081554727 xxx
102
Ifta
Aktif
Bisnis
2016
085694584 xxx
103
Dinarti Zata Amani
Aktif
Bisnis
2016
081233912 xxx
104
Sarah Sifa Nandiya
Aktif
Bisnis
2016
087880347 xxx
105
Rizal Rendra Tama
Aktif
Bisnis
2016
085795643 xxx
106
Aktif
Bisnis
2016
087786281 xxx
107
Rizcha Sri Hartiningsih Haris Surya Manggala
Aktif
Bisnis
2017
089659243 xxx
108
Purwati
Aktif
Bisnis
2017
082216251 xxx
109
Daffaya Nabila
Aktif
Bisnis
2017
0818137 xxx
110
Anggista Dwi S
Aktif
Bisnis
2017
085748172 xxx
111
Aktif
Bisnis
2017
085707432 xxx
112
Putri Ayu Setianingrum Allini Rossa
Aktif
Bisnis
2017
081217481 xxx
113
Annisa Jasmine S
Aktif
Bisnis
2017
082177596 xxx
114
Kevin Matthew
Aktif
Bisnis
2017
082233719 xxx
115
Tamia Pratiwi
Aktif
Bisnis
2017
081232799 xxx
53
116
Chintya Aulia
Aktif
Bisnis
2017
082234463 xxx
117
Lutfiana Nurcahyani
Aktif
Bisnis
2017
085346600 xxx
118
Ahdini Dzata Ghaisani
Aktif
Bisnis
2017
088216919 xxx
119
Feren Aprilia Putri
Aktif
Bisnis
2017
082244990 xxx
120
Nabila Rizkya
Aktif
Bisnis
2017
08123362 xxx
121
Ihza Faisal Amien
Aktif
Bisnis
2017
081335110 xxx
122
Rizka
Aktif
Bisnis
2017
085821888 xxx
123
Muchammad Alfarizi
Aktif
Bisnis
2017
082232303 xxx
124
Dahniar Yulmi
Aktif
Bisnis
2017
085893556 xxx
125
Asma Sabila
Aktif
Bisnis
2017
082244848 xxx
126
Maya Sherlita
Aktif
Bisnis
2017
082330628 xxx
127
Aktif
Bisnis
2017
081514476 xxx
128
Alsa Ichsanul Abdulloh Eliana Sandy Yuliaji
Aktif
Bisnis
2017
081233329 xxx
129
Dinda Julesman
Aktif
Bisnis
2017
082245158 xxx
130
Belinda Rahma Komalasari Dhiya Ulhaq A
Aktif
Bisnis
2017
082140606 xxx
Aktif
Bisnis
2017
085246606 xxx
Aktif
Bisnis
2017
082334882 xxx
Aktif
Bisnis
2017
085156147 xxx
Aktif
Bisnis
2017
08123255 xxx
135
Indira Warih Cakrawati Muhammad Guntur Aulia Muhammad Afalsa Fachrisya Mujahidah Faizah
Aktif
Bisnis
2017
081358670 xxx
136
Mohammad Sahroni
Aktif
Bisnis
2017
081336164 xxx
137
Adolf Paguh Ingancio
Aktif
Bisnis
2017
081357415 xxx
138
Agus Risman Sary
Aktif
Bisnis
2017
087759832 xxx
139
Ayudya Sarah
Aktif
Bisnis
2017
089532320 xxx
140
Gensa Maranes
Aktif
Bisnis
2017
082301999 xxx
141
Muhammad Farhan M
Aktif
Bisnis
2017
081232493 xxx
142
Fidyah
Aktif
Bisnis
2017
082245924 xxx
143
Tiara Ismianingtyas
Aktif
Bisnis
2017
081239864 xxx
144
Benny Yusuf S
Aktif
Bisnis
2017
082230015 xxx
145
Naufhalino Arizaldi
Aktif
Bisnis
2017
085813049 xxx
146
Fitriatul Annisa
Aktif
Bisnis
2017
082232626 xxx
147
Alifia Putri Ramadani
Aktif
Bisnis
2017
082139902 xxx
148
Aulian Rahmandini
Aktif
Bisnis
2017
081293963 xxx
149
Aulia Ramanda
Aktif
Bisnis
2017
087861644 xxx
150
Wahyu F I
Aktif
Bisnis
2017
081553253 xxx
151
Edy Putra Situmorang
Aktif
Bisnis
2017
081216969 xxx
152
Aviva Ainul Nikma
Aktif
Bisnis
2017
082245375 xxx
153
Oga Brahmana
Aktif
Bisnis
2017
085708700 xxx
154
Bismi Hikmatul
Aktif
Bisnis
2017
082231149 xxx
131 132 133 134
54
155
Rodiyah Intan Nur Fadila
Aktif
Bisnis
2017
082140696 xxx
156
Muhamad Irfan
Aktif
Bisnis
2017
089570030 xxx
157
Sekar Ayu
Aktif
Bisnis
2017
087886144 xxx
158
Maria Fiona D
Aktif
Bisnis
2017
089657023 xxx
159
Aktif
Bisnis
2017
085608396 xxx
160
Shania Brenna Simamora Afif Ilham H
Aktif
Bisnis
2017
082131181 xxx
161
Wahyu Mei C
Aktif
Bisnis
2017
083833412 xxx
162
Fauzia Aldyzhar
Aktif
Bisnis
2017
081217098 xxx
163
Ahmad Noveryan P
Aktif
Bisnis
2017
085826279 xxx
164
Firda Ayu F
Aktif
Bisnis
2017
082232744 xxx
165
Jihan Nur Khalisha
Aktif
Bisnis
2017
081236372 xxx
166
Asna Af'datul Isma
Aktif
Bisnis
2017
082257420 xxx
167
Cindy Clarissa
Aktif
Bisnis
2017
08983550 xxx
168
Elvionita Ramadhona
Aktif
Bisnis
2017
085695570 xxx
169
Haidar
Aktif
Bisnis
2017
085850560 xxx
170
Aktif
Bisnis
2017
085749804 xxx
171
Albasitha Rizka Robbin Triana Rahmah
Aktif
Bisnis
2017
08233163 xxx
172
Farah Almira Syahira
Aktif
Bisnis
2017
087889449 xxx
173
Adelia Mareta
Aktif
Bisnis
2017
081363503 xxx
174
Afiifah Nadaa F
Aktif
Bisnis
2017
085707473 xxx
175
Fela F
Aktif
Bisnis
2017
085608707 xxx
176
Hilda Dwi Aulia
Aktif
Bisnis
2017
085791993 xxx
177
Shinta Amelia
Aktif
Publik
2016
082244009 xxx
178
Erlina Kusumadewi
Aktif
Publik
2016
087758126 xxx
179
Af'idatul Faidah
Aktif
Publik
2016
081917663 xxx
180
Ainun Khofifah
Aktif
Publik
2016
08980591 xxx
181
Binti Maratus S
Aktif
Publik
2016
082113803 xxx
182
Edy Kurniawan
Aktif
Publik
2016
081359451 xxx
183
M Naufal F
Aktif
Publik
2016
081252778 xxx
184
Hamid Ansori
Aktif
Publik
2016
089628957 xxx
185
Nindia Desi
Aktif
Publik
2016
081216072 xxx
186
Balqist Tasya Selvira
Aktif
Publik
2016
089657196 xxx
187
Muhammad Aji N
Aktif
Publik
2016
089533553 xxx
188
Vanda Alda L
Aktif
Publik
2016
082330055 xxx
189
Sanya Widia Sari
Aktif
Publik
2016
082266602 xxx
190
Imama Nugroho
Aktif
Publik
2016
082333275 xxx
191
Siska Rahmawati
Aktif
Publik
2016
085740650 xxx
192
Chasan Basri
Aktif
Publik
2016
082131181 xxx
193
Akhmad Cholid N
Aktif
Publik
2016
085330690 xxx
55
194
Ariyadi Reyhan N
Aktif
Publik
2016
081231127 xxx
195
Anisa Nur Fitriah
Aktif
Publik
2016
081357709 xxx
196
Eriska Aulia M
Aktif
Publik
2016
085931555 xxx
197
Yoppy Prabowo
Aktif
Publik
2016
089532925 xxx
198
Fitriatun Nisa
Aktif
Publik
2016
081331004 xxx
199
Aktif
Publik
2016
082231273 xxx
200
Rayhan Aulya Ramadhan Zaroh Khoirun Nisa
Aktif
Publik
2016
085785014 xxx
201
Mega Yunita
Aktif
Publik
2016
085720079 xxx
202
Johanis Mercurius C
Aktif
Publik
2016
082231306 xxx
203
Aktif
Publik
2016
085250291 xxx
204
Muhammad Revy Maghriz Ghaisani Zatalina
Aktif
Publik
2016
08993939 xxx
205
Amos Putra
Aktif
Publik
2016
081314922 xxx
206
Figgi Sangga Adila
Aktif
Publik
2016
081252915 xxx
207
Fariza Maher Fauzy
Aktif
Publik
2016
085745430 xxx
208
Iqbal Yodi Nugroho
Aktif
Publik
2016
085895954 xxx
209
Annisa Alhakim
Aktif
Publik
2016
083831646 xxx
210
Setyorini Kusumayekti
Aktif
Publik
2016
089536861 xxx
211
Aktif
Publik
2016
082615135 xxx
212
Deshinta Vellatania Ardi Dwi Pungki
Aktif
Publik
2016
081230301 xxx
213
Tri Novita
Aktif
Publik
2016
081251158 xxx
214
Intan Wahyu Febri
Aktif
Publik
2016
082234265 xxx
215
Nisrina Wahyudini
Aktif
Publik
2016
081806405 xxx
216
Muhammad Raafi P
Aktif
Publik
2016
089330628 xxx
217
Afini Nur Azimah
Aktif
Publik
2016
081249306 xxx
218
Aktif
Publik
2016
081271079 xxx
Aktif
Publik
2016
089646305 xxx
Aktif
Publik
2016
089505771 xxx
221
Muhamad Teguh Fahrudin Rizki Ananda Damanik Muhammad Putra Surya Adhan Zulhimi
Aktif
Publik
2016
081330394 xxx
222
Mahandhika Hendy F
Aktif
Publik
2016
082331592 xxx
223
Angga Rusdianata
Aktif
Publik
2016
085784072 xxx
224
Nugraheni Novitasari
Aktif
Publik
2016
085855629 xxx
225
Muhammad Hilmi A
Aktif
Publik
2016
081218367 xxx
226
Aktif
Publik
2016
087700938 xxx
227
Nanda Kristin Dwi Rahayu Affania Falicha Qolby
Aktif
Publik
2016
081259216 xxx
228
Bijaksana Elang Mulia
Aktif
Publik
2016
081283175 xxx
229
Yusril Ihza Mahendra
Aktif
Publik
2016
081336173 xxx
230
Dinan Ananta Bramasta Savira Alfianti
Aktif
Publik
2016
082334648 xxx
Aktif
Publik
2016
081232988 xxx
219 220
231
56
232
Alma Tiara Benita
Aktif
Publik
2016
083833171 xxx
233
Safira Tirza Yeria M
Aktif
Publik
2016
085732175 xxx
234
Ganes Prinando P
Aktif
Publik
2016
082230536 xxx
235
Imelda Febby P
Aktif
Publik
2016
085888362 xxx
236
Eka Prastuty
Aktif
Publik
2016
081231630 xxx
237
Haris Ramadhan
Aktif
Publik
2016
08156753 xxx
238
Dwiyana Harini
Aktif
Publik
2016
085254668 xxx
239
Muhammad Isfan
Aktif
Publik
2016
081351276 xxx
240
Aktif
Publik
2016
085755961 xxx
241
Calvin Aprilin Primada Boby Natalio Lahea
Aktif
Publik
2016
08221607 xxx
242
Lupita Ariyya Pradipta
Aktif
Publik
2016
081230009 xxx
243
Syaharbanu Alvia
Aktif
Publik
2016
082245199 xxx
244
Syahrul Mubarok
Aktif
Publik
2016
087791023 xxx
245
Annisa Rahma Octaviany Wahyu Retno Sawitri
Aktif
Publik
2016
082219666 xxx
Aktif
Publik
2016
082112959 xxx
Oktavia Wahyu Normagu Lailya Syafira
Aktif
Publik
2016
082140882 xxx
Aktif
Publik
2016
081381730 xxx
Aktif
Publik
2016
082110067 xxx
Aktif
Publik
2017
089533633 xxx
251
Shalzabila Rizkita Mawar Fandy Yahya Pratama P Elsa Mei Pasaribu
Aktif
Publik
2017
081378240 xxx
252
Zuda Karimatur R
Aktif
Publik
2017
085645170 xxx
253
Himmatul Aliyah
Aktif
Publik
2017
089531761 xxx
254
Aktif
Publik
2017
085648082 xxx
255
Puspa Amalia Kurnia Sari Feni Askurun Nikmah
Aktif
Publik
2017
085640625 xxx
256
Yoga Aldi S
Aktif
Publik
2017
085335657 xxx
257
Keren Bertine Janice
Aktif
Publik
2017
081352493 xxx
258
Marani Kinanti Kakombo Salma Hidayah Putri
Aktif
Publik
2017
08969350 xxx
Aktif
Publik
2017
085755351 xxx
Aktif
Publik
2017
085319364 xxx
261
Kukuh Erina Vindriasih Tomy Prasetyo M
Aktif
Publik
2017
081332454 xxx
262
Evryta Putri Kinasih
Aktif
Publik
2017
081333146 xxx
263
Andrios Silaban
Aktif
Publik
2017
085755235 xxx
264
Aktif
Publik
2017
085700992 xxx
265
Alfiana Septyaningrum Annisa Mufidah Sari
Aktif
Publik
2017
081299171 xxx
266
Nur Rahma Wati
Aktif
Publik
2017
08811434 xxx
267
Vella Yuniar
Aktif
Publik
2017
085336145 xxx
268
Maulana Khairul Anam
Aktif
Publik
2017
081217365 xxx
246 247 248 249 250
259 260
57
269
Feri Kurniawan
Aktif
Publik
2017
089519594 xxx
270
Pramudia Sanggar A
Aktif
Publik
2017
085851317 xxx
271
Aktif
Publik
2017
08119931 xxx
Aktif
Publik
2017
089683917 xxx
273
Annisa Nur Yudhiarosa Farhan Azis Alpharizki Cansha Primanda M
Aktif
Publik
2017
085847567 xxx
274
Rivaldo Daniel H
Aktif
Publik
2017
083852812 xxx
275
Pavita Aulia
Aktif
Publik
2017
081554240 xxx
276
Aktif
Publik
2017
082337849 xxx
277
Mohamad Hendro Utomo Nuari Fitrike
Aktif
Publik
2017
082233878 xxx
278
Shylla Rochmawati
Aktif
Publik
2017
08121736 xxx
279
Shafira Dewi Maharani Muhammad Farhan
Aktif
Publik
2017
089638172 xxx
Aktif
Publik
2017
081235285 xxx
Aktif
Publik
2017
087749553 xxx
282
Yudhan Pradana Kusuma Kinarya Insani K
Aktif
Publik
2017
082232280 xxx
283
Dior Dwisaputra Dilan
Aktif
Publik
2017
083848354 xxx
284
Aktif
Publik
2017
081554975 xxx
285
Ebrina Victoria Bangun Erlina Nur Fajriyati
Aktif
Publik
2017
085735813 xxx
286
Aziz Masyhuri
Aktif
Publik
2017
085708842 xxx
287
Sinta Kurniasari
Aktif
Publik
2017
085648894 xxx
288
Nurul Fadilah
Aktif
Publik
2017
085708566 xxx
289
Gilang Pratama Putra
Aktif
Publik
2017
083850339 xxx
290
Nugroho Wahyu Tri S
Aktif
Publik
2017
08989084 xxx
291
Febrian Pramadia
Aktif
Publik
2017
085257040 xxx
292
Aktif
Publik
2017
085609487 xxx
293
Bhakty Yanuar Satrio W Eka Firnanda P
Aktif
Publik
2017
08815567 xxx
294
Christian Marchitien
Aktif
Publik
2017
082125424 xxx
295
Ailsa Rahmadayanti
Aktif
Publik
2017
085731861 xxx
296
Chairunnisa Miranda
Aktif
Publik
2017
081316404 xxx
297
Rizki Latifah
Aktif
Publik
2017
082231077 xxx
298
Uliana Sibuea
Aktif
Publik
2017
082232930 xxx
299
Muhammad Iqbal H
Aktif
Publik
2017
081397904 xxx
300
Aktif
Publik
2017
085646340 xxx
Aktif
Publik
2017
089063543 xxx
302
Khozainul Ilmi Faridullah Bonita Flowerensia BR Afina Widya Agusti
Aktif
Publik
2017
081333834 xxx
303
Ahrika
Aktif
Publik
2017
081233079 xxx
304
A Bramantya Yudha
Aktif
Publik
2017
082132234 xxx
305
Novi Rina Irianti
Aktif
Publik
2017
081234341 xxx
272
280 281
301
58
306
Dita Alhusna
Aktif
Publik
2017
089683951 xxx
307
Amanda Leonita Widi
Aktif
Publik
2017
081216530 xxx
Sumber: Data primer yang diolah 2020
E. Teknik Pengambilan Data 1.
Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan kelompok data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Data primer penelitian ini didapatkan dari kuesioner yang dibagikan kepada Mahasiswa Aktif Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Aktif Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016 dan 2017 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
2.
Metode Pengumpulan Data Sumber data primer yang dibutuhkan diperoleh dengan menyebar kuesioner kepada mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016 dan 2017 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Singarimbun dan Effendi (2006:175) menyatakan bahwa tujuan dari pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh sejumlah informasi yang terkait relevan dengan tujuan penelitian, dan memperoleh informasi dari responden dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin. Proses perolehan data yang dilakukan oleh peneliti, yaitu dengan menanyakan dan membawa form riset kepada Kepala
59
Tata Usaha Kasubag Akademik Fakultas Ilmu Administrasi untuk meminta data mahasiswa aktif angkatan 2016 dan 2017 Program Studi Administrasi Bisnis dan Program Studi Administrasi Publik. 3.
Instrumen Penelitian Instrumen merupakan alat yang digunakan sebagai pengumpulan data dalam suatu penelitian, dapat berupa kuesioner (Siregar, 2014), sedangkan instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama (Siregar, 2014). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner yang berisi pernyataan dan disusun dalam bentuk skala Likert. Tujuan penggunaan kuesioner adalah untuk memudahkan pengumpulan dan pengelolaan data.
F. Pengujian Instrumen 1.
Uji Validitas Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (a valid mesure if it succesfully measure the phenomenom) (Siregar, 2014). Validitas adalah suatu yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Berdasarkan kedua pengertian yang telah dikemukakan
60
maka bisa disimpulkan bahwa validitas adalah alat ukur yang bisa menunjukan seberapa besar kevalidan dari data yang telah didapatkan. Tinggi rendahnya kevalidan bisa terlihat dari sejauh mana data yang terkumpul apakah menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud. Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik korelasi produkct moment (Siregar, 2014) yaitu: rhitung
=
n(∑ XY) − (∑ X)(∑ Y)
√[n (∑ x2) − (∑ x)2][n (∑ Y2) − (∑ y)2] Keterangan: r = koefisien korelasi n = jumlah responden X = skor variabel (jawaban responden) Y = skor total dari variabel untuk responden ke-n Tabel 3.5 Hasil uji validitas Variabel Item Koefisien Penelitian Korelasi Locus of X1.1 0,883 Control (X1) X1.2 0,793 X1.3 0,848 Kebutuhan X2.1 0,884 akan Prestasi X2.2 0,876 (X2) X2.3 0,852 Toleransi X3.1 0,675 Risiko (X3) X3.2 0,749 X3.3 0,793 X3.4 0,819 Niat Y1 0,930 Berwirausaha Y2 0,882 (Y) Y3 0,840 Sumber : Data primer yang diolah 2020
Sig.
Keterangan
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari Tabel 3.5 dapat diambil kesimpulan yaitu, seluruh variabel penelitian untuk Locus of Control, Kebutuhan akan Prestasi dan Toleransi Risiko terhadap
61
Niat Berwirausaha memiliki item valid dan layak untuk digunakan. Dalam penentuan valid dan layak suatu item yang akan digunakan, karena memiliki nilai Koefisien Korelasi > 0,3 sesuai dengan Suyanto (2009) menyatakan bahwa suatu butir instrument yang valid dapat diketahui apabila nilai koefisien korelasi sama dengan atau lebih besar dari 0,3 (r.≥0,3) sebagai nilai kritisnya. 2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010). Jadi reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, bila dilakukan pengukuran dipakai dua kali dan hasil diperoleh relatif konsisten maka alat pengukuran tersebut reliabel. Uji reliabilitas dapat dilakukan melalui rumus pendekatan Alpha Cronbach sebagai berikut :
rn = (
) (1 -
)
Sumber : Simamora (2004)
Keterangan: r11 : Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan σt2
: Varians total
∑σb2 : Jumlah varians tiap butir Sunyoto (2009) menyatakan bahwa pada uji reliabilitas dengan
62
metode Alpha Cronbachakan membandingkan koefisien Alpha Cronbach (α) dengan 0,6. Jika koefisien Alpha Cronbach (r hitung) sama dengan atau lebih besar dari 0,6 (α≥0,6), maka item tersebut dapat dikatakan reliable. Jika koefisien Alpha Cronbach (r hitung) lebih kecil dari 0,6 (α 0,05 maka H0 diterima yang artinya normalitas terpenuhi. 2) Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2012), uji asumsi tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas. Pada asumsi ini diharapkan dapat dilakukan
64
dengan melihat dari Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai torerance> 0,1 maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas nilai VIF dan tolerance. 3) Uji Heterokedastisitas Menurut Ghozali (2011), uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah residual memiliki ragam yang homogen (konstan) atau tidak. Pengujian heterokedastisitas dapat dilihat melalui scatter plot. Residual dikatakan memiliki ragam yang homogen apabila titik-titik residual pada scatter plot menyebar secara acak. 3.
Analisis Regresi Linear Berganda Silalahi (2010:430-431) menjelaskan bahwa analisis regresi linier berganda merupakan suatu teknik analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh dan hubungan antara satu variabel terikat tunggal dengan beberapa variabel bebas untuk menggunakan nilai variabel-variabel bebas dalam memprediksi nilai variabel terikat yang diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis berganda utnuk mengetahui keeratan hubungan antara profitabilitas (variabel terikat) dengan letak locus of control, kebutuhan akan prestasi, toleransi risiko dan niat berwirausaha (variabel bebas). Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda menurut Simamora (2004:339) adalah sebagai berikut:
Keterangan: Y
= Nilai variabel terikat yang diramalkan
65
a b1,b2,…bn X1, X,…Xn 4. a.
= Intersp = koefisien regresi linier untuk X1, X,…Xn = Variabel bebas
Uji Hipotesis Uji t Uji t (t-test) dilakukan untuk pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui segnifikansi peran antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Menurut Sugiyono (2016), Uji t menggunakan rumus:
Keterangan: t : Distribusi t r : Koefisien korelasi parsial 2 r : Koefisien determinasi n : Jumlah data t hasil perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan t tabel dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: •
H0 diterima jika nilai thitung ≤ ttabel atau nilai sig >a
•
H0 ditolak jika nilai thitung ≥ ttabel atau nilai sig Ftabel atau nilai sig a
Jika terjadi penerimaan H0 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan model regresi berganda yang diperoleh sehingga mengakibatkan tidak signifikan pula pengaruh dari variabel-variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
c.
Koefisiensi Determinasi (R2) Analisis determinasi dalam regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap
67
variabel terikatnya. Koefisien ini menunjukan besaran persentase variasi variabel bebas yang digunakan dalam model yang mampu menjelaskan variasi variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu. R2= 0 (nol) artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. R2 = Mendekati 0 (nol) artinya lemahnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. R2= Mendekati 1 artinya kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1.
Kewirausahaan di Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya merupakan salah satu universitas yang ada di
Indonesia, berlokasi di Kota Malang, Jawa Timur, didirikan pada tanggal 5 Januari 1963 dengan Surat Keputusan Menteri PTPIP RI Nomor : l tahun 1963, kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 196 tahun 1963 tertanggal 23 September 1963. Universitas Brawijaya memiliki visi dan misi yaitu : a.
Visi : menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
b. Misi : (l) menyelenggarakan pendidikan berstandar internasional agar peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan/ atau profesi yang berkualitas
dan
berkepribadian
serta
berjiwa
dan/
berkemampuan
entrepreneur. (2) melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan
seni,
serta
mengupayakan
68
penggunaannya
untuk
69
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Semangat entrepreneur yang dibangun oleh Universitas Brawijaya membuat Universitas Brawijaya membangun pusat incubator bisnis dan layanan mayarakat entrepreneurial. Pusat Inkubator Bisnis dan Layanan Masyarakat Entrepreneurial University yang pada awalnya dipandang sebagai mitos, kini setahap demi tahap mulai menjadi realita. Realita perkembangan tersebut terutama di Divisi Pendidikan Entrepreneurship dan Divisi Inkubator Bisnis. Divisi Unit Bisnis terhitung mulai 2012 telah menjadi unit kerja yang berdiri sendiri sebagai persiapan berdirinya Holding Company di lingkup Universitas Brawijaya. Pendidikan
Entrepreneurship
di
Universitas
Brawijaya
diawali
dengan
penyelenggaraan Workshop Internasional bekerjasama dengan Waseda University dan diseponsori oleh JBIC (Japan Bank for International Cooperation) pada 28 Maret 4 April 2007, di sertai dengan Seminar dan Pameran UKM binaan Universitas Brawijaya pada tanggal 12-13 Juni 2007. Saat ini Universitas Brawijaya telah memiliki 242 orang dosen terlatih di bidang entrepreneurship yang telah banyak membimbing mahasiswa utamanya di bidang penalaran, sehinga mampu membawa Universitas Brawijaya meraih keberhasilan menjuarai PIMNAS sebanyak tiga kali. Bahkan hasil terkini dari 5 finalis kompetisi Business Plan untuk tingkat Asia yang disponsori oleh SOI (School of Internet), dua kelompok adalah dari Universitas Brawijaya yaitu kelompok Netmedis dan Techerarium. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya juga menjadi yang pertama kali secara resmi menyertakan pendidikan entrepreneurship dalam
70
kurikulumnya sejak awal 2011, dan ini berdampak nyata pada PIMNAS 2012 dimana 62,5% proposal Universitas Brawijaya berasal dari Fakultas Kedokteran. Divisi pendidikan entrepreneurship mulai tahun 2009-2012 telah melakukan berbagai kegiatan yang terkait dengan upaya sosialisasi perubahan mindset. Kegiatan-kegiatan tersebut bersumber dari 38 institusi termasuk Universitas Brawijaya, dan melibatkan paling tidak 891 orang dari berbagai komponen mulai dari UMKM, mahasiswa, dosen, karyawan yang berasal dari 38 institusi termasuk Universitas Brawijaya. Pengakuan terhadap eksistensi Pendidikan Entrepreneurship Universitas Brawijaya semakin meningkat, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya permintaan menjadi narasumber pencerahan pendidikan entrepreneurship. Pada tahun 2010 dan tahun 2012 Universitas Brawijaya menjadi narasumber pencerahan pendidikan entrepreneurship dari dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan ASEAN-JAPAN Entrepreneurship Education Association di Universitas De’Lasalle Manila Phlilippina bulan 24-28 Oktober halaman 47 tahun 2011 Kepala UBEED dipilih sebagai Vice President Associasi dan Universitas Brawijaya menjadi Sekretariatnya. Penunjukkan itu diresmikan oleh dan pada forum
pertemuan
masyarakat/pemerintahan
Negara-negara
ASEAN
di
Kualalumpur Malaysia pada tanggal 6-8 Juni 2012. Kegiatan lnkubator Bisnis Universitas Brawijaya telah diawali sejak tahun 2000 oleh LPPM UB melalui kerjasama dengan CSR PT. Danareksa. Kemudian diinstitusikan mulai dari adanya kerjasama Universitas Brawijaya dengan Badan Litbang Diknas pada tahun 2005-2019 dalam penyusunan buku pedoman umum dan pedoman
71
operasional inkubator bisnis perguruan tinggi. Perkembangan Inkubator Bisnis Universitas Brawijaya semakin terakselerasi setelah bergabung dengan Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) khususnya dalam pengembangan model Inkubator Bisnis dibidang Agribisnis. Kekhususan tersebut dikenal dengan baik oleh Kementrian Koperasi dan UMKM Indonesia sehingga menjadi rujukan dan narasumber studi banding untuk kompetensi tersebut. Sampai saaat ini telah banyak start-up usaha yang telah diinkubasi oleh UBBID dengan berbagai tingkat keberhasilannya. Sesuai dengan komitmennya UBBID terus meningkatkan kinerjanya dalam mendukung Universitas Brawijaya menuju ke Entrepreneurial University. Pembangunan jangka panjang Universitas Brawijaya sampai pada tahun 2030 masih bertumpu pada visinya menjadi “World Class Entrepreneurial University” serta memantapkan posisi Universitas Brawijaya sebagai perguruan tinggi yang terbesar dan terbaik di Indonesia saat ini. Tujuan Sejalan dengan cita-cita Universitas Brawijaya menjadi World Class Entrepreneurial University (WCEU) tersebut, maka tujuan Universitas Brawijaya dalam jangka panjang adalah: a. Menghasilkan
lulusan
berkompetensi,
berstandar
internasional
dan
berkemampuan entrepreneur. b. Menghasilkan IPTEKS baru yang dipublikasikan di jurnal nasional maupun internasional, serta diinovasikan untuk kebutuhan industri dan masyarakat dalam pembangunan.
72
c. Berpartisipasi
dalam
pembangunan
nasional
melalui
lulusan
yang
berkemampuan entrepreneur, pengembangan IPTEKS, dan bisnis bagi masyarakat. d. Perluasaan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan tinggi yang berstandar internasional, melalui penyelenggaraan PS di luar domisili dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). e. Peningkatan jumlah mahasiswa asing dan kegiatan serta prestasi bidang kemahasiswaan di tingkat internasional. f. Sumber-sumber pendapatan yang kuat melalui pengembangan usaha komesial dalam mendukung pembiayaan Tridharma Perguruan Tinggi. g. Kapasitas dan kualitas sumberdaya kampus yang berstandar internasional. Sedangkan Sasaran UB yang akan dicapai UB pada akhir tahun 2030 adalah sebagai berikut: a. UB menduduki peringkat 50 di Asia dan 250 di dunia Versi QS-Star, serta peringkat 750 versi Webometric. b. Minimal 5 % lulusan berkemampuan pencipta lapangan kerja (entrepreneur). c. Menghasilkan lPTEKS baru untuk bisnis bagi masyarakat melalui INBIS dan Techno-Park. d. Jumlah Program Studi, dosen, mahasiswa, dan kampus terbesar dan terbaik di Indonesia.
73
e. Manajemen administrasi, keuangan, proses belajar mengajar, sarana dan prasarana berstandar internasional. f. Pendanaan UB mencapai Rp.50 juta mahasiswa/tahun dan minimal 10 % dana tersebut berasal dari usaha komersial. Prestasi internasional bagi dosen dan mahasiswa, baik di bidang akademik maupun non akademik. g. Prosentase dosen bergelar Doktor 80% dan Profesor 20%. h. Sertifikat internasional bagi Program Studi/ Jurusan/ Fakultas/ Laboratorium, minimal 60%. 2.
Kewirausahaan Fakultas Ilmu Administrasi Melihat potensi pembangunan Fakultas Ilmu Administrasi dalam hal
kewirausahaan
atau
entrepreneurship,
Fakultas
Ilmu
Administrasi
mengembangkan pendidikan kewirausahaan atau entrepreneurship sebagai mata kuliah
wajib
bagi
mahasiswa
Fakultas
Ilmu
Administrasi.
Pendidikan
kewirausahaan atau entrepreneurship di Fakultas Ilmu Administrasi berkaitan dengan membangun karakter wirausaha, pola pikir wirausaha, perilaku wirausaha yang selalu kreatif dan inovatif, memanfaatkan peluang dan berani mengambil risiko. Pendidikan kewirausahaan atau entrepreneurship di Fakultas Ilmu Administrasi bertujuan menyiapkan mahasiswa untuk berani mandiri dan tidak lagi terfokus menjadi pencari pekerja. Selain dalam hal pendidikan kewirausahaan atau entrepreneurship, Fakultas Ilmu Administrasi mendirikan lembaga SEC. SEC adalah singkatan dari Student Entrepreneur Center merupakan suatu Lembaga Otonomi Fakultas (LOF)
74
di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang bergerak di bidang kewirausahaan atau entrepreneurship. SEC didirikan pada tanggal 15 Mei 2011 pada saat WADEK III Bapak Heru Susilo. SEC menjadi wadah bagi mahasiswa FIA UB untuk mengembangkan softskill kewirausahaan dan menjadi wadah bagi mahasiswa FIA UB untuk menambah produktifitas dan kreatifitas dalam berwirausaha. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya terpilih untuk mewakili Universitas Brawijaya karena beberapa tahun belakangan cukup fokus dalam meneliti dan mengkaji pengembangan UKM di Jawa Timur melalui Kelompok Kajian dan Pengembangan UKM (K2PU) yang diketuai oleh Dr. Kusdi Rahardjo, DEA. Selain itu, FIA UB juga memiliki Laboratorium Kewirausahaan dan Inovasi yang turut serta dalam pengembangan UKM melalui pendekatan business model yang menjadi fokus utama pembelajarannya. Selain itu, FIA juga gencar menerapkan program pengembangan UKM. Salah satunya, adalah melalui kegiatan X Fest. X Fest adalah kolaborasi antara perbankan dan Prodi Administrasi
Bisnis
untuk
mengembangkan
UKM
yang
menghadirkan
pengusaha-pengusaha kecil se-Malang Raya. Berikut dijabarkan visi dan misi Fakultas Ilmu Administrasi.
1. Visi dan misi Visi Fakultas Ilmu Administrasi adalah menjadi lembaga pendidikan ilmu administrasi yang bermutu dan diakui oleh masyarakat luas di dalam dan di luar negeri. Sedangkan misi Fakultas Ilmu Administrasi adalah :
75
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. b. Menciptakan etos ilmu administrasi di tengah masyarakat dan memperkuat posisi alumni di tengah pasar kerja. c. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen dan pengelolaan fakultas.
2. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya: a. Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang bermutu dan profesional di bidang ilmu administrasi b. Menyelenggarakan dan mengembangkan riset yang berkualitas c. Membangun dan memberdayakan masyarakat melalui pengabdian masyarakat d. Berkiprah dalam pengembangan ilmu administrasi di level nasional dan internasional Dalam konteks kewirausahaan, FIA UB atau Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya merupakan salah satu fakultas yang menempatkan kewirausahaan dalam proses pembelajaran. Di bidang administrasi bisnis, FIA mengembangkan
entreprenuership
melalui
laboratorium
kewirausahaan.
Laboratorium ini sudah berjalan kurang lebih delapan tahun baik di bidang kajian maupun pelatihan. Laboratorium Kewirausahaan dan Inovasi dahulu bernama
76
Laboratorium Kewirausahaan dan Bisnis didirikan pada tahun 2011 oleh Fakultas Ilmu
Administrasi
Jurusan
Administrasi
Bisnis.
Pada
awal
berdirinya
Laboratorium Kewirausahaan dan Inovasi adalah untuk memahami tentang kegiatan kewirausahaan (entrepreneurial activity) yang lebih mendalam. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan pendidikan bisnis sekarang ini, Laboratorium Kewirausahaan dan Inovasi tidak hanya dituntut untuk memahami pengetahuan yang mendalam tentang kegiatan kewirausahaan akan tetapi juga diharapkan dapat berkontribusi langsung terhadap pengembangan pengetahuan, praktek, dan partisipasi dalam kegiatan kewirausahaan di tingkat masyarakat luas. Oleh karena itu, Lab Kewirausahaan dan Inovasi ini bukan hanya sebagai tempat observasi ilmu kewirausahan, namun juga sebagai tempat berpraktek langsung yang didampingi oleh mentor-mentor berpengalaman baik dari akademisi maupun praktis. Salah satu acara yang diadakan oleh labuatorium kewimusahaan dan inovasi di FIA UB adalah Brawijaya Startup Action (BSA). Acara ini diikuti oleh mahasiswa Universitas Brawijaya yang datang dari berbagai Fakultas. Brawijaya Stamp Action adalah ajang untuk berkolaborasi dalam mewujudkan ide menjadi sebuah startup atau bisnis rintisan. Para peserta datang dengan babagai macam ide dan keahlian. Salah satu program dari Administrasi Bisnis lainnya yang sangat populer dengan business model competition adalah Espriex. Dengan diadakannya Espriex maka FIA UB sudah melaksanakan pengembangan model bisnis yang bertaraf internasional. Peserta yang berhasil menjadi Pemenang akan diikutkan kompetisi di tingkat internasional yang dilaksanakan di Harvard University dan Stanford
77
University. Acara tahunan berkelas dunia itu diselenggarakan secara bergantian oleh tiga kampus pelopornya, yakni Brigham Young University, Harvard University, dan Stanford University. Kebetulan untuk edisi 2016, yang menjadi tuan rumahnya adalah Harvard University. Kaerjasama ini tentu akan meningkatkan kualitas mahasiswa serta mengangkat nama FIA UB di dunia intemasional. Prestasi FIA UB dalam hal kewirausahaan dapat terlihat dari adanya tim yang lolos pada ajang business model competition Espriex yaitu tim Olride Apps yang digawangi oleh salah satu mahasiswa FIA UB yaitu Faza Abadi. Tim mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) yaitu olride apps akhimya harus terhenti di babak Semifinal International Business Mode1 Competition (IBMC) 2017 yang dihelat di Silicon Valley, California, Amerika Serikat. Sebelumnya, Olride Apps, nama perusahaan start-up yang mereka dirikan untuk mengikuti kompetisi kelas dunia ini, harus berjuang melalui babak seleksi reguler oleh penyelenggara IBMC. Faza Abadi dan timnya akhirnya berhasil lolos ke babak 40 besar setelah bersaing dengan 5.953 tim dari 545 perguruan tinggi di 27 negara lainnya. Didampingi oleh salah satu dosen FIA UB yaitu bapak Brillyanes Sanawiri MBA yang mendampingi keberangkatan Tim Olride Apps ke International Business Model Competition (IBMC) 2017. Tak Sekedar Pendamping, Brillyanes Sanawiri Didapuk Sebagai Juri di IBMC 2017. Dosen Jurusan Administrasi Bisnis FIA UB itu juga terpilih sebagai salah satu Juri dan Mentor di kompetisi start-up mahasiswa paling bergengsi di dunia itu. Sebagai salah satu motor penting dalam penyelenggaraan Espriex Business Model
78
Competition (BMC) ASEAN yang dihelat oleh FIA UB, Brillyanes Sanawiri mendapat pengakuan dari kalangan pegiat business modelling untuk turut memberikan materi kepada beberapa kelompok peserta IBMC 2017. Selain itu, penyelenggara IBMC 2017 juga menjadikan Brillyanes Sanawiri sebagai salah satu juri di babak 40 besar sebelum menuju ke babak semifinal. Dari adanya prestasi dan kegiatan FIA UB dalam hal kewirausahaan dapat terlihat bahwa FIA UB sangat mendukung visi Universitas Brawijaya menjadi “World Class Entrepreneurial University" dan hal ini menjadikan penelitian mengenai Pengaruh Locus of Control, Kebutuhan akan Prestasi dan Toleransi Risiko Terhadap Niat Berwirausaha menjadi menarik untuk diteliti di kalangan mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
B. Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa/i Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016 dan 2017 Fakultas llmu Administrasi Universitas Brawijaya. Hasil kuesioner yang telah disebar kepada responden selama 21 hari dan telah diisi oleh 307 responden menghasilkan gambaran umum identitas responden berdasarkan jenis kelamin, program studi, tahun angkatan dan pekerjaan orang tua.
79
1.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Prodi Bisnis Prodi Publik Angkatan P L P L F % f % f % f % 2016 80 75,47 25 24,53 37 49,32 35 47,95 2017 46 64,29 25 35,71 20 32,76 39 67,24 Sumber : Data Primer yang diolah 2020 Berdasarkan tebel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa responden dengan
jawaban terbanyak Program Studi Administrasi Bisnis angkatan 2016 dan 2017 yaitu responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 80 mahasiswa (75,47%), dan responden dengan jawaban terbanyak Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016 dan 2017 yaitu dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 38 mahasiswa (67,24%). Dengan demikian, mayoritas responden baik Program Studi Administrasi Bisnis dan Program Studi Administrasi Publik adalah perempuan dan laki-laki. 2.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan Gambaran umum responden berdasarkan tahun angkatan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut : Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tahun Angkatan Prodi Bisnis Prodi Publik Tahun Angkatan F % f % 2016 106 60,23 73 55,73 2017 70 39,77 58 44,27 Sumber : Data Primer yang diolah 2020 Berdasarkan tebel 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa responden penelitian
didominasi dari tahun angkatan 2016 Program Studi Administrasi Bisnis sebanyak
80
106 mahasiswa atau 60,23%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2016 penerimaan peserta didik Program Studi Administrasi Bisnis lebih banyak dari pada penerimaan peserta didik Program Studi Administrasi Bisnis tahun 2017 dan Program Studi Administrasi Publik tahun 2016 dan 2017. 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Gambaran umum responden berdasarkan pekerjaan orang tua dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Pekerjaan Orang Tua
Jumlah Responden (Orang)
PNS Karyawan Swasta Wiraswasta Buruh Bangunan Petani BUMN TNI Guru Pegawai BUMN Dosen Pensiun Teknisi Buruh Pabrik Sopir Ibu Rumah Tangga Karyawan BUMN Penjaga Toko Proyek Pedagang POLRI Peternak DPRD Penjahit Karyawan Bank Total Sumber : Data primer yang diolah 2020
60 61 108 1 15 4 7 11 3 6 12 1 1 2 1 3 1 1 1 4 1 1 1 1 307
Presentase % 19,5 19,9 35,2 0,3 4,9 1,3 2,3 3,6 1,0 2,0 4,0 0,3 0,3 0,7 0,3 1,0 0,3 0,3 0,3 1,3 0,3 0,3 0,3 0,3 100
81
Berdasarkan tebel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa responden dari Program Studi Administrasi Bisnis dan Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016 dan 2017 memiliki orang tua yang yang bekerja dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda. Dari data tersebut dapat dilihat tiga teratas pekerjaan orang. Responden yang memiliki orang tua yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 108 mahasiswa (35,2%), karyawan swasta 61 mahasiswa (19,9%) dan PNS 60 (19,5%). Sehingga dari data tersebut didominasi dari responden yang memiliki orang tua yang bekerja sebagai wiraswasta. Pengertian wiraswasta menurut Soemanto adalah orang-orang yang berani mendirikan usaha sendiri. Banyak juga yang menyebut para pelaku wiraswasta sebagai entrepreneur atau pengusaha.
C. Hasil Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran karakteristik data, menyusun dan menyajikan data penelitian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Melalui tabel distribusi tiap variabel diketahui frekuensi dan persentase skor jawaban responden untuk masing-masing item yang diperoleh dari items pernyataan dalam kuesioner tersebut. Berikut merupakan hasil kuesioner yang telah direkapitulasi dari 307 orang responden yang telah dideskripsikan yaitu variabel locus of control (X1) menggunakan
tiga
pernyataan,
variabel
kebutuhan
akan
prestasi
(X2)
menggunakan tiga pernyataan, variabel toleransi risiko (X3) menggunakan empat pernyataan dan niat berwirausaha (Y) menggunakan tiga pernyataan.
82
Untuk mengetahui mayoritas responden dapat diketahui dengan melihat rumus Struges sebagai berikut (Supranto, 2000:65) 1. Skor terendah = 1 2. Skor tertinggi = 5 3. Jumlah kelas = 5 Berdasarkan skor diatas maka penelitian diatas maka penelitian atas responden dapat dikelompokkan dengan perhitungan interval menurut Supranto (2000:64)
C=
= 0,8
Keterangan : C = perkiraan besarnya K = banyaknya kelas Xn = nilai observasi terbesar X1 = nilai observasi terkecil Tabel 4.4 Kriteria Interprestasi Rata-Rata Skor Jawaban No Nilai Skor Interprestasi 1 Skor 1 Sangat Tidak Setuju 2 Skor 2 Tidak Setuju 3 Skor 3 Ragu-Ragu 4 Skor 4 Setuju 5 Skor 5 Sangat Setuju Sumber : Sekaran (2006:32) 1. Variabel Faktor Locus of Control Variabel locus of control (X1) memiliki tiga item, hasil jawaban yang diberikan responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian sebagai berikut : Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Locus of Control (X1) Mahasiswa
83
Program Studi Administrasi Binis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik : Variabel
X1
Item
X1.1 X1.2 X1.3
5 F 122 136 138
4 % 39,7 44,3 45
F 157 151 135
3
% f % f 51,1 20 6,5 6 49,1 14 4,6 6 44 22 7,1 8 Grand Mean Variabel
2
1 % 2 2 2,6
f 2 0 4
Jumlah % Jumlah 0,7 307 0 307 1,3 307
Sumber : Data primer yang diolah 2020 Keterangan : X1.1 Saya yakin bahwa segala hasil yang telah dicapai karena kemampuan diri sendiri X1.2 Saya yakin kepemimpinan sangat bergantung pada kemampuan diri sendiri X1.3 Saya yakin keberhasilan yang terjadi karena hasil dari kerja keras diri sendiri Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berdasarkan tingkat grand mean pada variabel locus of control dapat diketahui sebesar 4,31 atau dapat diartikan bahwa mahasiswa merasa cenderung setuju dengan item pertanyaan yang terdapat pada kuesioner penelitian. Adapun item tertinggi sebesar 4,36 terdapat pada item X1.1 yaitu Saya yakin bahwa segala hasil yang telah dicapai karena kemampuan diri sendiri dengan proporsi jawaban responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 mahasiswa atau 2%, ragu-ragu sebanyak 20 mahasiswa atau sebesar 6,5%. Sedangkan item terendah sebesar 4,27 terdapat pada item X1.1 yaitu Saya yakin bahwa segala hasil yang telah dicapai karena kemampuan diri sendiri dengan proporsi jawaban responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 mahasiswa atau 2%, ragu-ragu sebanyak 20 mahasiswa atau sebesar 6,5%, setuju sebanyak 157 mahasiswa atau 51,1% dan jawaban sangat setuju
% 100 100 100
Ratarata Item 4,27 4,36 4,29 4,31
84
sebanyak 122 mahasiswa atau 39,7%. Sehingga dapat disimpulkan locus of control berperan penting dalam menggerakan aktifitas seseorang dalam melakukan kegiatan bisnis. Locus of control terdiri dari 2 yaitu, internal locus of control dan ekternal locus of control. Berdasarkan tabel 4.6 responden masuk dalam kategori locus internal. Orang dengan locus of control internal, mereka percaya bahwa dirinya yang dapat mempengaruhi lingkungan. 2. Variabel Kebutuhan akan Prestasi (X2) Hasil jawaban yang diberikan responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian sebagai berikut : Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Kebutuhan akan Prestasi (X 2) Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik : Variabel
X2
Item
X2.1 X2.2 X2.3
5 F 118 145 114
4 % F 38,4 158 47,2 142 37,1 155
3
% f % f 51,5 19 6,2 8 46,3 7 2,3 9 50,5 26 8,5 9 Grand Mean Variabel
2
1 % 2,6 2,9 2,9
f 4 4 3
Jumlah % Jumlah 1,3 307 1,3 307 1 307
Sumber : Data primer yang diolah 2020 Keterangan : X2.1 Apabila saya menghadapi tugas yang cukup sulit, tetap mengerjakan dengan sangat baik X2.2 Saya selalu bertanggung jawab dalam pekerjaan X2.3 Saya selalu berusaha tampil lebih baik dari orang lain Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berdasarkan tingkat grand mean pada variabel kebutuhan akan prestasi dapat diketahui sebesar 4,26 atau dapat diartikan bahwa mahasiswa merasa cenderung setuju dengan item pertanyaan yang terdapat pada kuesioner
% 100 100 100
Ratarata Item 4,23 4,35 4,20 4,26
85
penelitian. Dapat diketahui pula bahwa yang memiliki item mean tertinggi sebesar 4,35 terdapat pada item X2.2 yaitu Saya selalu bertanggung jawab dalam pekerjaan dengan proporsi jawaban setuju sebanyak 142 mahasiswa atau 46,3% dan jawaban sangat setuju sebanyak 145 mahasiswa atau 47,2%. Sedangkan item terendah sebesar 4,20 terdapat pada item X2.3 yaitu Saya selalu berusaha tampil lebih baik dari orang lain dengan proporsi jawaban responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 9 mahasiswa atau 2,9%, ragu-ragu sebanyak 26 mahasiswa atau sebesar 8,5%, setuju sebanyak 155 mahasiswa atau 50,5% dan jawaban sangat setuju sebanyak 114 mahasiswa atau 37,1%. Sehingga dapat disimpulkan kebutuhan akan prestasi sebagai cerminan yang kuat terhadap tujuan dan obsesi yang besar terhadap kegiatan berwirausaha yang akan dilakukan. 3. Variabel Toleransi Risiko (X3) Hasil jawaban yang diberikan responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian sebagai berikut : Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Toleransi Risiko (X 3) Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik : Variabel
X3
Item
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4
5 F 132 127 116 105
4 % 43 41,4 37,8 34,2
F 156 159 139 145
% f % f 51 17 5,4 1 51,8 18 5,8 3 45,3 31 10,1 17 47,2 36 11,7 18 Grand Mean Variabel
Sumber : Data primer yang diolah 2020 Keterangan :
3
2
1 % 0,3 1 5,5 5,9
f 1 0 4 3
Jumlah % Jumlah 0,3 307 0 307 1,3 307 1 307
% 100 100 100 100
Ratarata Item 4,35 4,36 4,13 4,08 4,23
86
X3.1 Saya akan menyelesaikan pekerjaan dengan memikirkan besar atau kecilnya risiko X3.2 Saya memiliki kemauan untuk mengambil risiko sesuai dengan kemampuan X3.3 Saya berani mengambil keputusan saat situasi tidak pasti X3.4 Saya berani mengambil risiko saat menginvestasikan uang untuk berwirausaha Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berdasarkan tingkat grand mean pada variabel toleransi risiko dapat diketahui sebesar 4,23 atau dapat diartikan bahwa mahasiswa merasa cenderung setuju dengan item pertanyaan yang terdapat pada kuesioner penelitian. Dapat diketahui pula bahwa yang memiliki item mean tertinggi sebesar 4,36 terdapat pada item X3.2 yaitu Saya memiliki kemauan untuk mengambil risiko sesuai dengan kemampuan dengan proporsi jawaban setuju sebanyak 159 mahasiswa atau 451,8% dan jawaban sangat setuju sebanyak 127 mahasiswa atau 41,4%. Sedangkan item terendah sebesar 4,08 terdapat pada item X3.4 yaitu Saya berani mengambil risiko saat menginvestasikan uang untuk berwirausaha dengan proporsi jawaban responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 18 mahasiswa atau 5,9%, ragu-ragu sebanyak 36 mahasiswa atau sebesar 11,7%, setuju sebanyak 145 mahasiswa atau 47,2% dan jawaban sangat setuju sebanyak 105 mahasiswa atau 34,2%. Sehingga
dapat
disimpulkan
seseorang
menjadi
wirausaha
atau
entrepreneur dapat menggunakan toleransi risiko. Seseorang semakin toleran dalam menghadapi risiko, maka semakin meningkat keinginan orang tersebut menjadi wirausaha atau entrepreneur.
87
4. Variabel Niat Berwirausaha (Y) Hasil jawaban yang diberikan responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian sebagai berikut : Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Niat Berwirausaha (Y) Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik : Indikator
Y
Item
Y1 Y2 Y3
5 F 115 134 114
4 % F 37,4 135 43,6 111 37,1 130
3
% f % f 44 40 13 14 36,2 35 11,4 27 42,3 51 16,6 10 Grand Mean Variabel
2
1 % 4,6 8,8 3,3
f 3 0 2
Jumlah % Jumlah 1 307 0 307 0,7 307
Sumber : Data primer yang diolah 2020 Keterangan : Y1 Saya akan memilih karir menjadi wirausaha Y2 Saya lebih suka sebagai berwirausaha daripada bekerja dengan orang lain Y3 Saya memperkirakan akan memulai usaha 1-2 tahun kedepan Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berdasarkan tingkat grand mean pada variabel niat berwirausaha dapat diketahui sebesar 4,14 atau dapat diartikan bahwa mahasiswa cenderung setuju dengan item pertanyaan yang terdapat pada kuesioner penelitian. Dapat diketahui pula bahwa yang memiliki item mean tertinggi sebesar 4,17 terdapat pada item Y2 yaitu Saya lebih suka sebagai berwirausaha daripada bekerja dengan orang dengan proporsi jawaban setuju sebanyak 111 mahasiswa atau 36,2% dan jawaban sangat setuju sebanyak 134 mahasiswa atau 43,6%. Sedangkan item terendah sebesar 4,11 terdapat pada item Y3 yaitu Saya memperkirakan akan memulai usaha 1-2 tahun kedepan dengan proporsi
% 100 100 100
Ratarata Item 4,12 4,17 4,11 4,14
88
jawaban responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 10 mahasiswa atau 3,3%, ragu-ragu sebanyak 51 mahasiswa atau sebesar 116,6%, setuju sebanyak 130 mahasiswa atau 42,3% dan jawaban sangat setuju sebanyak 114 mahasiswa atau 37,1%. Sehingga dapat disimpulkan niat berwirausaha diartikan sebagai langkah awal dari suatu proses pendirian usaha. Niat berwirausaha mencerminkan komitmen seseorang untuk memulai usaha dan memahami proses kewirausahaan.
D. Hasil Analisis Statistik Inferensial 1.
Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas berfungsi untuk melihat apakah analisis data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Data bisa dikatakan berdistribusi normal bila mana memenuhi syarat kenormalan. Nilai hasil analisis bisa dikatakan signifikan bila mana hasilnya lebih besar dari 0,05. Ketentuan dari uji Kolmogorov Smirnov adalah : H0
: data residual berdistribusi normal
Ha
: data residual tidak berdistribusi normal
89
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual 307 ,0000000 12,37424469 ,026 ,025 -,026 ,458 ,985
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah 2020 Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan uji normalitas Tabel 4.9 maka diperoleh hasil sebesar 0,985 yang berarti lebih besar dari pada 0,05 yang menandakan H0 dinyatakan diterima dan data tersebut berdistribusi normal. Hal ini juga diperkuat dengan pembuktian secara grafik normal probability plot. Berdasarkan gambar 4.1 terlihat kebanyakan bulatan plot bergerombol di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Tidak ada bulatan plot bergerombol yang berada jauh dari garis uji normalitas. Berdasarkan grafik Normal Probability Plot, maka dapat disimpulkan data mempunyai sebaran normal atau dengan kata lain telah memenuhi asumsi data terdistribusi normal.
90
Normal P-P Plot of Regression Dependet Variable : Niat Berwirausaha
Gambar 4.1 Normal Probability Plot Sumber: Data primer yang diolah 2020 b. Uji Multikolinieritas Model hasil data regresi ini dapat dikatakan baik jika nilainya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas atau tidak terjadi multikolinieritas. Uji tolerance dan uji VIF dapat dilakukan untuk mengetahui hasil apakah terjadi multikolinieritas atau tidak. Multikolinieritas dinyatakan terjadi jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, dan dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10,00. Berdasarkan data hasil uji multikolinieritas pada tabel 4.10, diketahui nilai tolerance setiap variabel adalah sebagai berikut : 1) Nilai tolerance X1 adalah 0,996> 0,10 2) Nilai tolerance X2 adalah 0,995> 0,10 3) Nilai tolerance X1 adalah 0,992> 0,10
91
Berdasarkan data tabel 4.10, diketahui nilai tolerance setiap variabel > 0,10 yang berarti bisa disimpulkan bahwa semua variabel bebas dan variabel terikat tidak terjadi multikolinieritas. Hasil dari nilai VIF dari penelitian ini adalah VIF1 1,004< 10,00, VIF2 sebesar 1,005< 10,00, dan VIF3 sebesar 1,008< 10,00. Data tentang hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model 1
LOC Kebutuhan Akan Prestasi Toleransi Risiko
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,996 1,004 ,995 1,005 ,992 1,008
a. Dependent Variable: Niat Berwirausaha
Sumber: Data primer yang diolah 2020 Berdasarkan data di atas, nilai VIF setiap variabel bernilai < 10,00 yang menyatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa uji yang dilakukan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi variance dan residu atau pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Model regresi dikatakan baik apabila variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap (homokedastisitas) atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.3 menunjukkan bahwa tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar secara acak, baik menyebar
92
diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat dikatakan baik atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas R e g re s s io n S tu d e n tiz e d R e s id u a l
Scatterplot Dependent Variable: Niat Berwirausaha 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -3
-2
-1
0
1
2
3
4
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data primer yang diolah 2020 2. Analisis Regresi Linier Berganda Tujuan dari analisis regresi linier berganda adalah untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel Locus of Control (X1), variabel Kebutuhan akan Prestasi (X2), variabel Toleransi Risiko (X3), dan variabel Niat Berwirausaha (Y) merupakan variabelvariabel yang diteliti dalam penelitian ini. Berikut merupakan hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan peneliti berdasarkan data primer yang didapat dari 307 orang responden melalui kuesioner yang ditujukan kepada mahasiswa program studi administrasi bisnis dan program studi administrasi publik angkatan 2016 dan 2017 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang . Hasil dari data responden tersebut di kelola dengan menggunakan analisis regresi linier berganda melalui bantuan SPSS. Setelah dilakukan analisis dan perhitungan didapatkan hasil model regresi linier berganda secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.11 :
93
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model 1
(Constant) LOC Kebutuhan Akan Prestasi Toleransi Risiko
Unstandardized Coefficients B Std. Error -1,618 ,780 ,301 ,060 ,174 ,060 ,467 ,053
Standardized Coefficients Beta ,237 ,152 ,464
t -2,076 5,027 2,910 8,889
Sig. ,039 ,000 ,004 ,000
a. Dependent Variable: Niat Berwirausaha
Sumber: Data primer yang diolah 2020 Keterangan : LOC = Locus of Control Berdasarkan data primer yang telah diolah dalam analisis regresi linier pada Tabel 4.11 diatas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = -1,618 + 0,301 + 0,174 + 0,467 X3 Dari persamaan tersebut dapat diinterprestasikan secara rinci sebagai berikut : a. Koefisien B1 sebesar 0,301 menunjukkan bahwa apabila variabel Locus of Control (X1) semakin meningkat, maka Niat Berwirausaha akan meningkat dengan asumsi variabel yang lain tetap. b. Koefisien B2 sebesar 0,174 menunjukkan bahwa apabila variabel Kebutuhan akan Prestasi (X2) semakin meningkat, maka Niat Berwirausaha akan meningkat dengan asumsi variabel yang lain tetap. c. Koefisien B3 sebesar 0,467 menunjukkan bahwa apabila variabel Toleransi Risiko (X3) semakin meningkat, maka Niat Berwirausaha akan meningkat dengan asumsi variabel yang lain tetap.
94
Berdasarkan intreprestasi tersebut, dapat diketahui besarnya pengaruh setiap variabel bebas yang terdiri dari Locus of Control (X1), Kebutuhan akan Prestasi (X2) dan Toleransi Risiko (X3) terhadap variabel terikat yaitu Niat Berwirausaha (Y). Variabel Locus of Control (X1) memberikan pengaruh sebesar 0,1301, variabel Kebutuhan akan Prestasi (X2) memberikan pengaruh sebesar 0,174, variabel Toleransi Risiko (X 3) memberikan pengaruh sebesar 0,467. Jadi dapat ditarik keseimpulan bahwa variabel bebas yang terdiri dari Locus of Control (X1), Kebutuhan akan Prestasi (X2) dan Toleransi Risiko (X3) berpengaruh positif terhadap Niat Berwirausaha. 3. Pengujian Hipotesis a. Uji t Uji t ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Untuk menguji hipotesis ini bisa dilihat dengan cara jika F hitung > Ftabel atau nilai signifikan ttabel yaitu 5,03> 1,97 maka pengaruh variabel Locus of Control (X1) terhadap Niat Berwirausaha
95
(Y) signifikan. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa variabel Locus of Control (X1) berpengaruh signifikan terhadap Niat Berwirausaha (Y). 2) Hasil uji t dari variabel Kebutuhan akan Prestasi (X2) dengan Niat Berwirausaha (Y) menunjukkan hasil thitung sebesar 2,91 sedangkan ttabel (α=0,05) diperoleh hasil ttabel 1,97. Nilai signifikan yang didapat sebesar 0,004< 0,05 dan nilai thitung> ttabel yaitu 2,91> 1,97 maka pengaruh variabel Kebutuhan akan Prestasi (X2) terhadap Niat Berwirausaha (Y) signifikan. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa variabel Kebutuhan akan Prestasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Niat Berwirausaha (Y). 3) Hasil uji t dari variabel Toleransi Risiko (X3) dengan Niat Berwirausaha (Y) menunjukkan hasil thitung sebesar 8,89 sedangkan ttabel (α=0,05) diperoleh hasil ttabel 1,97. Nilai signifikan yang didapat sebesar 0,000< 0,05 dan nilai thitung> ttabel yaitu 8,89> 1,97 maka pengaruh variabel Toleransi Risiko (X3) terhadap Niat Berwirausaha (Y) signifikan. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa variabel Toleransi
Risiko
(X3)
berpengaruh
signifikan
terhadap
Niat
Berwirausaha (Y). b. Uji F Uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikasi pengaruh variabelveriabel bebas (X) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). Jika Fhitung > Ftabel maka variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh
96
terhadap variabel terikat, dan jika Fhitung > Ftabel maka hasil dinyatakan tidak signifikan. Selain hal tersebut, variabel bebas secara bersama-sama dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat apabila nilai signifikasi < 0,05 dan apabila nilai signifikasi > 0,05 variabel bebas secara bersama-sama dinyatakan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan Tabel 4.112 diketahui nilai Fhitung sebesar 111,73 yang berarti jauh lebih dari nilai Ftabel (α=0,05) sebesar 2,63. Dapat diketahui nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dengan nilai F tabel yaitu 111,73 > 2,63 yang berarti variabel bebas yang terdiri dari Locus of Control (X1), Kebutuhan akan Prestasi (X2) dan Toleransi Risiko (X3) secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap Niat Berwirausaha (Y). Tabel 4.12 Hasil Uji F Anova ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 888,209 802,885 1691,094
df 3 303 306
Mean Square 296,070 2,650
F 111,733
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), Toleransi Risiko, LOC, Kebutuhan Akan Prestasi b. Dependent Variable: Niat Berwirausaha
Sumber : Data primer yang diolah 2020 4. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien
determinasi
ini
menggambarkan
seberapa
besar
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada Tabel 13 koefisien determinasi (R2) ini digunakan untuk menghitung besarnya kontribusi seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
97
Tabel 4.13 Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model 1
R ,725a
R Square ,525
Adjusted R Square ,521
Std. Error of the Estimate 1,628
a. Predictors: (Constant), Toleransi Risiko, LOC, Kebutuhan Akan Prestasi
Sumber: Data primer yang diolah 2020 Berdasarkan data pada Tabel 4.13 tersebut didapatkan hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,521 yang berarti bahwa sebesar 52,1% variabel Locus of Control (X1), Kebutuhan akan Prestasi (X2) dan Toleransi Risiko (X3) mempengaruhi variabel Niat Berwirausaha (Y). Sedangkan sisanya sebanyak 47,9% merupakan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi variabel Niat Berwirausaha namun tidak digunakan dan tidak diteliti dalam penelitian ini.
E. Pembahasan 1.
Gambaran Umum Locus of Control, Kebutuhan akan Prestasi, Toleransi Risiko dan Niat Berwirausaha Gambaran umum responden variabel Locus of Control (X1), Kebutuhan akan
Prestasi (X2), Toleransi Risiko (X3), dan Niat Berwirausaha (Y) di Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Angkatan 2016 adan 2017 yaitu berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan untuk Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016 dan 2017 terbanyak didominasi angkatan 2016 dan 2017 dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 125
98
mahasiswa perempuan atau 40,7%. Pada kuisioner ini responden Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik berdasarkan tahun angkatan banyak dari Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis angkatan 2016 sebanyak 106 mahasiswa atau 34,5%. Berdasarkan pekerjaan orang tua dari Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016 dan 2017 didominasi dengan memiliki orang tua yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 108 mahasiswa atau 35,2%. Distribusi frekuensi pada variabel Y yaitu niat berwirausaha secara keseluruhan pada Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik angkatan 2016 dan 2017 sudah baik. Berdasarkan hasil dari pengumpulan data sekunder bahwa niat berwirausaha dari mahasiswa menunjukkan mahasiswa dapat memilih sendiri karir menjadi wirausaha, lebih suka menjadi wirausahawan daripada bekerja dengan orang lain dan memperkirakan akan memulai usaha 1-2 tahun kedepan. 2.
Pengaruh Locus of Control terhadap Niat Berwirausaha Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan kepada Mahasiswa
Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik mengenai locus of control menunjukkan persepsi bahwa responden sangat setuju dengan item pertanyaan yang terdapat pada kuesioner penelitian. Hal ini dikarenakan responden yakin kemampuan, kepemimpinan dan keberhasilan berasal dari diri sendiri sehingga sangat mampu untuk memenuhi niat berwirausaha. Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa
99
Program Studi Administrasi Publik merasa kepemimpinan sangat bergantung pada kemampuan diri sendiri, karena dengan memimpin diri sendiri akan memiliki kemampuan dalam mempengaruhi lingkungan. Hasil analisis regresi linier berganda menjelaskan bahwa locus of control pada penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Hal ini dibuktikan dengan dengan locus of control terhadap niat berwirausaha memiliki nilai koefisien sebesar 0,301. Selain itu dengan nilai signifikansi yang di dapat sebesar 0,00 yang berarti lebih kecil dari 0,05 dan juga nilai t hitung sebesar 5,027 sedangkan ttabel (α=0,05) diperoleh hasil ttabel 1,97 hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel yaitu 5,02> 1,97. Hal ini mengartikan item yang terdapat di variabel locus of control dapat diterima, sehingga apabila locus of control tinggi akan mempengaruhi niat berwirausaha. Locus of control menurut Hiriyappa (2009: 72) mengacu pada keyakinan seseorang bahwa apa yang terjadi adalah karena kendali dirinya yaitu internal atau di luar kendali dirinya yaitu eksternal. Menurut Forte (2005), locus of control adalah sebuah keyakinan seseorang tentang keberadaan kontrol dirinya, dan seberapa besar kontrol yang dimilikinya terhadap keberhasilan dan kegagalan yang dialaminya serta situasi atau kejadianyang ada di dalam kehidupannya. Keyakinan disini adalah keyakinan dalam niat berwirausaha. Selain itu penelitian ini dapat diperkuat melalui penelitian terdahulu. Hasil penelitian Nizma dan Siregar (2018) menyatakan secara parsial variabel locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap niat berwiarausaha.
100
3.
Pengaruh Kebutuhan akan Prestasi terhadap Niat Berwirausaha Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan kepada Mahasiswa
Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik mengenai kebutuhan akan prestasi menunjukkan persepsi bahwa responden setuju dengan item pertanyaan yang terdapat pada kuesioner penelitian. Hal ini dikarenakan apabila responden mengahadapi pekerjaan yang sulit tetap dikerjakan dengan sangat baik, bertanggung jawab dan berusaha tampil lebih baik dari orang lain. Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik merasa dapat meningkatkan tanggung jawab dalam pekerjaan karena dalam menyelesaikan segala pekerjaan diperlukan tanggung jawab yangt tinggi. Hasil analisis regresi linier berganda menjelaskan bahwa kebutuhan akan prestasi pada penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Hal ini dibuktikan dengan dengan kebutuhan akan prestasi
terhadap niat
berwirausaha memiliki nilai koefisien sebesar 0,174. Selain itu dengan nilai signifikansi yang di dapat sebesar 0,04 yang berarti lebih kecil dari 0,05 dan juga nilai thitung sebesar 2,910 sedangkan ttabel (α=0,05) diperoleh hasil ttabel 1,97 hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel yaitu 2,910> 1,97. Hal ini mengartikan item yang terdapat di variabel kebutuhan akan prestasi dapat diterima, sehingga apabila kebutuhan akan prestasi tinggi akan mempengaruhi niat berwirausaha. McCleeland (1987: 526) meyakini bahwa individu yang memiliki motif untuk mendapatkan prestasi, semakin tinggi nilai prestasi yang ditetapkan individu maka
101
secara signifikan berpengaruh terhadap usaha untuk mencapainya, tidak peduli apakah hal tersebut akan dihadapkan pada kegagalan. Wardoyo (2012) mendefinisikan kebutuhan akan prestasi sebagai keinginan individu untuk menyelesaikan sesuatu hal yang sulit, dapat mengungguli, dan melakukan lebih baik dari
pada
orang
lain. Keinginan individu untuk menyelesaikan
sesuatu hal yang sulit adalah keinginan dalam niat berwirausaha. Selain itu penelitian ini dapat diperkuat melalui penelitian terdahulu. Hasil penelitian Habib dan Rahyuda (2015) menyatakan secara parsial variabel kebutuhan akan prestasi berpengaruh secara signifikan terhadap niat berwiarausaha. 4.
Pengaruh Toleransi Risiko terhadap Niat Berwirausaha Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan kepada Mahasiswa
Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik mengenai toleransi risiko menunjukkan persepsi bahwa responden setuju dengan item pertanyaan yang terdapat pada kuesioner penelitian. Hal ini dikarenakan apabila responden menyelesaikan pekerjaan, memiliki kemauan, mengambil keputusan dan menginvestasikan uang dengan memikirkan risiko yang dihadapi. Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik merasa segala sesuatu yang dilakukan harus memperhatikan kemauan untuk mengambil risiko sesuai dengan kemampuan, karena dengan memperhatikan kemampuan yang dimiliki, seseorang akan mudah menyelesaikan segala pekerjaan. Hasil analisis regresi linier berganda menjelaskan bahwa toleransi risiko pada penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Hal ini
102
dibuktikan dengan dengan toleransi risiko terhadap niat berwirausaha memiliki nilai koefisien sebesar 0,467. Selain itu dengan nilai signifikansi yang di dapat sebesar 0,00 yang berarti lebih kecil dari 0,05 dan juga nilai t hitung sebesar 8,889 sedangkan ttabel (α=0,05) diperoleh hasil ttabel 1,97 hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel yaitu 8,889> 1,97. Hal ini mengartikan item yang terdapat di variabel toleransi risiko dapat diterima, sehingga apabila toleransi risiko tinggi akan mempengaruhi niat berwirausaha. Menurut Douglas dan Shepherd (dalam Mahesa, 2012) untuk memprediksi keinginan seseorang menjadi entrepreneur dapat menggunakan toleransi akan risiko, dikatakan bahwa semakin toleran seseorang dalam menghadapi risiko, semakin meningkat keinginan orang tersebut untuk menjadi entrepreneur. Delmar (dalam Bezzina, 2010) menjelaskan bahwa pengusaha lebih cenderung untuk mengambil risiko dalam spesifik domain usaha bisnis mereka di mana mereka lebih ahli dan memiliki beberapa tingkat pengendalian. Hasil penelitian Habib dan Rahyuda (2015) menyatakan secara parsial variabel toleransi risiko berpengaruh secara signifikan terhadap niat berwiarausaha. 5.
Pengaruh Locus of Control, Kebutuhan akan Prestasi dan Toleransi Risiko terhadap Niat Berwirausaha Berdasarkan nilai uji F dan nilai signifikansi pada tabel 4.14, variabel locus
of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko secara simultan berpengaruh terhadap variabel niat berwirausaha. Variabel locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko dinyatakan berpengaruh simultan karena nilai perusahaan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf
103
signifikansi (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko sebagai salah satu faktor penentu yang dapat menjelaskan niat berwirausaha. Berdasarkan hasil tersebut, pengaruh yang signifikan secara simultan dari variable locus of control (X1), kebutuhan akan prestasi (X2) dan toleransi risiko (X3) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga variabel independen dapat dijadikan bahan pertimbangan mahasiswa terkait keputusan melakukan niat berwirausaha. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh dari tabel 16 sebesar 0,525 atau 52,5%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa niat berwirausaha dipengaruhi oleh variabel locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko sebesar 52,5%. Adapun sisa 47,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain seperti keberhasilan diri, kebebasan dalam bekerja dan faktor lingkungan yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Nilai tersebut dapat dikatakan
cukup
tinggi,
sehingga
niat
berwirausaha
sebaiknya
dapat
memperhatikan locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko.
104
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Program Studi Administrasi Publik Angkatan 2016 dan 2017 tentang Pengaruh Locus of Control, Kebutuhan akan Prestasi dan Toleransi Risiko terhadap Niat Berwirausaha. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda pada penelitian ini, serta berdasarkan analisis pengujian data statistik dan pembahasan teori yang ada dan fenomena mahasiswa yang terdapat di Fakultas Ilmu Administrasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko secara simultan berpengaruh terhadap niat berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Angkatan 2016 dan 2017.. 2. Hasil uji t variabel locus of control secara parsial berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Locus of control memiliki pengaruh positif sehingga ketika mengalami kenaikan maka niat berwirausaha cenderung mengalami peningkatan.
105
3. Hasil uji t variabel kebutuhan akan prestasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Kebutuhan akan prestasi memiliki pengaruh positif sehingga ketika mengalami kenaikan maka niat berwirausaha cenderung mengalami peningkatan. 4. Hasil uji t variabel toleransi risiko secara parsial berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Toleransi risiko memiliki pengaruh positif sehingga ketika mengalami kenaikan maka niat berwirausaha cenderung mengalami peningkatan. 5. Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel locus of control, kebutuhan akan prestasi dan toleransi risiko secara simultan berpengaruh terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis dan Program Studi Administrasi Publik Angkatan 2016 dan 2017. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan referensi bagi fakultas maupun pihak-pihak lain. Adapun saran yang diberikan, antara lain : 1. Locus of Control Berdasarkan penelitian ini locus of control memiliki pengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Namun, berdasarkan distribusi frekuensi variabel locus of control ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan niat berwirausaha. Salah satu yang menjadi permasalahan adalah mahasiswa tidak yakin segala hasil yang telah dicapai karena kemampuan diri sendiri. Oleh karena itu, saran yang diberikan
106
peneliti dalam hal ini adalah mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan diri sendiri dengan cara mengembangkan potensi diri dan mencoba hal baru. 2. Kebutuhan akan Prestasi Berdasarkan penelitian ini kebutuhan akan prestasi memiliki pengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Namun, berdasarkan distribusi frekuensi variabel kebutuhan akan prestasi ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan niat berwirausaha. Salah satu yang menjadi permasalahan adalah mahasiswa tidak selalu berusaha tampil lebih baik dari orang lain. Oleh karena itu, saran yang diberikan peneliti dalam hal ini adalah mahasiswa dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mempunyai dorongan yang kuat serta motivasi yang tinggi. 3. Toleransi Risiko Berdasarkan penelitian ini toleransi risiko memiliki pengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Namun, berdasarkan distribusi frekuensi variabel toleransi risiko ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan niat berwirausaha. Salah satu yang menjadi permasalahan adalah mahasiswa tidak berani mengambil risiko saat menginvestasikan uang untuk berwirausaha. Oleh karena itu, saran yang diberikan peneliti dalam hal ini adalah mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan mengambil risiko dan kesediaan untuk mengubah keadaan demi keuntungan usaha atau bisnis.
107
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Disarankan kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti penelitian mengenai niat berwirausaha dengan sampel yang lebih besar dan heterogen (berbeda program studi) dan diharapkan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti locus of control, kebutuhan akan prestasi, toleransi risiko dan niat berwirausaha, peneliti sangat merekomendasikan untuk menambahkan beberapa variabel lain agar penelitian ini lebih berkembang dan menghasilkan hasil penelitian yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Alma, Boukori. 2001. Kewirausahaan. Badung:Alfabeta. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta. Fahmi, Irfan. 2014. Kewirausahaan: Teori, Kasus, Dan Solusi: Bandung: Alfabeta. Kashmir. 2010. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers. Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan. Diterjemahkan oleh Soleh Rusyadi Maryam. Jilid 1. Edisi 4. Jakarta: Indeks. Meredith, G.G. 2000. Kewirausahaan: Teori dan Praktik. Jakarta: Pustaka Binaman Presindo. Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Cetakan 7. Bogor: Ghalia Indonesia. Rusdiana. 2014. Kewirausahaan: Teori dan Praktik. Bandung: Pustaka Setia. Saiman, L. 2014. Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-Kasus. Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Diterjemahkan oleh: Kwan Men Yon. Edisi 4. Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Siregar, Sofiah. 2014. Statistik Paramentrik untuk Penelitian Kuantitatif. Cetakan kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Admistrasi. Bandung: CV. Alfabeta. Suryana. (2003). Kewirausahaan. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta. Suryana. 2013. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat. Zimmerer, T.W., Norman, M., dan Doug, W. (2008). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Edisi 5. Salemba empat. Jakarta. Zulganef. 2008. Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
108
109
Jurnal Adnyana, I.G.L.A & Purnami, N.M (2016). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Self-Efficay dan Locus of Control Pada Niat Berwirausaha. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(2), 2016. Ajzen, Icek. 1991. The theory of planned behavior. Organizational behavior and decision processes. Academic press Inc, university of massachusettes at Amherst, 50, 179-211. Ajzen, Icek. 2005. Attitude, Personality And Behavior (second edition). Open university press. Bustan, 2014. Pengaruh Prestasi, Locus of Control, Resiko, Toleransi Ambiguitas, Percaya Diri, dan Inovasi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal Orasi Bisnis Edisi ke-XI. Ermawati, dkk. 2017. Pengaruh Need for Achivment dan Locus of Control Terhadap Intensi Berwirausaha Melalui Sikap Siswa Kelas XII SMK se-Kota Semarang. Journal of Economic Education, 66-74. Habib, Rahyuda. 2015. Pengaruh Efikasi Diri, Kebutuhan akan Prestasi dan Keberanian Mengambil Risiko Terhadap Niat Berwirausaha Mahasiswa. E-Journal Manajemen Unud, Vol, 4. Hansemark, C.O. (2003). Need for Achievement, Locus of Control and The Prediction of Business Start-Ups: A Longitudinal Study. Journal of Economic Psychology, 24(3), 301-319. Karubulut, 2016. Personality Traits on Entrepreneurial Intention. Procedia-Social and Behavioral Sciences 229, 12-21. Krueger Jr, Noris F and Brazeal, Deborah V. 1994. Entrepreneurial potential and potential entrepreneurs : entrepreneurship theoryand practice by Baylor University, 18(3), 91-104. Lee, S.H. & Wong, P.K. 2004. An Exploratory Study of Technopreneurial Intentions: A Career Anchor Perspective. Journal of Business Venturing, 19(1): 7-28. Negash, Emnet., Amentie, Chachissa. 2013. An investigation of higher education student’s entrepreneurial intention in Ethiopian Universities: Technology and business fields in focus. Journal of Business Management and Accounts, 2(2), pp 30-35. Nishanta, B. 2008. Influence of Personality Traits and Socio-demographic Background of Undergra-duate Students on Motivation for Entrepre- neurial Career: The Case of Srilanka. Paper was presented at the Euro-Asia Management Studies Association (EAMSA) Conference, Japan.
110
Nizma, Siregar. 2018. Analisis Pengaruh Locus of Control, Need for Achievment dan Risk Taking Terhadap Intensi Berwirausaha Alumni Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 19, No.1. Primandaru. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Pada Minat Berwirausaha Mahasiswa. Journal Economia, Volume 13. Robinson, P.B., Stimpson, D.V., Huefner, J.C. & Hunt, H.K. 1991. An Attitude Approach to the Prediction of Entrepreneurship. Entrepreneurship Theory and Practice, 15(4): 13-31. Suharti, L., dan Sirine, H. (2011). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 13(2), 124- 134. Stewart, W.H., Watson, W.E., Carland, J.C. & Carland, J.W. 1998. A Proclivity for Entrepreneurship: A Comparison of Entrepreneurs, Small Business Owners, and Corporate Managers”. Journal of Business Venturing, 14(2): 189-214. Tjahjono, H.K., dan Ardi, H. (2008). Kajian Niat Mahasiswa Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk Menjadi Wirausaha. Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis. 16(1), 46-63. Wu, S. & Wu, L. 2008. The Impact of Higher Education on Entrepreneurial Intentions of University Students in China. Journal of Small Business and Enterprise Development, 15(4): 752–774. Yohnson. 2003. Peranan Universitas dalam Memo-tivasi Sarjana Menjadi Young Entrepreneurs. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 5(2): 97-111. Zimmerer, W Thomas. Norman M. Scarborough. 1996. Entrepreneur And The New Venture Formation. New Jersey: Prentice Hall Internasional Inc. Hal 14, 15, 17 Internet Beritagar.id. 2015. Data BPS: Pengangguran Di Indonesia 7,56 Juta Orang. Diakses pada November 2019 dari https;//beritagar.id/artikel/berita/data-bps-pengangguran-diindonesia-756-juta-orang Badan Pusat Statistik. 2015. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sebesar 5,81 Persen. Diakses pada November 2019 dari https://www.bps.go.id/Brs/view/id/1139
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Uji Instrumen 1. Validitas Correlations X1.1 X1.1
X1.2
X1.3
TX1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 , 307 ,604** ,000 307 ,630** ,000 307 ,883** ,000 307
X1.2 ,604** ,000 307 1 , 307 ,457** ,000 307 ,793** ,000 307
X1.3 ,630** ,000 307 ,457** ,000 307 1 , 307 ,848** ,000 307
TX1 ,883** ,000 307 ,793** ,000 307 ,848** ,000 307 1 , 307
X2.3 ,621** ,000 307 ,603** ,000 307 1 , 307 ,852** ,000 307
TX2 ,884** ,000 307 ,876** ,000 307 ,852** ,000 307 1 , 307
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations X2.1 X2.1
X2.2
X2.3
TX2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 , 307 ,689** ,000 307 ,621** ,000 307 ,884** ,000 307
X2.2 ,689** ,000 307 1 , 307 ,603** ,000 307 ,876** ,000 307
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
111
112
Correlations X3.1 X3.1
X3.2
X3.3
X3.4
TX3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X3.2 ,564** ,000 307 1 , 307 ,374** ,000 307 ,480** ,000 307 ,749** ,000 307
1 , 307 ,564** ,000 307 ,328** ,000 307 ,330** ,000 307 ,675** ,000 307
X3.3 ,328** ,000 307 ,374** ,000 307 1 , 307 ,578** ,000 307 ,793** ,000 307
X3.4 ,330** ,000 307 ,480** ,000 307 ,578** ,000 307 1 , 307 ,819** ,000 307
Y3 ,702** ,000 307 ,549** ,000 307 1 , 307 ,840** ,000 307
TY ,930** ,000 307 ,882** ,000 307 ,840** ,000 307 1 , 307
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Y1 Y1
Y2
Y3
TY
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 , 307 ,766** ,000 307 ,702** ,000 307 ,930** ,000 307
Y2 ,766** ,000 307 1 , 307 ,549** ,000 307 ,882** ,000 307
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Reliabilitas Reliability Coefficients N of Cases = 307,0
N of Items = 3
Alpha = ,7914 Reliability Reliability Coefficients N of Cases = 307,0 Alpha = ,8406
N of Items = 3
TX3 ,675** ,000 307 ,749** ,000 307 ,793** ,000 307 ,819** ,000 307 1 , 307
113
Reliability Reliability Coefficients N of Cases = 307,0
N of Items = 4
Alpha = ,7504 Reliability Reliability Coefficients N of Cases = 307,0 Alpha = ,8594
N of Items = 3
114
Lampiran 2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual 307 ,0000000 12,37424469 ,026 ,025 -,026 ,458 ,985
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Normal Probability Plot Dependent Variable : Niat Berwirausaha
b. Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model 1
LOC Kebutuhan Akan Prestasi Toleransi Risiko
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,996 1,004 ,995 1,005 ,992 1,008
a. Dependent Variable: Niat Berwirausaha
115
c. Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa
Model 1
(Constant) LOC Kebutuhan Akan Prestasi Toleransi Risiko
Unstandardized Coefficients B Std. Error 9,720 ,438 ,00009 ,034 ,00593 ,036 -,00677 ,027
a. Dependent Variable: ABSRESID
Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot Dependent Variable: Niat Berwirausaha Regression Studentized Residual
4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
4
Standardized Coefficients Beta ,000 ,010 -,015
t 22,191 ,003 ,165 -,255
Sig. ,000 ,998 ,869 ,799
116
Lampiran 3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda 1. Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics N LOC Kebutuhan Akan Prestasi Toleransi Risiko Niat Berwirausaha Valid N (listwise)
307 307 307 307 307
Minimum 4 3 7 5
Maximum 15 15 20 15
Mean 12,92 12,78 16,90 12,39
Std. Deviation 1,857 2,050 2,335 2,351
2. Uji t Coefficientsa
Model 1
(Constant) LOC Kebutuhan Akan Prestasi Toleransi Risiko
Unstandardized Coefficients B Std. Error -1,618 ,780 ,301 ,060 ,174 ,060 ,467 ,053
Standardized Coefficients Beta ,237 ,152 ,464
t -2,076 5,027 2,910 8,889
a. Dependent Variable: Niat Berwirausaha
3. Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 888,209 802,885 1691,094
df 3 303 306
Mean Square 296,070 2,650
F 111,733
a. Predictors: (Constant), Toleransi Risiko, LOC, Kebutuhan Akan Prestasi b. Dependent Variable: Niat Berwirausaha
Sig. ,000a
Sig. ,039 ,000 ,004 ,000
117
4. Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R ,725a
R Square ,525
Adjusted R Square ,521
Std. Error of the Estimate 1,628
a. Predictors: (Constant), Toleransi Risiko, LOC, Kebutuhan Akan Prestasi
118
Lampiran 4. Jawaban Deskripsi Responden
119
Lampiran 5. Jawaban Kuesioner Responden 1. Locus of Control
120
2. Kebutuhan akan Prestasi
121
3. Toleransi Risiko
122
4. Niat Berwirausaha
123
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI Nama Lengkap: Rahayu Lestari Panggilan : Ayu Tempat/Tanggal Lahir : Blitar, 26 Juli 1997 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : DsTembalang Dsn Galor RT/RW 04/02 Kec Wlingi Kab. Blitar Email : [email protected] Telepon : 081233608810 LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SDN 1 Tembalang (2004-2010) SMPN 1 Wlingi (2010-2013) SMAN 1 Talun (2013-2016) Universitas Brawijaya (2016-2020) PENGALAMAN MAGANG PT Semen Indonesia Tbk
KETERAMPILAN 1. Bridge 2. Catur