SML - Proses Produksi PT Djarum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MATA KULIAH SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN



PROSES PRODUKSI PT. DJARUM KUDUS



DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2 FEBRIANI SAFITRI



21080117140061



PUTRI NURMALA



21080117140060



RR GALUH SEKARMURTI



21080117140049



DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO



SEMARANG 2019



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang



1.2 Rumusan Masalah Adapun yang ingin diketahui dari penyusunan laporan mengenai proses produksi dari PT Djarum Kudus ini adalah 1. Bagaimana alur produksi rokok pada PT Djarum Kudus? 2. Bagaimana pengolahan limbah produksi yang dilakukan oleh PT Djarum Kudus? 1.3 Tujuan Tujuan penulisan laporan ini adalah diantaranya agar: 1. Dapat menyajikan proses produksi ke dalam bentuk diagram alir. 2. Dapat mengetahui proses pengolahan limbah yang dihasilkan dari hasil produksi.



1|KELOMPOK 2



BAB II ISI



2.1 Gambaran Umum 2.1.1 Profil Perusahaan PT Djarum PT. Djarum merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang sigaret kretek. Pada awal berdirinya, Djarum hanya memiliki 70 pekerja. Proses pencampuran tembakau dan cengkeh dilakukan dengan sederhana dan menggunakan alat-alat yang sangat minim. Untuk menjaga kualitas, pendiri PT. Djarum membuat sendiri formula campuran tembakau dengan cengkeh yang menjadi kunci keberhasilan perusahaan ini. Pendirinya sendiri awalnya meracik cengkeh dedaunan tembakau untuk ia rokok sendiri. Pada tahun 1977, Djarum mampu menghasilkan 10 juta batang rokok per hari dengan bantuan mesin. Kemudian pada tahun 1980 Djarum mengeluarkan produk Djarum Super dan jumlah produksinya meningkat pesat menjadi 100 juta batang per hari sehingga pada tahun 1983 Djarum resmikan menjadi sebuah perusahaan perseroan terbatas.



Djarum OASIS Kretek Factory PT. memiliki



Djarum banyak



lokasi unit produksi yang



tersebar



berbagai Kabupaten



daerah



ke di



Kudus.



Salah satu lokasi unit produksi PT. Djarum adalah Djarum OASIS Gambar 1. Tugu PT Djarum Kudus di Gerbang Utama



Kretek



Factory



atau



yang lebih dikenal sebagai OASIS. Djarum OASIS Kretek Factory memiliki luas lahan sebesar 82,05 hektar yang terletak di desa Bae. Berikut ini adalah gambaran lokasi Djarum OASIS Kretek Factory.



2|KELOMPOK 2



Gambar 2. Lokasi PT Djarum OASIS Kretek Factory Sumber : Analisis penulis dengan google earth, 2019



Djarum OASIS Kretek Factory dibangun sejak tahun 2008 dan diresmikan pada tanggal 9 April 2013. Pabrik ini memiliki mesin-mesin yang modern dan diselaraskan dengan konsep green company karena 40% dari bahan pabrik digunakan untuk daerah penghijauan. Selain itu, bangunan-bangunan perkantoran di dalamnya juga didesain hemat energi. Memasuki gerbang OASIS terdapat tugu OASIS dan Monumen Kretek Indonesia yang tingginya mencapai 26 meter. Monumen ini melambangkan keuletan, ketangguhan, dan kualitas. Pada green area OASIS juga dibangun Djarum Fondation Park yang di dalamnya terdapat monumen simbolsimbol program Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu Djarum Bakti Sosial, Bakti Olahraga (Plasa Bulutangkis), Bakti Lingkungan, Amphitheater Budaya (Bakti Budaya), dan Djarum Bakti Pendidikan.



3|KELOMPOK 2



Gambar 3. Tugu Bakti Pendidikan



2.2 Proses Produksi PT. Djarum Kudus 2.2.1 Diagram Alir Proses Produksi



Tembakau Krosok



Tembakau Rajangan



Cengkeh



Strip Process



Pre Cut Tob Process



Clove Process



Primary



Secondary



Pengepakan



Distribusi Diagram 2. 1 Diagram Alir Produksi secara Garis Besar



4|KELOMPOK 2



Strip Process



Strip Process



Tob. Expansion Process



Blending Process Blending Process



Pre-Cut Tob. Process



Blending Process



Pre Blending



Secondary



Dimunaskan (Boiler Biomass)



Blending Process



Pengepakan



Diagram 2. 2 Diagram Alir Strip Process



2.2.2 Deskripsi Proses Produksi 2.2.2.1 Bahan Baku a) Tembakau (Niccotina tubaccum) Ada dua macam tembakau yang dibeli dari petani tembakau yang dapat dibedakan berdasarkan keadaan fisiknya yaitu tembakau krosok dan tembakau rajag. Tembakau krosok adalah tembakau yang daunnya masih berbentuk lembaran. Sedangkan tembakau rajang adalah tembakau yang sudah tidak berbentuk lembaran daun melainkan halus memanjang. Sebelum dibeli oleh perusahaan, petani melaukan proses curing yaitu proses pengeringan tembakau. Terdapat beberapa proses curing yaitu flue curing, sun curing, dan air curing. Untuk tembakau krosok dilakukan flue curing yaitu proses pengeringan dengan menggunakan panas buatan yang disalurkan melalui pipa besi atau flue. Sedangkan tembakau rajang dapat dikeringkan dengan dua cara yaitu sun curing merupakan pengeringan dengan cara 5|KELOMPOK 2



dijemur dibawah sinar matahari dan air curing merupakan pengeringan dengan cara diangin-anginkan. b) Cengkeh (Eugenia caryophillus) Cengkeh yang digunakan oleh PT. Djarum berasal dari Aceh, Padang, Lampung, Bogor, Purwokerto, Weleri, Tulungagung, Manado, Makassar, dan Ambon. Setelah diperoleh, cengkeh harus disimpan satu tahun yang bertujuan untuk menghilangkan getah didalamnya supaya tidak mempengaruhi rasa dan aroma rokok. Kemudian cengkeh dipisahkan dengan material asing melalui proses pemisahan dengan prinsip perbedaan massa jenis. Setelah dipisahkan, maka cengkeh dilunakkan melalui proses streaming. Cengeh yang sudah dilunakkan selanjutnya akan dirajang. c) Saos Saos terbagi menjadi dua yaitu pemberi rasa (casing) yang terbuat dari ekstrak rempah-rempah dan buah-buahan yang dilarutkan dalam air (water based) dan pemberi aroma (flavour) yang digunakan pada rokok dengan menggunakan senyawa aldehid, ester, dan keton (solvent based) yang bersifat volatile. 2.2.2.2 Proses Produksi a) Pra Proses Tahap pra proses bertujuan untuk menyediakan bahan baku dengan mutu yang baik. Bahan baku tembakau krosok dan tembakau rajang telah disimpan selama 2 tahun dalam gudang penyimpanan. Sedangkan cengkeh telah disimpang selama 1 tahun dalam gudang penyimpanan.Hal ini bertujuan untuk pematangan tembakau dan cengkeh. Pada proses pematangan dilakukan rotasi secara berkala dengan memindahkan bagian bawah ke atas supaya tidak busuk. Selanjutnya pada tembakau krosok dilakukan strip process yaitu merajang tembakau yang masih berbentuk lembaran sesuai spesifikasi ukuran rajangan yang telah ditentukan. Pada tembakau rajang dilakukan pre cut tobacco process yaitu proses pemisahan. Tembakau rajang dari petani dipisahkan antara daun tembakau dan material asing. Sedangkan pada cengkeh dilakukan clove process dimana cengkeh dilunakkan dengan teknologi admoist yaitu pelunakkan cengkeh dengan saturated stream. Setelah dilunakkan, kemudian cengkeh dirajang sesuai spesifikasi ukuran. 6|KELOMPOK 2



b) Primary Pada proses primary, bahan baku diolah sehingga terbentuk Tobacco Finished Blend. Proses utama dari proses primary ini adalah pre blending dan blending. Pada proses pre blending dilakukan pencampuran tembakau krosok dan tembakau Rajang. Di lain sisi, sebagian tembakau strip diproses dengan tobacco expansion process. Proses tersebut adalah proses mengembangkan tembakau yang nantinya akan menjadi rokok dengan kadar nikotin dan tar yang rendah. Pada proses blending, tembakau berbagai jenis dicampur dengan rasio tertentu. Selain itu ditambahkan material lain seperti gagan tembakau supaya rokok yang dihasilkan lebih kokoh. Selanjutnya, campuran tembakau diberikan rasa dan aroma (assembling flavor) dalam sebuah casing drum. Setiap jenis produk rokok memiliki aroma dan rasa yang berbeda , oleh karena itu sebelum dilakukan proses produksi jenis rokok yang berbeda perlu dilakukan pencucian terlebih dahulu. Setelah dilakukan assembling flavor, cengkeh yang telah dilunakkan dan dirajang dicampur dengan tembakau yang sudah diberikan aroma dan rasa. Hasil akhir dari proses blending yaitu tobacco finished blend. c) Secondary Tobacco finished blend yang dihasilkan dari proses primary kemudian diolah pada proses secondary agar menjadi rokok batangan dan disusun dalam box yang siap didistribusikan. Pada proses secondary, tobacco finished blend ditambahkan filter yang terbuat dari dan diolah menjadi rokok batangan menggunakan mesin, sehingga dinamakan sigaret kretek mesin (SKM). Mesin-mesin tersebut mampu menghasilkan 150 juta batang rokok per hari. Rokok yang dihasilkan kemudian masuk ke dalam proses pengepakkan yang dilakukan secara otomatis oleh mesin dan dipasang cukai. Setelah terpasang cukai maka dikemas dengan plastik transparan lalu disusun dalam kardus oleh pekerja dan disap untuk didistribusikan. Selain menghasilkan sigaret kretek mesin (SKM), PT Djarum juga menghasilkan sigaret kretek tangan (SKT). Namun, proses produksi SKT dilakukan di luar Djarum OASIS Kretek Factory. Racikan tembakau (tobacco finished blend) yang dihasilkan PT Djarum OASIS Kudus tetap digunakan dalam proses pembuatan SKT. Proses pembuatan 7|KELOMPOK 2



SKT melibatkan banyak pekerja mulai dari melinting rokok, mengelem, mengepak, hingga menyusun dalam kardus yang siap didistribusikan. Proses produksi SKT dilakukan di brak-brak yang tersebar di berbagai lokasi di Kabupaten Kudus. 2.3 Diagram Sumber Limbah dan Pengolahan Limbah



8|KELOMPOK 2



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Dari penyusunan laporan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa : 



Diagram alir proses produksi rokok pada PT Djarum Kudus dapat dimulai dari 3 bahan baku yang berbeda yaitu tembakau krosok, tembakau rajangan, dan cengkeh masing-masing diolah dengan ketiga proses yang berbeda sebelum ketiganya memasuki primary process hingga distribusi, yaitu tembakau krosok dengan strip process, tembakau rajangan dengan pre cut tob process, dan cengkeh dengan clove process. Kemudian masuk ke secondary process, pengepakan, dan terakhir distribusi.







Pengolahan limbah yang dihasilkan dari hasil produksi berupa limbah



3.2 Saran Saran yang dapat disampaikan oleh penulis untuk perusahaan PT Djarum adalah



9|KELOMPOK 2