Soal Gasing GSC2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Cara Mudah Belajar Fisika & Matematika Tanpa Rumus Metode Baru Pembelajaran di Super Bimbel GSC yang Telah Bekerjasama dengan Surya Institute Jakarta



Palembang - Pasca penandatangan MoU antara pihak Super Bimbel GSC dengan pihak Surya Institute Jakarta pada Rabu, 28 Oktober 2009, maka metode pembelajaran khusus Matematika dan Fisika di Super Bimbel GSC mengalami pembaharuan. Terlebih setelah 8 orang tentor dari Super Bimbel GSC, yang terdiri dari 4 tentor Matematika dan 4 tentor Fisika telah menjalani training intensif langsung di Surya Institute Jakarta. Di sini, mereka dilatih bagaimana cara mengajarkan mata pelajaran Fisika & Matematika dengan mudah dan tanpa rumus sama sekali. Hotman Samuel Siregar, S.Si, salah satu tentor Fisika senior di Super Bimbel GSC yang juga telah mengikuti training tersebut mengatakan, ”Di sini kami benar-benar dilatih tentang pengerjaan soal tanpa menggunakan rumus sedikitpun. Sangat wajar bila asuhan tim olympiade Prof. Yohanes Surya, Ph.D dapat memenangkan berbagai kejuaraan tingkat dunia karena mereka sudah mengetahui kuncinya.” Ia menambahkan bahwa apa yang telah mereka pelajari di Surya Institute Jakarta akan diajarkan pula kepada seluruh siswa Super Bimbel GSC. Cara belajar Fisika dan Matematika yang tanpa rumus ini dikenal dengan sebutan GASING yang merupakan singkatan dari Gampang, Asyik, dan Menyenangkan. Adapun buku-buku GASING milik Prof. Yohanes Surya, Ph.D pun telah dijual di Super Bimbel GSC. Sementara ini, buku-buku yang disediakan di Super Bimbel GSC adalah untuk siswa-siswi yang duduk di kelas 4 hingga 6 SD. Bila berminat, dapat langsung datang ke Super Bimbel GSC Patal Palembang karena dijual untuk umum. Nah, bagi yang penasaran dengan cara belajar GASING untuk mata pelajaran Matematika dan Fisika. Berikut ini akan kakak berikan masing-masing 2 contoh soal Matematika dan Fisika. Adik-adik bisa membandingkan antara pembahasan yang biasa selama ini kita pelajari di sekolah dengan pembahasan secara GASING. Kalian pasti tercengang melihat perbedaannya dan tentunya ingin tahu caranya lebih banyak lagi untuk soal-soal yang lain. Untuk itu, jangan ragu lagi, segera bergabung untuk belajar di Super Bimbel GSC karena kami pasti memberikan yang terbaik untuk kalian. Informasi tentang pendaftaran, hubungi : Super Bimbel GSC Patal Palembang Jl. R. Sukamto No. 3150-3151 Simpang Patal Palembang Telp. 0711 - 825788



Contoh Soal Fisika



1. Mega mengendarai mobil dari kota A menuju kota B dengan kecepatan 30 km/jam. Pada saat bersamaan, Anton berangkat dari kota B menuju kota A dengan kecepatan 60 km/jam. Jika jarak kota A dan kota B adalah 140 km, berapa jarak yang ditempuh Mega ketika berpapasan dengan Anton? 30 km/jam



Kota A A. B. C. D.



62 km 47 km 72 km 84 km



60 km/jam



140 km



Kota B



(OSN SMP tingkat provinsi, 2004)



Jawaban : B • Cara Gasing! Karena saling mendekat, maka jarak Mega dan Anton berkurang tiap detiknya 90 km. 140 14 Jadi mereka akan bertemu setelah = jam. Jarak yang ditempuh Mega adalah 90 9 14 30 km/jam x jam = 46,7 km ≈ 47 km 9 •



Cara Biasa Mega dan Anton akan bertemu atau berpapasan pada posisi yang sama yaitu : xMega = xAnton Misalnya posisi awal Mega sebagai titik acuan. x0 Mega = 0 ; x0 Anton = 140 km tMega = tAnton (berangkat bersamaan) vMega = 30 km/jam , vAnton = - 60 km/jam (arah berlawanan) xMega = xAnton x0 Mega + vMega . tMega = x0 Anton + vAnton . tAnton 0 + 30. tMega = 140 – 60. tMega 90 tMega = 140 140 14 tMega = = jam 9 90 Jarak yang ditempuh Mega : xMega = x0 Mega + vMega. tMega 14 = 0 + 30 . 9 = 46,7 km ≈ 47 km



1. Sebatang pensil yang panjangnya 10 cm diletakkan 30 cm di muka cermin cembung yang jarak titik apinya 50 cm. Bayangan dari pensil itu akan … A. tegak dan panjangnya 25 cm B. tegak dan panjangnya 6,25 cm C. terbalik dan panjannya 25 cm D. terbalik dan panjangnya 6,25 cm (OSN SMP Tingkat Provinsi, 2007) Jawaban : • Cara Gasing!



T R h h' S



h' Q



30 cm



P 50 cm



f



T R h h' S 30 cm



P Q



50 cm



f



Dengan menggambarkan dua sinar datang istimewa, kita dapat menentukan tinggi bayangan (h’) dengan kesebangunan : ∆PQR dan ∆PST sebangun : h' h = 50 50 + 30 h' 50



=



10 80



h' = 6,25 cm Terlihat dari gambar bayangan tegak.







Cara Biasa (Rumus) : f = -50 cm (kenapa nilai f negatif) s = 30 cm h = 10 cm h’ = … gunakan rumus : 1 1 1 (Dari mana rumus ini?) = + f s s' 1 − 50 1 s' 1 s' 1 s'



30



1



=



+







− 50



1 s' 1



30



−3−5



=



150 8



=−



s' =



1



=



150



− 150 8



=−



75



cm



4



Perbesaran : M=



h' h



h' 10 cm



= =



s' s 75



4 30



h' = 6,25 cm Karena s’ bernilai (-) maka bayangan tegak



Contoh Soal Matematika



1. Sebuah apel dan buah jeruk harganya Rp 1700. sebuah apel seharga Rp 200 lebih mahal daripada sebuah jeruk. Maka harga sebuah apel adalah … A. Rp 700 B. Rp 800 C. Rp 500 D. Rp 900 UASBN 2008 Jawaban : A • Cara Gasing! 1 jeruk 1 jeruk 1 200 apel Misal harga 1 buah jeruk = 1 Maka 1 apel = 1 3



= 200 + 1700



3



= 1700 – 200



3



= 1500 =



1500



+ 200



= 500



3 1 apel =



+ 200



= 500 + 200 = 700 •



Cara Biasa (rumus) Misal apel = a jeruk = b harga sebuah apel dan 2 buah jeruk = Rp 1700 a + 2b = 1700 harga apel 200 lebih mahal daripada jeruk a = 200 + b maka a + 2b = 1700 200 + b + 2b = 1700 3b = 1700 – 200 3b = 1500 b = 500 a = 200 + b a = 200 + 500 a = 700



1700



21.



Banyaknya bilangan antara 17,19, 21, …, 2009 adalah … A. 997 B. 907 C. 987 D. 977 PSB (Tes Masuk) SMA NEGERI 2008 Jawaban : A • Cara Gasing! Misalkan dari angka : 1 s/d 2010 → ada 2010 bilangan Pola barisan tersebut adalah bilangan ganjil Jadi = 2010 : 2 = 1005 Dari 1 s/d 2010 yang tidak diikutsertakan dalam barisan itu angka-angka dari 1 s/d 16 → ada 8 bilangan ganjil. Jadi jumlah/ banyaknya bilangan = 1005 – 8 = 997 •



Cara Biasa (rumus) 17, 19, 21, .., 2009 a = 17 b = 19 – 17 = 2 Un = a + (n – 1) b 2009 = 17 + (n – 1) 2 2009 = 17 + 2n – 2 2009 = 15 + 2n 2n = 2009 – 15 2n = 1994 n = 997