Soal Kasus Bab 7 Kel. 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOAL KASUS BAB 7 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN



Disusun oleh Kelompok 1: 1. Desty Afifah 2. Adinda Permatasaari 3. Milka Putri Ayu Nastiti 4. Noor Azizah Safitri Kelas : 5 D



(201712004) (201712020) (201712025) (201712038)



PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MURIA KUDUS



KASUS 7-1 SOAL-SOAL PUSAT INVESTASI (A) 1. Perusahaan ABC mempunyai 3 divisi A, B, dan C. Divisi A adalah bagian pemasara, Divisi B adalah bagian produksi, dan Divisi C adalah bagian pemasaran sekaligus produksi. Berikut ini adalah data keuangan dari tiap divisi: Divisi Divisi Divisi A B C Aktiva lancar Aktiva tetap Total aktiva Laba sebelum penyusutan dan biaya pengembangan pasar



$100.000 $100.000 $200.000



$100.000 1.000.000 $1.100.000 $200.000



$100.000 500.000 $600.000 $200.000



PERTANYAAN Asumsikan bahwa perusahaan ABC menyusutkan aktiva tetap dengan metode garis lurus selama 10 tahun. Untuk mempertahankan pasar dan fasilitas produksi, perusahaan harus menginvestasikan dena sebesar $100.000 setiap tahun untuk pengembangan pasar di divisi A dan $50.000 tiap tahun di divisi C. Hal tersebut dibebankan sebagai biaya. Perusahaan juga harus mengganti fasilitas produksinya sebanyak 10% tiap tahun. Dalam kondisi ini, brapa tingkat pengembalian tahunan dari tiap divisi ? JAWABAN : KETERANGAN Divisi A Divisi B Divisi C Laba sebelum penyusutan dan pengembangan 200.000 200.000 200.000 pasar Biaya penyusutan (100.000) (50.000) Biaya pengembangan pasar (100.000) (50.000) Laba bersih 100.000 100.000 100.000 Aktiva lancar 100.000 100.000 100.000 Aktiva tetap 1.000.000 500.000 Total aktiva 100.000 1.100.000 600.000 Tingkat pengembalian investasi 100% 9% 16,67% 1. Divisi D dari perusahaan DEF menganggarkan laba setelah pajak $1 juta untuk tahun 1987, dan mempunyai anggaran aktiva untuk 1 januari 1987, sebesar $10 juta, yang terdiri dari $4 juta aktiva lancar dan $6 juta aktiva tetap. Aktiva tetap yang termasuk didalamnya menggunakan metode nilai buku kotor. Nilai buku bersih dari aktiva tetap ini adalah sebesar $3juta. Semakin aktiva tetap disusutkan selama 10 tahun dengan metode garis lurus Manajer dari divisi D memasukkan proyek investasi modal untuk mengganti sebagian besar mesin yang ada. Rincian keuangan untuk proyek ini adalah sebagai berikut : Peralatan baru Estimasi biaya $2.000.000 Estimasi penghematan tahunan setelah pajak 300.000 Estimasi masa manfaat 10 tahun



Penggantian peralatan lama Biaya perolehan Estimasi masa manfaat awal Umur sekarang Nilai buku sekarang ($1.500.000 - $1.050.000) Nilai sisa PERTANYAAN



$1.500.000 10 tahun 7 tahun $450.000 0



Asumsikan proyek investasi modal telah disetujui, dan mesin mesin baru akan dipasang pada 1 januari 1987. Hitunglah tinggat pegembalian yang dihasilkan dan investasi baru tersebut, menggunakan akuntansi divisional dan hitunglah tingkat pengembalian dari revisi anggaran tahun 1997 dan 1998. a) Jika investasi dari penghematannya sama seperti yang tertera pada proyek b) Jika investasi yang dilakukan lebih besar $500.000 dan penghematan tahunan hanya sebesar $200.000 JAWABAN : a) Tingkat pengembalian =(300.000 – (2.000.000 / 10) – (1.500.000 / 10)) 2.000.000 + 1.500.000 = - 1,42% b) Tingkat pengembalian =(200.000 – (2.500.000 / 10) – (1.500.000 / 10)) 2.500.000 + 1.500.000 = - 0,05% Tingkat pengembalian investasi barua.Tingkat pengembalian investasi baru =300.000 – (2.000.000 / 10) – (450.000 / 7))2.000.000 + 4.500.000= 357142.450.000= 1.46%b.Tingkat pengembalian investasi baru = 200.000 – (2.500.000 / 10) – (450.000 / 7))2.500.000 + 4.500.000= -144.285950.000= 3,87%Tingkat Pengembaliana.Tingkat pengembalian = 300.000 – ((2.000.000 + 450.000) / 17))2.000.000 + 450.000



2. Asumsikan kondisi yang sama seperti dalam soal 2 – kecuali untuk aktiva tetap yang dimasukkan dalam dasar aktiva divisional dengan metode nilai buku bersih pada akhir tahun. Jawab pertanyaan pada soal 2 untuk tahun 1987 dan 1988. PERTANYAAN a) Kerjakan soal 3 dengan menggunakan penyusutan unit b) Kerjakan soal 3 dengan menggukan penyusutan gabungan c) Kerjakan soal 3 dengan asumsi bahwa perusahaan DEF menyusutkan kelompok aktiva berdasarkan metode jumlah digit tahun, kemudian menggunakan penyusutan gabungan. Hitung tingkat pengembalian atas investasi baru ditahun 1987 dan 1988 dengan menggunakan aturan akuntansi divisional, dengan asumsi bahwa : 1) Besarnya jumlah investasi dan penghematan sesuai dengan yang tercantum pada usulan proyek. 2) Investasi yang ditanamkan kelebihan $500.000, dan penghematan tahunan hanya sebesar $200.000 Masukkan angka-angka berikut ke dalam perhitungan anda :



Jumlah digit 1 – 10 $2.000 X 10 / 55 = $364 $2.000 X 9 / 55 = $327 $2.500 X 8 / 55 = $455 $2.500 X 7/ 55 = $409 $1.500 X 3 / 55 = $82 $1.500 X 2 / 55 = $55



JAWABAN : a) Tingkat pengembalian investasi baru =300.000 – (2.000.000 / 10) – (450.000 / 7)) 2.000.000 + 4.500.000 = 35714 / 2.450.000 = 1.46% b) Tingkat pengembalian investasi baru = 200.000 – (2.500.000 / 10) – (450.000 / 7)) 2.500.000 + 4.500.000 = -144.285 / 950.000 = -3,87%



Tingkat Pengembaliana. a) Tingkat pengembalian = 300.000 – ((2.000.000 + 450.000) / 17)) = -5,16% b) Tingkat pengembalian = 200.000 – ((2.000.000 + 500.000 + 450.000) / 17)) 2.000.000 + 500.000 + 450.000 = -5,49% Tingkat Pengembaliana. a) Tingkat pengembalian = 300.000 – (2.000.000 x (10 / 55)) – (450.000 (7/28)) 2.000.000 + 450.000 = - 7,2% b) Tingkat pengembalian = 200.000 – (2.000.000 + 500.000 x (10 / 55)) – (450.000 (7/28)) 2.000.000 + 500.000 + 450.000 = - 12,46%



4. Divisi G dari perusahaan GHI mengusulkan investasi berikut ini untuk lini produk yang baru : Investasi dalam aktiva tetap $100.000 25.000



Laba tahunan sebelum penyusutan tetapi setelah pajak (misal arus kas tahunan) Masa manfaat



5 tahun



Perusahaan GHI menggunakan tingkat pengembalian yang dsesuaikan dengan waktu, dengan batas tarif sebesar 8% dalam mengevaluasi usulan investasi modalnya. Arus kas yang masuk sbesar $25.000 selama 5 tahun atas investasi sebsar $100.000 memiliki tingkat pengembalian yang disesuaikan dengan waktu sebsar 8%. Akibatnya, investasi yang diajukan diterima sesuai dengan kriteria perusahaan. Asumsikan bahwa proyek tersebut disetujui dan bahwa besarnya investasi dan lab sesuai dengan yang diestimasikan. Aktiva dimasukkan dalam dasr investasi divisional dengan rata – rata nilai buku bersih awal dan akhir tahun. PERTANYAAN : a) Hitung tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh divisi G ats investasi yang baru untuk tiap tahun dan tarif rata-rata untuk 5 tahun , dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus b) Htung tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh divisi G atas investasi yang baru untuk tiap tahun, dan tarif rata-rata untuk 5 tahun dengan menggunakan metode penyusutan jumlah digit tahun JAWABAN : Keterangan Laba Penyusutan Laba bersih (a) Aktiva tetap Akm. Depresiasi Nilai buku Nilai buku rata-rata Tingkat pengembalian Keterangan Laba Penyusutan Laba bersih (a) Aktiva tetap Akm. Depresiasi Nilai buku Nilai buku rata-rata



Thn 1 25.000 20.000 5.000 100.000 0



Thn 2 25.000 20.000 5.000 100.000 20.000



Thn 3 25.000 20.000 5.000 100.000 40.000



Thn 4 25.000 20.000 5.000 100.000 60.000



Thn 5 25.000 20.000 5.000 100.000 80.000



100.000 90.000



80.000 70.000



60.000 50.000



40.000 30.000



20.000 10.000



450.000.000 350.000.000 250.000.000 150.000.000 50.000.000



Thn 1 25.000 8.333 16.667



Thn 2 25.000 6.666 18.334



Thn 3 25.000 5.000 20.000



Thn 4 25.000 3.333 21.667



Thn 5 25.000 1.666 23.334



100.000 8.333



100.000 14.999



100.000 19.999



100.000 23.333



100.000 24.998



91.667 88.334



85.001 82.501



80.001 78.335



76.668 75.835



75.002 37.501



Tingkat 1.472.262.778 1.512.573.334 1.566.700.000 1.643.116.945 875.048.334 pengembalian



5. Usulan investasi sebesar $100.000 atas aktiva tetap diharapkan dapat memberikan hasil seteah pajak sebesar $16.275 tiap tahun selama 10 tahun. Hitunglah tingkat penyusutannya, berdasarkan metode anuitas, yang memberikan tingkat pengembalian yang sama tiap tahun atas investasi pada awal tahun, dengan asumsi bahwa investasi dan pendapatan sama seperti yang diperkirakan. JAWABAN : Tahun Nilai Arus kas Laba penyusutan Tingkat buku masuk bersih pengembalian awal atas investasi awal 1 100 27 22,0 5 22% 2 94 27 20,2 6,8 22 3 86 27 18,3 8,7 22 4 76 27 16,1 10,9 22 5 64 27 14,4 12,6 22 6 56 27 12,0 15,0 22 7 44 27 10,2 16,8 22 8 36 27 8,3 18,7 22 9 24 27 6,1 20,9 22 10 16 27 4,4 22,6 22 6. Perusahaan JKL menggunakan EVA untuk mengukur kinerja laba divisional. Perusahaan membebankan tingkat pengembalian sebesar 5% ke tiap divisi atas aktiva rata-rata lancar dan tingkat pengembalian 10% atas rata-rata aktiva tetap. Di bawah ini adalah statistik keuangan dari 3 divisi perusahaan JKL. Divisi J K L Data anggaran (dalam ribuan $) : Anggaran laba 1987 $90 $55 $50 Anggaran aktiva lancar 1987 100 200 300 Anggaran aktiva tetap 1987 400 400 500 Divisi J K L Data aktual (dalam rbuan $) Laba 1987 $80 $60 $50 Aktiva lancar 1987 90 190 350 Aktiva tetap 1987 400 450 550 PERTANYAAN a) Hitunglah tujuan ROI dan ROI aktual setiap divisi untuk tahun 1987 b) Hitunglah tujuan EVA setiap divisi untuk tahun 1987 c) Hitunglah EVA aktual setiap divisi untu tahun 1987 dan hitunglah jumlahnya jika EVA berada dibawah atau di atas sasaran



JAWABAN : a) Keterangan Anggaran laba Penyusutan Laba bersih (a) Aktiva tetap dianggarkan (b) Tingkat pengembalian



J 90.000 50.000 40.000 500.000



K 55.000 60.000 -45.000 600.000



L 50.000 80.000 -30.000 800.000



8%



-0,83%



-3,75%



Keterangan Laba aktual Penyusutan Laba bersih (a) Aktiva tetap dianggarkan (b) Tingkat pengembalian



J 80.000 49.000 31.000 490.000



K 60.000 64.000 -4.000 640.000



L 50.000 90.000 -40.000 900.000



0.63%



-0,06%



-0,05%



K 55.000 (60.000) (10.000)



L 50.000 (80.000) (15.000)



(40.000)



(40.000)



-55.000



-95.000



K 60.000 (64.000) (9.500)



L 50.000 (90.000) (17.500)



(45.000)



(55.000)



-58.000



-112.500



b) Perhitungan tujuan EVA Keterangan J laba aktual 90.000 Penyusutan (50.000) Beban aktiva (5.000) lancar (5%) Beban Aktiva (40.000) tetap (10%) EVA -5.000



c) Perhitungan EVA aktual Keterangan J Laba aktual 80.000 Penyusutan (40.000) Beban aktiva (4.500) lancar (5%) Beban Aktiva (40.000) tetap (10%) EVA -13.500



7. Sesuai dengan anggaran laba dan aktiva dari 3 divisi pada perusahaan JKL yang ada pada soal 6. Daftar berikut adalah 4 langkah dari pihak manajemen, beserta dampak



keuangan dari langkah-langkah tersebut. Untuk setiap situasi ini, hitunglah dampaknya terhadap anggaran ROI dan EVA untuk tiap divisi. a. Menaikkan rata-rata aktiva tetap sebesar $100.000 dan menaikkan laba sebesar $10.000 b. Rata-rata aktiva naik $100.000 dan laba naik sebesar $50.000 c. Persediaan berkurang $50.000 dan mengurangi laba sebesar $5.000 d. Pabrik ditutup dan dijual aktiva berkurang $75.000 dan labanya menurun $7.500 JAWABAN Keterangan Anggaran laba Penyusutan Laba bersih (a) Aktiva tetap dianggarkan (b) Tingkat pengembalian



J 90.000 50.000 40.000 500.000



K 55.000 60.000 -45.000 600.000



L 50.000 80.000 -30.000 800.000



8%



-0,83%



-3,75%



KASUS 7-2 1. Complete office company memiliki tiga divisi : layout and marketing, office furniture, dan office supplies. Divisi layout and marketing merupakan sebuah group konsultan dan penjualan dengan aktiva lancar yang minimum dan tanpa aktiva tetap. Divisi office furniture merupakan divisi produksi dengan mesin-mesin untuk produksi dan perakitan meja,kursi, dan modular divider. Divisi office supplies memiliki mesin ringan untuk pengemasan dan distribusi kertas dan peralatan kantor lainnya. Divisi ini memiliki aktiva lancar dalam bentuk persediaan dan piutang, dan memiliki beberapa aktiva tetap dalam bentuk mesin. Complete office company menyusutkan seluruh aktiva tetapnya selama 10 tahun dengan metode garis lurus. Selain itu divisi ini menghitung tingkat pengembalian atas aktiva berdasarkan nilai buku kotor pada awal tahun. Biaya operasi tiap divisi adalah sebesar $200.000 untuk layout and marketing, $100.000 untuk office furniture, dan $150.000 untuk office supplies. Aset dan laba kotor perusahaan untuk 1997 adalah :



Aktiva lancar Aktiva tetap Total aset Laba kotor dari penjualan



Layout and marketing $200.000 200.000 400.000



Office furniture $200.000 1.000.000 1.200.000 400.000



Office supplies $200.000 500.000 700.000 400.000



PERTANYAAN : Hitunglah besarnya ROA dari setiap divisi untuk tahun 1997



JAWABAN Rumus untuk mencari ROA ROA = Laba bersih X 100% Total aset Untuk divisi layout dan marketing ROA = 200.000 X 100% 200.000 Divisi office furniture ROA = 300.000 X 100% 1.200.000 = 25,00% Divisi office supplies ROA = 250.000 X 100% 700.000 = 35,71% 2. Manajer divisi big spender dari growing industries telah menerima persetujuan formal untuk membeli mesin khusus yang baru untuk divisinya. Berdasarkan data pilihan pengeluaran modal yang diminta dibawah ini, berupa ROA yang dihasilkan divisi ini untuk tahun 1996 dan 1997?



Data pilihan dari permintaan pengeluaran modal : 1) Anggaran laba setelah pajak sebesar $30.000.000 per tahun 2) Pada 1 januari 1996, anggaran aktiva sebesar $30.000.000, terdiri dari $12.000.000 aktiva lancar dan $18.000.000 aktiva tetap, pada nilai buku kotor 3) Nilai buku bersih aktiva tetap yang ada adalah sebesar $9.000.000 4) Semua aktiva tetap disusutkan selama 10 tahun dengan metode garis lurus. Tidak ada pengeluaran atau pendapatan nontunai selain depresiasi, dan metode penyusutan yang sama digunakan untuk pajak dan pembukuan. 5) Data relevan untuk peralatan yang baru tersebut adalah sebagai berikut : Anggaran biaya $6.000.000 Estimasi penghematan tahun setelah pajak 900.000 Estimasi masa manfaat 10 tahun 900.000 Tanggal pembelian yang diperkirakan 1/1/96



6) Data relatif untuk peralatan lama yang digantikan : Nilai buku kotor $4.500.000 Masa manfaat 10 tahun Usia sekarang 7 tahun Penyusutan sampai tanggal penggantian 3.150.000 Nilai sisa -



JAWABAN : Rumus untuk mencari ROA ROA = Laba bersih X 100% Total aset ROA = 3.000.000 + 9.000.000



X 100%



30.000.000 + 6.000.000 – 4.500.000 = 12.000.000



X 100%



31.500.000 = 38,09%



3. Manajer Divisi Big Spender telah memasang mesin barunya. Berapa ROA yang dihasilkan pada tahun 1996 dan 1997 jika mesinnya mengeluarkan biaya pemasangan lebih besar $1.500.000 dan penghematan biaya produksi hanya sebesar $600.000 per tahun ? (fakta lainnya sama dengan yang ada pada soal 2.) Jawab: ROA = ROA =



𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡



x 100%



3.000.000−1.500.000+600.000 32.000.000



x 100%



2.100.000



= 32.000.000 x 100% = 6.56% 4. Asumsikan bahwa selain mengitung menghitung ROA pada nilai buku kotor, semua divisi dalam Growing Industries menghitung ROA-nya dengan menggunakan nilai buku bersih (net book value) pada akhir tahu. Bagaimana hal itu dapat mengubah hasil yang telah diproyeksikan untuk Divisi Big Spender ? (gunakan proyeksi sama seperti yang ada dalam soal 2.) Jawab: Aset Lancar



Rp. 12.000.000



Aset Tetap Bersih



Rp. 9.000.000



Peralatan yang diganti (Rp. 4.500.000) Rp.4.500.000 Peralatan Baru



Rp. 6.000.000



Total Aset Bersih



ROA =



3.000.000+9.000.000 22.500.000



Rp. 22.500.000



x 100%



= 17,33% 5. kembali, asumsikan bahwa Growing Industries menghitung ROA pada nilai buku bersih pada akhir tahun. Manajer Divisi Big Spender menemukan bahwa ia mengeluarkan kelebihan biaya pemasangan sebesar $1.500.000 dan penghematan hanya sebesar $600.000 per tahunnya. Bagaimana ROA-nya untuk tahun 1996 dan 1997 ? Jawab: ROA =



3.000.000 – 1.500.000 + 6.000.000 22.500.000



𝑥 100%



= 9.33% 6. Ace Corporation memberikan kebebasan bagi manajernya untuk memilih metode perhitungan ROA, selama metode yang dipilih tetap konsisten dari tahun ke tahun sehingga kinerja tiap tahunnya dapat dibandingkan. Manajer baru dari Divisi Brilian dalam Ace Corporation ingin pembukuannya menunjukkan jumlah aktiva yang relative besar dan hasil yang meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu, ia menghitung ROA-nya dengan menggunakan nilai buku awal tahun dan metode penyusutan garis lurus sehingga asset akan menunjukkan nilai buku bersih tertinggi. Divisi Berlian di bentuk untuk menjalankan peralatan baru yang berbiaya $10.000.000, yang diharapkan memiliki masa manfaat 5 tahu,, dan menghasilkan arus pemasukan kas setelah pajak $2.500.000 per tahun. Pertanyaan: a. Berapa ROA mesin tersebut selama 5 tahun masa manfaatnya ? Jawab: Awal Tahun 2.500.000 10.000.000 0 10.000.000 25%



Laba Setelah Pajak (a) Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Aset Bersih (b) ROA (a/b x 100%)



Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000 31,25% 41,67% 62,5% 12,5%



b. Berapa rata-rata ROA-nya ? Jawab: Rata-rata ROA = =



25%+31,25%+41,77%+62,50%+12,5% 5 285,42% 5



= 57,03% c. Jika bonus untuk manajer baru ditentukan sebesar $100 untuk setiap persen dari ROA, berapa bonusnya untuk tiap tahun ? Jawab: Tahun



Perhitungan



Bonus



1 2 3 4 5



$100 x 25 $100 x 31,25 $100 x 41,67 $100 x 62,5 $100 x 12,5 Jumlah



2.500 3.125 4.167 6.250 12.500 28.542



d. berapa IRR nya ? jawab: NPV 10% = (2.500.000 x 3,791) – 10.000.000 = -522.500 NPV 7% = (2.500.000 x 4,100) – 10.000.000 = 250.000 𝑁𝑃𝑉1



IRR = il + 𝑁𝑃𝑉1−𝑁𝑃𝑉2 𝑋 (𝑖1 ± 𝑖2) 250.000



= 7% 250.000−(−522.500) 𝑥 (10% ± 7%) = 7% + 0,9709% = 7,9709% 7. Manajer yang lebih berpengalaman dari Divisi Spade dalam Ace Corporation juga ingin berprestasi. Meskipun demikian, ia tertarik untuk menunjukkan bahwa pemberian bonus tersebut tidak tepat. Ia memilih untuk menggunakan nilai buku bersih pada akhir tahun dalam menghitung ROA-nya. Pertanyaan: a.



Berapa ROA mesin tersebut selama 5 tahun masa manfaatnya ? Jawab: Awal Tahun 2.500.000 10.000.000 2.000.000 8.000.000 31.25%



Laba Setelah Pajak (a) Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Aset Bersih (b) ROA (a/b x 100%)



Tahun 1 2.500.000 10.000.000 4.000.000 6.000.000 41,67%



Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 2.500.000 2.500.000 2.500.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 4.000.000 2.000.000 0 62,50% 12,50% 0,00%



b. Berapa rata-rata ROA-nya ? Jawab: Rata-rata ROA =



31,25%+41,67%+62,50%+12,5%+0



= 52,08%



5



c. Jika bonus untuk manajer baru ditentukan sebesar $100 untuk setiap persen dari ROA, beraa bonusnya untuk tiap tahun ? Jawab: Tahun 1 2 3 4 5



Perhitungan $100 x 31,25 $100 x 41,67 $100 x 62,5 $100 x 12,5 $100 x 0 Jumlah



Bonus 3.125 4.167 6.250 12.500 0 26.032



d. berapa IRR nya ? jawab: NPV 10% = (2.500.000 x 3,791) – 10.000.000 = -522.500 NPV 7% = (2.500.000 x 4,100) – 10.000.000 = 250.000 𝑁𝑃𝑉1



IRR = il + 𝑁𝑃𝑉1−𝑁𝑃𝑉2 𝑋 (𝑖1 ± 𝑖2) 250.000



= 7% 250.000−(−522.500) 𝑥 (10% ± 7%) = 7% + 0,9709% = 7,9709% 8. Manajer yang lebih senior dari Divisi Heart dalam Ace Corporation memutuskan untuk menyusutkan $10.000.000 aktiva barunya dengan masa manfaat 5 tahun dengan menggunakan metode penyusutan jumlah digit tahun. Ia juga menggunakan nilai buku bersih awal tahun. Mesin-mesinnya juga diharapkan menghasilkan arus kas masuk setelah pajak sebesar $2.500.000 per tahun. Pertanyaan: a. Berapa ROA manajer tiap tahunnya ? Jawab:



Laba Setelah Pajak (a) Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Aset Bersih (b) ROA (a/b x 100%)



Awal Tahun 2.500.000 10.000.000 0 10.000.000 25%



Tahun 1 2.500.000 10.000.000 3.333.333 6.666.667 37,50%



Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 2.500.000 2.500.000 2.500.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 6.000.000 8.000.000 9.333.333 4.000.000 2.000.000 666.667 62,50% 12,50% 37,50%



b. Berapa rata-rata ROA ? Jawab: Rata-rata ROA =



25%+37,50%+62,50%+12,5%+37,5% 5



= 125% c. Berapa bonusnya selama 5 tahun ? Jawab: Tahun 1 2 3 4 5



Perhitungan $100 x 25 $100 x 37,50 $100 x 62,50 $100 x 125 $100 x 375 Jumlah



Bonus 2.500 3.750 6.250 12.500 37.500 62.500



d. berapa IRR nya ? jawab: NPV 10% = (2.500.000 x 3,791) – 10.000.000 = -522.500 NPV 7% = (2.500.000 x 4,100) – 10.000.000 = 250.000 𝑁𝑃𝑉1



IRR = il + 𝑁𝑃𝑉1−𝑁𝑃𝑉2 𝑋 (𝑖1 ± 𝑖2) 250.000



= 7% 250.000−(−522.500) 𝑥 (10% ± 7%) = 7% + 0,9709% = 7,9709% 9. manajemen perusahaan Ace Corporation kemudian memutuskan untuk mencoba jenis investasi mesin yang lain. Mesin yang termasuk dalam jenis ini memiliki masa manfaat selama 10 tahun, walaupun hanya akan menghasikan arus kas masuk setelah pajak sebesar $1.627.500 per tahun. Biaya pembeliannya $10.000.000. staf euangan memilih untuk menggunakan metode penyusutan anuitas. Konsepnya, nilai buku bersihnya dan tingkat pengembaliannya setelah penyusutan menurun dengan seiring, sehingga dapat membantu dalam menghasilkan ROA yang konsisten selama 5 tahun masa manfaatnya. Pertanyaan: a. Buatlah skedul penyusutan auitas yang memberikan ROA yang sama untuk masingmasing tahun selama 10 tahun masa berlakunya proyek tersebut. Jawab:



A 10.000.000 9.372.500 8.682.250 7.922.975 7.087.773 6.169.050 5.158.455 4.046.800 2.823.980 1.478.878



Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



b 1.627.500 1.627.500 1.627.500 1.627.500 1.627.500 1.627.500 1.627.500 1.627.500 1.627.500 1.627.500



c (10% x a) 1.000.000 937.250 868.225 792.298 708.777 616.905 515.846 404.680 282.398 147.888



d (b - c) 627.500 690.250 759.275 835.203 918.723 1.010.595 1.111.655 1.222.820 1.345.102 1.479.612



e (c : a) 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00%



b. Apa keuntungan atau kerugian yang anda lihat dalam penggunaan metode ini ? Jawab: Lebih rinci dalam melihat keuntungan ataupun kerugian dalam setiap tahun. 10. Ultima Company menggunakan metode ROI untuk mengukur kemampuan tiap divisinya. Istilah “investasi” dalam perhitungan mereka terdiri dari gambaran yang menunjukkan ratarata aktiva lancer tahunan plus rata-rata asset tetap. Berikut ini adalah gambaran dan data actual untuk lima Divisi Ultima Company untuk tahun 1997 (dalam ribuan dolar). Divisi A B C D E



Anggaran Laba 90 56 50 100 150



Divisi A B C D E



Laba Aktual 80 60 50 105 155



Anggaran Rata-rata Aktiva Lancar 100 200 300 200 400



Anggaran Ratarata Aktiva Tetap 400 400 500 800 800



Rata-rata Aktiva Lancar Aktual 90 190 350 200 200



Rata-rata Aktiva Tetap Aktual 400 450 550 800 800



Pertanyaan a. Hitung anggaran ROI untuk tiap divisi. Jawab: A= 0,18 B=0,091 C=0,065 D=0,1 E=0,125 150



E= 400+800 = 0,125 b. Hitung ROI atual untuk tiap divisi. Jawab:



80



= 𝐴 = 90+400 = 0,16 c. Berikan komentar anda tentang perbandingan dari kedua hasil tersebut. Jawab: Dari perbandingan diatas lebih tinggi ROI actual dari pada ROI yang dianggarkan oleh Ultima Company untuk tahun 1997. 11. Beberapa manajer baru Ultima Company merasa bahwa harus ada cara untuk mengukur kinerja tiap divisi, dan memasukkan perhitungannya ke dalam basis biaya modal. Mereka mengusulkan untuk melakukan hal yang sama seperti pada soal 10, dengan menggunakan konsep EVA, membebankan biaya 5 persen untuk penggunaan aktiva lancer dan 10 persen untuk penggunaan aktiva tetap. Pertanyaan Dengan menggunakan gambaran anggaran dan actual untuk Ultima Company yang tertera pada soal 10, dan menggunakan tariff modal seperti yang dijelaskan di atas: a. Hitung anggaran EVA untuk tiap divisi. Jawab:



Divisi A B C D E



Potensi Laba (1) 90 55 50 100 150



jumlah (2) 100 200 300 2200 400



Aktiva Lancar Laba Yang Tarif Diperlukan (3) (4) 5% 5 5% 10 5% 15 5% 10 5% 20



Jumlah (5) 400 400 500 800 800



Aktiva Tetap Laba Yang Tarif Diperlukan (6) (7) 10% 40 10% 40 10% 50 10% 80 10% 80



Anggaran EV (1)-(4)+(7)



4



-1 1 5



b. Hitung EVA akutual untuk tiap divisi. Jawab:



Divisi A B C D E



Potensi Laba (1) 80 60 50 105 155



jumlah (2) 90 190 350 200 200



Aktiva Lancar Laba Yang Tarif Diperlukan (3) (4) 5% 45 5% 95 5% 17,5 5% 10 5% 10



Jumlah (5) 400 450 550 800 800



Aktiva Tetap Laba Yang Tarif Diperlukan (6) (7) 10% 40 10% 45 10% 55 10% 80 10% 80



c. Berikan komentar anda tentang perbandingan dari hasil keduanya, dan perbandingan dengan hasil soal no 10. Jawab: Dari perbandingan hasil perhitungan diatas perhitungan EVA antara anggaran dan actual terlampau signifikan. Untuk keempat Divisi B,C,D,E perhitungan EVA



Anggaran EV (1)-(4)+(7)



5 -22 1 6



anggaran terlalu sedikit sedangkan perhitungan EVA anggaran Divisi A terlampau signifikan (terlalu banyak) yaitu dengan rincian sebagai berikut: A. (45-(-5)) = 50 B. (5-5,5) = 0,5 C. (-15-(-22,5)) = 7,5 D. (10-15) = -5 E. (50-65) = -15 F. 12. Ultima Company memutuskan untuk mengivestasikan dananya pada aktiva tetap sebesar $100.000. investasi ini diharapkan dapat menghasilkan laba $10.000 per tahun. Bagaimana investasi ini dapat membantu manajer setiap divisi untuk mencapai sasaran anggaran ROI dan EVA mereka jika proyek ini ditambahkan pada divisi mereka? Pertanyaan Dengan menggunakan tabel Ultima Company pada Soal 10, carilah dampak dari proyek tersebut atas: a) Anggaran ROI untuk tahun 1997. b) Anggaran EVA untuk tahun 1997. c) Analisis data yang dihasilkan. Jawab: a) Anggaran ROI untuk tahun 1997. Divisi



A B C D E



Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Laba Aktiva Aktiva ROI Lancar Tetap 100 100 500 18,00% 65 200 500 9,17% 60 300 600 6,25% 110 200 900 10,00% 160 400 900 12,50%



ROI



16,67% 9,29% 6,67% 10,00% 12,31%



Naik/ Turun Turun Naik Naik Sama Turun



b) Anggaran EVA untuk tahun 1997. Divisi



A B C D E



Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Laba Aktiva Aktiva EVA Lancar Tetap 100 100 500 45,0 65 200 500 5,0 60 300 600 (15,0) 110 200 900 10,0 160 400 900 50,0



EVA



45,0 5,0 (15,0) 10,0 50,0



Naik/ Turun Sama Sama Sama Sama Sama



c) Analisis data yang dihasilkan. Dengan menginvestasikan pada aktiva tetap, maka didapati ROI setelah penambahan yang menurun pada divisi A dan E, sedangkan pada divisi B dan C naik. Sedangkan pada divisi D tidak ada perubahan.



Sedangkan dari sisi EVA, harapan laba $10.000/tahun dari investasi aset tetap nyatanya tidak memberikan efek apapun pad kelima divisi. 13. Jika Ultima Company memutuskan untuk investasi pada aktiva lancar-bukan membuat investasi pada aktiva tetap-sebesar $100.000 dengan laba diharapkan sebesar $7.000 per tahun, bagaimana hal tersebut mempengaruhi anggarannya? Pertanyaan Dengan menggunakan tabel pada Soal 10, hitunglah: a) Anggaran ROI untuk tahun 1997. b) Anggaran EVA untuk tahun 1997. c) Analisis data yang dihasilkan. Jawab: a) Anggaran ROI untuk tahun 1997. Divisi



A B C D E



Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Laba Aktiva Aktiva ROI Lancar Tetap 97 200 400 18,00% 62 300 400 9,17% 57 400 500 6,25% 107 300 800 10,00% 157 500 800 12,50%



ROI



16,67% 8,86% 6,33% 9,73% 12,08%



Naik/ Turun Turun Turun Naik Turun Turun



b) Anggaran EVA untuk tahun 1997. Divisi



A B C D E



Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Laba Aktiva Aktiva EVA Lancar Tetap 97 200 400 45,0 62 300 400 5,0 57 400 500 (15,0) 107 300 800 10,0 157 500 800 50,0



EVA



47,0 7,0 (13,0) 12,0 52,0



Naik/ Turun Naik Naik Naik Naik Naik



c) Analisis data yang dihasilkan. Dengan mengivestasikan data aktiva lancar, didapat ROI setelah penambahan yang menurun pada divisi A, B, D dan E, edangkan pada divisi C, justru naik. Sedangkan dari sisi EVA, harapan laba $7.000/tahun dari investasi aset lancar nyatanya memberi kenaikan EVA pada kelima divisi. 14. Jika Ultima Company memutuskan untuk melakukan penghematan-bukan memperluas operasi-pada saat kondisi pasar menurun, apa pengaruhnya pada anggaran ROI dan EVA sebagai akibat pengurangan persediaan sebesar $50.000? Diproyeksikan adanya kenaikan biaya pengiriman dan pengurangan penjualan yang mengakibatkan turunnya laba sebesar $5.000 per tahun. Pertanyaan



Berawal dari tabel Ultimba Company pada Soal 10, hitunglah damapak dari perubahan tersebut atas: a) Anggaran ROI untuk tahun 1997. b) Anggaran EVA untuk tahun 1997. c) Analisis Anda atas data yang dihasilkan. Jawab: a) Anggaran ROI untuk tahun 1997. Divisi



A B C D E



Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Laba Aktiva Aktiva ROI Lancar Tetap 85 50 400 18,00% 50 150 400 9,17% 45 250 500 6,25% 95 150 800 10,00% 145 350 800 12,50%



ROI



18,89% 9,09% 6,00% 10,00% 12,61%



Naik/ Turun Naik Turun Turun Sama Naik



b) Anggaran EVA untuk tahun 1997. Divisi



A B C D E



Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Laba Aktiva Aktiva EVA Lancar Tetap 85 50 400 45,0 50 150 400 5,0 45 250 500 (15,0) 95 150 800 10,0 145 350 800 50,0



EVA



42,5 2,5 (17,5) 7,5 47,5



Naik/ Turun Turun Turun Turun Turun Turun



c) Analisis Anda atas data yang dihasilkan. Dengan melakukan penghematan atau pengurangan persediaan $50.000, maka didapat ROI setelah pengurangan yang menurun pada divisi B dan C, sedangkan pada divisi A dan E justru naik. Pada divisi D kembali tidak ada perubahan dibanding ROI anggarannya semula. Sedangkan efek penghematan menyebabkan laba turun, otomatis EVA menjadi turun untuk seluruh divisi. 15. Jika Ultima Company memilih untuk mengadakan penghematan dengan menjual pabrik, dan bukan mengurangi persediaan, maka hal ini akan mengurangi aktiva tetap sebesar $75.000. Diproyeksikan bahwa langkah ini juga akan mengurangi penjualan sebesar $5.000 per tahun. Pertanyaan Apa dampak yang ditimbulkan dari langkah ini terhadap data Ultima Company yang ada pada Soal 10? a) Hitung dampak penjualan aktiva ini terhadap ROI tahun 1997 b) Hitung dampak penjualan aktiva ini terhadap EVA tahun 1997 c) Analisis dan berikan komentar atas data yang dihasilakan Jawab: a) Hitung dampak penjualan aktiva ini terhadap ROI tahun 1997



Divisi



A B C D E



Anggaran Laba 85 50 45 95 145



Anggaran Aktiva Lancar 100 200 300 200 400



Anggaran Aktiva Tetap 325 325 425 725 725



Anggaran ROI 18,00% 9,17% 6,25% 10,00% 12,50%



ROI



20,00% 9,52% 6,21% 10,27% 12,89%



Naik/ Turun Naik Naik Turun Naik Naik



b) Hitung dampak penjualan aktiva ini terhadap EVA tahun 1997 Divisi



A B C D E



Anggaran Laba 85 50 45 95 145



Anggaran Aktiva Lancar 100 200 300 200 400



Anggaran Aktiva Tetap 325 325 425 725 725



Anggaran EVA 45,0 5,0 (15,0) 10,0 50,0



EVA



47,5 7,5 (12,5) 12,5 52,5



Naik/ Turun Naik Naik Naik Naik Naik



c) Analisis dan berikan komentar atas data yang dihasilakan Ketika menghemat aktiva tetap sebesar $75.000, hanya satu divisi yang mengalamai penurunan ROI dibanding anggaran ROI semula, yaitu divisi C, sedangkan pada keempat divisi lainnya ROI menjadi naik. Sedangkan laba yang turun sebesar $5.000/tahun akibat penghematan beban aktiva tetap, menjadikan kelima divisi mengalamai kenaikan EVA dibanding yang telah direncanakan semula.



KASUS 7-3 QUALITY METAL SERVICE CENTER 1. Apakah usulan investasi modal yang ada pada Tampilan 3 menguntungkan Quality Metal Service Center? Jawab: Ya, tujuan perusahaan adalah untuk keuntungan maksimum, dan sebagaimana saran dari Elizabeth Barret, dapat membantu perusahaan untuk membuat lebih banyak keuntungan. Jadi usulan investasi modal yang dijelaskan dalam tampilan 3 adalah menguntungkan bagi QMSC. Dengan adanya investasi modal yang ada ini maka perusahaan dapat memaksimalkan pencapaian tujuannya dalam meningkatkan laba. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa aspek. Pertama, jika kita lihat dari tampilan 4, arus kas yang dihasilkan jika kita menerapkan investasi ini akan positif dan meningkat pesat tahun-tahun awal. Kedua IRR sesuai dengan data diatasnya. 2. Apakah Ken Richards harus mengirimkan usulan tersebut kepada kantor pusat untuk disetujui? Jawab:



Ken perlu mengirim proposal ini ke kantor pusat untuk persetujuan, karena usulan ini baik untuk perusahaan dan dapat membuat banyak keuntungan bagi perusahaan. Dan alasan lain adalah, karena belanja modal yang dibutuhkan lebih dari $ 10.000 dan semua keputusan sewa modal yang dibutuhkan memerlukan persetujuan dari perusahaan. 3. Berikan komentar tentang kegunaan umum ROA sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja manjer distrik. Dapatkah ukuran kinerja ini dibuat lebih efektif? Jawab: Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA memberikan ide tentang bagaimana manajemen yang efisien dalam menggunakan aset untuk menghasilkan laba. ROA dapat dihitung sebagai Penghasilan Bersih/ Total Aset. Untuk membuatnya lebih efektif QMSC dapat menggunakan beberapa perhitungan untuk mengukur kinerja seperti EVA. Untuk mengukur ROA salah satu kriteria utama dalam mengevaluasi para manajer distrik, prosedur untuk menghitung bonus insentif dapat diberikan kepada manajer distrik berdasarkan pencapaian target ROA 90% keatas. Besarnya bonus tergantung dari jumlah gaji pokok manajer dan seberapa besar selisih antara target 90% ROA dan ROA dicapai. Hal ini dapat juga dipengaruhi oleh kinerja regionalnya. Tahun 1992 menunjukkan 25% bonus manajer distrik didasarkan pada kinerja regional dan 75% didasarkan pada kinerja distrik. Data ini menunjukkan bahwa Quality Metal Center dapat membuat pengukuran kinerja manajer distrik lebih efektif dengan perhitungan ROA dalam mengoptimalisasi penggunaan asset. 4. Dalam memutuskan dasar investasi untuk mengevaluasi manajer pusat investasi, timbul pertanyaan. Praktik-praktik apa saja yang akan membuat para manajer distrik menggunakan aktiva mereka lebih efisien dan mendapatkan jumlah dan jenis aktiva baru yang tepat? Asumsi, sewaktu ROA-nya dihitung, manajer distrik akan berusaha meningkatkan ROA-nya, dan kami harapkan bahwa tindakan-tindakan yang akan ia ambil merupakan langkah yang terbaik bagi perusahaan secara keseluruhan. Dengan alasan yang telah dikemukakan tadi, lakukan evaluasi terhadap cara Quality menghitung dasar investasi untuk distrik-distriknya. Untuk setiap kategori aktiva, diskusikan apakah dasar pengukuran yang digunakan oleh perusahaan sudah merupakan yang terbaik dalam tujuannya untuk mengukur kinerja ROA distrik. Apakah masalah yang mungkin dapat muncul dalam sistem semacam ini? Apa rekomendasi Anda untuk mengatasinya? Jawab: Return on asset (ROA) merupakan bentuk yang paling mudah dari analisis profitabilitas dalam menghubungkan laba bersih (EBIT) yang dilaporkan terhadap total aktiva.Praktik-praktik yang mungkin dilakukan para manajer untuk menggunakan aktiva lebih efisien dan mendapatkan jumlah aktiva baru yang tepat adalah manajer lebih hati-hati dalam menggunakan aktiva untuk operasi perusahaan karena untuk menjaga rasio agar tetap tinggi. Misalnya jika laba bersih perusahaan tinggi tetapi total aktiva juga tinggi maka ROA yang dihasilkan akan lebih kecil dibandingkan jika jumlah aktiva perusahaan tidak terlalu tinggi.Dasar pengukuran kinerja perusahaan dengan ROA belum merupakan dasar yang terbaik. 5. Pada saat menghitung laba distrik, apakah harus ada biaya untuk pajak pendapatan? Haruskah overhead perusahaan dialokasikan ke distrik? Haruskah laba dihitung



berdasarkan biaya historis atau pada biaya penggantian? Evaluasi hal ini dari sudut pandang pengaruh motivasi distrik manajer. Jawab: Evaluasi hal ini dari sudut pandang pengaruh motivasi distrik manajer. Pada saat menghitung laba distrik harus ada biaya untuk pajak pendapatan sejumlah tarif pajak dikalikan dengan pendapatan yang dihasilkan masing- masing distrik karena agar semua distrik terdapat pembebanan biaya pajak untuk pendapatannya. Laba tidak harus dihitung berdasarkan biaya historis atau biaya penggantian, namun hal ini perlu dihitung jika distrik memerlukan suatu laporan untuk mengevaluasi kinerjanya dan untuk perencanaan di masa yang akan datang. Dengan cara ini, manajer distrik akan mengetahui perbandingan biaya historis dari tahun ke tahun sehingga manajer akan termotivasi untuk meminimalkan biaya dan memaksimalkan laba dari tahun ke tahun yang akan datang. 6. Evaluasi sistem kompensasi insentif di Quality. Apakah sistem yang sekarang ini dapat memotivasi distrik manajer untuk membuat keputusan yang konsisten dengan strategi perusahaan? Jika tidak, buatlah rekomendasi yang spesifik untuk memperbaiki sistem tersebut. Jawab: Menurut kelompok kami, sistem yang sekarang ini masih diperlukan pembaharuan karena dari perhitungan bonus dapat terlihat bahwa bonus insentif tanpa proyek baru justru lebih rendah dibandingkan dengan bonus insentif tanpa proyek baru. Hal ini dapat menyebabkan manajer distrik tidak termotivasi untuk membuat keputusan yang konsisten dengan strategi perusahaan karena bonus yang dihasilkan lebih rendah. Rekomendasi untuk memperbaiki sitem tersebut adalah dengan menambahkan konsep penilaian kinerja EVA. Sistem kompensasi insentif di Quality tidak memotivasi manajer distrik untuk membuat keputusan yang konsisten dengan strategi Kualitas Logam Service Center (QMSC). Hal ini dapat dilihat dari kasus Ken Richards yaitu Manajer Pusat Servis. Distrik Columbus dalam menentukan keputusan investasi pada maret 1992, Ken meninjau kembali investasi modal (untuk pembelian peralatan pemrosesan yang baru), yang diterima dari manajer penjualan. Sebelum menyerahkan proposal tersebut ke kantor pusat perusahaan untuk disetujui, Ken ingin memastikan bahwa investasi baru ini akan mempunyai dampak positif pada bonusnya untuk tahun 1992. Dengan menggunakan target laba dan aset pada tahun dan aset pada tahun 1992 sebagai patokan, ia membandingkan bonusnya dengan dan tanpa investasi baru. Ternyata dengan adanya investasi untuk pembelian peralatan pemrosesan yang baru mengurangi bonus insentif Ken, yaitu dari 11,1% menjadi 4,28%. Hal ini terjadi karena basis aset meningkat dengan peralatan baru dan akan melebihi target tahun 1992. Dan hal ini akan membuat Ken berpikir untuk tidak melanjutkan investasi tersebut bahkan jika usulan Sales Manager, Ms Elizabeth Barret, bahwa perlu melakukan investasi untuk melakukan ekspansi ke dalam pasar yang baru dan mendapatkan keuntungan dari pendapatan yang diinginkan dan pertumbuhan penjualan yang positif. Untuk memperbaiki sistem ini, seharusnya perusahaan dalam menghitung insentif tidak mengukur basis aset aktual dan dibandingkan dengan basis aset aktual yang ditargetkan, karena jika melebihi target hal ini akan dibebankan ke pada laba, dan hal ini bisa jadi



akan membuat insentif manajer menjadi semakin kecil jika memutuskan untuk pembelian asset baru.



Kasus 7-4. Aloha Products Aloha product berdiri pada tahun 1910 dan berpusat di Columbus, Ohio,menjual kopi dengan merk sendiri di negara-negara bagian sebelah barat tengah dan Atlantik Tengah. Pada tahun 1994, pendapatan penjualan perusahaan ini adalah sebesar $150juta. Saham perusahaan dipegang oleh keluarga pendiri. Industri Kopi Kopi mentah yang menjadi bahan bakunya disebut oleh pembeli dan penjual sebagai "kopi hijau". Ini tertuju pada biji hijau dari pohon kopi. Ada 2 jenis biji kopi arabika dan robusta. Pemasok Brazil, prdusen terbesar memasok 20-30% kopi hijau dunia. Eskportir terbesar lainnya adalah Kolombia, Indonesia, Pantai Gading, dan Meksiko. Pembeli Amerika Serikat merupakan importir tunggal terbesar di dunia. AS membeli sebagian besar kopinya di Brazil dan Kolombia. Terdapat dua kategori pembeli, pemanggang dan makelar.Pemanggang terdiri dari perusahaan-perusahaan pemroses makanan. Sedangkan makelar sesunguhnya tidak membeli, pada dasarnya mereka mempertemukan penjual dan pembeli dipasar. Pesaing Nestle merupakan perusahaan kopi terbesar di dunia. Di Amerika, produsen kopi terbesar adalah Philip Morris dan P&G. Mereka bersaing melalui periklanan yang kuat dan enentuan harga agresif.



PERTANYAAN 1. evaluasi sistem pengendalian saat ini untuk departemen produksi, pemasaran, dan pembelian Aloha Products ! Jawab : - Departemen Produksi Aloha Products memiliki sistem penetapan pusat tanggungjawab yang tidak tepat pada manajemen perusahaannya. Hal ini dapat dilihat pada ketiga unit pabrik yang ditetapkan sebagai pusat laba namun tidak dapat bekerja selayaknya pusat laba itu sendiri karena terdapat banyak batasan yang diberikan oleh manajemen pusat. Masalah yang terjadi pada sistem pengendalian pabrik adalah :



a) Manajer pabrik tidak dapat menentukan jumlah input yang digunakan sebagai bahan pokok produksi. Hal ini akan bertentangan dengan tujuan dari pusat laba karena manajer pabrik tak akan mampu memaksimalkan tingkat laba bila tidak dapat menentukan jumlah input produksi. b) Jadwal dan tingkat produksi ditentukan oleh pusat. Hal ini juga menjadi batasan bagi pabrik sebagai pusat laba karena tidak memiliki hak untuk menentukan tingkat produksi yang efektif sesuai dengan kapasitas pabrik saat itu. c)



Manajer pabrik tidak memiliki akses terhadap penjualan produk.



d) Sebenarnya ide pengukuran kinerja dan pemberian bonus yang didasarkan pada gross margin cukup baik, karena dengan seperti itu setiap kepala pabrik termotivasi untuk lebih mengefisienkan dan mengefektifkan biaya-biaya yang dapat ia kontrol di dalam pabriknya seperti biaya pada proses pemanggangan, penggilingan dan pengemasan. Biaya bahan baku tidak dapat ia kontrol karena itu merupakan biaya yang diberikan oleh departemen pembelian. Akan tetapi, teknik pengukuran kinerja dan perhitungan bonus seperti ini akan efektif bila perusahaan memberikan kebebasan pada pabrik dalam menentukan tingkat input, output, dan penjualan produk. - Departemen Pemasaran a) Adanya suatu rangkap tanggung jawab/jabatan yang diemban oleh Presiden dan wakil presiden bagian penjualan (Presiden dan wakil presiden bagian penjualan bertanggung jawab juga atas periklanan dan promosi produk) dimana tugas tersebut seharusnya diamanahi oleh seorang yang bekerja dibidang departemen marketing/pemasaran. b) Kebijakan perusahaan dalam melakukan penggabungan pencatatan akun biaya overhead pabrik-pabrik perusahaan kedalam satu akun yang bernama biaya overhead umum korporat akan sangat menyulitkan bagi manajer dalam melakukan analisis manajerialnya. Kebijakan penjualan kembali yang dilakukan unit penjualan perusahaan kami rasa kurang tepat. ketika harga pasar lebih tinggi dari nilai koContoh konkrit ketika perusahaan lebih menetapkan nilai kontrak daripada harga pasar. . dengan evaluasi yang kami berikan. Penjualan dengan harga berdasarkan biaya kontrak akan memicu kerugian yang cukup besar bagi perusahaan ketika harga pasar dari biji kopi hijau mengalami kenaikan/penurunan. Sebaliknya. Fluktuasi harga biji kopi didunia tidak menentu disebabkan oleh banyak faktor (salah satunya faktor cuaca) c) Di dalam kasus tidak banyak informasi mengenai sistem pengendalian yang ada pada departemen ini. Akan tetapi, kita dapat melihat bahwa sering ada selisih antara pengiriman bahan baku dengan permintaan aktual. Ini dapat mengindikasikan bahwa penjualan relatif tidak stabil, bahkan seringkali turun. Hal ini menyebabkan perusahaan harus menjual atau membeli bahan baku dari broker atau perusahaan lain dengan menggunaka spot price yang fluktuatif. Sehingga dapat menimbulkan laba atau rugi yang sulit dikontrol. - Departemen Pembelian



a) Perusahaan tidak memiliki unit/departemen pembelian internal sendiri yang secara khusus menangani kontrak pembelian persediaan biji kopi hijau dengan para broker/makelar



biji kopi hijau dipasaran. Pembebanan tugas/tanggung jawab tersebut akan menyebabkan tidak terfokusnya bagian penjualan dalam mencapai target penjualan yang telah direncanakan. b) Kebijakan kontraktual yang dilakukan secara individual (ditentukan oleh unit pembelian tanpa ada koordinasi dengan pihak perusahaan Aloha Products) berakibat terjadinya kelebihan permintaan yang dilakukan oleh pihak unit pembelian dengan kebutuhan aktual yang dibutuhkan perusahaan. Bagian penjualan bertanggung jawab atas target penjualan yang telah direncanakan dengan total penjualan aktual yang terjadi di perusahaan. kelompok kami melakukan evaluasi secara menyeluruh sistem pengendalian manajemen yang diterapkan dari ketiga departemen tersebut. sistem pengendalian manajemen yang baik diperusahaan adalah adanya kejelasan tanggungjawab (tanpa terjadinya rangkap jabatan/tanggungjawab) yang akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan suatu perusahaan. c) Pada umumnya sistem yang digunakan untuk pembelian bahan baku yang dilakukan oleh departemen ini sudah cukup baik, yaitu menggunakan future contracts yang bertujuan untuk menjaga kestabilan harga ataupun nilai bahan baku. Akan tetapi, perlu diingat bahwa sering terjadi selisih pengiriman aktual dengan permintaan, ini berarti adanya ketidak-sepahaman antara departemen pemasaran dengan departemen pembelian. 2. pertimbangkan strategi kompetisi perusahaan, perubahan apa yang anda sarankan untuk sistem kontrol dari ketiga departemen tersebut ? Jawab : · Bila Aloha tetap ingin mempertahankan sistem pengendaliannya seperti sekarang, akan lebih baik bila pusat tanggung jawab pada pabrik diganti sebagai pusat biaya sehingga manajer pabrik tidak perlu lagi memaksimalkan tingkat laba yang sebernarnya tidak dapat dimaksimalkan karena kebijakan pusat yang tidak tepat. Bila pabrik ditetapkan sebagai pusat biaya, maka pengukuran kinerja pabrik seharusnya dilakukan berdasarkan tingkat pengefektifan sumber daya sehingga jumlah output akan lebih maksimal. · Kebijakan tentang penjualan dan pemasaran sebaiknya tetap dilakukan oleh kantor pusat. Sumber daya pemasaran akan lebih baik jika dimanfaatkan/digunakan dibawah satu unit, karena ketiga pabrik yang ada memproduksi produk yang sama. Sehingga, apabila kantor pusat yang menangani fungsi pemasaran, maka perusahaan dapat mempromosikan merek dengan cara yang paling efisien dan terintegrasi. Akan tetapi, departemen pemasaran juga harus melakukan tindakan untuk mengatasi masalah tidak stabilnya permintaan. · Akan lebih baik jika sebelum melakukan pembelian departemen pembelian mengkomunikasikannya lebih dahulu ke departemen produksi dan pemasaran. Sehingga, pembelian yang dilakukan tepat sasaran, yaitu sesuai dengan kapasitas produksi pabrik dan sesuai dengan permintaan pasar. Hal ini memberikan kesempatan bagi pabrik untuk mengendalikan input mereka sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, departemen pembelian sebaiknya membentuk dan mempertahankan relasi baru dengan petani dan pemasok. Sehingga, dapat menjaga kepastian tersedianya bahan baku dan juga dapat mencapai penghematan biaya dari pembelian grosir. · Ketika terjadi kelebihan pemesanan yang dilakukan unit pembelian terpisah dengan kebutuhan aktual persediaan biji kopi Aloha Produtcs. Kebijakan alternatif yang diambil oleh unit penjualan perusahaan salah satunya adalah menjual kembali ke pasar bebas (biasanya ke



pengusaha kecil) dengan tarif sesuai biaya kontrak yang ditanggung oleh perusahaan. selain itu biaya overhead pabrik idealnya harus dicatat dimasing-masing pabrik tempat terjadinya kegiatan produksi. Harapannya adalah. akan dapat meingkatkan kinerja perusahaan serta tujuan & harapan perusahaan tercapai. · Ketika departemen pembelian didalam perusahaan telah terbentuk. kami sarankan pula kepada perusahaan untuk membentuk bagian/departemen khusus yang menangani pembelian/kontrak biji kopi dengan para broker/makelar biji kopi hijau. sehingga departemen penjualan dapat fokus dalam menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya (tidak terjadi rangkap jabatan atau tanggungjawab) · Untuk menghindari terjadinya kelebihan stock biji kopi hijau kembali didalam departemen pembelian tersebut harus mampu melakukan analisis pembelian secara komperhenship. maka disarankan perusahaan melakukan investasi lahan dinegara-negara pengekspotir biji kopi (investasi perkebunan kopi hijau). sehingga perusahaan memiliki sitem pengendalian intern penuh terhadap input biji kopi yang masuk kedalam gudang perusahaan.



KASUS 7-5 DELL COMPUTER CORPORATION Sejak Agustus 2002, Dell Computer Corporation adalah perusahaan penjualan langsung komputer paling besar di dunia, yang memiliki 34.800 karyawan di lebih dari 30 negara dam pelanggan lebih dari 170negara. Bermarkas besar di Austin, Texas. Dell memperoleh reputasi sebagai salah satu perusahaan sistem komputer dunia yang paling disukai dan penyedia utama prduk dan jasa yang diperlukan pelanggan dunia untuk membangun teknologi informasi dan infrastruktur internet. Sistem Manajemen Pada 1993, Dell melibatkan Bain & Commpany Inc, sebuah perusahaan kontak bisnis global, untuk membantunya mengembangkan seperangkat ukuran untuk menilai kinerja unit-bisnis. Dell mengetahui kebutuhan untuk kecepatan atau velositas lebih awal untuk mempercepat lajuya pada setiap langkah bisnis. Tujuan keuangan utama yang mengarahkan evaluasi manajerial pada Dell adalaah imbal hasil dari modal yang diinvestasikan ROIC. 1. Apakah strategi yang digunakan Dell?Apakah basis yang digunakan Dell dalam membangun Keunggulan persaingannya? Jawab : Strategi DELL 



Perusahaan dell menggunkaan strategi penjualan langsung dari pabrik kepada konsumen. Dalam strategi ini perusahaan dell mempunyai konsep yang sederhana dalam strategi nya, yaitu Dell dapat memahami kebutuhan pelanggan dan secara efesien menyediakan solusi perhitungan yang paling efektif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menjual sistem komputer secara langsung dengan pelanggan.







Perusahaan dell tidak menggunakan retailer atau sales people. Hal tersebut memberikan keuntungan bagi Dell karena Dell dapat lebih memahami apa yang menjadi keinginan konsumen dan dapat lebih cepatmerespon permintaan konsumen. Di sisi lain, biaya produksi dan biaya yang tidak perlu dapat dipangkas yang menyebabkan Dell dapat lebih efisien dalam hal production dan operational cost. Sehingga harga akhir produk pun akan menjadi lebih murah dan hal tersebut menjadikeuntungan tersendiri bagi konsumen atau pelanggan Dell.







Pada produksinya perusahaan dell menggunkan komponen PC yang semakin standard dan memungkinkan Dell untuk melakukan mass customization membuat Dell memungkinkan untuk menggunakan outsourcing. Dell hanya menangani proses perakitan. Selebihnya Dell hanya mengontrol jaringan supply chain yang dimilikinya. Strategi ini terbukti berhasildan menjadikan Dell semakin kokoh di puncak. Dell dapat menghematbiaya produksi dan memberikan keuntungan dan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.



Dasar keunggulan Dell dalam bersaing 



Model bisnis Dell yang membuat Dell dapat melakukan penjualan langsung dan memotong supply chain mereka dengan cara menghilangkan retailer serta melakukan slacing dalam prosesproduksi mereka dengan cara menggunakan outsourcing. Hal ini membuat Dell dapat menghemat waktu dan mengeliminasi biaya-biaya yang tidak perlu. Sehingga harga akhir produk yang mereka tawarkan semakin kompetitif. Sistemsupply chain yang pendek dan efektif membuat Dell menjadilebih responsif dalam mengatasi permasalahan dan merespon permintaan dan keinginan konsumen.







Dell mengubah pakem yang ada di industri PC. Dell menerapkan proses bisnis yang cepat dengan cara lebih responsif dan lebih awal memperkenalkan teknologi mereka kepada konsumen. Hal tersebut memicu pertumbuhan Dell itu sendiri dan mengubah paradigma industri PC sebelumnya yang bersifat lambat.







Sistem supply chain yang terintegrasi memungkinkan Dell untuk mengontrol semua industri mereka. Adanya sistem supply chain yang sistematis semakin memudahkan Dell dalam menelusuri permasalahan yang ada lebih cepat dalam merespon dan menyelesaikan permasalahan tersebut



2. Bagaimana sistem pengendalian Dell membantu mengimplemntasikan strategi perusahaan tersebut? Jawab : Menurut kami, Dell Computer Corporation melaksanakan strategi dengan konsep pemasaran. Konsep ini merupakan tujuan utama dari perusahaan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, serta dapat memahami kebutuhan pelanggan. Dalam artian konsep pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.



Adapun beberapa manajemen kontrol yang dilakukan oleh Dell, yaitu: 



Mengurangi pekerja yang menggarap produk sepanjang proses perakitan. Hal ini dilakukan karena semakin banyak pekerja yang menggarap produk proses perakitan, semakin panjang prosesnya berlangsung, semakin besar kemungkinan munculnya keprihatinan tentang kualitas.







Dell menggunakan pengukuran kinerja unit bisnis berdasarkan segmen konsumen, produk dan juga negara.







Menggunkan ROIC (return on invested capital) sebagai ukuran keuangan utama yang mengarahkan evaluasi manajerial







Penggunaan balance screcard yang menggabungkan ukuran keuangan dan non keuangan untuk mengukur konerja unit bisnis



KASUS 7-6 INDUSTRIAL PRODUCTS CORPORATION Pada tahun 1996 Industrial Product Corporation (IPC) membuat berbagai macam produk industri dalam lebih dari 12 divisi. Perusahaannya membuat program jangka panjang dan jangka pendek, termasuk di dalamnya anggaran untuk penjualan, biaya, pengeluaran, dan tingkat pengembalian investasi. Laporan tia bulan dikirim dari tiap divisi dan dipeirksa oleh eksekutif kantor pusat. Beberapa tahunn ini yang menjadi pinsip pengukuran kinerja untuk divisinya adalah ROInya. Divisi mengoperasikan tiga pabrik, dua diantaranya lebih kecil dari yang lain dan lokasinya berjauhan. Kantor pusat bertempat dipabrik utama dimana disana dipekerjakan lebh dari 1000 orang. Kegiatan pemasaran dilakukan oleh agen penjualan lapangan, yang bekerja dekat dengan pelanggan untuk desain dan pemasangan. Hanya enam orang yang memantau tingkat pengembalian divisi, ukuran lain yang kami gunakan untuk sistem kontrol internal. Manajer divisi akan mengisi volume dan waktu pengiiriman setiap minggu, beberapa ukuran kualitas, dan wilayah baiaya tertentu seperti biaya lembur.



PERTANYAAN 1. Sampai sejauh mana Brandt mempengaruhi tingkat investasi pada tiap kategori asset? Jawab :



Karena brandt sebagai manager pada divisi bertanggung jawab akan desain, penjualan, pembuatan, pembelian, dan anggaran. • Pada Kategori Asset Kas brandt yang mengontrol seberapa besar pengeluaran kas untuk penggunaan pembayaran dalam bentuk dividen. • Pada Kategori Piutang tidak ada yang dapat brandt lakukan untuk pengendalian dalam akun asset piutang ini. • Pada kategori Persediaan, brandt pun tidak dapat mengendalikan jenis aktiva persediaan karena tidak ada arahan dari manajemen tingkat atas dalam mengatur besarnya persediaan. 2. Berikan komentar Anda mengenai kegunaan umum ROI sebagai pengukuran kinerja divisi.Dapatkah dibuat lebih efektif? Jawab :Pengunaan ROI sebagai pengukur kinerja divisi merupakan salah satu dari beberapa alternative pengukuran kinerja yang ada. ROI cenderung dipilih dalam pengukuran kinerja di banding dengan alternative lainnya (misalnya : EVA) karena selain ROI lebih mudah untuk dihitung, nilai dari ROI mudah dipahami. Selain ituROI merupakan pengukuran yang komprehensif yang mana semua elemen yang mempengaruhi laporan keuangan sebuah perusahaan mampu tercermin dari nilai ROI yang dihasilkan. ROI juga merupakan alat ukur kinerja divisi yang dapat digunakan dalam setiap unit organisa si tanpa memperhatikan ukuran dan jenis usahanya.pengunaan ROI sebagai pengukur kinerja divisi adalah salah satu alternatif pengukuran yang paling efektif. Namun, untuk mengdapatkan hasil yang lebih akurat mengenai pengukuran kinerja divisi, ROI dapat digunakan bersamaan dengan pengujian lainnya, misalnya EVA.Karena EVA memeca hkan permasalahan menegnai perbedaan tujuan laba untuk aktiva yang sama dalam unit usaha yang berbeda dan tujuan laba yang sama untuk aktiva berbeda pada usaha yang sama, mengingat ROI dapat digunakan pada segala jenis usaha dan tidak memperhatikan halhal tersebut.



KASUS 7-7 MARDEN COMPANY Divisi pada umumnya dalam Marden Company memiliki laoran keuangan seperti piutang ditagih oleh masing-masing divisi, tetapi konsumen membayarnya melalui rekening bank(yaitu, kotak penyimpanan) atas nama Marden Company dan berada diseluruh negeri. Pos utang pada neraca 9% nya berasal dari penerbitan obligasi. Bunga dari utang ini tidak dibebankan kepada divisi. PERTANYAAN



Rekomendasi cara terbaik untuk mengukur kinerja manager divisi. Jika anda memerlukan informasi tambahan, buat asumsi yang paling masuk akal. Jawab : Menurut kami cara yang terbaik untuk mengukur kinerja yaitu dengan menggunakan ROI dan EVA. Kedua cara ini kami pilih karena masing-masing ukuran kinerja memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Yang nantinya kami harapkan bahwa kelebihan yang dimiliki salah satu alat ukur dapat menutupi kekurangan alat ukur lain. Selain itu perbedaan sudut pandang dalam kedua alat ukur ini dapat dijadikan perbandingan satu sama lain. Akan tetapi kebijakan perusahaan yaitu memasukkan pembayaran piutang ke rekening perusahaan (bukan divisi) dan bunga obligasi tidak dibebankan ke divisi harus dirubah. Sehingga pembayaran piutang dan pembebanan bunga tetap menjadi hak dan tanggung jawab divisi yang bersangkutan. Dengan demikian pengukuran kinerja tiap divisi akan lebih mudah dan control terhadapa divisi juga dapat dilakukan.



Selain itu diperlukan informasi tambahan yang bisa dimasukkan kedalam laporan laba rugi divisi. Yaitu dengan menambah informasi mengenai biaya modal yang digunakan dan beban modal. Dengan munculnya informasi ini diharapkan pengukuran kinerja khususnya menggunakan EVA sebagai alat ukurnya akan lebih mudah.



KASUS 7-8 LEMFERT COMPANY Lemfert Company merupakan perusahaan manufakturyang dikelola dalam divisi-divisi yang masing-masing bertanggung jawab atas pendapatan yang sesuai dengan ROI yang memuaskan. Manajer divisi mempunyai wewenang dalam melaksanakannya. Beberapa divisi memproduksi komponen lainnya disebut devisi "end item", merakit kompnen tersebut, bersamaan dengan komponne yang dibeli, menghasilkan barang jadi dan memasarkannya. Komponen yang tidak serupa dengan buatan pabrik luar perushaan disebut "barang tipe K". Pada bagian besar divisi pembuatan, barang ini hanya sebesar 5% sampai 10% dari total volume. Meskipun demikian, pada Divisi F, sekitar 75% dari total volume yang meurpakan barang tipe K. Divisi F membuat 10 barang yang sama untuk berbagai divisi end item, jumlah ini kurang 5% total biaya maupun pada divisi end item. 1. Apakah hal ini merupakan praktik harga transfer yang baik bagi Lemfert Company? Jika tidak, bagaimana memperbaikinya? Jawab : Tidak, karena hal-hal sebagai berikut: a. Penentuan harga transfer yang diterapkan oleh Lemfert Company kurang akurat.



b. Lemfert Company menggunakan dasar biaya ditambah dengan margin laba yang margin labanya sama dengan sasaran laba difisional yang diterapkan pada biaya aset yang digunakan untuk membuat produk bukan dari prosentase seluruh biaya yang melekat pada produk. c. tidak adanya persetujuan antar unit usaha yaitu divisi pembuatan dan divisi end item dalam memutuskan harga penjualan kepada pihak luar dan pembagian laba masingmasing divisi. sehingga Lemfert Company seharusnya membuat mekanisme Formal dimana wakil-wakil dari divisi tersebut bertemu secara berkala untuk memutuskan harga penjualan kepada pihal luar dan pembagian laba.



2. Untuk perusahaan jenis apakah kebijakan yang telah diperbaiki tersebut tidak akan cocok? Mengapa? Jawab: Karena perusahaann jenis ini tidak memerlukan persetujuan antar unit usaha sehingga kebijakan yang telahdiperbaiki di atas tidak akan cocok untuk perusahaan jenis ini.



3. Apakah menurut anda usaha untuk mengukur profitabilitas pada Divisi F menguntungkan? Jika tidak, bagaimana anada mengukur kinerja divisi ini? Jawab: Tidak, karena untuk mengukur profitabilitas pada divisi F yang hanya menggunakan margin kontribusi lebih mencerminkan kinerja pusat laba menejer divisi F saja yang menunjukkan rentang antara pendapatan dengan beban Variabel tanpa memperhatikan beban tetap yang melekat pada produk. Menurut kami, cara yang tepat untuk mengukur profitabilitas pada divisi F adalah berdasarkan laba bersih ( Net income) yaitu jumlah laba bersih setelah pajak. Dimana pengukuran menggunakan laba bersih ini sangat mudah untuk mengalokasikan beban pajak penghasilan ke pusat laba dalam divisi F, selain itu bisa mengukur laba ekonomis dan juga untuk memotivasi para manajer untuk meminimakan beban pajak perusahaan.