SodaPDF-converted-042005115 - MOHAMMAD SABIKUL - ESPA4110 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER 2021/22.2 (2022.1) Nama Mahasiswa



: MOHAMMAD SABIKUL



Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042005115 Tanggal Lahir



: 05 APRIL 1986



Kode/Nama Mata Kuliah



: ESPA4110 / PENGANTAR EKONOMI MAKRO



Kode/Nama Program Studi



: 54 / MANAJEMEN



Kode/Nama UPBJJ



: 71 / SURABAYA



Hari/Tanggal UAS THE



: MINGGU / 26 JUNI 2022



Tanda Tangan Peserta Ujian



Petunjuk 1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini. 2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik. 3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan. 4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.



KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA



BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA



Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Mahasiswa



: MOHAMMAD SABIKUL



NIM



: 042005115



Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4110/ PENGANTAR EKONOMI MAKRO Fakultas



: EKONOMI



Program Studi



: MANAJEMEN



UPBJJ-UT



: SURABAYA



1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id. 2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun. 3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS THE. 4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya). 5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka. 6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka. Lamongan, 26 Juni 2022 Yang Membuat Pernyataan



MOHAMMAD SABIKUL



BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA



1.Nilai PDB Negara Hipotetik dari tiga pendekatan Adalah sebagai berikut. *Perusahaan Roti.* Nilai Output = 50 Nilai input = 0 Upah tenaga kerjaa = 15 Nilai Tambah = 65. *Perusahaan Keju* Output = 35 Input = 0 Upah tenaga kerja = 20 Nilai Tambah = 55 *Perusahaan Keju* Output = 200 Input = 50 ; 35 ( X - M ) = 15 Upah tenaga kerja = 75 Nilai Tambah = 260 Maka Nilai Tambah Dari Tiga pendekatan adalah sebagai berikut: *65+55+260 = 380* Hal yang perlu dinperhatikan dalam PDB. PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor - impor) Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.



BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA



2. Kurva permintaan agregat (aggregate demand curve) adalah grafik yang menunjukkan hubungan terbalik antara permintaan agregat dan tingkat harga. Permintaan agregat mewakili jumlah permintaan dari empat sektor ekonomi makro: rumah tangga, bisnis, pemerintah, dan sektor eksternal. Kurva agregate demand (kurva permintaan agregat) menunjukkan hubungan negatif antara ekuilibrium pendapatan nasional dengan tingkat harga. Kurva penawaran agregat merupakan hubungan antara penawaran agregat dengan tingkat harga



3. Kondisi keseimbangan pasar ini jika dinyatakan secara matematis dan grafis akan menjadi seperti berikut ini.



Rumus keseimbangan pasar Maka yang disebut dengan kurva keseimbangan pasar adalah seperti berikut ini: Kurva KeseimbanganPada kondisi keseimbangan pasar (market equilibrium), kuantitas permintaan (QD) akan sama dengan kuantitas penawaran (QS) atau terbentuk kuantitas keseimbangan (QE). Harga yang diminta (PD) pun akan sama dengan harga yang ditawarkan (PS) sehingga terbentuk harga keseimbangan (PE). Secara grafik harga keseimbangan ini terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran (titik E/titik equilibrium).



4. PANDEMI Covid-19 memunculkan problem ikutan yang sarat dengan perdebatan. Stimulus fiskal pemerintah menyedot anggaran sebesar 405,1 triliun rupiah dirasa sangat kurang, hanya 2,5 persen dari PDB. Terlebih dibandingkan negara lain dalam mengatasi pandemi ini. Anggaran stimulus tidak cukup dan perlu dinaikkan dengan alasan keselamatan ekonomi negara. Maka muncul ide dari Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat untuk mencetak uang. Detailnya adalah mengusulkan Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk mencetak uang sebesar Rp. 400-600 triliun guna menyelamatkan perekonomian Indonesia saat pandemi virus korona. Masalahnya jadi dilematis antara keselamatan ekonomi negara dan independensi BI. Ide mencetak uang baru atau quantitative easing dengan mendorong BI untuk melakukannya dengan didukung oleh beberapa pengamat dan pengusaha. Karena di lapangan semakin sulit mencari likuiditas di pasar. Ada keyakinan dengan mencetak uang dan dimasukkan dalam sistem keuangan negara akan lebih aman. Alibinya inflasi akan tetap terkontrol karena permintaan masyarakat masih rendah. Usulan sekoci penyelamatan ekonomi dengan mencetak uang ini tidak tanggungtanggung yaitu jika perlu mencapai ribuan triliun rupiah. Terkait desakan ini, maka seberapa sahih usulan cetak uang ini? Bagaimana risiko yang harus diambil jika jadi cetak uang? Bagaimana posisi BI sebagai otoritas moneter ini? Belajar dari sejarah Sejarah mencatat dampak cetak uang sangat berbahaya bagi ekonomi negara. Misal saja, cetak uang pernah terjadi di Jerman setelah kalah PD II untuk membayar kerugian perang. Begitu uang dicetak berlebihan mengakibatkan ia tidak memiliki harga. Akibatnya uang hanya untuk mainan, penghias dinding rumah dan menyalakan kompor. Di Zimbabwe, inflasi mendera menjadikan harga telur saja mencapai milyaran dolar Zimbabwe. Tingginya inflasi disana membuat negara ini pernah melakukan redenominasi mata uangnya. Yakni menyederhanakan uang 10 miliar dolar Zimbabwe menjadi 1 dolar Zimbabwe. Satu lagi Hongaria yang pernah cetak uang dan disalurkan ke bank, perusahaan dan masyarakat. Dalam waktu 10 tahun mata uang Hongaria, Kronen 70.000 senilai dengan 1 dolar AS atau melemah 1.400.000 persen hanya dalam waktu 10 tahun dari tahun 1914 ke 1924. Diulang lagi setelah Perang Dunia ke-2, dan mengubah mata uangnya menjadi bernama Pengo (1945). Maka terjadi inflasi terparah sepanjang sejarah hanya dalam satu tahun. Yakni pernah memiliki uang cetak lembaran senilai 1 milyar triliun dan dalam satu hari terjadi inflasi sebesar 150.000 persen. Kredibilitas BI Bagi BI sebagai otoritas moneter keterlibatan dengan pemerintah ditunjukkan dengan proaktif mendampingi setiap keputusan pemerintah (otoritas fiskal) yakni menjaga stabilitas ekonomi negara. Dua otoritas ini harus seiring sejalan bekerjasama. BI harus konsisten dengan



menjaga stance kebijakan moneter akomodatif. Oleh karenanya untuk stimulus moneter, BI menurunkan suku bunga acuan untuk meringankan biaya bunga. Sehingga diharapkan akan membanjiri likuiditas ke pasar yang sedang kekeringan. Usulan mencetak uang akan sangat dilematis bagi BI. Tingginya risiko jika bank sentral nekat mencetak uang akan sangat besar. Salah satu akibatnya yakni meroketnya inflasi. Peredaran uang yang tinggi namun tidak dibarengi pasokan produksi bisa membuat harga barang melonjak dan daya beli jatuh. Lebih jauh, perusahaan bisa mengurangi jumlah tenaga kerja alias pemutusan hubungan kerja besarbesaran. Dampak lainnya, perekonomian akan lebih cepat menukik, sehingga investasi tidak lagi menggairahkan. Jika BI mencetak uang dengan langkah yang tidak cermat maka stabilitas rupiah akan terganggu.