Sop Asfiksia Neonatorum Peri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASFIKSIA NEONATORUM Jl. Raya Pagelaran No. 8 No. Telp (0263) 363446 Pagelaran – Cianjur Jawa Barat No. Dokumen



No. Revisi



Halaman 1/2



Ditetapkan Direktur RSUD Pagelaran PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit dr. Hj. N. Efa Fatimah NIP. 19750801 1006042021 PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR



Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir. Sebagai acuan dalam penanganan bayi asfiksia atau bayi gagal napas (apnea) Penatalaksanaan dalam penanganan bayi asfiksia atau bayi gagal napas (apnea) sesuai standar Penatalaksanaan 1. Tindakan Umum Bersihkan jalan nafas: kepala bayi diletakkan lebih rendah agar lendir mudah mengalir, bila perlu digunakan lariyoskop untuk membantu penghisapan lendir dari saluran nafas yang lebih dalam. Rangsang reflek pernapasan: dilakukan setelah 20 detik bayi tidak memperlihatkan bernafas dengan cara memukul kedua telapak kaki menekan tanda achiles, mempertahankan suhu tubuh. 2. Tindakan Khusus Pada kasus asfiksia berat: berikan O 2 dengan tekanan positif dan intermiten melalui pipa endotrakeal, dapat dilakukan dengan tiupan udara yang telah diperkaya dengan O 2. Tekanan O2yang diberikan tidak 30 cm H 20. Bila pernapasan spontan tidak timbul lakukan message jantung dengan ibu jari yang menekan pertengahan sternum 80-100 x/menit. Asfiksia sedang/ringan : pasang relkiek pernapasan (hisap lendir, rangsang nyeri) selama 30-60 detik. Bila gagal lakukan pernapasan kodok (Frog breathing) 1-2 menit yaitu: kepala bayi ektensi maksimal beri O2 1-2 l/menit melalui kateter dalam hidung, buka tutup mulut dan hidung serta gerakkan dagu ke atas-bawah secara teratur 20x/menit. 3. Langkah-langkah Resusitasi Pada Asfiksia Neonatorum a. Lakukan penilaian: apakah BBL berenapas atau menangis? Apakah cairan ketuban berwarna hijau? b. Jika bayi tidak bernapas atau mengalami kesulitan bernapas, maka lakukan langkah awal: Cegah kehilangan panas dengan meletakkan pada tempat yang kering dan hangat, mengatur posisi bayi, bersihkan jalan nafas dengen menghisap mulut dan hidung, mengeringkan sambil melakukan rangsangan taktil, lakukan penilaian. c. Jika bayi bernapas dengan baik, maka lakukan asuhan normal Bayi Baru Lahir: keringkan dan hangatkan, kontak kulit ibu ke kulit bayi, berikan Inisiasi Menyusui Dini.



ASFIKSIA NEONATORUM Jl. Raya Pagelaran No. 8 No. Telp (0263) 363446 Pagelaran – Cianjur Jawa Barat No. Dokumen



No. Revisi



Halaman 2/2



Ditetapkan Direktur RSUD Pagelaran PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit dr. Hj. N. Efa Fatimah NIP. 19750801 1006042021 PROSEDUR



UNIT TERKAIT



d. Jika bayi tidak bernapas normal atau megap-megap, maka lakukan Resusitasi dengan ventilasi positif memakai balon dan sungkup: jelaskan keadaan bayi dan tindakan, pasang sungkup menutupi hidung dan mulut bayi, lakukan pengujian ventilasi 2x, bila dada tidak mengembang, periksa/ lihat kepala dan sungkup, apakah ada lendir dalam mulut bayi, kemudian lakukan ventilasi 40x dalam 60 detik sambil memantau gerakan naik turun dinding dada, lanjutkan dengan penilaian pernapasan dalam 10 detik, denyut jantung dalam 10 detik dan warna kulit, bila tidak terjadi pernapasan spontan setelah 2-3 menit, rujuk dan lakukan penilaian sampai pernapasan spontan terjadi. e. Jika bayi bernapas dengan baik nafas normal, 30 – 60 kali per menit, tidak ada cekungan dada, maka lakukan asuhan normal Bayi Baru Lahir: keringkan dan hangatkan, kontak kulit ibu ke kulit bayi, lakukan Inisiasi Menyusui Dini. f. Jika bayi tidak bernapas setelah 20 menit: hentikan resusitasi, beri dukungan pada ibu dan keluarga. Dokter Puskesmas/ Tenaga Kesehatan Piket Bidan Desa Petugas Ambulan (Bila dirujuk) RSUD Kabupaten Cianjur



Referensi: Rukiyah, Ai Yeyeh, S.Si.T dan Lia Yulianti, Am.Keb, MKM.2010.Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita, Jakarta: CV. Trans Info Media