Sop Inverted Nipple [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INVERTED NIPPLE No. Dokumen : SPO



No. Revisi



:



Tanggal Terbit: Halaman



:



UPT Iwan Setiawan., S.Kep



PUSKESMAS



NIP. 19690115 198912 1 001



CIGALONTANG



1. Pengertian



No. ICPC-2 : W.95 Breast disorder in pregnancy other X.20 Nipple symptom/complaint female No. ICD-10:O92.02 Retracted nipple associated with the puerperium O92.03 Retracted nipple associated with lactation Tingkat kemampuan : 4A Inverted nipple adalah satu keadaan dimana putting susu datar atau terlalu pendek sehingga dapat menimbulkan masalah dalam menyusui



2. Tujuan 3. Kebijakan



Semua pasien yang mengalami inverted nipple ditangani sesuai prosedur SK KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA



4. Referensi



NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA Hasil Anamnesis (Subjective) Keluhan 1. Kesulitan ibu untuk menyusui bayi 2. Puting susu tertarik 3. Bayi sulit untuk menyusui



5. Prosedur



Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective) Pemeriksaan Fisik Adanya puting susu yang datar atau tenggelam dan bayi sulit menyusui pada ibu. Pemeriksaan Penunjang Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang dalam penegakan diagnosis Penegakan Diagnostik (Assessment) Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan tidak memerlukan pemeriksaan penunjang. Diagnosis klinis ini terbagi dalam :



1. Grade 1 a. Puting tampak datar atau masuk ke dalam b. Puting dapat dikeluarkan dengan mudah dengan tekanan jari pada atau sekitar areola. c. Terkadang dapat keluar sendiri tanpa manipulasi d. Saluran ASI tidak bermasalah, dan dapat menyusui dengan biasa. 2. Grade 2 a. Dapat dikeluarkan dengan menekan areola, namun kembali masuk saat tekanan dilepas b. Terdapat kesulitan menyusui. c. Terdapat fibrosis derajat sedang. d. Saluran ASI dapat mengalami retraksi namun pembedahan tidak diperlukan. e. Pada pemeriksaan histologi ditemukan stromata yang kaya kolagen dan otot polos. 3. Grade 3 a. Puting sulit untuk dikeluarkan pada pemeriksaan fisik dan membutuhkan pembedahan untukdikeluarkan. b. Saluran ASI terkonstriksi dan tidak memungkinkan untuk menyusui c. Dapat terjadi infeksi, ruam, atau masalah kebersihan d. Secara histologis ditemukan atrofi unit lobuler duktus terminal dan fibrosis yang parah Komplikasi Risiko yang sering muncul adalah ibu menjadi demam dan pembengkakan pada payudara. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan) Penatalaksanaan Non-Medikamentosa Untuk puting datar/tenggelam (inverted nipple) dapat diatasi setelah bayi lahir, yaitu dengan proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sebagai langkah awal dan harus terus menyusui agar puting selalu tertarik. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengatasi puting datar/terbenam, yaitu: 1. Penarikan puting secara manual/dengan tangan. Puting ditariktarik dengan lembut beberapa kali hingga menonjol. 2. Menggunakan spuit ukuran 10-20 ml, bergantung pada besar puting. Ujung spuit yang terdapat jarum dipotong dan penarik spuit (spuit puller) dipindahkan ke sisi bekas potongan. Ujung yang tumpul di letakkan di atas puting, kemudian lakukan penarikan beberapa kali hingga puting keluar. Lakukan sehari tiga kali; pagi, siang, dan malam masing-masing 10 kali 3. Jika kedua upaya di atas tidak memberikan hasil, ibu dapat memberikan air susunya dengan cara memerah atau menggunakan pompa payudara. 4. Jika putting masuk sangat dalam, suatu usaha harus dilakukan untuk mengeluarkan putting dengan jari pada beberapa bulan sebelum melahirkan. Konseling dan Edukasi 1. Menarik-narik puting sejak hamil (nipple conditioning exercises) ataupun penggunaan breast shield dan breast shell. Tehnik ini akan membantu ibu saat masa telah memasuki masa menyusui. 2. Membangkitkan rasa percaya diri ibu dan membantu ibu melanjutkan untuk menyusui bayi. Posisikan bayi agar mulutnya



melekat dengan baik sehingga rasa nyeri akan segera berkurang. Tidak perlu mengistirahatkan payudara, tetapi tetaplah menyusu on demand Kriteria Rujukan: Prognosis 1. Ad vitam : Bonam 2. Ad functionam : Bonam 3. Ad sanationam : Bonam 6. Diagram Alir (bila perlu) 7. Unit terkait 8.Rekaman Historis Perubahan



Balai pengobatan



No



Yang diubah



Isi Perubahan



Tanggal



mulai



diberlakukan