6 0 87 KB
SOP PENANGANAN GIGITAN ULAR
SOP
No. Dokumen
:
No. Revisi
:
Tanggal Terbit
:
Halaman
:1 / 2
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat
Lilis R,Amd.Keb.,SKM NIP.19700506198903001
1. Pengertian
Tata cara mengatasi gigitan bisa ular
2. Tujuan
Secara garis besar menghentikan penyebaran efek racun atau bisa dari gigitan ular
3. Kebijakan
Dibawah tanggungjawab dan pengawasan dokter dan perawat yang terampil
4. Referensi
Modul pelatihan penanggulangan penderita gawat darurat / BTCLS
5. Prosedur
1. Luka dicuci dengan air bersih atau dengan larutan kalium permanganate untuk menghilangkan atau menetralisisr bisa ular yang belum terabsorpsi 2. Jika gigitan terjadi dalam waktu kurang dari setengah jam, buat sayatan silang ditempat masuknya gigi taring ular sepanjang dan sedalam 0,5 cm, kemudian lakukan pengisapan mekanis 3. Usaha menghambat penyerapan
dapat dilakukan
dengan
memasang turniquet beberapa cm diatas gigitan/ pembengkakan yang
telah
terlihat,
dengan
tekanan
yang
cukup
untuk
menghambat aliran vena dan aliran limfe tetapi lebih rendah daripada tekanan arteri (denyut nadi distal tetap teraba). Ikatan dikendorkan
tiap
15
menit
selama
1
menit
.
tekanan
dipertahankan dua jam, penderita diistirahatkan supaya aliran darah terpacu. 4.
Cara pemberian dan lama pemberian ABU (Anti Bisa Ular) : dosis pertama sebanyak 2 vial @5 ml sebagai larutan 2% dalam garam faali dapat diberikan sebagai infus dengan kecepatan 40-
80 tetes permenit. Anti serum yang tidak diencerkan dapat diberikan langsung sebagai suntikan intravena dengan sangat perlahan-lahan. Dosis anti serum untuk anak-anak sama atau lebih besar daripada dosis untuk dewasa. Cara lain : penyuntikan serum anti bisa ular (ABU) polivalen sebanyak 2,5 ml intramuskuler atau intravena dan 2,5 ml suntikan infiltrasi sekitar luka 5. Ular tidak berbisa tidak memerlukan pertolongan khusus kecuali pencegahan infeksi. 6. Diagram Alir
jika terjadi