Sop Penanganan Gigitan Binatang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENANGANAN GIGITAN BINATANG SOP



No Dokumen



:



No Revisi



:



Tanggal Terbit



:



Halaman



: dr. Agus Sukanto



PUSKESMAS MOJO



Pengertian



Tujuan



NIP. 196811012008011006 Gigitan binatang adalah reaksi hipersensitivitas /alergi maupun luka pada kulit akibat gigitan binatang (bukan terhadap sengatan). Sebagai acuan bagi tenaga medis atau paramedis dalam pelaksanaan penanganan pasien gigitan binatang di Puskesmas Tanah Tinggi. Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :



Kebijakan Tentang jenis – jenis pelayanan yang disediakan



Referensi



Prosedur / Langkahlangkah



1.



KEPMENKES RI No 856 tahun 2009 tentang standarisasi pelayanan UGD.



2.



Permenkes No 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi



3.



Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer.



4.



Tambunan. 1990. Buku panduan penatalaksanaan gawat darurat.



5.



Fakultas kedokteran universitas Indonesias, Jakarta.



6.



Peraturan Walikota Kota Tangerang No 26 Tahun 2017 tentang



7.



Penetapan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) dengan



8.



Layanan Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam dan Persalinan di Wilayah



9.



Kota Tangerang.



A. Persiapan Pasien 1. Petugas melakukan identifikasi dan kondisi pasien. 2. Melakukan anamnesa (apakah ada tanda – tanda peradangan padaarea gigitan, apakah ada tanda/bekas gigitan, pastikan binantang apayang menggigit). 3. Atur posisi pasien dengan nyaman. 4. Jaga privasi pasien. B. Cara Kerja 1. Petugas menginformasikan prosedur tindakan 2. Informed Concent 3. Mempersiapkan Pasien 4. Petugas mencuci tangan 5. Petugas menggunakan APD (Sarung tangan). 6. Petugas melakukan pengukuran tanda – tanda vital. 7. Bila terdapat gigitan binatang selain ular : a. Cuci luka dengan air mengalir dan sabun.



b. Cuci luka dengan providoe iodine (antiseptik) secara sirkuler. c.



Lakukan penjahitan luka bila dianggap perlu (jahitan situsional).



d. Oleskan salep antibiotik. e. Tutup luka dengan kassa steril. f.



petugas memberikan injeksi : ATS 1500 IU untuk dewasa ATS 750 IU untuk anak yang



tidak



jelas



status



imunisasinya. Penyuntikan



dilakukan secara intramuskular dan didahului dengan skin test. g. Edukasi pasien untuk mendapatkan vaksin anti rabies di Rumah sakit. h. Luka dijaga agar tidak basah dan kotor dirumah. i.



Anjurkan pasien untuk kontrol 3 hari berikutnya.



j.



Bila terdapat keluhan sebelum jadwal kontrol, pasien dapat kontrol segera



Diagram Alir (jika dibutuhkan) Hal- hal yang perlu diperhatikan Unit terkait



Ruangan Tindakan



Dokumen terkait Rekaman historis Perubahan



SOP



Yang diubah



Isi Perubahan



Tanggal mulai diberlakukan