4 0 246 KB
PENANGANAN PERDARAHAN HIDUNG No. Dokumen: SOP
SOP/UKP.KK.09-PKM KJ/2018 No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit : 04 Januari 2018 Halaman
Puskesmas Kecamatan
: 1 dari 4
Drg. Junaidah
Kepala Puskesmas :
Kebon Jeruk
1. Pengertian
Ditetapkan oleh
NIP. 196507171992032009
Penanganan perdarahan hidung adalah prosedur penatalaksanaan epistaksis anterior dan posterior
2. Tujuan
Sebagai acuan langkah - langkah dalam menangani epistaksis/ perdarahan hidung pasien bagi petugas
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk No. 5 tahun 2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
4. Referensi
KMK RI No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur langkahlangkah
A. Epistaksis Anterior : 1. Petugas menjelaskan kepada pasien/keluarga tindakan yang akan dilakukan, prosedur, tujuan, dan kemungkinan komplikasi. 2. Petugas mempersiapkan bahan dan peralatan 3. Petugas mencuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri 4. 1. Dengan penekanan langsung : 4.1.1 Petugas memposisikan pasien untuk duduk tegak dan sedikit condong ke depan serta mulut terbuka atau meminta pasien anak duduk dipangku orang tua, badan dan tangan dipeluk, kepala dipegang tegak dan tidak bergerak-gerak. 4.1.2 Petugas melakukan penekanan langsung pada bagian kartilaginosa anterior hidung selama 20 menit 2. Dengan tampon adrenalin : 4.2.1 Petugas merendam kapas dengan campuran lidocain 2% + epinefrin 1:10.000 atau pantocain 4.2.2 Petugas memasang 1-2 kasa ke dalam hidung yang berdarah 4.2.3 Petugas meletakkan kasa kering pada bagian luar hidung untuk mencegah rembesan 4.2.4 Petugas membiarkan dan mengevaluasi setelah 10 menit
PENANGANAN PERDARAHAN HIDUNG
No. Dokumen: Puskesmas
SOP
SOP/UKP.KK.09-PKM KJ/2018
Kecamatan
No. Revisi
Kebon Jeruk
Tanggal Terbit : 04 Januari 2018 Halaman
: 00
: 2 dari 4
Ditetapkan oleh drg. Junaidah NIP. 196507171992032009
4.2.5 Setelah 10 menit, petugas mengeluarkan kapas 4.2.6 Petugas mengevakuasi bekuan darah dengan kassa 4.2.7 Petugas melakukan evaluasi perdarahan apakah masih mengalir 3. Dengan tampon anterior 4.3.1 Petugas menyiapkan kasa yang diberi salep antibiotik 4.3.2 Petugas memegang spekulum hidung dengan tangan kiri, dengan jari telunjuk kiri petugas diletakkan di ala nasi pasien untuk memfiksasi. 4.3.3 Petugas memasukan spekulum ke lubang hidung pasien sekitar 1 cm ke dalam vestibula 4.3.4 Tangan kanan petugas memasang kassa secara bertumpuk 2-4 buah dengan bayonet forceps 4.3.5 Petugas melakukan pemeriksaan orofaring dengan spatula lidah untuk memastikan tidak ada tampon hidung yang jatuh ke rongga orofaring 4.3.6 Petugas meminta pasien kontrol untuk melepaskan tampon setelah 24 jam. 4.3.7 Petugas mencatat kegiatan di rekam medis pasien
B. Epistaksis Posterior : 1. Petugas menyiapkan tampon Bellocq dan peralatan lainnya untuk memasang tampon. 2. Petugas memasang tampon posterior dengan bantuan kateter karet yang dimasukkan dari lubang hidung sampai tampak di orofaring, lalu ditarik keluar dari mulut. 3. Pada ujung kateter, petugas mengikatkan 2 benang tampon Bellocq 4. Petugas menarik kateter kembali melalui hidung sampai benang keluar 5. Dengan bantuan jari telunjuk, petugas mendorong tampon bellocq ke arah nasofaring sehingga menekan sumber perdarahan
PENANGANAN PERDARAHAN HIDUNG
No. Dokumen: SOP
SOP/UKP.KK.09-PKM KJ/2018
Puskesmas
No. Revisi
Kecamatan
Tanggal Terbit : 04 Januari 2018
Kebon Jeruk
Halaman
: 00
: 3 dari 4
6. Jika masih ada perdarahan, petugas
Ditetapkan oleh drg. Junaidah NIP. 196507171992032009
menambahkan tampon
anterior ke dalam kavum nasi. 7. Petugas mengikat kedua benang yang keluar dari hidung pada sebuah gulungan kain kasa di depan nares anterior untuk memfiksasi tampon. 8. Petugas mengikat benang yang keluar dari mulut secara longgar pada pipi pasien. 9. Petugas meminta pasien kontrol 1 hari untuk mencabut tampon anterior dan kontrol hari ke 2 untuk mencabut tampon Bellocq. 10. Petugas mencatat kegiatan di rekam medis pasien
Riwayat Perubahan Dokumen No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl.mulai diberlakukan
PENANGANAN PERDARAHAN HIDUNG No. Dokumen: DAFTAR TILIK
DT/UKP.KK.09-PKM KJ/2018 No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit : 04 Januari 2018 Halaman
Puskesmas
Ditetapkan oleh
: 1 dari 3
Drg. Junaidah
Kepala Puskesmas :
Kecamatan
NIP.
Kebon Jeruk
196507171992032009
Unit
: .........................................................................................
Nama Petugas
: .........................................................................................
Tanggal Pelaksanaan
: ......................................................................................... Langkah Kegiatan
Ya
A. Epistaksis Anterior : 1. Apakah
petugas
menjelaskan
kepada
pasien/keluarga
tindakan yang akan dilakukan, prosedur, tujuan, dan kemungkinan komplikasi? 2. Apakah petugas mempersiapkan bahan dan peralatan? 3. Apakah petugas mencuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri? 4. 1. Dengan penekanan langsung : 4.1.1 Apakah petugas memposisikan pasien untuk duduk tegak dan sedikit condong ke depan serta mulut terbuka atau meminta pasien anak duduk dipangku orang tua, badan dan tangan dipeluk, kepala dipegang tegak dan tidak bergerak-gerak? 4.1.2 Apakah petugas melakukan penekanan langsung pada bagian kartilaginosa anterior hidung selama 20 menit? 2. Dengan tampon adrenalin : 4.2.1
Apakah
petugas
merendam
kapas
dengan
campuran lidocain 2% + epinefrin 1:10.000 atau pantocain? 4.2.2 Apakah petugas memasang 1-2 kasa ke dalam hidung yang berdarah? 4.2.3 Apakah petugas meletakkan kasa kering pada bagian luar hidung untuk mencegah rembesan? 4.2.4 Apakah petugas membiarkan dan mengevaluasi setelah 10 menit?
Tidak
Tidak berlaku
PENANGANAN PERDARAHAN HIDUNG
No. Dokumen: DAFTAR Puskesmas
TILIK
Kecamatan
No. Revisi
drg. Junaidah
: 00
NIP.
Tanggal Terbit : 04 Januari 2018
Kebon Jeruk
Halaman
: 2 dari 3
Langkah Kegiatan 4.2.5 Setelah 10 menit, apakah petugas mengeluarkan kapas? 4.2.6 Apakah petugas mengevakuasi bekuan darah dengan kassa? 4.2.7 Apakah petugas melakukan evaluasi perdarahan apakah masih mengalir? 3. Dengan tampon anterior 4.3.1 Apakah petugas menyiapkan kasa yang diberi salep antibiotik? 4.3.2 Apakah petugas memegang spekulum hidung dengan tangan kiri, dengan jari telunjuk kiri petugas diletakkan di ala nasi pasien untuk memfiksasi? 4.3.3 Apakah petugas memasukan spekulum ke lubang hidung pasien sekitar 1 cm ke dalam vestibula? 4.3.4 Apakah tangan kanan petugas memasang kassa secara bertumpuk 2-4 buah dengan bayonet forceps? 4.3.5 Apakah petugas melakukan pemeriksaan orofaring dengan spatula lidah untuk memastikan tidak ada tampon hidung yang jatuh ke rongga orofaring? 4.3.6 Apakah petugas meminta pasien kontrol untuk melepaskan tampon setelah 24 jam? 4.3.7 Apakah petugas mencatat kegiatan di rekam medis pasien?
Ditetapkan oleh
DT/UKP.KK.09-PKM KJ/2018
196507171992032009
Ya
Tidak
Tidak berlaku
PENANGANAN PERDARAHAN HIDUNG No. Dokumen: DAFTAR Puskesmas
TILIK
DT/UKP.KK.09-PKM KJ/2018 No. Revisi
: 00
Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit : 04 Januari 2018
Kecamatan
Halaman
Kebon Jeruk
drg. Junaidah
: 3 dari 3
NIP. 196507171992032009
Langkah Kegiatan
Ya
Tidak
B. Epistaksis Posterior : 1. Apakah petugas menyiapkan tampon Bellocq dan peralatan lainnya untuk memasang tampon? 2. Apakah petugas memasang tampon posterior dengan bantuan kateter karet yang dimasukkan dari lubang hidung sampai tampak di orofaring, lalu ditarik keluar dari mulut? 3. Pada ujung kateter, apakah petugas mengikatkan 2 benang tampon Bellocq? 4. Apakah petugas menarik kateter kembali melalui hidung sampai benang keluar? 5. Dengan bantuan jari telunjuk, apakah petugas mendorong tampon bellocq ke arah nasofaring sehingga menekan sumber perdarahan? 6. Jika masih ada perdarahan, apakah petugas menambahkan tampon anterior ke dalam kavum nasi? 7. Apakah petugas mengikat kedua benang yang keluar dari hidung pada sebuah gulungan kain kasa di depan nares anterior untuk memfiksasi tampon? 8. Apakah petugas mengikat benang yang keluar dari mulut secara longgar pada pipi pasien? 9. Apakah petugas meminta pasien kontrol 1 hari untuk mencabut tampon anterior dan kontrol hari ke 2 untuk mencabut tampon Bellocq? 10. Apakah petugas mencatat kegiatan di rekam medis pasien? Jumlah Tingkat Kepatuhan : ..........................%
Jakarta,........................................ Petugas Pemeriksa ______________________
Tidak berlaku