SOP Perdarahan Uterus Disfungsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSI No. Dokumen



No. Revisi 00



Halaman 1/2



Ditetapkan, Direktur RSUD Taman Sari



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



Tanggal Terbit dr. Budhi Prayudi NIP : 197102012002121005 Perdarahan abnormal dari uterus (lamanya, frekuensi, jumlah) yang terjadi di dalam dan di luar siklus haid kehamilan tanpa kelainan organic dan hematologi,



Pengertian



merupakan kelainan poros hipotalamus hipofisis – ovarium – endometrium, tanpa kelainan organ. Perdarahan ini juga didefinisikan sebagai menstruasi yang banyak dan atau tidak teratur tanpa adanya patologi pelvik yang diketahui, kehamilan atau gangguan perdarahan umum



1. Memperbaiki keadaan umum



Tujuan



2. Menghentikan perdarahan 3. Mengembalikan fungsi hormone reproduksi



1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit



Kebijakan



2.



Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit



Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa lengkap meliputi paritas, HPHT, riwayat penyakit yang diderita,ada tidaknya dismenore, pemakaian kontrasepsi (tipe, efek, lamanya) serta riwayat obstetrik yang lalu 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik lengkap meliputi KU serta pemeriksaan dengan spekulum untuk melihat adanya perdarahan yang keluar dari ostium uteri. Bagi penderita dengan hymen yang utuh (belum menikah) diperiksa melalui rectum dan apaila mungkin disertai dengan vaginoskopi. 3. Penentuan siklus ovulatorik atau anovulatorik merupakan hal yang penting pada penanganan PUD. Keadaan ini dapat dinilai dengan beberapa cara pemeriksaan : Suhu basal badan (SBB), sitologi serial usap vagina, biopsi endometrium, uji pakis dan penilaian hormonal serum (FSH, LH, Estradiol, progesterone dan prolaktin). 4. Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium 5. Singkirkan kanker pada wanita dengan riwayat PUD > 1 tahun dan onset pada perimenopause 6. Tentukan stadium endometrium



PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSI No. Dokumen



No. Revisi 00



Halaman 2/2



7. USG, singkirkan adanya massa, gambaran hyperplasia 8. Penatalaksaan : a. PUD ovulatorik :  Perdarahan tengah siklus : Estrogen 0,625 – 1,25 mg, hari ke 10 - 15 siklus  Perdarahan bercak prahaid : Progesteron 5 - 10 mg, hari ke 17 - 26 siklus  Perdarahan pasca haid : Estrogen 0,625 – 1,25 mg, hari ke 2 - 7 siklus  Polimenore : Progesteron 10 mg, hari ke 18 - 25 siklus b. PUD anovulatorik :



 Kombinasi estrogen dan progesterone seperti pil KB kombinasi, 2 x 1 tab selama 2 - 3 hari, diteruskan 1 x 1 tablet selama 21 hari



 Progesteron 10 - 20 mg selama 7 - 10 hari c.



Folikel persisten Progesteron (DMPA = depo MPA) mampu menghentikan proses terjadinya hyperplasia pada sebagian besar kasus.



d. Jika terapi konservatif gagal, maka dilakukan tindakan operatif sebagai terapi dan diagnosis. Persiapan rujuk ke Rumah Sakit dengan fasilitas lebih lengkap



1. Ruang Edelweis



Unit Terkait



2. IGD 3. Poli Kebidanan