SOP Pertolongan Persalinan Normal Masa Pandemi Covid 19 (Sudah Acc) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL MASA PANDEMI COVID-19 No. Dokumen : SOP/ I/ ADM/ 001/ 05.18/ 2021 SOP



No. Revisi



: 1



Tanggal Terbit : 2 Januari 2021 Halaman



: 1/8



PUSKESMAS



drg. Martin Widiastuti



KALIANGKRIK



NIP.196910312010012001



1. Pengertian



Pertolongan Persalinan Normal Masa Pandemi Covid-19 adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu yang dilakukan sebagai upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi selama wabah pandemi Covid-19.



2. Tujuan



Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan pertolongan persalinan normal selama masa pandemi Covid-19



3. Kebijakan



Sesuai dengan SK : No 180.186 / 085 / KEP / 05.02 / 2017 Tentang SK Layanan Klinis



4. Referensi



Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi Tahun 2008, Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir selama pandemi COVID-19 (Kemenkes, 2020), Pedoman Pelayanan Kesehatan Balita pada Masa Tanggap Darurat Covid-19 (Kemenkes, 2020), Rekomendasi Penanganan Infeksi Virus Corona (Covid-19) pada Maternal (POGI, 2020), Pedoman Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Covid-19 di RT/RW/Desa (Kemenkes, 2020)



5. Prosedur



/



1. Petugas menyapa pasien dengan ramah dan sopan



Langkah-



2. Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan



langkah



3. Rapid test WAJIB dilakukan kepada seluruh ibu hamil sebelum proses persalinan (kecuali rapid test tidak tersedia) 4. Memberikan layanan persalinan tanpa penyulit kehamilan/persalinan ATAU tidak ada tanda bahaya ATAU bukan kasus suspect, kontak erat, probable atau terkonfirmasi COVID-19 5. Petugas mengenakan APD level-2 (Celemek, topi, kacamata, masker, alas kaki tertutup, sarung tangan karet sekali pakai) 6. Jika didapatkan ibu bersalin dengan rapid test reaktif, maka rujuk ke RS rujukan Covid-19 atau RS mampu PONEK 7. Jika kondisi sangat tidak memungkinan untuk merujuk kasus suspect, kontak erat, probable atau terkonfirmasi COVID-19 atau hasil skrining rapid test reaktif, maka pertolongan persalinan hanya dilakukan dengan mengenakan APD level 3 (Celemek, topi, kacamata, masker N95, alas kaki tertutup, sarung tangan bedah karet steril sekali pakai, pelindung wajah atau 1/4



face shield) 8. Petugas memeriksa tanda dan gejala kala II 9. Petugas memastikan peralatan, bahan dan obat-obatan persalinan sudah lengkap 10. Petugas memakai celemek plastik 11. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 12. Petugas memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan 13. Petugas memasukkan oksitoksin ke dalam spuit 3 cc dengan teknik 1 tangan 14. Petugas membersihkan vulva dan perineum dengan menggunakan kapas DTT 15. Petugas melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap 16. Petugas mencelupkan (dekontaminasi) sarung tangan, lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit dan cuci tangan 17. Petugas memeriksa DJJ 18. Petugas memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap, keadaan janin, dan atur posisi mengejan 19. Petugas meminta keluarga membantu ibu mengatur posisi 20. Petugas melakukan bimbingan mengejan pada saat his, jika ada his, pimpin ibu mengejan dan beri semangat, jika tidak ada his, menganjurkan ibu untuk istirahat dan memberi makan serta mengontrol DJJ 21. Petugas menganjurkan ibu untuk mencari posisi yang nyaman ( berjalan berjongkok atau berdiri ),ibu memilih posisi berdiri untuk bersalin 22. Petugas meletakkan handuk bersih di perut ibu jika kepala bayi sudah terlihat 5-6 cm membuka vulva 23. Petugas meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu 24. Petugas membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan 25. Petugas memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan 26. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka petugas melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi deflekasi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat dan dangkal 27. Petugas memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi 28. Petugas menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan 29. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, petugas memegang kepala secara biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang 30. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala dan bahu, dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas 2/5



31. Setelah tubuh dan lengan lahir, petugas melakukan penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki, pegang kedua mata kaki (memasukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainya ) 32. Petugas melakukan penilaian selintas yaitu bayi lahir jam…..WIB, bayi……. bulan, ketuban……bayi menangis…., bayi bergerak….. Meletakkan bayi diatas perut ibu. 33. Petugas mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lain kecuali bagian tangan diatas perut ibu. Mengganti handuk basah dengan handuk yang kering. Membiarkan bayi diatas perut ibu 34. Petugas memeriksa kembali uterus untuk memastikan hamil tunggal (tidak ada janin kedua) 35. Petugas memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitoksin agar uterus berkontraksi dengan baik. 36. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir petugas menyuntikkan oksitoksin 10 unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral 37. Setelah 2 menit pasca persalinan, Petugas menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama. 38. Dengan satu tangan petugas, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi) dan melakukan pemotongan tali pusat diantara 2 klem tersebut. Petugas mengikat tali pusat dengan benang DTT /steril dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya 39. Petugas meletakkan bayi kepada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu 40. Petugas menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala 41. Petugas memindahkan klem pada tali pusat 5-10 cm didepan vulva. 42. Petugas meletakkan 1 tangan diatas perut ibu ditepi atas sympisis untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat 43. Setelah uterus berkontraksi, petugas melakukan penegangan ke arah bawah sambil tangan lain mendorong uterus kearah belakang atas (dorso kranial) dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya inversia uteri. Jika placenta tidak lahir setelah 30 detik penegangan tali pusat dihentikan dan menunggu kontraksi berikutnya 44. Setelah terdapat tanda-tanda pelepasan placenta, petugas melakukan penegangan dan dorongan dorso kranial hingga placenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar dengan lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir sambil melakukan tekanan dorso kranial. 45. Jika placenta terlihat di introitus vagina, petugas melanjutkan kelahiran placenta dengan menggunakan kedua tangan, memegang placenta kedua tangan dan dengan hati-hati memutar placenta hingga selaput ketuban terpilin. Placenta lahir spontan jam…. WIB. Kemudian tempatkan placenta pada wadah yang telah disediakan. 46. Segera setelah placenta dan selaput ketuban lahir, petugas melakukan massage uteri dengan gerakan melingkar dan lembut hingga uterus 3/5



berkontraksi. 47. Petugas memeriksa kedua sisi placenta bagian ibu maupun bayi dan memastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Memeriksa kelengkapan placenta : insersi tali pusat…., panjang tali pusat ….cm. Selaput ketuban…., kotiledon ……. Jumlah…., tebal…. cm, diameter ….. cm 48. Petugas mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum 49. Petugas memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan per vaginam. Mengobservasi keadaan umum ibu, TFU, kontraksi uterus, jumlah perdarahan dan laserasi jalan lahir 50. Petugas mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan clorin 0,5%, lepaskan sarung tangan kemudian cuci dan keringkan. Pakai sarung tangan baru untuk memeriksa bayi. 51. Petugas memberi waktu untuk lakukan kontak kulit ( IMD ) ibu-bayi minimal 1 jam 52. Petugas melakukan penimbangan, pengukuran bayi, memberikan salep mata, dan Vit K 1 mg IM dipaha kiri antero lateral setelah 1 jam kontak kulit ibu dan bayi 53. Petugas memberikan suntikan imunisasi HB 0 di paha kanan antero lateral 54. Petugas mencelupkan tangan ke larutan clorin 0,5%, lepas secara terbalik dan rendam kemudian melakukan cuci tangan dan keringkan 55. Petugas melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam 56. Petugas mengajarkan ibu/ keluarga cara melakukan massage uterus dan menilai kontraksi 57. Petugas mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah 58. Petugas memeriksa tensi, nadi, KK tiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua post partus 59. Petugas memeriksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik dan suhu normal 60. Petugas menempatkan semua alat bekas pakai dalam larutan clorin 0,5% untuk dekontaminasi kemudian cuci dan bilas 61. Petugas membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai 62. Petugas membersihkan ibu dengan air DTT dan tempat dengan air klorin, air sabun kemudian air DTT. Memakaikan ibu pembalut dan ganti pakaian ibu 63. Petugas memastikan ibu merasa nyaman dan bantu ibu memberikan ASI 64. Petugas mendekontaminasikan tempat persalinan dengan larutan clorin 0,5%. 65. Petugas membersihkan sarung tangan dalam larutan clorin 0,5% lepas dan rendam 66. Petugas melepas APD, mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan 67. Petugas melengkapi partograph 68. Petugas melakukan dokumentasi hasil tindakan



4/5



6. Diagram alir



Menyapa pasien



     



             



Menjelaskan tujuan dan proedur Rapid test Memberikan layanan persalinan tanpa penyulit Mengenakan APD level 2 Rujuk pasien bila rapid test reaktif Mengenakan APD level 3 bila sangat tidak memungkinkan untuk merujuk



Memeriksa tanda dan gejala kala II Memastikan peralatan, bahan dan obatobatan persalinan Memakai celemek plastik Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan Memasukkan oksitosin ke dalam spuit 3cc Membersihkan vulva dan perineum Melakukan periksa dalam Mendekontaminasi sarung tangan Memeriksa DJJ Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap, keadaan janin dan posisi mengejan Meminta keluarga membantu ibu mengatur posisi Melakukan bimbingan mengejan Menganjurkan ibu mencari posisi yang nyaman



  



Kepala bayi lahir Memeriksa adanya lilitan tali pusat Kepala putar paksi kiri lahirkan bahu



     



Bayi lahir Lakukan penilaian Mengeringkan bayi Menyuntikkan oksitosin Memotong tali pusat Melakukan IMD



5/5



7. Hal yang



-



hal perlu



diperhatikan 8. Unit terkait



Klinik KIA



9. Dokumen terkait



6/5



10. Rekaman Historis Perubahan



No



Yang diubah



Isi Perubahan



Tanggal Mulai diberlakukan



7/5



PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL MASA PANDEMI COVID-19 No. Dokumen : SOP/I/ADM/001/05.18/2021 DAFTAR TILIK



No. Revisi



:1



Tanggal



: 1 Januari 2021



Terbit Halaman



: 1/7



PUSKESMAS



drg. Martin Widiastuti



KALIANGKRIK



NIP.196910312010012001



UNIT



:



NAMA PETUGAS



:



TANGGAL PELAKSANAAN



: TIDAK



NO



LANGKAH KEGIATAN



1.



Apakah petugas menyapa pasien dengan ramah dan



YA



TIDAK



BERLAKU



sopan ? 2.



Apakah petugas menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan ?



3.



Apakah petugas melakukan Rapid test kepada seluruh ibu hamil sebelum proses persalinan?



4.



Apakah petugas memberikan layanan persalinan tanpa penyulit kehamilan/persalinan ATAU tidak ada tanda bahaya ATAU bukan kasus suspect, kontak erat, probable atau terkonfirmasi Covid-19?



5.



Apakah petugas mengenakan APD level 2 (celemek, topi, kacamata, masker, alas kaki tertutup, sarung tangan karet sekali pakai) ?



6.



Apakah petugas merujuk ibu bersalin dengan rapid test reaktif ke RS rujukan Covid-19 atau RS mampu PONEK?



7.



Apakah petugas mengenakan APD level 3 bila sangat tidak memungkinkan untuk merujuk kasus ODP, PDP, terkonfirmasi Covid-19 atau hasil skrining rapid test reaktif?



8.



Apakah petugas memeriksa tanda dan gejala kala II? 3/3



9.



Apakah petugas memastikan peralatan, bahan dan obatobatan persalinan sudah lengkap?



10. Apakah petugas memakai celemek plastic? 11. Apakah petugas emncuci tangan dengan sabun dan air mengalir? 12. Apakah petugas memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan ? 13. Apakah petugas memasukkan oksitosin ke dalam spuit 3 cc dengan teknik 1 tangan? 14. Apakah petugas membersihkan vulva dan perineum dengan menggunakan kapas DTT? 15. Apakah



petugas



melakukan



periksa



dalam



untuk



memastikan pembukaan lengkap? 16. Apakah petugas mencelupkan (dekontaminasi) sarung tangan, melepaskan dan merendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit dan mencuci tangan? 17. Apakah petugas memeriksa DJJ? 18. Apakah petugas memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap, keadaan janin dan atur posisi mengejan? 19. Apakah petugas meminta keluarga membantu ibu mengatur posisi? 20. Apakah petugas melakukan bimbingan mengejan pada saat his, jika ada his, pimpin ibu mengejan dan beri semangat. Jika tidak ada his, menganjurkan ibu untuk istirahat dan memberi makan serta mengontrol DJJ? 21. Apakah petugas menganjurkan ibu untuk mencari posisi yang nyaman (berjalan berjongkok atau berdiri), ibu memilih posisi berdiri untuk bersalin? 22. Apakah petugas meletakkan handuk bersih di perut ibu jika kepala bayi sudah terlihat 5-6 cm membuka vulva? 23. Apakah petugas meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu? 24. Apakah petugas membukan tutup partus set dan perhatikan Kembali kelengkapan alat dan bahan? 25. Apakah petugas memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan?



4/5



26. Apakah petugas melindungi perineum setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering? Apakah tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi deflekasi dan membantu lahirnya kepala? Apakah petugas menganjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal? 27. Apakah petugas memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan segera melanjutkan proses kelahiran bayi? 28. Apakah petugas menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan? 29. Apakah petugas setelah kepala melakukan putaran paksi luar memegang kepala secara biparietal? Apakah petugas



menganjurkan



ibu



untuk



meneran



saat



kontraksi? Apakah petugas melakukan dengan lembut gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang? 30. Apakah setelah kedua bahu lahir petugas menggeser tangan bawah untuk kepala dan bahu dan siku sebelah bawah? Apakah petugas menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas? 31. Apakah



setelah



tubuh



dan



lengan



lahir



petugas



melakukan penelusuran tangan atas dan berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki, pegang kedua mata kaki (memasukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari-jari lainnya)? 32. Apakah petugas melakukan penilaian selintas, yaitu bayi lahir



jam…..WIB,



menangis…..,



bayi



bayi…..bulan, bergerak…..?



ketuban….., Apakah



bayi



petugas



meletakkan bayi diatas perut ibu? 33. Apakah petugas mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lain kecuali bagian tangan diatas perut ibu?



5/5



34. Apakah petugas memeriksa Kembali uterus untuk memastikan hamil tunggal (tidak ada janin kedua)? 35. Apakah petugas memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi dengan baik? 36. Apakah dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir petugas menyuntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral? 37. Apakah setelah 2 menit pasca persalinan, petugas menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi? Apakah petugas mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan menjepit Kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama? 38. Apakah petugas dengan satu tangan memegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi) dan melakukan pemotongan tali pusat diantara 2 klem tersebut? Apakah petugas mengikat tali pusat dengan benang DTT /steril dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya? 39. Apakah petugas meletakkan bayi kepada ibu agar ada kontak kukit ibu ke kulit bayi? Apakah petugas meletakkan bayi tengkurap di dada ibu? Apakah petugas meluruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu? Apakah petugas mengusahakan kepala bayi berada dianatara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting payudara ibu? 40. Apakah petugas menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala? 41. Apakah petugas memindahkan klem pada tali pusat 5-10 cm di depan vulva? 42. Apakah petugas meletakkan 1 tangan di atas perut ibu di tepi atas sympisis untuk mendeteksi? Apakah tangan lain menegangkan tali pusat?



6/5



43. Apakah setelah uterus berkontraksi petugas melakukan penegangan



ke



arah



bawah



sambil



tangan



lain



mendorong uterus ke arah belakang atas (dorso kranial) dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya inversia uteri? Apakah petugas menghentikan penegangan tali pusat setelah 30 detik placenta tidak lahir dan apakah petugas menunggu kontraksi berikutnya? 44. Apakah petugas melakukan penegangan dan dorongan dorso kranial hingga placenta terlepas setelah terdpat tanda-tanda



pelepasan



placenta?



Apakah



petugas



meminta ibu untuk meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar dengan lantai dan kemudian kea rah atas, emngikuti poros jalan lahir sambil melakukan tekanan dorso kranial? 45. Apakah jika plasenta terlihat di introitus vagina petugas melanjutkan kelahiran placenta dengan menggunakan kedua tangan, memegang placenta dengan kedua tangan dan dengan hati-hati memutar placenta hingga selaput



ketuban



terpilin?



Placenta



lahir



spontan



jam…..WIB. Apakah petugas kemudia menempatkan placenta pada wadah yang telah disediakan? 46. Apakah petugas segera setelah placenta dan selaput ketuba lahir melakukan massage uteri dengan Gerakan melingkar dan lembut hingga uterus berkontraksi? 47. Apakah petugas memeriksa kedua sisi placenta bagian ibu maupun bayi dan memastikan selaput ketuban lengkap



dan



utut.



Apakah



petugas



memeriksa



kelengkapan placenta: Insersi tali pusat….., panjang tali pusat…..cm,



selaput



ketuban…..,



kotiledon…..,



jumlah….., tebal…..cm, diameter…..cm? 48. Apakah petugas mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum? 49. Apakah petugas memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan per vaginam? Apakah petugas mengobservasi keadaan umum ibu, TFU, kontraksi uterus jumlah perdarahan dan laserasi jalan lahir?



7/5



50. Apakah petugas mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klori 0,5% lepaskan sarung tangan kemudian cuic dan keringkan? Apakah petugas memakai sarung tangan baru untuk memeriksa bayi? 51. Apakah petugas emmberi waktu untuk lakukan kontak kulit (IMD) ibu-bayi minimal 1 jam? 52. Apakah petugas melakukan penimbangan, pengukuran bayi, memberiksan salep mata, dan vit K mg IM di paha kiri antero lateral setelah 1 jam kontak kulit ibu dan bayi? 53. Apakah petugas memberikan suntikan imunisasi HB0 di paha kanan antero lateral? 54. Apakah petugas mencelupkan tangan ke larutan klorin 0,5% lepas secara terbalik dan rendam kemudian melakukan cuci tangan dan keringkan? 55. Apakah petugas melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam? 56. Apakah



petugas



mengajarkan



ibu/keluarga



cara



melakukan massage uterus dan menilai kontraksi? 57. Apakah petugas mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah? 58. Apakah petugas memeriksa tensi, nadi, KK tiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua post partus? 59. Apakah petugas memeriksa Kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernapas dengan baik dan suhu normal? 60. Apakah petugas menempatkan semua alat bekas pakai dalam larutan clorin 0,5% lepas dan rendam? 61. Apakah



petugas



membuang



bahan-bahan



yang



terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai? 62. Apakah petugas membersihkan ibu dengan air DTT dan tempat dengan air klorin, air sabun kemudian air DTT? Apakah petugas memakaikan ibu pembalut dan ganti pakaian ibu? 63. Apakah petugas memastikan ibu merasa nyaman dan bantu ibu memberikan ASI?



8/5



64. Apakah



petugas



mendekontaminasikan



tempat



persalinan dengan larutan clorin 0.5%? 65. Apakah petugas membersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5% lepas dan rendam? 66. Apakah petugas emlepas APD, mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan? 67. Apakah petugas melengkapi partograph? 68. Apakah petugas melakukan dokumentasi hasil tindakan? Compliance rate (CR) : .........................%



……………, ……………… Observer Tindakan



…………………………. NIP. ……………………..



9/5