SOP Sorgum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Budidaya Sorgum



SORGUM PANGAN



SORGUM MANIS



BUDIDAYA SORGUM



1. Kualitas dan kebutuhan benih Persentase daya tumbuh 90-100%. Kebutuhan benih per hektar 5-7 kg/ha, tergantung dari ukuran benih dan kondisi daya tumbuh benih Daya Tumbuh 92 %



Daya Tumbuh 62 %



2. Pengolahan tanah Sebaiknya tanah dibajak 1-2 kali lalu digaru agar halus (kondisi tanah normal) Pembuatan saluran drainase penting pada tanah-tanah berat atau yang mempunyai permeabilitas tanah jelek. Untuk kondisindengan lapisan tanah tipis hanya membersihkan rumputnya



3. Penanaman Penanaman dilakukan dengan cara tugal Jarak tanam: 75 cm x 15 cm, pop. tan. 88.888/ha 75 cm x 25 cm, pop. Tan. 53.333/ha 70 cm x 15 cm, pop. tan. 95.238/ha (tergantung kesuburan tanah) 3-4 biji per lubang tanam, dijarangan menjadi 1-2 tanaman per lubang tanam pada umur 3-4 minggu setelah tanam.



4. Pemupukan (di luar NTT atau lahan kering iklim kering) Aplikasi pupuk anorganik: Urea 250 kg Urea, Ponska 200 kg Ponska, KCl 100 kg per ha, diaplikasikan dua kali: - Pertama, pada umur 7-10 hst 150 kg Urea, 200 kg Ponska, dan 100 kg KCl per ha. Kedua, diberikan pada saat tanaman berumur 30-35 hst dengan memberikan urea yang tersisa 100 kg Urea/ha.



Khusus NTT Tanpa pupuk (kimia) karena kondisi iklim kering. Namun untuk lahan yang akan digunakan secara rutin sebaiknya diberi pupuk organik untuk mengembalikan unsur hara yang terkuras secara rutin.



5. Pemeliharaan Penjarangan: 7-10 hst dengan menyisakan 1 atau 2 tan per lubang tanam. Penyiangan: dilakukan 1-2x pemupukan I+pembumbunan, dan pada umur 2 bulan (tergantung kondisi di lapangan). Pengairan, sesuai kondisi lapangan. Pada MK, pengairan sangat diperlukan pada fase berbunga (3045 hst).



6. Pengendalian hama dan penyakit Hama: Hama utama: burung. Hama-hama lain adalah aphids dan penggerek batang. Pencegahan: hama burung dengan tanam serempak dalam areal yang luas. Hama penggerek batang, dgn penggunaan Furadan mell. lubang tanam saat tanam atau melalui pucuk daun pada umur 21 hst.



Hama burung



Hama aphids



Sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah antraknos dan karat daun.



Penyakit antraknos



Penyakit karat daun



7. Panen biji sorgum Panen dilakukan pada umur matang fisiologis: 105-120 hari (tergantung jenis atau varietas). Ciri: muncul ‘titik hitam’ pada biji bagian bawah. Biji yang dicek adalah biji pada malai bagian paling bawah.



Cara panen dan prosesing: Memotong malai sekitar 2 cm di bawah leher malai yang berbentuk seperti cincin. - Malai dijemur selama 4-5 hari sampai kering. Malai dirontokkan dengan cara manual atau menggunakan mesin perontok karena biji sorgum agak sukar dikeluarkan dari malainya. Dapat menggunakan mesin perontok padi.



8. Panen biomas batang Cara panen: memotong batang sorgum yang malainya sudah dipanen pada pangkal batang setinggi + 10 cm dari permukaan tanah (batang tersisa untuk ratun). Khusus untuk sorgum manis jika ingin memanen nira untuk gula cair atau etanol dapat dipanen pada 1-2 minggu setelah panen malai karena dapat meningkatkan kadar gula brix. Catatan: kualitas biji yang baik maupun kadar gula yang tinggi dalam batang dapat diperoleh pada saat panen musim kering. Sgt sesuai utk kondisi NTT.



CALON-CALON VARIETAS SORGUM DARI FLOTIM DAN LEMBATA YANG AKAN MEMENUHI LUMBUNG NTT, SEBAGAI LUMBUNG PANGAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL



LINGKUNGAN TUMBUH SORGUM DI DUSUN LIKOTUDEN, DAN FLORES TIMUR PADA UMUMNYA



7. KEMAMPUAN REGENERASI TINGGI (BIJI DAN RATUN)



Penampilan ratun di KP. Balitsereal di Maros, MK 2017



Penampilan ratun di IP2TP Balitsereal di Maros, MT 2017