SOP Tumbuh Kembang, TDD, TDL 2019 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



ANTROPOMETRI A. DEFINISI ANTROPOMETRI DAN PERTUMBUHAN Antropometri adalah ukuran dari tubuh. Pengukuran antropometri bertujuan untuk melakukan evaluasi dan mencatat pertumbuhan anak. Pengukuran antropometri pada anak memerlukan peralatan dan prosedur yang baku. Pertumbuhan merupakan peningkatan ukuran fisik, berkaitan dengan perubahan dalam besar jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel, organ maupun individuyang diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram, pound), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN 1. Faktor Internal a. Ras/Etnik/Bangsa b. Keluarga c. Umur d. Jenis Kelamin e. Genetik f. Kelainan Kromosom 2. Faktor Eksternal (Lingkungan) a. Lingkungan Pranatal a. Gizi



e.Radiasi



b. Mekanis



f. Infeksi



c. Toksin/zat kimia



g. Kelainan imunologi



d. Endokrin (DM)



h. Anoksia Embrio i. Psikologi ibu



b. Faktor Persalinan Komplikasi persalinan pada bayi : trauma kepala, asfiksia c. Faktor Pasca Persalinan - Gizi - Penyakit kronis atau kelainan kongenital - Lingkungan fisik dan kimia - Psikologis - Endokrin - Sosioekonomi 1



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



- Lingkungan pengasuhan - Stimulasi - Obat-obatan C. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ANTROPOMETRI 1. Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri yaitu: a. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas, mikrotoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah. b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif. Yaitu apabila terjadi kesalahan pada pengukuran lingkar lengan atas pada anak, maka dapat dilakukan pengukuran kembali tanpa harus adanya persiapan alat yang rumit. Berbeda ketika melakukan pengukuran status gizi dengan metode biokimia maka apbila terjadi kesalahan alat dan bahan yang harus disediakan relative mahal dan rumit. c. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu. d. Biaya relatif murah, karena mudah didapat e. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas. f. Secara alamiah diakui kebenaranya. 2. Kelemahan Antropometri a. Tidak sensitif Metode ini tidak bisa mendeteksi status gizi dalam waktu singkat b. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempungaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi. d. Kesalahan terjadi karena: 1) Pengukuran 2) Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan 3) Analisis dan asumsi yang keliru



2



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



e.



Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan: 1) Latihan petugas yang tidak cukup 2) Kesalahan alat atau alat tidak ditera 3) Kesulitan pengukuran



3. Keunggulan Antropometri a. Prosedur sederhana, aman, dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup besar. b.



Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli



c. Alat murah, mudah di bawa, tahan lama, dapat di pesan dan di buat di daerah setempat d.



Metode ini tepat dan akurat, karena dapat di bakukan



e. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau f.



Ummumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik, karena sudah ada ambang batas jelas.



g.



Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasu ke generasi berikutnya.



D. JENIS PARAMETER 1. Umur Faktor umur sangat penting dalam menentukan status gizi. Kesalahan dalam penentuan umur akan menyebabkan interpretasi satus gizi menjadi salah. Menurut Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur penuh (Completed Year) dan untuk anak 0-2 tahun digunakan bulan usia penuh (Completed Month). Contoh : tahun usia penuh. Umur : 7 tahun 2 bulan dihitung 7 tahun 6 tahun 11 bulan dihitung 6 tahun. Contoh : bulan penuh Umur : ~ 5 bulan 5 hari di hitung 5 bulan ~ 7 bulan 14 hari dihitung 7 bulan



2. Berat Badan •



Merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR. Penurunan berat badan merupakan yang sangat penting karena mencerminkan masukan kalori yang tidak adekuat. 3



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339







Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada tulang.







Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat & protein otot menurun.







Pada orang yang edema & acites terjadi penambahan cairan dalam tubuh







Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi.



Weight scale



Baby scale



3. Tinggi Badan •



Tinggi badan mrp parameter yg penting bagi keadaan yg telah lalu & keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dg tepat.







Pengukuran tinggi badan u/ anak balita sudah dapat berdiri, contoh : mikrotoa Microtois



4. Lingkar Lengan Atas •



Menurut Depkes RI (1994) pengukuran LLA pada kelompok wanita usia subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh 4



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



masyarakat awam untuk mengetahui kelompok beresiko Kekurangan Energi Kronis ( KEK ). Wanita usia subur adalah wanita usia 15 – 45 tahun. •



Pd anak digunakan sbg alternatif kalau tidak bisa ditimbang/diukur tinggi badanya



5. Lingkar Kepala •



Lingkar kepala : memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala / peningkatan ukuran kepala.







Contoh : Yang sering adalah kepala besar ( hidrocefalus ) & kepala kecil ( mikrosefalus )







Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak & tulang tengkorak.







Lingkar kepala dapat juga digunakan sebagai informasi tambahan dalam pengukuran umur.







Masalah yang sering dijumpai adalah mengenai standard of reference. 5



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339







Tulang tengkorak / lingkar kepala dipengaruhi oleh suku bangsa dan genetik. Juga dipengaruhi oleh kebudayaan, seperti orang Amerika Utara, dimana kepala anak agak besar.



6. Lingkar Dada •



Biasanya dilakukan pada anak usia 2 -3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan.







Setelah umur ini, tulang tengkorak tumbuh secara lambat & pertumbuhan dada lebih cepat.







Umur antara 6 bulan & 5 tahun, rasio antara lingkar kepala & dada adalah kurang dari satu, hal ini dikarenakan akibat



kegagalan perkembangan dan pertumbuhan /



kelemahan otot & lemak pada dinding dada. Ini dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan KEP pada balita. •



Masalah yang sering ditemukan adalah akurasi pengukuran ( pembacaan ), karena pernafasan anak yang tidak teratur.



6



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



7. Lingkar Perut •



Pengukuran lingkaran perut (waist circumference) kini menjadi metode paling populer kedua (sesudah IMT) untuk menentukan status gizi.







Cara pengukuran lingkaran perut ini dapat membedakan obesitas menjadi jenis perifer (obesitas tipe gynoid), abdominal (obesitas tipe android), dan obesitas tipe ovid (DivisionXenical, 2007)



E. INDEKS ANTROPOMETRI • •



1) • • 2) • • •



3) • • 4) • •











Parameter antropometri mrp dasar dari penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut Indeks Antropometri. Penggolongan Keadaan Gizi menurut Indeks Antropometri ( Sumber : Puslitbang Gizi, 1980. Pedoman Ringkas Cara Pengukuran Antropometri & Penentuan Gizi. Bogor ) Berat Badan Menurut Umur (BB/U) Jika dalam keadaan normal maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur Jika dalam keadaan abnormal, terdapat 2 kemungkinan yaitu berat badan berkembang cepat/ lebih lambat dari keadaan normal Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) Tinggi badan menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Kondisi normal, TB tumbuh seiring pertambahan umur. Maka indeks ini menggambarkan status gizi masa lalu. Beaton & Bengoa ( 1973 ) : bahwa indeks TB/U disamping memberikan status gizi masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan status sosial ekonomi. Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) Dalam keadaan normal, perkembangan BB akan searah dg pertumbuhan TB dg kecepatan tertentu. Indeks BB/TB mrp indikator yang baik u/ menilai status gizi saat ini (sekarang). Indeks BB/TB merupakan indeks yang independen terhadap umur. Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LLA/U) LLA memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. LLA merupakan parameter yang labil, sehingga LLA merupakan indeks status gizi saat ini : perkembangan LLA pada tahun pertama 5,4 cm sedangkan pada umur 2 tahun – 5 tahun ± 1,5 cm per tahun, kurang sensitif untuk usia selanjutnya. Penggunaan LLA sebagai indikator status gizi, disamping digunakan secara tunggal juga dalam bentuk kombinasi dengan dengan parameter lainnya LLA/U dan LLA/TB yang disebut dengan quack stick. LLA dilakukan pada bagian pertengahan antara pangkal lengan atas (caput humeri) & ujung siku (olekranon) dengan menggunakan pita pengukur 7



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



a) LLA < 12 cm = gizi buruk b) LLA 12-13,5 cm = gizi kurang c) LLA > 13,5 = gizi normal 5) Indeks Masa Tubuh (IMT) • Masalah kekurangan & kelebihan gizi pada orang dewasa ( usia 18 tahun keatas )merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena itu, pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan mempertahankan BB yang ideal/normal. • Di indonesia khususnya, cara pemantauan & batasan BB normal orang dewasa belum jelas mengacu pada patokan tertentu. BB ideal = ( TB – 100 ) – 10% ( TB – 100 ) atau 0,9 X ( TB – 100 ) IMT = BB(KG)/ TB2 (M2) NILAI STANDAR a) 30 OBESE/GEMUK REFERENSI: 1. Supariasa, I.D.N., Bakri, B., & Fajar, I. (2002). Penilaian status gizi. Jakarta: EGC 2. Carman, S., Kyle, T. (2015). Buku ajar: Keperawatan pediatric Vol.1 (Devi Yulianti: penerjemah). Jakarta: EGC 3. Kementerian Kesehatan RI. (2010). Pedoman pelaksanaan: Stimulasi, deteksi dini dan intervensi dini tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Kemeterian Kesehatan RI. 4. Kementerian Kesehatan RI. (2010). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia: Standar antropometri penilaian status gizi anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 5. Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2009). Wong’s essentials of pediatric nursing ed.). St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier.



(8th



6. James, S.R., Nelson, K.A., & Ashwill, J.W. (2013). Nursing care of children: Principles & practice (4th ed.). St. Louis, Missouri: Elsevier Saunders. 7. Wong, D.L., Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P. (2009). Wong: Buku ajar keperawatan pediatrik (Andry Hartono, Sari Kurnianingsih & Setiawan, Penerjemah). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.



8



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



CHECKLIST PENGUKURAN ANTROPOMETRI Nama Mahasiswa NPM Semester/Kelas



: .............................................. : .............................................. : ..............................................



NO ASPEK YANG DINILAI . 1 Tahap Pre Interaksi a. Mengumpulkan data tentang klien b. Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri; menyatakan kesiapan untuk melakukan kegiatan c. Memerlukan staf atau tenaga tambahan lainnya dengan jumlah tertentu atau tidak d. Membuat rencana pertemuan dengan klien (menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan dan waktu yang diperlukan) e. Menyiapkan alat: - Baby scale/ dacin/ timbangan berat badan (weight scale) - Pita LILA - Medline - Length board, microtoise, (pengukur tinggi/panjang badan) f. Cuci tangan 2 Tahap Orientasi a. Memberikan salam b. Kontak mata, memperkenalkan diri c. Menanyakan nama klien d. Menjelaskan tanggung jawab dan peran perawat dank lien/keluarga e. Menjelaskan kegiatan pengukuran antropometri, alasan dan tujuannya. f. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan dan kerahasiaan data 3 Tahap Kerja a. Memberi kesempatan pada klien/keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan pengukuran dimulai b. Menanyakan keluhan c. Memulai kegiatan pengukuran antropometri sesuai procedure, yaitu: 1) Penimbangan berat badan - Bayi: Melakukan penimbangan berat badan bayi dengan baby scale/ dacin/ weight scale  berikan alas bayi, atur timbangan di angka nol, lepaskan pakaian bayi, pampers, sepatu - Anak: penimbangan anak yang sudah bias berdiri dengan weight scale (timbangan pegas, dsb.)  lepaskan pakaian anak, atur timbangan angka nol sebelum anak naik ke timbangan



0



NILAI 1



2



9



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



4



2) Pengukuran panjang/tinggi badan - Bayi: length board (papan pengukur panjang badan)  posisi bayi berbaring lurus, mata mengahadap ke atas, telapak kaki menyentuh papan geser penentu angka, kepala bayi menempel pangkal papan. - Anak yang sudah bisa berdiri: microtoise  posisi anak berdiri tegak, menempel dinding, alas kaki dilepas, arah mata lurus ke depan. 3) Pengukuran lingkar kepala: dengan medline  mengukur tepat sepanjang dahi anak (di atas telinga) 4) Pengukuran lingkar dada: dengan medline  mengukur secara tepat di sepanjang lingkar dada (daerah payudara) 5) Pengukuran lingkar perut: dengan medline  mengukur secara tepat di daerah sepanjang tali pusat 6) Pengukuran lingkar lengan atas: dengan pitaLILA  tentukan tangan yang akan diperiksa ( yang tidak aktif), lengan dalam posisi setengah terlipat, tentukan batas atas pengukuran dan bawahnya, posisi tengah adalah tempat pengukuran lila. d. Merapikan pakaian klien, alat dan mencuci tangan Tahap Terminasi a. Evaluasi hasil kegiatan b. Kaji respon klien terhadap tindakan keperawatan c. Memberikan reinforcement positif pada klien/ keluarga d. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu, dan tempat) e. Akhiri pertemuan dengan baik, salam penutup Dokumentasi: mendokumentasikan tindakan pengukuran antropometri pada anak Mendokumentasikan hasil pengukuran antropometri pada KMS/ dokumentasi keperawatan TOTAL NILAI



NILAI AKHIR: ..................... KETERANGAN 0 : Tidak di lakukan sama sekali 1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna



Nilai = Jumlah nilai yang didapat X 100 % Jumlah maks. aspek yang dinilai



Nilai minimal kelulusan: 2, 75 ( 68 ) Mataram,…….. Penguji (



20



) 10



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



PENILAIAN PERKEMBANGAN (PENDEKATAN DENVER 2 DAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN) A. PENDAHULUAN Perkembangan anak menggambarkan peningkatan kematangan fungsi individu Harus dipantau secara berkala. Bayi/ anak dengan risiko tinggi perlu mendapat prioritas, antara lain bayi prematur, berat lahir rendah, riwayat asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, ibu diabetes melitus, gemeli, dll. Denver II merupakan salah satu alat skrining perkembangan untuk mengetahui sedini mungkin penyimpangan perekembangan yang terjadi pada anak sejak lahir sampai berumur 6 tahun. B. LANGKAH PERSIAPAN 1. Tempat Tempat yang tenang/ tidak bising, dan bersih. Sediakan meja tulis dg kursinya dan matras. 2. Perlengkapan Tes Gulungan benang wool berwarna merah (dg diameter 10 cm) Kismis Kerincingan dg gagang yang kecil 10 bh kubus berwarna dg ukrn 2,5 cm x 2,5 cm Botol kaca kecil dengan diamater lubang 1,5 cm Bel kecil Bola tenis Pinsil merah Boneka kecil dengan botol susu Cangkir plastik dg gagang/ pegangan Kertas kosong



11



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



3. . Formulir Denver II Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur < 6 th, berisi 125 gugus tugas yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor untuk menjaring fungsi berikut : Bidang/Aspek Yang Dinilai 1. Personal social (Personal sosial) Penyesuaian diri dengan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan perorangan 2. Fine motor adaptive (Adaptif-Motorik halus) Koordinasi mata tangan, memainkan, menggunakan benda-benda kecil 3. Language (Bahasa) Mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa. 4. Gross motor (Motorik kasar) Duduk, jalan, melompat dan gerakan umum otot besar Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbagi dari umur dalam bulan dan tahun, sejak lahir sampai berusia 6 tahun. Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan, sampai anak berumur 24 bulan. Kemudian mewakili 3 bulan, sampai anak berusia 6 tahun. Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah 125, terdapat batas kemampuan perkembangan yaitu 25%; 50% dan 90% dari populasi anak lulus pada tugas perkembangan tersebut. 6 9 12 15 _______________________________________________ 25% 50% 75% 90%



25% populasi anak sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 11 bulan lebih, 50% pada usia 12 1/3 bulan. Pada ujung sebelah kiri dari daerah hitam menunjukkan bahwa 75% populasi sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 13 ½ bulan Pada ujung kanan dari daerah hitam menunjukkan 90% populasi anak sudah dapat berjalan dg baik pada usia 15 bulan kurang.



12



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



Pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada ujung kotak sebelah kiri: R (Report)=(L:laporan): tugas perkembangan tersebut dapat lulus berdasarkan laporan dari orang tua/ pengasuh. Akan tetapi apabila memungkinkan maka penilai dapat memperhatikan apa yang bisa dilakukan oleh anak. Angka kecil menunjukkan tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan nomor yang ada pada formulir.



C. LANGKAH PELAKSANAAN 1. Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah 2. Jelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan, jelaskan bahwa tes ini bukan untuk mengetahui IQ anak. 3. Buat komunikasi yang baik dengan anak. 4. Hitung umur anak dan buat garis umur - Instruksi umum: catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal pemeriksaan pada formulir. 5. Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir. (1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)



6. Tarik garis umur dari garis atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada ujung atas garis umur. 9-9-2004 6 9 12 15 ------------------------------------------------------------------------------------------Umur anak 13 ½ bulan, tgl pemeriksaan 9 Sept 2004 7. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas perkembangan yang terletak di sebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garis umur 13



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



i. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang paling dekat di sebelah kiri garis umur serta tiap tugas perkembangan yang ditembus garis umur ii. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada langkah i (“gagal”; “menolak”; “tidak ada kesempatan”), lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis umur pada sektor yang sama sampai anak dapat “lulus” 3 tugas perkembangan. iii.Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkembangan pada langkah i, lakukan tugas perkembangan tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama sampai anak ”gagal” pada 3 tugas perkembangan. 8. Beri skor penilaian Skor dari tiap ujicoba ditulis pada kotak segi empat. P: Pass/ lulus. Anak melakukan ujicoba dengan baik, atau ibu/ pengasuh anak memberi laporan anak dapat melakukannya. F: Fail/ gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba dengan baik atau ibu/pengasuh anak memberi laporan anak tidak dapat melakukannya dengan baik No: No opportunity/ tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada ujicoba dengan tanda R R: Refusal/ menolak. Anak menolak untuk melakukan ujicoba Interprestasi Penilaian Individual 1. Lebih (advanced) Bilamana lewat pada ujicoba yang terletak di kanan garis umur, dinyatakan perkembangan anak lebih pada ujicoba tsb. garis umur



2. Normal Bila gagal atau menolak melakukan tugas perkembangan disebelah kanan garis umur, dikatagorikan sebagai normal. garis umur garis umur



Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak (R) pada tugas perkembangan dimana garis umur terletak antara persentil 25 dan 75, maka dikatagorikan sebagai normal. garis umur garis umur garis umur



14



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



9. Selama tes perkembangan, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas, bandingkan dengan anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas tanyakan kepada orang tua/ pengasuh, apakah perilaku tsb merupakan perilaku sehari-hari yang dimiliki anak tsb. Bila tes perkembangan dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar. dll dapat memberikan perlaku yang menghambat tes perkembangan TEST PERILAKU Khusus Patuh Tertarik sekeliling Ketakutan Lama perhatian D. LANGKAH MENGAMBIL KESIMPULAN Normal Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution. Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya. Suspect/ Suspek Bila didapatkan > 2 caution dan/atau > 1 keterlambatan. Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan Untestable/ Tidak dapat diuji Bila ada skor menolak pada > 1 uji coba terletak disebelah kiri garis umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah 75-9 Lakukan uji ulang 1-2 minggu E. TINDAK LANJUT



15



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



REFERENSI: 1. Supariasa, I.D.N., Bakri, B., & Fajar, I. (2002). Penilaian status gizi. Jakarta: EGC 2. Carman, S., Kyle, T. (2015). Buku ajar: Keperawatan pediatric Vol.1 (Devi penerjemah). Jakarta: EGC



Yulianti:



3. Kementerian Kesehatan RI. (2010). Pedoman pelaksanaan: Stimulasi, deteksi dini dan intervensi dini tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Kemeterian Kesehatan RI. 4. Kementerian Kesehatan RI. (2010). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia: Standar antropometri penilaian status gizi anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 5. Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2009). Wong’s essentials of pediatric nursing ed.). St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier.



(8th



6. James, S.R., Nelson, K.A., & Ashwill, J.W. (2013). Nursing care of children: Principles & practice (4th ed.). St. Louis, Missouri: Elsevier Saunders. 7. Wong, D.L., Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P. (2009). Wong: Buku ajar keperawatan pediatrik (Andry Hartono, Sari Kurnianingsih & Setiawan, Penerjemah). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.



16



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



CHEKLIST PENILAIAN PERKEMBANGAN PENDEKATAN DENVER 2 Nama Mahasiswa : .............................................. NPM : .............................................. Semester/Kelas : .............................................. No ASPEK YANG DINILAI NILAI 1 Tahap Pre Interaksi 0 1 Mengumpulkan data tentang klien Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri, menyatakan kesiapan untuk melakukan kegiatan Memerlukan staf lain dengan jumlah tertentu atau tidak Membuat rencana pertemuan dengan klien/menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan, dan waktu yang diperlukan Menyiapkan alat:  Form DDST  DDST KIT  Penggaris  Alat tulis Cuci tangan 2. Tahap orientasi Memberikan salam Kontak mata Memperkenalkan nama perawat/tim yang melakukan kegiatan Menanyakan nama panggilan kesukaan klien Menjelaskan tanggung jawab perawat dank lien/keluarga Menjelaskan peran perawat dan klien Menjelaskan kegiatan penilaian perkembangan anak Menjelaskan alasan dan tujuan penilaian perkembangan anak Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan penilaian perkembangan Menjelaskan kerahasiaan 3. Tahap Kerja Memberi kesempatan pada klien/keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan pengukuran dimulai Menanyakan keluhan Memulai kegiatan dengan cara yang baik Memulai kegiatan penilaian perkembangan sesuai prosedur Mengkaji kondisi kesehatan anak Menyiapkan form DDST Menanyakan tanggal lahir anak



2



17



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



Menghitung usia biologis anak Menentukan garis usia anak pada form DDST Memotivasi anak melakukan kegiatan pada DDST sesuai tahap perkembangan usia anak  Bahasa  Motorik halus  Motorik kasar  Personal sosial Memberi tanda pada form DDST sesuai kemampuan anak dimulai dari kanan garis usia, yang sesuai garis usia, dan di kiri garis usia  Skoring Passed ( lulus ), Failure ( gagal ), Refuse ( menolak ), by report/no opportunity ( tidak ada kesempatan )  Interpretasi Advanced ( lebih ), Normal, Caution ( Peringatan ), Delay ( keterlambatan ), No Opportunity (tidak ada kesempatan )  Kesimpulan Normal, Suspect ( diduga ), Untestable ( tidak dapat diuji ) Merapikan klien Merapikan alat Mencuci tangan 4. Tahap terminasi Evaluasi hasil kegiatan Kaji respon klien terhadap tindakan keperawatan Memberikan reinforcement positif pada klien/keluarga Kontrak pertemuan selanjutnya ( kegiatan, waktu, tempat ) Akhiri pertemuan dengan cara yang baik Dokumentasi Mendokumentasikan tindakan penilaian perkembangan Mendokumentasikan hasil penilaian perkembangan anak dalam KMS balita /dokumentasi keperawatan TOTAL NILAI NILAI AKHIR: ..................... KETERANGAN Nilai = Jumlah nilai yang didapat X 100 % 0 : Tidak di lakukan sama sekali Jumlah maks. aspek yang dinilai 1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna Nilai minimal kelulusan: 2, 75 ( 68 ) Mataram,…….. 20 Penguji ( ) 18



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



STIMULASI, DEKTEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK)



A. KOMPONEN SDIDTK  Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan  Deteksi dini penyimpangan perkembangan  Deteksi dini penyimpangan emosional. B. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN 1. Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) mulai umur 3 bulan :  minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn  minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn. 2. Tanya pendengaran anak dengan TDD (tes daya dengar) mulai umur 3 bln :  minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn  minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn 3. Tes penglihatan anak dengan TDL (tes daya lihat) mulai umur 3 tahun tiap 6 bulan. 4. Gangguan perilaku dengan KMME (kuesioner masalah mental emosional), CHAT (checklist for autisme in toddler) dan Conners untuk Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas



19



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



C. KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN  Berisi 10 pertanyaan singkat mengenai kemampuan yang telah dicapai oleh bayi dan anaknya.  Tujuan : untuk mengetahui apakah perkembangan bayi / anak normal atau ada penyimpangan  Jadwal rutin : tiap 3 bulan sejak usia 3 – 24 bulan kmd tiap 6 bulan sampai usia 72 bulan.  Tiap Usia memiliki kuesioner tersendiri  Pilih daftar pertanyaan yang sesuai dengan usia bayi / anak  9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh, tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak  mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau terlambat  Alat : 1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak 2. Kertas, pensil, 3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis, 4. kerincingan, 5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, 6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm



 Jika anak datang belum mencapai usia pemeriksaan rutin, maka ibu diminta kembali kontrol pada usia terdekat dengan pemeriksaan rutin  Jika ibu datang dengan masalah tumbuh kembang anak, sedangkan umur anak bukan umur skrining, maka lakukan skrining dengan menggunakan formulir KPSP usia terdekat – yang lebih muda.



20



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



21



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



22



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



INTERPRETASI KPSP  Hitunglah jumlah jawaban Ya.  Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S)  Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)  Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)  Jawaban tidak harus diperinci menurut jenis keterlambatan  Apabila jumlah jawaban Ya = kurang dari 9, maka perlu diteliti kembali mengenai: a) Cara menghitung umur anak b) Daftar pertanyaan, apakah sesuai dengan umur anak c) Apakah jawaban orang tua/pengasuh anak sesuai dengan yang dimaksudkannya. INTERVENSI  Bila perkembangan sesuai (S): ◦ Puji ibu, teruskan pola asuh anak ◦ Beri stimulasi sesering mungkin, tiap saat sesuai umur dan kemampuan anak ◦ Lakukan pemeriksaan / skrining rutin sesuai umur  Perkembangan meragukan (M) : ◦ Beri ibu petunjuk stimulasi, lebih sering, setiap saat untuk mengejar ketertinggalannya ◦ Lacak kemungkinan gangguan kesehatan lain yang menyebabkan penyimpangan perkembangan ◦ Ulangi KPSP 2 minggu kemudian ◦ Jika hasil tetap 7 atau 8, ulangi 2 minggu kemudian. ◦ Jika hasil tetap 7 atau 8 kemungkinan ada penyimpangan (P)  Perkembangan ada Penyimpangan (P): ◦ Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS untuk memeriksa perkembangan anak lebih lanjut / penanganan Tim spesialistik TES DAYA DENGAR  Tujuan :  Menemukan gangguan pendengaran sejak dini.  Dapat memberi intevensi sedini mungkin pada anak yang mengalami gangguan pendengaran.  Jadwal  Setiap 3 bulan pada bayi umur  12 bulan  Setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan keatas.  Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU dan petugas terlatih lainnya. 23



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



   



Alat / sarana yang diperlukan adalah : Instrumen TDD menurut umur anak Gambar binatang (ayam anjing, kucing), manusia Mainan (Boneka, Kubus, Sendok, Cangkir, Bola)



 Cara melakukan TDD :  Menghitung umur anak dalam bulan  Memilih daftar pertanyaan sesuai umur anak Pada anak umur  24 bulan :  semua pertanyaan harus dijawab orang tua/pengasuh anak.  Membacakan pertanyaan anak dengan jelas, dan berurutan.  Menunggu jawaban dari orang tua/ pengasuh  Jawaban “YA” jika menurut orangtua/pengasuh, anak dapat melakukannya satu bulan terakhir.  Jawaban “TIDAK” jika menurut orangtua/pengasuh anak tidak pernah, tidak tahu atau tidak dapat melakukannya dalam satu bulan terakhir, Pada anak umur 24 bulan atau lebih  Pertanyaan berupa perintah melalui orangtua/ pengasuh untuk dikerjakan oleh anak.  Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah orang tua/pengasuh.  Jawaban “YA” jika anak dapat melakukan perintah orang tua/ pengasuh.  Jawaban “TIDAK” jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan perintah orang tua/ pengasuh.  Intepretasi  Bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK, kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran.  Catat dalam buku KIA atau kartu kohort bayi/ balita atau status/catatan medik anak, jenis kelainan.  Intervensi  Tindak lanjut sesuai dengan buku pedoman yang ada .  Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi.



24



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



TES DAYA LIHAT  Tujuan :  Mendeteksi secara dini kelainan daya lihat.  Dapat melakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi besar.  Jadwal tes daya lihat :  Setiap 6 bulan pada anak usia pra sekolah (umur 36-37 bulan)  Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU dan petugas terlatih lainnya.  Alat/ sarana yang diperlukan adalah :  Ruang bersih, tenang, pencahayaan baik.  Dua buah kursi, satu untuk anak, satu untuk pemeriksa  Poster “ E” untuk digantung, dan kartu “E” untuk dipegang anak.  Alat penunjuk.



25



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



        



Cara melakukan tes daya lihat : menggantungkan poster “E” setinggi mata anak pada posisi duduk Letakkan kursi anak sejauh 3 meter dari poster “E” menghadap ke poster “E” Letakan kursi pemeriksa disamping poster “E” Mengajari anak menggunakan kartu “E” Beri pujian anak jika dapat melakukannya. Minta anak menutup sebelah matanya dengan buku/kertas. Cara melakukan tes daya lihat (lanj..) Tunjuk huruf “E” pada poster satu per satu mulai baris pertama sampai baris ke empat atau bari “E” terkecil yang masih dapat dilihat.  Puji anak setiap kali dapat melakukannya  Ulangi pemeriksaan pada mata satunya dengan cara yang sama.  Tulis baris “E” terkecil yang masih dapat dilihat Mata kanan : ........, Mata Kiri : .........  Interpretasi :  Bila kedua mata anak tidak dapat melihat baris ketiga poster “E”, artinya tidak dapat mencocokan arah kartu “E” yang dipeganggnya dengan arah “E” pada baris ketiga yang ditunjuk oleh pemeriksa, kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat.  Intervensi  melakukan pemeriksaan ulang.  Bila pemeriksaan berikutnya, anak tidak dapat melihat sampai baris yang sama dengan kedua matanya, rujuk ke`Rumah Sakit dengan menuliskan mata yang mengalami gangguan (kanan, kiri, atau keduanya).



26



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) CKECKLIST TES DAYA DENGAR (TDD) Nama Mahasiswa NPM Semester/Kelas



No 1



2.



3.



: .............................................. : .............................................. : ..............................................



ASPEK YANG DINILAI Tahap Pre Interaksi Mengumpulkan data tentang klien Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri, menyatakan kesiapan untuk melakukan kegiatan Memerlukan staf lain dengan jumlah tertentu atau tidak Membuat rencana pertemuan dengan klien/menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan, dan waktu yang diperlukan Menyiapkan alat:  Instrumen TDD menurut umur anak  Gambar binatang (ayam, anjing, lucing, manusia)  Mainan (boneka, kubus, cangkir, bola) Cuci tangan Tahap orientasi Memberikan salam Kontak mata Memperkenalkan nama perawat/tim yang melakukan kegiatan Menanyakan nama panggilan kesukaan klien Menjelaskan tanggung jawab perawat dank lien/keluarga Menjelaskan peran perawat dan klien Menjelaskan kegiatan penilaian daya dengar anak Menjelaskan alasan dan tujuan penilaian daya dengar anak Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan penilaian perkembangan Menjelaskan kerahasiaan Tahap Kerja Memberi kesempatan pada klien/keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan pengukuran dimulai Menanyakan keluhan Memulai kegiatan dengan cara yang baik Memulai kegiatan penilaian perkembangan sesuai prosedur



0



NILAI 1



2



27



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



Mengkaji kondisi kesehatan anak Menyiapkan instrumen daya dengar sesuai umur anak dan peralatan yang diperlukan Menanyakan tanggal lahir anak Menghitung usia biologis anak Menanyakan daftar pertanyaan TDD sesuai umur anak 1. Pada anak umur kurang dari 24 bulan a. Semua pertanyaan harus dijawab oleh orang tua/pengasuh anak. Tidak usah ragu-ragu atau takut menjawab, karena tidak untuk mencari siapa yang salah b. Bacakan pertanyaan dengan lamba, jelas dan nyaring, satu per satu, berurutan c. Tunggu jawan dari orang tua/pengasuh anak d. Jawaban YA jika menurut orang tua/pengasuh, anak dapat mlakukannya dalam 1 bulan terakhir e. Jawaban TIDAK jika menurut orang tua/pengasuh, anak tidak pernah, tidak tahu atau tak dapat melakukannya 1 bulan terakhir 2. Pada anak umur 24 bulan atau lebih a. Pertanyaan-pertanyaan berupa perintah melalui orang tua/pengasuh untuk dikerjakan oleh anak b. Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah orang tua/pengasuh c. Jawaban YA jika anak dapat melakukan perintah orang tua/pengasuh d. Jawaban TIDAK jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan perintah orang tua/pengasuh



4.



INTERPRETASI Bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK, kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran Menjelaskan hasil pemeriksaan pada orang tua atau keluarga Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki layanan terapi tumbuh kembang anak apabila ditemukan kelainan tumbuh kembang Merapikan klien Merapikan alat Mencuci tangan Tahap terminasi Evaluasi hasil kegiatan Kaji respon klien terhadap tindakan keperawatan Memberikan reinforcement positif pada klien/keluarga Kontrak pertemuan selanjutnya ( kegiatan, waktu, tempat ) 28



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



Akhiri pertemuan dengan cara yang baik Dokumentasi Mendokumentasikan tindakan TDD Mendokumentasikan hasil TDD di KMS balita /dokumentasi keperawatan TOTAL NILAI NILAI AKHIR: ..................... KETERANGAN 0 : Tidak di lakukan sama sekali 1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna



Nilai = Jumlah nilai yang didapat X 100 % Jumlah maks. aspek yang dinilai



Nilai minimal kelulusan: 2, 75 ( 68 ) Mataram,…….. Penguji



(



20



)



29



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) CKECKLIST TES DAYA LIHAT (TDL) Nama Mahasiswa NPM Semester/Kelas



No 1



2.



3.



: .............................................. : .............................................. : ..............................................



ASPEK YANG DINILAI Tahap Pre Interaksi Mengumpulkan data tentang klien Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri, menyatakan kesiapan untuk melakukan kegiatan Memerlukan staf lain dengan jumlah tertentu atau tidak Membuat rencana pertemuan dengan klien/menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan, dan waktu yang diperlukan Menyiapkan alat:  Ruangan yang bersih, tenang, penyinaran baik  2 buah kursi, 1 untuk anak, 1 untuk pemeriksa  Poster “E” untuk digantung dan kartu “E” untuk dipegang  Alat penunjuk Cuci tangan Tahap orientasi Memberikan salam Kontak mata Memperkenalkan nama perawat/tim yang melakukan kegiatan Menanyakan nama panggilan kesukaan klien Menjelaskan tanggung jawab perawat dank lien/keluarga Menjelaskan peran perawat dan klien Menjelaskan kegiatan penilaian daya lihat anak Menjelaskan alasan dan tujuan penilaian daya lihat anak Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan penilaian daya lihat anak Menjelaskan kerahasiaan Tahap Kerja Memberi kesempatan pada klien/keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan pengukuran dimulai Menanyakan keluhan Memulai kegiatan dengan cara yang baik Memulai kegiatan penilaian daya lihat sesuai prosedur



0



NILAI 1



2



30



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



Mengkaji kondisi kesehatan anak Menentukan ruangan yang bersih dn tenang Menggantungkan poster “E” setinggi mata anak pada posisi duduk Letakkan sebuh kursi sejauh 3 meter dari poster “E” menghadap ke poster “E” Letakkan sebuah kursi lainnya disamping poster “E” untuk pemeriksa Menanyakan tanggal lahir anak Menghitung usia biologis anak Memberikan kartu E pada anak. Latih anak dalam mengarahkan kartu “E” menghadat atas, bawah, kiri, dan kanan, sesuai yang ditunjukpada poster”E” oleh pemeriksa. Memberi pujian setiap kali anak mau melakukannya. Lakukan hal ini sampai anak dapat mngarahkankartu “E” dengan benar. Meminta anak menutupsebelah matanya dengan kertas/ buku Dengan alat penunju, tunjuk huruf E pada poster satu per satumulai baris pertama sampai baris keempatatau baris “E” terkecil yang masih dapat dilihat Memuji anak setiap kali dapat mencocokkan posisi kartu “E” yang dipegangnya dengan huruf “E” pada poster Mengulangi pemeriksaan tersebutpada mata satunya dengan cara yang sama Menulis baris “E” terkecil yang masih dapat dilihat pada kertas yang telah disediakan Mata kanan: ............................. Mata kiri:................................... INTERPRETASI Anak prasekolah umumnya tidak mengalami kesulitan melihat sampai baris ketiga pada poster “E”. Bila kedua mata anak tidak dapat melihat baris ketiga poster “E”, artinya tidak dapat mencocokkan arah kartu “E” yang dipegangnya dengan arah “E” pada baris ketiga yang ditunjuk oleh pemeriksa, kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat Menjelaskan hasil pemeriksaan pada orang tua atau keluarga Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki layanan terapi tumbuh kembang anak apabila ditemukan kelainan tumbuh kembang Merapikan klien Merapikan alat Mencuci tangan



31



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



4.



Tahap terminasi Evaluasi hasil kegiatan Kaji respon klien terhadap tindakan keperawatan Memberikan reinforcement positif pada klien/keluarga Kontrak pertemuan selanjutnya ( kegiatan, waktu, tempat ) Akhiri pertemuan dengan cara yang baik Dokumentasi Mendokumentasikan tindakan TDL Mendokumentasikan hasil TDD di KMS balita /dokumentasi keperawatan



Intervensi: bila kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat, minta anak datang lagi untuk pemeriksaan ulang. Bila pada pemeriksaan berikutny, anak tidak dapat melihat sampai baris yang sama, atau tidak dapat melihat baris yang sama dengan kedua matanya, rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan mata yang mengalami gangguan (kana, kiri atau keduanya) TOTAL NILAI NILAI AKHIR: ..................... KETERANGAN 0 : Tidak di lakukan sama sekali 1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna



Nilai = Jumlah nilai yang didapat X 100 % Jumlah maks. aspek yang dinilai



Nilai minimal kelulusan: 2, 75 ( 68 ) Mataram,…….. Penguji



(



20



)



32



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) CKECKLIST KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) Nama Mahasiswa NPM Semester/Kelas



No 1



2.



3.



: .............................................. : .............................................. : ..............................................



ASPEK YANG DINILAI Tahap Pre Interaksi Mengumpulkan data tentang klien Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri, menyatakan kesiapan untuk melakukan kegiatan Memerlukan staf lain dengan jumlah tertentu atau tidak Membuat rencana pertemuan dengan klien/menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan, dan waktu yang diperlukan Menyiapkan alat:  Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak  Kertas, pensil  Mainan (Kit Penilaian Perkembangan) Cuci tangan Tahap orientasi Memberikan salam Kontak mata Memperkenalkan nama perawat/tim yang melakukan kegiatan Menanyakan nama panggilan kesukaan klien Menjelaskan tanggung jawab perawat dank lien/keluarga Menjelaskan peran perawat dan klien Menjelaskan kegiatan penilaian perkembangan anak Menjelaskan alasan dan tujuan penilaian perkembangan anak Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan penilaian daya lihat anak Menjelaskan kerahasiaan Tahap Kerja Memberi kesempatan pada klien/keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan pengukuran dimulai Menanyakan keluhan Memulai kegiatan dengan cara yang baik Memulai kegiatan penilaian perkembangan sesuai prosedur



0



NILAI 1



2



33



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



Mengkaji kondisi kesehatan anak Menanyakan tanggal lahir anak Menghitung usia biologis anak Membuka kuesioner KPSP sesuai umur anak Interpretasi hasil KPSP  Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)  Hitung jawaban Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)  Bila jawaban Ya = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)  Bila jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)  Bila jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)



4.



Menjelaskan hasil pemeriksaan pada orang tua atau keluarga Merapikan klien Merapikan alat Mencuci tangan Tahap terminasi Evaluasi hasil kegiatan Kaji respon klien terhadap tindakan keperawatan Memberikan reinforcement positif pada klien/keluarga Kontrak pertemuan selanjutnya ( kegiatan, waktu, tempat ) Akhiri pertemuan dengan cara yang baik Dokumentasi Mendokumentasikan penilaian perkembangan Mendokumentasikan hasil TDD di KMS balita /dokumentasi keperawatan Tindak Lanjut Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S) 1. Orangtua/pengasuh anak sudah mengauh anak dengan baik. 2. Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak. 3. Keterlibatan orang tua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah. 4. Ikutkan anak setiapa ada kegiatan Posyandu.



34



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM AKREDITASI INSTITUSI No: 0038/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2016 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SK No: 0632/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SK No: 0633/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2016 Kampus : Jalan Swakarsa III, No.10 Kekalik – Mataram, NTB Telp.(0370) 638760 Fax (0370) 641339



Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M) 1. Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan lebih sering. 2. Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak. 3. Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya. 4. Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak. 5. Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi. 6. Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7=8 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang. Untuk Anak dengan Penyimpangan Perkembangan (P) 1. Segera rujuk ke rumah sakit 2. Tukls jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (mis. Gerak kasar, halus, bicara & bahasa, sosial dan kemandirian) TOTAL NILAI NILAI AKHIR: ..................... KETERANGAN 0 : Tidak di lakukan sama sekali 1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna



Nilai = Jumlah nilai yang didapat X 100 % Jumlah maks. aspek yang dinilai



Nilai minimal kelulusan: 2, 75 ( 68 ) Mataram,…….. Penguji



(



20



)



35