6 0 624 KB
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH SPO
No.dokumen No. Revisi
Tanggal Terbit Halaman
UPTD Puskesmas Pringkasap
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN
REFERENSI
ALAT DAN BAHAN
LANGKAHLANGKAH 1. Petugas mencuci tangan
Pemeriksaan golongan darah adalah merupakan cara menetapkan golongan darah dengan mengunakan kaca objek dan menetapkan jenis aglutinogen yang ada dalam sel sehingga akan di capai aglutinasi. Untuk mengetahui golongan darah seseorang SKKepala Puskesmas No 001/HC LBS/XI/2015 Penuntun Lab Klinik PT. Dian Rakyat / R. Ganda Soebrata A. Alat : - Kaca objek - Lancet - Kapas alkohol / tissue B. Reagen : - Serum anti A, anti B, anti AB, anti O C. Bahan : - Darah BAGAN ALIR Cuci Tangan
Memakai jas lab+sarung tgn+masker Mempersiapkan alat & reagen
jas lab / sarung tangan dan masker
alat reagen sesuai pemeriksaan
4. Memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga
dr Elan NIP : 19720412 200212 1 004
Ttd .Kepala Puskesmas
2. Petugas memakai
3. Mempersiapkan
: ..................... : ..................... : ..................... : .....................
Memberi penjelasan ttg cara pengambilan sampel
Pengambilan sampel darah secukupnya pada bagian ujung jari dan kemudian menutup jari dengan kapas kering
5. Sampling darah kapiler Cara kerja : a. Bersihkan dengan kapas alcohol 70% bagian yang akan ditusuk, biarkan kering dengan sendirinya. b.Bagian jari yang akan ditusuk dipegang agar tidak bergerak dan jangan diremas. c. Tusuk dengan
Gol. Darah B/+
cepat memakai lancet steril dengan posisi lancet tegak lurus. d. Tetes darah pertama dilap dengan tissue, tetes berikutnya diperlukan sebagian sampel sesuai keperluan pemeriksaan e. Setelah selesai diambil darahnya, bekas tusukan tutup dengan kapas kering
6. Cara kerja pemeriksaan golongan darah a. Teteskan darah pada kartu golongan darah sesuai kolomnya yang 4 bagian. b. Teteskan 1 tetes serum anti A. c. Teteskan 1 tetes serum anti B. d. Teteskan 1 tetes serum anti AB. e. Teteskan 1 tetes serum anti O. f. Campur dengan ujung lidi (satu lidi untuk satu macam campuran). g. Goyangkan kartu golongan darah dengan gerakan melingkar selama 4 menit. h. Lihat hasil aglutinasinya i. Penilaian hasil untuk menetapkan golongan darah GOL. DARAH A - Anti A ada aqlutinasi - Anti B tidak ada aqlutinasi - Anti AB ada aqlutinasi - Anti O ada aqlutinasi GOL. DARAH B - Anti A tidak aqlutinasi - Anti B ada aqlutinasi - Anti AB ada aqlutinasi - Anti O ada aqlutinasi GOL. DARAH AB - Anti A ada aqlutinasi - Anti B a ada aqlutinasi - Anti AB ada aqlutinasi - Anti O ada aqlutinasi GOL. DARAH O - Anti A tidak ada aqlutinasi - Anti B tidak tidak ada aqlutinasi - Anti AB tidak
Melakukan pemeriksaan darah dengan menggunakan sistem ABO
ada aqlutinasi - Anti O tidak ada aglutinasi
7.Memberi tahu pasien tentang hasil pemeriksaan
Memberi tahu hasil ke Pasien
8.Membuang sampah medis 9.mencatat di buku register laboratorium
Membuang sampah medis pd tempatnya
Mencatat hasil pada buku register
10.Mencatat di blanko hasil dan memberikannya kepada pasien 11.Merapikan alat dan bahan
Mencatat hasil pada blanko
Mencuci/ Merapikan alat dan bahan
12. Mencuci tangan Cuci Tangan kembali
Unit terkait
Dokumen terkait
Poli Umum Poli KIA UGD Rawat Inap Puskesmas Pembantu
1.Blanko permintaan pemeriksaan laboratorium 2.Buku register laboratorium 3.Rekam medis
PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN SPO
No.dokumen No. Revisi
Tanggal Terbit Halaman
UPTD Puskesmas Pringkasap
: ..................... : ..................... : ..................... : .....................
Ttd .Kepala Puskesmas
dr Elan NIP : 19720412 200212 1 004
PENGERTIAN
Pemeriksaan test kehamilan
TUJUAN
Untuk mengetahui hasil urine negatif atau positif
RUANG LINGKUP
Pasien
KEBIJAKAN
Seluruh Analis (Petugas Lab)
DOKUMEN TERKAIT Persiapan A. Alat : - Wadah urine B. Bahan : - Urine
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Penatalaksanaan 1. Memakai jas lab / sarung tangan dan masker 2. Mempersiapkan alat reagen sesuai pemeriksaan 3. Memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga 4. Cara kerja pemeriksaan a. Ditampung sejumlah urine dalam pot urine (wadah). b. Celupkan test kehaliman. c. Tunggu 5 detik, perhatikan timbulnya garis. d. Jika garis I menunjukkan hasil negatif. e. Jika garis II menunjukkan hasil positif. Poli KIA, Poli Umum
PEMERIKSAAN ANALISIS URINE SPO
No.dokumen No. Revisi
Tanggal Terbit Halaman
UPTD Puskesmas Pringkasap
: ..................... : ..................... : ..................... : .....................
Ttd .Kepala Puskesmas
dr Elan NIP : 19720412 200212 1 004
PENGERTIAN
Pemeriksaan analisis urine
TUJUAN
Untuk mengetahui bau, warna, kekeruhan, keasaman, dan berat jenis dan mencari unsur-unsur sedimen urine.
RUANG LINGKUP
Pasien
KEBIJAKAN
Analisis (Petugas Lab)
DOKUMEN TERKAIT Persiapan A. Alat : - Pot urine - Centrifuga - Tabung centrifuga - Mikroskop - Kaca objek dan penutupnya - Tissue B. Bahan : - Urine C. Reagen : - Strip combu 10prm
PROSEDUR
Penatalaksanaan 1. Memakai jas lab / sarung tangan dan masker 2. Mempersiapkan alat reagen sesuai pemeriksaan 3. Memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga 4. Cara kerja pemeriksaan urine a. Ditampung sejumlah urine dalam pot urine (wadah) jumlah minimal 10ml. b. Warna dan kejernihan dilihat secara visual. c. Urine dikocok kemudian dituangkan ± 50ml kedalam tabung sentifuga,. d. Dicelup reagen strip combur 10 parameter kedalam tabung sentrifuga yang berisi urine tersebut sampai seluruh darah reagen tercelup. e. Reagen strip segera diangkap, tiriskan pada kertas tissue dengan posisi vertikal. f. Dibaca reagent paper dengan membandingkan warnanya dengan warna yang ada pada kemasan botol secara horizontal. g. Diputar tabung yang berisi urine tersebut dengan kecepatan 3000-4000rpm selama 10 menit. h. Dibuat cairan superatannya sisakan, kemudian dikocok sampai homogen dan ditetesan pada kaca objek serta tutup dengan kaca penutup (deck glass). i. Diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa 0 objektif 10x (untuk silinder ephitel dan kristal) objektif 40x (untuk
leukosit dan eritrosit). j. Makroskopis urine Warna dilaporkan sesuai dengan warna urine (kuning, merah, kuning tua, dll) sedangkan kejernihan dilaporkan dalam (jernih, agak keruh, keruh). k. Kimia urine Protein, elukosa, blirubin, urobilinogen, keton nitrit. l. Mikroskop urine (sidimen) Leukosit, eritrosit dihitung jumlah rata-rata pada 5 lapangan pandang besar (LPB) ephitel, kristal, selinder dihitung jumlah rata-rata pada 5 lapangan pandang kecil (PKK) dan disebut jenisnya, dilaporkan (-), (+) atau (++). UNIT TERKAIT
Poli Umum
TATALAKSANA LUKA BAKAR SPO
No.dokumen No. Revisi
Tanggal Terbit Halaman
UPTD Puskesmas Pringkasap
PENGERTIAN
: ..................... : ..................... : ..................... : .....................
Ttd .Kepala Puskesmas
dr Elan NIP : 19720412 200212 1 004
Luka
bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda – benda yang menghasilkan panas (misal : api, air panas, listrik) atau zat- zat yang bersifat membakar ( misal : asam kuat,basa kuat) Pemeriksaan fisik Tentukan luas dan dalamnya luka bakar Nilai ada / tidaknya trauma lain Timbang pasiennya Kedalaman luka bakar/derajat luka bakar 1. Tanda-tanda luka bakar superfisial = derajat 1 Seperti luka bakar karena matahari Kerusakan jaringan minimal,terbatas pada epidermis Eritema yang ringan Nyeri yang hilang dalam 48-72 jam Epidermis mengelupas dan tidak ada parut 2. Sebagian ketebalan kulit = derajat 2 Mengenai seluruh epidermis & berbagai ketebalan dermis,terdiri dari : Superfisial : nyeri,oedema ,pink bula.sembuh spontan 10% luas penampang tubuh pada pasien berumur < 10 tahun atau > 50 tahun Luka bakar derajat 2 dan 3 > 20% luas penampang tubuh pada golongan unur lainnya Luka bakar derajat 2 dan 3 yang mengenai wajah,mata telinga,tangan,kaki genital,perineum atau yang mengenai kulit diatas sendi-sendi besar Luka bakar derajat 3 >5% luas penampang tubuh pada tiap golongan umur Luka bakar listrik yang bermakna,termasuk karena kilat Luka bakar kimiawi yang bermakna Trauma inhalasi Luka bakar pada pasien yang sudah mempunyaipenyakit sebelumnya yang dapat menyulitkan pengelolaan,memperlambat penyembuhan & mempengaruhi mortalitas Setiap pasien luka bakar yang disertai trauma lain yang mempunyai resiko morbiditas atau mortalitas yang meningkat Anak-anak dengan luka bakar yang di rawat di rumah sakit tanpa personil ataualat yang tidak memadai Luka bakar pada pasien yang memerlukan bantuan sosial dan emosional khusus atau memerlukan rehabilitasi dalam waktu yang lama,seperti kekerasan pada anak atau anak yang di telantarkan Kebijakan
UGD,Rawat inap
TATA LAKSANA LUKA TUSUK PAKU SPO
No.dokumen No. Revisi
Tanggal Terbit Halaman
UPTD Puskesmas Pringkasap
PENGERTIAN
TUJUAN
: ..................... : ..................... : ..................... : .....................
Ttd .Kepala Puskesmas
Tatacara mengobati luka tusuk paku
1. Memberi rasa aman 2. Mencegah komplikasi dan infeksi nosokomial
RUANG LINGKUP
Pasien yang tertusuk paku
KEBIJAKAN
Perawat yang terampil
DOKUMEN TERKAIT
a. Kepustakaan b. Literature c. Alamat web/ internet
dr Elan NIP : 19720412 200212 1 004
PROSEDUR
Persiapan alat steril 1. Pinset anatomis 2. Pinset chirurgis 3. Gunting 4. Bengkok 5. Kom kecil 6. Kassa 7. Kapas 8. Hand scoen 9. Spuit NaCl Baki berisi alat non steril 1. Gunting balutan 2. Plester 3. Verban 4. Obat desinfektan dalam tempatnya (bethadine) 5. Tempat sampah 6. Lidokain injeksi sebagai anasthesi PELAKSANAAN 1. Memberitahu pasien dan keluarga 2. Perawat cuci tangan 3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen) 4. Perawat membersihkan luka 5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl 6. Memberikan diclor ethil atau lidokain 7. Membuat luka tusuk paku pada luka/ cross incisi 8. Dikeluarkan darahnya dan di bersihkan dengan bethadine 9. Tutup luka dengan kasa steril 10. Berikan ATS 11. Mencatat kegiatan dan hasil observasi 12. Klien di rapikan 13. Alat dibereskan dan di bersihkan 14. Perawat cuci tangan 15. Kebijakan
UNIT TERKAIT
UGD
NEBULIZER SPO
No.dokumen No. Revisi
Tanggal Terbit Halaman
UPTD Puskesmas Pringkasap
PENGERTIAN
TUJUAN RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN DOKUMEN TERKAIT
PROSEDUR
: ..................... : ..................... : ..................... : .....................
Ttd .Kepala Puskesmas
dr Elan NIP : 19720412 200212 1 004
Nebulizer adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk mengencerkan dahak dan melonggarkan jalan nafas
Sebagai acuan tindakan nebulizer
Pasien yang memerlukan tindakan nebulizer
Petugas kesehatan yang terampil dan di bawah pengawasan dokter 1. Kepustakaan 2. Literature 3. Alamat web/ internet Persiapan alat 1. Tabung O2 2. Obat untuk bronchodilator antara lain : Ventolin,NaCl,dexamethason 3. Masker oksigen 4. Nebulizer Persiapan pasien 1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan 2. Pasien di atur sesuai kebutuhan Pelaksanaan 1. Perawat cuci tangan 2. Mengisi ventolin pada nebulizer 3. Mengisi pada tempat humidifaier dengan bronchodilator 4. Memasang masker pada pasien 5. Nebulizer dinyalakan 6. Observasi pasien 7. Selesai dilakukan tindakan pasien di rapikan 8. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan 9. Perawat cuci tangan 10. Kebijakan
UNIT TERKAIT
UGD
SYOK DAN PEBANGANANNYA SPO
No.dokumen No. Revisi
Tanggal Terbit Halaman
UPTD Puskesmas Pringkasap
PENGERTIAN
: ..................... : ..................... : ..................... : .....................
Ttd .Kepala Puskesmas
dr Elan NIP : 19720412 200212 1 004
Syok adalah sindroma klinis akibat disfungsi system kardiovaskuler yang menyebabkan ketidakmampuan sistem sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan oksigen sel sehingga suplai aliran darah ke jaringan inadekuat dan kebutuhan nutrient tidak terpenuhi mengakibatkan hasil metabolisme tidak dapat dikeluarkan Kriteria diagnosis syok hemoragik Klasifikasi syok 1. 2. 3. 4.
Klas 1 : kehilangan volume darah < 15% Klas II : kehilangan volume darah 15-30% Klas III : kehilangan volume darah 30-40% Klas IV : kehilangan volume darah >40%
Type syok 1. Syok hipovolemik 2. Syok obstruktif 3. Syok vasogenik Gejala dan tanda syok 1. Ansietas 2. Penurunan kesadaran 3. Hipotensi 4. Oliguri Syok hipovolemik Ekstremitas dingin & pucat Takikardi dan takipnu ‘ capillary refill’ jelek Tekanan nadi turun Vena leher kolaps
Syok obstruktif Yang bisa disebabkan oleh tamponade jantung,kontusio jantung,dan tension pneumothorax Tekanan nadi sempit Diaforesis Distensi v.jugularis Ekstremitas dingin dan pucat Rales Syok vasogenik Yang bisa disebabkan oleh karena proses infeksi yang berlanjut Flushing Tekanan nadi lebar Sepsis
TUJUAN
RUANG LINGKUP KEBIJAKAN
DOKUMEN TERKAIT
PROSEDUR
Syok anafilaktik Neurogenik
Sebagai acuan bagi petugas kesehatan di puskesmas dalam penanganan syok
Pasien yang mengalami syok Seluruh petugas kesehatan yang terampil pada puskesmas di bawah tanggung jawab UGD 1. Kepustakaan 2. Literature 3. Alamat web/ internet Persiapan alat Tensimeter Stetoskop Tabung oksigen Adrenalin 1 : 1000 Out put ; gejala syok teratasi Penatalaksanaan Baringkan pasien dengan kaki lebih tinggi dari kepala Longgarkan pakaian Usahakan pasien nafas lega Suntikkan adrenalin 1 : 1000 sebanyak 0,25 – 0,40 ml IM Dapat di ulang setiap 10 menit. Bila tekanan darah sistolik belum sampai 90-100 mmHg atau frekuensi jantung belum sampai 90 x /menit Observasi 5-10 menit Kebijakan
UNIT TERKAIT
UGD , rawat inap,dan rawat jalan
PEMASANGAN KATETER URINE SPO
No.dokumen No. Revisi
Tanggal Terbit Halaman
UPTD Puskesmas Pringkasap
PENGERTIAN TUJUAN RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN DOKUMEN TERKAIT
: ..................... : ..................... : ..................... : .....................
Ttd .Kepala Puskesmas
dr Elan NIP : 19720412 200212 1 004
Tata cara melakukan pemasangan kateter urine untuk kencing
mengeluarkan air
Sebagai acuan pelaksanaan pemasangan kateter untuk mengeluarkan air kencing
Pasien yang tidak dapat mengeluarkan air kencing
Seluruh perawat yang terampil di puskesmas di bawah tanggung jawab UGD 1. Kepustakaan 2. Literature 3. Alamat web/ internet
PROSEDUR
Persiapan alat 1. slang kateter 2. aqua jelly 3. sarung tangan 4. aquadest dalam kom 5. spuit 5 cc 6. plester 7. gunting 8. kasa dalam tempatnya 9. betadine 10. urobag 11. urinal 12. pinset 13. bengkok 14. perlak Penatalaksanaan ; 1. memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien 2. mendekatkan peralatan di samping pasien 3. memasang perlak dan petugas mencuci tangan 4. memakai sarung tangan 5. mengatur posisi pasien 6. Kebijakan Pada laki-laki : 1. mengolesi slang kateter dengan aqua jelly 2. tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai tegak ± 600 3. tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara pelanpelan sampai urine keluar Pada wanita 1. jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia 2. tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara pelanpelan sampai urine keluar 3. bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan dengan urine bak 4. kunci kateter dengan larutan aqua/NS 20-30 cc 5. mengobservasi respon pasien 6. menggantungkan urobag di sisi tempat tidur pasien 7. memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas 8. klien di rapihkan 9. alat-alat dibersihkan dan dibereskan 10. perawat cuci tangan 11. mencatat kegiatan respon pasien
UNIT TERKAIT
UGD,Rawat inap
PEMASANGAN NGT SPO
No.dokumen No. Revisi
Tanggal Terbit Halaman
UPTD Puskesmas Pringkasap
PENGERTIAN
TUJUAN RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN DOKUMEN TERKAIT
PROSEDUR
: ..................... : ..................... : ..................... : .....................
Ttd .Kepala Puskesmas
dr Elan NIP : 19720412 200212 1 004
Memasukkan NGT melali hidung ke lambung - memberikan makanan dan obat-obatan - membilas atau mengumbah lambung Sebagai acuan untuk melakukan tindakan NGT
Pasien yang memerlukan tindakan NGT
Perawat yang terampil dan tersedia alat yang lengkap 1. Kepustakaan 2. Literature 3. Alamat web/ internet Persiapan alat - NGT - Plester - Gunting - Bengkok - Sarung tangan aqua jelly - Perlak+pengalas - Alat tulis - Stetoscope - Spuit 10 cc - Aquades dalam kom - Obat-obatan atau makanan yang akan dimasukkan - Corong - Kassa - Spatel Penatalaksanaan 1. Menjelaskan tujuan pemasangan NGT pada keluarga pasien 2. Membawa alat-alat ke dekat pasien 3. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien 4. Memasang perlak dan pengalas pada daerah dada 5. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan 6. Mengukur dan memberi tanda pada NGT yang akan di pasang lebih kurang 40-45 cm (diukur mulai dari dahi s/d proc. Xypoideus) 7. Mengolesi NGT dengan aqua jelly sepanjang 15 cm dari ujung NGT 8. Memasukkan NGT melalui lubang hidung dan pasien dianjurkan untuk menelan ( jika pasien tidak sadar tekan lidah pasien dengan spatel) masukkan NGT sampai pada batas yang sudah ditentukan sambil perhatikan keadaan umum pasien 9. Cek posisi NGT apakah masuk lambung atau paru-paru dengan cara - Aspirasi cairan lambung dengan spuit 10 cc,jika cairan bercampur
isi lambung berarti sudah masuk lambung - Memasukkan ujung NGT yang di hidung ke dalam air dalam kom bila ada gelembung berarti NGT dalam paru-paru - Petugas memasukkan gelembung udara melalui spuit bersamaan dilakukan pengecekan perut dengan stetoskop untuk mendengarkan gelembung udara di lambung - Memasang corong ( yang sudah di bilas dengan air hangat),kemudian masukkan obat-obatan atau makanan - Melepas corong,menutup NGT dengan spuit 10 cc - Merapikan alat-alat dan pasien kemudian sarung tangan di lepas - Mendokumentasikan 10. Kebijakan UNIT TERKAIT
UGD,Rawat inap
MENERIMA PASIEN BARU DI RUANG RAWAT DARURAT
SPO
No.dokumen No. Revisi
Tanggal Terbit Halaman
UPTD Puskesmas Pringkasap
: ..................... : ..................... : ..................... : .....................
Ttd .Kepala Puskesmas
dr Elan NIP : 19720412 200212 1 004
PENGERTIAN
Penerimaan pasien baru yang datang di ruang rawat darurat baik yang rujukan atau yang datang atas keinginan sendiri.biasanya pasienpasien yang membutuhkan pelayanan cepat ataupun darurat
TUJUAN
Memberikan pelayanan secara cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan pasien
RUANG LINGKUP KEBIJAKAN DOKUMEN TERKAIT
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Seluruh pasien yang datang ke UGD dengan kasus apapun Semua perawat yang melakukan tindakan keperawatan harus sesuai dengan standar prosedur yang berlaku 1. Kepustakaan 2. Literature 3. Alamat web/ internet Ada dua cara pasien datang ke ruang rawat darurat 1. Pasien dari luar puskesmas 2. Pasien dari dalam puskesmas Penerimaan pasien dari luar puskesmas 1. Pasien diterima oleh perawat untuk triage 2. Pasien atau keluarga pasien menghubungi bagian administrasi 3. Bagi pasien lama ,pasien atau keluarga menunjukkan kartu berobat 4. Kebijakan Rawat inap
PENGAMBILAN CORPUS ALIENUM DI TELINGA DAN HIDUNG
SPO
No.dokumen No. Revisi
Tanggal Terbit Halaman
UPTD Puskesmas Pringkasap
PENGERTIAN
TUJUAN
: ..................... : ..................... : ..................... : .....................
Ttd .Kepala Puskesmas
dr Elan NIP : 19720412 200212 1 004
Memberikan tindakan pertolongan akibat adanya benda padat atau binatang yang masuk kedalam telinga atau hidung
1. Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut 2. Mengembalikan fungsi indera
RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN DOKUMEN TERKAIT
Pasien yang telinga atau hidung terdapat corpus alianum
Petugas kesehatan yang terampil di puskesmas 1. Kepustakaan 2. Literature 3. Alamat web/ internet
PROSEDUR
Persiapan alat Steril Bak instument,berisi spuit irigasi 50 cc,pinset anatomis,pinset cirurgis,arteri klem THT set Kassa dan depres dalam tromol Handscoen Neerbeken Lampu kepala Kom kecil/sedang Tetes telinga Cairan pencuci luka dan desinfektan (cairan NS) Non steril Schort/gown Perlak+ alas perlak Handscoen Tirai Neerbeken Penatalaksanaan 1. Perawat memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga menandatangani informed concern 2. Perawat menyiapkan alat dan di dekatkan ke pasien.Perawat memeriksa lokasi corpus alienum ditelinga baik langsung atau memakai lampu kepala 3. Perawat menentukan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan letak dan jenis benda yang masuk antara lain : Benda padat atau binatang a) Perawat memakai alat sonde telinga/hidung b) Perawat memasukkan sonde ke dalam telinga/hidung c) Setelah sonde masuk ke dalam telinga/hidung posisi sonde sudah lebih dalam dari posisi benda padat/binatang d) Bila benda / binatang padat belum keluar dilakukan pengulangan mulai dari awal 4. Kebijakan
UNIT TERKAIT
UGD
DEMAM BERDARAH DENGUE
SPO
No.dokumen No. Revisi
Tanggal Terbit Halaman
UPTD Puskesmas Pringkasap
PENGERTIAN
: ..................... : ..................... : ..................... : .....................
Ttd .Kepala Puskesmas
dr Elan NIP : 19720412 200212 1 004
Pengertian ;Suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan virus dengue yang termasuk famili flaviviridae dan diketahui terbagi atas 4 serotipe yaitu DEN-1,DEN-2,DEN-3,DEN 4. Menurut WHO SEARO 2011 manifestasi infeksi virus dengue terbagi atas 1. Asimptomatik 2. Simptomatik Undifferentiated fever (viral syndrome) Demam dengue . tanpa perdarahan . dengan perdarahan tidak lazim Demam berdarah dengue (DBD) . DBD tanpa syok . DBD dengan syok (DSS) Expanded dengue syndrome/isolated organopathy (unusual manifestation) Manifestasi klinik 1. Demam : onset akut,tinggi dan kontinua,berlangsung 2-7 hari 2. Manifestasi perdarahan termasuk tes torniquet positif, petekie, purpura, ekimosis,perdarahan gusi,dan hematemesis dan /atau melena 3. Hepatomegali yang di jumpai pada 90-98 % kasus anak 4. Shock,dimanifestasikan oleh takikardi,perburukan perfusi jaringan dengan nadi yang lemah dan tekanan nadi menyempit (20 mmHg atau kurang)atau hipotensi di tandai dengan kulit yang dingin,lembab dan/atau lemah. Temuan laboratorium 1. Tombositopenia (100000/mm atau kurang) 2. Hemokonsentrasi : kenaikan hematokrit >20% dari baseline atau populasi seusia DIAGNOSIS 1. Demam dengue - Kasus probable Demam akut disertai dua atau lebih hal berikut Nyeri kepala,nyeri retroorbital,mialgia,nyeri tulang,ruam,manifestasi perdarahan,lekopeni (