SP 2 RPK Ny.n [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN



Nama Klien: Ny. N Usia: 38 tahun Hari/ Tanggal: Rabu, 18 November 2015 Pertemuan ke-3 SP 2 RPK: Latihan kontrol marah dengan aktivitas fisik pukul bantal A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Klien mengungkapkan masih merasa kesal karena keinginannya untuk pindah ke ruangan Utari belum terpenuhi. Klien kadang-kadang tidak bersahabat, meninggalkan kegiatan kelompok tiba-tiba, tidak berinteraksi dengan klien yang lain. Saat menungkapkan rasa kesalnya nada suara klien meninggi. 2. Diagnosa keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan 3. Tujuan: klien dapat mengontrol perasaan marah dengan cara aktivitas fisik pukul bantal 4. Tindakan Keperawatan - Mengevaluasi perasaan kesal klien - Mengevaluasi kemampuan klien mengontrol marah dengan tarik napas dalam - Melatih klien cara mengontrol marah dengan cara pukul bantal - Membuat jadwal harian klien B. Strategi Komunikasi dan Tindakan Keperawatan Fase Orientasi: “Selamat pagi Ny.N, bagaimana perasaannya pagi ini?” Untuk latihan tarik napasdalamnya apakah sudah dilakukan sesuai jadwal?” “Apakah Ny. N merasakan manfaatnya?” “Sesyai dengan kontrak kita hari ini akan membahas tentang cara lain mengontrol marah yaitu dengan cara pukul bantal.” “Tujuannya agar saat NY.N merasa marah dan melakukan tindakan ini bisa merasa lega dan tidak melukai diri sendiri maupun orang lain.” “Kita biaranya 10 menit saja dan di sini saja, apakah Ny.N bersedia?” Fase Kerja ”Bagaimana Ny. N rasa kesalnya masih suka timbul, kapan saja dan bagaimana tindakan NY.N bila sedang kesal.” “Wah bagus sekali, Ny. N ternyata sudah melakukan cara mengontrol marah yang sudah diajarkan.” “ Nah sekarang saya kan melatih lagi cara mebgontrol marah dengan cara pukul bantal.” “Bila NY.N merasa kesal dan ingin marah, sudah melakukan tarik napas dalam tetapi masih kesal juga Ny.N bisa melakukan cara ini.” “Ny. N ke kamar ambil bantal, tarik napas dalam dan



pukul bantalnya, pada saat memukul bantal Ny. N luapkan seluruh kekesalannya di bantal.” “Bagaimana Ny. N coba dilakukan.” “Benar sekali, teknik yang NY.N lakukan sudah tepat.” “Nah bagaimana kalau kegiatan ini kita masukkan lagi dalam jadwal kegiatan hariannya ya?” Fase Terminasi “Bagaimana perasaannya setelah latihan cara yang kedua mengontrol marah?” “Coba Ny. N lakukan sekali lagi cara memukul bantalnya.” “Bagus sekali.” “Untuk kegiatan ini Ny. N mau melakukannya berapa kali sehari?” “Baik kita tambahkan kedalam jadwal hariannya ya 2 kali sehari setiap pagi dan malam setelah latihan tarik napas dalam.” “Bagaimana kalau sebentar kita bertemu lagi untuk latihan cara mengontrol marah dengan ungkapan verbal.” “Kita bicaranya 10 menit saja, tempatnya mau disini?” “Baiklah kalau begitu kia bertemu lagi jam 13 setelah makan siang ya.” “Sampai jumpa.”