SP 2 RPK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Dewi Tri Setyaningsih



NIM



: 202043013



Program



: Transfer S1 Keperawatan



Tugas SP



: SP 2 Perilaku Kekerasan



SP 2 PERILAKU KEKERASAN A. PROSES KEPERAWATAN 1. DISKRIPSI KONDISI KLIEN Pasien Ny.S, usia 23 tahun, penampilan pasien tampak rapi, bersih. Riwayat pasien yaitu 3 tahun yang lalu pernah masuk rumah Sakit Grahasia, karena ingin dibelikan motor oleh orangtuanya tetapi tidak dituruti permintaanya, pasien merasa emosi dan marah dengan orangtuanya, pasien melampiaskan kekesalan dengan memukul dan memaki maki orang tuanya dan merusak semua barang yang ada dirumah, pasien gampang tersinggung, dan selalu mengepalkan tangan dan mata melotot setiap ada orang yang berusaha mencegahnya. Saat ini pasien sudah mulai kooperatif dan mau untuk mengontrol perilaku kekerasanya. DS : a. Ny S usia 23 tahun, b. pasien mengatakan sekarang perasaanya tenang, tidak ada rasa marah. c. Pasien mengatakan tidak tampak cemas dan gelisah. d. Pasien mengatakan kadang masih timbul perasaan dendam dan jengkel. e. Pasien mengatakan benci atau kesal pada seseorang jika ada yang mengganggunya. f. Pasien mengatakan akan mengancam orang jika ada yang berani kepada dirinya. DO : a. Pasien tampak tenang di ruangan dan kooperatif. b. Pasien tidak menunjukkan perilaku kekerasan. c. Pandangan pasien tajam.



d. Saat menceritakan orang yang tidak disukai suka mengepalkan tangan. e. Berbicara kasar. f. Nada suara pasien tinggi. 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN Perilaku kekerasan berhubungan dengan perilaku amuk. 3. TUJUAN INTERAKSI a. Pasien dapat mengekspresikan perasaannya sehubungan dengan kemarahannya. b. Pasien dapat mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik yaitu dengan



latihan



mengalihkan



energi



marah



dengan



memukul



kasur/bantal. c. Pasien dapat memasukkan latihan fisik kedalam jadwal harian. 4. TINDAKAN KEPERAWATAN a. Mengucapkan salam terapeutik b. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya. c. Dengarkan ungkapan pasien dengan empati. d. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien. e. Jelaskan tujuan interaksi. f. Menjelaskan kontrak secara terapeutik (topik, waktu, tempat, tujuan). g. Menanyakan kepada pasien apakah ada yang ingin ditanyakan. h. Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik 2 yaitu dengan memukul kasur/bantal. i. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. j. Evaluasi kemampuan pasien untuk mengendalikan kemarahan secara fisik dengan cara memukul bantal. k. Lakukan terminasi untuk mengakhiri interaksi (kontrak waktu tempat dan topik selanjutnya yaitu mengendalikan PK dengan cara sosial atau verval). l. Mengucapkan salam terapeutik. B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. FASE ORIENTASI



a. SALAM TERAPEUTIK (Teknik Pertanyaan tertutup/closed question) Perawat



:”Selamat pagi mbak Sena, apakah masih ingat dengan saya?”



Pasien



: “Selamat pagi, iya.. mbak Dewi ya”



Perawat



:“iya betul saya Dewi mbak mahasiswi STIKes panti rapih”



Pasien



: “Sini duduk mbak”.



Perawat



:” iya mbak, terimakasih”.



b. EVALUASI / VALIDASI (Teknik Mengulang/Restating) Perawat



: “Bagaimana perasaan mbak Sena hari ini?”



Pasien



: “Perasaan saya senang mba, tenang rasanya, kadang masih suka merasa dendam dan jengkel sih mba”.



Perawat



: “Baik memangnya jengkel kenapa mba sena?”.



Pasien



: “Kalau teringat mantan saya rasanya ingin memukulnya mbak”.



Perawat



: “Baiklah kalau begitu, emmm mbak masih ingat cara pertama kemarin yang saya ajarkan untuk mengendalikan perilaku kekerasan mbak?”



Pasien



: “Masih mba dengan teknik relaksasi nafas dalam mba”.



Perawat



: “ Bagus sekali mba, pinter..bagaimana mbak caranya itu?”.



Pasien



: “Caranya yaitu posisi kita tegak, tarik nafas melalui hidung dengan dihitung 1, 2, 3 lalu dikeluarkan melalui mulut dengan hitungan 1-6. Diulangi terus sampai rileks mba”.



Perawat



: “Hebat mbak Sena, pertahankan ya mba”



Pasien



: “Iya mba”.



c. KONTRAK (Teknik Memfokuskan) 1) TOPIK Perawat



: “Baik mba, sesuai dengan kontrak kemarin ya mba, pas jam 10 pagi, saya akan mengajarkan cara yang kedua yaitu mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik, dengan mengalihkan energi marah dengan memukul



kasur/bantal,



jadi



cara



tersebut



untuk



mengalihkan



kecemasan amarah emosi kedalam bentuk fisik benda seperti memukul bantal. Cara kerja nya untuk menyalurkan amarahnya yaitu nanti kumpulkan semua amarah dan emosi dan lampiaskan dengan cara memukul bantal sampai benar benar puas dan plong rasanya. Begitu agaimana mbak, apakah bersedia?”. Pasien



: “Iya mbak Dewi bersedia sekali mbak”.



2) WAKTU Perawat



: “Baik mba, disini saya membutuhkan waktu sekitar 10 menit ya mbak? Apakah mau mbak?.



Pasien



: “Iya mbak mau”.



3) TEMPAT Perawat



: “Kita ngobrol disini saja ya mbak, sebelum saya mulai apakah ada yang ingin ditanyakan?”,



Pasien



: “Iya mba disini saja, tidak ada mbak”.



2. FASE KERJA (Teknik Menggunakan pertanyaan terbuka) Perawat



:“Baik kalau begitu saya mulai ya mbak. Kalau ada yang menyebabkan mba Sena marah dan muncul perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam mba dapat melakukan pukul kasur ataupun bantal”. “Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Jadi kalau nanti mba Sena kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah, l lakukan dengan memukul (perawat sambil mempraktekkan).



Pasien



: “Baik mbak wah kayaknya seru ya mbak hehehe”



Perawat



: “Iya mbak, caranya seperti ini ya pak, bisa dikasur dan bantal, coba mba Sena lakukan, pukul kasur dan bantal”.



Pasien



: “ Baik mba, jadi kalau ingin marah dengan cara seperti ini (pasien sambil mempraktikkan memukul kasur dan bantal denga semangat)”.



Perawat



: “Ya, bagus sekali mba Sena melakukannya, kekesalan yang dirasakan lampiaskan semua ke kasur atau bantal ya mbak”.



Pasien



: “Iya mbak dewi, saya jadi tidak perlu memukul orang lagi seperti dulu”.



Perawat



: “Iya mba Sena, dibantal dan dikasur nah cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah. Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya hehe”.



Pasien



: “Iya mba ehhehe”.



3. FASE TERMINASI (teknik Refleksi) a. EVALUASI



RESPON



KLIEN



TERHADAP



TINDAKAN



KEPERAWATAN 1) EVALUASI SUBJEKTIF Perawat



: “Baik, bagaimana mbak? mbak sena apakah sudah



mengerti dengan penjelasan saya kan? Dengan cara tadi apakah rasa cemas marah kegalauan yang dirasakan tersalurkan mba?”. Pasien



: “Iya mbak dewi, sudah paham sekali, dan tersalurkan mba



rasanya jadi lega plong puas tidak merasa ingin marah lagi”. Perawat



:”Bagaimana perasaan mbak Sena setelah kita melakukan latihan memukul bantal dan kasur tadi ?”.



Pasien



:



“Senang



mbak,



plonggg



sekali



rasanya,



sangat



bermanfaat”. 2) EVALUASI OBJEKTIF Perawat



: “Kalau begitu apa cara kedua mengendalikan perilaku kekerasan yang tadi saya ajarkan mba? “.



Pasien



: “Melampiaskan kemarahan dan rasa kesal dengan memukul , coba praktikkan mbak Sena, masih ingat caranya tidak?”.



Pasien



: “Oke mbak, dengan cara fokuskan semua kemarahan dan lampiaskan ke bantal atau kasur dengan cara memukul seperti ini (pasien mempraktikkan pukul bantal dan kasur)”.



Perawat



: “Mbak Sena hebat sekali ya cepat menangkap apa yang saya ajarkan”.



b.



RENCANA TINDAK LANJUT



(Teknik Menyimpulkan dan



merencanakan) Perawat : “ Baik mbak untuk rencana tindak lanjutnya yaitu mba Sena bisa memasukkan latihan ini kedalam jadwal harian ya mba, mau jam berapa mbak, bagaimna kalau sehabis bangun tidur? Pasien Perawat



: “Iya mba sebelum tidur saja mba”. “ Baik mba Sena, jadi ketika mba sena merasakan gelisah marah dicoba dilatih dengan cara tadi, setelah itu dimasukkan kedalam jadwal ya mbak, besuk saya akan melihat dijadwal, mba Sena rutin melakukanya atau tidak ya2 cara yang sudah saya ajarkan skrang dan kemarin,, jika mba Sena ingin marah dan timbul emosi lagi segera lakukan kedua cara yang sudah diajarkan ya mbak”.



Pasien : “Iya mbak Dewi, terimakasih ya”. c.



KONTRAK YANG AKAN DATANG (Teknik Menawarkan informasi dan Memberikan Pujian) 1) TOPIK Perawat : “Baik mbak, kita sambung besok lagi ya mbak, besok kita akan membahas mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara yang ketiga yaitu dengan cara sosial atau verbal, jadi nanti diajarkan bercakap cakap supaya saat marah bisa dikendalikan dengan cara tersebut”. Pasien



: ”Siap mbak Dewi”.



2) WAKTU Perawat : ”Waktunya besok pukul 09.00 WIB pagi, mau?” Pasien



: “Mau mbak”.



3) TEMPAT Perawat : “Dimana enaknya. kita ngobrol diruang tengah aja ya mbak sambil mainan kaya biasanya, atau mba Sena mau dimana”. Pasien d.



: “Iya mbak diruang tengah saja mbak”.



SALAM TERAPEUTIK



Perawat



: “Kalau begitu terimakasih untuk kerjasamanya ya mbak,



sampai jumpa besok jam 9”. Pasien



: “Iya sama – sama mbak, makasih juga ya mbak”.



Perawat



: “Iya mba Sena, Mari mba, Selamat pagi”.



Pasien



: “Baik mba, Selamat pagi juga mba”.