SP Jiwa - Gangguan Pola Tidur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 1) A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien : Ny. E mengatakan susah tidur, tidur tidak nyenyak, sulit untuk memulai tidur, sulit untuk melanjutkan tidur jika sudah terbangun dan sering ngantuk pada siang hari, hanya dapat tidur selama 4 jam. 2. Diagnosa/Masalah Keperawatan : Gangguan pola tidur 3. Tujuan 1) Pasien mampu mengenali gangguan pola tidur 2) Pasien mampu mengenali penyebab gangguan pola tidur 3) Pasien mampu menyadari perilaku akibat gangguan pola tidur 4) Pasien mampu mengatasi gangguan pola tidur dengan teknik relaksasi 5) Pasien mampu melakukan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi atau mengatasi gangguan pola tidur 4. Tindakan Keperawatan 1) Kaji status pola tidur pasien 2) Bina hubungan saling percaya Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman pada saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling perrcaya sebagai berikut: a. Mengucapkan salam terapeutik b. Berjabat tangan c. Memperkenalkan identitas diri d. Menjelaskan tujuan interaksi e. Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat 3) Bantu pasien mengenal gangguan pola tidur



a. Mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya b. Mengenal penyebab gangguan pola tidur c. Menyadari perilaku akibat gangguan pola tidur 4) Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan B. STRATEGI PELAKSANAAN 1. Fase Orientasi Perawat : “Assalamu’alaikum selamat sore ibu, perkenalkan nama saya Resha Ayu sebut saja saya perawat Resha, saya mahasiswa profesi Ners Stikes Wira Husada, nama ibu siapa bu?”. Pasien



:“Endang”.



Perawat : “Ibu lebih suka dipanggil siapa?”. Pasien



: “Een”



Perawat : “Adakah yang ibu pikirkan? Bagaimana kalau kita berbincangbincang tentang perasaan yang ibu rasakan saat ini?”. Pasien



: “Hmmm, boleh sus”.



Perawat : “Mau berapa lama bu? Bagaimana kalau 15 menit? Kita bicaranya disini saja atau dimana bu?”. Pasien



: “Iya, disini sajalah sus”.



2. Fase Kerja Perawat



: “Bagaimana perasaan ibu Een saat ini? Apakah ibu bisa tidur semalam?”.



Pasien



: “Saya tidak bisa tidur (terlihat lelah dan menguap)”. Perawat : “Ibu lelah, dan terlihat menguap kenapa bu? Nah, sekarang coba ibu ceritkan apa yang ibu rasakan saat ini?



Pasien



: “Iya sus, saya rasa ngantuk (sambil menguap)”.



Perawat



: “Ooh begitu ya bu, coba ibu ceritakan pelan-pelan apa yang sebenarnya



Pasien



terjadi?”.



: “Saya setiap malam susah tidur sus, sangat sulit untuk memulai tidur”



Perawat



: “Kenapa ibu merasa seperti itu?”.



Pasien



: “Saya merasa pusing dan berat bagian tengkuk ”.



Perawat



: “Apa penyebabnya bu, sampai ibu merasakan hal seperti itu?”.



Pasien Perawat



: “Saya kurang tahu sus, mungkin karena penyakit hipertensi yang saya derita saat ini”. : “Oww, jadi ibu tidak bisa tidur karena keluhan gejala penyakit hipertensi yang ibu rasakan?. Jika boleh saya tau apa yang ibu lakukan jika ibu merasakan gejala tersebut?”.



Pasien



: “Saya hanya berbaring sus”.



Perawat : “Apakah hanya berbaring bisa membuat ibu ingin tertidur dengan mudah?”. Pasien Perawat



: “Bisa tertidur namun sering terbangun sus”. : “Iya bu. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kesulitan



tidur



ibu



dengan



lakukan



prosedur



untuk



meningkatkan kenyamanan ?” Pasien



: “Iya sus”.



Perawat



: “ Oke baik, untuk prosedur meningkatkan kenyamanan ini ibu bisa lakukan terapi akupresure atau memposisikan badan ibu yang nyaman pada saat berbaring atau bisa juga lakukan pijat pada punggung atau kepala”.



Pasien Perawat



: “Ok, sus (memperhatikan)”. : “Apa yang biasanya ibu lakukan selain berbaring di tempat tidur untuk meredahkan gejala hipertensi ibu?”.



Pasien



: “Biasanya saya minum air putih dan menonton TV sebelum tidur sus”.



Perawat



: “Biasakan selalu melakukan kegiatan tersebut ya bu, agar perasaan gelisah ibu dapat terlupakan sejenak”.



Pasien



: “ Ok Sus”.



3. Fase Terminasi Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang sedikit tentang masalah yang ibu rasakan?”. Pasien Perawat



: “Lumayan agak tenang sus”. : “Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari”.



Pasien



: “Melakukanpijat atau atur posisi yg nyaman, Benar gak sus?”.



Perawat



: “Iya bu, Apabila nanti ibu merasa sulit tidur lagi, ibu bisa melakukan pijat atau atur posisi yang nyaman seperti yang saya ajarkan tadi.”



Pasien



: “Iya sus”.



Perawat



: “Baik bu, bagaimana jika besok kita berbincang-bincang kembali disini sekitar 15 menit lagi?”.



Pasien



: “Mmmm, boleh lah sus”.



Perawat



:



“Baik



bu,



sampai



Assalamu’alaikum.” Pasien



: ‘Wa’alaikumsalam”.



ketemu



besok



ya



bu



Een,



LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 2) A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Ny. E mengatakan susah tidur, tidur tidak nyenyak, sulit untuk memulai tidur, sulit untuk melanjutkan tidur jika sudah terbangun dan sering ngantuk pada siang hari, hanya dapat tidur selama 4 jam. 2. Diagnosa/Masalah Keperawatan : Gangguan pola tidur 3. Tujuan 1) Pasien mampu melakukan relaksasi tarik nafas dalam 2) Pasien mampu melakukan latihan istirahat teratur 4. Tindakan Keperawatan 1) Evaluasi pola tidur dan kemampuan pasien melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan dan berikan pujian. 2) Latihan istirahat tidur ( tidur siang tidak lebih dari 2 jam, waktu tidur malam pada jam yang sama). B. STRATEGI PELAKSANAAN 1. Fase Orientasi Perawat



: “Assalamu’alaikum selamat sore ibu, masih ingat ibu dengan saya? Saya perawat Resha bu, yang kemarin datang kemari dan mengobrol dengan ibu”.



Pasien



: “Wa’alaikumsalam, saya masih ingat sus”.



Perawat



: “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi bu?”.



Pasien



: “Boleh sus, tapi sebentar saja yah”.



Perawat



: “Iya bu, waktunya sekitar 15 menit saja”.



Pasien



: “Baik sus”.



2. Fase Kerja Perawat



: “Bagaimana kabar ibu hari ini? Apakah sudah lebih baik dari sebelumnya?”.



Pasien



: “Iya sus, saya lebih baik dari sebelumnya, walau sedikit



masih kebangun di sela-sela waktu tidur sus”. Perawat



: “Apakah ibu sudah melakukan tarik nafas dalam yang kemarin saya anjurkan?”.



Pasien



: “Sudah sus, saya sudah mencoba tarik nafas dalam ketika saya merasa sulit tidur tadi malam”.



Perawat



: “Bagaimana perasaan ibu setelah melakukan tindakan tersebut?”.



Pasien



: “Saya sedikit merasa tenang dan nyaman setiap kali melakukan tarik nafas dalam sus”.



Perawat



: “Wah itu sudah bagus sekali bu, ibu sudah mau mencoba untuk melakukan tindakan tarik nafas dalam. Karena ibu sudah mempunyai keinginan untuk membuat badan ibu rileks sebelum tidur”.



Pasien



: “Iya sus, terimakasih”.



Perawat



: “Sama-sama bu, bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kesulitan tidur ibu dengan cara latihan istirahat teratur?”.



Pasien



: “Bagaimana caranya sus?”.



Perawat



: “Silahkan ibu perhatikan saya terlebih dahulu lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Untuk latihan istirahat teratur ini ibu tidak boleh tidur siang lebih dari 1 jam karena akan membuat ibu tidak mudah mengantuk dimalam hari, dan juga ketika malam hari atau waktu tidur tiba ibu harus tidur di jam yang sama, misalkan ibu tidur malam di jam 8 malam, nah di usahakan untuk tidur sesuai dengan jam tersebut agar waktu tidur tidak berubah, lama waktu tidur malam idealnya sekitar 7 – 8 jam agar kebutuhan energi ibu terpenuhi dan tidak mudah mengantuk di siang hari, lakukan latihan ini setiap hari dan ingat untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam sebelum tidur agar tubuh ibu menjadi rileks?”.



Pasien



: “Paham sus”.



Perawat



: “Sekarang coba ibu ulangi yang sudah kita pelajari tadi”.



Pasien



: “(Menyebutkan cara melakukan latihan istirahat teratur)”.



Perawat



: “Wah bagus sekali bu, ibu sudah mampu menyebutkannya dengan baik. Selain itu ibu juga dapat melakukan cara



teknik relaksasi autogenic untuk merilekskan tubuh ibu (Pendkes). Apakah ibu ingat cara melakukannya? Jika iya, coba ibu jelaskan”. Pasien



: “Masih sus, (mempraktikkan cara relaksasi autogenic)”.



Perawat



: “Bagus sekali bu, ibu mampu mengingatnya. Mari kita masukan dalam jadwal harian ibu ya bu. Jadi setiap ibu merasa sulit tidur ibu dapat melakukan tarik nafas dalam (setiap dua jam), berbaring/berisitirahat, menonton TV, teknik latihan istirahat teratur dan relaksai autogenic disesuaikan ya bu. Apakah ibu mengerti?



Pasien



: “Iya sus, mengerti, mohon bimbinganya ya sus”.



Perawat



: “Baik bu, saya akan selalu berusaha terbaik untuk kesehatan ibu”.



3. Fase Terminasi Perawat



: “Bagaimana bu perasaannya setelah kita berbincangbincang sedikit dengan cara mengatasi kesulitan tidur yang ibu rasakan dengan teknik istirahat teratur?”.



Pasien



: “Sudah sedikit tenang sus”.



Perawat



: “Coba ibu ulangi cara yang sudah kita pelajari tadi”.



Pasien



: “(Menyebutkan cara istirahat teratur)”.



Perawat



: “Wahh bagus sekali bu. Jangan lupa untuk memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian ya bu. Untuk selanjutnya bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang kembali disini sekitar 15 menit?”.



Pasien



: “Ok sus”.



Perawat



: “Baik bu, sampai ketemu besok yah saya pamit terlebih dahulu, Assalamu’alaikum”.



Pasien



: “Wa’alaikumsalam”.



LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 3) A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien : Ny. E mengatakan susah tidur, tidur tidak nyenyak, sulit untuk memulai tidur, sulit untuk melanjutkan tidur jika sudah terbangun dan sering ngantuk pada siang hari, hanya dapat tidur selama 4 jam. 2. Diagnosa/Masalah Keperawatan : Gangguan pola tidur 3. Tujuan 1) Pasien mampu tarik nafas dalam, teknik istirahat teratur, relaksasi autogenic. 2) Pasien mampu melakukannya sampai membudaya. 4. Tindakan Keperawatan 1) Evaluasi pola tidur dan kemampuan tarik nafas dalam, teknik latihan istirahat teratur, relaksasi autogenic. Beri pujian. 2) Latih sampai membudaya. 3) Nilai kemampuan yang telah mandiri. 4) Nilai dampaknya pada pola tidur.



B. STRATEGI PELAKSANAAN 1. Fase Orientasi Perawat



: “Assalamu’alaikum selamat sore ibu, masih ingat dengan saya bu?”.



Pasien



: “Wa’alaikumsalam, iya sus ingat”.



Perawat



: “Apa yang sedang ibu pikirkan, bagaimana kalo kita berbincang-bincang kembali?”



Pasien



: “Boleh sus, sebentar sajakan?”.



Perawat



: “Iya bu, hanya 15 menit saja”.



Pasien



: “Baik sus”.



2. Fase Kerja



Perawat



: “Bagaimana kabar ibu hari ini? Apakah sudah lebih baik dari sebelumnya?”.



Pasien



: “Iya sus, lumayan baik dari sebelumnya, tidur saya sudah lumayan membaik tidak seperti sebelumnya”.



Perawat



: “Apakah ibu selalu melakukan tarik nafas dalam, teknik istirahat teratur, teknik relaksasi autogenic dan kegiatankegiatan lain yang kemarin sudah saya jelaskan?”.



Pasien



: “Sudah sus, saya sudah melakukannya sesuai yang diajarkan oleh perawat Jeni”.



Perawat : “Bagus sekali bu, bagaimana perasaan ibu setelah melakukan tindakan tersebut?”.



Pasien



: “Saya sedikit merasa tenang setiap kali melakukan tarik nafas dalam, teknik istirahat teratur, dan melakukakan relaksasi autogenic, serta keluhan sulit tidur saya dapat teratasi ketika saya melakukan kegiatan tersebut”.



Perawat : “Itu sudah bagus utuk perkembangan kesehatan ibu. Sekarang coba ibu ulangi cara melakukan tarik nafas dalam”. Pasien Perawat



: “Iya sus (Melakukan tarik nafas dalam) : “Bagus sekali bu, ibu sudah bisa melakukannya sendiri”. Sekarang sebutkan teknik latihan istirahat teratur”.



Pasien



: “Baik sus, (Menyebutkan latihan istirahat teratur)”.



Perawat



: “Baik bu, ibu sudah dapat melakukan semuanya secara mandiri. Dampak yang diakibatkan dari kesulitan tidur tersebut apa sudah mulai berkurang?”.



Pasien



: “Sudah mulai berkurang sus, saya sudah tidak mudah lelah dan mengantuk lagi”.



Perawat : “Alhamdulillah bu, perkembangan kesehatan ibu sudah cukup baik”. Pasien



: “Iya sus”.



3. Fase Terminasi Perawat



: “Bagaimana bu perasaannya setelah selama 3 hari ini kita melakukan cara/teknik untuk mengatasi kesulitan tidur ibu?”.



Pasien



: “Alhamdulilah sus, saya sudah merasa lebih baik, perasaan saya sudah lebih tenang. Terimakasih ya sus”.



Perawat



: “Sama-sama. Alhamdulillah kalau begitu bu, saya ikut senang mendengarnya. Jangan lupa selalu melakukan tindakan-tindakan tersebut jika ibu merasakan sulit tidur. Kalau begitu saya pamit terlebih dahulu, sampai ketemu dilain



Pasien



waktu ya bu, Assalamu’alaikum”.



: “Iya sus, saya akan ingat perkataan perawat jeni, Wa’alaikumsalam”.