5 0 62 KB
LOGO INSTANSI
KALIBRASI SPHYGMOMANOMETER No. Dokumen
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit: 24 Januari 2021
No. Revisi -
Halaman 1 dari 2
Di Tetapkan Oleh
HERIS PUTRA SETIAWAN PENGERTIAN TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
cara atau alur kegiatan yang dilakukan agar hasil pengukuran parameter sphygmomanometer sesuai dengan standar nasional atau internasional dan menentukan hasil laik pakai / tidaknya 1. Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai penunjukan ukur atau deviasi dimensi yang seharusnya untuk bahan ukur 2. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional dan internasional 3. Mengembalikan dan menginformasikan akurasi dan presisi dari alat yang di kalibrasi 1. Undang-undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 16 Ayat 2 “Peralatan Medis Sebagaimana Pada Ayat 1 Harus Diuji Dan Dikalibrasi Oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan Dan Atau Institusi Pengujian Fasiitas Kesehatan Yang Berwenang 2. Permenkes 54 Tahun 2015 Tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat kesehatan 1. Siapkan alat ukur : a. Manometer acuan terkalibrasi dengan kesalahan kurang dari 0.8 mmHg b. Three way c. 500 ml rigid silinder d. Stopwatch 2. Kondisi Lingkungan : a. Suhu ruangan : 10°C sampai dengan 40°C b. Kelembaban : 15% RH sampai dengan 85% RH 3. Periksa kondisi tabung, selang dan balon tensi pastikan tidak ada yang retak, bocor, tertekuk, maupun kotor 4. Periksa kondisi dan ketersediaan filter air raksa yang ada 5. Pastikan penunjuk pada aneroid gauge/tabung bergerak turun secra lembut dan perlahan 6. Periksa dan pastikan semua kondisi konektor dalam keadaan baik 7. Pastikan manset tidak ada tekanan, maka aneroid gauge atau level air raksa harus berada di titik 0 (±1 mmHg)
LOGO INSTANSI
KALIBRASI SPHYGMOMANOMETER No. Dokumen
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi Halaman 2 dari 2 8. Pastikan valve penutup bisa bekerja dengan cepat dan akurat dengan rentang maksimal 2-3 mmHg/detik 9. Pengujian kebocoran : a. Berikan tekanan 50 mmHg kemudian baca penunjuk penurunan tekanan selama 5 menit, maksimum 4 mmHg/menit b. Ulangi langkah pada 100, 150, 200 dan 250 mmHg 10. Laju buang cepat, selama pembuangan cepat sistem pneumatik dengan katup pompa terbuka penuh, waktu untuk pengurangan tekan dari 260 mmHg s/d 15 mmHg tidak boleh melebihi 10 detik 11. Nilai ambang batas : a. Nilai kebocoran : ≤4 mmHg/menit atau ≤20 mmHg dalam 5 menit b. Laju kebocoran : ≤10 detik c. Nilai akurasi : koreksi ≤3mmHg dan max U95 = ±1.0 mmHg 1. Bagian terkait 2. Bagian Teknik Medik