Spo Tes Mantux [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TES MANTOUX



SPO PROFESI



No. Dokumen :



No. Revisi :



Halaman:



006/SPO/TBDOTS/XI/2022



00



1/8



Tanggal Terbit :



Ditetapkan Direktur RS Rosela



1 Januari 2022 dr. Yesi Karya Lianti, MARS Tes Mantoux atau uji tuberkulin merupakan pemeriksaan paling



PENGERTIAN



bermanfaat untuk menunjukkan sedang/pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa dan sering digunakan dalam "Screening TBC".



TUJUAN KEBIJAKAN



1. Prosedur ini sebagai acuan dalam melaksanakan Test Mantoux. 2. Mendeteksi infeksi TB dengan sensitifitas lebih dari 90 % Keputusan Direktur Nomor 384/DIR/RS.R/SK/XI/2022 Tentang SK Kepala tentang Test Mantoux



REFERENSI



Manajemen TB Anak, Dirjen P2PL Kemenkes RI, 2013



PROSEDUR



1. NAMA PEKERJAAN Tes Mantoux 2. KOMPETENSI a.Bidan b.Perawat 3. ALAT DAN BAHAN a.PPD ( Purified Protein Derivative tuberculin ) RT-23 TU b.Semprit Tuberculin 1 cc, dg 2 jarum berukuran 26 atau 27 gauge, yang panjangnya 1cm dan 20⁰ bevel. c.Kapas d.Alkohol 70 % 4. INDIKASI TES MANTOUX a.Anak dengan gejala dan tanda sakit TB aktif b.Kontak erat dengan pasien TB dewasa aktif c.Anak dengan faktor risiko tinggi terpapar TB (tuna wisma, alkoholik, pengguna narkoba suntik) d.Pasien imunokompromais (infeksi HIV, sindroma nefrotik, keganasan) dan pasien yang akan mendapat imunosupresan jangka panjang e.Bayi yang akan mendapat BCG di atas usia 3 bulan



TES MANTOUX



No. Dokumen :



No Revisi :



Halaman :



006/SPO/TBDOTS/XI/ 2022



00



2/8



1. KONTRA INDIKASI TES MANTOUX Pasien dengan riwayat terjadi reaksi kulit yang hebat pada uji tuberkulin sebelumnya. Pasien dengan luka bakar atau kelainan kulit yang luas Pasien dengan infeksi virus yang berat atau mendapat vaksinasi yang mengandung virus hidup (seperti MMR) dalam satu bulan terakhir. 2. KOMPLIKASI TES MANTOUX Reaksi hebat (nekrosis, blistering, syok anafilaksis, atau ulserasi)



PROSEDUR



3. PENYIMPANAN PPD a. PPD harus disimpan di tempat yang dingin (suhu 2-8 ⁰C) yaitu dalam refrigerator (lemari es) atau dalam cool box atau vaccine carrier dengan cool pack. b. Jangan simpan dalam freezer sebab PPD tidak boleh beku. PPD yang beku, tidak dapat digunakan untuk uji tuberkulin dan harus dibuang. c. Simpan PPD ditempat yang terlindung dari sinar matahari. Jika PPD tersebut Terpapar dengan sinar matahari untuk suatu jangka waktu yang lama, PPD tersebut tidak dapat digunakan lagi. d. Tulis tanggal pada setiap vial PPD yang dibuka. Jangan menggunakan PPD yang sudah dibuka lebih dari 30 hari. 4. PERSIAPAN TES MANTOUX a. Bahan dan dan Perlengkapan b. Perhatikan tanggal kadaluarsa dari PPD dan tanggal pembukaan vial PPD. c. Jangan mengisap PPD ke dalam semprit sekali pakai (disposible syringe) bila belum akan disuntikkan. d. Hisap PPD bila sudah siap untuk dilakukan uji tuberkulin. e. Jangan memindahkan sisa PPD dari satu vial ke vial lainnya f. Cegah pemberian PPD secara subkutan. Hal ini dapat mengakibatkan reaksi Berupa demam atau inflamasi akut di sekitar lesi TB sebelumnya. g. Jika sebelum uji tuberkulin orang tersebut mendapat imunisasi dengan vaksin yang mengandung virus hidup (seperti campak atau MMR), maka harus ditunggu paling kurang 4-6 minggu sebelum pemberian uji tuberkulin diberikan (sebab reaksi negatif palsu dapat terjadi)



TES MANTOUX No. Dokumen : 006/SPO/TBDOTS/XI/2022



Revisi : 00



Halaman : 3/8



h. Alat suntik (semprit) yang digunakan untuk uji tuberkulin ini



adalah semprit Sekali pakai khusus untuk tuberkulin yaitu semprit 1 cc dengan jarum 26-27 gauge yang panjangnya 1 cm dan 20⁰ bevel. i. Setiap pasien menggunakan 1 semprit dengan 2 jarum (1 jarum untuk mengambil dan 1 jarum untuk menyuntik) j. Setiap kali mengambil PPD dari vial harus melakukan tindakan aseptis (menggunakan usapan dengan kapas alkohol 70 %) Anamnesa dengan keluarga pasien hal-hal yang berkaitan dengan akan dilakukan uji tuberkulin, antara lain :



PROSEDUR



- Pernahkah dilakukan uji tuberkulin sebelumnya, apa hasilnya? (Tidak perlu diulang pada anak yang telah di uji tuberkulin sebelumnya dengan hasil positif) - Pernahkah mendapat imunisasi dengan virus hidup, vaksinasi apa dan kapan dilakukan? - Pernahkah mendapat BCG dan kapan mendapatkannya? Beri penjelasan kepada pasien hal-hal penting yang perlu diketahui pasien : - Maksud dari uji tuberkulin - Jelaskan kepada pasien untuk tidak menggosok-gosok atau menekan dengan kapas pada bekas suntikan. Perdarahan sedikit tersebut dapat dibiarkan saja atau digunakan sepotong kapas bersih (cotton balls) untuk mengisap darahnya. - Jangan gunakan plester untuk menutup bekas suntikan uji tuberkulin tersebut - Beritahukan dengan jelas kapan pasien harus kembali untuk pembacaan uji tuberkulin ini. 9. TEKNIK PENYUNTIKAN TUBERKULIN



a. Pemilihan lokasi penyuntikan, a dan antisepsis b. Lokasi pada volar/fleksor lengan bawah 5-10 cm di bawah lipatan siku atau daerah 1/3 tengah dari lengan bawah c. Pilih area yang bersih dari luka, lesi kulit atau jaringan parut d. Lakukan asepsis dan annti sepsis dengan kapas alkohol



Penyiapan semprit 1. Cek tanggal kadaluarsa semprit . 2. Gunakan semprit sekali pakai 1 ml dengan 0.1 ml PPD



TES MANTOUX



No. Dokumen : 006/SPO/TBDOTS/XI/2022



PROSEDUR



Revisi : 00



Halaman : 4/8



Penyuntikan secara Intra Kutan / Intra Dermal 1. Masukkan jarum secara perlahan, lubang ujung jarum menghadap ke atas,membentuk sudut 5-15 ⁰ dengan permukaan lengan 2. Lubang ujung jarum harus masuk tepat di dalam permukaan kulit (sampai sebatas lubang ujung jarum) Pengecekan suntik a. Setelah dilakukan injeksi yang benar, akan terlihat intradermal wheal (penonjolan di tempat penyuntikan berwarna pucat dengan gambaran pori-pori seperti kulit jeruk) dengan diameter 5-6 mm. b. Setelah jarum suntik dicabut, daerah penyuntikan jangan diusap atau ditekan dengan kapas atau alat lain. c. Jika tidak berhasil (tidak terlihat intradermal wheal), lakukan ulangan pada lokasi paling sedikit berjarak 5 cm dari tempat suntikan sebelumnya. d. Jangan dilingkari dengan pulpen/spidol, karena dapat menghalangi pembacaan hasil. Data-data dicatat dalam catatan medis. Pencatatan Data Catat data yang diperlukan pada catatan medis, yaitu berupa tanggal dan jam dilakukannya penyuntikan, lokasi penyuntikan dan nomor lot PPD 9. PEMBACAAN TES MANTOUX



Hasil uiji tuberkulin harus dibaca 48-72 jam (terutama 72 jam) setelah penyuntikan. Pasien yang tidak datang kembali dalam waktu 72 jam perlu diperhatikan :  Jika pasien datang dalam 7 hari pertama setelah penyuntikan, maka tetap dilakukan pembacaan tuberkulin dan dicatat tanggal pembacaannya.  Jika pasien datang lebih dari 7 hari pertama setelah penyuntikan, maka harus dijadwal kembali untuk penyuntikan tuberkulin ulang. Indurasi yang baik dan dapat dinilai adalah indurasi yang bulat, permukaan rata dan berwarna merah. Jika permukaan indurasi tidak rata atau terdapat ronjolan di



tengahnya, maka indurasi tidak dapat dibaca karena merupakan tanda adanya infeksi di lokasi penyuntikan dan dinilai ulang 2 hari lagi. Bila indurasi berwarna biru atau kehitaman berarti menunjukkan ada hematom sehingga tidak dapat dinilai dan harus dilakukan uji tuberkulin ulang setelah 2 minggu.



TES MANTOUX No. Dokumen : 006/SPO/TBDOTS/XI/2022



Revisi : 00



Halaman : 5/8



Inspeksi Secara visual lakukan inspeksi pada lokasi penyuntikan di tempat yang terang dengan pencahayaan yang baik, dan yang akan diukur adalah indurasinya bukan kemerahan pada kulit (eritema) Reaksi hipersensitivitas cepat (kemerahan, edema, gatal, panas) dapat timbul segera setelah penyuntikan dan biasanya menghilang dalam 24 jam. Hal ini tidak bermakna secara klinis dan tidak dianggap sebagai hasil yang positif. PROSEDUR



Palpasi Gunakan ujung jari untuk meraba batas/tepi indurasi. Palpasi jari dilakukan dari area luar ke arah indurasi. Tandai Indurasi - Ujung jari digunakan sebagai petunjuk untuk menandai tepi indurasi, tandai dengan pena. - Dapat juga menggunakan metode ballpoint, yaitu ujung pena ditarik dari area di luar kemerahan menuju ke arah indurasi sampai ujung pena terasa mengenai tepi indurasi.



Ukur diameter indurasi menggunakan penggaris elastis yang transparan - Tempatkan ” nol/0 ” dari penggaris di sisi kiri batas indurasi - Baca nilai di tepi kanan indurasi



TES MANTOUX No. Dokumen : 006/SPO/TBDOTS/XI/2022



PROSEDUR



Revisi : 00



Halaman : 6/8



Catat diameter indurasi Pengukuran indurasi dilakukan secara transversal terhadap sumbu panjang lengan dan catat sebagai pengukuran tunggal. Jangan mencatat hasil indurasi sebagai ” positif ” atau ” negatif ” Catatlah hasil dalam skala ” mm ” Jika tidak ada indurasi, catat hasil : ” 0 mm ” . Catat juga tanggal pembacaan, dan bubuhkan nama dan tanda tangan pembaca. 11. INTERPRETASI HASIL TES MANTOUX a. Hasil uji tuberkulin dinyatakan positif apabila diameter indurasi ≥ 10 mm (tanpa melihat status BCG). b. Pada keadaan tertentu, yaitu tertekannya sistem imun (imunokompromais), maka cut off point hasil positif yang digunakan adalah ≥ 5 mm. c. Keadaan imunokompromais ini dapat dijumpai pada pasien dengan gizi buruk, infeksi d. HIV, keganasan, morbili, pertusis, varisela, atau pasien-pasien yang mendapat imunosupresan jangka panjang (≥ 2 minggu) 12. INSTRUKSI 1. Menerima Rujukan Internal dari poli anak TB/IGD dan Rujukan Masuk dari layanan medis di luar rumah sakit . 2. Membaca instruksi dokter dan mencatat data pasien di Buku Register Tes Mantoux. 3. Melakukan anamnesa dan menerangkan kepada pasien/keluarga pasien Tes yang akan dilakukan. 4. Meminta pasien/keluarga pasien untuk menandatangani buku informed consent, bila pasien / keluarga pasien setuju untuk dilakukan Tes. 5. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Tes Mantoux, yang terdiri dari :  PPD RT23 2 TU



Spuit 1cc (Tuberkulin) Jarum suntik sekali pakai Kapas yang sudah dibasahi dengan Alkohol 70% 6. Cek tanggal kadaluarsa dari PPD dan tanggal pembukaan vial PPD 7. Cek tanggal kadaluarsa semprit dan jarum yang digunakan 8. Lakukan tindakan aseptis menggunakan kapas alkohol 70%   



TES MANTOUX No. Dokumen : 006/SPO/TBDOTS/XI/2022



Revisi : 00



Halaman : 7/8



9. Masukkan Tuberculin ke dalam Tabung Spuit sebanyak 0,1 cc.



PROSEDUR



10. Ganti jarum yang telah dipakai untuk mengambil PPD dengan jarum baru yang sudah disediakan siapkan pasien untuk dilakukan Tes. 11. Lakukan asepsis dan anti sepsis dengan kapas alkohol pada lokasi penyuntikan.



12. Setelah alkohol kering, lakukan penyuntikan dengan bevel jarum diarahkan ke atas untuk memasukkan 0,1 cc PPD secara intrakutan sampai terbentuk benjolan kecil (intradermal wheal) dengan diameter 5-6 mm



TES MANTOUX No. Dokumen : 006/SPO/TBDOTS/XI/2022



PRESEDUR



Revisi : 00



Halaman : 2/9



a. Selama beberapa detik, jarum hendaknya tidak dilepaskan untuk memperkecil kemungkinan kebocoran. b. Setelah jarum dicabut, bekas tusukan tidak boleh di tekan/gosok, dan tidak perlu ditutup dengan kapas. c. Catat tanggal dan jam dilakukannya penyuntikan, lokasi penyuntikan dan nomor lot PPD pada catatan medis pasien (buku register tes mantoux/status pasien) d. Kemudian, Isi Kartu Kontrol Pembacaan Tes Mantoux dengan Identitas Pasien (Nama Pasien, No. MR, Alamat, No. Telepon). Pada kolom penyuntikan PPD isi dengan, tanggal dan jam penyuntikan, lokasi penyuntikan serta Nama dan paraf pelaksana penyuntikan. Pada kolom tanggal kontrol isi dengan tanggal pasien harus datang untuk pembacaan hasil Mantoux (48-72 jam setelah penyuntikan) e. Serahkan Kartu Kontrol kepada pasien dan ingatkan pasien kembali untuk pembacaan hasil tes sesuai tanggal yang tercantum di kartu kontrol, ke dokter yang akan melakukan pembacaan tes mantoux. Bila pasien kembali untuk pembacaan tes mantoux, dokter yang melakukan pembacaan harus mengisi pada kolom pembacaan hasil,



UNIT TERKAIT



tanggal dan jam pembacaan , diameter indurasi (dalam mm), serta nama dan paraf dokter. 1. Poli ANAK 2. RAWAT INAP 3. Poli TB 4. IGD