SPTK HDR Kelompok 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA SPTK PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH



DISUSUN OLEH KELOMPOK 4: 1. Okha Mei Yuni



P05120220070



2. Resti Adidana Anugrah



P05120220075



3. Serli Febriani Simamora



P05120220079



4. Cindy Puspita Sari



P05120220052



5. Ami Cahayani Putri



P05120220048



6. Fikri Dermawan



P05120220059



7. Sela Pratimi



P05120220077



8. Vina Rezarah



P05120220083



9. Zikri Harbi Salam



P05120220088



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES BENGKULU PRODI DIII KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2021/2022



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat dengan waktunya. kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak dosen selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini. Serta kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih banyak ada kekurangan baik dari isi materi maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan hal yang berlanjut sehingga kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis menyampaikan terimakasih kepada pembaca dan teman-teman sekalia yang telah membaca dan mempelajari makalah ini.



Bengkulu, Januari 2022



Penulis



STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH (HDR) A.



Kondisi Klien Do : Klien terlihat menyendiri Klien terlihat murung dan tidak berinteraksi dengan orang lain. Ds :



Klien mengatakan dirinya jelek Klien megatakan lebih senang sendiri



B. C.



D. E.



Diagnosa keperawatan 1. Harga diri rendah Tujuan Tindakan Keperawatan 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya 2. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki 3. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan 4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuannya Strategi perencanaan SP 1: Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi 1. Salam Terapeutik ”Selamat pagi ibu “Y”, Saya Mahasiswa keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang berjaga pukul 08.00 sampai 14.00.  Nama Saya A biasa dipanggil A.. 2. Evaluasi/Validasi Bagaimana perasaan ibu ”Y” hari ini ? apa keluhan ibu ”Y”  hari ini? Apakah tidur ibu “Y” nyenyak? 3. Kontrak “Baik lah bagaimana kalau kita membicarakan tentang perasaan ibu dan kemampuan yang ibu miliki? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat ibu dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih beberapa kegiatan untuk kita latih . 4. Mau berapa lama kita berbicang-bincang bu? bagaimana kalau 30 menit? Dimana ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja.” Kerja “Sebelumnya saya ingin menanyakan tentang penilaian ibu terhadap diri ibu, tadi ibu mengatakan merasa tidak berguna kalau dirumah. Apa yang menyebabkan ibu merasa demikian?



Jadi ibu merasa telah gagal memenuhi keinginan orang tua ibu, apakah ada hal lain yang tidak menyenangkan yang ibu rasakan?” “Bagaimana hubungan ibu dengan keluarga dan teman-teman setelah setelah ibu merasakan hidup ibu yang tidak berarti dan tidak berguna?, oo jadi ibu menjadi malu dan malam, ada lagi bu?. Tadi ibu mengatakan gagal dalam memenuhi keingina orang tua. Sebenarnya apa saja harapan dan cita-cita ibu?. Yang mana saja harapan ibu yang sudah tercapai?. Bagaimana usaha ibu untuk mencapai harapan yang belum terpenuhi?” “Agar dapat mencapai harapan-harapan ibu, mari kita sama-sama menilai kemampuan yang ibu miliki untuk dilatih dan dikembangkan. Coba ibu sebutkan kemampuan apa saja yang ibu pernah miliki?, bagus apalagi bu? Kegiatan rumah tangga yang bisa ibu lakukan? Bagus, apalagi bu?” “Wah bagus sekali ada 5 kemampuan dan kegiatan yang ibu miliki. Nah sekarang dari lima kemampuan yang ibu miliki mana yang masih dapat dilakukan dirumah sakit? Coba kita lihat yang pertama bisa bu? Yang kedua bu? ( sampai yang kegiatan yang kelima). Bagus sekali, ternyata ada empat kegiatan yang masih dapat ibu lakukan dirumah sakit.” “Nah dari keempat kegiatan yang telah dipilih untuk dikerjakan dirumah sakit, mana yang dilatih hari ini?. Baik mari kita latihan merapikan tempat tidur, tujuannya agar ibu dapat meningkatkan kemampuan merapikan tempat tidur dan merasakan manfaatnya. Dimana kamar ibu?” Nah kalau kita akan merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu bantal dan selimutnya, kemudian kita angkat seprainya dan kasurnya kita balik. Nah sekaramg kita pasang lagi seprainya. Kita mulai dari arah atas ya bu. Kemudian bagian kakinya, tarik dan masukan, lalu bagian pinggir dimasukan, sekarang ambil bantal, rapikan dan letakkan dibagian atas kepala. Mari kita lipat selimut. Nah letakkan dibagian bawah. Bagus . Menurut ibu bagaiman perbedaan tempat tidur setelah dibersihakan dibandingkan tadi sebelum dibersihakan?” Terminasi 1. Teriminasi subjektif “Bagaimana perasaan ibu setelah kita latiahn merapikan tempat     tidur?” 2. Terminasi objektif “Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah merapikan tempat?   Bagus.” 3. Rencana tindak  lanjut “Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu melakukannya? Bagus 2 kali…pagi-pagi setelah bangun tidur jam 4 setelah istiraht siang. Jika ibu melakukannya tanpa diingatkan perawta ibu beri tanda M, tapi kalau ibu merapikan tempat tidur dibantu atau diingatkan perawat ibu beri tanda B, tapi kalau ibu tidak melakukannya ibu buat T.”



4. Kontrak yang akan datang “Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan ibu yang kedua. Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya. Tempatnya            ibu? bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini        jam 10 ya Assalamualaikum ibu.”



A. Kondisi Klien Do : Klien terlihat menyendiri Klien terlihat murung dan tidak berinteraksi dengan orang lain. Ds : Klien mengatakan dirinya jelek Klien megatakan lebih senang sendiri B. Diagnosa keperawatan 1. Harga diri rendah C. Tujuan Tindakan Keperawatan 1. Klien dapat melatih kemampuan keua yaitu mencuci piring 2. Klien dapat memasukkan kegiatan mencuci piring kedalam jadwal harian D. Strategi perencanaan SP 2 : membantu Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan E. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi 1. Salam Terapeutik “Assalamualaikum ibu. Apakah ibu masih ingat dengan saya?         Sesuai janji saya kemarin saya datang lagi.    2. Evaluasi/Validasi “Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Bagaimana dengan perasaan    negatif yang ibu rasakan? sekali berarti perasaan tidak berguna yang ibu rasakan sudah berkurang. Bagaimana dengan kegiatan merapikan tempat     tidurnya?, boleh saya lihat kamar tidurnya? Tempat tidurnya rapi sekali. Sekarang mari kita lihat jadwalnya, wah ternyata ibu telah melaukan kegiatan merapikan tidur sesuai jadwal, lalu apa   manfaat yang ibu rasakan dengan melaukan kegiatan merapikan tempat tidur secara terjadwal?” 3. Kontrak “Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang kedua. Hari kita mau latihan cuci piring kan? Kita akan melakukan latihan cuci piring selamaa 30 menit bu. Dimana tempat mencuci piringnya bu?”       Kerja “Baik, sebelum mencuci piring, kita persiapkan dulu perlengkapan untuk mencuci piring. Menurut ibu apa saja yang kita perlu kita siapkan saat mencuci piring?, ya bagus, jadi sebelum mencuci piring kita perlu menyiapkan alatnya yaitu sabun cuci piring dan spoons untuk mencuci piring. Selain itu juga tersedia air bersih untuk membilas piring yang telah kita sabuni. Nah sekarang bagaimana langkah-langkah atau cara mencuci yang biasa ibu lakukan? Benar sekali, tapi sebaiknya sebelum kita mencuci piring pertama kita bersihkan pirimng dari sisa-sisa makanan dan kita kumpulkan disuatu tempat atau tempat sampah. Kemudian kita basahi piring dengan air, lalu sabuni seluruh permukaan piring, dan kemudian dibilas hingga bersih sampai piringnya tidak teras licin



lagi. Kemudian kita letakkan pada rak piring yang tersedia. Jika ada piring dan gelas, maka yang pertama kali kita cuci adalh gelasnya, setelah itu baru piringnya. Sekarang bisa kita mulai bu. Bagus sekali, ibu telah mencuci piring dengan cara yang baik. Menurut ibu bagaiman perbedaan setelah piring dicuci dibandingkan tadi sebelum piring belum dicuci?”       Terminasi 1. Teriminasi subjektif “Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan mencuci piring?” 2. Terminasi objektif “Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah mencuci piring yang baik bu? Bagus bu. “ 3. Rencana tindak  lanjut “sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu melakukannya? Bagus 3 kali...setelah selesai sarapan, siang dan malam ya bu. Nanti ibu lakukan ya bu dan catat pada jadwal         ibu.” 4. kontrak yang akan datang “Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan ibu yang ketiga. Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya. Tempatnya dimana ibu? bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam 10 ya w. Assalamualaikum ibu.”



A.



B. C. D. E.



kondisi Klien Do : Klien terlihat menyendiri Klien terlihat murung dan tidak berinteraksi dengan orang lain. Ds : Klien mengatakan dirinya jelek Klien megatakan lebih senang sendiri Diagnose Keperawatan 1. Harga diri rendah Tujuan Tindakan Keperawatan 1.  Klien mampu menilai kemampuan yang dimiliki Strategi perencanaan  SP 3: Membantu klien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dipilih Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi 1. Salam Terapeutik “Assalamualaikum ibu. Apakah ibu masih ingat dengan saya?Sesuai janji saya kemarin saya datang lagi. 2. Evaluasi/Validasi “Bagaimana perasaan ibu ini? Bagaimana dengan perasaan negatif yang ibu rasakan? Bagus berarti perasaan tidak berguna yang ibu rasakan sudah berkurang. Bagaimana dengan jadwalnya? Boleh saya lihat bu? Yang merapikan tempat tidur sudah dikerjakan. Bagus sekali, boleh saya lihat kamar tidurnya? Tempat tidurnya rapi sekali. Untuk cuci piringnya sudah dikerjakan sesuai jadwal, coba kita lihat tempat cuci? Bersih sekali tidak ada piring dan gelas yang kotor, semua sudah rapi di rak piring.wah ibu luar biasa smua kegiatan dikerjakan sesuai lalu apa manfaat yang ibu rasakan dengan melaukan kegiatan secara terjadwal?” 3. Kontrak “Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang ketiga. Hari kita mau latihan menyapu kan? Tujuan pertemuan pagi ini adalah untuk berlatih menyapu sehingga ibu dapat menyapu dengan baik dan merasakan manfaat dari kegiatan menyapu. Ibu mau menyapu dimana? Bagaimana kalau dikamar ibu bu?” Kerja “Baik menurut ibu, apa saja yang kita perlukan untuk menyapu lantai?, bagus sebelum mulai kita menyapu kita perlu menyiapkan sapu dan pengki. Bagaimana cara menyapu yang biasa ibu lakukan? Yah bagus jadi menyapu kita lakukan dari arah sudut ruangan. Menyapu juga dilakukan dibawah meja dan kursi, bila perlu meja dan kursinya digeser, agar dapat menyapu pada bagian lantainya dengan lebih bersih. Begitu juga untuk dibawah kolong tempat tidur perlu disapu. Mari kita mulai berlatih bu? Ya bagus sekali ibu menyapu dengan bersih. Menurut ibu bagaiman perbedaan setelah ruangan ini disapu dibandingkan tadi sebelum disapu?”



Terminasi 1. Teriminasi subjektif “Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan menyapu?” 2. Terminasi objektit “Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah menyapu yang baik bu? Bagus bu.” 3. Rencana tindak lanjut “Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu melakukannya? Bagus 2 kali…jam berapa ibu mau melakukannya ,jadi ibu mau melaukannya jam 8 pagi dan jam 5 sore. Jika ibu melakukannya tanpa diingatkan perawat ibu beri tanda M, tapi kalau ibu mencuci piring dibantu atau diingatkan perawat ibu tanda B, tapi kalau ibu tidak melakukannya ibu buat T.” 4. Kontrak yang akan datang “Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan ibu yang keempat. Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya. Tempatnya dimana ibu? bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam 10 ya w. Assalamualaikum ibu.



A.



B. C.



D. E.



Kondisi Klien Do : Klien terlihat menyendiri Klien terlihat murung dan tidak berinteraksi dengan orang lain. Ds : Klien mengatakan dirinya jelek Klien megatakan lebih senang sendiri Diagnosa Keperawatan 1. Harga Diri rendah Tujuan Tindakan Keperawatan 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya. 2. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki. 3. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanankan. 4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuannya. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) SP 4: Melatih kemampuan yang dipilih klien Strategi Kominikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi 1. Salam Terapeutik “Assalamualaikum ibu. Apakah ibu masih ingat dengan saya? Sesuai janji saya kemarin saya datang lagi. 2. Evaluasi/Validasi “Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Bagaimana dengan perasaan negatif yang ibu rasakan? Bagus sekali berarti perasaan tidak berguna yang ibu rasakan sudah berkurang. Bagaimana dengan jadwalnya? Boleh saya lihat bu? Yang merapikan tempat tidur sudah dikerjakan. Bagus sekali, boleh saya lihat kamar tidurnya? Tempat tidurnya rapi sekali. Untuk cuci piringnya sudah dikerjakan sesuai jadwal, coba kita lihat tempat cuci piringnya? Bagus bersih sekali tidak ada piring dan gelas yang kotor, semua sudah rapi di rak piring dan dengan menyapu? Bagus lantai kamar ibu juga sudah bersih, wah luar biasa smua kegiatan dikerjakan sesuai jadwal lalu apa manfaat yang ibu rasakan dengan melaukan kegiatan secara terjadwal?” 3. Kontrak “Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang keempat. Hari kita mau latihan mencuci pakaian kan? Tujuan pertemuan pagi ini adalah untuk berlatih menyapu sehingga ibu dapat mencuci pakaian dengan baik dan merasakan manfaat dari kegiatan menyapu. Kita akan melakukan latihan mencuci pakaian selamaa 30 menit bu. Mari bu kita ke kamar mandi?” Kerja “Baik menurut ibu, apa saja yang kita perlukan untuk mencuci pakaian?, bagus sebelum mulai kita menyapu kita perlu menyiapkan ember, deterjen, gundar kain. Bagaimana cara mencuci pakaian yang biasa ibu lakukan? Yah bagus jadi sebelum kita mencuci pakaian kita pisahkan pakaian yang bewarna dengan pakain putih, kemudian masukan deterjen secukupnya disesuaikan dengan



jumlah baju dan tambahkan air sampai adanya busa, masukan pakaian yang kotor tadi rendam 10-15 menit. Setelah 10-15 menit kucek pakaian sampai bersih, apabila ada noda yang tidak mau dikucek maka ibu bisa mengunakan gundar. Kemudian bilas pakaian sampai busanya hilang kemudian pakaian bisa dijemur. Ayo kita cobakn bu Ya bagus sekali ibu mencuci pakaian dengan bersih. Menurut ibu bagaiman perbedaan pakaian setelah dicuci dibandingkan tadi sebelum dicuci?” Terminasi 1. Teriminasi subjektif “Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan mencuci pakaian?” 2. Terminasi objektif “Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah mencuci yang baik bu? Bagus bu.” 3. Rencana tindak lanjut “Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu melakukannya? Bagus 2 kali seminggu…hari apa saja ibu mau melakukannya ,jadi ibu mau melaukannya hari rabu dan minggu?. Jika ibu melakukannya tanpa diingatkan perawat ibu beri tanda M, tapi kalau ibu mencuci piring dibantu atau diingatkan perawat ibu beri tanda B, tapi kalau ibu tidak melakukannya ibu buat T.” 4. Kontrak yang akan datang “Baik, besok saya akan kembali lagi untuk berbicara tentang kebersihan diri ibu ya. Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya. Tempatnya dimana ibu? bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam 10 ya. Assalamualaikum ibu.



SKENARIO PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA PASIEN HARGA DIRI RENDAH (HDR) A.



Tindakan keperawatan pada keluarga Keluarga diharapkan dapat merawat pasien dengan harga diri rendah di rumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif bagi pasien. 1. Tujuan : a. Keluarga membantu pasien mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki pasien b. Keluarga memfasilitasi pelaksanaan kemampuan yang masih dimiliki pasien c. Keluarga memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih dan memberikan pujian atas keberhasilan pasien d. Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien 2. Tindakan keperawatan : a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien b. Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang ada pada pasien c. Diskusi dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien dan memuji pasien atas kemampuannya d. Jelaskan cara-cara merawat pasien dengan harga diri rendah e. Demontrasikan cara merawat pasien dengan harga diri rendah f. Beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah seperti yang telah perawat demonstrasikan sebelumnya g. Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien di rumah



SP 1 Keluarga : Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien di rumah, menjelaskan tentang pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah, menjelaskan cara merawat pasien dengan harga diri rendah, mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan harga diri rendah, dan memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat. Orientasi : “Assalammu’alaikum !”  “Bagaimana keadaan   Bapak/Ibu pagi ini ?” “Bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang cara merawat T? Berapa lama waktu Bp/Ibu?30 menit? Baik, mari duduk di ruangan wawancara!”



Kerja : “Apa yang bapak/Ibu ketahui tentang masalah T” “Ya memang benar sekali Pak/Bu, T itu memang  terlihat tidak percaya diri dan sering menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya pada T, sering menyalahkan dirinya dan mengatakan dirinya adalah orang paling bodoh sedunia. Dengan kata lain, anak Bapak/Ibu memiliki masalah harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya pikiran-pikiran yang selalu negatif terhadap diri sendiri. Bila keadaan T ini terus menerus seperti itu, T bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi, misalnya T jadi malu bertemu dengan orang lain dan memilih mengurung diri” “Sampai disini, bapak/Ibu mengerti apa yang dimaksud harga diri rendah?” “Bagus sekali bapak/Ibu sudah mengerti” “Setelah kita mengerti bahwa masalah T dapat menjadi masalah serius, maka kita perlu memberikan perawatan yang baik untuk T” ”Bpk/Ibu, apa saja kemampuan yang dimiliki T? Ya benar, dia juga mengatakan hal yang sama(kalau sama dengan kemampuan yang dikatakan T) ” T itu telah berlatih dua kegiatan yaitu merapihkan tempat tidur dan cuci piring. Serta telah dibuat jadual untuk melakukannya. Untuk itu, Bapak/Ibu dapat mengingatkan T untuk melakukan kegiatan tersebut sesuai jadual. Tolong bantu menyiapkan alatalatnya, ya Pak/Bu. Dan jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya meningkat. Ajak pula memberi tanda cek list pada jadual yang kegiatannya”. ”Selain itu, bila T sudah tidak lagi dirawat di Rumah sakit, bapak/Ibu tetap  perlu memantau perkembangan T. Jika masalah harga dirinya kembali muncul dan tidak tertangani lagi, bapak/Ibu dapat membawa T ke puskesmas” ”Nah bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara memberikan pujian kepada T” ”Temui T dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan pujian yang yang mengatakan: Bagus sekali T, kamu sudah semakin terampil mencuci piring” ”Coba Bapak/Ibu praktekkan sekarang. Bagus” Terminasi : ”Bagaimana perasaan Bapak/bu setelah percakapan kita ini?” “Dapatkah Bapak/Ibu jelaskan kembali maasalah yang dihadapi T dan bagaimana cara merawatnya?” “Bagus sekali bapak/Ibu dapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap kali Bapak/Ibu kemari lakukan seperti itu. Nanti di rumah juga demikian.”



“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan cara memberi pujian langsung kepada T” “Jam berapa Bp/Ibu dating? Baik saya tunggu. Sampai jumpa.” SP 2 Keluarga :   Melatih keluarga mempraktekkan dengan  masalah harga diri rendah langsung kepada pasien



cara



merawat



pasien



Orientasi: “Assalamu’alaikum Pak/Bu” ” Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini?” ”Bapak/IBu masih ingat latihan merawat anak BapakIbu  seperti yang kita pelajari  dua   hari yang lalu?” “Baik, hari ini kita akan mampraktekkannya langsung kepada T.” ”Waktunya 20 menit”.  ”Sekarang mari kita temui T”  Kerja: ”Assalamu’alaikum T. Bagaimana perasaan T hari ini?” ”Hari ini saya datang bersama orang tua T. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, orang tua T juga ingin merawat T agar T cepat pulih.” (kemudian saudara berbicara kepada keluarga sebagai berikut) ”Nah Pak/Bu, sekarang Bapak/Ibu bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latihkan beberapa hari lalu, yaitu memberikan pujian terhadap perkembangan anak Bapak/Ibu” (Saudara mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya). ”Bagaimana  perasaan T setelah berbincang-bincang dengan Orang tua T?” ”Baiklah,  sekarang saya dan orang tua T ke ruang perawat dulu”  (Saudara dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga) Terminasi: “ Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita latihan tadi?” “Mulai sekarang Bapak/Ibu sudah bisa melakukan cara merawat tadi kepada T”



“ Tiga hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman Bapak/Ibu melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari. Waktu dan tempatnya sama seperti sekarang  Pak/Bu” “Assalamu’alaikum “



SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga Orientasi “Assalamu’alaikum Pak/Bu” ”Karena hari ini T sudah boleh pulang, maka  kita akan membicarakan jadwal Tselama di rumah” ”Berapa lama Bpk/Ibu ada waktu? Mari kita bicarakan di kantor Kerja: ”Pak/Bu ini jadwal kegiatan T selama di rumah sakit. Coba diperhatikan, apakah semua dapat dilaksanakan di rumah?”Pak/Bu, Terminasi: ”Bagaimana perasaan S setelah kita  latihan berkenalan?” ”S tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali” ”Selanjutnya S dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak ada. Sehingga S lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain.  S mau praktekkan ke pasien lain. Mau jam berapa mencobanya. Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya.” ”Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini   untuk mengajak S berkenalan dengan teman saya, perawat N. Bagaimana, S mau kan?” ”Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaiku  jadwal yang telah dibuat selama T dirawat dirumah sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal kegiatan  maupun jadwal minum obatnya” ”Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh T selama di rumah. Misalnya kalau T terus menerus menyalahkan diri sendiri dan berpikiran negatif terhadap diri sendiri, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera Puskesmas terdekat dari rumah Bapak/Ibu,



”Selanjutnya puskesmas tersebut yang akan memantau perkembangan T selama di rumah ”Bagaimana Pak/Bu? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian S untuk dibawa pulang. Ini surat rujukan untuk Puskesmas yang terdekat tempat tinggal Ibu dan Bapak supaya mempermudah Ibu dan Bapak merawat T di rumah. Jangan lupa kontrol ke PKM sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak. Silakan selesaikan administrasinya!” SP 4 Keluarga : Evaluasi latihan keluarga merawat klien, mengajarkan keluarga melatih fasilitas kesehatan. Orientasi “Selamat siang bu. Perkenalkan saya perawat .... dari poltekkes” “Bagaimana kondisi Ny. A saat ini?" “Bagaimana kegiatan ibu dalam membimbing Ny. A merapikan tempat tidur, mencuci piring dan menyapu?" “Sesuai kesepakatan minggu lalu, sekarang kita akan melatih Ny. A mengepel lantai. Pertemuan kita 30 menit ya?" Kerja "Apa saja alat dan perlengkapan yang telah ibu persiapkan?” “Seperti biasa nanti kita sama-sama dampingi Ny. A mengepel lantai ya bu. Ibu ingatkan apa saja yang harus ibu lakukan setelah Ny. A selesai mengepel lantai?" “Sekarang kita temui Ny. A dan melatihnya mengepel lantai” (perawat dan keluarga melatih klien mengepel lantai) “Tadi Ny. A sudah mengepel lantai, Ny. A ingin melakukan kegiatan mengepel lantai seminggu sekali sesuai jawalnya. Pantau pelaksanaannya ya bu?" “Iya bu, ada beberapa hal yang ibu perhatikan. Ibu menyampaikan kesehatan Ny. A mengalami kemunduran atau tidak lagi melakukan kegiatan yang telah dilatih, tidak mau berinteraksi, minum obat, atau ibu kunjungi puskesmas walaupun belum waktunya kontrol. Namun jika belum teratasi maka kami akan merujuk ke rumah sakit umum yang punya fasilitas pelayanan kesehatan kerja." Terminasi “Bagaimana perasaan ibu setelah melatih Ny. A mengepel lantai? “Coba ibu sebutkan kondisi-kondisi Ny. A yang perlu scgcra dilaporkan?" “Ya bagus sekali. Jangan lupa ibu pantau jadwal Ny. A untuk mengepel dan beri pujian. Ingatkan jika lupa”. “Baik bu, waktu kita sudah habis. Minggu depan kita sama-sama mengevaluasi kemampuan Ny. A jam 11 ya bu?”